Kesejahteraan Penduduk sebagai Hasil Pembangunan (Rangkuman Materi Geografi Kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka)

Perkalian dan Pembagian Bilangan Desimal, Contoh dan Cara Menghitungnya (Rangkuman Materi Matematika SD/MI Kelas 4 Bab 16) Kurikulum Merdeka

Kesejahteraan Penduduk sebagai Hasil Pembangunan | Rangkuman Materi Geografi Kelas 12 | Bab 2 | SMA | Kurikulum Merdeka | Wislah Indonesia |

Kesejahteraan Penduduk sebagai Hasil Pembangunan

Pengertian Kesejahteraan

Kesejahteraan sosial adalah usaha perubahan yang sistematis, terarah, dan terencana dalam rangka visi misi pembangunan nasional. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, dengan mengurangi angka kemiskinan, pengangguran, dan kriminalitas serta meningkatkan angka ekspektasi hidup dan literasi. Kesejahteraan sosial dapat diukur dari tingkat kebahagiaan dan keamanan masyarakat, serta terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mengembangkan diri.

Definisi kesejahteraan sosial bervariasi, beberapa menyebutnya sebagai sistem sosial dan kemampuan individu atau kelompok masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar dan peran sosial serta menghadapi tekanan dan goncangan. Namun, pada intinya, kesejahteraan mencakup terpenuhinya kebutuhan hidup, seperti pangan, sandang, papan, perawatan kesehatan, dan pendidikan.


Pembangunan kesejahteraan sosial bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia secara menyeluruh, melalui peningkatan standar hidup, keberdayaan, dan kebebasan. Peningkatan standar hidup dilakukan melalui jaminan sosial dan pelayanan sosial untuk seluruh masyarakat, dengan perhatian khusus pada komunitas yang rentan dan kurang beruntung. Peningkatan keberdayaan melibatkan penetapan kelembagaan dan sistem politik, sosial, dan ekonomi yang menghargai martabat dan harga diri kemanusiaan, dijalankan secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Peningkatan kebebasan mencakup perluasan aksesibilitas dan pilihan kesempatan sesuai dengan standar kemanusiaan, kemampuan, dan aspirasi masyarakat.

Kesejahteraan sosial merupakan landasan penting dalam upaya mencapai kehidupan yang bahagia, aman, dan bermartabat bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Indikator Indeks Kesejahteraan

Indeks Kesejahteraan adalah alat yang digunakan untuk mengukur kondisi kesejahteraan sosial masyarakat. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan indikator kesejahteraan sosial antara lain indeks kualitas hidup secara fisik, indeks kemajuan sosial, dan indeks pembangunan manusia (IPM).

Badan Pusat Statistik (BPS) secara tahunan merilis publikasi tentang indikator kesejahteraan rakyat yang mencakup delapan bidang, seperti kependudukan, pendidikan, kesehatan dan gizi, ketenagakerjaan, konsumsi, perumahan dan lingkungan, kemiskinan, dan penyelenggaraan sosial. Indikator ini menjadi acuan dalam upaya peningkatan kualitas hidup.

Selain indikator BPS, ada pihak lain yang memodifikasi indikator tersebut, seperti menggunakan indeks kebahagiaan masyarakat. Berbagai daerah memiliki pandangan berbeda mengenai kesejahteraan, seperti masyarakat Batak yang menganggap tercapainya “3H” yaitu hamoraon (banyak harta), hasangapon (dihormati), dan hagabeon (kesuburan, banyak keturunan), serta masyarakat Jawa dengan prinsip gemah ripah loh jinawi (tentram, makmur, subur tanahnya).

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan metode yang menggabungkan delapan bidang indikator BPS menjadi tiga indikator utama, yaitu angka harapan hidup, lama sekolah, dan kemampuan daya beli. Angka harapan hidup mengukur umur panjang dan hidup sehat, lama sekolah mengukur pendidikan, dan kemampuan daya beli mengukur standar hidup yang layak.

Dalam konteks Indonesia, peta IPM menunjukkan bahwa sebagian besar provinsi memiliki tingkat IPM tinggi dan sedang, dengan seluruh provinsi mengalami peningkatan IPM sejak tahun 2018. Meskipun demikian, Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, seperti lonjakan kepadatan penduduk dan tingkat pengangguran.

Namun, terdapat arah positif dalam sejumlah indikator kesejahteraan sosial. Menurut laporan statistik Indonesia tahun 2022, angka harapan hidup penduduk telah meningkat menjadi 73,5 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mengalami peningkatan kesejahteraan yang signifikan.


Secara keseluruhan, upaya untuk memahami dan mengukur kesejahteraan sosial melibatkan berbagai indikator dan metode yang dapat membantu dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Faktor yang Memengaruhi Indeks Kesejahteraan

Kesejahteraan masyarakat menjadi tujuan utama setiap negara dan menjadi bagian dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang harus dicapai. Tingkat kesejahteraan suatu negara menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, perlu memahami faktor-faktor yang memengaruhinya.

Kesejahteraan masyarakat terwujud ketika masyarakat mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka, termasuk kebutuhan primer, sekunder, dan lain-lain. Kepemilikan aset menjadi indikator penting dalam memenuhi kebutuhan hidup. Aset dapat dibagi menjadi lima kelompok, yaitu sumber daya manusia, sumber daya alam, modal keuangan, fisik/infrastruktur, dan modal sosial.

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas memiliki peran penting dalam kemajuan kesejahteraan masyarakat. Pendidikan, layanan kesehatan, keterampilan, dan pengalaman kerja mempengaruhi pengembangan SDM yang bertujuan meningkatkan taraf hidup.

Sumber Daya Alam (SDA) juga berpengaruh dalam peningkatan kesejahteraan. SDA yang terdapat di bumi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. SDA dapat berupa yang dapat diperbarui dan yang tidak dapat diperbarui.

Modal Finansial, seperti tabungan, kredit, utang, remitansi, pensiun, dan upah, memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan hidup. Keberadaan uang memudahkan manusia untuk mendapatkan kebutuhan mereka.

Keberadaan Fisik/Infrastruktur yang dapat mendukung aktivitas dan kehidupan juga menjadi hal penting. Sarana dan prasarana seperti pendidikan dan layanan kesehatan sangat dibutuhkan untuk membangun masyarakat secara intelektual, jasmani, dan spiritual.

Modal Sosial, yang mencakup nilai kepercayaan, jaringan sosial, dan institusi sosial, berperan dalam mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Kepercayaan, jaringan sosial, dan institusi sosial membentuk suatu sistem yang jaminan hidup bersama dan menjalankan kehidupan bersama.

Secara keseluruhan, untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, perlu memperhatikan berbagai aspek, termasuk pengembangan sumber daya manusia, pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan, keberadaan modal finansial yang memadai, fasilitas fisik/infrastruktur yang memadai, dan modal sosial yang menciptakan ikatan sosial yang kuat dalam masyarakat.

Sebaran Indeks Kesejahteraan Penduduk Indonesia

Tingkat pengangguran dan jumlah penduduk yang meningkat masih menjadi permasalahan bagi Indonesia, namun indikator kesejahteraan masyarakat menunjukkan perbaikan yang positif. Peningkatan angka harapan hidup menjadi salah satu bukti keberhasilan dalam mengatasi tantangan, tercatat mencapai 73,5 tahun pada tahun 2021. Bahkan, angka harapan hidup Indonesia melampaui beberapa negara lain di kawasan, seperti Laos, Kamboja, Myanmar, dan Filipina.

Meskipun begitu, Indonesia masih perlu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan untuk mencapai tingkat angka harapan hidup yang lebih baik. Negara-negara maju seperti Swis, Jepang, dan Hongkong memiliki angka harapan hidup yang lebih tinggi, mencapai lebih dari 80 tahun.

Dalam bidang ekonomi, kesejahteraan masyarakat Indonesia juga mengalami perkembangan positif. Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami pertumbuhan sebesar 3,7% pada tahun 2021, yang merupakan perbaikan dari angka minus 2,1% pada tahun sebelumnya menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Namun, kepadatan penduduk Indonesia menjadi perhatian serius. Indonesia berada di urutan keempat dengan kepadatan penduduk mencapai 142 penduduk per kilometer persegi pada tahun 2021. Angka ini terus meningkat dari tahun sebelumnya, yang mencatatkan 136,3 penduduk per kilometer persegi pada tahun 2017. Kepadatan penduduk yang terus meningkat ini dapat menimbulkan dampak negatif pada berbagai bidang, sehingga perlu perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat untuk mengatasinya.

Related posts