Pengenalan Seni Rupa dalam Keseharian (Rangkuman Materi Seni Rupa Kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka)

Perkalian dan Pembagian Bilangan Desimal, Contoh dan Cara Menghitungnya (Rangkuman Materi Matematika SD/MI Kelas 4 Bab 16) Kurikulum Merdeka

Pengenalan Seni Rupa dalam Keseharian | Rangkuman Materi Seni Rupa Kelas 12 | Bab 1 | SMA | Kurikulum Merdeka | Wislah Indonesia |

Pengenalan Seni Rupa dalam Keseharian

Pengertian Seni Rupa Terapan

Seni Terapan di Nusantara memiliki akar sejak zaman prasejarah, di mana manusia primitif menggunakan berbagai bahan seperti batu dan tulang untuk keperluan sehari-hari seperti berburu. Selanjutnya, saat memasuki era pra-modern, seni terapan mengalami pesatnya perkembangan, terutama dalam seni rupa terapan.

Perkembangan tersebut menyebabkan pergeseran dalam bahan baku yang digunakan, dari batu menuju kayu, logam, kulit, dan sebagainya. Logam menjadi bahan yang penting, dilebur untuk menciptakan perhiasan dan peralatan rumah tangga, seperti bejana dan neraca. Hasil dari usaha ini disebut sebagai seni kriya, di mana fungsi lebih diutamakan daripada aspek estetis pada masa itu.


Namun demikian, ditemukannya tembikar perunggu dengan corak hiasan menandakan adanya kesadaran akan nilai estetis pada suatu benda. Manusia prasejarah mengamati tumbuhan-tumbuhan di sekitar dan menggunakan citra tersebut sebagai motif untuk menghias benda-benda fungsional, menambahkan nilai keindahan pada karya seni tersebut.

Seni Rupa Terapan Berdasarkan Fungsi

Seni Rupa Terapan memiliki peran penting dalam memenuhi dan membantu kehidupan sehari-hari manusia. Fokus utama seni ini adalah pada nilai guna dan fungsi praktis yang dapat merangsang kreativitas dan daya bertahan manusia. Dalam konteks ini, seni rupa terapan memiliki dua fungsi utama:

1) Fungsi Kegunaan (Praktis): Fungsi praktis ini menekankan pada kegunaan karya seni dalam mendukung berbagai aktivitas dan kebutuhan manusia sehari-hari. Beberapa contoh yang sering dijumpai adalah mebel seperti lemari, meja, dan kursi, juga berbagai senjata, peralatan rumah tangga, serta benda-benda lain yang memiliki tujuan fungsional.


2) Fungsi Keindahan (Estetis): Selain fokus pada aspek praktis, seni rupa terapan juga memberikan perhatian pada nilai estetika atau keindahan wujud sebuah karya. Hal ini memungkinkan setiap orang untuk menikmati keelokan dari suatu karya seni. Beberapa contoh karya seni terapan yang memperlihatkan fungsi estetis adalah kursi atau lemari dengan ukiran indah, wayang dengan sungging yang memesona dan sarat makna filosofis, serta berbagai benda-benda lain yang menarik perhatian di sekitar kita.

Dalam keseluruhan, seni rupa terapan menggabungkan fungsi praktis dan estetis, menciptakan karya-karya yang tidak hanya bermanfaat secara fungsional tetapi juga memancarkan keindahan yang memikat hati para penikmatnya. Melalui seni rupa terapan, manusia dapat mengekspresikan kreativitasnya, memberikan nilai tambah pada kehidupan sehari-hari, serta mengapresiasi keelokan yang ada di sekitar kita.

Seni Rupa Terapan Berdasarkan Wujud 

Seni Rupa Terapan, seperti halnya seni rupa murni, memiliki pembagian berdasarkan bentuk dan wujudnya. Dalam kategori dua dimensi, karya seni rupa terapan dapat dilihat dari satu arah, seperti batik, wayang kulit, dan komik. Sedangkan dalam kategori tiga dimensi, karya seni rupa terapan dapat dilihat dari berbagai sudut dan memiliki volume, contohnya patung, wayang golek, dan keramik.

Selain itu, ada pula seni rupa terapan berbasis video yang memanfaatkan teknologi, seperti video animasi dan desain iklan yang ditampilkan di layar LED di jalan raya atau gedung-gedung. Penerapan seni rupa dalam kehidupan sehari-hari juga dapat dilihat dalam desain produk, arsitektur bangunan, seni kriya seperti pakaian dan perlengkapan busana, ilustrasi dalam buku cerita dan komik, serta karya patung yang berfungsi sebagai ilustrasi atau peraga.

Karya seni rupa terapan tidak selalu disadari sebagai bentuk seni, namun ia hadir dalam berbagai aspek kehidupan dan memberikan nilai estetika serta manfaat praktis. Melalui seni rupa terapan, manusia dapat mengekspresikan kreativitasnya dan memberikan nilai tambah pada benda-benda sehari-hari yang kita temui.

Related posts