Budaya Orgnisasi Adalah | Pengertian Budaya Organisasi Menurut Para Ahli | Fungsi Budaya Organisasi | Manfaat Budaya Organisasi | Jenis Budaya Organisasi | Elemen Budaya Organisasi | Karakteristik Budaya Organisasi | Tingkatan Budaya Organisasi | Proses Budaya Organisasi |
Pengertian Budaya Organisasi Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa pengertian budaya organisasi menurut para ahli yang dikutip dari beberapa sumber:
- Menurut Schein, budaya organisasi adalah pola asumsi dasar yang telah ditemukan suatu kelompok, ditentukan, dan dikembangkan melalui proses belajar untuk menghadapi persoalan penyesuaian (adaptasi) kelompok eksternal dan integrasi kelompok internal.
- Menurut Kreitner dan Kinicki, budaya organisasi adalah nilai dan keyakinan bersama yang mendasari identitas organisasi. Dengan demikian dapat dipahami bagaimana budaya mampu memberi suatu identitas dan arah bagi keberlangsungan hidup organisasi.
- Menurut Umi, dkk, Budaya organisasi adalah suatu norma dan nilai-nilai yang dibentuk dan diterapkan oleh perusahaan untuk mempengaruhi karakteristik atau perilaku dalam memimpin karyawannya agar dapat mengerjakan tugas dengan tepat waktu dan membimbing karyawan dalam mencapai tujuan organisasi.
- Menurut Marwan, dkk, Budaya organisasi adalah kerangka kerja yang menjadi pedoman tingkah laku sehari-hari dan membuat keputusan untuk karyawan dan mengarahkan tindakan mereka untuk mencapai tujuan organisasi.
- Menurut Peter F. Druicker, Budaya Organisasi adalah pokok penyelesaian masalahmasalah eksternal dan internal yang pelaksanaanya dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian mewariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan dan merasakan terhadap masalah-masalah yang ada.
- Menurut Phiti Sithi Amnuai. Budaya Organisasi adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah-masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi internal.
- Menurut Mangkunegara, budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai – nilai, dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota – anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan internal.
- Menurut Rivai dan Mulyadi, budaya organisasi adalah suatu kerangka kerja yang menjadi pedoman tingkah laku sehari-hari dan membuat keputusan untuk karyawan dan mengarahkan tindakan mereka untuk mencapai tujuan organisasi.
Fungsi Budaya Organisasi
Berikut adalah beberapa fungsi budaya organisasi menurut Robbins (2011):
- Budaya organisasi berfungsi sebagai pembeda yang jelas terhadap satu organisasi dengan organisasi yang lain.
- Budaya organisasi membawa suatu rasa identitas bagi anggota – anggota organisasi.
- Budaya organisasi mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan individual seseorang.
- Budaya organisasi merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi dengan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
- Budaya organisasi berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang membentuk sikap serta perilaku karyawan.
Berikut adalah beberapa fungsi budaya organisasi menurut Panbundu (2012):
- Budaya organisasi sebagai pembeda suatu organisasi terhadap lingkungan kerja organisasi maupun kelompok lainnya. Budaya organisasi menciptakan suatu identitas atau ciri yang membedakan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
- Sebagai perekat karyawan dimana budaya organisasi akan membentuk Sense Of Belonging dan rasa kesetiaan atau loyalitas terhadap sesama karyawan. Pemahaman yang baik akan kebudayaan organisasi akan membuat karyawan lebih dekat karena persamaan visi, misi, dan tujuan bersama yang akan dicapai.
- Budaya organisasi berfungsi sebagai alat untuk mempromosikan sistem sosial didalam lingkungan kerja yang positif dan kondusif, dari konflik serta perubahan dilakukan dengan efektif.
- Budaya organisasi berfungsi sebagai mekanisme kontrol. Budaya organisasi mengendalikan dan mengarahkan karyawan ke arah yang sama untuk mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan. Seluruh kegiatan di perusahaan akan berjalan apabila perusahaan mampu mengendalikan dan mengatur karyawan atau pekerjanya dengan efektif dan efesien.
Manfaat Budaya Organisasi
Berikut adalah penjelasan tentang manfaat budaya organisasi:
- Mengatasi peran yang membedakan antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain. Setiap organisasi mempunyai peran yang berbeda sehingga perlu memiliki akar budaya yang kuat dalam sistem dan kegiatan yang ada dalam organisasi.
- Menimbulkan rasa memiliki identitas bagi para anggota organisasi. Dengan budaya organisasi kuat akan merasa memiliki identitas yang merupakan ciri khas organisasi.
- Mementingkan tujuan bersama daripada mengutamakan kepentingan individu.
- Menjaga stabilitas organisasi. Kesatuan komponen-komponen organisasi yang direkatkan oleh pemahaman budaya yang sama akan membuat kondisi organisasi relative stabil.
Jenis Jenis Budaya Organisasi
Jenis Budaya Organisasi Menurut Robert E. Quinn dan Michael R. McGrath
Robert E. Quinn dan Michael R. McGrath membagi budaya organisasi berdasarkan proses informasi, yaitu:
- Budaya Rasional
Budaya ini, proses informasi individual diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan kinerja yang ditunjukkan (efisiensi, produktivitas, dan keuntungan atau dampak).
- Budaya Ideologis
Budaya ini, pemrosesan informasi intuitif diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan revitalisasi (dukungan dari luar, perolehan sumber daya dan pertumbuhan)
- Budaya Konsensus
Budaya ini, pemrosesan informasi kolektif diasumsikan untuk menjadi sarana bagi tujuan kohesi (iklim, moral dan kerja sama kelmpok)
- Budaya Hierarkis
Budaya hierarkis, pemrosesan informasi formal (dokumentasi, komputasi dan evaluasi) diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan kesinambungan (stabilitas, control, dan koordinasi)
Jenis Budaya Organisasi Menurut Talizuduhu Ndraha
Talizuduhu Ndraha membagi budaya organisasi berdasarkan tujuannya, yaitu:
- Budaya Organisasi Perusahaan;
- Budaya Organisasi Publik;
- Budaya Organisasi Sosial.
Elemen Budaya Organisasi
Berikut adalah penjelasan tentang elemen pokok dalam budaya organisasi:
- Elemen Idealistik
Elemen idealistik merupakan elemen yang menjadi ideologi organisasi yang tidak mudah berubah, walaupun organisasi itu terus berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungan.
- Elemen Behavioural
Merupakan elemen yang kasat mata berupa perilaku sehari-hari anggota organisasi dan bentuk-bentul lain seperti desain dan arsitektur organisasi.
Karakteristik Budaya Organisasi
Berikut adalah beberapa karakteristik budaya organisasi menurut Robbins dan Judge:
1. Inovasi dan Pengambilan Risiko. Sejauh mana karyawan di dorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil resiko.
2. Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis, dan perhatian pada hal-hal detail.
3. Orientasi Hasil. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam organisasi.
4. Orientasi terhadap Orang Tim. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam organisasi.
5. Orientasi Tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasi pada tim ketimbang pada individu-individu.
6. Keagresifan Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.
7. Kemantapan Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo daripada pertumbuhan.
Berikut adalah beberapa karakteristik budaya organisasi menurut Luthans:
1. Peraturan-peraturan perilaku yang harus dipatuhi. Peraturan yang ada harus dipatuhi dan dapat dijadikan pedoman oleh para anggota organisasi.
2. Norma-norma. Aturan tidak tertulis yang harus dipatuhi dan menentukan bagaimana cara bekerja.
3. Nilai-nilai yang dominan. Keyakinan terhadap hal-hal yang diharapkan oleh anggota organisasi.
4. Filosofi. Kebijaksanaan organisasi, cara memperlakukan anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan.
5. Aturan-aturan. Petunjuk untuk melakukan tugas dalam organisasi.
6. Iklim organisasi. Lingkungan dalam organisasi, perilaku hubungan antar anggota, hubungan organisasi dengan pihak luar
Tingkatan Budaya Organisasi
Berikut adalah beberapa penjelasan tentang level atau tingkatan budaya organisasi:
Artifak (Artifact)
Tingkat pertama budaya organisasi yang tampak (Visible) atau permukaan (Surface). Tingkatan atau level ini merupakan dimensi yang dapat dilihat, didengar, dirasakan ketika seseorang memasuki suatu organisasi dengan budaya yang kurang dikenal (Unfamiliar) seperti produk, sejarah organisasi, arsitektur, bahasa, teknologi, mitos, cerita, ritual, dan cara berpakaian.
Nilai – Nilai (Espoused Values)
Tingkat kedua budaya organisasi yang tidak tampak (Invisible) yaitu nilai – nilai yang diekspresikan oleh atasan dan rekan – rekan kerja seperti. Tingkat atau level budaya ini dapat terlihat setiap penentuan tujuan organisasi, dan cara – cara penyelesaian sehubung dengan permasalahan internal dan eksternal dalam perusahaan.
Asumsi Dasar (Basic Underlying Assumptions)
Tingkat yang paling mendalam yang mendasari nilai – nilai, yaitu keyakinan (Beliefs), yang terdiri dari berbagai asumsi dasar. Asumsi dasar mencakup hubungan dengan lingkungan, hakikat mengenai sifat manusia, hakikat mengenai aktivitas manusia dan hakikat mengenai hubungan manusia.