Qarun : Kisah, Prilaku Tercela dan Hikmah

Qarun : Kisah, Prilaku Tercela dan Hikmah

Wislahcom / Referensi / : Berikut ini adalah kisah tentang Qarun. Sosok yang tidak patut kita teladani tetapi sebagai bahan pelajaran, renungan bagi kita untuk tidak mengikuti prilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana kisah Qarun?

Simak penjelasan singkat tentang : Kisah Qarun, Perilaku Tercela Qarun, dan Hikmah Kisah Qarun.

Kisah Qarun

Qarun adalah sepupu Nabi Musa As, anak dari Yashar adik kandung Imran ayah Nabi Musa As. Baik Musa maupun Qarun masih keturunan Nabi Yaqub. Nama lengkapnya adalah Qarun bin Yashhab bin Qahits. Qarun sering disebut dengan Munawwir karena keindahan suaranya dalam membaca kitab Taurat. Awal kehidupannya Qarun sangatlah miskin dan memiliki banyak anak, beliau adalah pengikut Nabi Musa As yang alim. Beliau paling banyak membaca kitab Taurat diantara teman-teman kaum Israil lainnya. Namun, karena kondisi serba kekurangan, beliau datang menghadap Nabi Musa As untuk memohon Nabi Musa As berdoa kepada Allah untuk memberinya rezki. Doa Nabi Musa didengar Allah Swt, kehidupan Qarun berubah menjadi kaya raya. Setelah dikarunia harta yang banyak, ia malah berbalik menjadi orang yang sombong. Qarun beranggapan bahwa harta yang dimilikinya merupakan hasil usahanya sendiri.


Meskipun Qarun merupakan sepupu Nabi Musa As, justru ia menjadi salah satu pendukung Fir’aun pada masa itu. Hal ini dilakukannya agar ia tetap menduduki posisi yang strategis dalam bisnisnya mengingat saat itu Fir’aun adalah raja yang sangat berkuasa bagi kaum Israil.

Dikisahkan dalam al-Quran, Qarun sering mengambil harta dari Bani Israel, harta-harta ini disimpannya di salah satu dari ribuan gudang yang dimiliki. Gudang-gudang yang berisikan harta melimpah, emas dan perak. Kondisi yang kaya raya menjadikan Qarun orang yang sombong dan suka pamer.

Biasanya orang-orang kaya menyimpan kunci harta mereka di tempat rahasia agar tidak ada seorangpun yang tahu. Berbeda dengan Qarun, dia bisa saja membuat sebuah tempat besar yang tersembunyi untuk menampung kunci-kuncinya, namun ia tidak melakukannya bahkan sebaliknya mengerahkan orang-orang kuat untuk memikul kunci tempat menyimpan harta yang berat lalu berkeliling perkotaan semata-mata ingin menunjukkan kekuatan dan kekuasaannya.

Jadi kebiasaanya adalah membawa sepuluh orang kuat kemanapun dia pergi. Kesepuluh orang ini adalah pria-pria perkasa yang berotot kekar. Mereka mengikuti Qarun kemanapun dia pergi hanya untuk membawakan kunci- kuncinya. Meskipun sudah dibawa sepuluh orang pria perkasa, tetap saja mereka merasa bahwa kunci-kunci Qarun terasa berat.

Kebiasaan Qarun yang lain adalah dia selalu menggunakan pakaian yang berbeda setiap kali keluar rumah. Pakaian-pakaiannya merupakan jubah-jubah mewah yang paling mahal harganya di zaman itu. Dia juga punya memiliki banyak kuda, tentara pribadi, istana dan harta yang berlimpah tidak terhitung jumlah kekayaan yang diberikan Allah kepadanya.

Qarun juga senang memperalat orang-orang disekitarnya. Dia bisa melakukan apapun karena kekuatan. Fir’aun adalah teman baik Qarun. Jika ada seseorang yang punya masalah dengannya. Qarun tinggal memberitahu Fir’aun maka habislah orang tersebut. Jadi tak seorangpun berani dengan Qarun. Dia adalah seorang tirani yang dijadikan Allah sebagai simbol dalam al-Quran.

Dikisah juga dalam al-Quran bagaimana Qarun memilih pakaian terbaiknya. Pada suatu hari Qarun pergi ke pekarangan istananya yang luas dan dia berjalan-jalan sambil memilih-milih kudanya, dan berkata “Kuda itu yang disana! Kuda yang memiliki bulu paling putih. Aku ingin menaiki kuda itu sekarang!” Para penjual kuda dengan cepat menghias kuda itu dengan berbagai macam pernak-pernik. Andaikan orang-orang di jalan melihat kuda putih itu, tentu mereka akan terkagum-kagum melihatnya. Tak lama kemudian Qarun menaiki kuda putih itu dan berkata “Tentara-tentaraku! Datanglah kemari!” Kemudian dia menunjuk tentara-tentara terbaiknya. Lalu tentara-tentara itu berbaris mengikutinya dari belakang. Kemudian menunjuk sepuluh orang pria kekarnya dan berkata “Bawalah semua harta-hartaku! Hari ini aku ingin menunjukkan harta-hartaku pada orang-orang. Bawa semua emas, perak, perunggu, barang-barang mewahku, koleksi pribadiku, dan yang lainnya. Aku ingin kalian membawa semuanya. Bahkan semua kalian para tentara juga harus membawanya! Ketika kita lewat, aku ingin semua orang terkagum-kagum melihat banyaknya hartaku.”


Dia membawa semua harta karunnya, ada rubi, permata, mutiara, emas, dan berbagai bentuk. Ketika dia berparade keliling kota dari istananya, orang-orang di jalan melihatnya sambil berkata “Lihatlah semua ini. Andai saja kita mempunyai apa yang Qarun miliki,” Mereka sangat menginginkan harta itu. Seluruh kota menyaksikannya. Di antara mereka juga ada ahli agama sambil menasehati dan berkata “Jangan meminta seperti itu. Sesungguhnya apapun yang Allah berikan kepadamu sudah cukup.”

Qarun keluar membawa semua hartanya dan orang-orang di jalan melihatnya dengan terkagum-kagum. Ada orang di sisi kanan dan ada di sisi kiri, sedangkan rombongan Qarun berada di tengah-tengah. Ketika dia merasakan keangkuhan yang tertinggi, Allah memerintahkan bumi untuk menelannya. Tiba-tiba bumi bergemuruh, jalanan mulai retak. Retakan itu semakin membesar sehingga terbentuklah sebuah lubang yang menganga. Lubang yang besar itu menelan Qarun beserta semua tentara, kunci-kunci, hartanya, bahkan Allah memerintahkan bumi untuk menelan istananya! Dan orang-orang yang sedang mengamati, beberapa dari mereka berlarian, tapi pada akhirnya mereka sadar bahwa bumi hanya menelan Qarun dan hartanya. Kemudian bumi kembali seperti semula seakan-akan tidak ada yang terjadi. Orang-orang sangat terkejut. Allah telah menunjukkan kepada orang-orang dan Qarun tentang siapa raja yang sesungguhnya.

Perilaku Tercela Qarun

Adapun perilaku tercela Qarun adalah:

  1. Sikap sombong adalah memandang dirinya berada di atas kebenaran dan merasa lebih di atas orang lain. Orang yang sombong merasa dirinya sempurna dan memandang dirinya berada di atas orang lain. Hal ini yang terjadi pada Qarun yang memiliki sikap bangga yang berlebihan yang akhirnya menolak kebenaran dan meremehkan manusia dan merendahkan orang lain, memandang orang lain tidak ada apa-apanya.
  2. Tamak, Qarun mempunyai keinginan yang tidak terbatas, dapat satu ingin dua, dapat dua ingin tiga, dan seterusnya. Dengan kata lain dia tamak dan tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Segala cara dilakukan untuk memperoleh yang diinginkan, tak peduli halal dan haram, baik atau buruk.
  3. Pelit, Qarun tidak mau membayar zakat.
  4. Riya, kebiasaan Qarun sehari-hari yang selalu disaksikan masyarakat sekitar adalah membawa sepuluh orang kuat kemanapun dia pergi untuk dipamerkan kepada orang banyak. Kesepuluh orang-orang ini adalah laki-laki kuat yang berotot kekar. Mereka patuh terhadap perintah Qarun, mengikuti kemanapun dia pergi hanya untuk membawakan kunci-kunci tempat menyimpan hartanya.
  5. Hasut, Qarun menghasut orang-orang untuk tidak mau membayar zakat dan memfitnah Nabi Musa telah berbuat zina.

Hikmah Kisah Qarun

  1. Orang seperti Qarun yang menyatakan bahwa segala hasil adalah akibat usahanya sendiri dengan melupakan kodrat Tuhan adalah sebuah wujud kearoganan (kesombongan) manusia.
  2. Banyak orang menyangka bahwa dengan harta dan tahta seolah dia akan hidup selamanya. Oleh karena itu ia menjadi tamak untuk menumpuk-numpuk kekayaan dan jabatan. Orang model ini tidak ingat sama sekali bahwa setelah dia mati hanya tujuh lapis kain yang dikenakan dan satu kali dua meter tanah yang ditempati. Orang rakus dan tamak terhadap kehidupan biasanya cenderung menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, mulai dari korupsi, manipulasi, suap dan lain-lain cara berlumuran dosa.
  3. Kekayaan, kemapanan, dan kecukupan perlu diwaspadai, karena semua itu menyimpan potensi yang sangat besar menjerumuskan manusia ke lembah dan menariknya kepada perbuatan menyimpang.
  4. Pada hakikatnya harta pada orang kaya terdapat titipan Tuhan untuk disampaikan kepada fakir miskin. Jika zakat tidak dikeluarkan berarti mereka telah memakan yang bukan haknya.
  5. Menggunakan harta dan nikmat yang diberikan Allah untuk hal-hal yang bermanfaat dan mendekatkan diri kepada-Nya dan akhirnya akan mengantarkan kepada perolehan pahala-Nya di dunia dan akhirat.
  6. Jika Allah menganugerahi harta yang banyak, jadikan harta itu untuk meraih kebahagiaan di akhirat kelak, bukan semata-mata untuk kesenangan dunia saja. Harta kekayaan selain memiliki daya tarik tersendiri yang kerap menjerumuskan manusia kepada sikap aniaya dan dosa. Harta juga menyimpan potensi yang sangat besar guna menjadikan seorang hamba mulia dalam pandangan Allah Swt, yaitu tatkala pemiliknya mempergunakan harta tersebut untuk kepentingan akhiratnya.
  7. Jangan menjadi pribadi yang tamak, tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki. Mengikuti hawa nafsu dalam harta duniawi tak akan ada habisnya. Ketamakan dan bermegah-megahan akan membuat seseorang menjadi lalai.
  8. Bandingkanlah harta di dunia dengan kenikmatan akhirat yang kekal abadi. Kesadaran terhadap kenikmatan akhirat yang kekal abadi akan membuat seseorang menjadi mawas diri terhadap pemberian Allah Swt.
  9. Jauhi hidup bermegah-megahan. Tidak perlu sibuk berlomba-lomba dalam kemegahan dan kekayaan. Sibuklah berlomba-lomba dalam berbagi, bersedekah, berwaqaf dan amal kebaikan lainnya. Berlomba dalam kemegahan akan berujung pada penyesalan, sedangkan berlomba dalam kebaikan akan berakhir pada kebahagiaan.

Related posts