Kumpulan Materi Pendidikan Pancasila (PPKN) Kelas 12 Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)

Kumpulan Materi Pendidikan Pancasila (PPKN) Kelas 12 Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)
Kumpulan Materi Pendidikan Pancasila (PPKN) Kelas 12 Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)

WISLAH.COM – Berikut “Kumpulan Materi Pendidikan Pancasila (PPKN) Kelas 12 Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)” untuk siswa SMA/MA/SMK/MAK. Materi ini bersumber dari buku Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII yang ditulis oleh Ida Rohayani, Hatim Gazali, dan Dwi Astuti Setiawan. Buku ini membahas berbagai topik penting seputar Pancasila, mulai dari penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan global, peran lembaga negara, hingga pentingnya partisipasi dalam demokrasi Indonesia.

Seluruh materi mata pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 12 SMA semester 1 dan 2 ini penting untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Dengan mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat berkontribusi positif bagi bangsa dan negara, serta menjadi pelopor perubahan menuju Indonesia yang lebih baik.

Kumpulan Materi Pendidikan Pancasila (PPKN) Kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka (Kurmer) (Semester 1 dan 2)

A. Ringkasan Materi Pendidikan Pancasila (PPKN) Kelas 12 Bab 1 – Ber-Pancasila dalam Keseharian di Masyarakat

Bab ini membahas tentang pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.


  • Saya dan Pancasila: Bagian ini menjelaskan bahwa nilai-nilai Pancasila berasal dari budaya dan tradisi bangsa Indonesia. Siswa belajar bagaimana menjaga Pancasila melalui pengamalan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah gotong royong, musyawarah, toleransi, dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Saya Ber-Pancasila: Bagian ini membahas tentang penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Siswa belajar bagaimana mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai konteks.
    • Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa: Meliputi memeluk agama/kepercayaan, menghargai pemeluk agama lain, bekerja sama tanpa membeda-bedakan agama, tidak memaksa keyakinan, dan tidak mengganggu ibadah orang lain.
    • Sila ke-2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Meliputi menentang perdagangan manusia, menghargai perbedaan, tidak melakukan bullying, terlibat dalam kegiatan sosial, mencegah kejahatan, memelihara lingkungan, berpartisipasi dalam kegiatan internasional, dan tidak menyebarkan hoaks.
    • Sila ke-3: Persatuan Indonesia: Meliputi mempertahankan kewarganegaraan, menjaga tradisi lokal, menjaga lingkungan, mengutamakan kepentingan nasional, memajukan perekonomian lokal, menghindari konflik, dan menghentikan hoaks.
    • Sila ke-4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Meliputi tidak memaksakan kehendak, bermusyawarah, menyampaikan aspirasi, menggunakan akal sehat, dan terlibat dalam penyelesaian konflik.
    • Sila ke-5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Meliputi tidak melakukan pemerasan, bersikap adil, tidak boros, menolong orang lain, menjaga kesehatan, memanfaatkan sumber daya alam untuk kepentingan bersama, menghargai karya orang lain, berani menyampaikan kebenaran, dan membantu dalam gerakan sosial.
  • Laporan Rancangan Portofolio: Bagian ini memandu siswa untuk membuat portofolio “Saya Ber-Pancasila” yang merekam praktik penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka. Portofolio ini mencakup deskripsi perilaku, penilaian diri, refleksi, bukti, dan rencana tindak lanjut. Siswa juga belajar tentang pentingnya kejujuran, konsistensi, dan refleksi dalam menyusun portofolio.
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Pendidikan Pancasila Kelas 12 Bab 1

B. Ringkasan Materi Pendidikan Pancasila (PPKN) Kelas 12 Bab 2 – Ber-Pancasila dalam Kehidupan Global

Bab ini membahas tentang peluang dan tantangan penerapan Pancasila dalam kehidupan global.

  • Kekuatan dan Peluang Bangsa dan Negara Indonesia: Bagian ini mengeksplorasi kekuatan internal dan peluang eksternal Indonesia.
    • Kekuatan Internal:
      • Pancasila sebagai Ideologi: Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi menjadi kekuatan pemersatu bangsa.
      • Kondisi Geografis: Indonesia memiliki letak geografis yang strategis, diapit oleh dua benua dan dua samudra, memberikan keuntungan ekonomi dan interaksi budaya.
      • Bonus Demografi: Indonesia memiliki jumlah penduduk usia produktif yang besar, memberikan potensi pertumbuhan ekonomi.
      • Keragaman Budaya: Keberagaman suku, bahasa, dan budaya menjadi modal untuk mengembangkan kompetensi multikulturalisme.
      • Sumber Daya Alam: Indonesia kaya akan sumber daya alam, seperti kayu lapis, minyak bumi, batu bara, hutan tropis, emas, dan tembaga.
      • Kekuatan Militer: Indonesia memiliki kekuatan militer yang disegani di kawasan ASEAN dan dunia.
    • Peluang Eksternal:
      • Potensi Ekonomi: Indonesia memiliki potensi untuk menjadi kekuatan ekonomi ke-7 di dunia pada tahun 2030.
      • Kemajuan Teknologi: Kemajuan teknologi informasi membuka wawasan dan meningkatkan keterampilan masyarakat.
      • Investasi: Sumber daya alam yang melimpah menarik investasi asing.
      • Pariwisata: Keberagaman budaya dan keindahan alam menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.
      • Industri Halal: Indonesia berpotensi menjadi pusat industri halal dunia.
  • Kelemahan dan Tantangan Bangsa dan Negara Indonesia: Bagian ini mengidentifikasi kelemahan internal dan tantangan eksternal Indonesia.
    • Kelemahan Internal:
      • Sumber Daya Manusia: Indeks Modal Manusia (Human Capital Index) Indonesia masih rendah.
      • Pembangunan Tidak Merata: Pembangunan masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.
      • Kesenjangan Ekonomi: Distribusi pendapatan belum merata.
      • Pengelolaan SDA: Pengelolaan sumber daya alam belum maksimal.
      • Korupsi: Korupsi masih merajalela.
      • Pungutan Liar: Pungutan liar masih terjadi di berbagai sektor.
      • Bencana Alam: Indonesia rawan bencana alam karena letak geografisnya.
    • Tantangan Eksternal:
      • Pengaruh Ideologi Luar: Globalisasi membawa masuknya ideologi-ideologi yang dapat mengancam Pancasila.
      • Ancaman Kedaulatan Data: Kemajuan teknologi informasi meningkatkan risiko penyalahgunaan data pribadi.
      • Penyeragaman Budaya: Globalisasi dapat mengikis budaya lokal.
      • Citra Negatif: Indonesia masih menghadapi stigma negatif di mata dunia.
  • Pancasila sebagai Pemandu: Bagian ini menegaskan bahwa Pancasila dapat menjadi solusi atas berbagai persoalan global. Nilai-nilai Pancasila memberikan panduan bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan di era globalisasi. Pancasila mendorong keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat, serta pentingnya keadilan sosial.
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Pendidikan Pancasila Kelas 12 Bab 2

C. Ringkasan Materi Pendidikan Pancasila (PPKN) Kelas 12 Bab 3 – Kesadaran Warga Negara dalam Menghadapi Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban

Bab ini membahas tentang pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.

  • Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara yang Bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945: Bagian ini menjelaskan definisi pelanggaran hak sebagai tidak terpenuhinya hak asasi manusia dan pengingkaran kewajiban sebagai pelanggaran atas konsekuensi dari hak yang telah dipenuhi. Siswa belajar mengidentifikasi kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam UUD NRI Tahun 1945, seperti hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, hak untuk hidup, hak atas pendidikan, hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil, hak kebebasan beragama, dan hak atas pengajaran.
  • Menginisiasi Proyek Kampanye Antipelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara: Bagian ini mengajak siswa untuk membuat proyek kampanye yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menghormati hak dan kewajiban warga negara. Siswa diminta untuk mencari contoh kampanye, menganalisisnya, dan membuat kampanye sederhana sendiri menggunakan berbagai media.
  • Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban serta Upaya Warga Negara dalam Mencegahnya di Lingkungan Sekitar: Bagian ini membahas berbagai kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban, serta upaya yang dapat dilakukan warga negara untuk mencegahnya. Siswa belajar menerapkan alur “ASIK” (Analisis, Sesuaikan, Inisiatif, dan Kembangkan) dalam menghadapi permasalahan tersebut. Beberapa contoh kasus yang dibahas adalah perusakan fasilitas umum, cyberbullying, diskriminasi, intoleransi beragama, dan persekusi.
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Pendidikan Pancasila Kelas 12 Bab 3

D. Ringkasan Materi Pendidikan Pancasila (PPKN) Kelas 12 Bab 4 – Generasi Solutif Mengatasi Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban

Bab ini membahas tentang bagaimana generasi muda dapat merancang gagasan solutif untuk mengatasi permasalahan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.


  • Merancang Gagasan Solutif atas Permasalahan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban: Bagian ini mengajak siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan kreatif dalam mengatasi permasalahan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban. Siswa belajar menerapkan pendekatan saintifik sederhana untuk mengidentifikasi masalah dan merancang solusi. Siswa juga diajak untuk merefleksikan kekuatan dan tantangan diri dalam menggagas solusi.
  • Warga Negara Muda Merancang Model Rancang, Bangun, dan Menerapkan (Ranumkan): Bagian ini membahas tentang penerapan model “Ranumkan” (Rancang, Bangun, dan Menerapkan) dalam mengatasi permasalahan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban.
    • Mengatasi Perundungan: Siswa belajar merancang, membangun, dan menerapkan solusi konkret untuk mengatasi perundungan, misalnya melalui kampanye anti perundungan.
    • Mengatasi Intoleransi: Siswa belajar merancang, membangun, dan menerapkan solusi konkret untuk mengatasi intoleransi, misalnya melalui permainan yang mengajarkan tentang pentingnya menghormati perbedaan.
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Pendidikan Pancasila Kelas 12 Bab 4

E. Ringkasan Materi Pendidikan Pancasila (PPKN) Kelas 12 Bab 5 – Praktik Gotong Royong dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia

Bab ini membahas tentang pentingnya gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.

  • Kerja Sama dalam Membangun Gotong Royong: Bagian ini menjelaskan tentang konsep kerja sama dan berbagai kategorinya, seperti kerja sama spontan (tanpa rencana), langsung (antar individu atau kelompok), kontrak (berdasarkan kesepakatan tertulis), dan tradisional (berdasarkan adat istiadat). Siswa belajar bagaimana kerja sama dapat membangun semangat gotong royong.
  • Nilai Gotong Royong dalam Kehidupan Masyarakat Indonesia: Bagian ini membahas tentang nilai-nilai yang terkandung dalam gotong royong, seperti kebersamaan, persatuan, rela berkorban, tolong-menolong, tenggang rasa, dan kekeluargaan. Siswa belajar bagaimana nilai-nilai tersebut tercermin dalam kehidupan masyarakat Indonesia, seperti dalam kegiatan gotong royong membangun rumah, membersihkan lingkungan, atau membantu korban bencana alam.
  • Praktik Kegiatan Gotong Royong: Bagian ini mengajak siswa untuk mempraktikkan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Siswa belajar merancang dan melaksanakan proyek gotong royong, serta melakukan refleksi terhadap pengalaman tersebut.
    • Proyek Gotong Royong di Sekolah: Siswa belajar tentang pentingnya gotong royong dalam lingkungan sekolah, seperti membersihkan kelas, menata perpustakaan, atau membuat taman sekolah.
    • Proyek Gotong Royong di Masyarakat: Siswa belajar tentang pentingnya gotong royong dalam lingkungan masyarakat, seperti membersihkan lingkungan sekitar, membantu warga yang membutuhkan, atau mengadakan kegiatan sosial.
    • Refleksi: Siswa diajak untuk merenungkan pengalaman mereka dalam melaksanakan proyek gotong royong, serta mengidentifikasi nilai-nilai Pancasila yang tercermin dalam kegiatan tersebut.
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Pendidikan Pancasila Kelas 12 Bab 5

F. Ringkasan Materi Pendidikan Pancasila (PPKN) Kelas 12 Bab 6 – Menelusur Lembaga Negara

Bab ini membahas tentang lembaga-lembaga negara di Indonesia dan peran mereka dalam berbagai bidang.

  • Pengertian Lembaga Negara: Bagian ini menjelaskan definisi lembaga negara sebagai organisasi atau badan yang dibentuk oleh negara untuk menjalankan tugas-tugas tertentu dalam rangka mencapai tujuan negara. Ciri-ciri lembaga negara meliputi memiliki kewenangan untuk membuat peraturan perundang-undangan, memiliki tugas dan fungsi yang jelas, memiliki struktur organisasi yang jelas, memiliki sumber daya manusia dan anggaran yang memadai, dan bertanggung jawab kepada rakyat. Siswa belajar membedakan antara lembaga negara dan alat negara. Lembaga negara adalah badan yang memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan, sedangkan alat negara adalah badan yang melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh lembaga negara.
  • Kedudukan dan Fungsi Lembaga Negara: Bagian ini membahas tentang kedudukan dan fungsi lembaga-lembaga negara di Indonesia. Siswa belajar tentang pembagian kekuasaan (Trias Politica) menjadi kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
    • Lembaga Legislatif: Lembaga yang bertugas membuat undang-undang, seperti Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
    • Lembaga Eksekutif: Lembaga yang bertugas melaksanakan undang-undang, seperti Presiden dan Wakil Presiden, serta kementerian-kementerian.
    • Lembaga Yudikatif: Lembaga yang bertugas mengadili pelanggaran undang-undang, seperti Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), dan Komisi Yudisial (KY).
  • Peran Lembaga Negara dalam Berbagai Bidang: Bagian ini membahas tentang peran lembaga negara dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan. Siswa belajar bagaimana lembaga negara berkontribusi dalam mewujudkan tujuan negara, seperti melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.  
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Pendidikan Pancasila Kelas 12 Bab 6

G. Ringkasan Materi Pendidikan Pancasila (PPKN) Kelas 12 Bab 7 – Menjadi Pelopor Pemilih Pemula dalam Demokrasi Indonesia

Bab ini membahas tentang pentingnya partisipasi warga negara dalam demokrasi, khususnya pemilih pemula.

  • Demokrasi: Bagian ini menjelaskan tentang konsep demokrasi sebagai bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi hidup mereka. Siswa belajar tentang prinsip-prinsip demokrasi, seperti kedaulatan rakyat, hak asasi manusia, pemilu yang bebas dan adil, pemerintahan berdasarkan hukum, dan peradilan yang independen. Siswa juga belajar tentang bagaimana demokrasi dijalankan di Indonesia, termasuk tentang sistem pemerintahan presidensial, pemilihan umum, dan peran partai politik.
  • Pemilihan Umum: Bagian ini membahas tentang pemilihan umum sebagai mekanisme demokrasi di Indonesia. Siswa belajar tentang peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai lembaga yang menyelenggarakan pemilu, serta lembaga lainnya seperti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang mengawasi jalannya pemilu. Siswa juga belajar tentang tahapan-tahapan pemilu, mulai dari pendaftaran pemilih hingga penetapan hasil pemilu.
  • Pemilih Pemula dalam Demokrasi: Bagian ini menekankan pentingnya partisipasi pemilih pemula dalam demokrasi. Pemilih pemula adalah warga negara yang baru pertama kali memiliki hak pilih dalam pemilu. Siswa belajar tentang hak dan kewajiban mereka sebagai pemilih, serta bagaimana mereka dapat menjadi pelopor perubahan. Siswa juga belajar tentang pentingnya memilih pemimpin yang berkualitas dan bertanggung jawab, serta bagaimana menghindari politik uang dan hoaks.
Baca Lengkap: Rangkuman Materi Pendidikan Pancasila Kelas 12 Bab 7

Penutup

Demikian “Kumpulan Materi Pendidikan Pancasila (PPKN) Kelas 12 Kurikulum Merdeka (Semester 1 dan 2)”. Semoga dapat memberikan gambaran umum tentang materi yang akan dipelajari siswa kelas 12 SMA pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, diharapkan siswa dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.

Related posts