WISLAH.COM – Berikut “Rangkuman Materi PAI Kelas 5 Bab 1 (Pendidikan Agama Islam – Kurikulum Merdeka)” untuk memberikan gambaran kepada orang tua dan siswa tentang materi yang akan dipelajari pada bab pertama buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SD Kelas V karya Soleh Baedowi dan Hairil Muhammad Anwar. Bab ini membahas tentang pentingnya menyayangi anak yatim, baik dari perspektif Al-Qur’an maupun hadis, serta bagaimana cara mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Rangkuman Materi PAI Kelas 5 Bab 1 (Pendidikan Agama Islam – Kurikulum Merdeka)
A. Membaca Surah al-Ma’un
- Surah al-Ma’un dan Karakteristiknya:
- Surah al-Ma’un adalah surah ke-107 dalam Al-Qur’an.
- Terdiri dari 7 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah (diturunkan di Mekkah).
- Artinya adalah “barang yang berguna”.
- Ditulis dalam teks Arab sebagai berikut:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ
فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ
وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ
الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ
وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ
- Pokok Bahasan: Surah ini membahas tentang orang-orang yang mendustakan agama dengan ciri-ciri perilaku seperti:
- Hukum Bacaan Tajwid:
- Surah ini mengandung beberapa hukum bacaan tajwid penting, antara lain:
- Ikhfa’ Syafawi: terjadi ketika mim sukun bertemu dengan huruf ba. Contohnya dalam surah ini adalah pada potongan ayat “yamliku” ( يَمْلِكُ ).
- Idgham Mutamasilain: terjadi ketika mim sukun bertemu dengan huruf mim. Contohnya adalah pada potongan ayat “alladzi yadu’u” ( الَّذِي يَدُعُّ ).
- Idzhar Syafawi: terjadi ketika mim sukun bertemu dengan huruf hijaiyah selain mim dan ba. Contohnya adalah pada potongan ayat “a’rabbi” ( أَرَأَيْتَ ).
- Surah ini mengandung beberapa hukum bacaan tajwid penting, antara lain:
- Menghardik anak yatim.
- Tidak peduli pada orang miskin.
- Lalai dalam salat.
- Riya’ atau pamer dalam beribadah
- Enggan memberi bantuan kepada sesama.
B. Menulis Surah al-Ma’un
- Manfaat Menulis Al-Qur’an:
- Melatih kesabaran.
- Memperkuat daya ingat.
- Meningkatkan pemahaman terhadap ayat-ayat Al-Qur’an
- Teknik Penulisan:
- Penulisan dimulai dari sebelah kanan.
- Penting untuk memperhatikan letak huruf, perubahan bentuk huruf, cara menyambung huruf, dan tanda baca.
- Disarankan untuk berlatih menulis salah satu ayat dengan tulisan indah atau kaligrafi.
C. Mengartikan Surah al-Ma’un
- Pentingnya Memahami Arti: Memahami arti setiap kata dalam surah al-Ma’un akan memudahkan dalam memahami makna ayat-ayatnya secara keseluruhan.
- Terjemahan Surah al-Ma’un:
- Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
- Itulah orang yang menghardik anak yatim,
- dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
- Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat,
- (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya,
- yang berbuat riya,
- dan enggan (menolong dengan) barang berguna.
D. Pesan Pokok Surah al-Ma’un
- Asbabun Nuzul:
- Ayat 1-3: Turun berkenaan dengan orang yang menghardik dan mengusir anak yatim yang meminta sedikit daging.
- Ayat 4-7: Turun berkenaan dengan orang munafik yang rajin salat namun tidak ikhlas dan hanya ingin dipuji orang lain.
- Pesan-pesan Utama:
- Manusia harus memiliki kepedulian terhadap anak yatim dan fakir miskin
- Salat harus dilakukan dengan khusyuk dan ikhlas karena Allah.
- Perilaku tercela seperti menghardik anak yatim, tidak peduli pada orang miskin, lalai dalam salat, riya, dan enggan membantu harus dihindari
E. Menghafal Surah al-Ma’un
- Teknik Menghafal:
- Membaca surah berulang-ulang dari ayat pertama hingga terakhir
- Memastikan hafalan ayat sebelumnya sebelum melanjutkan ke ayat berikutnya.
- Mengulang hafalan secara rutin agar tidak lupa
- Motivasi Menghafal: Hafalan Al-Qur’an dapat digunakan sebagai bacaan dalam salat dan akan memberikan manfaat di dunia dan akhirat
F. Sejuta Asa untuk Yatim
- Pengertian Anak Yatim: Anak yatim adalah anak yang ditinggal wafat oleh ayah atau kedua orang tuanya sebelum ia mencapai usia baligh (dewasa).
- Teladan Rasulullah: Rasulullah saw. sangat menyayangi dan memperhatikan anak yatim. Beliau bersabda:
أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا
Artinya: “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya. (HR. Bukhari) - Bentuk Kepedulian terhadap Anak Yatim:
- Menyayangi dengan Tulus: Memberikan perhatian, kasih sayang, motivasi, dan semangat kepada mereka.
- Memenuhi Kebutuhan Pokok: Memberikan makanan, minuman, pakaian, peralatan sekolah, serta membantu memenuhi kebutuhan rohani mereka seperti belajar mengaji dan beribadah.
- Mengasuh dan Membimbing: Mempersiapkan biaya pendidikan, memberikan bimbingan dalam kehidupan, serta membantu mereka mempersiapkan masa depan.
- Pentingnya Berbuat Baik:
- Sebagai seorang muslim, kita harus memiliki kebiasaan peduli terhadap orang lain, terutama anak yatim.Menghindari perilaku egois dan tidak peduli.Allah SWT menjanjikan pahala besar bagi mereka yang menyantuni anak yatim. Rasulullah saw. bersabda:
خَيْرُ بَيْتٍ فِي الْمُسْلِمِينَ بَيْتٌ فِيهِ يَتِيمٌ مُحْسَنٌ إِلَيْهِ، وَشَرُّ بَيْتٍ فِي الْمُسْلِمِينَ بَيْتٌ فِيهِ يَتِيمٌ مُسَاءٌ إِلَيْهِ
Artinya: “Sebaik-baik rumah seorang muslim adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan baik. Dan seburuk-buruk rumah seorang muslim adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan buruk.” (HR. Ibnu Majah)
Penutup
Demikian “Rangkuman Materi PAI Kelas 5 Bab 1 (Pendidikan Agama Islam – Kurikulum Merdeka)”. Semoga dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang pentingnya menyayangi anak yatim dan bagaimana kita bisa menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.