Jenis Virus, Pengertian, Jenis, Macam, Ciri, Struktur, Klasifikasi dan Sejarah (Rangkuman Materi IPA SMA/MA Kelas 10 Bab 2 ) Kurikulum Merdeka

Jenis Virus, Pengertian, Jenis, Macam, Ciri, Struktur, Klasifikasi dan Sejarah

Rangkuman Materi IPA SMA/MA Kelas 10 Bab 2 | Kurikulum Merdeka | Jenis Virus | Pengertian Virus | Jenis-Jenis Virus | Macam-Macam Bentuk Virus | Ciri-Ciri Virus | Struktur Virus | Klasifikasi Virus | Sejarah Virus |

Pengertian Virus

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).


Jenis-Jenis Virus

Virus DNA

Virus DNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang berbentuk rantai ganda berpilin. Di dalam sel inangnya, DNA pada virus akan mengalami replikasi menjadi beberapa DNA dan juga akan mengalami transkripsi menjadi mRNA. mRNA akan mengalami translasi untuk menghasilkan protein selubung virus. Masih di dalam sel inang, DNA dan protein virus mengkonstruksikan diri menjadi virus – virus baru. mRNA juga akan membentuk enzim penghancur (Lisozim) sehingga sel inang lisis (hancur) dan virus – virus keluar untuk menginfeksi sel inang lainnya. Seperti : Poliloma, Parvovirus B19, Adenovirus, Herpes simpleks I (luka di sekeliling mulut), Herpes simpleks II (perlukaan genital), Cacar sapi, Cacar dan lain-lain.

Virus RNA

Virus RNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang berbentuk rantai tunggal atau ganda tidak berpilin. Di dalam sel inangnya, RNA pada virus akan mengalami transkripsi balik menjadi Hibrid RNA-DNA dan akhirnya membentuk DNA. Selanjutnya DNA virus akan masuk ke inti sel inangnya, menyisip ke dalam DNA inangnya. DNA virus akan merusak DNA inangnya dan membentuk mRNA. mRNA akan mengalami translasi untuk menghasilkan protein selubung virus untuk menbentuk virus – virus baru. Seperti : HIV AIDS, Influenza, Virus Hepatitis E, Poliovirus, Paramyxovirus Paramyxovirus, Virus enterik, Virus rubella dan lain-lain.

Macam-Macam Bentuk Virus

  • Bentuk tubuh bulat dimiliki oleh virus-virus penyebab penyakit AIDS, ebola, dan influenza.
  • Bentuk tubuh oval dimiliki oleh virus penyebab penyakit rabies.
  • Bentuk tubuh batang dimiliki oleh virus TMV (Tobaccao Mosaic Virus).
  • Bentuk tubuh polihidris dimiliki oleh virus Adenovirus penyebab demam.
  • Bentuk tubuh huruf T pada bacteriophage, virus menyerang bakteri E. coli.

Ciri-Ciri Virus

  • Berukuran ultra mikroskopis
  • Parasit sejati/parasit obligat
  • Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
  • Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
  • Dapat dikristalkan
  • Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup

Struktur Virus

Kepala

Virus memiliki kepala berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan genetik kehidupannya. Isi kepala ini dilindungi oleh kapsid, yaitu selubung protein yang tersusun oleh protein. Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.


Isi Tubuh

Isi tubuh virus atau biasa disebut virion, adalah bahan genetik yang berupa salah satu tipe asam nukleat (DNA atau RNA). Tipe asam nukleat yang dimiliki virus akan mempengaruhi bentuk tubuh virus. Virus dengan isi tubuh berupa RNA biasanya berbentuk menyerupai kubus, bulat, atau polihedral, contohnya pada virus-virus penyebab penyakit polyomyelitis, virus influenza, dan virus radang mulut dan kuku.

Ekor

Ekor merupakan bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat untuk menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini umumnya terdiri atas beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat halus. Adapun pada virus yang hanya menginveksi sel eukariotik, bagian tubuh ini umumnya tidak dijumpai

Kapsid

Kapsid adalah lapisan berupa rangkaian kapsomer pada tubuh virus yang berfungsi sebagai pembungkus DNA atau RNA. Fungsi kapsid ini adalah sebagai pembentuk tubuh dan pelindung bagi virus dari kondisi lingkungan luar.

Klasifikasi Virus

Berdasarkan Tempat Hidupnya.

  • Virus bakteri (bakteriofage)

Bakteriofage merupakan virus yang dapat menggandakan dirinya sendiri dengan menyerbu bakteri. Dibandingkan dengan kebanyakan virus , virus ini sangat kompleks serta mempunyai beberapa bagian berbeda yang diatut secara cermat. Virus bakteriofage mula-mula ditemukan oleh ilmuwan Perancis, D’Herelle. Bentuk luar terdiri atas kepala yang berbentuk heksagonal, leher, serta ekor. Bagian dalam kepala mengandung dua pilihan DNA . Bagian leher berfungsi untuk memasukkan DNA irus ke dalam sel inangnya.

  • Virus tumbuhan

Virus yang berparasit pada sel tumbuhan . Contoh virus yang parasit pada tumbuhan : Tobacco Mozaic Virus (TMV0 serta Beet Yellow Virus (BYV).

  • Virus hewan

Virus yang berparasit pada sel hewan. Contoh virus yang ada pada hewan : virus Poliomylitis, virus Vaccina, dan virus Influenza.

Berdasarkan Molekul yang Menyusun Asam Nukleat

DNA pita tunggal (DNA ss) DNA pita ganda, (DNA ds), RNA iota tunggal (RNA ss), dan RNA pita ganda (RNA ds).

Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus

  • Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus)

Virus ini meiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membrane. Membrane terdiri dari dua lipid serta protein, (biasanya glikoprotein) . Membrane ini berfungsi sebagai struktur yang pertama-tama berinteraksi. Contoh Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus.

  • Virus yang tidak memiliki selubung

Hanya memiliki capsid(protein) serta asam nukleat(naked virus). Contoh: Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.

Sejarah Virus

Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel hidup. Memiliki ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan.

Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau, dilanjutkan M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan memisahkan virus penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth diseases), Reed (1900) berhasil menemukan virus penyebab kuning (yellow fever), Twort dan Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil mengkristalkan virus mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus berkembang sampai lahir ilmu cabang biologi yang mempelajari virus disebut virology.

Baca Kumpulan: Rangkuman IPA Kelas 10 SMA

Related posts