6 Pengertian Reverse Stock Split (Penggabungan Saham), Tujuan, Prosedur, Risiko dan Alasan (Motivasi) Perusahaan Melakukan Reverse Stock Split

Pengertian Reverse Stock Split (Penggabungan Saham), Tujuan, Prosedur, Risiko dan Alasan (Motivasi) Perusahaan Melakukan Reverse Stock Split

Pengertian Reverse Stock Split (Penggabungan Saham) Adalah | Tujuan Reverse Stock Split | Prosedur Reverse Stock Split | Risiko Reverse Stock Split | Alasan (Motivasi) Perusahaan Melakukan Reverse Stock Split |

Pengertian Reverse Stock Split (Penggabungan Saham) Menurut Para Ahli

Berikut beberapa pengertian reverse stock split menurut para ahli yang diambil dari berbagi sumber :

  1. Menurut Tambunan, Reverse stock split kebalikan dari stock split. Jika stock split adalah aksi korporasi yang memecah par value, reverse stock split adalah penggabungan par value dengan rasio tertentu. Artinya beberapa saham digabung menjadi satu.
  2. Menurut Saleh Basir dan Hendy, reverse stock split adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menggabungkan beberapa lembar saham dengan nilai nominal tertentu menjadi satu lembar saham dengan nilai nominal yang lebih tinggi.
  3. Menurut Kresnohadi Ariyoto, reverse stock split merupakan corporate action berupa pengurangan saham beredar tidak melalui pembelian kembali, tetapi dengan cara reverse, misalnya dari 100.000.000 lembar saham menjadi 10.000.000 lembar jika stock reverse 10:1.
  4. Menurut Terrence F.Martell dan Gwendolyn P.Webb, a reverse stock split adalah salah satu aktivitas perusahaan untuk menaikkan harga sahamnya dan mengurangi jumlah saham yang beredar.
  5. Menurut Horne, Reverse stock split adalah perubahan nilai nominal per lembar saham dan mengurangi jumlah lembar saham beredar sesuai dengan faktor pemecahnya.
  6. Menurut Irham Fahmi, reverse stock split adalah tindakan yang dilakukan emiten dengan membeli kembali saham hasil dari tindakan stock split (pemecahan saham), ketika harga saham dari keputusan stock split di pasaran mengalami penurunan sehingga dengan tindakan reverse stock split diharapkan harga saham kembali mengalami kenaikan.

Tujuan Reverse Stock Split

Berikut adalah penjelasan tentang tujuan reverse stock split yang dilakukan oleh perusahaan, menurut Tambunan :  


  • Tujuan perusahaan melakukan reverse stock split mungkin saja karena sahamnya sudah sangat rendah (masuk dalam kategori penny stock alias saham recehan) sehingga “derajat” kewibawaanya perlu diangkat.

Prosedur Reverse Stock Split

Berikut adalah penjelasan tentang prosedur reverse stock split menurut Saleh Basir dan Hendy M. Fakhruddin. Bahwa beberapa hal yang harus dipenuhi oleh emiten yang akan melakukan reverse stock split di antaranya adalah:


  • Harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
  • Perubahan AD/ART yang mengubah nilai nominal saham telah disahkan oleh Departemen Kehakiman & HAM dan telah mendapatkan TDP dari Departemen Perindustrian & Perdagangan.
  • Peraturan Pencatatan BEJ Nomor I-A V.4 tentang perusahaan tercatat melakukan reverse stock split:
  • Melakukan atau menunjuk pihak lain sebagai pembeli (stand-by buyer) atas saham odd lot (saham yang jumlahnya kurang dari 1(satu) satuan perdagangan saham ) yang akan terjadi akibat adanya pelaksanaan reverse stock split;
  • Menentukan daftar pemegang saham (DPS) yang berhak ikut dalam pembelian saham odd lot sebagaimana dimaksud dalam ketentuan (1) di atas sekurang-kurangnya 4 (empat) Hari Bursa setelah Bursa mengumumkan keterbukaan informasi tentang rencana pelaksanaan reverse stock;
  • Periode pembelian saham odd lot dimaksud dimulai sejak 1 (satu) Hari Bursa setelah Bursa mengumumkan laporan penyelengaraan RUPS yang menyetujui reverse stock dan berlangsung sekurang-kurangnya selama 5 (lima) Hari Bursa.
  • Harga pembelian saham odd lot dimaksud adalah harga yang tertinggi antara: a. Harga penutupan tertinggi 25 (dua pulu lima hari) Hari Bursa terakhir sebelum dilakukannya keterbukaan informasi tentang rencana pelaksanaan reverse stock; atau b. Harga yang terjadi pada saat pembelian sebagaimana dimaksud dalam ketentuan (3) di atas.

Risiko Reverse Stock Split

Berikut adalah penjelasan tentang beberapa risiko reverse stock split yang dikemukakan oleh Teguh, antara lain :

  • Adanya kemungkinan harga saham perusahaan di pasar akan turun kembali setelah reverse stock split dilaksanakan. Penurunan harga saham yang disebabkan oleh kondisi pasar adalah faktor yang tidak dapat dihindari oleh setiap pemegang saham.
  • Kemungkinan terjadinya pecahan saham serta kepemilikan saham kurang dari satu satuan perdagangan (odd lot). Untuk itu, pada umumnya perusahaan akan menunjuk pembeli siaga yang bersedia untuk membeli saham-saham yang dimiliki pemegang saham yang setelah reverse stock split akan memiliki saham kurang dari satu satuan perdagangan (odd lot) dengan harga yang telah ditentukan.

Alasan (Motivasi) Perusahaan Melakukan Reverse Stock Split

Berikut adalah penjelasan oleh Ross tentang beberapa alasan yang biasanya dijadikan dasar perusahaan melakukan reverse stock split:

  • Biaya transaksi bagi pemegang saham akan menurun setelah reverse stock split.
  • Likuiditas dan pemasaran saham perusahaan dapat meningkat ketika harga saham meningkat terhadap tingkat perdagangan
  • Penjualan saham pada harga yang terlalu rendah dianggap tidak menarik bagi investor karena investor tidak yakin terhadap pendapatan, arus kas, pertumbuhan, dan stabilitas perusahaan.

Related posts