Tasawuf ‘Amali : Pengertian, Nama, Ruang Lingkup, Tokoh, Ajaran, dan Metode

Tasawuf ‘Amali : Pengertian, Nama, Ruang Lingkup, Tokoh, Ajaran, dan Metode

Konsep Tasawuf ‘Amali | Pengertian Tasawuf ‘Amali | Nama-Nama Lain Tasawuf ‘Amali | Ruang Lingkup Tasawuf ‘Amali | Tokoh-Tokoh Tasawuf ‘Amali | Ajaran Tasawuf ‘Amali | Metode Tasawuf ‘Amali| Contoh dalam Kehidupan Sehari Hari |

Wislahcom : Tasawuf merupakan salah satu aspek penting dalam Islam, sekaligus sebagai perwujudan dari ihsan yang menyadari adanya hubungan langsung antara hamba dan tuhannya.

Dengan bertasawuf, hati dan jiwa seseorang akan menjadi bersih, dan ia akan selalu mendapat bimbingan dari Allah Swt. Oleh karena itu ada dua aspek penting dalam tasawuf, yaitu tasawuf ‘amali (praktis) dan tasawuf falsafi (rasionalis). Tasawuf ‘amali yang lebih mengarah pada perilaku banyak dikembangkan oleh kaum salaf.


Simak penjelasan singkat tentang : Pengertian Tasawuf ‘Amali, Nama-Nama Lain Tasawuf ‘Amali, Ruang Lingkup Tasawuf ‘Amali, Tokoh-Tokoh Tasawuf ‘Amali, Ajaran Tasawuf ‘Amali, dan Metode Tasawuf ‘Amali.

Pengertian Tasawuf ‘Amali

Tasawuf ‘amali disebut juga dengan tasawuf tathbīqi (terapan) yaitu tasawuf yang membahas bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah Swt melalui zikir dan wirid dengan harapan memperoleh ridha Ilahi.

Nama-Nama Lain Tasawuf ‘Amali

  1. Tasawuf Al-Quran atau Qurani, yaitu menjalankan amaliah tasawuf yang ajaran yang bertumpu pada kegiatan, usaha dan membersihkan jiwa (tazkiyah al-nafs), dekat kepada Allah (taqarrub ilallah), dengan bersumber pada ajaran al-Quran.
  2. Tasawuf Sunni, yaitu mengamalkan tasawuf dengan mengikuti sunnah Nabi; perkataan, perbuatan, ketetapan atau persetujuan Nabi Muhammad Saw tentang perilaku sahabat yang senantiasa dijadikan acuan.
  3. Tasawuf Akhlaki, yaitu mengamalkan tasawuf dengan fokus utama membina akhlak mulia dengan cara membersihkan diri dari dosa kecil dan dosa besar, dari penyakit hati dan sifat-sifat tercela untuk diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Tasawuf Salafi, yaitu mengamalkan tasawuf dengan berpedoman kepada pemikiran, pandangan dan metodologi bertasawuf sebagaimana yang diamalkan generasi kaum salaf yang saleh.

Ruang Lingkup Tasawuf ‘Amali

  1. Syariat, yaitu aturan kehidupan yang meliputi segala aspek kehidupan berupa penyembahan atau ibadah (shalat, puasa, zakat dan haji), ekonomi, politik dan moral kemasyarakatan.
  2. Tarekat yaitu jalan yang harus ditempuh oleh seorang sufi dalam tujuan berada sedekat mungkin dengan Allah Swt.
  3. Hakikat, yaitu ilmu yang digunakan untuk mencari suatu kebenaran sejati mengenai Tuhan.
  4. Makrifat, yaitu pengetahuan mengenai Tuhan melalui hati (qalb). Pengetahuan yang dipelajari objeknya bukan pada hal-hal yang bersifat zahir, tetapi lebih mendalam terhadap batinnya dengan mengetahui rahasianya. Pengetahuan itu demikian lengkap dan jelas, sehingga jiwanya merasa bersatu dengan Tuhan.

Tokoh-Tokoh Tasawuf ‘Amali

  1. Syaikh Abdu al-Qadir al-Jailani
  2. Junaid al-Baghdadi
  3. Rabi’ah al-Adawiyah

Ajaran Tasawuf ‘Amali

Ajaran-ajaran Tasawuf ‘Amali melingkupi hal-hal dibawah ini:


  1. Mahabbah, berarti mencintai secara mendalam. Mahabbah ini merupakan sebuah jenjang (maqam) atau tingkatan yang dilalui oleh seorang salik (penempuh jalan) yang harus dilalui untuk mencapai ridha Ilahi dalam beribadah.
  2. Zuhud, yaitu mengosongkan diri dari kesenangan dunia untuk hal ibadah. Zuhud merupakan suatu maqam menuju makrifat kepada Allah Swt. Orang yang mengamalkan ajaran ini lebih mencintai urusan akhirat daripada urusan dunia.
  3. Mujahadah, yaitu melawan kehendak hawa nafsu dan membelenggunya dengan taqwa dan takut kepada Allah Swt dengan jalan muraqabah (beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya, jika tidak mampu maka yakinilah bahwa Allah Swt Maha Melihat).
  4. Tawakal, yaitu menyerahkan segala urusan kepada Allah Swt.
  5. Syukur, yaitu pengakuan akan nikmat Allah Swt dengan cara tunduk kepada-Nya. Seseorang bisa dikatakan bersyukur atas nikmat Allah Swt ketika orang tersebut mendapatkan kenikmatan banyak ataupun sedikit namun tetap selalu berterimakasih dan selalu menerima apa yang Allah berikan.
  6. Ridha, yaitu menerima musibah yang diberikan oleh Allah Swt dengan senang hati. Menerima dengan senang hati dan rela dari segala sesuatu yang diberikan oleh Allah Swt atau yang sudah ditakdirkan-Nya.
  7. Shidiq atau jujur ini adalah kesesuaian antara isi hati dengan apa yang diucapkan. Sifat jujur ini adalah sifat yang sulit untuk dilakukan, karena tidak semua manusi bisa berbuat jujur, pasti setiap manusia memilihi sifat kebohongan.

Metode Tasawuf ‘Amali

Dalam pelaksanaan tasawuf ‘amali ada beberapa metode yang dilakukan oleh seorang sufi, yaitu:

  1. Riyaḍah yaitu latihan kejiwaan melalui upaya membiasakan diri agar tidak melakukan hal-hak yang mengotori jiwanya. Riyaḍah perlu dilakukan karena makrifatnya dapat diperoleh melalui upaya melakukan perbuatan baik yang terus menerus.
  2. Tafakur, yaitu proses pembelajaran dari dalam diri manusia melalui aktivitas berfikir yang menggunakan perangkat batiniah (jiwa).
  3. Taẓkiyatu al-Nafs yaitu proses penyucian jiwa manusia yang melalui 3 (tiga) tahapan yaitul takhalli, taḥalli dan tajalli.
  4. Dẓikrullah, yaitu berulang-ulang menyebut atau mengingat nama Allah.

Related posts