Islam Washatiyah : Pengertian, Ciri-Ciri, Rahmatan Lil Alamin dan Hikmah

Islam Washatiyah : Pengertian, Ciri-Ciri, Rahmatan Lil Alamin dan Hikmah

Wislah.com: Di berbagai belahan dunia demikian juga di Indonesia, terdapat setidaknya 3 golongan kaum yaitu:

  • Fundamentalis yang dengan ketat memaknai Islam dari apa yang terkandung secara tekstual dalam al-Qur’an.
  • Liberalis yang memberikan ruang logika sebagai pertimbangan dalam memaknai hukum Islam.
  • Moderat yang memaknai Islam dengan melihat kandungan al-Qur’an, kaidah Syar’iyahnya, maslahahnya serta menjadi penengah yang mempertimbangkan toleransi dalam melihat persoalan sosial.

Islam Moderat (washatiyah) berorientasi pada prinsip santun dalam bersikap, berinteraksi yang harmonis dalam masyarakat, mengedepankan perdamaian serta anti kekerasan dalam berdakwah. Ajaran ini memang selaras dengan kandungan utama Islam yang membawa misi Rahmatan Lil Alamin yaitu membawa rahmat bagi seluruh alam. Dalam hal ini menghargai pendapat serta menghormati adanya orang lain adalah sisi penting yang dibangun oleh Islam Moderat (Washatiyah).

Simak ulasan tentang: Pengertian Islam Washatiyah, Ciri-ciri Islam Washatiyah, Islam Washatiyah sebagai Rahmatan Lil Alamin dan Hikmah Islam Washatiyah.


Pengertian Islam Washatiyah

Ibnu ‘Asyur mendefinisikan kata “wasath” dengan dua makna. Pertama, definisi menurut etimologi, kata wasath berarti sesuatu yang ukurannya sebanding. Kedua, definisi menurut terminologi bahasa, makna wasatha adalah nilai-nilai Islam yang dibangun atas dasar pola pikir yang lurus dan pertengahan, tidak berlebihan dalam hal tertentu.

Islam Washatiyah adalah yakni Islam tengah diantara dua titik ekstrem yang saling berlawanan, yaitu antara taqshir (meremehkan) dan ghuluw (berlebih-lebihan) atau antara liberalisme dan radikalisme.

Islam Wasathiyah, dikenal dengan Islam moderat, adalah Islam yang cinta damai, toleran, menerima perubahan demi kemaslahatan, perubahan fatwa karena situasi dan kondisi, dan perbedaan penetapan hukum karena perbedaan kondisi dan psikologi seseorang adalah adil dan bijaksana.

Baca Juga : Pengertian Budaya Organisasi, Fungsi, Manfaat, Jenis Jenis, Elemen, Karakteristik, Tingkatan, dan Proses Budaya Organisasi

Ciri-ciri Islam Washatiyah

Pemahaman dan praktik amaliah keagamaan seorang muslim moderat (wasathiyah) memiliki ciri-ciri sebagi berikut.

  1. Tawassuth (mengambil jalan tengah) yaitu pemahaman dan pengamalan yang tidak ifraath (berlebih-lebihan dalam beragama) dan tafriith (mengurangi ajaran agama).
  2. Tawazun (berkeseimbangan) yaitu pemahaman dan pengamalan agama secara seimbang yang meliputi semua aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi.
  3. I’tidal (lurus dan tegas) yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya dan melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban secara proporsional.
  4. Tasamuh (toleransi) yaitu mengakui dan menghormati perbedaan, baik dalam aspek keagamaan dan berbagai aspek kehidupan lainnya.
  5. Musawah (persamaan) yaitu tidak bersikap diskriminasi pada yang lain sebab perbedaan keyakinan, tradisi dan asal usul seseorang.
  6. Syura (musyawarah) yaitu setiap persoalan diselesaikan dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan prinsip kemaslahatan di atas segalanya.
  7. Ishlah (reformasi) yaitu mengutamakan prinsip reformatif untuk mencapai keadaan lebih baik yang mengakomodasi perubahan dan kemajuan zaman dengan berpijak pada kemaslahatan umum dengan tetap berpegang pada prinsip melestarikan tradisi lama yang baik, dan menerapkan hal-hal baru yang lebih baik.
  8. Aulawiyah (mendahulukan yang peroritas) yaitu kemampuan mengidentifikasi hal ihwal yang lebih penting harus diutamakan untuk diimplementasikan dibandingkan dengan kepentingan lebih rendah.
  9. Tathawur wa ibtikar (dinamis dan inovatif) selalu terbuka untuk melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan zaman serta menciptakan hal-hal baru untuk kemaslahatan dan kemajuan umat manusia.
  10. Tahadhdhur (berkeadaban) yaitu menjunjung tinggi akhlak mulia, karakter, identitas, dan integrasi sebagi khairu ummah dalam kehidupan kemanusiaan dan peradaban.

Baca Juga :  Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang Lingkup, Tugas, Tujuan dan Fungsinya


Islam Washatiyah sebagai Rahmatan Lil Alamin

Islam washatiyah sejatinya merupakan ajaran ulama nusantara yang selama ini dianut dan diamalkan oleh umat Islam di nusantara. Namun setelah terjadinya revolusi teknologi informasi, dimana semua paham keagamaan bisa diakses dengan mudah dan bebas oleh masyarakat, maka mulailah ajaran keagamaan yang awalnya tidak dikenal di Indonesia dan berkembang di negara lain, mulai masuk dan diajarkan di Indonesia. Termasuk ajaran keagamaan yang radikal yang bisa membimbing pemeluknya melakukan tindakan teror. Oleh karena itu merupakan hal yang sangat penting untuk mengembalikan umat Islam kepada ajaran ulama nusantara. Antara lain dengan mengembalikan pada pemahaman Islam washatiyah.

Baca Juga : Surat Al Furqan Ayat 53, Bacaan, Arti Perkata (Mufrodat), Terjemahan, Kandungan dan Tafsir

Islam yang rahmatan lil alamin itu adalah Islam washati, Islam yang moderat, yaitu Islam Washatiyah.” Islam yang moderat itu dapat dilihat dari cara seseorang berfikir dan bergerak. Cara berfikir yang moderat adalah tidak terlalu tekstual dan tidak terlalu liberal. ”Tekstual itu kaku tanpa penafsiran, liberal itu penafsirannya terlalu lebar tanpa batas”.

Islam rahmatan lil alamin adalah Islam yang dinamis dan tidak kaku tetapi juga tidak memudah-mudahkan masalah. “tidak galak tetapi juga tidak mencari yang mudah-mudah saja”. Islam washatiyah adalah yang bisa menerima NKRI. “karena Indonesia bukan hanya milik kita, tapi milik kita semua.”

Baca Juga : Pengertian Gaya Berpikir, Macam, Jenis, Ciri, dan Faktor yang Mempengaruhi Gaya Berpikir

Sebagai paham atas berkembangnya paham dan gerakan kelompok yang intoleran, rigid (kaku), dan mudah mengkafirkan (takfiri), maka amaliyah keagamaan Islam Washatiyah perlu dikembangkan sebagai implementasi Islam (rahmatan lil alamin), untuk memperjuangkan nilai-nilai ajaran Islam yang moderat dalam kehidupan keagamaan, kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan. Sikap moderat adalah bentuk manifestasi ajaran Islam sebagai rahmatan lil alamin, rahmat bagi segenap alam semesta. Sikap moderat perlu diperjuangkan untuk lahirnya umat terbaik (khairu ummah).

Baca Juga : Surat Al Furqan Ayat 25, Bacaan, Arti Perkata (Mufrodat), Terjemahan, Kandungan dan Tafsir

Majelis Ulama Indonesia (MUI) terus mensosialisasikan Islam Washatiyah yakni Islam yang moderat penuh kasih sayang sebagai upaya dalam mencegah penyebaran paham radikalisme di masyarakat, mengembalikan praktik beragama agar sesuai dengan esensinya, dan agar agama benar-benar berfungsi menjaga harkat dan martabat manusia.

Moderasi beragama sebagai solusi, agar dapat menjadi kunci penting untuk menciptakan kehidupan keagamaan yang rukun, harmoni, damai, serta menekankan pada keseimbangan, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan sesama manusia secara keseluruhan, sehingga benar-benar terwujud rahmatan lil alamin.

Baca Juga : Pengertian Terapi Dzikir (Zikir), Tahapan, Prosedur dan Pelaksanaan Terapi Zikir

Hikmah Islam Washatiyah

  1. Cinta damai sebagai manifestasi dari ajaran Islam Washatiyah.
  2. Toleransi terhadap sesama sebagai implementasi dari mengamalkan ajaran Islam Washatiyah.
  3. Saling menyayangi sebagai cermin pemahaman terhadap ajaran Islam Washatiyah.
  4. Suka bermusyawarah untuk menyelesaikan permasalahan terutama berkaitan dengan urusan agama agar tidak muncul pemaksaan kehendak.
  5. Teguh pendirian dalam mengamalkan syari’at Islam, yang sesuai dengan al-Qur’an, Hadis dan Ijma’.
  6. Dinamis dan inovatif sebagai wujud dari ajaran Islam Washatiyah yang rahmatan lil alamin.
  7. Beradab dan berakhlakul karimah merupakan manifestasi dari ajaran Islam Washatiyah.
  8. Husnuzan demi terwujudnya agama perdamaian yaitu agama Islam yang rahmatan lil alamin.

Baca Juga : Pengertian Bimbingan Mental Spiritual, Konsep, Tujuan, Fungsi dan Prinsip Prinsip Bimbingan Mental Spiritual

Sumber: Buku Akidah Akhlak Kelas X MA

Related posts