Brand Equity Adalah | Ekuitas Merek Adalah | Pengertian Brand Equity (Ekuitas Merek) Menurut Para Ahli | Manfaat Brand Equity | Indikator Brand Equity | Dimensi Brand Equity | Contoh Brand Equity |
Pengertian Brand Equity (Ekuitas Merek) Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa pengertian Brand Equity (Ekuitas Merek) menurut para ahli yang dikutip dari berbagai sumber:
- Menurut David A. Aaker, ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan.
- Menurut Kotler dan Keller, ekuitas merek (brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan kepada produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan dalam bentuk cara seorang konsumen dalam berpikir, merasa, dan bertindak terhadap merek, harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang dimiliki perusahaan.
- Menurut Knapp, mendefinisikan ekuitas merek sebagai totalitas dari persepsi merek, mencangkup kualitas relatif dari produk dan jasa, kinerja keuangan, loyalitas pelanggan, kepuasan dan keseluruhan penghargaan terhadap mereka.
- Menurut Shimp, ekuitas merek adalah nilai merek yang menghasilkan kesadaran merek (brand awareness) yang tinggi dan asosiasi merek yang kuat, disukai, dan mungkin pula unik, yang diingat konsumen atas merek tertentu.
- Menurut Rangkuti, ekuitas merek adalah sebagai sekumpulan asset yang terkait dengan nama, merek atau simbol.
- Menurut Astuti dan Cahyadi, Ekuitas merek (brand equity) adalah seperangkat asosiasi dan perilaku yang dimiliki oleh pelanggan merek, anggota saluran distribusi, dan perusahaan yang memungkinkan suatu merek mendapatkan kekuatan, daya tahan, dan keunggulan yang dapat membedakan dengan merek pesaing.
- Menurut Andi M.Shadat, ekuitas merek adalah serangkaian asset dan kewajiban yang terkait dengan sebuah merek, nama, dan symbol yang menambah atau nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa kepada perusahaan dan atau pelanggan.
Manfaat Brand Equity Menurut Para Ahli
Berikut adalah penjelasan tentang manfaat brand equity (ekuitas merek) Kotler, antara lain:
- Memberikan nilai bagi konsumen: a. Aset ekuitas merek membantu konsumen menafsirkan, memproses, dan menyimpan informasi dalam jumlah besar mengenai produk dan merek. b. Ekuitas merek memberikan rasa percaya diri kepada konsumen dalam mengambil keputusan pembelian, baik karena pengalaman masa lalu dalam karakteristiknya. c. Persepsi kualitas dan asosiasi merek bisa menguatkan kepuasan konsumen dengan pengalaman menggunakannya.
- Memberikan nilai bagi perusahaan: a. Ekuitas merek bisa menguatkan program memikat para konsumen baru atau merangkul kembali konsumen lama. b. Kesadaaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan asset-aset merek lainnya mampu menguatkan loyalitas merek, yaitu bisa memberikan alasan untuk membeli dan mempengaruhi kepuasan penggunaan. c. Ekuitas merek biasanya akan memungkinkan keuntungan (margin) yang lebih tinggi dengan memungkinkan harga optimum (premium pricing) dan mengurangi ketergantungan pada promosi. d. Ekuitas merek memberikan landasan untuk pertumbuhan melalui perluasan merek. e. Ekuitas merek bisa memberikan dorongan dalam saluran distribusi. f. Aset-aset ekuitas merek memberikan keuntungan kompetitif yang sering kali menghadirkan rintangan nyata terhadap para kompetitor.
Aaker mempertegas dengan dua manfaat ekuitas merek, di bawah ini:
- Memberikan nilai kepada konsumen. Aset ekuitas merek pada umumnya menambahkan atau mengurangi nilai bagi para konsumen. a. Aset-aset ini bisa membantu mereka menafsirkan, berproses dan menyimpan informasi dalam jumlah yang besar mengenai produk dan merek. b. Ekuitas merek juga bisa mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam mengambil keputusan pembelian (baik itu karena pengalaman masa lalu dalam menggunakan maupun kedekatan dengan merek dan aneka karakteristiknya). c. Yang lebih penting nantinya adalah kenyataan bahwa kesan kualitas dan asosiasi merek bisa menguatkan kepuasan konsumen dengan pengalaman menggunakannya.
- Memberikan nilai kepada perusahaan. Sebagai bagian dari perannya dalam menambah nilai untuk konsumen, ekuitas merek memiliki potensi untuk menambah nilai bagi perusahaan dengan membangkitkan arus kas marginal setidaknya lewat enam cara yaitu: a. Ekuitas merek menguatkan program memikat para konsumen baru atau merangkul kembali konsumen lama. Promosi, memberikan insentif untuk mencoba rasa baru atau kegunaan baru akan lebih efektif jika merek itu dikenal dan jika tidak ada kebutuhan untuk mengurangi kebimbangan konsumen terhadap kualitas merek. b. Empat dimensi ekuitas merek yang terakhir bisa menguatkan loyalitas merek. Kesan kualitas, asosiasi, dan nama yang terkenal bisa memberikan alasan untuk membeli dan bisa mempengaruhi kepuasan penggunaan. Bahkan jika ketiganya tidak penting dalam proses pemilihan merek, ketiganya tetap bisa mengurangi rangsangan untuk mencoba merek-merek lain. Loyalitas merek yang telah dikuatkan terutama penting untuk merespon para kompetitor yang melakukan inovasi dan memperoleh keuntungan produk. Loyalitas merek adalah salah satu dimensi ekuitas merek. Pengaruh potensial dimensi-dimensi lain atau loyalitas adalah cukup penting sehingga terang-terangan dimasukkan sebagai salah satu diantara dimensi-dimensi ekuitas merek yang lain. Sebagai contoh, kesan kualitas bisa dipengaruhi oleh kesadaran (sebuah nama memungkinkan menampilkan kesan bahwa produk ini dibuat dengan baik), oleh asosiasi-asosiasi (juru bicara yang kompeten akan meneguhkan), dan oleh loyalitas (seorang konsumen yang loyal tidak akan menyukai produk yang rendah kualitasnya). Dalam beberapa situasi, mungkin berguna secara eksplisit memasukkan dimensi-dimensi ekuitas merek yang lain sebagai keluaran dari ekuitas merek sebagaimana masukan. c. Ekuitas merek biasanya akan memungkinkan margin yang lebih tinggi dengan memungkinkan harga optimum (premium pricing) dan mengurangi ketergantungan pada promosi. Dalam banyak konteks, elemen-elemen ekuitas merek menunjang harga optimum. Jelasnya, sebuah merek yang memiliki kelemahan dalam ekuitas merek harus menginvestasikan lebih banyak untuk aktivitas promosi. Adakalanya sekedar untuk menjaga posisinya dalam saluran distribusi tertentu. d. Ekuitas merek bisa memberikan landasan untuk pertumbuhan lewat perluasan merek. e. Ekuitas merek bisa memberikan dorongan dalam saluran distribusi. Seperti halnya para konsumen, perdagangan pun tidak ragu-ragu dalam suatu merek yang telah teruji dan telah memperoleh pengakuan dan asosiasi. Merek yang kuat akan mendapatkan keuntungan dalam urusan penempatan barang di toko-toko swalayan dan kerjasama dalam menerapkan program-program pemasaran. f. Aset-aset ekuitas merek memberikan keuntungan kompetitif yang sering menghadirkan rintangan nyata terhadap para kompetitor.
Sedangkan menurut menurut Durianto, dkk (2004):
- Ekuitas merek yang kuat dapat membantu perusahaan dalam menarik minat calon konsumen serta upaya untuk menjalin hubungan baik dengan para konsumen sehingga dapat menghilangkan keraguan konsumen terhadap kualitas merek.
- Seluruh elemen ekuitas merek dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen karena ekuitas merek yang kuat dapat mengurangi keinginan konsumen untuk berpindah ke merek lain.
- Konsumen yang memiliki loyalitas tinggi terhadap suatu merek tidak akan mudah berpindah ke merek pesaing, walaupun pesaing telah melakukan inovasi produk.
- Asosiasi merek akan berguna bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi atas keputusan strategi perluasan merek.
- Perusahaan yang memiliki ekuitas merek yang kuat dapat menentukan harga premium serta mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap promosi.
- Perusahaan yang memiliki ekuitas merek yang kuat akan dapat menghemat pengeluaran biaya pada saat perusahaan memutuskan untuk melakukan perluasan merek.
- Ekuitas merek yang kuat akan menciptakan loyalitas saluran distribusi yang akan meningkatkan jumlah penjualan perusahaan.
- Empat elemen inti ekuitas merek (brand awareness, brand acossiation, perceived quality dan brand loyalty) yang kuat dapat meningkatkan kekuatan elemen ekuitas merek lainnya seperti kepercayaan konsumen dan lain-lain
Dimensi (Indikator) Brand Equity
Berikut adalah pembagian dimensi Brand Equity (ekuitas merek) dan penjelasannya menurut Aaker, yang biasa dijadikan rujukan untuk menentukan indikator ekuitas sebuah merek, yaitu:
Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Kesadaran merek adalah tingkat kesadaran seseorang untuk mengenal adanya suatu merek sebagai bagian dari kategori produk tertentu.
Asosiasi Merek (Brand Association)
Asosiasi merek adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan merek dalam ingatan atau sekumpulan merek yang berasosiasi (memiliki hubugan) yang dibentuk oleh konsumen atau dibentuk dalam pikiran-pikirannya. Kehebatan asosiasi merek adalah kemampuan untuk membentuk sikap positif, dan persepsi yang kuat, serta alasan untuk membeli.
Persepsi Kualitas (Perceived Quality)
Persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap mutu atau kegunaan suatu produk dilihat dari fungsi relatif produk dibandingkan produk lain.
Kesetiaan Merek (Brand Loyalty)
Loyalitas merek (brand loyality) adalah merupakan ukuran kedekatan pelanggan pada suatu merek, dan perasaan positif terhadap suatu merek. Itulah sebabnya pelanggan akan cenderung menggunakan produk secara teratur. Pembelian ulang sangat dipengaruhi tingkat loyalitas merek yang dimiliki oleh pelanggan.
Aset Merek: Simbol Logo-Lambang
Aset merek : Simbol logo-lambang berkaitan dengan ekuitas lain yang dimiliki sebuah merek sebagai suatu bentuk keunggulan lain dan tidak dimiliki oleh produk sejenis dengan merek lainnya.
Contoh Brand Equity
Berikut adalah beberapa contoh Brand Equity yang dikaji dalam sebuah penelitian yang serius. Dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
No. | Judul | Baca |
1 | Analisis Perbandingan Brand Equity Indomie Dengan Mie Sedaap | Klik di sini |
2 | Pengukuran Ekuitas Merek Aqua Berdasarkan Loyalitas Dan Asosiasi Merek | Klik di sini |
3 | Analisis Perbandingan Brand Equity Smartphone Samsung dengan Smartphone Oppo | Klik di sini |
4 | Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Ojek Online Gojek Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta | Klik di sini |