Hasil Riset: Istri Cerewet Menyebabkan Suami Cepat Meninggal atau Justru Menyehatkan?

Istri Cerewet

WISLAHCOM: Sosok istri memiliki peranan sangat penting, bahkan menentukan, dalam sebuah kelurga. Posisinya sebagai pasangan suami sekaligus ibu yang melahirkan anak-anak, sangat menentukan dalam pembentukan merah putihnya sebuah keluarga. Bukan hanya itu, sikap dan perilaku seorang istri, menurut beberapa hasil riset, ternyata berpengaruh besar terhadap nasib suami.

Uniknya, sebagian riset tersebut memiliki kesimpulan berbeda cenderung bertentangan. Pertama, menyimpulkan bahwa perempuan cerewet memiliki umur lebih panjang dibanding pasangannya. Kedua, menyatakan justru keberadaan istri yang banyak cakap dapat membantu kesuksesan dan kesehatan seorang suami.

Menurut riset pertama, istri yang yang ekspresif dan selalu menyuarakan pendapatnya atau cerewet memiliki kesempatan hidup lebih lama dan panjang. Sebaliknya, istri yang pendiam dan selalu menghindari perdebatan dengan suaminya, malah memiliki risiko terhadap kematian 4 kali lebih cepat. Demikian sebagaimana dilansir dari Health24.


Sebaliknya, menurut riset ini, para istri yang pendiam dan memendam persoalan dalam rumah tangganya dalam hati serta selalu menghindari diskusi atau perdebatan dalam pernikahan dengan suaminya dan memilih untuk menyimpan persoalan untuk diri sendiri, menunjukan berbagai gangguan kesehatan seperti jantung dan lain sebagainya. Gangguan ini  biasanya muncul dalam 10 tahun usia pernikahannya.

Para istri tersebut, menurut riset yang dilakukan oleh Dr Elaine D. Eaker beserta timnya dengan melibatkan sample sebanyak 3.682 pria dan wanita ini, biasanya mengalami tekanan batin dan depresi yang berkepanjangan. Sedangkan para istri yang selalu membicarakan persoalan yang di hadapinya serta menyuarakan pendapatnya terkait kehidupan berumah tangga, serta berani beradu argumen dengan sang suami biasanya lebih sehat dan panjang umur.

Kesimpulan lain dari riset Elaine ini juga mengungkap fakta bahwa suami yang memiliki istri dengan tekanan tinggi dalam pekerjaan hingga stress, beresiko terkena gangguan jantung lebih besar dibanding para suami yang istrinya nyaman dengan tempat kerja mereka. Alasannya adalah diakrenakan tingkat stres pada suami tipe pertama lebih tinggi, di mana suami merasa gagal dalam melindungi istrinya dari perbagai persoalan yang menerpa di tempat kerja.


Saran Elaine dalam riset ini adalah bahwa komunikasi dalam sebuah rumah tangga memiliki peranan penting. Kedua belah pihak, suami-istri, harus memiliki hak yang sama dalam berpendapat dan mengekspresikan perasaan mereka saat terjadi konflik. Jika hal itu bisa diwujudkan, bukan hanya pernikahan yang bisa diselamatkan, namun juga jiwa istri dan suami.

Berbeda dengan riset di atas, sebuah riset yang dilakukan oleh Universitas Michigan, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa kecerewetan istri, rupanya memiliki khasiat bagi kesuksesan seorang suami. Hal ini sebagaimana dilnasir oleh Tirto.Id.

Hasil riset ini juga menyatakan bahwa omelan istri berperan dalam peningkatan kesehatan para suami. Sebanyak 1.228 responden dengan umur pernikahan lima tahun menjadi responden dalam riset ini. Omelan istri juga terbukti mampu menghindari resiko diabetes pada suami. Mengapa?

Profesor Hui Liu, peneliti utama dalam riset ini berpendapat bahwa omelan istri bersifat layaknya alarm yang emergency bagi para suami. Imbasnya, suami melakukan perubahan pola hidup menjadi lebih sehat sebagai respons dari kecerewetan istri mereka. Hal ini menjadi factor yang menentukan sehingga memperlambat perkembangan diabetes pada suami. Selain itu, kecerewetan istri juga terbukti ampuh dalam membantu proses penyembuhan diabetes suami.

Terlebih, orang yang memiliki sakit diabetes memerlukan penangan ekstra dan pengawasan ketat dalam program dietnya. Sehingga keberadaan istri yang mendampingi mereka, sangat membantu terutama terkait mengatur pola makan dan aktivitas keseharian yang lebih sehat.

Kecerewetan istri, kata Liu, dapat dimaknai sebagai ekspresi kepedualian istri terhadap kondisi pasangannya.

Keajaiban istri cerewet juga dibuktikan oleh riset lainnya yang dipublikasikan oleh Western Journal of Nursing Research. Dianne M. Tapp sebagai periset dalam artikel tersebut menyebut bahwa mengomel adalah upaya menawarkan dukungan emosional dan dorongan untuk memelihara kesehatan.

Jadi, Anda mau meyakini hasil riset yang mana?

Related posts