9 Pengertian Micro Teaching, Karakteristik, Fungsi, Tujuan, Manfaat dan Tahapan Micro Teaching

Micro Teaching

Micro Teaching Adalah | Pengertian Micro Teaching Menurut Para Ahli | Karakteristik Micro Teaching | Fungsi Micro Teaching | Tujuan Micro Teaching | Manfaat Micro Teaching | Tahapan Micro Teaching |

Pengertian Micro Teaching Menurut Para Ahli

Berikut adalah beberapa pengertian micro teaching menurut para ahli yang dikutip dari berbagai sumber:

  1. Menurut Mc. Laughlin dan Moulton, Microteaching adalah suatupendekatan pembelajaran untuk melatih penampilan atau keterampilan mengajar penidik melalui bagian demi bagian dari setiap keterampilan dasar mengajar tersebut, yang dilakukan secara terkontrol dan berkelanjutan dalam situasi pembelajaran. (Microteaching is as performance training method to isolate the component parth of the teaching process, so thet the trainee can master each component one by one in a simplefled teaching situation)
  2. Menurut A. Perlberg, Microteching adalah sebuah laboratorium untuk lebih menyederhanakan proses pembelajaran. (Microteching is a laboratory training procedur aimed at simplifying yhr complexities of regular teaching-teaching processing).
  3. Menurut Sugeng Paranto, Microteaching merupakan salah satu cara latihan praktek mengajar yang dilakukan dalam proses pembelajaran yang dimikrokan untuk membentuk, mengembangkan keterampilan mengajar.
  4. Menurut Hayumuti, microteaching adalah kegiatan menyederhanakan suasana pembelajaran agar dapat melatih calon guru dalam menguasai keterampilan mengajar.
  5. Menurut Wina Sanjaya, Microteaching adalah prosedur yang sistematis dalam pelatihan guru melalui pengalaman laboratoris yang bersifat terkontrol tentang berbagai keterampilan dasar mengajar.
  6. Menurut Fatma Sukmawati, Micro teaching adalah praktik mengajar sebagai bentuk nyata ditampilkannya kompetensi yang telah dibekalkan kepada calon guru.
  7. Menurut Sardirman, Micro teaching adalah suatu tindakkan atau kegiatan latihan belajar mengajar dalam situasi laboratories.
  8. Menurut Cooper dan Allen, pengajaran mikro (microteaching) merupakan salah satu bentuk model praktek kependidikan atau pelatihan mengajar.
  9. Menurut Jensen, pengajaran micro adalah suatu sistem yang memungkinkan seorang calon guru mengembangkan ketrampilannya dalam menerapkan teknik mengajar tertentu.

Karakteristik Micro Teaching

Berikut adalah beberapa karakteristik micro teaching, menurut Dr. Hj. Helmiati dalam buku “Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar”:


  • Jumlah siswa berkisar antara 5 – 10 orang
  • Waktu mengajar terbatas sekitar 10-15 menit
  • Latihan terpusat pada keterampilan dasar mengajar.
  • Menampilkan hanya 1 atau 2 keterampilan dasar mengajar, yang merupakan bagian dari keterampilan mengajar yang kompleks.
  • Membatasi fokus atau ruang lingkup materi pelajaran sesuai dengan ketersediaan waktu.
  • Ditinjau dari praktikan, calon guru/pendidik akan belajar bagaimana melakukan pembelajaran, sedangkan teman yang jadi siswa akan dapat mengamati bagaimana gaya mengajar temannya serta dapat menilai tepat dan tidaknya keterampilan dasar pembelajaran yang dilakukan, seperti penggunaan metode dan strategi pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, penilaian, dst.
  • Pembelajaran mikro adalah pembelajaran yang sebenarnya. Praktikan harus membuat rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat, mengelola kelas dan menyiapkan perangkat pembelajaran lainnya yang dapat mendukung proses peembelajaran.
  • Pembelajaran mikro bukanlah simulasi. Karena itu, teman sejawat, tidak diperlakukan sebagaimana siswa didik akan tetapi mereka tetap menjadi teman yang sebenarnya dengan kedudukan sebagai siswa. Hal ini untuk menghindari perilaku teman sejawat yang dibuat-buat yang mengakibatkan tidak terkondisinya proses pembelajaran antar teman sejawat.
  • Pembelajaran diharapkan dapat direkam sehingga hasil rekaman tersebut dapat dijadikan bahan diskusi antar guru/calon guru untuk dikoreksi dan diberikan masukan (feedback) guna perbaikan atas kekurangan praktikan

Fungsi Micro Teaching

Berikut adalah beberapa fungsi micro teaching:


  • Mendapatkan kritik/saran yang membangun terkait penampilan dalam praktek mengajar. Saran atau kritik ini ditujukan untuk menganalisis dan mengetahui secara rinci mengenai kekurangan atau kelebihan, sehingga dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki dan menguasai keterampilan dasar mengajar lebih baik.
  • Membuka peluang besar kepada calon pendidik dalam pencarian jati diri sebagai pendidik masa depan.
  • Mengidentifikasi strategi dan model seorang pendidik pada proses pembelajaran dengan cara melihat hasil akhir dari supervisi dalam rangka melakukan perbaikan dan memperoleh tujuan yang diinginkan.

Tujuan Micro Teaching

Berikut adalah beberapa tujuan micro teachingmenurutDwight Allen:

Bagi calon pendidik

  • Adanya proses transfer pengetahuan yang real dan latihan dasar mengajar secara tersendiri.
  • Calon pendidik memiliki kesempatan besar untuk meningkatkan keterampilan dasar mengajar sebelum mereka mengajar dikelas sebenarnya.
  • Calon pendidik dapat belajar lebih banyak untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menerapkan suatu metode yang tepat dan menciptakan suasana belajar yang kreatif dan menggembirakan.

Bagi pendidik

  • Menciptakan suasana baru terhadap program pendidikan yang sedang berjalan.
  • Sebagai sarana pendidik dalam meningkatkan kinerja dan pengalaman belajar yang telah didapatkan.
  • Adanya peluang bagi pendidik untuk melakukan penyegaran secara langsung dalam bidang pendidikan.

Tujuan micro teaching secara khusus sebagai berikut:

  • Calon pendidik berusaha dapat mengidentifikasi pola dan gaya pembelajaran dirinya atau orang lain.
  • Calon pendidik berpotensi untuk meningkatkan berbagai keterampilan pada kegiatan belajar mengajar.
  • Calon pendidik dapat menciptakan suasana belajar yang kreatif, menarik dan menyenangkan.
  • Calon pendidik dituntut agar bersikap profesional.

Manfaat Micro Teaching

Berikut adalah beberapa manfaat micro teaching:

  • Membentuk keterampilan bagi pendidik atau calon dalam proses pembelajaran.
  • Mampu mengaplikasikan strategi dan model pembelajaran inovatif sesuai dengan lingkungan yang ada.
  • Tanggap dalam menerima masukan atau saran terkait penampilan pada saat praktek mengajar (pemutaran ulang video).
  • Bersedia untuk meningkatkan kepercayaan diri dan menyiapkan keperluan selama proses pembelajaran.
  • Resiko kesalahan yang didapatkan kecil dan memperoleh pengalaman penting dalam praktek mengajar.
  • Dapat melakukan kontrol diridan menjaga perilaku sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku.
  • Mampu menguasai keterampilan dasar mengajar sehingga bisa menjadi calon pendidik/pendidik yang berkualitas.

Tahapan Micro Teaching

Berikut adalah beberapa tahapan micro teaching dan penjelasannya, menurut Halimah, dalam bukunya “Keterampilan Mengajar sebagai Inspiransi untuk Menjadi. Guru yang Excellent di Abad Ke-21”:

Tahap pertama (tahapan kognitif)

Tahap pertama, mahasiswa calon guru atau praktikan dibimbing untuk memahami dan mendalami serta memiliki gambaran secara umum konsep dan makna keterampilan dasar mengajar dalam proses belajar mengajar, menggunakan secara tepat, menyinergikan keterampilan satu dan lainnya serta ketepatan kapan dan dalam kondisi yang bagaimana keterampilan satu dan lainnya digunakan pada tahap ini idealnya para calon guru selain diperkenalkan pada konsepkonsep secara teoritis juga harus melihat contoh-contoh penerapan teori tersebut secara praktis melalui tayangan video aplikasi teori tersebut. Dengan demikian, para mahasiswa calon guru atau praktikan dapat menyinergikan pengetahuan mereka untuk digunakan pada realita pengajaran yang di padukan dengan keterampilan dasar mengajar.

Tahap kedua (tahapan pelaksanaan)

Tahap kedua ini, para mahasiswa calon guru atau praktikan secara nyata mempraktikan keterampilan dasar mengajar secara berulang, dengan harapan jika praktikan sudah berulang kali melakukan praktik akan mengetahui kekurangannya pada keterampilan yang mereka pelajari untuk dikuasai dan terampil untuk menggunakannya dalam proses belajar mengajar. Pada tahapan ini praktikan sudah dapat mempersiapkan perangkat pembelajaran mulai dari RPP, media yang akan digunakan dan segala sesuatu yang dipersyaratkan bagi guru yang profesional dimasa mendatang.

Tahap ketiga (tahapan balikan)

Tahap ketiga ini merupakan kilas balik praktikan dengan mempelajari hasil dari observasi teman sejawat yang akan memberikan informasi setelah melihat secara langsung pelaksanaan kegiatan praktik mengajar. Para rekan sejawat dan dosen pembimbing atau dosen luar biasa akan memberikan penilaian berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan paraktikan yang selanjutnya akan didiskusikan dan sebagai bahan untuk memperbaiki kinerja sebagai calon guru yang profesional.

Related posts