Kata Kata Gus Dur / KH. Abdurrahman Wahid) , Kumpulan Kata Mutiara Bijak Tentang Cinta, Toleransi, Kemerdekaan, Santri, Politik, dan Lainnya

kata kata gus dur

Kata Kata Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid) Lucu| Kata Nasehat Mutiara Bijak Gus Dur | Gitu Aja Kok Repot | Caption Quotes Gus Dur Islami | Tentang Cinta | Toleransi | Kemerdekaan | Santri | Politik | Kehidupan | Agama | Budaya | 

Kamu sedang mencari quotes bijak dari Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid)? Kamu datang di tempat yang tepat.

Tahukah kamu, kata bijak dari seorang Ulama ini sudah banyak sekali memberikan dampak positif.


Karenanya tidak aneh, jika di sosial media, mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp sampai dengan Tik-Tok, banyak bertebaran quotes Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid)

Tanpa berlama-lama, berikut kumpulan quotes Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid), dari seorang  Ulama yang sedang kamu cari :


Quotes Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid)

  1. Sabar itu gak ada batasnya, kalau ada batasnya berarti gak sabar.
  2. Yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan.
  3. Al-Qur’an sudah menetapkan agama yang benar disisi Allah adalah Islam. Namun tidak berarti negara tidak boleh memberikan perlakuan yang sama kepada semua agama.
  4. Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian.
  5. Dengan lelucon, kita bisa sejenak melupakan kesulitan hidup. Dengan humor, pikiran kita jadi sehat.
  6. Apakah yang akan dikenakan nabi Muhammad, “Seandainya beliau hidup di masa kini? Tetap berjubah sajakah, seperti orang arab dari pedalaman semenanjung bergurun luas itu, ataukah mengenakan pakaian “lebih universal”, seperti celana, dasi, dan jas?
  7. Tuhan tidak perlu di bela karena DIA yang Maha Kuasa.
  8. Guru spiritual saya adalah realitas. Dan guru realitas saya adalah spiritualitas.
  9. Bukankah masalah ketuhanan memang rumit? Mungkin sengaja dibuat rumit oleh Tuhan, agar kita tertuntut untuk senantiasa berada dalam upaya pencarian hakikat-Nya, walaupun itu tidak akan pernah tercapai. Upayanya yang penting, bukan tercapainya hasil mutlak.
  10. Jika kita muslim terhormat, maka kita akan berpuasa dengan menghormati orang yang tidak berpuasa.
  11. Kalau ingin melakukan perubahan jangan tunduk terhadap kenyataan, asalkan kau yakin di jalan yang benar maka lanjutkan.
  12. Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur, dan Hoegeng.
  13. Demokrasi harus berlandaskan kedaulatan hukum dan persamaan setiap warga negara tenpa mebedakan latar belakang ras, suku agama dan asal muasal, di muka-undang-undang.
  14. Demokrasi itu bukan hanya tak haram, tapi wajib dalam Islam. Menegakkan demokrasi itu salah satu prinsip Islam, yakni syuro.
  15. Saya seorang pengikut atau pengagum Mahatma Gandhi.
  16. Al-Hujwiri mengatakan: Bila engkau menganggap Allah itu ada hanya karena engkau yang merumuskannya, hakikatnya engkau sudah menjadi kafir. Allah tidak perlu disesali kalau Dia menyulitkan kita. Juga tidak perlu dibela kalau orang menyerang hakikat-Nya.
  17. Saya tidak berbicara dengan kata mungkin.
  18. Keragaman adalah keniscayaan akan hukum Tuhan atas ciptaan-Nya.

Kata Bijak Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid)

  1. Pertanyaan dasarnya adalah, sanggupkah kita sebagai bangsa mengembangkan sikap meninggikan kepentingan bersama itu dan mengalahkan kepentingan pribadi para pemimpin bangsa kita?
  2. Marx harus diikuti analisisnya terhadap keadaan, tetapi jangan begitu saja dituruti dalam kesimpulan. Dengan kata lain, Marxisme haruslah dipahami sebagai kenyataan sejarah, tetapi belum tentu memiliki kebenaran transendental.
  3. Terlalu banyak orang-orang Islam yang gagal dalam mncerna Islam, yang mengajarkan untuk berbelas kasih terhadap sesama dan mengerti sistem norma mereka, mengetahui bahwa ini di toleransi oleh Islam sebagai sebuah agama.
  4. Persamaan teologis antara dua agama tidak akan mungkin ada, kalau diartikan sebagai hak merumuskan kebenaran mutlak Tuhan. Namun persamaan kedudukan dimuka hukum dapat ditegakkan, selama ada yang memberi perlakuan sama.
  5. Mari kita tanya dalam hati kita, apakah kita ini berjuang untuk suatu kepentingan yang besar yaitu kedamaian dan keutuhan NKRI.
  6. Sejarah lama kita sebagai bangsa memang sangat menarik. Rasa tertarik itu timbul dari kenyataan bahwa yang ditulis sering tidak sama dengan yang terjadi.
  7. Keutuhan negara hanya akan tercapai kalu ia memberikan perlakuan yang sama dimuka hukum
  8. Pemahaman apa pun yang berbeda apalagi bertentangan bisa menjadi bibit – bibit perpecahan apalagi bertentangan, bisa menjadi bibit-bibit – bibit perpecahan dan persatuan bangsa.
  9. Mari kita bangun bangsa dan hindarkan dari pertikaian yang sering terjadi dalam sejarah, inilah tugas kesejarahan kita yang tidak boleh kita lupa.
  10. Tidak ada TKI yang ilegal, yang ada negera memperlakukan pembiaran-pembiaran terhadap tumpah darah bangsanya.
  11. Islam datang bukan untuk mengubah budaya leluhur kita jadi budaya Arab. Bukan untuk aku jadi ana, sampeyan jadi antum, sedulur jadi akhi. Kita pertahankan milik kita, kita harus filtrasi budayanya, tapi bukan ajarannya.
  12. Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan. Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga.
  13. Perpustakaan adalah tempat untuk memenuhi dahaga ilmu pengetahuan.
  14. Dalam hidup nyata dan dalam perjuangan yang tak mudah, kita bukan tokoh dongeng dan mitos yang gagah berani dan penuh sifat kepahlawanan.
  15. Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya, merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya.
  16. Marilah kita bangun bangsa dan kita hindarkan pertikaian yang sering terjadi dalam sejarah. Inilah esensi tugas kesehjahteraan kita, yang tidak boleh kita lupakan sama sekali
  17. Meskipun takut kita jalan terus, berani melompati pagar batas ketakutan tadi, mungkin disitu harga kita ditetapkan.
  18. Keberhasilan pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam mensejahterakan umat yang mereka pimpin.
  19. Keragaman adalah keniscayaan akan hukum Tuhan atas ciptaan-Nya.
  20. Saya datang ke makam, karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi.
  21. Islam datang bukan untuk mengubah budaya leluhur kita jadi budaya arab, bukan untuk “aku” jadi “ana” bukan “sampean” jadi “antum”, “sedulur” jadi “akhi”. Pertahankan apa yang jadi milik kita, kita harus serap ajarannya bukan budaya Arabnya.
  22. Ternyata kepentingan Nasional memiliki hukum-hukumnya sendiri, yang dalam banyak hal ‘dimanfaatkan’ untuk kepentingan agama. Ia dapat menciptakan ikatan kebangsaan untuk mengkonkretkan hidup beragama. Tidak sebaliknya.
  23. Semakin tinggi martabat manusia yang menjadi pemeluknya maka semakin tinggi pula martabat agama itu sendiri.
  24. Kita butuh Islam yang ramah bukan Islam yang Marah.
  25. Tergantung pemerintah. Kalau pemerintah campur tangan terus dalam segala hal yang terjadi, adalah kami tidak ada jalan lain adalah membisikkan pada para pemilih golput aja bareng-bareng.
  26. Islam janganlah dihayati sebagai ideologi alternatif. Ia harus dilihat sebagai hanya salah satu elemen ideologis yang melengkapi bangunan keindonesiaan yang telah terbentuk.
  27. Saya tidak khawatir dengan dominasi minoritas. Itu lahir karena kita yang sering merasa minder.
  28. Kalau sekarang ini ada yang menjelekkan nama Islam, kita didik agar membawa nama Islam yang damai.
  29. Bangsa ini menjadi penakut! Karena tidak berani dan tidak mau bertindak menghukum yang bersalah.
  30. Di negeri kita demokrasi belum lagi tegak dengan kokoh masih lebih berupa hiasan luar bersifat kosmetik daripada sikap yang melandasi pengaturan hidup yang sesungguhnya.
  31. Kemajemukan harus bisa diterima, tanpa ada perbedaan.
  32. Bukankah dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa menerima perbedaan pendapat dan asal muasal bukanlah tanda kelemahan melainkan awal dari kekuatan.
  33. Jika kita berpegang teguh pada dasar-dasar Islam, kemudian kita berusaha untuk mempertahankannya dari sesuatu yang menurut kita sebuah ancaman, maka karena hal ini lah, kita sekarang melihat banyak orang mempertahankan kekuasaan, mempertahankan wilayah, mempertahankan segala hal yang mendasar dengan kepercayaan bahwa mereka membela Islam.
  34. Demokrasi harus berlandaskan kedaulatan hukum dan persamaan setiap warga negara tanpa membeda-bedakan.
  35. Tujuh puluh persen wilayah Indonesia adalah air asin, karena itu mengapa kita mengimpor garam? Okelah kalau bodoh, tapi mengapa sengaja bodoh?
  36. Tidak penting apapun agamamu atau sukumu, kalo kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, karena orang tidak pernah tanya apa agamamu.
  37. Kalau Anda tidak ingin dibatasi, janganlah Anda membatasi. Kita sendirilah yang harusnya tahu batas kita masing – masing.
  38. Islam harus dipagari rapat-rapat dari kemungkinan penyusupan gagasan yang akan merusak kemurniannya. Tanpa disadari, mental seperti itu justruvmerupakan pengakuan terselubung akan kelemahan Islam.
  39. Islam itu tidak perlu dikerek jadi bendera.
  40. Ya, hal yang paling penting tentang Islam adalah bahwa kita harus membedakan dua jenis Islam. Yang pertama adalah dasar-dasar Islam. Yang kedua, budaya Islam.
  41. Agama jangan jauh dari kemanusiaan.
  42. Agama mengajarkan pesan-pesan damai dan ekstremis memutarbalikannya.
  43. Islam yes, partai politik ( islam ) no.
  44. Negara ini paling kaya di dunia, tetapi sekarang jadi paling melarat, karena koruptor tidak ditindak.
  45. Allah itu maha besar. Ia tidak memerlukan pembuktian akan kebesaran-Nya. Ia Maha Besar karena Ia ada, apapun yang diperbuat orang atas diri-Nya, sama sekali tidak ada pengaruhnya atas wujud-Nya dan atas kekuasaan-Nya.
  46. Membiarkan terjadinya korupsi besar-besaran dengan menyibukkan diri dengan ritus-ritus hanya akan berarti membiarkan berlangsungnya proses pemiskinan bangsa yang semakin melaju.

Related posts