WISLAH.COM – Simak contoh soal essay tentang puisi rakyat dan cerita fantasi, mata pelajaran Bahasa Indonesia, kelas 7, Kurikulum Merdeka.
Dalam buku berjudul Bahasa Indonesia SMP Kelas 7 yang ditulis oleh Rakhma Subarna, dkk ini, bahasan puisi rakyat dan cerita fantasi terdapat dalam bab 2, dengan judul bab “Berkelana di Dunia Imajinasi”.
Berikut deretan Contoh Soal Essay tentang puisi rakyat dan cerita fantasi Kelas 7:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan puisi rakyat dan sebutkan dua ciri khasnya berdasarkan informasi yang diberikan!
Jawaban:
Puisi rakyat adalah sastra lisan berupa puisi terikat yang berkembang pada masa masyarakat tradisional. Ciri khas puisi rakyat dapat dilihat dari anonimitas pengarangnya dan pewarisan secara turun-temurun. Anonimitas ini mengacu pada fakta bahwa nama pengarang puisi rakyat tidak diketahui, sementara pewarisan turun-temurun mengindikasikan bahwa puisi ini disampaikan dari mulut ke mulut dan disebarkan dalam bentuk yang tetap.
2. Gambarkan perbedaan antara pantun dan gurindam berdasarkan informasi yang terdapat pada teks!
Jawaban:
Pantun dan gurindam merupakan dua jenis puisi rakyat yang memiliki perbedaan dalam struktur dan pola rima. Pantun, seperti disebutkan dalam teks, memiliki struktur satu bait terdiri atas empat baris, dengan baris pertama dan kedua sebagai sampiran, sementara baris ketiga dan keempat sebagai isi. Rima akhirnya mengikuti pola a-b-a-b. Di sisi lain, gurindam memiliki struktur dua larik atau baris dalam satu bait, dan larik pertama dan kedua membentuk kalimat majemuk. Pola rima akhirnya adalah a-a.
3. Jelaskan fungsi mantra dalam konteks puisi rakyat berdasarkan informasi yang terdapat pada teks!
Jawaban:
Mantra dalam puisi rakyat memiliki fungsi yang berhubungan dengan kekuatan gaib. Mantra dibuat dan diucapkan untuk tujuan tertentu, seringkali terkait dengan aspek-aspek spiritual atau supranatural. Selain itu, mantra juga mengandung unsur rayuan dan perintah. Meskipun memiliki struktur kata yang memiliki irama, yang menjadi ciri khas mantra adalah bahwa ia merupakan satu bagian yang utuh dan tidak dapat dipahami melalui setiap bagiannya.
4. Bagaimana pengaruh ketentuan-ketentuan tertentu, seperti jumlah suku kata dan rima, terhadap struktur puisi rakyat, khususnya pantun?
Jawaban:
Ketentuan-ketentuan tertentu, seperti jumlah suku kata dan pola rima, memiliki pengaruh besar terhadap struktur puisi rakyat, termasuk pantun. Dalam pantun, jumlah suku kata dalam setiap barisnya biasanya berkisar antara 8 hingga 12. Selain itu, pola rima akhirnya berpola a-b-a-b, yang berarti bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga, dan bunyi akhir baris kedua sama dengan baris keempat. Hal ini memberikan struktur yang teratur dan konsisten pada pantun.
5. Bagaimana pewarisan puisi rakyat secara turun-temurun dapat memengaruhi keberlanjutan dan kelestarian karya sastra tersebut?
Jawaban:
Pewarisan puisi rakyat secara turun-temurun, yaitu dengan cara disampaikan dari mulut ke mulut, memiliki dampak positif terhadap keberlanjutan dan kelestarian karya sastra tersebut. Proses ini memungkinkan puisi rakyat untuk tetap hidup dan relevan dalam masyarakat. Melalui generasi-generasi yang mengambil peran dalam pewarisan ini, tradisi puisi rakyat dapat terus dijaga, dan nilai-nilai budaya serta kearifan lokal yang terkandung dalam puisi rakyat dapat tetap dihargai dan dilestarikan.
Baca Juga : Soal Essay Bahasa Indonesia Kelas 4 SD, MI Kurikulum Merdeka dan Jawabannya
6. Berikan contoh puisi yang mengungkapkan rasa berbakti kepada orang tua. Analisis bagaimana puisi tersebut mampu menyampaikan perasaan kasih sayang dan penghormatan kepada orang tua.
Jawaban:
“Kasih Ibu”
Ibu, sosok yang penuh kasih
Setulus hatimu tulus baktimu
Tak terhingga sayangmu
Engkau pelita di dalam kelam
7. Berikan contoh mantra yang berhubungan dengan tema persahabatan. Jelaskan bagaimana mantra tersebut dapat memperkuat nilai-nilai persahabatan dan memberikan dukungan kepada teman.
Jawaban:
“Mantra Persahabatan”
Semangat kita satu, tulus dan setia
Bersama-sama melangkah, mengatasi setiap rintangan
Kawan sejati, dalam suka dan duka
Mantra persahabatan, ikatlah hati kami selamanya
8. Berikan contoh gurindam yang menggambarkan kisah pahlawan atau seseorang yang berjasa kepada lingkungan atau masyarakat. Analisis bagaimana gurindam tersebut membawa pesan moral atau nilai-nilai kepemimpinan.
Jawaban:
“Gurindam Pahlawan Desa”
Pahlawan desa berjuang tanpa pamrih
Melawan ketidakadilan, menyinari kebenaran
Teladan bagi kita, berkorban tanpa mengeluh
Kepemimpinan yang menginspirasi, membawa perubahan
9. Bagaimana penulis menggunakan imajinasi dalam menciptakan tokoh Anoman? Jawaban:
Penulis menggunakan imajinasi untuk menciptakan tokoh Anoman sebagai kera berbulu putih yang dapat terbang. Ini adalah contoh bagaimana penulis menggunakan khayalan untuk menciptakan karakter yang unik dan menarik dalam cerita fantasi.
10. Mengapa cerita fantasi seringkali mengandung elemen-elemen seperti dewa-dewi, raksaksa, makhluk ajaib, dan manusia dengan kesaktian?
Jawaban:
Elemen-elemen seperti dewa-dewi, raksaksa, makhluk ajaib, dan manusia dengan kesaktian seringkali digunakan dalam cerita fantasi untuk menambah daya tarik dan membuat cerita menjadi lebih menarik. Karakter-karakter ini biasanya memiliki kekuatan atau kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh manusia biasa, yang memungkinkan mereka untuk melakukan hal-hal yang luar biasa dan seringkali menjadi pusat konflik dalam cerita. Selain itu, penggunaan karakter-karakter ini juga memungkinkan penulis untuk menjelajahi tema-tema dan ide-ide yang tidak mungkin dijelajahi dalam cerita realistis.
Baca juga : Soal Essay Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP, MTS Kurikulum Merdeka dan Jawabannya
11. Jelaskan peran alur awal, tengah, dan akhir dalam membangun keceritaan teks naratif! Berikan contoh konkret untuk masing-masing bagian alur tersebut.
Jawaban:
Alur awal, tengah, dan akhir memiliki peran penting dalam membangun keceritaan teks naratif. Alur awal memperkenalkan latar belakang dan karakter tokoh utama, alur tengah mengembangkan konflik dan peristiwa penting, sementara alur akhir memberikan resolusi atau penyelesaian dari konflik tersebut. Sebagai contoh, dalam teks naratif tentang seorang petualang, alur awal bisa mencatat latar belakangnya sebagai seorang penjelajah. Alur tengah menceritakan petualangan dan rintangan yang dihadapinya, sementara alur akhir mengungkapkan bagaimana petualang tersebut berhasil mengatasi tantangan dan mencapai tujuannya.
12. Bagaimana karakter tokoh utama dalam teks naratif dapat dikembangkan melalui konflik dan peristiwa yang dialaminya? Berikan contoh konkret untuk mendukung jawaban Anda.
Jawaban:
Karakter tokoh utama dalam teks naratif berkembang melalui konflik dan peristiwa yang dihadapinya. Sebagai contoh, jika tokoh utama awalnya adalah seorang pemalu yang tidak berani berbicara di depan umum, konflik yang dihadapinya mungkin terkait dengan tuntutan untuk berbicara di depan umum. Melalui peristiwa-peristiwa tersebut, tokoh tersebut bisa mengalami pertumbuhan pribadi, memperoleh keberanian, dan mengatasi ketidakmampuannya untuk berbicara di depan umum.
13. Apa yang membedakan teks naratif dengan jenis teks lain, seperti deskriptif atau ekspositori? Berikan penjelasan dengan memberikan contoh perbedaan karakteristik antara teks naratif dan jenis teks lainnya.
Jawaban:
Teks naratif dibedakan dari jenis teks lainnya seperti deskriptif atau ekspositori melalui fokusnya pada cerita dan alur kejadian. Teks deskriptif lebih berorientasi pada penyajian gambaran detail suatu objek atau keadaan, sementara teks ekspositori berfokus pada penyampaian informasi atau penjelasan. Sebagai contoh, teks naratif akan berkisah tentang perjalanan seorang tokoh dan konflik yang dihadapinya, sedangkan teks deskriptif akan lebih cenderung menyajikan gambaran rinci tentang ciri-ciri objek atau keadaan tertentu, dan teks ekspositori akan memberikan informasi atau penjelasan tentang suatu konsep atau topik.
14. Bagaimana majas sarkasme dapat mempengaruhi pembaca dalam memahami karakter tokoh dalam sebuah cerita?
Jawaban:
Majas sarkasme dapat memberikan pembaca pemahaman yang lebih dalam tentang karakter dan motivasi tokoh dalam cerita. Dengan menggunakan sarkasme, penulis dapat menunjukkan sifat dan emosi tokoh secara lebih nyata dan mendalam. Misalnya, jika tokoh menggunakan sarkasme, pembaca dapat merasakan rasa frustrasi, kemarahan, atau kekecewaan tokoh tersebut. Selain itu, sarkasme juga dapat digunakan untuk menunjukkan konflik antara tokoh, memperkuat dinamika hubungan mereka, dan menambah kedalaman dan kompleksitas cerita. Dengan demikian, majas sarkasme dapat mempengaruhi bagaimana pembaca memahami dan berinteraksi dengan cerita.
15. Bagaimana perbedaan penggunaan kalimat langsung dan kalimat tak langsung dapat mempengaruhi gaya dan nada sebuah cerita?
Jawaban:
Kalimat langsung dan kalimat tak langsung memiliki peran yang berbeda dalam membentuk gaya dan nada sebuah cerita. Kalimat langsung, yang merupakan kutipan langsung dari perkataan seseorang, sering digunakan untuk menambahkan realisme dan keaslian pada dialog. Ini memungkinkan pembaca untuk “mendengar” suara karakter dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kepribadian dan emosi mereka. Di sisi lain, kalimat tak langsung, yang merupakan penulisan kembali ucapan seseorang, memberikan lebih banyak kontrol kepada penulis dalam menentukan bagaimana informasi disampaikan. Ini bisa digunakan untuk menjelaskan konteks, menambahkan interpretasi, atau memandu pembaca melalui plot. Dengan demikian, pilihan antara menggunakan kalimat langsung atau tak langsung dapat secara signifikan mempengaruhi bagaimana sebuah cerita diceritakan dan bagaimana pembaca merasakannya.