Taubat : Pengertian, Hakikat, Syarat, Kedudukan dan Keutamaan

Taubat : Pengertian, Hakikat, Syarat, Kedudukan dan Keutamaan

Wislah.com : Setiap manusia pasti pernah melakukan salah dan dosa. Tidak ada satupun manusia dibumi ini luput dari dua hal itu. Karena itu Allah membuka pintu maaf selebar-lebarnya bagi hamba yang sadar diri dan menyesali kesalahan yang pernah dilakukan. Menyadari dan menyesali kesalahan itu disebut dengan taubat. Rasulullah bersabda “menyadari kesalahan adalah taubat” (HR.Ibnu Majah).

Sebaik-baik orang yang berdosa adalah mereka yang segera meminta maaf dan bertaubat. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penerima taubat, dan Allah memerintahkan manusia untuk bertaubat. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mau bertaubat dan tidak mau menyadari bahwa dirinya sudah berbuat salah.

Simak urain tentang : Pengertian Taubat, Hakikat Taubat, Syarat-Syarat Taubat, Kedudukan Taubat dan Keutamaan Taubat.


Pengertian Taubat

Secara bahasa taubat berasal dari bahasa Arab تَوَّبَ yang bermakna kembali. Dia bertaubat, artinya dia kembali dari dosanya (berpaling dan menarik diri dari dosa). Taubat adalah kembali kepada Allah Swt dengan melepaskan hati dari belenggu yang membuatnya terus menerus melakukan dosa lalu melaksanakan semua hak Allah.

Secara Syar’i, taubat adalah meninggalkan dosa karena takut pada Allah, menganggapnya buruk, menyesali perbuatan maksiatnya, bertekad kuat untuk tidak mengulanginya dan memperbaiki apa yang mungkin bisa diperbaiki kembali dari amalnya.

Baca Juga : Sabar

Hakikat Taubat

Hakikat taubat yaitu perasaan hati yang menyesali perbuatan maksiat yang sudah terjadi, lalu mengarahkan hati kepada Allah pada sisa usianya serta menahan diri dari dosa. Melakukan amal shaleh dan meninggalkan larangan adalah wujud nyata dari taubat. Mengucapkan istighfar merupakan wujud perbuatan awal bertaubat.

Syarat-Syarat Taubat

Adapun syarat-syarat taubat secara terperinci sebagai berikut.


  1. Islam, karena orang yang kafir tidak diampuni dosanya sebelum masuk islam.
  2. Menyesali dosanya.
  3. Menyadari kesalahan (mengakui dosanya).
  4. Ikhlas melakukannya, bukan untuk tujuan riya’ atau kepentingan dunia.
  5. Memohon ampun kepada Allah dengan memperbanyak membaca istighfar
  6. Berjanji tidak akan mengulangi.
  7. Menutupi kesalahan dengan perbuatan yang terpuji (amal shalih).
  8. Masa taubat sebelum nafas sampai di tenggorokan dan sebelum matahari terbit dari sebelah barat.
  9. Memperbanyak istighfar sebagaimana Rasulullah tiap hari bertaubat dengan membaca istighfar seratus kali dan rajin sholat taubat.
  10. Jika perbuatan dosanya itu ada hubungannya dengan orang lain, maka di samping syarat tersebut di atas, ditambah satu syarat lagi, yaitu harus ada pernyataan bebas dari hak kawan yang dirugikan. Jika berupa harta maka dikembalikan hartanya, jika berupa tuduhan, ghibah, fitnah, mencaci dan lain-lain maka harus mohon maaf.

Baca Juga : Syukur

Kedudukan Taubat

Menurut Ibnul Qayyim, kedudukan taubat adalah kedudukan yang pertama, pertengahan, dan terakhir. Hamba yang meniti jalan menuju Rabbnya tidak akan menjauhinya (jalan tersebut) dan selalu menetapinya sampai mati. Jadi, taubat adalah langkah awal dan langkah akhir seorang hamba. Kebutuhan dirinya terhadap taubat di akhir perjalanan sangatlah diperlukan, sebagaimana halnya kebutuhannya di awal perjalanan juga sangat besar.

Taubat yang sesungguhnya itu adalah taubat nasuha, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Katsir, “Taubat yang tulus lagi mantab itu adalah taubat nasuha (taubat yang sungguh-sungguh), yang menghapuskan keburukan-keburukan sebelumnya dan mencegah keburukan yang mendatang.” Taubat nasuha adalah meninggalkan dosa sekarang dan menyesali dosa yang telah dilakukan serta tidak mengulangi lagi di masa mendatang.

Keutamaan Taubat

Orang yang benar-benar bahagia adalah yang menjadikan taubat sebagai sahabat dekat dalam perjalanannya menuju Allah. Sedangkan orang yang binasa adalah yang menelantarkan dan mencampakkan taubat di belakang punggungnya. Beberapa keutamaan taubat adalah sebagai berikut:

  1. Taubat adalah sebab untuk meraih kecintaan Allah.
  2. Taubat merupakan sebab keberuntungan.
  3. Taubat menjadi sebab-sebab diterimanya amal-amal hamba dan turunnya ampunan atas kesalahan-kesalahannya.
  4. Taubat merupakan sebab masuk surga dan keselamatan dari api neraka.
  5. Taubat adalah sebab mendapatkan ampunan dan rahmat.
  6. Taubat merupakan sebab berbagai kejelekan diganti dengan berbagai kebaikan.
  7. Taubat menjadi sebab untuk meraih segala macam kebaikan.
  8. Taubat adalah untuk menggapai keimanan dan pahala yang besar.
  9. Taubat merupakan sebab turunnya berkah dari atas langit serta bertambahnya kekuatan.
  10. Menjadi sebab malaikat mendoakan orang-orang yang bertaubat
  11. Allah akan menghapuskan dosa-dosanya, seolah-olah tidak berdosa.
  12. Menjadi sebab hati menjadi bersinar dan bercahaya.
  13. Taubat akan memotivasi seseorang untuk amar ma’ruf nahi mungkar, beramal saleh, hidup jujur, disiplin dan bertanggung jawab.

Baca Juga : Tawakal

Related posts