Pengaruh Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang terhadap Kebahagiaan Penduduk | Rangkuman Materi Geografi Kelas 12 | Bab 1 | SMA | Kurikulum Merdeka | Wislah Indonesia |
Pengaruh Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang terhadap Kebahagiaan Penduduk
Pengaruh Pengembangan Wilayah terhadap Indeks Kebahagiaan
Pengembangan wilayah merupakan salah satu strategi penting dalam pembangunan yang bertujuan untuk memberdayakan potensi wilayah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan ini menjadi tujuan utama dari upaya pengembangan wilayah. Dilakukan dengan harapan bahwa hasil dari pengembangan wilayah akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik dari aspek ekonomi maupun tingkat kebahagiaan hidup.
Penerapan pengembangan wilayah yang berfokus pada pemerataan pembangunan antarwilayah akan berdampak besar terhadap indeks kebahagiaan penduduk di suatu wilayah. Misalnya, melalui penerapan paradigma pengembangan wilayah seperti agropolitan, ketimpangan ekonomi dan fasilitas publik antara masyarakat desa dengan masyarakat perkotaan dapat dikurangi. Hal ini membuat masyarakat desa dapat memperoleh fasilitas yang memadai, meningkatkan pendapatan rumah tangga, serta merasa terjamin akan kesehatan mental dan fisik.
Pengembangan wilayah menjadi serangkaian kegiatan untuk mencapai keterpaduan dalam penggunaan sumber daya dan menyeimbangkan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Ini dilakukan melalui proses penataan ruang yang bertujuan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Paradigma baru dalam pengembangan wilayah menekankan pada keseimbangan antara sumber daya manusia, sumber daya alam, dan teknologi. Pendekatan ini juga berfokus pada penguatan sumber daya manusia, karena individu yang memiliki pendidikan dan keterampilan yang baik cenderung memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan merasakan kepuasan hidup yang lebih besar.
Contoh nyata dari pengembangan wilayah yang berhasil adalah di Kabupaten Wakatobi di Sulawesi Tenggara, yang menjadi destinasi wisata internasional dengan dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat. Di Sulawesi Selatan, Kabupaten Jeneponto juga mampu mengembangkan pariwisata dengan menggabungkan potensi alam dan budaya lokal sebagai daya tarik bagi wisatawan. Kota Batu di Jawa Timur juga berhasil dalam pengembangan wilayahnya karena adanya kerjasama dan peran aktif dari pemerintah, investor, dan masyarakat dalam mengembangkan konsep pariwisata yang menarik. Selain itu, pengembangan Kota Jeneponto secara bertahap berhasil meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata untuk meningkatkan kemakmuran rakyat.
Dengan pengembangan wilayah yang tepat dan berkelanjutan, diharapkan indeks kebahagiaan penduduk akan terus meningkat seiring dengan kemajuan dan peningkatan kesejahteraan wilayah. Oleh karena itu, pengembangan wilayah perlu menjadi fokus penting dalam upaya mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat secara keseluruhan.
Pengaruh Tata Ruang terhadap Indeks Kebahagiaan
Konsep penataan ruang adalah proses pengelolaan dan pemanfaatan ruang dengan tujuan menghasilkan struktur dan pola ruang yang baik sesuai dengan tujuan pembangunan. Indeks kesejahteraan merupakan parameter yang menilai kesejahteraan subjektif dengan tiga dimensi, yaitu kepuasan hidup, perasaan, dan makna hidup. Perbedaan penataan ruang wilayah dapat diidentifikasi melalui dua gambar yang menggambarkan pemanfaatan ruang yang baik (gambar a) dan kurang sesuai asas penataan ruang (gambar b).
Gambar a menunjukkan kawasan yang dilengkapi dengan struktur ruang kota dan fasilitas memadai serta ruang permukiman yang mendukung kehidupan yang baik bagi masyarakat. Sementara itu, gambar b menunjukkan pemanfaatan ruang wilayah yang kurang baik dengan adanya slum area dan masalah seperti sampah dan pemukiman yang tidak tertata. Perbedaan ini menunjukkan bahwa penataan ruang berpengaruh terhadap kesejahteraan subjektif (kebahagiaan) masyarakat.
Contoh permasalahan terlihat di Kota Semarang yang telah mengalami pertumbuhan pembangunan yang pesat dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Meskipun demikian, sejumlah masalah lingkungan seperti banjir rob, penurunan kualitas udara dan air, kesemrawutan lalu lintas, dan tingginya migrasi masuk penduduk masih terjadi. Pembangunan tata ruang Kota Semarang belum sepenuhnya memenuhi ketentuan undang-undang, dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) belum berperan efektif sebagai instrumen pengendali pembangunan.
Dari contoh kasus tersebut, terlihat bahwa tata ruang yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan meningkatkan indeks kebahagiaan. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan penataan ruang yang sesuai dengan asas penataan ruang untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung kepuasan hidup masyarakat. Upaya tersebut dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan penduduk secara keseluruhan.