WISLAHCOM: Hasil Riset Inarie Jacobs dan Dr Christine Taljaard- Krugell, kanker didefinisikan sebagai pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali dalam tubuh manusia yang mampu menghancurkan sel-sel sehat yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup yang optimal. Ini dilaporkan menjadi penyebab kematian kedua di seluruh dunia dan menyumbang sekitar 10 juta kematian secara global per tahun.
Dalam riset yang diluncurkan oleh news24 pada tanggal 15 April tersebut menyebutkan bahwa jumlah penderita kanker semakin meningkat setiap tahunnya, terutama di negara berkembang seperti Afrika Selatan. Pada tahun 2020, ditemukan sekitar 108.168 kasus kanker baru didiagnosis di Afrika Selatan dibandingkan dengan kasus sebelumnya pada tahun 2010 yang hanya ditemukan sebanyak 56.785 kasus.
Hal tersebut menggambarkan gambaran yang agak gelap karena meningkatnya jumlah kasus kanker akan menurunkan harapan hidup penduduk, yang berkontribusi pada tekanan keuangan diberbagai sektor perawatan kesehatan publik, dan memengaruhi lebih banyak keluarga pada tingkat keuangan dan emosional. Oleh karena itu, pencegahan kanker dianggap paling penting.
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko kanker, misalnya merorok produk tembakau, mengonsumsi alkohol, paparan sinar matahari yang berbahaya, dan paparan virus/ bakteri/ parasit. Sedangkan Faktor lain yang dapat menurunkan risiko kanker seperti mengikuti diet sehat, aktif dan menjaga berat badan yang sehat.
Dari faktor-faktor tersebut ada beberapa faktor risiko yang dapat diubah, seperti pola makan, berat badan, aktivitas fisik, konsumsi alkohol dan merokok. Sementara faktor lain seperti kerentanan kanker genetik, faktor reproduksi, dan usia tidak dapat diubah.
Penelitian ini menunjukkan bahwa 30 hingga 50% dari semua kanker dapat dicegah dengan mengikuti pola makan yang sehat, aktif dan menjaga berat badan yang sehat. Mengingat kompleksitas makanan sehari-hari kita dan kaitannya dengan kanker, penelitian di bidnag ini berkembang setiap hari. Meskipun masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, ada baiknya melihat penelitian terbaru yang memberi bukti kuat.
Saat ini terdapat bukti kuat bahwa konsumsi daging merah dan olahraga (viennas, polony, russians, cold cutting dll) dapat menigkatkan kenker kolorektal, sedangkan asupan gandum, susu dan serat makanan dapat menurunkan risiko kanker kolorektal. Sayuran non-tepung dapat menurunkan risiko kanker tenggorokan, sedangkan makanan yang diawetkan dengan garam dikaitkan dengan kanker perut. Ada bukti juga yang berkembang menunjukkan bahwa kopi melindungi dari kenker hati sementara mengkonsumsi alkohol dapat menyebabkan tujuh jenis kanker yang berbeda.
Oragnisasi Internasional seperti World Health Organization, World Center Research Fund, American Institute for Cancer Research dan organisasi nasional seperti Cancer Association of South Africa (CANSA) bertujuan untuk mencegah kanker dengan mendidik masyarakat tentang perubahan gaya hidup yang dapat berkontribusi menurunkan risiko kanker.
Pandemi Covid-19 mengingatkan kepada kita tentang betapa pentingnya pencegahan dan menjaga kesehatan. Ini termasuk mendukung sistem kekebalan tubuh kita dengan mengikuti pola makan dan gaya hidup tidak sehat, tidak hanya untuk melawan virus Covid-19, tetapi juga untuk memerangi dan mencegah beberapa penyakit tidak menular seperti kanker.