Waqaf | Pengertian Waqaf | Macam-Macam Waqaf | Tanda-Tanda Waqaf | Contoh Hukum Bacaan Waqaf |
Pengertian Waqaf
Secara bahasa waqaf berarti berhenti, sementara berdasarkan kaidah ilmu tajwid secara istilah waqaf berarti memberhentikan bacaan al-Qur’an untuk mengambil napas sejenak atau lengsung memberhentikan bacaan. Ada yang memaknai waqaf dengan menghentikan bacaan sejenak baik di akhir maupun pertengahan ayat.
Jika kita membaca al-Qur’an terdapat tata cara bagaimana kita ketika ingin berhenti saat membaca ayat dan tidak boleh berhenti di sembarang tempat karena semua itu terdapat aturan. Dan, kali ini kita akan belajar bersama tentang aturan tersebut.
Macam-Macam Waqaf
Waqaf terbagi 2 bagian yang didasarkan pada niat pembaca al-Qur’an saat menghentikan bacaan al-Qur’an.
Waqaf Idtirari
Yakni menghentikan bacaan pada ayat yang belum sempurna ketika dalam keadaan terpaksa baik karena kehabisan napas, karena lupa, karena bersin, batuk dan sebab-sebab lainnya.
Waqaf Ikhtiyari
Waqaf ini biasa juga disebut waqaf ijtihadi yakni jika seorang pembaca alQur’an sesuai pilihan dirinya karena pemahamannya atas kaidah Bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur’an.
Waqaf ikhtiyari ini dibagi lagi dalam delapan macam yakni sebagai berikut:
- Waqaf Tam
Yakni menghentikan bacaan al-Qur’an pada kalimat yang dari segi makna dan lafalnya tidak berkaitan dengan ayat sebelum atau sesudahnya.
- Waqaf Kafi
Waqaf pada suatu kalimat yang dibaca sempurna tanpa melakukan pemotongan kalimat di tengah ayat, dan tidak memiliki ikatan lafal dengan kalimat sesdudah atau sebelumnya, namun memiliki kaitan dari segi makna.
- Waqaf Hasan
Yakni menghentikan bacaan al-Qur’an pada ayat yang susunan kalimatnya sudah sempurna.
- Waqaf Qabih
Menghentikan bacaan al-Qur’an pada tengah-tengah ayat atau ayat yang tidak sempurna sehingga berpengaruh pada arti dan kandungan ayat. Waqaf ini harus dihindari.
- Waqaf Bayan
Menghentikan bacaan al-Qur’an pada suatu kalimat suatu ayat yang yang masih ada keterkaitan antara lafal sebelum dan sesudahnya. Karena keterkaitan itu sehingga lafal sesudahnya tidak dapat dimengerti tanpa lafal sebelumnya.
- Waqaf Jaiz
Menghentikan bacaan al-Qur’an pada kalimat dalam sebuah ayat dan lafal yang datang setelah berhenti membaca itu bisa dijadikan awal bacaan tanpa mengurangi arti dan maksud kalimat.
- Waqaf Salih
Menghentikan bacaan pada sebuah kalimat karena lafal tempat dia berhenti menjelaskan lafal ayat sesudahnya
- Waqaf Mafhum
Menghentikan bacaan al-Qur’an pada kalimat yang sempurna baik dari segi lafal maupun arti ayat sehingga kalimat tersebut bisa jadikan awal bacaan tanpa merusak arti dan maksud ayat.
Tanda-Tanda Waqaf
Tanda Waqaf | Keterangan |
ط | Waqaf Mutlaq, yang berarti lebih utama berhenti daripada dilanjutkan membaca |
م | Waqaf Lazim, Wajib berhenti |
ج | Waqaf Jaiz, boleh berhenti atau pun melanjutkan membaca. |
صلي | Waqaf Waslu Ula, lebih utama lanjut tanpa berhenti. |
قف | Waqaf Mustahab, lebih utama berhenti pada tanda waqaf. |
قلي | Waqaf Waqfu Ula, berhenti lebih utaman daripada lanjut |
ز | Waqaf Mujawwaz, meski boleh berhenti namun lebih utama dilanjutkan membaca. |
ص | Waqaf Murakhas, lebih utama terus, namun boleh berhenti ketika darurat (kehabisan napas, batuk atau panjangnya ayat). |
ق | Waqaf Qobih, lebih utama terus tanpa menghentikan bacaan. |
ك | Waqaf Muthobiqun ‘ala ma qoblahu, jika ada tanda ini maka cara membacanya disamakan dengan waqaf sebelumnya. |
لا | Waqaf La Waqfu, dilarang berhenti, dan jika berhenti harus diulang lagi bacaaannya. Namun jika di bawahnya terdapat tanda awal ayat yang membolehkan berhenti, |
…….* | Waqaf Mu’anaqah, wajib berhenti di salah satu tanda baik yang awal maupun akhir |
سكتة | Saktah, menghentikan bacaan dengan mehanan napas sejenak sekira du harokat pada kata yang ditandai سكتة atau dengan huruf س kemudian langsung disambungkan pada kalimat selanjutnya. |
Contoh Hukum Bacaan Waqaf
Tanda Waqaf | Contoh Bacaan |
ط | وَلِلَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا بِرَبِّهِمۡ عَذَابُ جَهَنَّمَؕ وَبِئۡسَ الۡمَصِيۡرُ |
م | اَلَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يَعْرِفُوْنَهٗ كَمَا يَعْرِفُوْنَ اَبْنَاۤءَهُمْۘ اَلَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ |
ج | وَاِنَّهٗ لَذِكْرٌ لَّكَ وَلِقَوْمِكَ ۚوَسَوْفَ تُسْـَٔلُوْنَ |
صلي | وَسْٔـَلْ مَنْ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رُّسُلِنَآ ۖ اَجَعَلْنَا مِنْ دُوْنِ الرَّحْمٰنِ اٰلِهَةً يُّعْبَدُوْنَ |
قف | وَلَوْشَآءَ اللهُ مَااقْتَتَلُوْاقفوَلٰكِنَّ اللهَ يَفْعَلُ مَايُرِيْدُ |
قلي | وَزُخْرُفًاۗ وَاِنْ كُلُّ ذٰلِكَ لَمَّا مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَالْاٰخِرَةُ عِنْدَ رَبِّكَ لِلْمُتَّقِيْنَ |
ز | اَمْ لِلْاِنْسَانِ مَاتَمَنَّىزفَلِلّهِ اْلاٰخِرَةِ وَاْلاُوْلٰى |
ص | وَأْتُوااْلبُيُوْتَ مِنْ اَبْوَابِهَاصوَاتَّقُواللهَ لَعلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ |
ق | اَنْ لَٓااِلٰهَ اِلَّااَنْتَ سُبْحَانَكَقاِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ |
ك | وَاِنْ تَفْعَلُوْا فَاِنَّهُ فُسُوْقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوْااللهڪوَيُعَلِّمُكُمُ اللهُڪوَاللهُ بِكُلِّ شَيْئٍ عَلِيْمٌ |
لا | الَّذِيْنَ تَتَوَفّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ طَيِّبِيْنَ ۙيَقُوْلُوْنَ سَلٰمٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ |
…….* | ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ |
سكتة | قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ |