Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Halaman 16, 17 | Kurikulum Merdeka |
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Halaman 16, 17 Kurikulum Merdeka
Pada postingan ini anda akan mendapatkan kunci jawaban dari Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 6 SD, MI Halaman 16, 17
Tapi, bijaklah dalam memanfaatkan kunci jawaban dari tulisan ini.
Bagaimanapun fungsi pertanyaan dalam sebuah proses pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 6 SD, MI adalah untuk mengukur daya serap dari berlangsungnya pembelajaran Bahasa Indonesia.
Penting bagi guru tahu secara objektif pemahaman anda dari materi yang sampaikan oleh beliau.
Jadi anggap saja, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 SD, MI adalah bagian proses pembelajaran anda sebagai siswa mengenai materi yang sedang diajarkan.
Tapi jika, anda adalah orang tua dari siswa SD, MI Kelas 6 yang sedang membantu anaknya untuk mengajarkan tugas.
Besar harapan kami (wislah.com), agar proses yang ada lakukan adalah bagian dari pendidikan anda untuk anak, agar lebih berkembang dalam memahami materi Bahasa Indonesia Kelas 6 SD, MI.
Tapi jika anda adalah guru dari mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 6 SD, MI. Bapak/ibu guru yang sangat kami hormati, ini adalah kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 SD, MI dari soal yang ada dalam Buku Bahasa Indonesia Kelas 6 SD, MI pada Halaman 16, 17.
Bapak/Ibu guru bisa memanfaatkan wislah.com, karena isinya bukan hanya kunci jawaban yang ada dalam buku siswa Bahasa Indonesia Kelas 6 SD, MI, tetapi kami juga berpartisi aktif dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka, dengan ikut serta membagikan berbagai hal tentang kurikulum ini, antara lain:
- Buku Paket Siswa dan Guru (Klik Ini)
- Modul Ajar Guru (Klik Ini)
- Materi Ajar Semua Mapel (Klik Ini)
- Dan Lainnnya
Semoga ini adalah bagian dari sumbangsih kami (wislah.com), ikut serta dalam memajukan kehidupan bangsa, terutama dalam bidang pendidikan, lebih khusus lagi penyebaran secara merata referensi untuk para pelajar di berbagai daerah di Indonesia.
Doakan kami (wislah.com) terus tumbuh dan berkembang, sehingga apa yang menjadi niatan kami bisa tercapai serta bermanfaat.
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Halaman 16, 17
Bacalah kelanjutan kisah Hana berikut ini
Bahasaku Bahasa Indonesia
Setelah berdiskusi di kelas tentang keragaman anak-anak Indonesia, Hana jadi tahu arti pentingnya bahasa Indonesia sebagai pemersatu bangsa. Dia ingat, ketika diajak ibunya berjalan-jalan di pusat Kota Kyoto, dia dengan mudah mengenali beberapa wisatawan dari Indonesia. Bukan dari ciri fisiknya, melainkan dari perbincangan mereka yang menggunakan bahasa Indonesia.
Bertemu dengan sesama orang Indonesia di negeri asing rasanya seperti bertemu saudara atau teman lama.
Hana ingin tahu, mengapa bahasa Indonesia yang disepakati menjadi bahasa nasional, dan bukan bahasa Belanda atau bahasa Jepang? Sejak kapan bahasa Indonesia dipakai secara luas sebagai bahasa nasional? Beruntung Bu Pertiwi bersedia mencarikan artikel yang bisa menjawab pertanyaan- pertanyaan Hana tersebut. Bu Pertiwi ingin tahu, apakah artikel tersebut sudah cukup menjawab rasa penasaran Hana, atau Hana memerlukanartikel yang lain.
Sekarang, bantu Hana mencari informasi jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya tentang bahasa Indonesia. Pertama, pahami pertanyaan-pertanyaan Hana berikut ini, dan carilah kata kuncinya. Setelah itu, bacalah artikel tentang sejarah bahasa Indonesia dengan cepat dan tandai informasi yang bisa menjawab pertanyaan.

Jawaban:
Sekilas Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928 (1). Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia (2). Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda (3). Unsur ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia (4). Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional (5). Selanjutnya, bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada 18 Agustus 1945 saat Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (6). Dalam UndangUndang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36) (7).
Sekilas Sejarah Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia lahir pada 28 Oktober 1928 (1). Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok nusantara berkumpul dalam rapat pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia (2). Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda (3). Unsur ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia (4). Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional (5). Selanjutnya, bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada 18 Agustus 1945 saat Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (6). Dalam UndangUndang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36) (7).
Secara teknis, yang disebut bahasa Indonesia pada saat itu adalah bahasa Melayu Modern (8). Penamaan bahasa Indonesia semata untuk mengemban visi persatuan nasional (9). Pada era kebangkitan nasional, nama Indonesia yang berasal dari kata Indus (Hindia) dan Nesia yang berarti kepulauan sudah banyak digunakan sebagai nama-nama organisasi antikolonial (10). Pada awal abad ke-20, politik etis yang diterapkan oleh Belanda mampu mendidik tokoh-tokoh bumiputra yang semakin sadar akan eksploitasi pemerintah Belanda atas tanah milik pribumi (11). Kaum terdidik yang menguasai bahasa Belanda ini sadar bahwa keterampilan berbahasa Belanda hanya dimiliki oleh sebagian kecil orang (12). Para pemuda menolak menggunakan bahasa ini karena ingin melepaskan diri dari identitas yang dibentuk oleh penjajah (13).
Bahasa Melayu dipilih sebagai bahasa nasional karena pada saat itu bahasa Melayu sudah dikenal sebagai lingua franca di kepulauan Nusantara, bahkan di kawasan Asia Tenggara (14). Lingua franca adalah bahasa perhubungan atau bahasa yang menjembatani pihak-pihak yang menggunakan bahasa yang berbeda (15). Bahasa Melayu digunakan secara luas oleh para pedagang di kepulauan Nusantara (16).
Penutur bahasa Melayu memang tidak sebanyak penutur bahasa Jawa, yang merupakan bahasa mayoritas pada saat itu (17). Namun bahasa Melayu adalah bahasa yang paling banyak menyebar di seluruh nusantara (18). Alasan lain dipilihnya bahasa Melayu adalah karena bahasa ini tidak mempunyai tingkat tutur seperti yang ada dalam bahasa Jawa (19). Bahasa Melayu, cikal bakal bahasa Indonesia sifatnya egaliter atau setara, tanpa tingkatan tertentu bagi penuturnya (20). Bahasa ini sederhana dan tidak menganggap satu kelompok ebih tinggi derajatnya dibanding kelompok yang lain (21). Oleh karena itu, bahasa Indonesia adalah bahasa yang sukses menjadi bahasa pemersatu bangsa (22).
