Wislahcom / Referensi / : Wali merupakan orang pilihan Allah Swt karena kesungguhannya dalam taat beribadah kepada Allah dan menjauhi maksiat. Hidup mereka selalu mengingat, menggantungkan diri dan menyatukan hati hanya kepada Allah. Hati selalu menghadap dan pasrah pada ketentuan Allah Swt.
Simak penjelasan singkat tentang : Pengertian Wali, Pengertian Wali Menurut Para Ulama, Dalil Naqli Tentang Wali, dan Karakteristik Wali.
Pengertian Wali
Secara bahasa kata wali memiliki pengertian yang berbeda-beda, al-qurb atau al-danuw yang berarti kedekatan, al-‘aduw (musuh). Walaupun memiliki arti yang berbeda, namun dapat diambil benang merah bahwa wali berarti hamba atau orang yang dekat atau mencinta. Jika disebut wali Allah, maka secara bahasa adalah hamba yang dekat atau mencintai Allah Swt.
Sedangkan menurut istilah wali adalah seorang muslim yang beribadah kepada Allah dengan cara yang khusus, tanpa diselingi dosa. Dalam artian ia tidak hanya mengerjakan apa-apa yang diwajibkan di dalam Islam, tetapi juga mengerjalan apa-apa yang disunnahkan.
Pengertian Wali Menurut Para Ulama
- Abdul Mun’im al-Kahfi, wali yaitu orang-orang yang mempunyai ilmu yang mendalam, karena kedalaman ilmunya ia beriman atas apa-apa yang datang dari Allah Swt melalui kitab dan rasul-Nya.
- Abu Nua’im al-Ashfahaniy mengatakan bahwa wali adalah orang-orang yang senantiasa berzikir kepada Allah, mereka terjaga dari fitnah zaman dan hidup fakir. Dalam artian mereka tidak hidup dalam tirani syahwat. Mereka adalah orang-orang yang paling dicintai oleh Allah Swt dan Rasul Saw.
- Al-Hakim al-Tirmidzi, wali adalah seseorang yang dekat kepada Allah Swt dalam petunjuk, pertolongan, jiwanya dan mengangkatnya ke tempat yang tinggi dengan penuh kesungguhan. Kemudian Allah memperkokoh kesungguhannya sehingga ketika seluruh upaya tercurahkan, Allah posisikan dirinya dihadapan-Nya dengan penuh tunduk patuh dan berserah diri.
- Al-Jurjani, wali Allah adalah orang yang mengetahui Allah dan sifat-sifat-Nya, yang berjalan dalam ketaatan dan konstan, menghindari kekerasan dan membebaskan pikirannya dari belenggu kesenangan duniawi dan nafsu seksual semata.
Dalil Naqli Tentang Wali
- Al-Quran Surah Yunus 62 – 63
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS.Yunus (10): 62-63).
- Hadits Rasulullah Saw
“Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah Sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, Aku pasti memberinya. Dan jika ia meminta perlindungan kepadaku, Aku pasti melindunginya.” (HR. Bukhari).
Karakteristik Wali
- Beriman. Keimanan yang dimiliki oleh seorang wali tidak dicampuri oleh berbagai kesyirikan. Keimanan tersebut tidak hanya sekadar pengakuan tetapi keimanan yang mengantarkan kepada ketaqwaan.
- Membenci dan mencintai karena Allah Swt.
- Penuh loyalitas dalam ketaatan.
- Menyembunyikan kewalian dan mengedepankan tawadhu’