Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0 (Rangkuman Materi Geografi Kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka)

Perkalian dan Pembagian Bilangan Desimal, Contoh dan Cara Menghitungnya (Rangkuman Materi Matematika SD/MI Kelas 4 Bab 16) Kurikulum Merdeka

Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0 | Rangkuman Materi Geografi Kelas 12 | Bab 2 | SMA | Kurikulum Merdeka | Wislah Indonesia |

Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0

Pembangunan Era Revolusi Industri 4.0

Pembangunan dalam era Revolusi Industri 4.0 merupakan proses pembangunan dengan perubahan struktural yang mencakup peralihan sumber produktivitas, pertumbuhan output, dan lapangan kerja dari sektor pertanian ke sektor industri. Perubahan teknologi ini menghadirkan cara baru untuk bekerja dan hidup, secara mendasar mengubah masyarakat. Peningkatan produktivitas dan output di sektor industri menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan nasional serta pendapatan per kapita, membentuk pasar yang besar untuk produk industri.

Pembangunan sektor industri bertujuan untuk menciptakan ekonomi yang dinamis dan kompetitif, mencapai keseimbangan antara pendapatan dan lapangan kerja, serta memfasilitasi perdagangan internasional dan efisiensi sumber daya. Prinsip pembangunan industri berkelanjutan melibatkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Definisi pembangunan industri adalah proses pembangunan dan pertumbuhan industri yang menggunakan teknologi baru untuk meningkatkan kemudahan, kecepatan, dan kualitas pekerjaan, serta meningkatkan output bisnis dan keuntungan.


Sejarah Revolusi Industri dimulai dengan Revolusi Industri 1.0 pada abad ke-18, di mana penemuan mesin uap menggantikan tenaga manusia dan hewan dalam pekerjaan berat. Revolusi Industri 2.0 terjadi pada awal abad ke-20, ditandai dengan penggunaan tenaga mesin uap dan listrik dalam proses produksi, serta adopsi lini produksi atau assembly line. Revolusi Industri 3.0 terjadi ketika komputer dan robot ditemukan, memungkinkan otomatisasi berbagai pekerjaan manusia. Kemajuan teknologi digital mempermudah pekerjaan manusia dan mengembangkan potensi kreatifitas serta inovasi.

Revolusi Industri 4.0 mencetuskan era teknologi digital dan berdampak masif terhadap kehidupan manusia di seluruh dunia. Era ini menghadirkan teknologi cerdas, seperti komputer, robot, dan sistem otomatisasi yang dapat menggantikan peran manusia dalam banyak aspek pekerjaan. Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan besar, dari penggunaan teknologi DNA, nanoteknologi, energi terbarukan, hingga komputasi kuantum.

Pembangunan industri dalam era Revolusi Industri 4.0 juga mengutamakan pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Contohnya adalah pembangunan pabrik daur ulang botol PET di Cikarang dan Pasuruan yang menerapkan pendekatan rendah karbon dan ekonomi sirkular. Investasi dalam pabrik daur ulang tersebut diharapkan dapat memenuhi target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan Paris Agreement mengenai pengurangan emisi gas rumah kaca pada 2030.

Pembangunan industri di era Revolusi Industri 4.0 berfokus pada transformasi teknologi dan memanfaatkan kecerdasan buatan, mesin cerdas, dan otomatisasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Dengan implementasi yang tepat, pembangunan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan ekosistem secara keseluruhan.

Keterkaitan Era Revolusi Industri 4.0 dengan Masyarakat 5.0

Revoulusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0 menjadi topik perbincangan yang penting pada saat ini. Meskipun muncul pada era yang berbeda, keduanya memiliki keterkaitan yang erat. Namun, penting untuk diingat bahwa Masyarakat 5.0 bukanlah tahapan lanjutan dari Revolusi Industri 4.0. Kedua topik ini berkaitan dengan konsep evolusi perkembangan teknologi dan evolusi peradaban manusia. Revolusi Industri 4.0 merupakan bagian dari konsep evolusi perkembangan teknologi, sedangkan Masyarakat 5.0 merupakan bagian dari konsep evolusi peradaban manusia.

Model Masyarakat 5.0 menjadi sebuah konsep baru semenjak diumumkannya oleh Jepang. Masyarakat 5.0 merujuk pada peradaban manusia yang dapat bertahan dan menghadapi tantangan dan permasalahan di era Revolusi Industri 4.0, yaitu era teknologi. Untuk memahami keterkaitan antara keduanya, kita perlu melihat tahapan perkembangan revolusi industri.

Tahapan revolusi industri telah dibahas sebelumnya dan terdiri dari Revolusi Industri 1.0, Revolusi Industri 2.0, Revolusi Industri 3.0, dan Revolusi Industri 4.0. Selanjutnya, mari kita lihat tahapan perkembangan peradaban manusia yang dicetuskan oleh Jepang sebagai Masyarakat 5.0.


Peradaban tahapan pertama adalah hunting society, di mana masyarakat sangat bergantung pada alam dan melakukan kegiatan berburu serta mengambil langsung dari alam. Tahap berikutnya adalah agrarian society yang mencakup Masyarakat 1.0 dan Masyarakat 2.0. Pada tahapan ini, manusia masih menggantungkan diri pada alam, namun mulai melakukan kegiatan pertanian dan sistem irigasi.

Tahap berikutnya adalah Masyarakat 3.0, yaitu industrial society. Pada tahapan ini, revolusi industri dimulai dengan ditemukannya mesin uap dan energi listrik. Manusia tidak hanya bersaing dengan kekuatan fisik, tetapi juga menggunakan mesin sebagai alat bantu.

Peradaban selanjutnya adalah Masyarakat 4.0 atau information society, yang sejalan dengan Revolusi Industri 3.0. Revolusi ini ditandai dengan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di berbagai bidang. Persaingan tidak hanya melibatkan mesin, tetapi juga informasi.

Munculnya Revolusi Industri 4.0 yang didukung oleh perkembangan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) mencetuskan adanya Masyarakat 5.0. Fase Masyarakat 5.0 ini menempatkan manusia sebagai pusat kehidupan, bukan teknologi atau informasi. Masyarakat 5.0 merupakan respon terhadap penggunaan AI dan IoT yang kuat pada Revolusi Industri 4.0. Fase ini mencari keseimbangan antara peran manusia dengan penggunaan AI dan IoT, sehingga keduanya dapat berjalan bersamaan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.

Secara keseluruhan, keterkaitan antara Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0 mencerminkan dinamika evolusi teknologi dan peradaban manusia yang terus berkembang. Kedua konsep ini membawa perubahan besar dalam cara manusia berinteraksi dengan teknologi dan masyarakat, serta berpotensi membentuk masa depan yang lebih baik.

Perubahan Perilaku Keruangan sebagai Dampak Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0

Masyarakat 5.0 adalah konsep yang dikembangkan oleh Jepang, yang menempatkan manusia sebagai pusat berbasis teknologi. Hal ini menjadi babak baru dari Masyarakat 4.0 untuk mencapai Masyarakat Super Cerdas (MSC) dengan mengintegrasikan Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT). Dalam Masyarakat 5.0, teknologi pintar digunakan untuk menciptakan kehidupan yang nyaman, otomatis, dan berkelanjutan.

Transformasi pada Masyarakat 5.0 tercermin dalam desain rumah pintar. Smart home dirancang dengan bantuan komputer untuk memberikan keamanan, kenyamanan, dan efisiensi energi. IoT memungkinkan segala perangkat di rumah terhubung dan dikendalikan melalui ponsel atau komputer. Desain ini juga memperhatikan keberlanjutan dengan memanfaatkan panel surya dan baterai penyimpanan.

Di Indonesia, perusahaan seperti Rumah Pintar Indonesia telah menyediakan produk smart home seperti smart plug, smart door lock, dan smart curtain set, yang memberikan kemudahan dan efisiensi dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam bidang transportasi, Masyarakat 5.0 akan menghadirkan kendaraan pintar (autonomous vehicles) yang dapat meningkatkan mobilitas dan mengurangi kecelakaan. Google’s self-driving car adalah contoh dari kendaraan pintar yang menggunakan teknologi AI dan sensor untuk beroperasi tanpa sopir.

Masyarakat 5.0 juga mencakup pemanfaatan energi terbarukan. Energi terbarukan ramah lingkungan dan dapat diperbarui, menjadi alternatif yang sesuai dengan konsep Masyarakat 5.0. Peran energi terbarukan ini semakin penting untuk mencapai keberlanjutan lingkungan di tengah meningkatnya permintaan energi.

Dalam aspek ekonomi dan sosial, Masyarakat 5.0 menghadirkan perubahan melalui smart management dan pemanfaatan teknologi AI-big data dalam bidang pertanian. Integrasi dunia maya dan ruang fisik memungkinkan akses informasi dan analisis yang lebih cepat dan akurat.

Masyarakat 5.0 juga berperan dalam mitigasi bencana. Pemanfaatan big data dan AI memungkinkan pendeteksian dini, respon cepat, dan pengurangan dampak bencana. Contohnya adalah penggunaan drone untuk survei properti dan pengiriman bantuan, serta sistem informasi bencana seperti PetaJakarta.org di Indonesia.

Dalam menghadapi revolusi 4.0, Indonesia berupaya memaksimalkan penggunaan AI untuk pertumbuhan ekonomi dan manajemen bencana. Namun, tantangan seperti keamanan data, privasi, dan pengambilan keputusan tetap harus diatasi.

Dengan adopsi konsep Masyarakat 5.0, perubahan perilaku dalam desain rumah pintar, transportasi, pemanfaatan energi, dan mitigasi bencana diharapkan akan memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan dan mencapai kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Related posts