4 Pengertian Bimbingan Mental Spiritual, Konsep, Tujuan, Fungsi dan Prinsip Prinsip Bimbingan Mental Spiritual

Bimbingan Mental Spiritual

Bimbingan Mental Spiritual Adalah | Pengertian Bimbingan Mental Spiritual Menurut Para Ahli | Konsep Bimbingan Mental Spiritual | Tujuan Bimbingan Mental Spiritual | Fungsi Bimbingan Mental Spiritual | Prinsip Prinsip Bimbingan Mental Spiritual |

Pengertian Bimbingan Mental Spiritual Menurut Para Ahli

Pengertian Bimbingan Mental Secara Umum

Sebelum masuk pada detail definisi bimbingan mental spiritual, di bawah ini terlebih dahulu membahasa pandangan para ahli tentang bimbingan mental secara umum:

  1. Menurut Pusdatin Kesos tahun 2013 dalam “Glosarium Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial”, bimbingan mental adalah bimbingan yang menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri, harga diri, serta memperbaiki sikap hidup klien.
  2. Bimbingan mental adalah serangkaian kegiatan dalam usaha untuk memperbaiki dan memperbaharui suatu tindakan, perilaku, sifat melalui bimbingan mental atau jiwanya sehingga memmiliki kepribadian yang sehat seperti menumbuhkan rasa percaya diri, memiliki sikap budi pekerti yang baik dan memiliki kepribadian yang sehat.
  3. Bimbingan mental adalah serangkaian kegiatan pemberian pengetahuan dasar keagamaan, etika kepribadian, kedisiplinan, dan pengetahuan pendidikan sehingga anak mau dan mampu melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinannya serta mampu menunjukkan peran sesuai dengan kondisi dimana dia berada.

Pengertian Bimbingan Mental Spiritual

  1. Menurut Ridha Syahida, Bimbingan mental spiritual adalah adalah usaha untuk memperbaiki dan memperbaharui suatu tindakan atau tingkah laku seseoarang melalui bimbingan mental/jiwa sehingga memiliki pribadi yang sehat, akhlak yang terpuji dan bertanggung jawab dalam menjalani kehidupannya.
  2. Menurut Hasmaniar, Bimbingan mental spiritual adalah proses pemberian bantuan, perubahan, ajakan kepada orang (klien/anak binaan) untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan ajaran agama islam. Membantu merubah dan memperbaiki pikiran, emosi, sikap dan perasaan yang kemudian akan merubah tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Menurut Arif Rohman, Bimbingan mental spiritual adalah proses memberikan bantuan yang terarah, terus menerus dan sistematis kepada setiap orang sehingga dia dapat mengembangkan potensi atau sifat religiusnya dengan menginternalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam alQuran dan Hadits Nabi ke dalam dirinya untuk mengikuti tuntunan Alquran dan Sunnah.
  4. Menurut Umi Shoimah, Bimbingan mental spiritual adalah bantuan yang diberikan kepada klien untuk menuntun klien supaya mencapai kesehatan mental dan spiritual, dan akhirnya klien mampu bersosialisasi dengan sehat di lingkungan masyarakatnya.

Konsep Bimbingan Mental Spiritual

Bimbingan mental spiritual merupakan proses bimbingan sebagaimana kegiatan bimbingan konvensional tetapi dalam seluruh seginya berlandaskan ajaran Islam:



  • Hidup selaras dengan ketentuan Allah,sesuai dengan kodrat- Nya yang ditentukan oleh Allah, sesuai dengan sunnatullah, sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Allah
  • Hidup selaras dengan petunjuk Allah, artinya sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan Allah melalui Rasul-Nya (ajaran Islam).
  • Hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah , berarti menyadari eksistensi diri sebagai makhluk Allah yang diciptakan Allah . untuk mengabdi kepada-Nya, mengabdi dalam arti seluas-luasnya.

Tujuan Bimbingan Mental Spiritual

Berikut adalah penjelasan tentang tujuan bimbingan mental spiritualmenurut Samsul Munir Amin, dalam bukunya “Bimbingan dan Konseling Islam”.

  • Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan, kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, jinak dan damai (muthmainnah), bersikap lapang dada (radliyah), dan mendapatkan pencerahan, taufik dan hidayah Tuhan ( mardliyah ).
  • Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan tingkah laku yang dapat memberikan manfaat, baik pada diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan kerja, maupun lingkungan sosial dan alam sekitar.
  • Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu sehingga muncul dan berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong menolong, dan rasa kasih sayang.
  • Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu sehingga muncul dan berkembang rasa keinginan untuk berbuat taat kepada Tuhan, ketulusan mematuhi segala perintahNya, serta ketabahan menerima ujianNya.
  • Untuk menghasilkan potensi Ilahiyah, sehingga dengan potensi itu individu dapat melakukan tugasnya sebagai khalifah dengan baik dan benar, ia dapat dengan baik menanggulangi berbagai persoalan hidup, dan dapat memberika kemanfaatan dan keselamatan bagi lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan

Fungsi Bimbingan Mental Spiritual

Pada prinsipnya fungsi bimbingan mental spiritual, tidak jauh berbeda dengan fungsi dari bimbingan mental secara umum. Yaitu:

  • Pemahaman, artinya, membantu individu (klien) memahami dirinya (potensi) dan lingkungan sekitarnya (pendidikan, pekerjaan dan norma agama).
  • Preventif (pencegahan), Artinya, konselor berusaha untuk selalu meramalkan berbagai masalah yang mungkin timbul dan berusaha mencegahnya agar tidak terjadi agar individu (klien) tidak mengalami masalah tersebut..
  • Pengembangan, dengan kata lain konselor selalu berusaha untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi individu (klien).
  • Perbaikan (penyembuhan), itulah fungsi pedoman pengobatan. fungsi ini berkaitan erat dengan pemberian bantuan kepada individu yang mengalami masalah.
  • Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu memilih kegiatan dalam masyarakat.
  • Penyesuaian, artinya, fungsi bimbingan dalam membantu individu untuk beradaptasi secara dinamis dan konstruktif dengan kondisi dan aturan sosial serta norma agama.

Prinsip Prinsip Bimbingan Mental Spiritual

Berikut adalah penjelasan tentang prinsip prinsip dalam bimbingan mental spiritual menurut Dahlan:

  • Bimbingan mental spiritual perlu memperhatikan sikap dan tingkah laku individu dengan segala perbedaan dan kebutuhan yang menjadi sasaran kegiatan pelayanan.
  • Program bimbingan mental spiritual harus disusun sedemikian rupa sehingga sesuai dengan program pendidikan di madrasah/sekolah, fleksibel serta dapat berkembang secara optimal sehingga dapat memecahkan masalah yang dihadapi.
  • Semua individu berhak mendapatkan pelaksanaan bimbingan mental spiritual, dan segala keputusan yang diambil berpusat pada keputusan siswa.
  • Petugas bimbingan memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta pengalaman yang memadai tentang berbagai metode bimbingan serta menggunakannya secara tepat

Related posts