WISLAH.COM – Berikut “Kumpulan Materi Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 12 Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)” untuk membantu siswa mempersiapkan diri menghadapi berbagai ujian, baik itu ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, maupun ujian sekolah. Materi-materi ini disusun berdasarkan buku “Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut: Cakap Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII” yang ditulis oleh Maman, Jajang Priatna, dan Indriya Mulyaningsih, dan diterbitkan oleh Pusat Perbukuan pada tahun 2022.
Buku ini mencakup berbagai topik menarik, mulai dari menyimak, membaca, dan menulis teks laporan, hingga menciptakan gurindam dan mengapresiasi syair. Seluruh materi Bahasa Indonesia tingkat lanjut kelas 12 SMA semester 1 dan 2 ini penting untuk dikuasai siswa, tidak hanya untuk keperluan akademik, tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan berbahasa dan bersastra Indonesia yang baik, yang akan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dan di dunia profesional nantinya.
Kumpulan Materi Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka (Kurmer) (Semester 1 dan 2)
A. Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 12 Bab 1 (Menyimak Teks Laporan tentang Ragam Budaya Daerah)
- Menyimak Laporan:
- Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi: Teks yang berisi informasi tentang suatu objek, baik benda maupun aktivitas, berdasarkan hasil pengamatan secara langsung.
- Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi: Memberikan informasi faktual dan objektif tentang suatu hal berdasarkan hasil pengamatan.
- Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi: Bersifat faktual, objektif, sistematis, menggunakan bahasa baku, dan tidak mengandung unsur subjektivitas penulis.
- Cara Menyimak Teks Laporan dengan Baik dan Efektif: Mendengarkan dengan seksama, mencatat poin-poin penting, mengajukan pertanyaan jika ada hal yang kurang jelas, dan menghubungkan informasi yang didengar dengan pengetahuan yang sudah dimiliki.
- Membaca Teks Laporan:
- Struktur Teks Laporan Hasil Observasi:
- Pernyataan umum: Berisi informasi umum tentang objek yang diamati.
- Deskripsi bagian: Berisi penjelasan rinci tentang bagian-bagian atau aspek-aspek dari objek yang diamati.
- Deskripsi manfaat: Berisi penjelasan tentang manfaat atau fungsi dari objek yang diamati.
- Simpulan: Berisi kesimpulan umum tentang objek yang diamati.
- Unsur Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi:
- Penggunaan kata-kata teknis atau istilah yang berkaitan dengan objek yang diamati.
- Penggunaan kalimat definisi untuk menjelaskan istilah-istilah yang mungkin belum dipahami pembaca.
- Penggunaan kata-kata penghubung untuk menunjukkan hubungan logis antarbagian teks.
- Penggunaan kalimat pasif untuk menekankan objek yang diamati, bukan subjek yang melakukan pengamatan.
- Cara Membaca Teks Laporan dengan Baik dan Kritis: Membaca dengan cermat dan teliti, mengidentifikasi gagasan utama dan informasi penting, mengajukan pertanyaan kritis terhadap isi teks, dan mengevaluasi keakuratan dan objektivitas informasi yang disajikan.
- Struktur Teks Laporan Hasil Observasi:
- Menulis Teks Laporan:
- Langkah-langkah Menulis Teks Laporan Hasil Observasi:
- Menentukan topik: Memilih objek atau aktivitas yang akan diamati.
- Mengumpulkan data: Melakukan pengamatan secara langsung dan mencatat informasi penting.
- Menyusun teks laporan: Mengorganisasikan informasi yang telah dikumpulkan sesuai dengan struktur teks laporan hasil observasi.
- Mengedit dan merevisi: Memeriksa kembali teks laporan untuk memastikan keakuratan, kejelasan, dan kesesuaian dengan kaidah kebahasaan.
- Struktur dan Kaidah Kebahasaan dalam Teks Laporan:
- Menggunakan bahasa baku dan formal.
- Menggunakan kalimat efektif dan mudah dipahami.
- Menghindari penggunaan kata-kata yang bersifat subjektif atau emosional.
- Menjaga konsistensi dalam penggunaan istilah dan singkatan.
- Langkah-langkah Menulis Teks Laporan Hasil Observasi:
- Memuat Teks Laporan pada Media Massa:
- Cara Memuat Teks Laporan pada Media Massa:
- Memilih media yang tepat: Mempertimbangkan target pembaca dan tujuan publikasi.
- Menyesuaikan format penulisan: Mengikuti gaya selingkung dan pedoman penulisan yang berlaku di media tersebut.
- Memperhatikan etika publikasi: Memastikan bahwa teks laporan tidak melanggar hak cipta atau mengandung unsur SARA.
- Cara Memuat Teks Laporan pada Media Massa:
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 12 Bab 1 |
B. Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 12 Bab 2 (Menuangkan Gagasan dalam Teks Eksposisi Bertema Kelestarian Alam)
- Menyimak Pembicaraan Eksposisi:
- Pengertian Teks Eksposisi: Teks yang bertujuan untuk menjelaskan, memaparkan, atau menginformasikan suatu topik atau masalah kepada pembaca atau pendengar.
- Tujuan Teks Eksposisi: Memberikan informasi dan pengetahuan baru kepada pembaca atau pendengar, serta mempengaruhi atau membentuk opini mereka tentang suatu topik atau masalah.
- Ciri-ciri Teks Eksposisi: Bersifat informatif, objektif, logis, menggunakan bahasa baku, dan mengandung argumen atau bukti yang mendukung gagasan utama.
- Cara Menyimak Pembicaraan Eksposisi dengan Baik dan Efektif: Mendengarkan dengan seksama, mencatat poin-poin penting, mengidentifikasi gagasan utama dan argumen yang disampaikan, serta mengevaluasi keakuratan dan relevansi informasi yang disajikan.
- Membaca Teks Eksposisi:
- Struktur Teks Eksposisi:
- Tesis: Berisi pernyataan umum tentang topik yang akan dibahas.
- Argumentasi: Berisi argumen atau bukti yang mendukung tesis.
- Penegasan ulang: Berisi penegasan kembali tesis dan kesimpulan umum.
- Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi:
- Penggunaan kata-kata penghubung untuk menunjukkan hubungan logis antarbagian teks.
- Penggunaan kata-kata persuasif untuk mempengaruhi pembaca atau pendengar.
- Penggunaan kalimat retoris untuk memperkuat argumen.
- Penggunaan data dan fakta untuk mendukung gagasan utama.
- Cara Membaca Teks Eksposisi dengan Baik dan Kritis: Membaca dengan cermat dan teliti, mengidentifikasi gagasan utama dan argumen yang disampaikan, mengevaluasi keakuratan dan relevansi informasi yang disajikan, serta mengajukan pertanyaan kritis terhadap isi teks.
- Struktur Teks Eksposisi:
- Menulis Teks Eksposisi:
- Langkah-langkah Menulis Teks Eksposisi:
- Menentukan topik: Memilih topik yang menarik dan relevan.
- Mengumpulkan data: Melakukan riset dan mengumpulkan informasi yang mendukung gagasan utama.
- Menyusun teks eksposisi: Mengorganisasikan informasi yang telah dikumpulkan sesuai dengan struktur teks eksposisi.
- Mengedit dan merevisi: Memeriksa kembali teks eksposisi untuk memastikan keakuratan, kejelasan, dan kesesuaian dengan kaidah kebahasaan.
- Struktur dan Kaidah Kebahasaan dalam Teks Eksposisi:
- Menggunakan bahasa baku dan formal.
- Menggunakan kalimat efektif dan mudah dipahami.
- Menjaga koherensi dan kohesi antarbagian teks.
- Menggunakan tanda baca yang tepat.
- Langkah-langkah Menulis Teks Eksposisi:
- Memublikasikan Teks Eksposisi di Media Massa:
- Cara Memublikasikan Teks Eksposisi di Media Massa:
- Memilih media yang tepat: Mempertimbangkan target pembaca dan tujuan publikasi.
- Menyesuaikan format penulisan: Mengikuti gaya selingkung dan pedoman penulisan yang berlaku di media tersebut.
- Memperhatikan etika publikasi: Memastikan bahwa teks eksposisi tidak melanggar hak cipta atau mengandung unsur SARA.
- Cara Memublikasikan Teks Eksposisi di Media Massa:
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 12 Bab 2 |
C. Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 12 Bab 3 (Membaca Hikayat Bertema Ragam Kekayaan Budaya)
- Menyimak Pembacaan Hikayat:
- Pengertian Hikayat: Karya sastra lama berbentuk prosa yang berisi cerita tentang kehebatan, kesaktian, atau keajaiban seseorang atau suatu peristiwa.
- Ciri-ciri Hikayat: Anonim (tidak diketahui pengarangnya), istana sentris (berlatar kerajaan), bersifat didaktis (mengandung pesan moral), dan menggunakan bahasa klise (bahasa yang sudah baku dan tidak berubah-ubah).
- Unsur Intrinsik Hikayat: Tema, alur, penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat.
- Unsur Ekstrinsik Hikayat: Latar belakang masyarakat, nilai-nilai budaya, dan kondisi sosial pada masa hikayat itu diciptakan.
- Cara Menyimak Pembacaan Hikayat dengan Baik dan Efektif: Mendengarkan dengan seksama, membayangkan latar dan tokoh-tokoh dalam cerita, mengidentifikasi pesan moral yang disampaikan, dan mengaitkan nilai-nilai budaya dalam hikayat dengan kehidupan sehari-hari.
- Membaca Teks Hikayat:
- Cara Membaca Teks Hikayat dengan Baik dan Memahami Isinya: Membaca dengan cermat dan teliti, memahami kosakata dan ungkapan-ungkapan yang digunakan, mengidentifikasi alur cerita dan tokoh-tokoh utama, serta menangkap pesan moral yang disampaikan.
- Mengidentifikasi Nilai-nilai Budaya yang Terkandung dalam Hikayat: Mencermati adat istiadat, kepercayaan, sistem nilai, dan pandangan hidup masyarakat yang tercermin dalam cerita.
- Mengalih Wahana Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen:
- Cara Mengalih Wahana Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen: Mengubah bentuk prosa lama menjadi prosa baru, menyesuaikan bahasa dan gaya penulisan dengan pembaca modern, serta mempertahankan nilai-nilai dan pesan utama dari hikayat asli.
- Membacakan Cerpen Hasil Alih Wahana dari Hikayat:
- Cara Membacakan Cerpen Hasil Alih Wahana dari Hikayat dengan Baik dan Ekspresif: Menggunakan intonasi, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh yang sesuai untuk menghidupkan tokoh-tokoh dan suasana cerita, serta menyampaikan pesan dan nilai-nilai dari cerita kepada pendengar.
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 12 Bab 3 |
D. Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 12 Bab 4 (Berpantun dengan Tema Ragam Budaya)
- Menyimak Pembacaan Pantun:
- Pengertian Pantun: Puisi lama yang terdiri dari empat larik (baris), dengan rima a-b-a-b. Dua larik pertama disebut sampiran, dan dua larik terakhir disebut isi. Sampiran biasanya berupa kiasan atau perbandingan, sedangkan isi menyampaikan maksud atau pesan pantun.
- Ciri-ciri Pantun: Memiliki rima a-b-a-b, terdiri dari sampiran dan isi, setiap larik terdiri dari 8-12 suku kata, dan mengandung makna atau pesan tertentu.
- Jenis-jenis Pantun: Pantun nasihat, pantun jenaka, pantun teka-teki, pantun agama, dan pantun adat.
- Cara Menyimak Pembacaan Pantun dengan Baik dan Efektif: Mendengarkan dengan seksama, memperhatikan rima dan irama pantun, memahami makna sampiran dan isi, serta mengidentifikasi pesan atau amanat yang disampaikan.
- Membaca Teks Pantun:
- Cara Membaca Teks Pantun dengan Baik dan Memahami Isinya: Membaca dengan intonasi dan ekspresi yang tepat, memperhatikan rima dan irama pantun, memahami makna kata-kata kiasan atau perbandingan dalam sampiran, serta menangkap pesan atau amanat yang disampaikan dalam isi.
- Menulis Pantun:
- Langkah-langkah Menulis Pantun:
- Menentukan tema: Memilih tema yang sesuai dengan tujuan penulisan pantun.
- Memilih kata-kata yang sesuai: Menggunakan kata-kata yang indah, bermakna, dan sesuai dengan tema.
- Menyusun sampiran: Membuat dua larik pertama yang berfungsi sebagai pembuka atau pengantar isi pantun.
- Menyusun isi: Membuat dua larik terakhir yang menyampaikan maksud atau pesan pantun.
- Memperhatikan rima dan irama: Memastikan bahwa pantun memiliki rima a-b-a-b dan irama yang harmonis.
- Langkah-langkah Menulis Pantun:
- Memublikasikan Pantun:
- Cara Memublikasikan Pantun:
- Melalui media cetak: Menerbitkan pantun dalam buku, majalah, atau surat kabar.
- Melalui media online: Membagikan pantun di media sosial, blog, atau website.
- Melalui pertunjukan langsung: Membacakan pantun di acara-acara tertentu, seperti pernikahan, perayaan adat, atau festival budaya.
- Cara Memublikasikan Pantun:
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 12 Bab 4 |
E. Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 12 Bab 5 (Mengapresiasi Syair dengan Tema Kearifan Lokal)
- Menyimak Pembacaan Syair:
- Pengertian Syair: Puisi lama yang terdiri dari empat larik (baris) dalam setiap bait, dengan rima a-a-a-a. Syair biasanya berisi cerita, nasihat, atau ungkapan perasaan.
- Ciri-ciri Syair: Memiliki rima a-a-a-a, setiap bait terdiri dari empat larik, setiap larik terdiri dari 8-12 suku kata, dan mengandung makna atau pesan tertentu.
- Unsur Intrinsik Syair: Tema, suasana, perasaan, amanat, dan diksi.
- Unsur Ekstrinsik Syair: Latar belakang penciptaan, nilai-nilai budaya, dan kondisi sosial pada masa syair itu diciptakan.
- Cara Menyimak Pembacaan Syair dengan Baik dan Efektif: Mendengarkan dengan seksama, memperhatikan rima dan irama syair, memahami makna kata-kata kiasan atau perbandingan, serta mengidentifikasi pesan atau amanat yang disampaikan.
- Membaca Teks Syair:
- Cara Membaca Teks Syair dengan Baik dan Memahami Isinya: Membaca dengan intonasi dan ekspresi yang tepat, memperhatikan rima dan irama syair, memahami makna kata-kata kiasan atau perbandingan, serta menangkap pesan atau amanat yang disampaikan.
- Mengidentifikasi Makna, Pesan, dan Nilai-nilai Kearifan Lokal yang Terkandung dalam Syair: Mencermati nilai-nilai luhur, tradisi, dan kearifan masyarakat setempat yang tercermin dalam syair.
- Menulis Teks Syair:
- Langkah-langkah Menulis Syair:
- Menentukan tema: Memilih tema yang sesuai dengan tujuan penulisan syair.
- Memilih kata-kata yang sesuai: Menggunakan kata-kata yang indah, bermakna, dan sesuai dengan tema.
- Menyusun bait-bait syair: Membuat bait-bait yang terdiri dari empat larik, dengan memperhatikan rima a-a-a-a.
- Memperhatikan irama: Memastikan bahwa syair memiliki irama yang harmonis dan enak didengar.
- Langkah-langkah Menulis Syair:
- Mempublikasikan Syair:
- Cara Mempublikasikan Syair:
- Melalui media cetak: Menerbitkan syair dalam buku, majalah, atau surat kabar.
- Melalui media online: Membagikan syair di media sosial, blog, atau website.
- Melalui pertunjukan langsung: Membacakan syair di acara-acara tertentu, seperti pernikahan, perayaan adat, atau festival budaya.
- Cara Mempublikasikan Syair:
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 12 Bab 5 |
F. Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 12 Bab 6 (Menciptakan Gurindam untuk Menyampaikan Pesan)
- Menyimak Pembacaan Gurindam:
- Pengertian Gurindam: Puisi lama yang terdiri dari dua baris dalam setiap bait, dengan rima a-a. Baris pertama berisi masalah, persoalan, atau keadaan, sedangkan baris kedua berisi akibat dari masalah, persoalan, atau keadaan pada baris pertama.
- Ciri-ciri Gurindam: Memiliki rima a-a, setiap bait terdiri dari dua baris, setiap baris terdiri dari 10-14 suku kata, berisi nasihat atau pesan moral, dan menggunakan bahasa yang kiasan.
- Unsur Intrinsik Gurindam: Tema, amanat, dan diksi.
- Unsur Ekstrinsik Gurindam: Latar belakang penciptaan, nilai-nilai budaya, dan kondisi sosial pada masa gurindam itu diciptakan.
- Cara Menyimak Pembacaan Gurindam dengan Baik dan Efektif: Mendengarkan dengan seksama, memperhatikan rima dan irama gurindam, memahami hubungan sebab-akibat antara baris pertama dan kedua, serta mengidentifikasi pesan atau amanat yang disampaikan.
- Membaca Teks Gurindam:
- Cara Membaca Teks Gurindam dengan Baik dan Memahami Isinya: Membaca dengan intonasi dan ekspresi yang tepat, memperhatikan rima dan irama gurindam, memahami makna kata-kata kiasan atau perbandingan, serta menangkap pesan atau amanat yang disampaikan.
- Menulis Gurindam:
- Langkah-langkah Menulis Gurindam:
- Menentukan tema: Memilih tema yang sesuai dengan tujuan penulisan gurindam.
- Menyusun baris pertama: Membuat baris pertama yang berisi masalah, persoalan, atau keadaan.
- Menyusun baris kedua: Membuat baris kedua yang berisi akibat dari masalah, persoalan, atau keadaan pada baris pertama.
- Memperhatikan rima dan irama: Memastikan bahwa gurindam memiliki rima a-a dan irama yang harmonis.
- Langkah-langkah Menulis Gurindam:
- Memublikasikan Gurindam:
- Cara Memublikasikan Gurindam:
- Melalui media cetak: Menerbitkan gurindam dalam buku, majalah, atau surat kabar.
- Melalui media online: Membagikan gurindam di media sosial, blog, atau website.
- Melalui pertunjukan langsung: Membacakan gurindam di acara-acara tertentu, seperti pernikahan, perayaan adat, atau festival budaya.
- Cara Memublikasikan Gurindam:
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 12 Bab 6 |
G. Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 12 Bab 7 (Menulis Teks Narasi Bertema Cinta Tanah Air)
- Menyimak Teks Narasi:
- Pengertian Teks Narasi: Teks yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dalam urutan waktu tertentu.
- Ciri-ciri Teks Narasi: Memiliki alur cerita, tokoh, latar, sudut pandang, dan amanat.
- Unsur Intrinsik Teks Narasi: Tema, alur, penokohan, latar, sudut pandang, dan amanat.
- Unsur Ekstrinsik Teks Narasi: Latar belakang penciptaan, nilai-nilai budaya, dan kondisi sosial pada masa teks narasi itu diciptakan.
- Cara Menyimak Teks Narasi dengan Baik dan Efektif: Mendengarkan dengan seksama, membayangkan latar dan tokoh-tokoh dalam cerita, mengidentifikasi alur cerita dan konflik yang terjadi, serta menangkap pesan atau amanat yang disampaikan.
- Membaca Teks Narasi:
- Cara Membaca Teks Narasi dengan Baik dan Memahami Isinya: Membaca dengan cermat dan teliti, memahami kosakata dan ungkapan-ungkapan yang digunakan, mengidentifikasi alur cerita dan tokoh-tokoh utama, serta menangkap pesan atau amanat yang disampaikan.
- Menulis Teks Narasi:
- Langkah-langkah Menulis Teks Narasi:
- Menentukan tema: Memilih tema yang sesuai dengan tujuan penulisan narasi.
- Mengembangkan plot: Membuat rangkaian peristiwa yang menarik dan logis.
- Membangun karakter tokoh: Menciptakan tokoh-tokoh yang hidup dan memiliki karakter yang kuat.
- Mendeskripsikan latar: Menggambarkan tempat, waktu, dan suasana cerita dengan jelas.
- Menentukan sudut pandang: Memilih sudut pandang yang tepat untuk menyampaikan cerita.
- Menyampaikan amanat: Menyisipkan pesan atau nilai-nilai yang ingin disampaikan melalui cerita.
- Langkah-langkah Menulis Teks Narasi:
- Memublikasikan Teks Narasi:
- Cara Memublikasikan Teks Narasi:
- Melalui media cetak: Menerbitkan teks narasi dalam buku, majalah, atau surat kabar.
- Melalui media online: Membagikan teks narasi di media sosial, blog, atau website.
- Melalui pertunjukan langsung: Membacakan teks narasi di acara-acara tertentu, seperti seminar, lokakarya, atau festival sastra.
- Cara Memublikasikan Teks Narasi:
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 12 Bab 7 |
Penutup
Demikian “Kumpulan Materi Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 12 Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)”. Semoga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang apa saja yang akan dipelajari siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat lanjut di kelas 12. Dengan memahami dan menguasai materi-materi ini, diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan berbahasa dan bersastra Indonesia mereka, serta menjadi pribadi yang lebih kritis, kreatif, dan komunikatif.