Contoh Soal Essay Buku Fiksi dan Nonfiksi Kelas 7 dan Jawabannya, Bahasa Indonesia Bab 5, Kurikulum Merdeka

Contoh Soal Essay Buku Fiksi dan Nonfiksi Kelas 7 dan Jawabannya, Bahasa Indonesia Bab 5, Kurikulum Merdeka
Contoh Soal Essay Buku Fiksi dan Nonfiksi Kelas 7 dan Jawabannya, Bahasa Indonesia Bab 5, Kurikulum Merdeka

WISLAH.COM – Simak contoh soal essay Buku Fiksi dan Nonfiksi lengkap dengan jawabannya untuk mapel Bahasa Indonesia kelas 7, Kurikulum Merdeka.

Soal essay ini diambil dari materi yang ada dalam buku paket Bahasa Indonesia SMP Kelas 7 yang disusun oleh Rakhma Subarna, dkkl, dalam bab V yang berjudul “Membuka Gerbang Dunia”.

Tulisan contoh soal essay ini mengikuti tujuan dalam buku tersebut, yaitu siswa kelas 7 paham atas dan dapat menganalisa bacaan fiksi, nonfiksi, serta bacaan bergambar. Siswa dapat menyampaikan pendapat kalian tentang unsur-unsur dalam bacaan secara lisan dan tertulis


Berikut contoh soal essay buku fiksi dan nonfiksi kelas 7 dan jawabannya:

1. Jelaskan pengertian buku fiksi dan buku nonfiksi serta berikan contoh masing-masing!

Jawaban: Buku fiksi adalah buku yang isinya merupakan hasil dari imajinasi penulis dan tidak diambil dari referensi dunia nyata. Contohnya termasuk novel, cerpen, komik, dan lain-lain. Sementara itu, buku nonfiksi adalah buku yang mengambil sumber dari fakta dan informasi yang nyata. Contohnya meliputi buku referensi, jurnal, biografi, dan sebagainya.

2. Apa perbedaan utama antara buku fiksi dan buku nonfiksi dari segi sumber dan sifatnya?

Jawaban: Perbedaan utama antara buku fiksi dan buku nonfiksi terletak pada sumber materi yang digunakan. Buku fiksi berasal dari imajinasi penulisnya sendiri, sementara buku nonfiksi mengambil sumber dari data dan fakta di dunia nyata. Selain itu, buku fiksi cenderung subjektif, sedangkan buku nonfiksi lebih objektif karena berdasarkan pada fakta yang ada.

3. Bagaimana ciri-ciri buku fiksi dan buku nonfiksi yang dapat membedakan keduanya?

Jawaban: Ciri-ciri buku fiksi antara lain karangan fiktif, imajinatif, dan tidak ada di dunia nyata. Sedangkan ciri-ciri buku nonfiksi adalah bahasa formal, berdasarkan fakta yang nyata, dan bersifat informatif.

4. Jelaskan struktur umum dari buku fiksi dan buku nonfiksi!

Jawaban: Struktur umum buku fiksi terdiri dari orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda. Sementara itu, buku nonfiksi memiliki struktur yang hampir sama dengan buku fiksi, tetapi biasanya dimulai dengan abstrak yang memetakan isi buku secara ringkas.


5. Apa peran dari penokohan dalam buku fiksi?

Jawaban: Penokohan dalam buku fiksi memberikan nyawa bagi cerita yang dikarang oleh penulis. Ini adalah karakter-karakter yang membentuk plot dan menjalankan peristiwa-peristiwa dalam cerita.

6. Mengapa diksi dalam buku fiksi cenderung konotatif, sedangkan dalam buku nonfiksi lebih denotatif?

Jawaban: Diksi dalam buku fiksi cenderung konotatif karena bertujuan untuk meningkatkan imajinasi pembaca dan membangun suasana cerita. Sementara itu, dalam buku nonfiksi, diksi lebih denotatif agar informasi yang disampaikan tidak dwimakna atau ambigu.

7. Bagaimana penulis mempertanggungjawabkan kebenaran informasi dalam buku nonfiksi?

Jawaban: Penulis mempertanggungjawabkan kebenaran informasi dalam buku nonfiksi dengan menyajikan data yang otentik dan bersumber dari penelitian yang dilakukan secara ilmiah. Hal ini membuat informasi yang disampaikan dapat dipercaya.

8. Apa yang membedakan antara sampul buku fiksi dan buku nonfiksi?

Jawaban: Sampul buku fiksi dan buku nonfiksi sama-sama berfungsi sebagai tempat menampilkan judul buku, nama penulis, penerbit, tahun terbit, dan edisi cetakan. Namun, isi dari kedua jenis buku tersebut yang membedakannya.

9. Mengapa penokohan tidak menjadi unsur dalam buku nonfiksi?

Jawaban: Penokohan tidak menjadi unsur dalam buku nonfiksi karena buku nonfiksi berfokus pada penyampaian informasi dan fakta, bukan pada cerita yang melibatkan karakter dan plot seperti dalam buku fiksi.

10. Mengapa buku fiksi bersifat multitafsir sedangkan buku nonfiksi harus lebih eksplisit?

Jawaban: Buku fiksi bersifat multitafsir karena penafsiran cerita dan pesan yang terkandung di dalamnya dapat berbeda-beda antara pembaca yang satu dengan yang lainnya. Sementara itu, buku nonfiksi harus lebih eksplisit agar pembaca tidak salah arah dalam menafsirkan informasi yang disampaikan, karena informasi tersebut harus berdasarkan pada fakta yang nyata.

Related posts