Surah Al-A‘raf Ayat 56 : Bacaan, Terjemah, Mufradat dan Isi Kandungan

Surah Al-A‘raf Ayat 56 : Bacaan, Terjemah, Mufradat dan Isi Kandungan

Surah Al-A‘raf  Ayat 56 | Bacaan Surah Al-A‘raf  Ayat 56 | Terjemah Surah Al-A‘raf  Ayat 56 | Mufradat Surah Al-A‘raf  Ayat 56 | Isi Kandungan Surah Al-A‘raf  Ayat 56 | Wislahcom | Referensi |

Bacaan Surah Al-A‘raf  Ayat 56

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

Terjemah Surah Al-A‘raf  Ayat 56

Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi, setelah diciptakan dengan baik. Berdo`alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.



Mufradat Surah Al-A‘raf  Ayat 56

dan janganlah kamu berbuat kerusakanوَلَا تُفْسِدُوْا
di bumiفِى الْاَرْضِ
setelahبَعْدَ
diciptakan dengan baikاِصْلَاحِهَا
berdo`alah kepada-Nyaوَادْعُوْهُ
dengan rasa takutخَوْفًا
dan penuh harapوَّطَمَعًاۗ
sesungguhnya rahmat Allahاِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ
sangat dekatقَرِيْبٌ
kepada orang yang berbuat kebaikanمِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

Isi Kandungan Surah Al-A‘raf  Ayat 56

Dalam ayat ini Allah Swt melarang manusia membuat kerusakan di muka bumi. Larangan membuat kerusakan ini mencakup semua bidang, yaitu kerusakan jiwa (pembunuhan dan mutilasi), harta (perampokan), agama (kekafiran dan bid’ah), nasab/keturunan (berzina atau menuduh zina) dan akal (meminum khamr), dan juga merusak lingkungan alam. Bumi sudah diciptakan Allah Swt secara harmonis, serasi dan memenuhi kebutuhan makhluk dengan segala kelengkapannya, seperti gunung, lembah, sungai, lautan, daratan, hutan dan lainlain, yang semuanya ditujukan untuk keperluan manusia agar dapat diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan mereka.

Di akhir ayat, Allah Swt menjelaskan tentang etika berdo’a baik untuk urusan dunia maupun akhirat yaitu dengan sepenuh hati, khusu’ dan suara lembut disertai dengan perasaan takut/ khawatir (kepada Allah Swt karena lalainya amal perbuatan, banyaknya dosa, merasa tidak berhak untuk mendapatkan apa yang didambakan serta takut akan siksa-Nya) dan penuh harapan (akan rahmat-Nya, karunia serta kebajikan-Nya). Cara berdo’a semacam ini akan mempertebal keyakinan dan akan menjauhkan diri dari keputusasaan, karena langsung memohon kepada Allah yang Mahakuasa dan Mahakaya. Rahmat Allah akan tercurah kepada orang yang berbuat baik (orang-orang yang taat) karena pembalasan itu sejenis dengan perbuatan, dan berdo’a dengan rasa takut dan penuh harap merupakan perbuatan baik.

Related posts