8 Pengertian Terapi Dzikir (Zikir), Tahapan, Prosedur dan Pelaksanaan Terapi Zikir

Terapi Zikir (Dzikir)

Terapi Dzikir (Zikir) Adalah | Pengertian Terapi Dzikir (Zikir) Menurut Para Ahli | Tahapan dan Prosedur Pelaksanaan Terapi Zikir |

Pengertian Terapi Dzikir (Zikir) Menurut Para Ahli

Berikut adalah beberapa pengertian terapi dzikir (zikir) menurut para ahli yang dikutip dari beberapa sumber:

  1. Menurut Hawari, Terapi dzikir adalah salah satu bentuk psikoterapi yang mengandung unsur spritual, kerohanian, keagamaan, yang dapat membangkitkan harapan, kepercayaan dalam diri hingga terciptanya kestabilan jiwa.
  2. Menurut Tulus & Qoth’iyah, Terapi dzikir adalah metode terapi dengan menggunakan dzikir sebagai media untuk menstabilkan kesehatan jiwa.
  3. Menurut Tamama Rofiqah, terapi zikir adalah upaya yang dilakukan untuk mengembalikan kesehatan seseorang yang mengalami gangguan mental melalui zikir.
  4. Menurut Luluk Latifah, Terapi dzikir adalah serangkaian upaya yang dirancang untuk membantu atau menolong orang dengan cara mengingat Allah SWT atau menyebut nama Allah SWT.
  5. Menurut Arlynda Rizky Antry, terapi dzikir merupakan strategi coping dengan mengaktifkan penglihatan, pendengaran, dan perasaan.
  6. Menurut Angga Pribadi, Terapi dzikir adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit dengan mendekatkan diri, berserah diri kepada Allah, dan merasa bahwa dirinya selalu berada dalam lindungan-Nya serta melahirkan ketenangan dan kedamaian dalam jiwa.
  7. Menurut Siti Arofah, terapi dzikir adalah upaya penyembuhan dengan jalan mengingat Allah dengan mengulang-ulang nama-Nya baik dalam bentuk lisan maupun dengan hati
  8. Terapi dzikir merupakan intervensi terapi dengan pendekatan spiritual yang dapat memberikan rasa nyaman untuk pasiennya dalam meningkatkan kesehatan mental yang ditunjukkan dengan kemampuan pasien dalam mengelola dan terbebas dari berbagai gejala depresi, kecemasan dan stres yang lebih lanjut dapat menurunkan glukosa darah.

Tahapan Terapi Dzikir (Zikir)

Berikut adalah penjelasan tentang tahapan terapi dzikir (zikir) menurut Ibnu Atha:


  • Zikir Jali

Zikir Jali yaitu suatu perbuatan mengingat Allah SWT dalam bentuk lisan yang mengandung arti pujian, rasa syukur dan doa kepada Allah SWT. Zikir Jali diucapkan dengan lisan, tanpa dibarengi dengan ingatan hati, sehingga lebih menampakkan suara yang jelas untuk menuntun gerak hati.

  • Zikir Khafi

Zikir Khafi atau zikir yang tersembunyi merupakan zikir yang dilakukan secara khusyuk oleh ingatan hati, baik disetai zikir lisan maupun tidak.

  • Zikir Haqiqi

Zikir Haqiqi atau zikir yang sebenarnya merupakan zikir yang dilakukan oleh seluruh jiwa raga, lahir dan batin, kapan dan dimana saja. Zikir Haqiqi juga harus diiringi dengan upaya memelihara seluruh jiwa raga dari larangan Allah SWT dan mengerjakan apa yang diperintahkanNya, serta tiada yang diingat selain Allah SWT.

Dalam sumber yang berbeda dalam kasus khusus (penderita gangguan mental), tahapan terapi zikir terbagi atas dua bagian, tahapan umum dan tahapan khusus:

Tahapan Umum

Tahapan umum merupakan tahapan yang selalu dilakukan dalam proses penyelenggaraan konseling, adapun tahapan umum yang dilakukan berupa :

  • Menyadarkan klien akan garis kehidupan

Klien harus menyadari bahwa hidup ini terdiri dari sukses dan gagal sebagai garis kehidupan yang silih berganti.


  • Mengarahkan Klien untuk mengenali diri sendiri

Klien sebagai individu yang dinamis, selalu ingin maju, harus sadar dan berupaya agar tidak lupa akan hakikat dirinya serta selalu ingat akan qadar dan takdir yang sudah digariskan Tuhan kepadanya.

  • Meningkatkan motivasi yang luhur

Agar segala sesuatu yang dilakukan klien mendapat kepuasan dan diterima Tuhan, maka hendaknya motivasi yang mendasarinya harus baik pula. Oleh sebab itu, klien selalu dianjurkan agar dalam melakukan segala sesuatu harus didasari oleh motivasi yang luhur artinya dalam melakukan sesuatu hanya karena Allah semata.

  • Menanamkan sikap sabar dan syukur

Dalam hal ini hendaknya klien dalam menghadapi setiap masalah atau cobaan bersikap sabar dan bersyukur apabila mendapatkan kenikmatan, kemudian segala sesuatunya dikembalikan atau diserahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

  • Memberikan pemahaman kepada klien agar senantiasa melakukan komunikasi intensif dengan Tuhan melalui ibadah seperti zikir dan memperbaiki hubungan dengan sesama manusia.

Dengan tekun beribadah kepada Allah dan memohon ridhoNya, insyaallah masalah yang dialami akan terasa ringan dan akhirnya akan hilang dengan sindirinya. Zikir disini dapat diaplikasikan melalui ibadah lain seperti shalat, puasa, zakat dan lain sebagainya.

Tahapan Khusus

Penerapan zikir pada tahapan khusus dilakukan melalui dua cara, yaitu zikir bi aljama’ah dan zikir bi al-nafs.

  • Zikir bi al- jama’ah

Zikir bi al-jama’ah adalah zikir yang dilakukan secara bersama-sama atau dilakukan dalam suatu kelompok. Zikir bi al-jama’ah diselenggarakan dalam rangka membantu klien mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Dalam hal ini, klien terdiri dari beberapa orang yang memiliki permasalahan yang sama.

  • Zikir bi al- nafs

Zikir bi al-nafs adalah zikir yang dilakukan secara perorangan oleh klien yang mengalami permasalahan berupa gangguan pada pikiran dan perasaannya yang mengakibatkan terganggunya aktivitas kerja mental. Secara teknis pelaksanaan zikir bi al-nafs hampir sama dengan zikir bi al-jama’ah, perbedaannya hanya pada waktu yang digunakan untuk menyelenggarakan terapi. Zikir bi al-nafs lebih banyak waktu yang tersedia karena hanya satu orang yang diberi terapi. Dalam arti ketika proses konseling berlangsung, waktu yang digunakan untuk mendalami permasalahan yang dialami klien sangat banyak dibandingkan dengan kelompok.

Rangkaian Pelaksanaan Terapi Zikir

Berikut adalah penjelasan tentang rangkaian (prosedur) pelaksanaan terapi zikir, dikutip dari Gadjah Mada Journal Of Professional Psychology, dalam salah satu artikelnya berjudul “Terapi Zikir sebagai Intervensi untuk Menurunkan Kecemasan pada Lansia”, ditulis secara kolektif oleh “Tria Widyastuti Moh. Abdul Hakim dan Salmah Lilik”.

SesiKegiatan
1Perkenalan dan pembangunan rapport  
Pemberian materi makna zikir, bacaan zikir, pelaksanaan zikir, dan manfaat zikir
Tanya jawab
Evaluasi pemahaman materi
Pemberian tugas zikir harian
2Review materi pertemuan I
Review tugas zikir harian
Praktik zikir bersamaa
Berbagi pengalaman setelah zikir
Pemberian tugas zikir harian
3Review tugas zikir harian
Praktik zikir bersama
Berbagi pengalaman pasca zikir
Pemberian tugas zikir harian
4Review tugas zikir harian
Praktik zikir bersama
Kristalisasi program
Evaluasi program

Related posts