Kata Kata Gus Mus / KH. Mustofa Bisri : Kumpulan Nasehat Bijak Ulama Tentang Santri, Kehidupan, Rindu, Cinta, Wanita, Jodoh dan Lainnya

Quotes Gus Mus (KH. Mustofa Bisri) : Kumpulan Kata Bijak dari Pemikiran Seorang Ulama

Kata Kata Gus Mus | Kata Mutiara Nasehat Bijak Gus Mus | Caption Quote Gus Mus  | Tentang Santri | Kehidupan | Rindu | Cinta | Wanita | Jodoh | Bahasa Jawa | 

Kamu sedang mencari quotes bijak dari Gus Mus (KH. Mustofa Bisri)? Kamu datang di tempat yang tepat.

Tahukah kamu, kata bijak dari seorang Ulama ini sudah banyak sekali memberikan dampak positif.


Karenanya tidak aneh, jika di sosial media, mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp sampai dengan Tik-Tok, banyak bertebaran quotes Gus Mus (KH. Mustofa Bisri)

Tanpa berlama-lama, berikut kumpulan quotes Gus Mus (KH. Mustofa Bisri), dari seorang  Ulama yang sedang kamu cari :


Quotes Gus Mus (KH. Mustofa Bisri)

  1. Kesombongan tidak mampu menutupi kebodohan, bahkan justru memperjelas. Kebodohan hanya bisa terkikis oleh kerendahan hati untuk terus belajar.
  2. Berbuat baik sajalah dan biarkan mereka yang menerima kebaikanmu yang mengingatnya.
  3. Masing-masing kita punya kelebihan dan kekurangan. Marilah saling melengkapi dan menyempurnakan untuk mencapai kebahagiaan sempurna, kebahagiaan kita bersama.
  4. Kecantikan batiniahmu dapat memperelok lahiriahmu dan tidak sebaliknya.
  5. Sering kali pilihan Tuhan untuk kita tidak seperti yang kita inginkan. Baru belakangan kita ketahui bahwa pilihan-NYA yang terbaik.
  6. Dalam mengajak kebaikan, bersikap keraslah kepada diri sendiri dan lemah lembutlah kepada orang lain. Jangan sebaliknya.
  7. Jika kau bergembira, perlihatkanlah kegembiraanmu, agar orang di sekitarmu ikut gembira. Tapi bila berduka, jangan perlihatkan kecuali kepada-Nya.
  8.  Apa yang tidak mengingatkanmu kepada-NYA? lalu apa yang membuatmu lupa?
  9. Perbedaan adalah hal yang fitri. Maka upaya penyeragaman merupakan upaya sia-sia.
  10. Berfikir sama pentingnya dengan berdzikir. Mengapa orang sering dinjurkan untuk berdzikir sedang yang berfikir sering dianggap kafir.
  11. Boleh jadi dosa yang kita anggap remeh adalah dosa besar di sisi Allah. Maka kita perlu selalu berhati-hati dan banyak beristigfar kepada-NYA
  12. Kebencian kalian terhadap suatu kaum mendorong kalian untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Adil itu lbh dekat kepada takwa. Takwalah kepada Allah.
  13. Berikhtiarlah sambil berdoa kepada Allah. Karena hasil ikhtiarmu tidak di tanganmu. Tapi di tangan-Nya.
  14. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Kita bisa dan lebih baik mengambil manfaat dari kelebian orang daripada sibuk dengan kekurangannya.
  15. Menghormati orang lain adalah bagian dari menghormati diri sendiri.
  16. Belajar mendengarkan dengan baik,  memudahkan kita bicara dengan baik.
  17. Amal makruf dan nahi munkar seharusnya disampaikan dengan cara yang makruf juga.
  18. Sering-sering memamerkan kegagahan sering kali malah menunjukkan kekerdilan.
  19. Berusahalah membalas kebaikan orang, meski dengan sekedar berdoa baik untuknya. Tapi jangnlah mengharap balasan keabaikanmu kepada orang.
  20. Manusia yang benar-benar beriman kepada Allah dan istiqamah,  tidak akan pernah merasa khawatir dan sedih. Inilah kebahagiaan hakiki.
  21. Seperti ujian kenaikan kelas, jika Allah menghendaki menaikkan derajat hambaNya, Dia akan mengujinya.
  22. Cobaan yang berupa anugerah tidak kalah gawatnya dibanding cobaan yang berupa penderitaan.
  23. Kerendahanmu tidak akan terangkat dengan merendahkan orang lain.
  24. Sederhana saja. Jangan lakukan terhadap orang lain, apa yang kamu tak ingin orang lain melakukannya terhadapmu.
  25. Kalau pengajian-pengajian itu jelas pengaruhnya pada jamaah sih tidak masalah. Ini tidak. Pengajian-pengajian yang begitu intens dan begitu tinggi volumenya itu sepertinya hanya masuk kuping kanan dan langsung keluar lagi dari kuping kiri. Tak membekas. Buktinya mereka yang bakhil ya tetap bakhil; yang hatinya kejam ya tetap kejam; yang suka berkelahi dengan saudaranya ya masih terus berkelahi; yang bebal terhadap penderitaan sesama juga tidak kunjung menjadi peka; yang suka menang-menangan ya tidak insaf. Pendek kata, seoalah-olah tidak ada korelasi antara pengajian dengan mental yang diberi pengajian.
  26. Malaikat tidak pernah salah, setan tidak pernah benar. Manusia bisa salah dan benar, maka kita dianjurkan saling mengingatkan bukan menyalahkan.

Kata Bijak Gus Mus (KH. Mustofa Bisri)

  1. Dijelek-jelekin kan tidak berarti jelek. Kalau membalas jelek-jelekin, malah jadi jelek dan membenarkan  ucapan orang yang jelek-jelekin.
  2. Persoalan pribadi kita janganlah kita biarkan mempengaruhi dan merusak hubungan baik kita dengan sesama.
  3. Allah yang maha pengasih dan penyayang hanya mengasihsayangi hamba-hambanya yang memiliki rasa belas kasihan.
  4. Kita perlu berusaha selalu berbuat baik kepada hamba Allah; bukan demi mendapatkan balasannya, tapi demi mendapatkan Ridha-Nya.
  5. Tidak ada alasan untuk tak bersedekah kepada sesama. Karena sedekah tidak harus berupa harta. Bisa berupa ilmu, tenaga, bahkan senyum.
  6. Bila apa yang engkau harap-harapkan lambat datangnya, yakinlah bahwa Allah sedang menguji kesabaranmu.
  7. Menghormati tamu itu merupakan anjuran Rasulullah; jadi siapapun tamu kita, mesti kita hormati. Muslim yang baik ialah yang dapat menundukkan rasa suka dan tidak sukanya demi melaksanakan ajaran Rasulnya.
  8. Orang yg paling lemah ialah orang yang tidak mampu mendapatkan teman. Lebih lemah lagi: orang yang mendapatkannya dan menyia-nyiakannya.
  9. Bila mengubah sikapmu sendiri engkau kesulitan, bagaimana engkau hendak engubah sikap orang lain?
  10. Tradisi yang baik memang perlu kita lestarikan, tapi yang buruk apa mesti kita lestarikan? kalau begitu apa bedanya kita dengan kaum jahiliyah yang dahulu mengecam Nabi kita yang mereka anggap merusak tradisi yang sudah lama dijalankan nenek-moyang mereka?
  11. Ada yang sibuk memperdebatkan ibadah, hingga tak sempat ibadah.
  12. Sebelum Anda menasihati orang banyak, sudahkah Anda menasihati diri Anda sendiri?
  13. Aku teringat apa yang kubaca tentang tablig Rasulullah SAW yang santun dan lembut. Benar-benar mengajak. Tak pernah Rasulullah tunjuk hidung. Jangan-jangan dalam bertablig panutan mubalig-mubalig itu bukan Rasulullah, pikirku. Lalu siapa?
  14. Orang yang tidak mampu melihat kekurangannya sendiri, sulit bisa melihat kelebihan-kelebihan orang lain.
  15. Sebelum menendang, perlu engkau sadari bahwa engkau akan berdiri dengan satu kaki saja.
  16. Berbahagialah mereka yang tidak mempunyai sesuatu untuk dikatakan dan diam.
  17. Boleh berhenti sekolah, tapi jangan berhenti belajar.
  18. Iman tidaklah sekedar ucapan, tapi amanah dan tanggung jawab.
  19. Tak hanya R. A. Kartini. Menurutku semua perempuan yang menghargai dirinya, menghargai dan menginginkan kemajuan sesamanya, Harum namanya.
  20. Penampilan luar orang belum tentu menggambarkan pribadinya, bahkan seringkali kita terkecoh kalau hanya melihat penampilan seseorang. Bukankah kita sering melihat orang yang tampaknya sopan dan halus, ternyata tabiatnya suka menghasut.
  21. Kebencian yang bercampur dengan iri dengki menyebabkan orang kalap dan seringkali menghalalkan segala cara.

Caption dari Quotes Gus Mus (KH. Mustofa Bisri)

  1. Bila tak mampu memberi manfaat, janganlah berbuat mudarat.
  2. Geram pada malam tak hilangkan kelam, murka pada siang tak sirnakan bayang.
  3. Sebesar apa pun masalah kita, akan terasa kecil bila kita  benar-benar yakin mempunyai Tuhan yang Maha Besar.
  4. Berpikirlah sebelum bertindak, mencakup juga berpikir sebelum bicara dan sebelum menulis.
  5. Adalah terlalu berani membawa ayat-ayat dan sunah Rasul SAW untuk kepentingan politik praktis. Itu merupakan pelecehan dan sekaligus membuat umat bingung. Lihatlah, tokoh partai ini menggunakan ayat dan hadis ini untuk mendukung partainya. Apa ini tidak membingungkan masyarakat? Bila kemudian, dengan menggunakan sabda Allah dan Rasul-Nya, masyarakat awam meyakininya sebagai kebenaran mutlak, apa tidak terjadi sikap mutlak-mutlakan antar pendukung partai? Kalau tidak mengerti politik, mbok sudah, rela saja tidak usah berpolitik, daripada membawa-bawa agama. Apakah tokoh-tokoh yang suka membawa-bawa ayat dan hadis itu tidak memikirkan akibatnya di dunia maupun di akhirat kelak? Bagaimana kalau masing-masing pendukung yang awam itu meyakini bahwa mendukung partainya sama dengan mendukung agama dan memperjuangkan partainya sama dengan jihad fi sabilillah?
  6. Beruntunglah mereka yang tahu kapan harus bicara, kapan harus diam dan selalu berusaha agar diam dan bicaranya bermanfaat.
  7. Sombong ialah lebihan ketololan dimana pemiliknya tak tahu harus dikemanakan.
  8. Orang yg hanya mendengarkan suaranya sendiri, apa bedanya dengan orang tuli?
  9. Orang akan tetap pandai selama dia terus belajar. Bila dia berhenti belajar karena merasa sudah pandai, mulailah dia bodoh.
  10. Caci maki dan fitnah sama sekali bukanlah argumentasi dan jauh dari akhlak Islami.
  11. Upayakan agar minimal orang yang engkau sayangi menjadi baik atau lebih baik, setidaknya dengan mendoakannya.
  12. Setiap hari kita perlu berusaha menambah amal baik sesederhana apa pun. Setidaknya berusaha menghindari perbuatan buruk sekecil apa pun.
  13. Hamba yang percaya dan berbaiksangka kepada Allah, tidak penakut dan tidak kikir.
  14. Orang itu kan macam-macam tabiatnya. Ada yang kasar, ada yang lembut. Ada yang sopan, ada yang tidak. Kita sendiri memang harus berusaha menjadi orang yang lembut dan sopan, tapi kan tidak harus membenci mereka yang belum bisa bersikap begitu.
  15. Orang baik ialah orang yang mengingat kebaikan orang kepadanya dan melupakan kebaikan sendiri kepada orang lain.
  16. Jangan berlebihan membenci. Nanti engkau akan menghalalkan segala cara untuk mendiskreditkan orang yang engkau benci. Dan engkau sendiri yg rugi.
  17. Berlebihan dalam mencintai maupun membenci, bisa menghilangkan akal sehat.
  18. Nasihat Berpikirlah sebelum bertindak, mencakup juga berpikir sebelum bicara dan sebelum menulis.
  19. ­­­Bebaskanlah dirimu dari belenggu penjajahan siapa dan apa saja, kecuali Allah, maka engkau akan merasakan betapa nikmatnya kemerdekaan yang sesungguhnya.

Related posts