WISLAHCOM: Badan LITBANG (Badan Penelitian dan Pengembangan) Kementrian Dalam Negeri pada 06 April 2018 membagikan hasil riset tentang Orang dewasa yang hingga usia 70-an ternyata masih mampu menghasilkan ratusan neuron baru setiap hari, sama seperti usia remaja. Hal tersebut disampaikan oleh peneliti yang membantah temuan sebelumnya bahwa aktivitas otak melambat seiring bertambahnya usia.
Para peneliti di Universitas Columbia di New York menemukan bahwa banyak orang yang lebih tua memiliki daya kognitif dan emosional tetap utuh daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Temuan mereka pada pertumbuhan dan perkembangan jaringan saraf itu disebut neurogenesis, dan diterbitkan Kamis (5/4) waktu setempat di jurnal Cell.
Maura Boldrini, profesor neurobiologi di Universitas Columbia, melalui siaran pers yang dikutip dari UP menemukan bahwa orang yang lebih tua memiliki kemampuan yang sama untuk membuat ribuan neuron baru hippocampal dari sel-sel progenitor sebagai orang yang lebih muda. Mereka juga menemukan volume hippocampus yang sama (struktur otak yang digunakan untuk emosi dan kognisi) untuk semua usia. Namun demikian, orang yang lebih tua memiliki vaskularisasi yang lebih sedikit da kurang kemampuan neuron baru untuk membuat koneksi.
Penelitian tersebut dilakukan sampel otak dari 28 orang yang telah meninggal. Para peneliti dapat melihat neuron dan pembuluh darah yang terbentuk di dalam seluruh hippocampus mayat tersebut. Hippocampus berhubungan dengan pengendalian emosi dan ketahanan, serta memori.
28 otak, dari orang-orang yang sebelumnya sehat antara usia 14 dan 79 tahun, dipilih karena mereka tidak memiliki gangguan kognitif atau depresi dan tidak menggunakan antidepresan.
Menarikanya, para menyebukan bawah otak tertua pun bahkan mampu menghasilkan sel-sel otak baru.
Dalam penelitiannya mereka juga menuliskan tentang mengenai jumlah yang sama dari nenek moyang neural menengah dan ribuan neuron yang belum dewasa.
Meski begitu, mereka tak menampik bahwa seseorang yang lebih tua membentuk lebih sedikit pembuluh darah baru di dalam otak dan memiliki kolam sel progenitor yang lebih kecil. Keturunan sel induk ini lebih dibatasi kapasitasnya untuk membedakan dan memperbaharui diri mereka sendiri.
Maura juga menyampaikan, jika ada kemungkinan bahwa neurogenesis hipokampus yang berkelanjutan menopang fungsi kognitif spesifik manusia sepanjang hidup dan penurunan itu mungkin terkait dengan ketahanan kognitif-emosional yang dikompromikan. Sebelumnya, para peneliti menemukan kemampuan tikus dan primata untuk menghasilkan sel-sel hippocampal baru menurun seiring bertambahnya usia. Hingga saat ini, menurutnya hal yang sama berlaku bagi manusia.