Kumpulan Materi Prakarya dan Kewirausahaan (Kerajinan) Kelas 12 Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)

Kumpulan Materi Prakarya dan Kewirausahaan (Kerajinan) Kelas 12 Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)
Kumpulan Materi Prakarya dan Kewirausahaan (Kerajinan) Kelas 12 Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)

WISLAH.COM – Berikut “Kumpulan Materi Prakarya dan Kewirausahaan (Kerajinan) Kelas 12 Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)” untuk membantu siswa kelas 12 memahami esensi pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan fokus pada kerajinan. Materi ini disusun berdasarkan buku “Prakarya dan Kewirausahaan: Kerajinan Buku Panduan Guru” yang ditulis oleh Dessy Rachma Waryanti, dkk., dan diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada tahun 2022.

Buku ini memberikan panduan komprehensif bagi guru dalam membimbing siswa kelas 12 untuk mengeksplorasi, merancang, dan memproduksi kerajinan, baik yang berasal dari Nusantara maupun mancanegara. Selain itu, buku ini juga menekankan pentingnya memahami aspek kewirausahaan, seperti analisis pasar, pengembangan produk, hingga strategi pemasaran. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar tentang keterampilan teknis dalam membuat kerajinan, tetapi juga mendapatkan wawasan tentang bagaimana mengubah keterampilan tersebut menjadi peluang usaha yang bernilai ekonomi.

Kumpulan Materi Prakarya dan Kewirausahaan (Kerajinan) Kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka (Kurmer) (Semester 1 dan 2)

A. Ringkasan Materi Prakarya dan Kewirausahaan (Kerajinan) Kelas 12 Bab/Unit 1 (Analisis Ragam Kerajinan Mancanegara)


  • Kerajinan sebagai Produk Budaya: Kerajinan tidak hanya sekadar benda, tetapi juga cerminan dari identitas dan nilai-nilai suatu budaya. Kondisi geografis, sistem kepercayaan, organisasi masyarakat, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencaharian, dan teknologi semuanya berperan dalam membentuk karakteristik kerajinan suatu daerah.
  • Ragam Kerajinan Mancanegara:
    • Logam: Kerajinan logam telah ada sejak zaman kuno, ditemukan dalam berbagai budaya seperti di India dan Timur Tengah. Setiap wilayah memiliki ciri khasnya sendiri, misalnya teknik granulasi dari India dan teknik tatah dari Timur Tengah.
    • Kayu: Negara-negara dengan sumber daya kayu melimpah, seperti Eropa dan Amerika, banyak menghasilkan kerajinan kayu. Kerajinan kayu dapat berupa peralatan rumah tangga hingga karya seni seperti topeng kayu Afrika.
    • Tekstil: Teknik pembuatan tekstil seperti ikat ditemukan di berbagai belahan dunia, termasuk Asia Tenggara, Asia Tengah, India, Jepang, dan Amerika Selatan. Setiap daerah memiliki motif dan warna khas yang mencerminkan budayanya.
    • Keramik: Keramik, terutama porselen Cina, terkenal dengan keindahan dan kualitasnya. Selain itu, terdapat juga keramik hias dari Timur Tengah dan Amerika Latin dengan karakteristik unik mereka.
    • Kulit: Kulit digunakan untuk membuat berbagai benda fungsional dan dekoratif di berbagai budaya. Suku Navajo di Amerika dan suku Inuit di daerah kutub memanfaatkan kulit untuk membuat pakaian, tas, bahkan tenda dan kayak.
    • Anyaman: Kerajinan anyaman ditemukan di berbagai wilayah, seperti Eropa dan Amerika. Bahan dan teknik anyaman beragam, mencerminkan sumber daya alam dan kebutuhan masyarakat setempat.
  • Periodisasi Sejarah Kerajinan:
    • Prasejarah (4000 SM): Kerajinan pada masa ini masih sangat sederhana, terbuat dari batu, tulang, dan kayu, digunakan untuk keperluan dasar seperti berburu dan memasak.
    • Peradaban Kuno (3150 – 400 SM): Peradaban Mesir Kuno, Yunani, Romawi, dan Dinasti Han-Song di Cina menghasilkan kerajinan dengan nilai estetika dan filosofis yang tinggi.
    • Abad Pertengahan (650 – 1400 M): Mozaik dan kaca patri menjadi ciri khas kerajinan pada masa ini, digunakan untuk dekorasi dan pengendalian cahaya dalam bangunan.
    • Abad Pencerahan – Barok (1400 – 1600 M): Renaisans membawa kembali minat pada seni klasik Yunani dan Romawi, sementara Barok menekankan pada detail dan drama.
    • Modern (1860 – Sekarang): Modernisasi membawa perubahan pada desain dan produksi kerajinan. Gerakan Seni dan Kerajinan (Arts and Craft Movement) muncul sebagai reaksi terhadap industrialisasi, menekankan pada keterampilan tangan dan keindahan dalam benda sehari-hari.
  • Studi Komparasi: Studi komparasi adalah metode untuk membandingkan dua atau lebih objek kerajinan dari berbagai budaya atau periode sejarah. Analisis dilakukan terhadap persamaan dan perbedaan dalam elemen formal (garis, bentuk, warna, tekstur), fungsi, nilai budaya, dan lainnya.

B. Ringkasan Materi Prakarya dan Kewirausahaan (Kerajinan) Kelas 12 Bab/Unit 2 (Penelitian dan Perancangan)


  • Mencari Sumber Informasi dan Observasi: Tahap awal dalam perancangan produk kerajinan adalah mencari sumber data dan melakukan observasi. Hal ini bertujuan untuk memahami masalah dan potensi yang ada. Sumber informasi bisa berupa penelitian terdahulu, pengamatan lingkungan sekitar, wawancara, kuesioner, dan kunjungan lapangan.
  • Menganalisis Permasalahan Sekitar:
    • Ketersediaan bahan dan alat lokal: Penting untuk menganalisis sumber daya alam dan bahan baku yang tersedia di lingkungan sekitar. Selain itu, alat produksi yang sesuai juga perlu dipertimbangkan.
    • Permasalahan ekonomi: Memahami kondisi ekonomi masyarakat setempat, daya beli, dan perilaku konsumen akan membantu dalam menentukan harga dan strategi pemasaran produk.
    • Selera pasar: Mengidentifikasi target pasar dan memahami kebutuhan, selera, dan preferensi mereka merupakan kunci dalam menciptakan produk yang diminati.
  • Teknis Perancangan:
    • Papan Ide (Moodboard): Moodboard adalah kumpulan inspirasi visual berupa gambar, warna, bahan, dan objek yang relevan dengan tema produk.
    • Sketsa Rancang dan Desain Final: Proses perancangan dimulai dengan membuat sketsa rancangan kasar yang kemudian dikembangkan menjadi desain final yang siap diproduksi. Desain final dilengkapi dengan detail ukuran, bahan, dan perspektif.
    • Penggabungan Unsur-unsur Identitas Lokal/Daerah: Menggabungkan motif, simbol, atau teknik tradisional dari daerah setempat ke dalam desain produk dapat memberikan nilai tambah dan keunikan.
    • Prototipe Produk: Prototipe adalah contoh produk awal yang dibuat untuk menguji fungsi, estetika, dan kelayakan produksi sebelum produksi massal.
    • Perancangan Kemasan: Kemasan yang baik harus ergonomis, efektif, aman, menarik, dan informatif. Selain itu, kemudahan distribusi juga perlu dipertimbangkan.

C. Ringkasan Materi Prakarya dan Kewirausahaan (Kerajinan) Kelas 12 Bab/Unit 3 (Proyek Kerajinan Kolaborasi)

  • Memahami Karakteristik Bahan: Setiap bahan baku, baik yang alami maupun daur ulang, memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda. Memahami hal ini penting untuk memilih bahan yang sesuai dengan fungsi dan desain produk.
  • Pemilihan Alat Produksi: Alat produksi yang tepat harus dipilih sesuai dengan jenis bahan dan teknik yang digunakan. Ketersediaan alat dan efisiensi produksi juga perlu dipertimbangkan.
  • Pengolahan Material: Mempelajari berbagai teknik pengolahan bahan, seperti mengolah limbah plastik, kertas, logam, clay, serat, dan resin menjadi produk kerajinan yang fungsional dan estetis.
  • Proyek Kerja Kolaborasi Produksi Kerajinan: Proyek produksi kerajinan dilakukan secara berkelompok dengan pembagian peran yang jelas, seperti perajin, fotografer, dan desainer. Hal ini bertujuan untuk melatih kerjasama, tanggung jawab, dan keterampilan individu dalam konteks industri kerajinan.

D. Ringkasan Materi Prakarya dan Kewirausahaan (Kerajinan) Kelas 12 Bab/Unit 4 (Simulasi Pasar, Magang, dan Lokakarya)

  • Mengenal Aktivitas Kerajinan di Masyarakat: Siswa diajak untuk memahami berbagai aktivitas dalam industri kerajinan, seperti magang, bazar, lokakarya, dan kunjungan studio. Aktivitas ini bermanfaat bagi pengembangan keterampilan dan wawasan peserta didik.
  • Magang: Magang adalah kegiatan belajar di luar sekolah untuk mendapatkan pengalaman kerja nyata. Melalui magang, siswa dapat memahami etos kerja, profesionalisme, dan membangun jaringan sosial.
  • Bazar Seni Kerajinan: Berpartisipasi dalam kegiatan bazar merupakan kesempatan bagi siswa untuk memasarkan produk kerajinan, melatih strategi pemasaran, dan berinteraksi langsung dengan konsumen dan pesaing.
  • Lokakarya/Workshop: Lokakarya memberikan kesempatan bagi siswa untuk meningkatkan keterampilan spesifik dalam membuat kerajinan, belajar dari ahli, dan mendapatkan inspirasi untuk inovasi.
  • Kunjungan Studio: Kunjungan studio perajin atau seniman memungkinkan siswa untuk mengamati proses kreatif dan produksi secara langsung, serta mendapatkan wawasan tentang alat, bahan, dan teknik terbaru.

Penutup

Demikian “Kumpulan Materi Prakarya dan Kewirausahaan (Kerajinan) Kelas 12 Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)”. Semoga dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di kelas 12 SMA. Dengan memahami materi ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan, kreativitas, dan jiwa kewirausahaan mereka, serta siap menghadapi tantangan di dunia kerja dan berkontribusi dalam pengembangan industri kreatif di Indonesia.

Related posts