2 Contoh Rencana Tindak Lanjut Pendampingan Individu 5 Guru Penggerak

2 Contoh rencana tindak lanjut pendampingan individu 5 guru penggerak
2 Contoh rencana tindak lanjut pendampingan individu 5 guru penggerak

WISLAH.COM – Berikut “2 Contoh rencana tindak lanjut pendampingan individu 5 guru penggerak“. Pendampingan individu ke-5 dalam program Guru Penggerak berfokus pada “Rancangan Program yang Berpihak pada Murid”. Setelah melalui proses pendampingan, penting bagi calon guru penggerak (CGP) untuk menyusun rencana tindak lanjut (RTL) yang akan memandu langkah mereka selanjutnya dalam mengembangkan diri dan mengimplementasikan pembelajaran yang berpihak pada murid.

Artikel ini akan memberikan dua contoh RTL pendampingan individu 5 yang dapat menjadi inspirasi bagi para CGP. Contoh-contoh ini akan membantu CGP dalam merumuskan langkah-langkah konkret untuk terus mengembangkan diri, meningkatkan kualitas pembelajaran, dan menciptakan dampak positif bagi murid-murid mereka.

Contoh Rencana Tindak Lanjut Pendampingan Individu 5 Guru Penggerak

A. Contoh 1: Rencana tindak lanjut pendampingan individu 5 guru penggerak

Pendahuluan


Pendampingan Individu Ke-5 telah dilaksanakan sesuai jadwal dari tanggal 23 hingga 27 Oktober 2023. Fokus pendampingan adalah “Rancangan Program yang Berpihak pada Murid”. Kegiatan pendampingan meliputi refleksi penerapan aksi nyata modul 3.1, rancangan program yang berdampak pada murid, perkembangan komunitas praktisi, dan penilaian keterampilan coaching untuk supervisi akademik.

Pelaksanaan Pendampingan Individu 5

Pendampingan dilakukan secara individu kepada 6 CGP dari tanggal 21 hingga 27 Oktober 2023. Pengajar praktik menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan sesuai tema, termasuk buku pegangan pendampingan individu, modul 2.3, jurnal, daftar hadir, RPP, hasil observasi, dan rubrik penilaian.

Proses Pendampingan Individu 5

Proses pendampingan meliputi:

  • Bagian Awal: Penjelasan fokus pendampingan, pertanyaan tentang proses yang sudah berjalan, rencana tindak lanjut, capaian, dan hasil observasi teman sejawat.
  • Bagian Inti: Pembahasan penerapan aksi nyata modul 3.1, rancangan program berdampak pada murid, perkembangan komunitas praktisi, dan dialog pasca-observasi pembelajaran.
  • Bagian Akhir: Refleksi, apresiasi praktik baik, pengingat survey umpan balik 360 derajat, diskusi pemetaan aset, dan pencatatan hal-hal terkait pembelajaran daring.
  • Penilaian dan Pelaporan: Penilaian proses coaching dengan rubrik, pengisian jurnal pendampingan, daftar hadir, dan rencana pendampingan selanjutnya.

Rencana Tindak Lanjut Pendampingan Individu 5

  1. Memotivasi CGP untuk mengembangkan diri dan konsisten menerapkan rancangan program yang berpihak pada murid.
  2. Memotivasi CGP untuk mencoba praktik-praktik baik pembelajaran yang berpihak pada siswa.
  3. Mendorong CGP untuk meningkatkan kemampuan dalam menyusun dan merancang program yang berpihak pada murid.
  4. Menjalankan dan mengimplementasikan perkembangan komunitas praktisi di sekolah dan lingkungan sekitarnya.
  5. Berlatih, berbagi, dan membimbing rekan sejawat dalam penyusunan RPP dan observasi pembelajaran.
  6. Mendorong CGP untuk meningkatkan kompetensi IT, termasuk pembuatan Portofolio Digital.
  7. Mengajak CGP untuk berkolaborasi dengan teman sejawat dalam refleksi dan merancang program.
  8. Berdiskusi dan mengimplementasikan Coaching Untuk Supervisi Akademik CGP bersama rekan sejawat.
  9. Diskusi persiapan kelengkapan untuk Pendampingan Individu 6.

Penutup

RTL bersifat jangka panjang dan berkelanjutan, pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Koordinasi dengan CGP, Kepala Sekolah, dan rekan sejawat diperlukan sebelum implementasi. Harapannya, RTL dapat terlaksana dengan baik dan semua pihak dapat bergerak dan menggerakkan banyak orang.

B. Contoh 2: Rencana tindak lanjut pendampingan individu 5 guru penggerak

Pendahuluan

Pendampingan Individu Ke-5 telah berhasil dilaksanakan dengan fokus pada “Rancangan Program yang Berpihak pada Murid”. Melalui kegiatan pendampingan ini, CGP telah mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya merancang program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat murid, serta mengembangkan kompetensi diri dan komunitas praktisi di sekolah.

Rencana Tindak Lanjut Pendampingan Individu 5

1. Implementasi Program yang Berpihak pada Murid


  • Menerapkan Pembelajaran Berdiferensiasi: Mengembangkan rencana pembelajaran yang mengakomodasi beragam gaya belajar dan kebutuhan murid. Misalnya, menyediakan berbagai jenis aktivitas belajar, seperti diskusi kelompok, proyek individu, dan presentasi, untuk memenuhi kebutuhan belajar kinestetik, visual, dan auditori. Selain itu, menyediakan materi pembelajaran dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda untuk mengakomodasi murid dengan kemampuan yang beragam.
  • Menggunakan Teknologi dalam Pembelajaran: Mengintegrasikan teknologi secara efektif untuk meningkatkan keterlibatan dan motivasi belajar murid. Contohnya, menggunakan platform pembelajaran online untuk memberikan akses ke materi pembelajaran interaktif, video pembelajaran, dan kuis online. Selain itu, memanfaatkan aplikasi dan perangkat lunak pendidikan untuk memfasilitasi pembelajaran kolaboratif dan kreativitas murid.
  • Melakukan Penilaian Autentik: Mengembangkan instrumen penilaian yang berfokus pada pemahaman konseptual dan keterampilan berpikir kritis murid. Misalnya, menggunakan proyek, portofolio, dan presentasi sebagai alat penilaian untuk mengukur pemahaman murid secara holistik. Selain itu, memberikan umpan balik yang deskriptif dan spesifik untuk membantu murid mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka.

2. Pengembangan Komunitas Praktisi

  • Membangun Kolaborasi: Memfasilitasi diskusi rutin dengan rekan sejawat untuk berbagi praktik baik dan tantangan dalam implementasi pembelajaran. Misalnya, mengadakan pertemuan mingguan atau bulanan untuk membahas strategi pembelajaran yang efektif, berbagi pengalaman sukses, dan mencari solusi bersama untuk mengatasi tantangan yang dihadapi.
  • Mengadakan Workshop dan Pelatihan: Menyelenggarakan kegiatan pengembangan profesional untuk meningkatkan kompetensi guru dalam merancang program pembelajaran yang berpihak pada murid. Misalnya, mengundang ahli atau praktisi pendidikan untuk memberikan pelatihan tentang pembelajaran berdiferensiasi, penggunaan teknologi dalam pembelajaran, atau penilaian autentik.
  • Membentuk Komunitas Belajar: Membangun jaringan dengan guru-guru di sekolah lain untuk saling berbagi pengalaman dan belajar bersama. Misalnya, bergabung dalam komunitas belajar online atau mengikuti kegiatan kolaboratif antar sekolah untuk bertukar ide dan praktik baik.

3. Peningkatan Kompetensi Diri

  • Mengikuti Pelatihan dan Workshop: Terus mengikuti pelatihan dan workshop terkait pembelajaran inovatif dan teknologi pendidikan untuk memperluas wawasan dan keterampilan. Misalnya, mengikuti pelatihan tentang pembelajaran berbasis proyek, STEM, atau penggunaan media sosial dalam pembelajaran.
  • Membaca Buku dan Artikel: Membaca secara teratur buku dan artikel tentang pendidikan dan pembelajaran untuk memperbarui pengetahuan dan mendapatkan inspirasi. Misalnya, membaca buku tentang psikologi pendidikan, teori pembelajaran, atau inovasi pendidikan.
  • Refleksi Diri: Melakukan refleksi secara berkala terhadap praktik pembelajaran yang telah dilakukan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Misalnya, menulis jurnal refleksi setelah setiap pembelajaran atau meminta umpan balik dari rekan sejawat untuk mendapatkan perspektif yang berbeda.

4. Evaluasi dan Peningkatan Berkelanjutan

  • Mengumpulkan Umpan Balik dari Murid: Secara rutin meminta umpan balik dari murid tentang efektivitas pembelajaran yang telah dilakukan. Misalnya, menggunakan kuesioner, wawancara, atau kotak saran untuk mengumpulkan masukan dari murid tentang apa yang mereka sukai dan tidak sukai dari pembelajaran.
  • Melakukan Observasi Pembelajaran: Melakukan observasi pembelajaran rekan sejawat untuk saling belajar dan memberikan umpan balik yang membangun. Misalnya, mengamati pembelajaran rekan sejawat dengan menggunakan instrumen observasi yang terstruktur dan memberikan umpan balik yang fokus pada pengembangan praktik pembelajaran.
  • Merevisi dan Memperbaiki Program: Secara berkala mengevaluasi dan merevisi program pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dan umpan balik yang diterima. Misalnya, melakukan analisis terhadap hasil penilaian murid dan umpan balik untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dalam program pembelajaran.

Penutup

Rencana tindak lanjut ini akan menjadi panduan bagi CGP dalam mengimplementasikan pembelajaran yang berpihak pada murid secara berkelanjutan. Dengan komitmen dan semangat yang tinggi, serta dukungan dari komunitas praktisi dan sekolah, CGP diharapkan dapat terus berkembang dan menciptakan lingkungan belajar yang positif dan memberdayakan bagi semua murid.

Penutup

Demikian “2 Contoh rencana tindak lanjut pendampingan individu 5 guru penggerak”, semoga dapat memberikan gambaran dan inspirasi bagi para CGP dalam menyusun RTL mereka sendiri. Ingatlah bahwa RTL haruslah bersifat spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batas waktu yang jelas. Dengan komitmen dan usaha yang sungguh-sungguh, para CGP dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan Indonesia.

Related posts