WISLAH.COM – Tulisan berjudul “Kunci Jawaban Sejarah Kelas 12 Halaman 137, 138, 139, 140, 141, 142 Kurikulum Merdeka” ini, memuat kunci jawaban dari soal-soal asesmen pada buku Sejarah kelas 12 halaman 137-142. Materi yang dibahas berfokus pada masa Orde Baru di Indonesia, mencakup peristiwa-peristiwa penting seperti dualisme kepemimpinan, Oil Boom, gerakan Keluarga Berencana, Petisi 50, hingga peristiwa Malari yang menjadi salah satu pemicu berakhirnya Orde Baru.
Kunci jawaban ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi siswa kelas 12 dalam memahami dinamika politik, ekonomi, dan sosial yang terjadi selama masa Orde Baru. Dengan mempelajari kunci jawaban ini, siswa dapat menguji pemahaman mereka terhadap materi, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, dan mempersiapkan diri untuk ujian atau penilaian lainnya.
Selain itu, kunci jawaban ini juga dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai alat bantu dalam mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Dengan menganalisis jawaban siswa, guru dapat mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi siswa dan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kunci Jawaban Sejarah Kelas 12 Halaman 137, 138, 139, 140, 141, 142
ASESMEN
Pilihan Ganda
1. Sejak catur wulan pertama 1966, Indonesia mengalami dualisme kepemimpinan nasional. Sukarno tetap berkuasa sebagai presiden RI meskipun pamornya semakin menurun, sementara itu Letjen Soeharto mendapat banyak simpati dan dukungan dan berbagai pihak. Dualisme kepemimpinan ini akhirnya berakhir pada….
a. 11 Maret 1966
b. 20 Februari 1967
c. 22 Februari 1967
d. 12 Maret 1967
e. 27 Maret 1968
Jawaban:
c. 22 Februari 1967
2. Oil Boom yang terjadi pada periode 1970an berdampak pada perbaikan ekonomi Indonesia. Berikut yang merupakan latar belakang fenomena Oil Boom adalah…
(a) Boikot ekspor minyak yang dilakukan oleh negara-negara Arab yang tergabung dalam OPEC kepada Amerika Serikat.
(b) Ditemukannya sumber-sumber minyak baru di Amerika Serikat.
(c) Terganggunya produksi minyak dunia akibat Revolusi Iran.
(d) Kemajuan teknologi pertambangan minyak bumi.
Pilihlah
a. Jika (1), (2), dan (3) yang benar
b. Jika (1) dan (3) yang benar
c. Jika (2) dan (4) yang benar
d. Jika hanya (4) saja yang benar
e. Jika semua jawaban benar
Jawaban:
b. Jika (1) dan (3) yang benar
3. dr. Sulianti Saroso adalah pelopor gerakan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia. SEBAB Beliau mewacanakan pembatasan fertilitas menggunakan alat kontrasepsi, kampanye anti pernikahan dini dan penyuluhan program kelahiran yang terencana.
Pilihlah
a. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat.
b. Jika pernyataan benar dan alasan benar, tetapi keduanga tidak menunjukkan hubungan sebab akibat.
c. Jika pernyataan benar dan alasan salah.
d. Jika penyataan salah dan alasan benar.
e. Jika pernyataan dan alasan, keduanya salah.
Jawaban:
a. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat.
Baca Juga : Kunci Jawaban Fisika Kelas 12 Halaman 30, 31 Kurikulum Merdeka
4. Petisi 50 merupakan salah satu bentuk protes para tokoh nasional terhadap pemerintahan Orde Baru. Beberapa tokoh yang ikut menandangani petisi ini antara lain…
(1) Moh. Hatta
(2) Ali Sadikin
(3) Jenderal Polisi Hoegeng
(4) S.K. Trimurti
Pilihlah
a. Jika (1), (2), dan (3) yang benar
b. Jika (1) dan (3) yang benar
c. Jika (2) dan (4) yang benar
d. Jika hanya (4) saja yang benar
e. Jika semua jawaban benar
Jawaban:
e. Jika semua jawaban benar
5. Jumlah pengangguran meningkat selama krisis ekonomi melanda Indonesia. SEBAB Pada masa akhir Orde Baru banyak terjadi demonstrasi, unjuk rasa, pemogokan, dan kerusuhan.
Pilihlah
a. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat.
b. Jika pernyataan benar dan alasan benar, tetapi keduanga tidak menunjukkan hubungan sebab akibat.
c. Jika pernyataan benar dan alasan salah.
d. Jika penyataan salah dan alasan benar.
e. Jika pernyataan dan alasan, keduanya salah.
Jawaban:
b. Jika pernyataan benar dan alasan benar, tetapi keduanga tidak menunjukkan hubungan sebab akibat.
Soal Esai
1. Berikut adalah kutipan dari buku yang berjudul Catatan Seorang Demonstran halaman 159 tentang kegelisahan mahasiswa pada awal 1966.
Hari itu Jumat tanggal 7 Januari 1966. Aku tiba di Fakultas Sastra kira-kira jam 11.30 dengan mengendarai jip dari Drs. Nugroho Notosusanto. Ketika aku tiba di ruang Senat, terlihat suasana resah. Beberapa kelompok mahasiswa sedang asyik berbicara secara serius – tetapi panas – tentang kenaikan harga bus Rp200 menjadi Rp1.000. Suasana seperti ini sudah lama kuduga, jadi tidaklah terlalu mengejutkan bagiku. Beberapa hari yang lalu Ismid datang ke rumahku dan ceritera tentang kegelisahan yang terjadi dalam dunia mahasiswa, khususnya pembicaraan terakhir tentang situasi KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia). Menurut Ismid, mahasiswa-mahasiswa sekarang sudah tidak tahan lagi untuk hidup karena harga-harga yang melambung setinggi langit. Dan mereka menafsirkan bahwa politik kenaikan harga dari Pemerintah sekarang adalah usaha dari sementara Menteri untuk mengalihkan perhatian rakyat dari fokus penggayangan Gestapu/ PKI menjadi soal-soal kenaikan harga.
Sumber: Soe Hok Gie. (2005). Catatan Seorang Demonstran. Jakarta: LP3ES
Kutipan di atas menggambarkan situasi di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia beberapa hari sebelum Aksi Tritura dimulai. Dengan mempertimbangkan informasi di atas, sebutkan minimal dua alasan mengapa mahasiswa saat itu bergerak meprotes pemerintah!
Jawaban:
• Kenaikan harga atau inflasi yang tidak terkendali.
• Keengganan pemerintah untuk segera bertindak tegas dalam merespon peristiwa G30S/PKI.
• Ketidakmampuan pemerintah dalam mengani krisis ekonomi dan politik.
• Adanya kekhawatiran bahwa pemerintah sengaja menaikkan harga sebagai pengalihan isu.
Baca Juga : Kunci Jawaban Fisika Kelas 12 Halaman 20, 21, 22 Kurikulum Merdeka
2. Salah satu kebijakan pemerintah Orde Baru adalah perluasan akses pendidikan melalui pendirian berbagai sekolah yang dikenal sebagai sekolah inpres. Melalui program ini jumlah sekolah meningkat. Namun, mengapa perluasan akses ini belum dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia?
Jawaban:
Perluasan akses dan penambahan jumlah sekolah tidak selalu diiringi oleh peningkatan kualitas pendidikan. Di antara penyebabnya, jumlah tenaga guru berkualitas yang kurang, penyebaran guru yang belum merata, serta kesenjangan fasilitas dan sumber belajar di tiap daerah.
3. Bacalah kutipan artikel dari Kompas edisi 16 Januari 1974 halaman 1 berikut untuk menjawab pertanyaan nomor 3 dan 4!
Kerusuhan-kerusuhan hebat melanda ibu kota Jakarta sejak Selasa siang sampai malam, sebagai kelanjutan langsung ataupun tidak langsung demonstrasi-demonstrasi anti-Jepang. Aksi-aksi yang bersifat pengrusakan diketahui mulai meledak tidak lama setelah
ribuan mahasiswa dan pelajar yang gagal menyerbu kompleks Istana Kepresidenan, tempat berlangsungnya pembicaraan antara PM Tanaka dan Presiden Soeharto.
Pagi hari Selasa, sekitar 5.000 mahasiswa dan pelajar berbagai perguruan dan sekolah berkumpul di halaman kampus Universitas Trisakti. Mereka menghadiri “Appel Tribune 1974” sebagai berikut: “Turunkan Harga”, “Bubarkan Aspri”, dan “Gantung Koruptorkoruptor”. Acara ini diakhiri pembakaran boneka PM Tanaka yang dilambangkan sebagai “penjajah ekonomi”.
Massa tersebut yang semula bergerak jalan kaki secara tertib dari halaman FKUI Salemba Raya, semakin lama bertambah jumlahnya di perjalanan. Di beberapa tempat, mereka menurunkan bendera-bendera merah putih menjadi setengah tiang. Dialogdialog mereka lakukan dengan petugas keamanan. “Kami tahu, hati nurani bapak-bapak sama dengan kami. Sayang, bapak-bapak terikat tugas,” kata mahasiswa-mahasiswa tersebut.
Sementara mereka bergerak, dari arah lain para pelajar dan pemuda juga datang berbondong-bondong menuju daerah sekitar istana. Mereka berbentrokan dengan petugas-petugas keamanan, antara lain di daerah Budi Utomo.
Berdasarkan informasi dari kutipan artikel di atas, mengapa para mahasiswa melakukan aksi pada 15 Januari 1974?
Jawaban:
Mahasiswa melakukan aksi karena merasa tidak puas dengan pemerintah, terutama karena korupsi dan kenaikan harga yang berdampak pada ekonomi masyarakat. Selain itu, peristiwa ini juga dilatarbelakangi oleh sentimen anti-Jepang yang dianggap sebagai penjajah ekonomi.
4. Menurut kalian, mengapa para pelajar dan pemuda ikut bergabung dalam aksi mahasiswa tersebut?
Jawaban:
Para pemuda dan pelajar ikut bergerak dengan mahasiswa karena mereka memiliki keresahan yang sama. Adanya kekecewaan terhadap pemerintah dan juga sentimen anti-Jepang membuat mereka turun ke jalan dan bergabung dengan mahasiswa untuk menyuarakan aspirasinya.
Baca Juga : Kunci Jawaban Fisika Kelas 12 Halaman 26 Kurikulum Merdeka
5. Jatuhnya pemerintahan Presiden Soeharto salah satunya disebabkan oleh krisis moneter Asia yang dimualai tahun 1997. Mengapa krisis keuangan yang berawal di Thailand dapat berpengaruh terhadap Indonesia?
Jawaban:
Antara tahun 1980—1990 terjadi peningkatan pertumbuhan ekonmi yang luar biasa di Asia, termasuk Thailand dan Indonesia, sehingga semakin banyak investor asing yang menanamkan modalnya. Pada tahun 1997, banyak investor yang menarik dananya secara besar-besaran dari Thailand sehingga nilai tukar mata uang bath turun drastis. Sementara itu, hutang luar negeri tetap harus dibayar dalam dolar AS. Beban hutang ini akhirnya mengakibatkan gejolak keuangan di Thailand dan menjalar ke berbagai wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Para investor mulai ragu untuk menanamkan modal di negara-negara Asia Tenggara dan mulai menarik dolar AS yang mereka miliki dari negara-negara tersebut. Karena lemahnya sistem perekonomian dan perbankan Indonesia, negara kita kemudian juga ikut jatuh dalam krisis keuangan yang lantas berkembang menjadi krisis ekonomi dan politik.
Penutup:
Semoga artikel “Kunci Jawaban Sejarah Kelas 12 Halaman 137, 138, 139, 140, 141, 142 Kurikulum Merdeka” ini bermanfaat bagi siswa dan guru dalam proses pembelajaran Sejarah. Dengan memahami peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah bangsa, kita dapat mengambil pelajaran berharga untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.