Bulan Ramadhan : Amalan Waktu Pagi Hari

Bulan Ramadhan : Amalan Waktu Pagi Hari

Wislah.com : Bulan Ramadhan menjadi waktu yang paling dinanti seluruh umat muslim di dunia. Sebab ia adalah bulan yang penuh keberkahan dan dilipatgandakannya segala amalan baik. Karena bulan ini merupakan waktu yang spesial, maka kita pun perlu mempersiapkan diri untuk menyambutnya. Salah satunya adalah mengetahui amalan-amalan apa saja yang ada di dalamnya agar kita bisa melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Lalu apa saja amalan bulan ramadhan pada Pagi Hari?

Lihat uraian tentang : Amalan pada Waktu Pagi Hari

Meninggalkan Hal-Hal yang membatalkan Puasa

Sejak terbit fajar Shubuh (fajar shadiq). Kita diwajibkan menjalankan ibadah puasa sesuai dengan  rukun dan tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.


Hal-Hal yang membatalkan Puasa ada enam:

  1. Makan dan minum atau memasukkan sesuatu yang berpengaruh pada lambung dan sifatnya mengenyangkan.
  2. Muntah dengan sengaja.
  3. Hubungan intim dengan sengaja.
  4. Mengeluarkan mani dengan sengaja (al-istimnaa’).
  5. Datang bulan (haid) dan nifas.
  6. Gila dan murtad. (Lihat Al-Fiqh Al-Manhaji, 1:340-345).

Baca Juga : Puasa Ramadhan

Meninggalkan Hal-Hal yang diharamkan

Saat puasa, meninggalkan hal-hal yang diharamkan yaitu berdusta, ghibah (membicarakan jelek orang lain), namimah (adu domba), memandang wanita yang tidak halal, dan mendengarkan musik. Dari Abu Hurairah Ra Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari, no. 1903).

Melakukan Shalat Dhuha

Melakukan shalat sunnah Dhuha minimal dua rakaat, maksimalnya tidak dibatasi. Waktu shalat Dhuha dimulai dari setelah matahari meninggi (15 menit setelah matahari terbit) hingga mendekati waktu zawal (15 menit sebelum Zhuhur).

Tetap Beraktivitas dan Bekerja

Tetap beraktivitas dan bekerja seperti biasa. Sebaik-baik pekerjaan adalah pekerjaan dengan tangan sendiri. Dari Rafi’ bin Khadij Ra, ada yang pernah bertanya pada Nabi Saw: “Wahai Rasulullah, mata pencaharian (kasb) apakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur (diberkahi).” (HR. Ahmad, 4:141. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lainnya).


Mengeluarkan Sedekah

Memperbanyak sedekah pada bulan Ramadhan karena keutamaannya sangat luar biasa dibanding dengan sedekah pada bulan lainnya. Dari Ibnu ‘Abbas Ra, ia berkata: “Nabi Saw adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan al-Quran kala itu. Dan Rasul Saw adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.” (HR. Bukhari, no. 3554 dan Muslim, no. 2307).

Baca Juga : Sedekah

Membaca Al-Qur’an

Memperbanyak membaca Al-Quran dengan memanfaatkan waktu senggang seperti saat berada dalam antrian panjang dan istirahat kerja. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr Ra, ia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Bacalah (khatamkanlah) al-Quran dalam sebulan.” ‘Abdullah bin ‘Amr lalu berkata, “Aku mampu menambah lebih dari itu.” Beliau pun bersabda, “Bacalah (khatamkanlah) al-Quran dalam tujuh hari, jangan lebih daripada itu.” (HR. Bukhari No. 5054).

Baca Juga : Tadarus Al-Qur’an

Tidur Siang (Qailulah)

Pengertian qailulah adalah tidur di siang hari. Imam Al-‘Aini mengatakan bahwa yang dimaksud adalah tidur pada tengah siang. Sedangkan Al-Munawi mengatakan bahwa qailulah adalah tidur pada tengah siang ketika zawal (matahari tergelincir ke barat), mendekati waktu zawal atau bisa jadi sesudahnya. (Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 34:130).

Dalil yang menganjurkan tidur qailulah (tidur siang) adalah hadits dari Anas Ra, Nabi Saw bersabda: “Tidurlah qailulah (tidur siang) karena setan tidaklah mengambil tidur siang.” (HR. Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb, 1:12; Akhbar Ashbahan, 1:195, 353; 2:69. Syaikh Al-Albani menyatakan bahwa sanad hadits ini hasan dalam Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, no. 1647).

Baca Juga : Bulan Ramadhan : Amalan Waktu Sahur

Sumber : Buku 24 Jam di Bulan Ramadhan

Related posts