8 Pengertian Inflasi, Jenis, Penyebab dan Teori Inflasi (Strukturalis)

Inflasi

Inflasi Adalah | Pengertian Inflasi Menurut Para Ahli | Jenis Jenis Inflasi | Penyebab Inflasi | Teori Inflasi (Strukturalis) |

Pengertian Inflasi Menurut Para Ahli

Berikut adalah beberapa pengertian inflasi menurut para ahli yang dikutip dari berbagai sumber:

  1. Menurut Boediono, Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebapkan oleh berbagai faktor antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang.
  2. Menurut Zaini Ibrahim, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus.
  3. Menurut Sadono Sukirno inflasi adalah kenaikan dalam harga barang dan jasa, yang terjadi karena permintaan bertambah lebih besar dibandingkan dengan penawaran barang dipasar.
  4. Menurut Venieris dan Sebold, mendefinisikan inflasi sebagai kecenderungan meningkatnya tingkat harga umum secara terus menerus sepanjang waktu.
  5. Menurut Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, inflasi adalah kenaikan harga – harga barang yang bersifat umum dan terus menerus.
  6. Menurut Sadono Sukirno, Inflasi merupakan kenaikan harga-harga umum yang berlaku dalam suatu perekonomian dari satu periode keperiode lainnya.
  7. Menurut Winardi, inflasi adalah suatu periode pada masa tertentu yang terjadi ketika kekuatan dalam membeli terhadap kesatuan moneter menurun, serta nilai uang yang didepositokan beredar lebih banyak dibandingkan atas jumlah barang atau pun jasa yang ditawarkan.
  8. Menurut Lehner, inflasi merupakan keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan terhadap barang-barang dalam perekonomian secara keseluruhan.

Jenis Jenis Inflasi

Berikut adalah penjelasan tentang beberapa jenis inflasi.


Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation)

Inflasi ini disebabkan oleh adanya shock dari dalam negeri, baik karena tindakan masyarakat maupun tindakan pemerintah dalam melakukan kebijakan-kebijakan perekonomian.

Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation)

Imported inflation adalah inflasi yang terjadi di dalam negeri karena adanya pengaruh kenaikan harga dari luar negeri, terutama kenaikan harga barang- barang impor yang selanjutnya juga berdampak pada kenaikan harga barangbarang input produksi yang masih belum bisa diproduksi secara domestik.


Penyebab Inflasi

Berikut adalah penjelasan tentang beberapa penyebab inflasi.

Inflasi akibat tarikan permintaan (demand pull inflation)

Inflasi akibat tarikan permintaan adalah inflasi yang terjadi karena barang yang diminta (aggregate demand atau AD) melebihi jumlah barang yang ditawarkan dalam perekonomian (aggregate supply atau AS). Dengan kata lain, permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa tertentu selalu mengalami peningkatan sementara disisi lain kapasitas produksi tetap atau tidak dapat ditingkatkan.

Inflasi akibat dorongan produksi (cosh push inflation)

Inflasi desakan biaya atau inflasi dari sisi penawaran adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya kenaikan biaya yang pesat dibandingkan produktivitas dan efisiensi perusahaan, sehingga perusahaan mengurangi supply barang dan jasa. Peningkatan biaya produksi akan mendorong perusahaan menaikan harga barang dan jasa, meskipun mereka harus menerima resiko pengurangan permintaan barang dan jasa yang mereka produksi dari masyrakat.

Perang

Perang dapat mengakibatkan ketidakstabilan politik dan ekonomi suatu negara. Dalam kondisi perang pemerintah membutuhkan biaya yang besar namun disisi lain pendapatan negara minim jadi apabila pendanaan perang dibiayai dengan cara mencetak uang maka akan memicu terjadinya inflasi.

Teori Inflasi (Strukturalis)

Berikut adalah penjelasan tentangteori inflasi.  

Untuk memahami inflasi, terdapat beberapa teori inflasi, salah satunya adalah teori strukturalis. Teori ini lebih didasarkan pada pengalaman negaranegara di Amerika Latin. Pendekatan ini menyatakan bahwa inflasi, terutama di negara berkembang lebih disebabkan oleh faktor-faktor struktural dalam perekonomian.

Menurut teori strukturalis, ada dua masalah struktural di dalam perekonomian negara berkembang yang dapat mengakibatkan inflasi.

Pertama, penerimaan ekspor tidak elastis, yaitu pertumbuhan nilai ekspor yang lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan sektor lainnya. Hal tersebut disebabkan oleh Terms of trade yang memburuk dan produksi barang ekspor yang kurang responsif terhadap kenaikan harga.

Kedua, masalah struktural perekonomian negara berkembang lainnya adalah produksi bahan makanan dalam negeri yang tidak elastis, yaitu pertumbuhan produksi makanan dalam negeri tidak secepat pertambahan penduduk dan pendapatan perkapita sehingga harga makanan dalam negeri cenderung meningkat lebih tinggi daripada kenaikan harga barang-barang lainnya. Hal ini mendorong timbulnya tuntutan kenaikan upah dari pekerja sector industri yang akan menyebabkan kenaikan biaya produksi dan kemudian akan menimbulkan inflasi.

Related posts