Kemerdekaan dan Peristiwa di Sekitarnya | Rangkuman Materi IPAS Kelas 6 | Bab 2 | SD | Kurikulum Merdeka | Wislah Indonesia |
Kemerdekaan dan Peristiwa di Sekitarnya
Peristiwa Penting Menjelang Proklamasi
Pada tanggal 17 Agustus 1945, terjadi peristiwa besar dan bersejarah bagi bangsa Indonesia, yakni Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Proklamasi ini menandai kemerdekaan Indonesia dari para penjajah setelah Jepang mengalami kekalahan dari pasukan Sekutu akibat pemboman dua kota besar di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki, pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945.
Kekosongan kekuasaan yang diakibatkan oleh kekalahan Jepang memberikan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk segera membebaskan diri dari penjajahan Jepang. Pada tanggal 15 Agustus 1945, tokoh pemuda mengadakan rapat kilat dan mengutus Darwis dan Wikana untuk menghadap Bung Karno dan Bung Hatta dan meminta agar Indonesia segera memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945. Namun, permintaan tersebut ditolak oleh Bung Karno dan Bung Hatta, yang menegaskan bahwa kemerdekaan merupakan hak bangsa Indonesia yang tidak bergantung pada bangsa lain.
Perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan pemuda mengenai proklamasi kemerdekaan menimbulkan ketegangan. Oleh karena itu, Bung Karno dan Bung Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Jawa Barat, oleh Sukarni, Yusuf Kunto, dan Singgih pada tanggal 16 Agustus 1945. Di Rengasdengklok, terjadi dialog antara golongan muda yang diwakili oleh Wikana dan golongan tua yang diwakili oleh Ahmad Subardjo, dan akhirnya disepakati bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Setelah peristiwa Rengasdengklok, Bung Karno dan Bung Hatta bersama Ahmad Soebardjo menyusun rumusan teks proklamasi di kediaman Laksamana Maeda. Kemudian, teks proklamasi tersebut disepakati dan akan dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada hari yang ditentukan, tepatnya pada pukul 10.00 WIB, di kediaman Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat, teks proklamasi dibacakan oleh Ir. Soekarno yang didampingi oleh Mohammad Hatta. Bersamaan dengan pembacaan teks proklamasi, bendera merah putih yang dijahit oleh Fatmawati dikibarkan, dan bendera inilah yang kemudian menjadi bendera pusaka (sang saka merah putih) dan disimpan hingga saat ini di Istana Merdeka.
Cara Mempertahankan Kemerdekaan
Kemerdekaan Republik Indonesia merupakan hasil dari perjuangan dan perlawanan terhadap para penjajah, bukanlah pemberian dari bangsa lain. Untuk mempertahankan kemerdekaan, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menumbuhkan rasa cinta kasih sebagai bangsa Indonesia melalui beberapa cara:
a. Mengenal Indonesia dengan melakukan kunjungan ke berbagai wilayah di negara ini.
b. Mempelajari sejarah bangsa dan mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa penting.
c. Mempelajari dan melestarikan berbagai budaya dan kesenian Indonesia.
d. Membeli dan mencintai produk-produk dalam negeri sebagai dukungan terhadap industri nasional.
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan beberapa tindakan berikut:
a. Menghargai keberagaman bangsa Indonesia tanpa membedakan suku bangsa, ras, dan agama.
b. Menyelesaikan konflik yang terjadi melalui musyawarah dan mufakat, sebagai upaya mencapai kesepahaman bersama.
3. Membuat Indonesia menjadi negara maju dengan mengimplementasikan beberapa langkah berikut:
a. Berprestasi di berbagai bidang untuk mendapatkan pengakuan dunia sebagai bangsa yang unggul.
b. Menggalakkan semangat belajar yang giat, sehingga generasi muda menjadi penerus bangsa yang mampu menghadapi tantangan masa depan.
c. Meningkatkan kualitas produk-produk Indonesia agar dapat bersaing dengan produk luar negeri, sehingga produk lokal dapat diterima di dalam dan luar negeri.
Dengan mengamalkan prinsip-prinsip di atas, bangsa Indonesia dapat menjaga kemerdekaannya dan menjadikan negaranya maju dalam berbagai aspek.
