WISLAH.COM – Berikut “Kumpulan Materi Sejarah Kelas 12 Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)” untuk siswa SMA. Materi ini disarikan dari buku “Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII” yang ditulis oleh Indah Wahyu Puji Utami, Martina Safitry, dan Aan Ratmanto, diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada tahun 2022. Buku ini membahas berbagai perkembangan penting dalam sejarah Indonesia, mulai dari perjuangan mempertahankan kemerdekaan pasca-Proklamasi hingga era Reformasi. Materi sejarah ini disajikan secara kronologis, menyoroti dinamika berbagai aspek kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Kumpulan materi Sejarah Kelas 12 SMA semester 1 dan 2 ini penting untuk membantu siswa memahami kompleksitas perjalanan bangsa Indonesia, dari perjuangan mempertahankan kemerdekaan, dinamika politik dari Demokrasi Liberal hingga Orde Baru, serta perubahan signifikan di era Reformasi. Dengan mempelajari sejarah, siswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, memahami akar permasalahan bangsa, serta mengambil inspirasi dan pelajaran berharga dari masa lalu untuk menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.
Kumpulan Materi Sejarah Kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka (Kurmer) (Semester 1 dan 2)
A. Ringkasan Materi Sejarah Kelas 12 Bab 1 – Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
- Terbentuknya Negara dan Pemerintahan Republik Indonesia:
- Pengesahan UUD 1945 dan Pembentukan Pemerintahan: Setelah proklamasi kemerdekaan, PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) segera mengesahkan UUD 1945 sebagai konstitusi negara. Selanjutnya, PPKI memilih Soekarno sebagai presiden dan Mohammad Hatta sebagai wakil presiden. Pembentukan departemen dan provinsi juga dilakukan untuk membangun struktur pemerintahan yang efektif.
- Peran Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP): KNIP dibentuk sebagai badan legislatif sementara sebelum pemilihan umum bisa diselenggarakan. KNIP berperan dalam mengawasi dan memberi masukan kepada pemerintah.
- Pergolakan di Masa Awal Revolusi:
- Situasi Keamanan yang Kritis: Pasca proklamasi, situasi keamanan dalam negeri belum sepenuhnya stabil. Terjadi kekosongan kekuasaan di berbagai daerah, konflik sosial, dan pertempuran melawan tentara Jepang yang masih menduduki beberapa wilayah.
- Revolusi Sosial: Di beberapa daerah, terjadi revolusi sosial di mana rakyat mengambil alih kekuasaan dari penguasa feodal dan Jepang. Revolusi sosial ini seringkali disertai dengan kekerasan dan konflik horizontal.
- Kedatangan Sekutu dan NICA: Kedatangan Sekutu yang diboncengi NICA (Netherlands Indies Civil Administration) bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Hal ini memicu perlawanan dari rakyat Indonesia.
- Pertempuran Surabaya: Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 menjadi simbol perlawanan rakyat Indonesia terhadap Sekutu dan menunjukkan semangat perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
- Perjuangan Diplomasi dan Gerilya:
- Perundingan Linggarjati: Perundingan ini menghasilkan pengakuan de facto Belanda atas wilayah Republik Indonesia yang meliputi Jawa, Madura, dan Sumatra.
- Perundingan Renville: Perundingan ini merugikan Indonesia karena wilayah Republik Indonesia semakin kecil dan harus mengakui wilayah-wilayah yang dikuasai Belanda.
- Agresi Militer Belanda I dan II: Belanda melanggar perjanjian Renville dengan melancarkan Agresi Militer I dan II. Indonesia melakukan perlawanan melalui perjuangan gerilya dan diplomasi internasional.
- Konferensi Meja Bundar: Konferensi ini menghasilkan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda dan pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS).
- Perubahan dari RIS Menuju NKRI:
- Ketidakpuasan terhadap RIS: Bentuk negara RIS dianggap tidak sesuai dengan cita-cita kemerdekaan dan menimbulkan berbagai masalah.
- Mosi Integral Natsir: Mosi ini menyerukan pengembalian bentuk negara ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
- Pembubaran RIS dan Kembali ke NKRI: Pada 17 Agustus 1950, RIS dibubarkan dan Indonesia kembali menjadi NKRI.
- Peran Rakyat dalam Revolusi Nasional:
- Peran Perempuan: Perempuan turut aktif dalam perjuangan, baik di garis depan maupun di belakang layar, sebagai tenaga medis, kurir, dan penyedia logistik.
- Peran Seniman dan Sastrawan: Seniman dan sastrawan menciptakan karya-karya yang membangkitkan semangat perjuangan dan nasionalisme.
- Peran Pelajar dan Mahasiswa: Pelajar dan mahasiswa turut aktif dalam demonstrasi, propaganda, dan perjuangan fisik melawan penjajah.
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Sejarah Kelas 12 Bab 1 |
B. Ringkasan Materi Sejarah Kelas 12 Bab 2 – Demokrasi Liberal hingga Demokrasi Terpimpin
- Indonesia di Tengah Konstelasi Perang Dingin:
- Politik Luar Negeri Bebas Aktif: Indonesia memilih politik luar negeri bebas aktif, tidak memihak blok Barat maupun blok Timur.
- Konferensi Asia Afrika (KAA): Indonesia menjadi tuan rumah KAA tahun 1955 yang menghasilkan Dasasila Bandung, prinsip-prinsip dasar hubungan antarbangsa.
- Gerakan Non-Blok (GNB): Indonesia menjadi salah satu pendiri GNB, sebuah gerakan negara-negara yang tidak memihak blok Barat maupun blok Timur.
- Polarisasi Kekuasaan dan Politik Identitas:
- Ketersebaran Kekuatan Politik: Pada masa Demokrasi Liberal, terdapat banyak partai politik dengan ideologi yang berbeda-beda, sehingga sulit mencapai stabilitas politik.
- Politik Identitas: Politik identitas muncul sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi dinamika politik pada masa ini.
- Pemilihan Umum 1955: Pemilu pertama di Indonesia diselenggarakan pada tahun 1955 dengan partisipasi berbagai partai politik.
- Konsep Nasakom: Presiden Soekarno memperkenalkan konsep Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunis) sebagai upaya untuk menyatukan berbagai kekuatan politik di Indonesia.
- Ketidakseimbangan Relasi Pusat dan Daerah:
- Gerakan DI/TII: Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) bertujuan untuk mendirikan negara Islam di Indonesia.
- Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)/Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta): PRRI/Permesta merupakan gerakan separatis yang menuntut otonomi daerah yang lebih luas.
- Perkembangan Sosial, Budaya, dan Ekonomi:
- Asian Games ke-4: Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke-4 pada tahun 1962.
- Games of the New Emerging Forces (GANEFO): Indonesia menyelenggarakan GANEFO sebagai alternatif dari Olimpiade yang dianggap didominasi oleh negara-negara Barat.
- Pembangunan Proyek Mercusuar: Presiden Soekarno membangun berbagai proyek mercusuar seperti Monumen Nasional (Monas), Gelora Bung Karno, dan Masjid Istiqlal.
- Kebijakan Kesehatan dan Pendidikan: Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesehatan dan pendidikan masyarakat.
- Kemelut Pergantian Kekuasaan:
- Peristiwa G30S/PKI: Peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) memicu pergolakan politik dan kekerasan massal.
- Supersemar: Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang memberikan wewenang kepada Soeharto untuk mengambil tindakan guna memulihkan keamanan dan ketertiban.
- Pergantian Kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto: Soeharto secara bertahap mengambil alih kekuasaan dari Soekarno dan menjadi presiden pada tahun 1967, menandai berakhirnya masa Demokrasi Terpimpin dan awal Orde Baru.
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Sejarah Kelas 12 Bab 2 |
C. Ringkasan Materi Sejarah Kelas 12 Bab 3 – Indonesia Masa Orde Baru
- Masa Transisi Menuju Orde Baru Tahun 1966-1967:
- Tritura: Mahasiswa dan rakyat menyampaikan Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) yang menuntut pembubaran PKI, perombakan kabinet Dwikora, dan penurunan harga.
- Supersemar: Presiden Soekarno mengeluarkan Supersemar yang memberikan wewenang kepada Soeharto untuk mengambil tindakan guna memulihkan keamanan dan ketertiban.
- Dualisme Kepemimpinan Nasional: Terjadi dualisme kepemimpinan antara Soekarno dan Soeharto selama masa transisi ini.
- Penguatan Negara dan Kelemahan Kebijakan Orde Baru:
- Dwifungsi ABRI: Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) memiliki peran ganda, yaitu sebagai kekuatan pertahanan dan kekuatan sosial politik.
- Politik Tiga Warna: Pemerintah Orde Baru menerapkan politik tiga warna, yaitu golongan karya, golongan ABRI, dan golongan Islam.
- Pembangunan Ekonomi: Orde Baru berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi melalui kebijakan ekonomi yang berorientasi pada ekspor dan investasi asing.
- Pembangunan Infrastruktur: Pemerintah membangun berbagai infrastruktur seperti jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara.
- Pelanggaran HAM: Orde Baru melakukan berbagai pelanggaran HAM, seperti pembatasan kebebasan berpendapat, penangkapan aktivis politik, dan kekerasan terhadap masyarakat.
- Kesenjangan Sosial: Kebijakan ekonomi Orde Baru menyebabkan kesenjangan sosial yang semakin lebar antara kelompok kaya dan miskin.
- Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN): Praktik KKN merajalela pada masa Orde Baru, menyebabkan kerugian negara yang besar.
- Respons dan Resistensi terhadap Kebijakan Orde Baru:
- Peristiwa Malari: Peristiwa 15 Januari 1974 (Malari) merupakan demonstrasi mahasiswa yang menentang dominasi Jepang dalam perekonomian Indonesia.
- Petisi 50: Petisi 50 merupakan pernyataan sikap dari sejumlah tokoh masyarakat yang mengkritik kebijakan Orde Baru, terutama terkait dengan pembatasan kebebasan berpendapat dan peran militer yang berlebihan dalam politik.
- Masa Akhir Pemerintahan Orde Baru:
- Krisis Ekonomi 1997/1998: Krisis moneter yang melanda Asia Tenggara pada tahun 1997/1998 berdampak parah pada perekonomian Indonesia. Nilai tukar rupiah anjlok, inflasi melonjak, dan banyak perusahaan bangkrut.
- Krisis Kepercayaan Masyarakat: Krisis ekonomi memperparah ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan Orde Baru yang dianggap korup dan tidak mampu mengatasi masalah ekonomi.
- Demonstrasi Besar-besaran: Mahasiswa dan rakyat melakukan demonstrasi besar-besaran menuntut reformasi dan pengunduran diri Soeharto.
- Pengunduran Diri Soeharto: Pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai presiden, mengakhiri 32 tahun pemerintahan Orde Baru.
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Sejarah Kelas 12 Bab 3 |
D. Ringkasan Materi Sejarah Kelas 12 Bab 4 – Indonesia Masa Reformasi
- Peristiwa Jelang Reformasi di Indonesia:
- Pengertian Reformasi dan Revolusi: Reformasi adalah perubahan secara bertahap dan damai, sedangkan revolusi adalah perubahan secara cepat dan radikal.
- Peristiwa-peristiwa Jelang Reformasi: Krisis ekonomi, demonstrasi mahasiswa, kerusuhan Mei 1998, dan pengunduran diri Soeharto menjadi pemicu terjadinya Reformasi 1998.
- Perluasan dan Perkembangan Pendidikan:
- Kebijakan Wajib Belajar: Pemerintah mewajibkan anak-anak usia 7-15 tahun untuk mengikuti pendidikan dasar 9 tahun.
- Bantuan Operasional Sekolah (BOS): Pemerintah memberikan bantuan dana kepada sekolah untuk membantu biaya operasional.
- Bantuan Siswa Miskin (BSM): Pemerintah memberikan bantuan dana kepada siswa dari keluarga miskin untuk membantu biaya pendidikan.
- Bidikmisi: Pemerintah memberikan beasiswa kepada mahasiswa dari keluarga miskin yang berprestasi.
- Sekolah Gratis: Pemerintah menggratiskan biaya pendidikan di sekolah negeri.
- Reformasi Birokrasi dan BUMN:
- Penerimaan ASN yang Terbuka: Penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dilakukan secara terbuka dan transparan melalui seleksi yang ketat.
- Reformasi Lembaga Negara: Pemerintah melakukan reformasi terhadap berbagai lembaga negara, seperti DPR, MPR, dan MA, untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitasnya.
- Peraturan Ketenagakerjaan: Pemerintah mengeluarkan berbagai peraturan ketenagakerjaan untuk melindungi hak-hak pekerja.
- Otonomi Daerah: Pemerintah memberikan otonomi yang lebih luas kepada daerah untuk mengelola urusan pemerintahan dan pembangunan di daerahnya.
- Kebebasan Politik dan Berekspresi:
- Kebebasan Berpendapat: Masyarakat memiliki kebebasan untuk menyampaikan pendapatnya tanpa takut diintimidasi atau ditangkap.
- Referendum Timor Timur: Masyarakat Timor Timur diberikan kesempatan untuk memilih antara tetap bergabung dengan Indonesia atau merdeka melalui referendum.
- Perkembangan Partai Politik: Pada masa Reformasi, terjadi perkembangan partai politik yang pesat dengan berbagai ideologi dan platform.
- Pemilu Langsung: Pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan secara langsung oleh rakyat.
- Kebebasan Pers: Pers memiliki kebebasan untuk memberitakan informasi dan mengkritik pemerintah tanpa sensor atau intimidasi.
- Reformasi Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur:
- Pembangunan Transportasi: Pemerintah membangun berbagai infrastruktur transportasi seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, dan bandara.
- Pembangunan Teknologi: Pemerintah mendorong perkembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan daya saing bangsa.
- Pembangunan Sosial: Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, seperti program bantuan sosial dan jaminan kesehatan.
- Bencana Alam dan Penanganannya di Era Reformasi:
- Tsunami Aceh: Tsunami Aceh pada tahun 2004 menyebabkan kerusakan yang sangat parah dan menewaskan ratusan ribu orang.
- Gempa Jogja: Gempa bumi di Yogyakarta pada tahun 2006 menyebabkan kerusakan yang luas dan menewaskan ribuan orang.
- Letusan Gunung Merapi: Gunung Merapi meletus beberapa kali pada masa Reformasi, menyebabkan evakuasi besar-besaran dan kerusakan lingkungan.
- Gempa Palu: Gempa bumi dan tsunami di Palu pada tahun 2018 menyebabkan kerusakan yang parah dan menewaskan ribuan orang.
- Penanganan Bencana: Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menangani bencana alam, seperti evakuasi, bantuan logistik, dan rehabilitasi.
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Sejarah Kelas 12 Bab 4 |
Penutup:
Demikian “Kumpulan Materi Sejarah Kelas 12 Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)”. Semoga dapat memberikan gambaran umum tentang materi yang akan dipelajari siswa pada mata pelajaran Sejarah Kelas 12 SMA. Dengan memahami sejarah, diharapkan siswa dapat mengambil hikmah dan pelajaran berharga dari masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih baik.