999 Puisi Tentang Alam Singkat, Pegunungan, Semesta, Cinta, Anak dan Alam Ciptaan Allah SWT

PUISI

Contoh Puisi Alam | Puisi Tentang Alam Singkat | Pegunungan | Semesta | Alam dan Cinta | Bahasa Inggris | Bahasa Sunda | Bahasa Jawa | Anak Sekolah | Alam Ciptaan Allah SWT |

Puisi Tentang Alam Singkat

Senja Yang Indah

Keemasan cahaya di cakrawala


Di ufuk barat saat hari mulai senja

Terbelalak mata saat memandangnya

Keindahan dari sang maha pencipta


Sang surya bersiap untuk tenggelam

Menjemput mesra ketenangan malam

Meneguk cahaya dalam-dalam

Menyempurnakan keindahan malam


Lembayung indah tampak kekuningan

Gradasi warna bagaikan lukisan

Di sudut langit yang tipis berawan

Hiasan terbesar sepanjang zaman


Sang Bulan Mengusap Lukaku

Senyuman manis sang bulan menyapaku

Begitu indah mekarkan suasana hatiku

Sejenak kuterdiam termangu

Memandang indahnya yang tak pernah jemu


Sinarmu terpancar mengusir gelap

Menembus malam hadirkan terang

Kunikmati cahayamu hangatkan malamku

Bahagiakan rongga hati ini yang tersinari


Bulan, belailah jiwaku ini

Yang begitu tegang menjalani hari

Usaplah sesaknya asmara di dada ini

Keringkanlah luka menganga dihati ini


Bulan, memandangmu membuatku mengerti

Bahwa keindahan tak harus selalu didekati

Bahwa keindahan tak harus selalu dimiliki

Namun hanya untuk sekedar di pandang dan dikagumi


Senja, Keindahan Yang Tidak Terganti

Siang mulai berganti

Warna langit pun berubah menjadi jingga

Burung-burung silih berganti terbang di tengah warna jingga yang kian melebur di langit sana

Siapa saja yang melihatnya, akan takjub dibuatnya

Waktu terus berlari

Warna jingga pun terkikis secara perlahan


Potongan Surga Nusantara

Masih dalam renungan pagi

Saat burung berkata merdu

Menyanyi kicau sendu

Tentang alam hari ini


Disana terhampar potongan surga

Terlukis dalam ranah keindahan

Langit selaksa biru nan indah

Awan berarak mengikuti sang angin


Padi menunduk dalam kebersahajaan

Terhampar diatas permadani kuning alam pesawahan

Gunung terlihat gagah menjulang penuh digdaya

Pepohonan hijau berbaris menanti sang matahari


Inilah Indonesiaku, potongan surga yang Tuhan kirimkan kepada rakyat kita

Inilah Indonesiaku, keindahan lukisan Tuhan yang tergores di kanvas negeriku

Inilah Indonesiaku, hamparan keindahan yang menghias tanah airku

Inilah Indonesiaku, tanah kebanggaan hingga maut mengakhiri perpisahan


Awan

Bertebaran di angkasa

Putih, kelabu, dan hitam

Warna -warna menawan

Bergelombang mengombak-ombak


Tebal dan sangat indah

Bahkan sang bagaskara tak terlihat

Pelangi terlihat tak penuh

Karena sang selimut menutupinya


Jauh disana

Menyelimuti jagat raya

Tebal tipis

Beredar dimana-mana


Indah bukan buatan

Ingin rasanya memeluknya

Lembut dan menawan

Indah tak terperikan


Sawah

Sawah di bawah emas padu

Padi melambai, melalai terlukai

Naik suara salung serunai

Sejuk di dengar, mendamaikan kalbu


Sungai bersinar, menyilaukan mata

Menyamburkan buih warna pelangi

Anak mandi bersuka hati

Berkejar-kejaran berseru gempita


Langit lazuardi bersih sungguh

Burung elang melayang-layang

Sebatang kara dalam udara

Desik berdesik daun buluh

Di buai angin dengan sayang

Ayam berkokok sayup udara


Puisi Tentang Alam Pegunung

Kokoh Gunung

Terlihat gunung tinggi menjulang

Di perut bumi dia terpajang

Tingginya hampir menyentuh awan

Kalau dipandang sungguh menawan.


Kokoh gunung tak tertandingi

Sebagai paku untuk bumi

Agar bumil tidak terguncang

Gunung-gunung menyatukan.


Ladang di Gunung

Di lereng-lereng gunung

Banyak sawah juga ladang

Terhampar menjadi pemandangan

Orang kota banyak yang datang.


Gemericik air tak kesudahan

Dari atas jatuh berderai

Mengalir ke rumah-rumah

Juga mengalir ke sawah-sawah.


Hutan Menyelubungi

Tampak hijau kebiruan

Dari jauh di pandang

Itulah gunung yang menjulang

Lebih kokoh daripada Karang.


Hijau dari pepohonan

Menyelubungi gunung

Agar ketika hujan

Air terserap jauh ke dalam.


Cemara di Gunung Ciremai

Pohon cemara datang menyambut

Diantara selimut kabut

Pohonnya sangat tinggi

Tanpa dahan di kanan kiri.


Pohon cemara di Ciremai

Gunung indah di Jawa Barat

Menghampar sawah amat permai

Segalanya nampak hebat.


Panorama Gunung Pagi Hari

Udara dingin amat membeku

Kamu tipis masih melayah-layah

Perlahan-lahan bangkit sang surya

Cahayanya menembus alam semesta.


Kicau burung mulai terdengar

Menemani pagi yang datang

Suasana pun disemarakkan

Agar manusia penuh kebahagiaan.


Dari rumah-rumah penduduk

Terlihat asap mulai mengepul

Menanak nasi di pagi hari

Untuk sarapan di pagi ini.


Keindahan Kaki Gunung

Di kaki gunung nun jauh disana

Ada hamparan dari sawah

Warnanya menghijau

Menyejukkan pandangan mata.


Angin semilir tiada henti

Menerpa ke wajah para petani

Sembari membersihkan padi

Agar panen di tahun ini.


Burung-burung berlarian

Dari pucuk-pucuk dahan

Kadang-kadang mereka menggoda

Petani yang istirahat di Gubuk Tua.


Puisi Tentang Alam Semesta

Lukaku Diusap Sang Bulan

Aku melihat senyuman manis sang bulan seakan-akan menyapaku

Senyumannya terlihat sangat indah membuat hatiku serasa mekar


Aku pun terdiam

Memandang indah sang bulan yang tidak pernah jemu

Sinarnya seakan-akan mengusir gelap malam ini


Kunikmati cahayanya menghangatkan tubuh dan malamku

Serta hati ini terasa bahagia karena ia menyinari malam ini


Bulan, kenapa kau memandangku seperti itu?

Membuatku tidak mengerti dibuatnya


Bahwa setiap keindahan tidak harus senantiasa didekati

Bahwa keindahan tidak harus senantiasa dimiliki

Namun hanya sekedar untuk dipandang dan dikagumi dari kejauhan


Kemana Perginya Alam Lestari

Dulu sering ku lihat hamparan hijau sawah beratapkan langit biru

Kiri kanan sawah, tengahnya sungai

Di antara gunung matahari terbit malu-malu


Namun sekarang kemana?

Lapisan tanah becek berwarna coklat setiap habis hujan

Kini tanahku berwarna abu

Lama kucari tanah becekku


Tapi kenapa sekarang tak nampak?

Cemara kehidupan tinggi menjulang

Menjadi rumah bagi banyak hewan buatan Tuhan


Sekarang cemaranya tidak berwarna hijau dan teduh

Tetap tinggi tapi banyak jendela, banyak lampu

Mengapa bisa begitu?


Sering banjir, sering longsor

Di barat ada asap bikin marah tetangga

Padahal dahulu tidak begitu

Ibu pertiwi cuma tersedu tapi tidak malu


Sayang sekali ibu pertiwi kini tidak hanya sedih

Menanggung pilu sambil tertatih

Anak-anaknya nakal semua

Biar dimarahi tapi tak pernah jera


Puisi Tentang Alam dan Cinta

Keramahan Alam

Bila datang ke negeriku

Kan disambut dengan alam yang hijau

Dengan gunung yang menjulang

Dan ombak yang berderai di lautan


Burung-burung akan bernyanyi

Bersiul-siul sepanjang pagi

Riangnya tiada pernah berhenti

Memuji robbul Izzati


Bila datang ke negeriku

Kan kau lihat sungai mengalir

Angin-angin bersemilir

Bunga mekar beribu-ribu.


Pesona Alam Hijau

Terperosok pada hamparan hijau

Menggantung pada nuansa manja ilalang

Tunggu! akan ku hirup perlahan aroma rumput ini

Sebab, ku tau inilah ciptaan Tuhan yang harus kita nikmati


Jauh di ufuk kehijauan

Dengan dasar coklat yang menyatu pada komponen penting

Berbasis kesuburan, yang terikat pada keindahan tanaman liar

Sebut saja bunga


Bunga menjadikan sepasang aksa siap meraih

Sentuhan halus jemari mungil

Siap mengabadikan momen kemekarannya

Bidikan-bidikan kecil siap menjadikan momen indah untuk dikenang

Sebagai hal ciptaan Tuhan yang terindah.


Sabda Bumi

Belum tampak mendung merenung bumi

Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut

Terpaku ratap menatap jiwa-jiwa penuh rindu

Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu


Bulan tak ingin membawa tertawa manja

Kala waktu enggan berkawan pada hari

Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri

Terhapus awan gelap melahap habis langit


Bulan memudar cantik menarik pada jiwa ini

Hitam memang menang menyerang terang

Tetapi mekar fajar bersama mentari akan menari

Bersama untaian senandung salam alam pagi.


Alam Tepian Pantai

Gelombang air menari-nari di tepian pantai

Menyapa pasir yang dimainkan bocah-bocah pantai

Gerombolan camar berterbangan di atas ombak

Berharap ikan segar tersambar diparuh-paruh mereka


Gelombang ombak tepian pantai mengusap kedua mata kaki

Terasa dingin meresa hingga ke relung dada

Ikan-ikan kecil genit menggigit telapak kaki

Menambah perasaan suka berada di alam indah ini


Kupandangi jauh di ufuk benang kemerahan

Terasa indah di pandang mata

Kurasa sinar mentari indah inilah

Yang menyatukan langit biru

Dan laut dengan hamparan luasnya


Ya Tuhan

Perkenankan kami untuk menikmati indah alam-Mu

Beberapa kali lagi

Sebelum raga berada di ujung lubang tanah

Perkenankan kami menjaga alam indah-Mu ini

Agar lestari hingga ke akhir masa.


Puisi Tentang Alam Anak SD

Alamku Sahabatku

Alamku adalah sahabatku

Tempat aku berdiam dan tinggal

Dia telah banyak memberikan

Apa yang aku butuhkan


Jangan hujannya dia mencurahkan

Segenap air yang kami butuhkan

Dengan pepohonan yang dia tumbuhkan

Kami menghirup kesegaran



Dengan lautan yang dihamparkan

Kami berlayar mencari ikan

Dengan gunung-gunung menjulang

Kami buat persawahan


Dengan alam Tuhan memberikan

Segalanya yang manusia membutuhkan

Agar mereka bersyukur

Jangan sampai manusia kufur


Kepada-Nya kita bersujud

Merendahkan diri ini

Menjadi hamba yang mengerti

Keagungan Ilahi Robbi.


Lautan Bumi Pertiwi

Terbentang luas alam negeriku

Puisi ini ku berikan cinta untukmu

Semilir angin di pesisir laut


Menyadarkan arti sebuah keanekaragaman

Rimpuh… kisahmu kini

Nestapa yang kian membuncah

Sadar bahwa usiamu kini sudah menua


Tapi hasrat… kau selalu di genggam

Pohon, danau, laut mulai mengobarkan industri alam yang baru

Mengisi cinta pada perolehan yang kelak tidak menjadi kekal

Nabastala berkata.

Puisi Tentang Alam Ciptaan Allah SWT

Alamku

Kemanapun aku pergi

Menjelajahi negeri ini

Berbagai keindahan kunikmati

Kagum ku tak pernah henti


Lihatlah gunung-gunung yang menjulang

Bagaimana dapat menyentuh awan

Lihatlah mentari selalu terang

Menghangatkan negeri sepanjang zaman


Lihatlah pantai pantai

Bergemuruh dengan ombaknya

Terlihat mentari terbit di sana

Beribu mata terpesona


Lihatlah sawah-sawah yang terbentang

Membuat jiwa merasa tenang

Sekujur jiwa merasa damai

Memandang sawah yang amat permai


Betapa indahnya alamku

Di negeri nusantara yang tercinta

Semoga malam ini selalu terjaga

Anak cucu kita mewarisinya


Indonesia Tercinta

Di negeriku Indonesia

Terbentang pulau beribu-ribu

Beraneka ragam budaya

Keindahannya mengusik kalbu


Di negeriku tercinta

Terdapat berbagai kekayaan

Dari pohon hingga permata

Di daratan hingga lautan


Di tanah negeriku

Pohon-pohon tumbuh bahagia

Bunga-bunga bermekaran senantiasa

Sawah-sawah menjadikan sejahtera

Hingga insan di pelosok desa


Ciptaan Tuhan

Awanpun berarak riang

Di langit biru yang terbentang

Mengembara di negeri nusantara

Dari selatan hingga utara


Melintasi gunung yang kokoh berdiri

Lautan yang indah anugerah illahi

Mendengar debur ombak di pantai

Oh, hati siapakah yang tak merasa damai?


Itulah negeriku yang tercinta

Selalu kerindu sepanjang masa

Kan kujaga selama-lamanya

Hingga akhir menutup mata


Pesona Desa

Di pagi hari

Kicauan burung tiada henti

Terbang di antara bunga berseri

Menghibur hati para petani


Nyanyian merdu bangunkan pagi

Sebagai tanda datangnya mentari

Bentangan sawah sudah menanti

Tuk dijamah oleh tangan petani

Puisi Tentang Alam Karya Sastrawan

Terbanglah Merpatiku

Oleh NN

Merpati sayapmu menari merajut awan

Merpati sayapmu putih suci menawan

Waktu terus mengalir bagai bengawan

Merpati teruslah menari, teruslah kawan


Mengapa matamu sayu

Pelan kedipmu terhuyung huyung

Samudera hidup masih merayu

Merpati teruslah, teruslah mendayung


Masihlah berwarna sang pelangi

Masih ada merah masih ada jingga

Masihlah kau harum mewangi

Masihlah aku padamu bangga


Hari esok sedang menunggu

Hilangkan gundah, buang gerah

Merpati bentangkan tawamu

Usir gelisah dari jiwamu

Jangan biarkan angin membawamu

Tunjukkan pada semua wibawamu


Senja Di Sudut Ufuk Timur

Oleh Safi’i Pagurawan

Indah langit mega memerah siang berlalu tanpa pamit

jenuh tua mulai tak berdaya genggam dayung

bahtera rapuh,

jatuh keringat mu seperti tak hampa

meniti kehidupan yang sebatas asa,

sayu adzan belum berlalu pandangan ketepi namun belum berujung

lengah ombak seolah kesempatan


Bersujud menatap, mengharap nirwana,

langgam mendayu riuh camar sudah punah

di telan sang senja,

kayuh bahtera tak padam di tengah kelam,hanya berteman sang bayu yang bisu menyelimuti tubuh

renta mu,di sudut ufuk timur kau terus berhayal

kosong.


Jarak demi jarak mulai lalu setiap jengkal untuk

membunuh kerinduan yang di lengah kan waktu, tak tahu rejeki ini hari entah cukup entah tidak,namun senyum mu seolah menutupi beban yang begitukejam tuk di lalui.


Malam ini kau pejam kan mata mu agar esok tak dilampau oleh embun.

Bahtera mendayu di damping ilahi semesta saksi.


Puisi Angin Dan Kemegahannya

Oleh Gyasbudyanto

Angin…..

Begitulah kita tau akan namanya.

Angin tak dapat kita rengkuh.

Namun kita dapat merasakan sentuhannya.


Angin bisa bermanfaat bahkan juga bersahabat.

Hingga kita bisa menikmatinya.

Namun ….

Kemarahan angin tak dapat kita menduga.

Diantara kuasanya, angin meluluh lantakan semuanya.

Tanpa ada yang tersisa di hadapannya.


Angin….

Bisa menjadi kabar bahagia untuk mu.

Bahkan bisa menjadi kabar isu bertopeng rindu.

Pahamilah….

Kabar apa yang angin bawa untuk mu.


Angin…..

Tetaplah akan menjadi angin.

Kemana pun ia akan berhembus.

Kita tak akan pernah tau arah dan tujuannya.

Itu lah angin dan kemegahannya.

Puisi Tentang Alam Bahasa Inggris

THE SPLENDOR OF NATURE MY CLIME

By Eka Setiawati

The sound of the wind

Begin to approach me

I pause for a moment

On my natural splendor


The serenity and solitude

Begin to close my eyes

Slowly

Enjoying the beautiful nature of my clime


O my clime nature

Make me feel welcome to be with you

Enjoy the coolness and serenity

Its irreplaceable charm


A rhythmic crassher of wind

The dancing leaves are saddled savanna

What a beautiful country I am

Make nature of this clime to be stunned


Keep your natural world

The splendor that will never be replaced

Keep your country always

For you Indonesia


THE CRASSHER OF WAVES BEACH

By Eka Setiawati

I came to the beach

A rumbling sound

That makes me calm

Will all the problems and obstacles


I always look at it

Beach crassher from closeness

White sand and coral reefs

That was swept away with the coming of the waves


The time has now passed

The sun began

Cornering me back

To prostrate to you O Allah


Thank you the crassher of the beach

Who always greeted me in stillness

That I always wanted to get you

In every day


MY  INCLINE  ON  2.443 MDPL OF BLUE FIRE

By Eka Setiawati

Starting from my wish

From the first time, I made a hope

And now missed my prayer

Until now I do not believe it


Giving spirit with others and willpower

These legs start me

With the darkness that escort me

Bring simple lighting

Which brings me to the top


For a moment I stop this legs

Looking at the right and left

Only darkness and full of cliffs

But this escort so to up

Where I was hoping


The cold night passes through my rib

Throughout the body

Without any warmth

But I stayed on top


The morning sun is now beginning to rise

Seen standing on a mountain

The sea of clouds that amazes me

For your creation from god

The natural splendor of this clime is fascinating


Puisi Tentang Alam Bahasa Jawa

Esuk Esuk

Esuk…

Esuk iki

Gini, gimah, lan giman

Bar sarapan nyeruput wedang

Maring sawah ora ngitung wayah


Tumandang ngawe buruh tani maring Bu Khadijah

Mantun lan ndamel gubuk, tunggu manuk


Lintang Panjer Rahina

Nalikane bumi isek sepi

Lintang panjer rahina wes tangi

Menehi pepadangan sagung dumadi

##

Kang wiwit gumregah ngupoyo rejeki

Para among tani wes ndelidir mecaki galengan

Mbok bakul sinambiworo wes sengkut makarya

##

Poro ngulama tumungkul mengestu puja

Poro santri wiridan ngaji

Jago kluruk sesahutan

##

Melu bertasbih marang pangeran

Ndunyo wes gagat raniha

Maringi maringi kalodangan janma ngupadi pangupa juwa

Kitir

Kitir iki…

Isi panantangku marang wengi

Sing kebacut anggone nguja sepi

Dolanan swarane asu baung nggeririsi

##

Kitir iki…

Wujud pangundamanaku marang awang-awang

Sing kebacut barangasan

Ngrentengi lintang, nguntal rembulan

##

Kitir iki….

Sarana gugatku marang isen-isening jagad

Seng pijer royokan berkat

Tan keguk njaluk ruwat

Puisi Tentang Alam Bahasa Sunda

Kaėndahan Alam

(oleh: Kustian)

Cahya panon poė, nya’angan kana haté

Hiliwirna angin nyieun tiis kana raga

Tatangkalan ting garupay, nambih nyieun ėndahna alam

Lemah cai negeri nu can kena ku polusi


Alam ėndah nu merenah

Ulah nepi ka punah


Ku urang kudu dipupusti

Supaya tetep asri lestari


Alam Ciptaan Gusti Nu Éndah

(oleh: Kustian)

Angin tiis dongkap dina poé isuk

Mapagkeun panon poé isuk-isuk..

Hejona tatangkalan endag-endagan katiup angin

Nuhun pisan gusti, kanikmatan sadaya anu tiasa abdi rasakeun..


Kaéndahan alam nu tos anjeun ciptakeun

Janten nyata kakuasaan nu teu aya tandingan nana..


Éndahna Désa Abdi Teu Aya Duana (oleh: Kustian)

Sora manuk tina balik dahan..

Sorana ngenah jiga tembang kawih

Alam éndah pinuh ku daya sima

Tatangkalan hirup subur..

Sora angin nu sing hiliwir ngusapan raraga

Kaéndahan alam desa abdi émang teu aya duana..

Video Puisi Gunung Fiersa Besari

Related posts