Teori Belajar Menurut Para Ahli

Teori Belajar

Teori Belajar Menurut Para Ahli | Macam Macam Teori Belajar | Jenis Jenis Teori Belajar | Teori Belajar Menurut Para Ahli Psikologi |  

WISLAH.COM: Teori-teori belajar dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, yaitu teori yang berorientasi pada aliran Behaviorisme dan aliran Kognitif. Aliran Behaviorisme pada dasarnya teori belajar yang dikenal dengan kondisioning. Dalam teori kondisioning ini dibedakan (1) teori belajar asosiatif dan (2) teori belajar fungsionalistik (Hergenhahn dan Olson, 1997).

Baca Juga : Interaksi Sosial Adalah, Pengertian, Bentuk, Jenis, Ciri, Syarat, Faktor, dan Lainnya


Teori Belajar yang Berorientasi pada Aliran Behaviorisme

Teori Belajar Asosiatif

Teori belajar asosiatif adalah teori belajar yang semula dibangun oleh Pavlov. Pavlov menyimpulkan bahwa perilaku itu dapat dibentuk melalui kondisioning atau kebiasaan. Misalnya anak dibiasakan mencuci kaki sebelum tidur, atau misalkan menggunakan tangan kanan untuk menerima sesuatu pemberian dari orang lain. Dalam eksperimennya Pavlov, anjing yang semula tidak mengeluarkan air liur ketika mendengar bunyi bel, tetapi setelah dilatih berulang kali dengan prosedur yang tertentu akhirnya anjing mengeluarkan air liur pada waktu mendengar bunyi bel, sekalipun tidak ada makanan. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya kondisioning, dengan mengkaitkan suatu stimulus dengan responnya. Di samping Pavlov (Ivan Petrovich Pavlov) yang termasuk teori belajar asosiasi juga Guthrie (Edwin Ray Guthrie) dan Estes (William Kaye Estes).

Baca Juga : Pengertian Supervisi Pendidikan Adalah – Jenis, Macam, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Peran dan Ruang Lingkup

Teori Belajar Fungsionalistik

Teori belajar fungsionalistik adalah teori belajar yang dipelopori oleh Thorndike dan Skinner. Thorndike, dengan eksperimennya sampai pada kesimpulan bahwa dalam belajar itu dapat dikemukakan adanya beberapa hukum, yaitu (a) hukum kesiapan, (b) hukum latihan, dan (c) hukum efek. Menurut hukum ini belajar akan mencapai hasil yang baik harus ada kesiapan untuk belajar. Tanpa adanya kesiapan dapat diprediksi hasilnya akan kurang memuaskan. Di samping itu agar belajar mencapai hasil yang baik harus adanya latihan. Makin sering dilatih, maka dapat diprediksikan hasilnya akan lebih baik apabila dibandingkan dengan tanpa adanya latihan. Atas dasar kesiapan dan latihan akan diperoleh efeknya. Dalam kondisioning operan tekanannya adalah pada respons atau perilaku dan konsekuensinya.

Baca Juga : Pengertian Model Pembelajaran Adalah – Ciri, Jenis, dan Fungsi

Menurut Skinner dalam kondisioning operan ada dua prinsip umum yaitu: a) Setiap respon yang diikuti oleh reward (merupakan reinforcing stimuli) akan cenderung diulangi. b) Reward yang merupakan reinforcing stimuli maka meningkatkan kecepatan terjadinya respons.

Baca Juga : Manajemen Peserta Didik – Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik

Teori Belajar yang Berorientasi pada Aliran Kognitif

  1. Kohler dalam eksperimennya sampai pada kesimpulan bahwa hewan dalam belajar memecahkan masalah adalah dengan insight (insightfull learning). Walaupun demikian Kohler tidak mengingkari adanya trial and error dalam memecahkan masalah seperti yang dikemukakan oleh Thorndike. Tetapi menurut Kohler dalam memecahkan masalah yang penting adalah Insight. Seperti diketahui Kohler yang membawa prinsip Gestalt dalam hal belajar.
  2. Jean Piaget. Salah satu pengertian yang dikemukakan oleh Piaget adalah asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah menyelaraskan (matching) antara struktur kognitif dengan lingkungan. Misalnya apabila pada anak hanya ada skema menyusu, memegang, marah, maka pengalaman –pengalamannya akan diasilimasikan dengan skema-skema tersebut.

Baca Juga : Multimedia Pembelajaran Adalah – Pengertian, Manfaat, Keunggulan, Fungsi, dan Prinsip

Yang dimaksud dengan skema yaitu merupakan potensi secara umm yang ada pada individu untuk melakukan sekelompok perilaku tertentu, misalnya skema menangkap, ini merupakan struktur kognitif yang membuat kemungkinan individu dapat menangkap. Skema merupakan struktur dasar dari struktur kognitif atau elemen dari struktur kognitif. Apabila struktur kognitif anak berkembang atau berubah, maka hal ini akan memungkinkan anak mengasimilasikan bermacam-macam aspek dari lingkungannya.


Baca Juga : Media Pembelajaran Adalah – Pengertian, Manfaat, Jenis, Fungsi, Klasifikasi, Kriteria, dan Contoh Media Pembelajaran

Dengan demikian akan jelas bahwa apabila asimilasi merupakan satu- satunya proses kognitif, maka tidak akan didapati intelectual growth, karena anak akan mengadakan asimilasi dengan struktur kognitif yang ada saja. karena itu adanya proses yang lain (kedua) untuk pengembangan ini, yaitu akomodasi, proses akomodasi merupakan pengubahan struktur kognitif, karena tidak atau belum adanya skema-skema tertentu.

Baca Juga : Desain Pembelajaran Adalah – Pengertian, Fungsi, dan Model Desain Pembelajaran

Setiap pengalaman individu mengadung proses asimilasi dan akomodasi. Apabila individu mempunyai stuktur kognitif dengan yang bersangkutan, maka akan terjadi asimilasi tetapi pada keadaan di mana tidak ada struktur kognitif, maka perlu adanya proses akomodasi. Oleh karena itu dalam pengalaman pada umumnya mengandung dua proses yang penting, yaitu (1) recognition atau knowing yang berhubungan dengan proses asimilasi dan (2) akomodasi yang menghasilkan perubahan dalam struktur kognitif, dan ini yang disamakan dengan belajar. Contoh individu merespon terhadap lingkungan berdasarkan pengalaman – pengalaman yang lalu (asimilasi) tetapi tiap pengalaman mengandung pula aspek yang tidak seperti pengalaman yang lalu. Aspek ini yang menyebabkan perubahan d struktur kognitif (akomodasi).

Baca Juga : Belajar Mandiri Adalah : Pengertian, Ciri Ciri dan Ragam Prosesnya

Menurut Piaget akomodasi merupakan wahana untuk intellectual development. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa agar terjadi proses belajar, maka informasi harus diberikan sedemikian rupa, sehingga dapat terjadi asimilasi dan sekaligus terjadi akomodasi. Dengan adanya akomodasi akan berubah struktur kognitifnya apabila informasi tersebut tidak dapat diasimilasi, maka ini berarti bahwa informasi tidak dapat di mengerti. Tetapi sebaliknya, apabila seluruhnya dapat di mengerti secara tuntas, ini tidak diperlukan belajar, sebab tidak terjadi akomodasi. Menurut Piaget, pengalaman yang membawa atau menimbulkan challenge akan menstimulasi perkembangan kognitif. Dalam dua mekanisme asimilasi dan akomodasi, yang mendorong intelecetual growth.

Baca Juga : Metode Pembelajaran Adalah : Pengertian, Prinsip, Fungsi, dan Macam-Macam   

Teori Belajar Albert Bandura

Bandura mengajukan suatu versi baru dalam behaviorisme yang diberi nama a sociobehavioristic approach yang kemudian disebut sebagai a social cognitive theory. Teori ini kurang ekstrim apabila dibandingkan dengan behaviorisme milik Skinner. Hal ini terrefleksi pada pengaruh reinforcement (penguatan) dan interesnya pada faktor kognitif.

Baca Juga : Strategi Pembelajaran Adalah : Pengertian, Macam-Macam, Komponen dan Unsur

Sekalipun Bandura dapat menerima apa yang dikemukakan oleh Skinner, yaitu bahwa perilaku dapat berubah karena reinforcement, tetapi ia juga berpendapat bahwa perilaku dapat berubah tanpa adanya reinforcement secara langsung, yaitu melalui vicarious reinforcement, penguatan dari pihak lain, yaitu dengan observasi dari orang lain dan konsekuensi dari perilakunya. Karena itu berkaitan dengan reinforcement, Bandura berpendapat bahwa disamping adanya reinforcement eksternal, juga ada vicarious reinforecement. Di samping itu juga ada reinforecement internal atau self reinforcement.

Baca Juga : Guru Adalah ? Pengertian, Tugas, Peran dan Tanggung Jawab

Menurut Bandura, perilaku tidak otomatis dipicu oleh stimuli eksterna, tetapi juga dapat merupakan selfactivated. Perilaku dibentu dan berubah melalui situasi sosial, melalui interaksi sosial dengan orang lain. Pembentukan atau pengubahan perilaku dilakukan melalui atau dengan observasi, dengan model atau contoh. Teorinya dalam belajar dikenal observasional learning theory atau juga disebut social learning theory.

Baca Juga : Model Pembelajaran Blended Learning Adalah : Pengertian, Manfaat, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangan

Related posts