Pertumbuhan Ekonomi (Rangkuman Materi Ekonomi Kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka)

Perkalian dan Pembagian Bilangan Desimal, Contoh dan Cara Menghitungnya (Rangkuman Materi Matematika SD/MI Kelas 4 Bab 16) Kurikulum Merdeka

Pertumbuhan Ekonomi | Rangkuman Materi Ekonomi Kelas 12 | Bab 1 | SMA | Kurikulum Merdeka | Wislah Indonesia |

Pertumbuhan Ekonomi

Laju Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi mengacu pada peningkatan produksi barang dan jasa oleh suatu negara dari waktu ke waktu. Ukuran utama untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah Produk Domestik Bruto (PDB) riil atau Produk Nasional Bruto (PNB) suatu negara. PDB menggambarkan nilai total dari semua barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh masyarakat dalam suatu negara selama periode waktu tertentu. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi dapat diidentifikasi dari peningkatan nilai PDB suatu negara.

Laju pertumbuhan ekonomi menjadi indikator utama untuk mengevaluasi peningkatan produksi barang dan jasa, dengan menggunakan PDB sebagai alat ukur. Pemerintah secara aktif memperhitungkan laju pertumbuhan ekonomi untuk mengetahui persentase kenaikan produksi barang dan jasa dari tahun ke tahun.


Formula untuk menghitung laju pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut:

Laju Pertumbuhan Ekonomi = (PDBt – PDBt-1) / PDBt-1 * 100%

Contoh soal yang diberikan sebagai berikut:

– Pada tahun 2017, PDB riil Indonesia adalah Rp13.588,8 triliun.

– Pada tahun 2018, PDB riil Indonesia mencapai Rp14.837,4 triliun.

Dengan data tersebut, kita dapat menghitung laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 sebagai berikut:

Laju Pertumbuhan Ekonomi = (Rp14.837,4 – Rp13.588,8) / Rp13.588,8 * 100%

Laju Pertumbuhan Ekonomi = 1.248,6 / 13.588,8 * 100%

Laju Pertumbuhan Ekonomi = 0,0918 * 100%

Laju Pertumbuhan Ekonomi = 9,18%

Jadi, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 adalah sebesar 9,18%.


Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori Pertumbuhan Ekonomi adalah sebuah konsep yang menjelaskan faktor-faktor yang berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Teori ini terdiri dari beberapa mazhab yang mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu. Beberapa teori pertumbuhan ekonomi yang penting adalah sebagai berikut:

1. Teori Klasik: Teori ini dikembangkan pada abad ke-18 dan ke-19 oleh tokoh seperti Adam Smith dan David Ricardo. Teori klasik menitikberatkan pada analisis proses pertumbuhan ekonomi, dengan faktor-faktor seperti pembagian kerja, akumulasi modal, dan keuntungan dari perdagangan internasional dianggap sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Teori ini mendukung pentingnya perdagangan bebas antarnegara, kebebasan usaha individu, dan kepemilikan pribadi.

2. Teori Harrod-Domar: Teori ini dikembangkan oleh Roy F. Harrod dan Evsey Domar pada tahun 1939. Teori ini menyoroti pentingnya tabungan dan investasi dalam mengembangkan perekonomian. Terdapat hubungan positif antara pertumbuhan ekonomi dengan rasio tabungan, sementara pertumbuhan ekonomi berhubungan negatif dengan rasio capital-output. Semakin rendah rasio capital-output, semakin efisien investasi, dan hal ini berdampak pada tingkat pertumbuhan ekonomi.

3. Teori Schumpeter: Teori Schumpeter, yang muncul pada tahun 1942, menekankan peran penting inovasi dari wirausahawan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Schumpeter menganggap inovasi sebagai kebijakan baru untuk meningkatkan efisiensi produksi dan meningkatkan permintaan produk. Inovasi dianggap sebagai landasan untuk meningkatkan keuntungan dalam ekonomi.

4. Teori Pertumbuhan Endogen: Teori ini dikembangkan oleh Romer pada tahun 1990-an. Teori pertumbuhan endogen menjelaskan bahwa tingkat kemakmuran dipengaruhi oleh faktor internal, seperti sumber daya manusia, inovasi, dan investasi modal. Teori ini meyakini bahwa peningkatan produktivitas dapat dikaitkan dengan inovasi yang lebih cepat dan lebih banyak investasi pada sumber daya manusia.

Related posts