Wislahcom / Referensi / : Karamah merupakan anugerah dari Allah kepada hambanya yang dicintai-Nya. Ia adalah buah dari perjuangan memerangi hawa nafsu serta keistiqamahan seseorang dalam beribadah kepada Allah Swt. Allah menganugerahkan karamah kepada para wali atas buah dari perjuangan memerangi hawa nafsu serta keistiqomahannya. Karamah yang mereka dapatkan adalah media untuk semakin menambah keyakinan kepada Allah dan sebagai hujah agama Allah di saat musuh-musuh menyerang mereka.
Simak penjelasan singkat tentang : Pengertian Karamah, Pengertian Karamah Menurut Para Ulama, Dalil Naqli Tentang Karamah, Tujuan Karamah, Jenis-Jenis Karamah, dan Contoh-Contoh Karamah.
Pengertian Karamah
Secara bahasa kata karamah diambil dari bahasa arab karamah kemuliaan, lawan kata al –lu’mu kehinaan.
Sedangkan menurut istilah karamah adalah hal atau kejadian yang luas biasa diluar nalar (logika) dan kemampuan manusia atas apa yang terjadi pada diri seseorang.
Pengertian Karamah Menurut Para Ulama
- Abu al-Qasim al-Qusyairi, karamah merupakan aktifitas yang dianggap sebagai hal yang bertentangan dengan adat kebiasaan manusia pada umumnya, yang dianggap sebagai realitas sifat wali-wali Allah tentang sebuah makna kebenaran dalam situasi yang kurang baik.
- Said Hawwa, karamah adalah peristiwa yang luar biasa yang keluar dari hukum alam yang merupakan akibat dari suatu sebab tapi masih dalam lingkup manisfestasi Allah Swt.
- Syaikh Ibrahim al-Bajuri, karamah adalah sesuatu kondisi yang luar biasa yang tampak dari kemampuaan seorang hamba yang telah jelas kebaikannya, yang diterapkan karena adanya ketekunan didalam mengikuti syariat nabi.
Dalil Naqli Tentang Karamah
Allah Swt berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 165, yaitu: “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).”
Tujuan Karamah
- Dapat menambah keyakinan kepada Allah.
- Untuk menguatkan kepercayaan masyarakat kepada seorang wali, yang senantiasa meneruskan perjuangan Nabi Muhammad Saw.
- Sebagai hujjah agama Allah untuk menolong kekasih Allah dari musuh-musuh Allah atau orang yang ingkar kepada Allah.
- Menjadi bukti anugerah atau pangkat yang Allah berikan kepada seorang wali agar tetap istiqamah dalam pengabdiannya.
Jenis-Jenis Karamah
- Karamah Hissiyahm yaitu karamah yang dapar dirasa dan dilihat dengan mata, seperti dapat berjalan di atas air atau dapat terbang di udara.
- Karamah Ma’nawiyah, yaitu keistiqomahan seseorang untuk mengabdi kepada Allah Swt, baik secara lahir maupun batin. Karamah ini yang banyak diharapkan para wali Allah. Menurut mereka istiqamah lebih baik dari seribu karamah.
Contoh-Contoh Karamah
- Menghidupakan sesuatu yang sudah mati. Kisah Abu ‘Ubaid al-Bisri dalam sebuah peperangan ketika memohon kepada Allah Swt. untuk menghidupkan kembali binatang yang dikendarainya, maka hidupnya binatang yang sudah mati.
- Syaikh Abdul Qadir Jailan dapat berbicara dengan orang meninggal.
- Taqiyuddin Ibn Daqiq al-‘Ied yang mampu membelah dan mengeringkan laut, dan berjalan di atas air.
- Syaikh ‘Isa al-Hatar al-Yamani mampu mengubah benda-benda. Dikisahkan beliau pernah didatangi utusan seseorang yang mengolok-oloknya dengan membawa dua bejana yang berisikan arak. Kemudian beliau menuangkan arak tersebut dari salah satu bejana ke wadah lainnya sambal beliau berkata kepada muridnya. “Dengan menyebut nama Allah, makanlah!” Mereka lalu memakannya dan tiba-tiba arak itu berubah.