Rangkuman Materi IPAS Kelas 6 Bab 2 (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial – Kurikulum Merdeka)

Rangkuman Materi IPAS Kelas 6 Bab 2 (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - Kurikulum Merdeka)
Rangkuman Materi IPAS Kelas 6 Bab 2 (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - Kurikulum Merdeka)

WISLAH.COM – Berikut “Rangkuman Materi IPAS Kelas 6 Bab 2 (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial – Kurikulum Merdeka)” yang akan mengajak kita menjelajahi perjalanan panjang bangsa Indonesia, dari masa kedatangan bangsa asing hingga perjuangan meraih kemerdekaan. Bab ini akan membahas tentang interaksi Indonesia dengan dunia luar, baik pada masa penjajahan maupun setelah merdeka.

Kalian akan belajar tentang bagaimana bangsa Indonesia berjuang melawan penjajahan, serta bagaimana kita berperan dalam menjaga kemerdekaan dan melestarikan budaya bangsa di tengah pergaulan dunia.

Materi IPAS Kelas 6 Bab 2 (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial – Kurikulum Merdeka)

Indonesia, sebuah negeri yang kaya akan rempah-rempah, menjadi daya tarik bagi bangsa-bangsa asing. Namun, kedatangan mereka tidak hanya membawa perdagangan, tetapi juga penjajahan yang panjang. Perjuangan rakyat Indonesia pun berkobar, dari perlawanan kedaerahan hingga pergerakan nasional yang terorganisir. Mari kita telusuri perjalanan bangsa ini meraih kemerdekaannya.


A. Kedatangan Bangsa-Bangsa Asing di Indonesia

  • Motivasi Kedatangan:
    • Rempah-rempah: Indonesia, terutama Maluku, adalah “gudang” rempah-rempah berharga seperti pala, cengkeh, dan lada. Rempah-rempah ini sangat diminati di Eropa untuk mengawetkan makanan, sebagai bumbu masakan, bahkan sebagai obat-obatan. Nilai jualnya yang tinggi mendorong bangsa-bangsa Eropa untuk mencari sumbernya langsung.
    • 3G (Gold, Glory, Gospel): Selain rempah-rempah, bangsa Eropa juga datang dengan motivasi 3G:
      • Gold (kekayaan): Mencari emas, perak, dan sumber daya alam lainnya untuk meningkatkan kekayaan negara mereka.
      • Glory (kejayaan): Mencari kekuasaan dan memperluas wilayah jajahan untuk meningkatkan prestise negara mereka.
      • Gospel (penyebaran agama): Menyebarkan agama Kristen ke wilayah-wilayah baru, termasuk Indonesia.
  • Bangsa-Bangsa Asing yang Datang:
    • Portugis:
      • Tiba pertama kali di Malaka pada abad ke-16 dengan tujuan awal berdagang.
      • Ambisi mereka berkembang, ingin menguasai jalur perdagangan dan wilayah penghasil rempah-rempah.
      • Berhasil menguasai Malaka dan Maluku selama hampir satu abad.
    • Spanyol:
      • Mendarat di Tidore, Maluku.
      • Termotivasi oleh 3G, mencari kekayaan, kejayaan, dan menyebarkan agama.
      • Terlibat dalam persaingan antara Ternate dan Tidore, mendukung Tidore.
    • Belanda:
      • Tiba di Banten pada tahun 1596, awalnya untuk berdagang.
      • Membentuk VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) untuk memonopoli perdagangan.
      • VOC memiliki hak istimewa, seperti mencetak uang dan memiliki tentara sendiri.
      • VOC dibubarkan pada tahun 1799 karena korupsi dan inefisiensi.
      • Belanda kemudian mengambil alih kekuasaan langsung atas Indonesia dan menjajah selama hampir 350 tahun.
    • Inggris:
      • Juga datang mencari rempah-rempah.
      • Sempat menguasai beberapa wilayah, tetapi kemudian digantikan oleh Belanda.
      • Penjajahan Inggris di Indonesia relatif singkat dibandingkan Belanda.
  • Dampak Kedatangan Bangsa Asing:
    • Positif:
      • Memperkenalkan teknologi baru seperti mesin cetak, persenjataan, dan sistem transportasi modern.
      • Membuka jalur perdagangan internasional, memperluas akses pasar bagi komoditas Indonesia.
      • Meningkatkan perekonomian di beberapa daerah yang terlibat dalam perdagangan.
      • Memperkenalkan sistem pendidikan dan kesehatan modern.
    • Negatif:
      • Monopoli perdagangan yang merugikan pedagang lokal dan menghambat perkembangan ekonomi Indonesia.
      • Penjajahan dan eksploitasi sumber daya alam yang mengakibatkan penderitaan dan kemiskinan rakyat.
      • Hilangnya kedaulatan dan kemerdekaan bangsa Indonesia.
      • Perubahan struktur sosial dan budaya masyarakat Indonesia.

B. Macam-Macam Perlawanan

Rakyat Indonesia tidak tinggal diam menghadapi penjajahan. Berbagai bentuk perlawanan muncul, baik secara fisik maupun melalui organisasi.

  • Perlawanan Kedaerahan: Perlawanan yang dipimpin oleh tokoh-tokoh lokal di daerah masing-masing.
    • Perang Diponegoro (Perang Jawa):
      • Dipimpin oleh Pangeran Diponegoro melawan Belanda (1825-1830) di Jawa Tengah.
      • Penyebab: Ketidakpuasan terhadap kebijakan Belanda, seperti pajak tinggi, pembangunan jalan di tanah leluhur, dan campur tangan dalam urusan kerajaan.
      • Taktik gerilya: Menyerang tiba-tiba dan menghilang di hutan, membuat Belanda kesulitan.
      • Belanda menggunakan strategi Benteng Stelsel (membangun banyak benteng) dan berhasil menangkap Pangeran Diponegoro.
    • Perang Padri:
      • Terjadi di Minangkabau, Sumatera Barat (1803-1838).
      • Berawal dari konflik internal antara kaum adat dan kaum Padri tentang praktik keagamaan.
      • Belanda ikut campur dengan mendukung kaum adat, namun akhirnya ingin menguasai wilayah tersebut.
      • Dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol, juga menggunakan taktik gerilya.
      • Belanda berhasil menguasai wilayah tersebut setelah perang yang panjang dan melelahkan.
  • Masa Pergerakan Nasional: Perlawanan yang dilakukan secara terorganisir dan nasionalis.
    • Latar belakang:
      • Penderitaan rakyat akibat penjajahan yang berkepanjangan.
      • Munculnya golongan terpelajar yang terpengaruh oleh ide-ide nasionalisme dan demokrasi dari luar negeri.
      • Kebangkitan nasional di negara-negara tetangga seperti Filipina dan India.
    • Organisasi-organisasi:
      • Budi Utomo (1908): Organisasi pertama yang bersifat modern, fokus pada pendidikan dan kebudayaan.
      • Sarekat Islam (1911): Awalnya organisasi pedagang Muslim, kemudian berkembang menjadi gerakan nasionalis yang besar.
      • Muhammadiyah (1912): Organisasi Islam yang fokus pada pendidikan, sosial, dan keagamaan.
      • Indische Partij (1912): Organisasi yang memperjuangkan kesetaraan antara orang Indonesia dan Eropa.
      • Partai Komunis Indonesia (PKI) (1920): Partai yang memperjuangkan hak-hak buruh dan petani, sempat menjadi partai besar namun kemudian dilarang.
      • Partai Nasional Indonesia (PNI) (1927): Partai yang dipimpin oleh Soekarno, bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.
    • Tujuan: Mencapai kemerdekaan Indonesia melalui perjuangan politik, diplomasi, dan peningkatan kesadaran nasional.
    • Peristiwa Penting:
      • Sumpah Pemuda (1928): Ikrar pemuda-pemudi Indonesia untuk bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, yaitu Indonesia. Ini menjadi tonggak penting dalam pembentukan identitas nasional Indonesia.
  • Perlawanan terhadap Penjajahan Jepang:
    • Kedatangan Jepang: Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1942 setelah mengalahkan Belanda dalam Perang Dunia II.
    • Awalnya disambut baik: Rakyat Indonesia berharap Jepang akan membebaskan mereka dari penjajahan Belanda.
    • Kenyataan Pahit: Jepang ternyata melakukan eksploitasi dan kekejaman yang lebih parah dari Belanda.
    • Bentuk Perlawanan:
      • Perlawanan fisik: Pemberontakan bersenjata di berbagai daerah, seperti perlawanan PETA di Blitar dan perlawanan rakyat Aceh.
      • Perlawanan non-fisik: Melalui organisasi bawah tanah, propaganda, dan penyebaran semangat nasionalisme.
    • Peristiwa Penting:
      • Penderitaan Rakyat: Romusha (kerja paksa), pengambilan hasil pertanian, perbudakan seksual (jugun ianfu), dan kekerasan militer menyebabkan penderitaan dan kematian banyak rakyat Indonesia.
      • Pembentukan BPUPKI dan PPKI: Jepang membentuk badan-badan ini seolah-olah untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, namun sebenarnya bertujuan untuk kepentingan perang mereka sendiri.
      • Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki: Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II setelah bom atom dijatuhkan oleh Sekutu membuka peluang bagi Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan.

C. Kemerdekaan dan Peristiwa di Sekitarnya


  • Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi:
    • Kekalahan Jepang: Bom atom di Hiroshima dan Nagasaki (6 dan 9 Agustus 1945) memaksa Jepang menyerah kepada Sekutu. Hal ini menciptakan kekosongan kekuasaan di Indonesia, yang dimanfaatkan oleh para pejuang kemerdekaan.
    • Peristiwa Rengasdengklok: Golongan muda, yang tidak sabar menunggu kemerdekaan, menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok (16 Agustus 1945). Tujuannya adalah untuk mendesak mereka segera memproklamasikan kemerdekaan, terlepas dari pengaruh Jepang.
    • Penyusunan Teks Proklamasi: Setelah kembali ke Jakarta, Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo menyusun teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda, seorang perwira tinggi Jepang yang simpatik terhadap perjuangan Indonesia. Teks proklamasi disusun dengan bahasa yang sederhana namun tegas, menyatakan kemerdekaan Indonesia dari segala bentuk penjajahan.
    • Pembacaan Teks Proklamasi: Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, Soekarno membacakan teks proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, di hadapan rakyat Indonesia. Peristiwa ini menandai lahirnya Republik Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
  • Tokoh-tokoh Proklamasi:
    • Soekarno: Presiden pertama Indonesia, tokoh sentral perjuangan kemerdekaan, dan pembaca teks proklamasi. Ia dikenal sebagai orator ulung dan memiliki kharisma yang besar.
    • Mohammad Hatta: Wakil Presiden pertama Indonesia, berperan penting dalam perundingan dan penyusunan teks proklamasi. Ia dikenal sebagai ekonom dan negarawan yang cerdas.
    • Achmad Soebardjo: Menteri Luar Negeri pertama Indonesia, ikut menyusun teks proklamasi dan berperan dalam diplomasi untuk mendapatkan pengakuan internasional atas kemerdekaan Indonesia.
    • Laksamana Maeda: Perwira tinggi Jepang yang diam-diam mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia menyediakan rumahnya sebagai tempat penyusunan teks proklamasi dan memberikan perlindungan kepada Soekarno-Hatta.
    • Sukarni: Tokoh pemuda yang berperan penting dalam Peristiwa Rengasdengklok. Ia mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.
    • Fatmawati: Istri Soekarno, menjahit bendera Merah Putih yang dikibarkan pada saat proklamasi kemerdekaan.
    • Sayuti Melik: Pengetik naskah proklamasi, memastikan teks proklamasi selesai tepat waktu untuk dibacakan.
  • Makna dan Arti Penting Proklamasi Kemerdekaan:
    • Puncak Perjuangan Bangsa: Proklamasi kemerdekaan adalah puncak dari perjuangan panjang bangsa Indonesia melawan penjajahan.
    • Kelahiran Negara Indonesia: Proklamasi menandai lahirnya Republik Indonesia sebagai negara yang merdeka, berdaulat, dan bermartabat.
    • Dasar Negara: Proklamasi menjadi dasar bagi pembentukan negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
    • Semangat Perjuangan: Proklamasi membangkitkan semangat perjuangan rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan membangun negara.
    • Pengakuan Internasional: Proklamasi menjadi langkah awal bagi Indonesia untuk mendapatkan pengakuan internasional sebagai negara yang merdeka.

Penutup

Demikian “Rangkuman Materi IPAS Kelas 6 Bab 2 (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial – Kurikulum Merdeka)“. Semoga dapat memberikan gambaran tentang perjalanan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan. Dengan memahami sejarah perjuangan bangsa, diharapkan siswa dapat lebih menghargai kemerdekaan dan termotivasi untuk berkontribusi bagi kemajuan Indonesia. Mari kita jaga dan pertahankan kemerdekaan ini dengan semangat persatuan dan kesatuan, serta terus belajar dan berkarya untuk mewujudkan cita-cita bangsa.


No.Daftar Rangkuman Materi IPAS Per Bab Kelas 6
1Rangkuman Materi IPAS Kelas 6 Bab 1
2Rangkuman Materi IPAS Kelas 6 Bab 2
3Rangkuman Materi IPAS Kelas 6 Bab 3
4Rangkuman Materi IPAS Kelas 6 Bab 4
5Rangkuman Materi IPAS Kelas 6 Bab 5
6Rangkuman Materi IPAS Kelas 6 Bab 6
7Rangkuman Materi IPAS Kelas 6 Bab 7

Related posts