Cerita Fabel : Pengertian, Contoh, Struktur, Unsur Kebahasaan, dan Ciri

Cerita Fabel : Pengertian, Contoh, Struktur, Unsur Kebahasaan, dan Ciri

Wislahcom / Referensi / : Pernah mendengar tentang cerita fabel? Cerita fabel merupakan jenis cerita tentang kehidupan binatang yang memiliki prilaku menyerupai manusia.

Nah bagaimana bentuk cerita fabel? Bagaimana ciri-ciri cerita fabel?

Simak penjelasan tentang : Pengertian Cerita Fabel, Contoh Cerita Fabel, Struktur Teks Cerita Fabel, Unsur Kebahasaan Teks Cerita Fabel dan Ciri-Ciri teks Fabel.


Pengertian Cerita Fabel

Secara etimologis fabel berasal dari bahasa Latin fabulat. Cerita fabel adalah cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia. Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan nyata. Cerita fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral.

Contoh Cerita Fabel

Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.

Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek dan tidak bisa pergi ke mana-mana.

“Hei, kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?”

Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut.

Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, genangan lumpur terdapat di mana-mana. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir dan jatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan lumpur itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan.

meminta bantuan. “ Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong…, tolong…!”

Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut

Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. “Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu.” Lalu, sang semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman.

Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji.

Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut.

“Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata si kupu-kupu.

Ternyata, kepompong yang dulu diejek sudah menyelamatkan dirinya.

Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.

Struktur Teks Cerita Fabel

Orientasi

Orientasi adalah bagian awal dari suatu cerita. Orientasi terdiri dari pengenalan tokoh, latar tempat, latar waktu, dan deskripsi awal mula konflik. Misalnya: “Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.”

Komplikasi

Komplikasi adalah konflik atau permasalahan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya. Komplikasi biasanya dimulai dari munculnya masalah sehingga masalah tersebut mencapai komplikasi atau klimaks. Dalam teks fabel, biasanya konflik muncul dari kepribadian tokoh. Misalnya: “Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana.

“Hei, kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?


Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut

Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan.

“ Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong…, tolong….!”

Resolusi

Resolusi adalah penyelesaian dari konflik atau permasalahan yang sebelumnya terjadi di bagian komplikasi. Misalnya: “Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut.

“Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu.”

Lalu, sang semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman.

Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji.

Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut.

Aku adalah kepompong yang pernah diejek,” kata si kupukupu.

Ternyata, kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya.”

Koda

Koda adalah nilai moral yang diungkapkan pengarang dalam cerita, atau perubahan sikap yang diharapkan pada akhir cerita. Misalnya: “Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.”

“Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu.”

Lalu, sang semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman.

Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji.

Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut.

Aku adalah kepompong yang pernah diejek,” kata si kupukupu.

Ternyata, kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya.”

Unsur Kebahasaan Teks Cerita Fabel

Mengidentifikasi Kata Kerja

Dalam teks cerita fabel biasanya digunakan kata kerja aktif dan kata kerja intransitif. Kata kerja aktif transitif adalah kata kerja aktif yang memerlukan objek dalam kalimat, misalnya memegang, mengangkat. Sementara itu kerja aktif intransitif adalah kata kerja aktif yang tidak memerlukan objek dalam kalimat, misalnya diam

Penggunaan Kata Sandang Si dan Sang

Kaidah penulisan si dan sang terpisah dengan kata yang diikutinya. Kata si dan sang ditulis dengan huruf kecil, bukan huruf kapital. Perhatikan contoh penggunaan dalam kalimat-kalimat tersebut. Bedakan dengan contoh berikut ini:

  • “Bagaimana caranya agar si kecil rajin belajar?” tanya ibu.
  • Kedua orang itu, si Kecil dan si Kancil, adalah pembantu di pasar.

Kata kecil pada kalimat 1 ditulis dengan huruf kecil karena bukan merupakan nama. Pada kalimat Kecil ditulis dengan huruf /K/ kapital karena dimaksudkan sebagai panggilan atau nama julukan.

Penggunaan Kata Keterangan Tempat dan Waktu

Dalam teks cerita fabel biasanya digunakan kata keterangan tempat dan kata keterangan waktu untuk menghidupkan suasana. Untuk keterangan tempat biasanya digunakan kata depan di dan keterangan waktu biasanya digunakan kata depan pada atau kata yang menunjukkan informasi waktu.

Penggunaan Kata Hubung Lalu, Kemudian, dan Akhirnya Kata lalu dan kemudian memiliki makna yang sama. Kata itu digunakan sebagai penghubung antar kalimat dan intra kalimat. Kata akhirnya biasanya digunakan untuk menyimpulkan dan mengakhiri informasi dalam paragraf atau dalam teks.

Ciri-Ciri Teks Fabel

  • Tokoh utamanya binatang.
  • Alur ceritanya sederhana.
  • Ceritanya singkat dan bergerak cepat.
  • Karakter tokoh tidak diuraikan secara terperinci.
  • Gaya penceritaan secara lisan dan terdiri atas kata kerja.
  • Pesan atau tema kerap kali dituliskan di dalam cerita.
  • Pendahuluan sangat singkat dan langsung.

Related posts