Kamus Kesehatan Online | Kamus Istilah Kesehatan | Kamus Kesehatan Bahasa Inggris |
DAFTAR ISI :
Kamus Kesehatan Online Lengkap A – Z
AAK (Akademi Analis Kesehatan) | Jenis pendidikan kesehatan Tingkat Akademi (program Diploma III) dengan kekhususan bidang laboratorium kesehatan |
ABAT (Aku Bangga Aku Tahu) | Aku Bangga Aku Tahu adalah kampanye edukasi publik tentang HIV dan AIDS, ditujukan kepada populasi umum usia 15-24 tahun. Informasi tentang HIV dan AIDS, cara penularannya, bagaimana virus ini dapat ditularkan, dan bagaimana tidak, SELURUHNYA disampaikan dalam materi KIE kampanye seperti, leaflet, D… |
ABH (Anak yang Berhadapan Hukum) | Anak yang berhadapan dengan hukum adalah anak yang telah mencapai usia 12 (dua belas) tahun tetapi belum mencapai usia 18 (delapan belas) tahun dan belum menikah (1). Yang diduga, disangka, didakwa, atau dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana; (2). Yang menjadi korban tindak pidana atau yang… |
ABJ (Angka Bebas Jentik = Larva Free Index ) | Persentase rumah dan atau tempat umum yang tidak ditemukan jentik pada pemeriksaan jentik. |
ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) | Anak yang lambat (slow) atau mengalami gangguan (retarded) yang tidak akan pernah berhasil di sekolah sebagaimana anak-anak pada umumnya. Banyak istilah yang dipergunakan sebagai variasi dari kebutuhan khusus, seperti disability, impairment, dan handicaped. |
ABO | ABO adalah sistem golongan darah manusia yang membagi darah menjadi berbagai jenis, berdasarkan ada atau tidak adanya tanda-tanda tertentu pada permukaan sel darah merah. Empat golongan darah utama adalah A, B, O, dan AB. Untuk transfusi darah, sistem golongan darah ABO digunakan untuk kesesuaian je… |
ABTKK/HACCP (Analisis Bahaya Titik Kendali Kritis/Hazard Analysis Critical Control Point) | Suatu sistem yang dianggap rasional dan efektif dalam penjaminan keamanan pangan dari sejak dipanen sampai dikonsumsi, yang mampu mengidentifikasi hazard (ancaman) yang spesifik seperti misalnya, biologi, kimia, serta sifat fisik yang merugikan yang dapat berpengaruh terhadap keamanan pangan dan dil… |
ACCORD (ASEAN | |
ACD (Active Case Detection ) | Upaya penemuan penderita malaria oleh petugas malaria desa/petugas kesehatan yang dilakukan secara aktif dengan mengunjungi pasien dengan keluhan panas/gejala malaria dan memeriksa darahnya |
ACKM | Analisis Cemaran Kimia Makanan |
ACT (Artemisinin Combination Therapy) | Obat pilihan utama untuk malaria falciparum. Regimen yang dipakai saat ini adalah Artesunate dan Amodiaquin serta injeksi Artemeter untuk malaria berat di samping injeksi Kina. |
ADD (Anak Dengan Disabilitas) | Anak dengan disabiltas fisik berusia 5 18 tahun yang mengalami kedisabilitasan atau memiliki kelainan/perbedaan dari anak normal dalam struktur tubuh, kemampuan melihat, kemampuan mendengar dan atau kemampuan bicara. |
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) | Gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap… |
ADI (Acceptable Daily Intake) | Batasan berapa banyak konsumsi BTP (Bahan Tambahan Pangan) yang dapat diterima dan dicerna setiap hari sepanjang hayat tanpa mengalami resiko kesehatan. |
ADL (Activity of Daily Living ) | Keterampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya seperti berpakaian, makan, minum, ke toilet, berhias, dan lain-lain. |
ADR (Adverse Drug Reaction) | Reaksi yang tidak dikehendaki dan bersifat merugikan akibat respon pemakaian obat pada dosis sesuai anjuran pada manusia untuk keperluan terapi, profilaksis, diagnosis, maupun untuk modifikasi fungsi fisiologis. |
ADSnet (ASEAN-Disease-Surveillance.net) | Website yang dimaksudkan untuk memfasilitasi pertukaran informasi yang terkait dengan penyakit menular, menyediakan komunikasi tanpa batas wilayah antara individu-individu dan lembaga-lembaga, dan telah disepakati pada acuan kerja di Regional action Conference for Surveillance and response: Infectio… |
AFP (Acute Flaccid Paralysis = Lumpuh layuh mendadak) | Gejala lumpuh yang terjadi secara cepat (mendadak atau akut), dengan sifat kelumpuhannya adalah lemas (layuh atau paralitik) yang tidak disebabkan oleh ruda paksa. Sifat akut diartikan dengan lama waktu mulai sakit demam, pilek sampai dengan lumpuh berlangsung cepat berkisar antara 1-14 hari. Penemu… |
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) | Kumpulan berbagai gejala menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). |
AIMI | Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia |
AIPKI | Asosiasi Institusi pendidikan Kedokteran Indonesia |
AKAFARMA (Akademi Analis Farmasi dan Makanan) | Pendidikan kesehatan tingkat akademi dengan kekhususan mempelajari bidang Laboratorium farmasi dan Makanan |
AKBID (Akademi Kebidanan) | Pendidikan kesehatan tingkat akademi (Program Diploma III) dengan kekhususan mempelajari bidang kebidanan |
AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit) = Implant | Alat yang dipasang di bawah kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul atau tergantung jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap tahun. |
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (IUD = Intra Uterine Device)) | alat kontrasepsi (kontrol kelahiran) yang dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter kandungan dan terbuat dari plastik dan logam (biasanya tembaga). Fungsinya mencegah telur wanita yang dibuahi agar tidak menetap di dinding rahim. Jenis AKDR yang paling umum adalah Copper T dan Loop Lippes. Jika dimasukkan tidak benar, AKDR dapat menyebabkan jaringan parut dan perdarahan rahim |
AKE | Angka Kecukupan Energi |
AKFAR (Akademi Farmasi) | Pendidikan kesehatan tingkat akademi dengan kekhususan mempelajari bidang kefarmasian |
AKFIS (Akademi Fisioterapi) | Pendidikan kesehatan tingkat akademi dengan kekhususan mempelajari bidang fisioterapi |
AKG (Akademi Kesehatan Gigi) | Pendidikan kesehatan tingkat akademi dengan kekhususan mempelajari bidang kesehatan gigi |
AKG (Angka Kecukupan Gizi) | Suatu batasan angka kecukupan zat gizi termasuk energi, protein, lemak, serta berbagai vitamin dan mineral yang diperlukan seseorang per hari menurut jenis kelamin dan kelompok umur |
AKI = Angka Kematian Ibu = Maternal Mortality Rate = MMR | Jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan paska persalinan per 100.000 kelahiran hidup pada masa tertentu Angka pengukuran risiko kematian wanita yang berkaitan dengan peristiwa kehamilan. Kematian ibu adalah kematian wanita dalam masa kehamilan, persalinan dan dalam masa 42 hari (6 minggu) setelah berakhirnya kehamilan tanpa memandang usia kehamilan maupun tempat melekatnya janin, oleh sebab apa pun yang berkaitan dengan atau diperberat oleh kehamilan atau pengelolaannya, bukan akibat kecelakaan. Kematian ibu dikelompokkan menjadi (a) kematian sebagai akibat langsung kasus kebidanan dan (b) kematian sebagai akibat tidak langsung kasus kebidanan yang disebabkan penyakit yang sudah ada sebelumnya, atau penyakit yang timbul selama kehamilan dan bukan akibat langsung kasus kebidanan, tetapi diperberat oleh pengaruh fisiologi kehamilan. Kematian wanita hamil akibat kecelakaan (misalnya kecelakaan mobil) tidak digolongkan sebagai kematian ibu Rumus= (jumlah wanita meninggal akibat kehamilan, persalinan dan nifas berikut komplikasinya di wilayah tertentu dalam satu tahun) / (jumlah kelahiran hidup pada populasi di daerah dan tahun yang sama) x 100.000 |
AKK | Angka Kecukupan Karbohidrat |
AKL (Akademi Kesehatan Lingkungan) | |
AKL | Angka Kecukupan Lemak |
AKP | Angka Kecukupan Protein |
AKPER = Akademi Keperawatan | Pendidikan kesehatan tingkat akademi dengan kekhususan mempelajari bidang keperawatan |
AKS | Angka Kecukupan Serat Makanan |
AKZI = Akademi Gizi | Pendidikan kesehatan tingkat akademi dengan kekhususan mempelajari bidang gizi |
ALH = Anak Lahir Hidup | Banyaknya kelahiran hidup dari sekelompok atau beberapa kelompok wanita selama masa reproduksinya. Manfaat ALH untuk mengetahui rata-rata jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh sekelompok wanita mulai dari masa reproduksi hingga saat wawancara. Contoh: Rata-rata ALH wanita usia 25-29 sebesar 3,7 artinya kemampuan reproduksi wanita usia 25-29 rata-rata melahirkan 3-4 anak |
AMDD (ASEAN Medical Device Directive) | Kesepakatan seluruh negara ASEAN dalam rangka penerapan standar dalam rangka kualitas alat kesehatan yang akan diadopsi pada regulasi alat kesehatan setiap negara anggota ASEAN. |
AMI = Annual Malaria Incidence | Jumlah penderita malaria klinis per 1000 penduduk dalam satu wilayah. |
AMP = Audit Maternal Perinatal | Proses penelaahan bersama kasus kesakitan dan kematian ibu dan perinatal serta penatalaksanaannya, dengan menggunakan berbagai informasi dan pengalaman dari suatu kelompok terdekat, untuk mendapatkan masukan mengenai intervensi yang paling tepat dilakukan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan KIA disuatu wilayah |
AMP-KB = Audit Medik Pelayanan Keluarga Berencana | Suatu proses kajian kasus medik KB yang sistematis dan kritis dari komplikasi, kegagalan penggunaan alat/obat kontrasepsi (alokon) serta penatalaksanaannya dengan memanfaatkan data dan informasi yang terkait, sehingga teridentifikasi berbagai faktor penyebab serta memperoleh solusi perbaikan dan disepakatinya jenis intervensi yang diperlukan sebagai kegiatan tindak lanjut |
AMR (Anti Microbial Resistant) | Terjadinya resitensi kuman terhadap antibiotik akibat penggunaan antibiotik yang tidak bijak dan penerapan kewaspadaan standar (standard precaution) yang tidak benar di fasilitas pelayanan kesehatan. |
AOP = Akademi Ortotik Prostetik | Pendidikan Kesehatan tingkat Akademi dengan kekhususan mempelajari bidang Ortotik Prostetik |
AOT = Akademi Okupasi Terapi | Pendidikan Kesehatan tingkat Akademi dengan kekhususan mempelajari bidang Okupasi Terapi |
APE (Arus Puncak Ekspirasi) = Peak Expiratory Flow / Peak Expiratory Flow Rate (PEFR) | Kecepatan ekspirasi maksimal yang bisa dicapai oleh seseorang, dinyatakan dalam liter per menit (L/menit) atau liter per detik (L/detik). Nilai APE didapatkan dengan pemeriksaan spirometri atau menggunakan alat yang lebih sederhana yaitu Peak Expiratory Flow meter (PEF meter). Alat ini mudah dibawa, tidak perlu sumber listrik dan harganya relatif murah sehingga memungkinkan tersedia di berbagai tingkat layanan kesehatan. |
APGAR | APGAR adalah sebuah pengukuran respon bayi terhadap kelahiran dan kehidupan di luar rahim. Penilaian APGAR didasarkan pada Appearance (penampilan), Pulse (denyut jantung), Grimace (refleks), Activity (kegiatan), dan Respiration (pernafasan). Penilaian yang diambil pada 1 dan 5 menit setelah kelahiran ini berkisar antara 1 sampai 10, di mana 10 adalah nilai tertinggi dan 1 adalah nilai terendah |
API = Annual Parasite Incidence | Jumlah penderita malaria dengan konfirmasi laboratorium positif terhadap populasi di wilayah tertentu dan waktu tertentu per 1000 penduduk. |
APIKES = Akademi Perekam Informasi Kesehatan | Pendidikan Kesehatan tingkat Akademi dengan kekhususan mempelajari bidang Perekam Informasi Kesehatan |
APKESI (Asosiasi Peneliti Kesehatan Indonesia) | Organisasi profesi ilmiah di bidang penelitian dan pengembangan kesehatan. |
APN (Asuhan Persalinan Normal) | Asuhan kebidanan pada persalinan normal yang mengacu kepada asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi lahir serta upaya pencegahan komplikasi. |
ARO = Akademi Refraksionis Optisi | Pendidikan Kesehatan tingkat Akademi dengan kekhususan mempelajari bidang Refraksionis Optisi |
AROL (Asap Rokok Orang Lain) | Asap yang keluar dari ujung rokok yang menyala atau produk tembakau lainnya. AROL terdiri atas asap utama (main stream) yang mengandung 25% kadar bahan berbahaya dan asap sampingan (side stream) yang mengandung 75% kadar bahan berbahaya. Jadi, perokok pasif mengisap tak kurang dari 75% bahaya berbahaya ditambah separuh dari asap yang diembuskan keluar oleh si perokok. |
ARSADA | Asosiasi Rumah Sakit Daerah |
ARSAWAKOI | Asosiasi Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Indonesia |
ARSGMPI | Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia |
ART (Anti Retroviral Therapy ) | Satu jenis kelompok obat bagi mereka yang terinfeksi HIV. |
ARV = Antiretroviral | Obat-obat yang bekerja melawan retrovirus (misalnya HIV) |
ASDR | Banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu per seribu penduduk dalam kelompok umur yang sama. |
ASFR | Banyaknya kelahiran setiap seribu wanita pada kelompok umur tertentu. |
ASI (Adiction Severity Index) | Suatu penilaian untuk mengetahui tingkat adiksi seseorang yang dipengaruhi NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif), ada 5 level tergantung dari tingkat adiksi sebagai berikut: Level (0) Abstinensia; Level (1) Penggunaan sosial, penggunaan yang sesekali/sosial, masalah belum ada; level (2) penggunaan sosial /masalah awal ketergantungan NAPZA. Penggunaan zat sudah mulai menimbulkan masalah sosial, keuangan dan personal; level (3) Masalah penggunaan berat/ketergantungan awal. Penggunaan zat sudah mulai menimbulkan masalah fisik seperti gejala putus zat; level (4) Ketergantungan zat/adiksi, Masalah yang akibat penggunaan zat sangat kompleks meliputi aspek ; medis, psikologis dan sosial individu sama sekali tidak menggunakan zat psikoaktif. |
ASI (Air Susu Ibu) | Cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu. Susu yang diproduksi oleh seorang ibu untuk konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama untuk bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. |
ASI eksklusif | Pemberian Hanya ASI (Air Susu Ibu) saja tanpa makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berusia 6 bulan. (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 450/Menkes/SK/IV/2004) |
ASKLIN = Asosiasi Klinik Indonesia | Wadah klinik untuk berhimpun dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. |
ASPAKI | Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia |
ASUH = Awal Sehat Untuk Hidup Sehat | Suatu pendekatan yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan balita. ASUH dilaksanakan di propinsi Jawa Timur (Blitar, Kediri, Pasuruan dan Mojokerto) dan Jawa Barat (Cianjur, Cirebon, Karawang dan Ciamis). Pengalaman dan pelajaran yang didapat dari pelaksanaan ASUH pada kedua propinsi tersebut akan dipakai sebagai acuan dalam menggulirkan (replika) ASUH ke propinsi dan kabupaten/ kota lain. Tujuan Umumnya adalah meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu, bayi, dan balita melalui pemberdayaan keluarga dan masyarakat |
ATEM = Akademi Teknik Elektromedik | Pendidikan Kesehatan tingkat Akademi dengan kekhususan mempelajari bidang Teknik Elektromedik |
ATRO = Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radiotherapi | Pendidikan Kesehatan tingkat Akademi dengan kekhususan mempelajari bidang teknik Radiodiagnostik dan Radiotherapi |
ATW = Akademi Terapi Wicara | Pendidikan Kesehatan tingkat Akademi dengan kekhususan mempelajari bidang Terapi Wicara |
AV (Autopsi Verbal) = Verbal Autopsy | Suatu penelusuran rangkaian peristiwa, keadaan, gejala, dan tanda penyakit yang mengarah pada kematian melalui wawancara dengan keluarga atau pihak lain yang mengetahui kondisi sakit dari almarhum. |
AVM (Aspirasi Vakum Manual ) | Salah satu acara efektif untuk pengobatan abortus inkomplit. |
Abate | Sejenis obat bubuk untuk membunuh jentik nyamuk. Adapun takaran penggunaannya: 10 liter air cukup dengan 1 gram bubuk Abate atau 100 liter air untuk 10 gram Abate (1 sendok makan peres diratakan atasnya = 10 gram Abate). |
Abatisasi | Pemberantasan penyakit demam berdarah dengan menaburkan bubuk abate di bak penampung air/drum. |
Abortus = Abortion | Kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 20 minggu. Berdasarkan penyebabnya terdapat dua macam abortus yaitu abortus disengaja (induced abortion) dan tidak disengaja (spontaneous abortion). |
Abortus Spontan = keguguran | Kehamilan yang berakhir prematur secara spontan (alamiah) pada usai embrio/ janin di bawah 20 minggu kehamilan (18 minggu setelah pembuahan) atau, jika usia kehamilan tidak diketahui, dan berat embrio/ janin kurang dari 400 g. |
Abses Septik | Abses yang merupakan hasil dari infeksi. |
Abses | Kumpulan pus (nanah) yang terletak dalam satu kantung yang terbentuk dalam jaringan yang disebabkan oleh suatu proses infeksi oleh bakteri, parasit atau benda asing lainnya. Abses merupakan reaksi pertahanan yang bertujuan mencegah agen-agen infeksi menyebar ke bagian tubuh lainnya. |
Acceptable Daily Intake (ADI) = Asupan Harian yang Dapat Diterima | Jumlah maksimum bahan tambahan pangan dalam miligram per kilogram berat badan yang dapat dikonsumsi setiap hari selama hidup tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan. |
Acne Vulgaris = jerawat | Kondisi kulit yang ditandai dengan sumbatan dan peradangan yang melibatkan folikel rambut dan kelenjar sebasea. |
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) = Sindrom Gawat Pernafasan Akut | Suatu jenis kegagalan paru-paru dengan berbagai kelainan yang berbeda, yang menyebabkan terjadinya pengumpulan cairan di paru-paru (edema paru). Sindroma gawat pernafasan akut merupakan kedaruratan medis yang dapat terjadi pada orang yang sebelumnya mempunyai paru-paru yang normal. Walaupun sering disebut sindroma gawat pernafasan akut dewasa, keadaan ini dapat juga terjadi pada anak-anak. |
Addict | Seseorang yang tidak dapat melawan suatu kebiasaan, terutama pemakaian obat atau alkohol, karena alasan fisiologis atau psikologis. |
Adenoma | Tumor jinak yang dimulai dalam sel-sel mirip kelenjar dari jaringan epitel, yakni lapisan tipis dari jaringan yang meliputi kulit, organ-organ, kelenjar, dan struktur lainnya dalam tubuh. |
Adherence = kepatuhan | Keterlibatan penuh pasien dalam penyembuhan dirinya baik melalui kepatuhan atas instruksi yang diberikan untuk terapi, maupun dalam ketaatan melaksanakan anjuran lain dalam mendukung terapi. |
Adiksi | Adiksi atau kecanduan adalah sebuah pola maladaptif dari penggunaan narkoba yang mengarah ke gangguan klinis signifikan |
Adinkes | Asosiasi Dinas Kesehatan |
Adrenalin | Zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah oleh kelenjar adrenal. Hormon ini dikenal sebagai hormon “stres”, karena sekresinya meningkat selama stres dan ketegangan. Adrenalin menyebabkan perubahan dalam tubuh, seperti denyut nadi dipercepat, dilatasi pupil, dan aliran darah meningkat ke otot-otot ekstremitas bawah. |
Adverse Tolerance (Toleransi yang merugikan) | Keadaan ketika untuk timbulnya efek suatu NAPZA, diperlukan jumlah atau dosis yang semakin sedikit. Hal ini disebabkan oleh NAPZA yang dipakai tertimbun di dalam otak cukup lama. Misalnya, senyawa aktif tetra-hidro-kanabinol yang terdapat di dalam ganja tertimbun lama di jaringan otak sehingga dengan memakai ganja sedikit saja, sudah akan memberi efek atau menimbulkan gejala. Adverse Tolerance kadang-kadang disebut sensitisasi. |
Aerobik | Olahraga yang dilakukan secara terus-menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh. |
Aferesis | Suatu prosedur pengeluaran komponen darah. Jika yang dikeluarkan adalah leukosit, maka disebut leukoferesis. Bila trombosit yang dikeluarkan, maka disebut tromboferesis. Komponen-komponen selain leukosit atau trombosit akan dimasukkan kembali ke dalam tubuh pendonor. |
Aflatoksin | Toksin jamur yang merupakan karsinogen hati yang kuat. Zat ini dihasilkan oleh Aspergillus flavus dan A. parasiticus, yang tumbuh dengan mudah pada kacang-kacangan, biji-bijian, dan kacang tanah yang secara salah disimpan dalam kondisi hangat dan lembab |
Aging | Perubahan berangsur-angsur dari struktur setiap organisme yang terjadi dengan berlalunya waktu, yang bukan disebabkan oleh penyakit atau kecelakaan lain, dan akhirnya sampai pada peningkatan kemungkinan kematian karena individu itu bertambah tua. |
Airborne Precautions (kewaspadaan penularan lewat udara ) | Bertujuan untuk menurunkan penularan penyakit melalui udara (airborne droplet nuclei, ukuran 5 pm atau lebih kecil) atau partikel debu yang berisi agen infeksi |
Akademi Akupunktur | Pendidikan Kesehatan tingkat Akademi dengan kekhususan mempelajari bidang Akupunktur |
Akeswari | Asosiasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja Indonesia |
Akreditasi Rumah Sakit | Pengakuan terhadap Rumah Sakit yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri, setelah dinilai bahwa Rumah Sakit itu memenuhi Standar Pelayanan Rumah Sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit secara berkesinambungan. |
Akseptor KB = peserta keluarga berencana = Family Planning Participant | Pasangan usia subur di mana salah seorang menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi untuk tujuan pencegahan kehamilan, baik melalui program maupun non program |
Akseptor KB Aktif (Current User = CU) | Akseptor yang pada saat ini memakai kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan |
Akseptor baru | Pasangan usia subur yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi dan/atau pasangan usia subur yang menggunakan kembali salah satu cara/alat kontrasepsi setelah mereka berakhir masa kehamilannya (baik kehamilan yang berakhir dengan keguguran, lahir mati ataupun lahir hidup) |
Aktifitas fisik | Setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran kalori). (Sumber: Pedoman Upaya Kesehatan Olahraga di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI Ditjen Bina Kesmas tahun 2004) |
Akupresur | Cara pemijatan yang bertujuan untuk memelihara kesehatan dan meningkatkan stamina (kebugaran). |
Akupuntur | Metode pengobatan yang mendorong tubuh untuk meningkatkan kesehatan dan mengurangi rasa sakit dan penderitaan. Hal ini dilakukan dengan menusukkan jarum dan menerapkan panas atau stimulasi listrik pada titik-titik akupunktur yang tepat. |
Alat Kesehatan Diagnostik in vitro | Peralatan, baik digunakan tunggal maupun dalam kombinasi, ditujukan oleh pabrikannya untuk pemeriksaan in vitro spesimen yang berasal dari tubuh manusia yang semata-mata atau pada prinsipnya digunakan untuk memberikan informasi bagi tujuan diagnostik, pemantauan atau kesesuaian. |
Alat Kesehatan Elektromedik Non Radiasi | Alat kesehatan yang menggunakan sumber listrik AC atau DC untuk pengoperasian dan tidak memancarkan radiasi pengion atau zat radioaktif selama penggunaan untuk mencapai maksud penggunaannya. |
Alat Kesehatan Elektromedik Radiasi | Alat kesehatan yang menggunakan sumber listrik AC atau DC untuk pengoperasian dan memancarkan radiasi pengion atau zat radioaktif selama penggunaan untuk mencapai maksud penggunaannya. |
Alat Kesehatan Elektromedik | Alat kesehatan yang menggunakan sumber listrik AC atau DC untuk pengoperasiannya. |
Alat Kesehatan Ilegal | Alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar, proses importnya tidak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, tidak bersumber dari agen tunggal,dan/atau palsu. |
Alat Kesehatan Non Elektromedik Non Steril | Alat kesehatan yang penggunaannya tidak memerlukan sumber listrik AC atau DC dan produknya tidak steril. Contoh: plester, instrument bedah,timbangan bayi, kursi roda manual, tempat tidur pasien manual, stateskop. |
Alat Kesehatan Non Elektromedik Steril | Alat kesehatan yang penggunaannya tidak memerlukan sumber listrik AC atau DC dan mengalami proses sterilisasi pada proses produksinya dan produknya steril. Contoh: jarum suntik, kasa steril, benang bedah,IV catheter, infuse set. (Permenkes Nomor 4 tahun 2014). |
Alat Kesehatan Tidak Memenuhi Syarat | Alat kesehatan asli yang diproduksi tidak sesuai standar yang telah ditetapkan oleh produsen. |
Alat Pacu Jantung = AED (Automated Electric Defribilator) | Suatu alat elektronik yang kecil dan mudah dibawa kemana-mana. Kegunaan utamanya untuk mengalirkan kejutan/sengatan listrik ke jantung korban yang aktivitas bioelektriknya sedang kaca atau berhenti dan tidak normal. Aktivitas listrik tidak normal ini jantung bisa dilihat dari ritme denyut nadi yang tidak normal. Irama denyut nadi tidak normal ini tidak mampu memompa dara dan menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh. |
Alcoholism | Sebuah penyakit adiktif ditandai oleh penggunaan alkohol dan menggambarkan berbagai simtom termasuk toleransi, gejala putus, deteriorasi organ, kompulsi, kehilangan kontrol, dan penggunaan terus walaupun ada konsekuensi yang merugikan. |
Alergi | Kondisi di mana tubuh memiliki respon yang berlebihan terhadap suatu zat (misalnya makanan atau obat). Juga dikenal sebagai hipersensitivitas. |
Alkohol | Zat yang memproduksi efek ganda pada tubuh: pertama adalah efek depresan yang singkat dan kedua adalah efek agitasi pada susunan saraf pusat yang berlangsung enam kali lebih lama dari efek depresannya.Kesadaran atas kedua efek ini sangat tergantung pada kondisi susunan saraf pusat pada saat penggunaan alkohol berlangsung. |
Alokon | Alat dan Obat Kontrasepsi. |
Alur Analisis Gender = Gender Analysis Pathways (GAP) | Metoda analisis gender yang dikembangkan untuk mengidentifikasi adanya ketimpangan gender serta mengembangkan indikator dan tujuan yang sensitif gender dalam program pembangunan |
Alzheimer | Alzheimer bukan penyakit menular, melainkan merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer juga dikatakan sebagai penyakit yang sinonim dengan orang tua. Risiko untuk mengidap Alzheimer, meningkat seiring dengan pertambahan usia. Bermula pada usia 65 tahun, seseorang mempunyai risiko lima persen mengidap penyakit ini dan akan meningkat dua kali lipat setiap lima tahun, kata seorang dokter. |
Amenore = amenorrhea | Gangguan dalam sistem reproduksi wanita, dimana wanita tidak mengalami mentruasi secara rutin setiap bulan. |
Amputasi = amputation | Memotong, atau memangkas; pembuangan suatu anggota gerak atau anggota badan lain atau hasil perkembangan badan. |
Anak berkebutuhan khusus | Anak yang mengalami hambatan fisik dan/atau mental sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya secara wajar, dan anak yang akibat keadaan tertentu mengalami kekerasan, berada di lembaga permasyarakatan/ rumah tahanan, di jalanan, di daerah terpencil/bencana/konflik yang memerlukan penanganan secara khusus. |
Anak penyandang cacat | Setiap anak yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan kegiatan secara selayaknya yang terdiri dari penyandang cacat fisik, penyandang cacat mental dan penyandang cacat fisik dan mental. |
Anak penyandang post traumatic syndrome disorder (PTSD) | Trauma pada anak akibat bencana alam, perang, atau kerusuhan, anak-anak yang kurang gizi, lahir prematur, anak yang lahir dari keluarga miskin, anak-anak yang mengalami depresi karena perlakukan kasar, anak-anak korban kekerasan, anak yang kesulitan konsentrasi karena sering diperlakukan dengan kasar, anak yang tidak bisa membaca karena kekeliruan guru mengajar, anak berpenyakit kronis, dan sebagainya. |
Analisis Gender | Kajian terhadap perbedaan dan kesenjangan peran laki-laki dan perempuan, ketidakseimbangan kekuasaan dalam hubungan mereka, hambatan dan kesempatan serta dampak perbedaan tersebut terhadap kehidupan mereka |
Analisis Penanggulangan Bencana | Suatu analisa dimana kerawanan suatu masyarakat diekspresikan dengan tinggi rendahnya risiko terjadinya bencana yang merupakan fungsi dari suatu ancaman dengan keadaan kerentanan yang sendiri-sendiri atau bersama-sama dan dapat diubah oleh kemampuan Rumus: R = (A x K) / m R (Risiko): Suatu peluang dari timbulnya akibat buruk, atau kemungkinan kerugian dalam hal kematian, luka-luka, kehilangan dan kerusakan harta benda, gangguan kegiatan mata pencaharian dan ekonomi atau kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh interaksi antara ancaman bencana dan kerentanan A (Ancaman): Kejadian-kejadian, gejala atau kegiatan manusia yang berpotensi untuk menimbulkan kematian, luka-luka, kerusakan harta benda, gangguan sosial ekonomi atau kerusakan lingkungan K (Kerentanan): Kondisi-kondisi yang ditentukan oleh faktor-faktor atau proses-proses fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan hidup yang meningkatkan kerawanan suatu masyarakat terhadap dampak ancaman m (Kemampuan): Suatu gabungan antara semua kekuatan dan sumber daya yang tersedia dalam suatu masyarakat atau organisasi yang dapat mengurangi tingkat risiko bencana |
Andropause | Perubahan biologis yang ditandai oleh penurunan bertahap produksi androgen yang dialami oleh pria selama dan setelah pertengahan hidup mereka. Disebut juga menopause pria. |
Anemia aplastik | Anemia aplastik adalah anemia akibat penurunan tingkat sel darah merah yang disebabkan oleh ketidakmampuan sel induk dalamsumsum tulanguntuk memproduksi sel-sel baru |
Anemia defisiensi besi = Anemia Gizi Besi (AGB) | Anemia yang disebabkan karena kekurangan zat besi. Pemeriksaan laboratorium: Hb |
Anemia hemolitik | Anemia yang disebabkan karena pecahnya sel darah merah lebih cepat dari umur regenerasi sel darah merah. Pada penderita malaria dan thalasemia pada umumnya terjadi karena hemolitik. (Sumber : Pedoman Penanggulangan Anemi Gizi untuk remaja putri dan WUS) |
Anemia | Adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal, yang berbeda untuk setiap kelompok umur dan jenis kelamin yaitu: Anak balita : 3 bl : |
Angina pektoris | Penyakit ini memiliki ciri khas yakni sindrom klinis berupa serangan sakit di dada. Hal ini biasanya muncul ketika penderita sedang beraktivita. Rasa sakit tersebut hilang ketika penderita menghentikan aktivitasnya. Penyakit ini berkaitan dengan jantung koroner. |
Angiosarcoma | Kanker langka yang berawal di pembuluh darah pada hati. Angiosarcoma kemungkinan disebabkan oleh bersentuhan dengan vinil klorida di tempat kerja, yang terjadi di pabrik polyvinyl klorida (PVC), atau bersentuhan dengan arsenik. Meskipun begitu, pada kebanyakan orang, tidak ada penyebab yang teridentifikasi. |
Angka Beban Tanggungan = Dependency Ratio | Angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif (umur 15-64 tahun) |
Angka Fertilitas Total =Total Fertility Rate (TFR) | Taksiran jumlah total anak yang dilahirkan oleh 1000 wanita bila para wanita tersebut secara terus menerus hamil pada saat mereka berada dalam tingkat fertilitas menurut usia mereka pada saat sekarang. Angka ini dapat menjawab pertanyaan: Berapa rata-rata jumlah anak yang dapat dilahirkan seorang wanita selama masa hidupnya. |
Angka Kelahiran Kasar = Crude Birth Rate (CBR) | Jumlah kelahiran selama 1 tahun tiap 1000 penduduk. |
Angka Kelahiran Umum = General Fertility Rate (GFR) | Banyaknya kelahiran tiap seribu wanita yang berumur 15-49 tahun. |
Angka Kelahiran menurut Kelompok Umur = Age Specific Fertility Rate = (ASFR) | Banyaknya kelahiran setiap seribu wanita pada kelompok umur tertentu. |
Angka Kematian Balita | Banyaknya kematian anak berumur di bawah lima tahun per 1000 Balita dalam satu tahun |
Angka Kematian Bayi = Infant Mortality Rate (IMR) | Banyaknya kematian bayi berumur di bawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup dalam satu tahun. |
Angka Kematian Ibu = Maternal Mortality Rate (MMR) | – Jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan paska persalinan per 100.000 kelahiran hidup pada masa tertentu – Angka pengukuran risiko kematian wanita yang berkaitan dengan peristiwa kehamilan. Kematian ibu adalah kematian wanita dal |
Angka Kematian Kasar = Crude Death Rate (CDR) | Banyaknya kematian selama satu tahun tiap seribu penduduk. |
Angka Kematian Menurut Umur = Age Specific Death Rate (ASDR) | Banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu per seribu penduduk dalam kelompok umur yang sama. |
Angka Kematian Neonatal = Neonatal Mortality Rate (NMR) | Jumlah kematian bayi di bawah usia 28 hari per 1000 kelahiran hidup pada masa tertentu (biasanya 1 tahun). |
Angka Kematian Perinatal = Perinatal Mortality Rate | Batasan yang diakui adalah seperti berikut ini: angka kematian perinatal = (kematian janin (usia kehamilan 28 minggu atau lebih) + kematian bayi usia 1 minggu) / (kematian janin + jumlah kelahiran hidup pada populasi dan masa yang sama) x 1.000 Tetapi, definisi yang digunakan di banyak negara yang tidak memiliki pencatatan statistik vital yang baik, mengeluarkan jumlah kematian janin dari denominator. Kematian perinatal berguna sebagai indikator kualitas dari pelayanan antenatal dan pelayanan obstetrik dan biasanya berupa angka per 1000 kelahiran per tahun |
Anorexia Nervosa | Penderita anorexia nervosa makan dalam jumlah sangat sedikit dan berolahraga berlebihan untuk menjaga berat badan. |
Antenatal care = Pelayanan antenatal | Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga professional kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal seperti ditetapkan dalam buku pedoman pelayanan antenatal bagi petugas Puskesmas. Dalam penerapan operasionalnya dikenal standar minimal 5T yaitu Timbang berat badan, (ukur)Tekanan darah, (imunisasi) Tetanus Toksoid lengkap, dan (pemberian) Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan. |
Anthraks | Penyakit infeksi karena bakteri Bacillus anthracis yang umumnya menjangkiti ternak, dapat menular kepada manusia dan pada kulit menimbulkan semacam bisul yang khas. Sebagian besar kasus anthraks ditemukan dalam bentuk anthraks kulit, bentuk lain yang jarang adalah anthraks paru, anthraks saluran cerna dan anthraks meningitis |
Antibiotik | Obat yang menghentikan atau memperlambat pertumbuhanbakteri |
Antibodi = Imunoglobulin | Antibodi,juga dikenal sebagai imunoglobulin,adalah protein besar berbentuk Y yang digunakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasi dan menetralisir zat asing seperti virus, bakteri, fungus, dll yang seharusnya tidak ada dalam tubuh. |
Antibodi Monoklonal | Obat anti kanker dengan “target khusus” untuk pengobatan Non Hodgkin Limfoma (NHL) yang merupakan pilihan terapi termutakhir dan menjadi salah satu pilihan utama di dunia. Target khusus tersebut adalah protein CD20+ yang ditemukan pada 95% permukaan sel B NHL. |
Antioksidan | Molekul yang memiliki kemampuan mencegah atau mengurangi kemungkinan proses oksidasi (stress oksidatif) di berbagai bagian tubuh. Sumber-sumber antioksidan yang mudah diperoleh dari makanan sehari-hari antara lain sayuran hijau daun katuk, cincau hijau, bayam, kangkung, delima, stroberi, susu kambing, alpukat, brokoli, teh, anggur, apel, tomat, wortel, telur dll. |
Antropometri | Secara umum artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam peng-ukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi |
Apotek | Tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat |
Apoteker (Pharmacist) | Sarjana farmasi yang telah lulus dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker, mereka berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker. (Sumber: Kepmenkes No. 1332/2002 tentang perubahan permenkes No.922/1993 tentang ketentuan dan tata cara pemberian izin apotek) |
Arbovirosis | Sekelompok penyakit yang disebabkan oleh arthropode borne viruses (virus yang ditularkan melalui arthropoda seperti nyamuk, caplak, tungau). Penyakit yang tergolong dalam kelompok ini antara lain demam berdarah dengue, chikungunya dan lain-lain |
Arterial Thromboembolism (AT) | Sumbatan akibat pembekuan darah pada pembuluh nadi. AT umumnya berhubungan dengan kondisi yang disebut aterosklerosis yang menyebabkan stenosis pada pembuluh nadi. |
Artritis Rematoid (AR) | Penyakit autoimun (diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri) yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada sendi. Penyakit ini menyerang persendian dan anggota gerak, menimbulkan rasa nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal yangterdiri dari sendi, tulang, otot dan jaringan ikat. |
Artritis | Istilah umum bagi peradangan (inflamasi) dan pembengkakan di daerah persendian. |
Asam urat | Sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang dikonsumsi. Purin adalah zat yang terdapat pada tiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Jika tubuh dalam keadaan normal, asam urat itu akan dikeluarkan tubuh melalui kotoran atau urin. Namun karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat maka yang terjadi adalah kadar asam urat dalam tubuh berlebihan. Asam urat tadi kemudian terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri dan bengkak. Oleh karena itulah maka penderita asam urat biasanya susah jalan. |
Asfiksia Neonatorum | Kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir/beberapa saat setelah lahir; terjadi hipoksia (kekurangan oksigen) yang ditandai dengan nilai APGAR waktu lahir kurang dari 7. |
Asidosis | Kondisi dimana keasaman tubuh sudah terlalu tinggi sehingga tubuh rentan terhadap penyakit. Gejala awal asidosis adalah sering sakit kepala (migren), asma, sinusitis, mudah alergi, sering pilek, batuk, flu, jerawat, bisul, sering sakit maag, kembung atau sembelit, keputihan, napas dan keringat bau, sering nyeri otot dan persendian, lesu kronis dan kelebihan berat badan. |
Asimtomatik = Asymtomatic | Keadaan tanpa gejala. Berkaitan dengan HIV, istilah ini biasanya dipakai untuk menggambarkan orang yang hasil tes HIV-nya positif, tetapi tidak menunjukkan gejala klinis. Orang yang HIV-positif masih dapat menyebarkan penyakit itu bahkan saat mereka mengalami fase asimtomatik. |
Asisten Apoteker | Mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai asisten apoteker. (Sumber: Kepmenkes No. 1332/2002 ttg perubahan permenkes No.922/1993 ttg ketentuan dan tata cara pemberian izin apotek) |
Askariasis | Penyakit yang disebabkan oleh infestasi parasit Ascaris lumbricoides. Di Indonesia prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak. Frekuensinya antara 60-90%. Diperkirakan 807-1.221 juta orang di dunia terinfeksi Ascaris lumbricoides. |
Asma | Berasal dari kata Asthma yang diambil dari bahasa Yunani yang berarti sukar bernapas. Hal ini disebabkan karena pengencangan dari otot sekitar saluran pernafasan, peradangan, rasa nyeri, pembengkakan, dan iritasi pada saluran nafas di paru-paru.Penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari. Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan. |
Atherosclerosis | Penumpukan lemak kolesterol pada dinding pembuluh darah arteri sehingga dapat membatasi atau menghambat aliran darah. |
Attack Rate = angka serangan | Jumlah kejadian/kasus baru yang terjadi pada Kejadian Luar Biasa (KLB) yang menggambarkan masalah di lokasi KLB. Penyebutan attack rate ini hanya diberlakukan pada saat KLB. |
Audit Kematian Neonatal | Proses penelaahan sebab kesakitan dan kematian neonatal serta penatalaksanaannya dengan menggunakan berbagai pengalaman dan informasi dari kelompok-kelompok terkait untuk mendapatkan masukan mengenai tindak lanjut, pencegahan, serta intervensi yang paling tepat yang dikaitkan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan neonatal esensial di suatu wilayah |
Autisme | Kecacatan perkembangan yang kompleks sebagai hasil dari gangguan neurologis yang berdampak pada fungsi normal otak, yang memengaruhi perkembangan komunikasi seseorang dan keterampilan interaksi sosialnya. Autisme memanifestasikan diri selama tiga tahun pertama kehidupan seseorang. Para penyandang autisme memiliki masalah dengan komunikasi non-verbal, berbagai interaksi sosial, dan kegiatan yang meliputi unsur bermain dan bercanda. |
Autoimmune | AutoImmune adalah penyakit dimana sistem kekebalan yang terbentuk salah mengidentifikasi benda asing, dimana sel, jaringan atau organ tubuh manusia justru dianggap sebagai benda asing sehingga dirusak oleh antibodi. Jadi adanya penyakit autoimmune tidak memberikan dampak peningkatan ketahanan tubuh dalam melawan suatu penyakit, tetapi justru terjadi kerusakan tubuh akibat kekebalan yang terbentuk. Penyakit autoimmune contohnya adalah psoriasis, rhematoid arthritis, multiple sclerosis. |
B2P2TOOT | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional |
B2P2VRP | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit |
BAKORNAS PBP (Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Pengungsi) | Suatu badan yang dibentuk pemerintah untuk menangani bencana dan pengungsi, dalam struktur organisasinya dipimpin oleh ketua yang dijabat oleh Wakil Presiden RI dan anggotanya terdapat sejumlah menteri serta pimpinan TNI. Menteri Kesehatan termasuk salah satu anggotanya |
BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) | Badan atau Kantor yang tugasnya merencanakan tujuan/sasaran/indikator yang akan dicapai dari suatu lembaga/departemen |
BASARNAS | Badan SAR Nasional |
BBLR (Berat Badan Lahir Rendah = Low birth weight) | Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram, yang di-timbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. (Sumber: Program Gizi Makro, Dit Gizi masyarakat, Depkes 2002) |
BBOT | Bahan Baku Obat Tradisional |
BBPK | Balai Besar Pelatihan Kesehatan |
BBSR (Bayi Berat Sangat Rendah) | Bayi dengan berat lahir kurang dari 2000 gram yang ditimbang pada saat segera setelah lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. |
BBTT (Baik, Benar, Teratur, Terukur) | Istilah yang digunakan dalam program olahraga di Kementerian Kesehatan, yang dilakukan secara baik (dimulai sejak dini, sesuai dengan kondisi fisik medis, tidak menimbulkan dampak yang merugikan, bervariasi dan mampu laksana), benar (dimulai secara bertahap, pemanasan dan peregangan 10-15 menit, latihan inti 20-60 menit, pendinginan 5-10 menit), teratur (olahraga dengan teratur, 2 kali/minggu untuk awal, 3-4 kali/minggu untuk lanjutan dengan selang 1 hari untuk recovery), terukur (denyut nadi maksimal/DNM 220 – umur, denyut nadi latihan 60-70% DNM untuk awal, 70-80% untuk lanjut, talk test untuk menilai tingkat kelelahan). |
BCG (Bacille Calmette – Guerin) | Vaksin yang dibuat dari Mycobacterium bovis yang dilemahkan dengan dikulturkan. Bakteri ini terkait erat dengan Mycobacterium tuberculosis, agen yang bertanggung jawab untuk penyakit tuberkulosis (TB). BCG adalah vaksin yang dianggap paling efektif untuk penyakit tuberkulosis saat ini. |
BCG, vaksin | Vaksin Bacille Calmette Guerin, vaksin untuk mencegah penyakit tuber-kulosis (TBC) |
BDRS (Bank Darah Rumah Sakit) | Bank Darah Rumah Sakit yang didirikan dan dikelola oleh Rumah Sakit yang berkewajiban menyimpan darah yang telah diuji saring oleh UTD (Unit Transfusi Darah) PMI dan melakukan uji cocok serasi berdasarkan perjanjian kerjasama antara UDD (Unit Donor Darah) PMI dan Rumah Sakit. Bank Darah Rumah Sakit berfungsi menyimpan darah dan mengeluarkannya bagi pasien yang memerlukan darah di Rumah Sakit yang bersangkutan. PMI berkewajiban membantu pendirian Bank Darah Rumah Sakit yang dikelola oleh Rumah Sakit. |
BELKAGA (Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah) | Pemerintah bertekad mewujudkan Indonesia Bebas Kaki Gajah Tahun 2020. Hal tersebut dilakukan melalui Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah (BELKAGA), dimana setiap penduduk kabupaten/kota endemis Kaki Gajah serentak minum obat pencegahan setiap bulan Oktober selama 5 tahun berturut-turut (2015-2020). |
BFPK = Balai Fasilitas Pengaman Kesehatan | Unit pelaksana teknis bidang pengamanan fasilitas kesehatan di lingkungan Departemen Kesehatan, yang mempunyai tugas melaksanakan pengujian, kalibrasi dan pengukuran proteksi radiasi fasilitas kesehatan di lingkungan instansi pemerintah dan swasta |
BGM (Bawah Garis Merah) | Hasil timbangan berat badan Balita di bawah garis merah pada Kartu Menuju Sehat (KMS). BGM ini merupakan warning untuk mengkonfirmasi dan menentukan penanganan lanjutan. |
BGM = Bawah Garis Merah = Under red line weight | Berat badan Balita hasil penimbangan yang dititikkan dalam KMS dan berada di bawah garis merah. |
BHD (Bantuan Hidup Dasar) pada orang dewasa | Tindakan yang dilakukan jika suatu keadaan ditemukan korban dengan penilaian dini mengalami henti jantung, henti nafas atau bernafas tapi lemah. Langkah-langkah tindakan BHD (1) Aman, kondisi aman bagi penolong/korban, (2) Cek respon (sadar/tidak) dengan menepuk dan memanggil korban serta merangsang dengan cubitan di bahu korban, (3) Aktifkan sistem bantuan gawat darurat, (4) Cek nadi korban dengan cara meletakkan dua jari di tengah leher (maksimal dinilai selama 10 detik), (5) Kompresi dada bila nadi tidak ada, maka lengan diletakkan tegak lurus di atas dada korban dan mulai tekan dinding dada dengan kedalaman 5 cm (dewasa) dengan cepat sambil menghitung kompresi dada (sebanyak 30 kali), (6) Buka jalan nafas dengan menengadahkan kepala korban, (7) Bantuan nafas, diberikan bantuan nafas sebanyak dua kali dengan cara menutup/memencet hidung korban. |
BIAS = Bulan Imunisasi Anak Sekolah | Bentuk operasional dari imunisasi lanjutan pada anak sekolah yang dilaksanakan pada bulan tertentu setiap tahunnya dengan sasaran semua anak kelas 1, 2 , dan 3 di seluruh Indonesia |
BIG | Badan Informasi Geospasial |
BKIA = Balai Kesehatan Ibu dan Anak = Mother and Child Health Clinic | Suatu tempat untuk melayani kesehatan bagi Ibu dan anak. |
BKIM = Balai Kesehatan Indera Masyarakat | Unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota/ Propinsi/ Pusat yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) strata kedua di bidang kesehatan indera penglihatan dan pendengaran di wilayah kerjanya. (Sumber: Pedoman Kerja Balai Kesehatan Indera Masyarakat, Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan RI tahun2005) |
BKJH | Buku Kesehatan Jemaah Haji |
BKKBN = Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional | Lembaga Pemerintah Non DepartemenIndonesiayang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidangkeluarga berencanadan keluarga sejahtera |
BKMM = Balai Kesehatan Mata Masyarakat | Unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota/ Provinsi/ Pusat yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) strata kedua di bidang kesehatan mata di wilayah kerjanya. (Sumber: Pedoman Kerja Balai Kesehatan Mata Masyarakat, Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan RI tahun 1998) |
BKOM = Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat | Unit pelaksana teknis Depkes atau Dinas Kesehatan Propinsi/ Kabupaten/ Kota yang menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan strata kedua di bidang kesehatan olahraga, untuk mengatasi masalah kesehatan olahraga di masyarakat, secara terintegrasi, menyeluruh dan terpadu di suatu wilayah kerja. (Sumber: Pedoman Penyelenggara BKOM. Departemen Kesehatan RI Ditjen Bina Kesmas tahun 2005) |
BKPM = Balai Kesehatan Paru Masyarakat | Unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota/ Propinsi/ Pusat yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) srata kedua di bidang kesehatan paru di wilayah kerjanya, dahulu disebut BP4 (Balai Pengobatan Penyaki Paru Paru). (Sumber: Draft Pedoman Umum BKPM. Departemen Kesehatan RI Ditjen Bina Kesmas tahun 2005) |
BKTM | Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat |
BLU RS (Badan Layanan Umum RS) | Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK – BLU). |
BMR | Basal Metabolic Rate |
BNN (Badan Narkotika Nasional) | Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap psikotropika, prekursor, dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol. BNN dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden melalui koordinasi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia. |
BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) | Lembaga Pemerintah Non Departemen yang mempunyai tugas membantu Presiden Republik Indonesia dalam mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan secara terpadu; serta melaksanakan penanganan bencana dan kedaruratan mulai dari sebelum, pada saat, dan setelah terjadi bencana yang meliputi pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan darurat, dan pemulihan. BNPB dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008. Sebelumnya badan ini bernama Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2005, menggantikan Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi yang dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2001. |
BOD = Biological Oxygen Demand (KOB = Kebutuhan Oksigen Biologis) | Analisis empiris untuk mengukur proses-proses biologis (khususnya aktivitas mikroorganisme yang berlangsung di dalam air. Nilai KOB merupakan suatu pendekatan umum yang menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan zat organik terlarut dan sebagian zat-zat organik yang tersuspensi di dalam air. Di dalam pemantauan kualitas air, KOB merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat pencemaran air. Pengukuran parameter ini dapat dilakukan pada air minum maupun air buangan |
BOK = Bantuan Operasional Kesehatan | Bantuan dana dari pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dalam membantu pemerintahan kabupaten/kota melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan dengan fokus pencapaian target Millennium Development Goals (MDGs) melalui peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif dan diberikan dalam bentuk Tugas Pembantuan (TP). |
BOR (Bed Occupancy Rate) | Persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indiktor ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan dari tempat tidur rumah sakit Rumus: (jumlah hari perawatan rumah sakit) / (jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam satu satuan waktu) x 100% |
BPBD | Badan Penanggulangan Bencana Daerah |
BPFK (Badan Pengamanan Fasilitas Kesehatan) | Laboratorium uji alat kesehatan yang berada di bawah Kementerian Kesehatan. |
BPGAKI = Balai Penelitian Gangguan Akibat Kekurangan Iodium | Balai Penelitian yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terapan yang berkaitan dengan upaya penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium.BPGAKI berlokasi di Magelang Jawa Tengah. (Sumber: www.litbang.depkes.go.id) |
BPJS = Badan Penyelenggara Jaminan Sosial | Badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. BPJS terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenaga-kerjaan |
BPJS Kesehatan | Badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan |
BPOM = Badan Pengawas Obat dan Makanan | Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah lembaga pemerintah yang bertugasmelakukan regulasi, standardisasi, dan sertifikasi produk makanandanobat yang mencakup keseluruhan aspek pembuatan, penjualan, penggunaan, dankeamanan makanan, obat-obatan, kosmetik, dan produk lainnya |
BPP = Badan Penyantun Puskesmas | Suatu organisasi yang menghimpun tokoh-tokoh masyarakat peduli kesehatan yang berperan sebagai mitra kerja puskesmas dalam menyelenggarakan upaya pembangunan kesehatan di wilayah kerja puskesmas. (Sumber: Kepmenkes RI nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas tahun 2004) |
BPRS (Badan Pengawas Rumah Sakit) | Merupakan unit nonstruktural pada Kementerian Kesehatan yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan yang melakukan pembinaan dan pengawasan rumah sakit secara eksternal yang bersifat non teknis perumahsakitan yang melibatkan unsur masyarakat, bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan dan menjalankan tugasnya secara independen. (Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit) |
BPTO = Balai Penelitian Tanaman Obat | Balai penelitian yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian dibidang adaptasi, pelestarian, kultivasi dan standarisasi tanaman obat (TO) yang meliputi tanaman obat yang digunakan dalam pengobatan modern, tanaman obat tradisional dan tanaman obat yang menghasilkan bahan pemula (precusor) untuk pembuatan bahan baku obat.BPTO berlokasi di Tawangmangu Jawa Tengah. (Sumber: www.litbang.depkes.go.id) |
BPVRP = Balai Penelitian Vektor dan Reservoir Penyakit | Unit Pelaksana Teknis Departemen Kesehatan yang berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. BPVRP mempunyai tugas melaksanakan penelitian penyakit tular vektor dan reservoir penyakit yang baru maupun yang akan timbul kembali Untuk menjalankan tugas tersebut, BPVRP mempunyai fungsi: 1. Penelitian terhadap vektor dan reservoir penyakit 2. Pengembangan metode pengendalian vektor dan reservoir penyakit 3. Pelayanan masyarakat 4. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai. BPVRP berlokasi di Salatiga Jawa Tengah. (Sumber: www.litbang.depkes.go.id) |
BSB = Brigade Siaga Bencana | Suatu satuan tugas kesehatan yang terdiri dari petugas medis (dokter, perawat), paramedis dan awam khusus yang memberikan pelayanan kesehatan berupa pencegahan, penyiagaan maupun pertolongan bagi korban bencana |
BTA = Basil Tahan Asam | Basil (bakteri berbentuk batang) yang jika telah diwarnai dengan zat warna basa tidak dapat dihilangkan warnanya oleh zat yang bersifat asam atau alkohol. Contoh: Mycobacterium tuberculosis (penyebab TBC) dan Mycobacterium leprae (penyebab kusta) |
BTA Positif = Smear positive | Tes BTA (Batang Tahan Asam) yang dilakukan pada dahak orang yang dicurigai mempunyai TB aktif. Hasil positif menunjukkan adanya basil TB dan dapat menular pada orang lain. |
BTKLPP | Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit |
BTO = Bed Turn Over | Frekuensi pemakaian tempat tidur, berapa kali dalam satu satuan waktu tertentu (biasanya 1 tahun) tempat tidur rumah sakit dipakai. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi pemakaian tempat tidur. Rumus: (jumlah pasien keluar hidup atau mati) / (jumlah tempat tidur) |
BTP (Bahan Tambahan Pangan) | Bahan Tambahan Pangan adalah bahan/campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan. Sesuai dengan Permenkes Nomor 33 Tahun 2012 ada 27 jenis penggolongan BTP, di antaranya yang selalu menjadi perhatian di masyarakat adalah bahan pewarna (colour agent), bahan pemanis (sweetener), dan bahan pengawet (preservative). |
Babesia | genus (keluarga Babesiadae, ordo Haemosporidia) parasit sel darah merah yang tak teratur bentuknya, menyebabkan babesiosis pada kebanyakan binatang peliharaan |
Baduta (Bawah Dua Tahun = under two years) | Istilah yang digunakan untuk anak yang berusia 0 – 23 bulan. |
Balita (Bawah Lima Tahun = under five years) | Anak yang berusia 0 – 59 bulan |
Balita gemuk | Ditandai dengan kurangnya berat badan menurut panjang/tinggi badan anak (BB/TB). Panjang badan digunakan untuk anak berumur kurang dari 24 bulan dan tinggi badan digunakan untuk anak berumur 24 bulan ke atas. Balita gemuk disebabkan karena kebiasaan pemberian makanan yang kurang baik, banyak makanan yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan anak. Kondisi balita gemuk terjadi dalam waktu yang lama (tidak terjadi mendadak), maka ciri masalah gizinya merupakan masalah gizi kronis. |
Balita gizi kurang | Ditandai dengan kurangnya berat badan menurut umur anak (BB/U). Anak dengan gizi kurang dapat diakibatkan oleh kekurangan makan atau karena anak tersebut pendek. Status gizi tersebut tidak memberikan indikasi spesifik tentang karakteristik masalah gizi yang diderita (akut, kronis atau akut-kronis), tapi secara umum mengindikasikan adanya gangguan gizi. |
Balita kurus (wasting) | Ditandai dengan kurangnya berat badan menurut panjang/tinggi badan anak (BB/TB). Panjang badan digunakan untuk anak berumur kurang dari 24 bulan dan tinggi badan digunakan untuk anak berumur 24 bulan ke atas. Balita kurus disebabkan karena kekurangan makan atau terkena penyakit infeksi yang terjadi dalam waktu yang singkat. Karakteristik masalah gizi yang ditunjukkan oleh balita kurus adalah masalah gizi akut. |
Balita pendek (stunting) | Ditandai dengan kurangnya tinggi/panjang badan menurut umur anak (TB/U). Panjang badan digunakan untuk anak berumur kurang dari 24 bulan dan tingga badan digunakan untuk anak berumur 24 bulan ke atas. Balita pendek diakibatkan oleh keadaan yang berlangsung lama, maka ciri masalah gizi yang ditunjukkan oleh balita pendek adalah masalah gizi yang sifatnya kronis. |
Balitro | Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik |
Balkesmas (Balai Kesehatan Masyarakat) | Unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan upaya kesehatan strata kedua, untuk mengatasi masalah kesehatan tertentu di masyarakat, secara terintegrasi, menyeluruh dan terpadu di suatu wilayah kerjanya. (Sumber: Draf Kebijakan Dasar Balai Kesehatan Masyarakat. Departemen Kesehatan RI Ditjen Bina Kesmas tahun 2005) |
Bantuan darurat bencana | Bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar pada saat tanggap darurat. |
Batantra (Pengobatan Tradisional) | Salah satu upaya pengobatan dan atau perawatan cara lain di luar ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan, mencakup cara (metoda), obat dan pengobatannya, yang mengacu kepada pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan yang diperoleh secara turun temurun, berguru, magang atau pendidikan/pelatihan baik yang asli maupun yang berasal dari luar Indonesia dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. (Sumber: Hasil Rapat Tim Verifikasi Battra Asing Departemen Kesehatan RI) |
Batita (Bawah Tiga Tahun = under three years) | Anak yang berusia 0 – 35 bulan |
Battra (Pengobat Tradisional) | Orang yang melakukan pengobatan tradisional (alternatif). (Sumber: Kepmenkes nomor 1076/menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional) |
Battra Ketrampilan | Seseorang yang melakukan pengobatan dan/atau perawatan tradisional berdasarkan ketrampilan fisik dengan menggunakan anggota gerak dan/atau alat Bantu lain, contoh: Battra pijat urut, battra patah tulang, battra sunat, battra dukun bayi, battra pijat refleksi, akupresuris, akupunkturis, chiropractor, dll. (Sumber: Kepmenkes nomor 1076/menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaran Pengobatan Tradisional) |
Battra Supranatural | Seseorang yang melakukan pengobatan dan/atau perawatan tradisional dengan menggunakan tenaga dalam, meditasi, olah per napasan, indera keenam (pewaskita), kebatinan, contoh: tenaga dalam (prana), battra paranormal, reiky master, qigong, battra kebatinan. (Sumber: Kepmenkes nomor 1076/menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaran Pengobatan Tradisional) |
Battra asing | Pengobat tradisional warga negara asing yang memiliki visa tinggal terbatas/izin tinggal terbatas/izin tinggal tetap untuk maksud bekerja di wilayah Republik Indonesia. (Sumber: Kepmenkes nomor 1076/menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaran Pengobatan Tradisional) |
Battra pendekatan agama | Seseorang yang melakukan pengobatan dan/atau perawatan tradisional dengan menggunakan pendekatan agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu atau Budha. (Sumber: Kepmenkes nomor 1076/menkes/SKNII/2003 tentang Penyelenggaran Pengobatan Tradisional) |
Battra ramuan | Seseorang yang melakukan pengobatan dan/atau perawatan tradisional dengan menggunakan obat/ramuan tradisional yang berasal dari tanaman (flora), fauna, bahan mineral, air, dan bahan alam lainnya, contoh: battra ramuan Indonesia (jamu), battra gurah, shinshe, tabib, homoeopath, aromatherapist, dll. (Sumber: Kepmenkes nomor 1076/menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaran Pengobatan Tradisional) |
Bayi biru | Bayi yang memiliki semburat biru di kulit mereka (sianosis) yang disebabkan oleh kekurangan oksigen dalam darah arteri. |
Bayi prematur | Bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu. |
Bayi tabung = In Vitro Fertilization (IVF) | Proses pembuahan sel telur yang terjadi di luar tubuh; sel sperma dan sel telur dipertemukan di tabung yang ditumbuhkan beberapa hari 2-3 hari dan “dierami” di dalam inkubator, yang semuanya terjadi dalam kondisi laboratorium, selanjutnya dimasukkan ke dalam rahim dengan menggunakan catheter khusus melalui vagina. Kemudian embrio tersebut akan tertanam dalam dinding rahim (implementasi) dan seterusnya proses kehamilan akan menjadi sebuah keniscayaan, dan akan berlangsung sama dengan proses kehamilan alami. |
Bayi | Anak berumur 0-12 bulan |
Beban Glikemik (Glycemic Load) | Perkalian dari kandungan karbohidrat per 100 gram dikalikan dengan indeks glikemik, dibagi 100. Satu unit muatan glikemik kurang lebih efeknya sama dengan mengkonsumsi satu gram glukosa. Muatan glikemik mengukur juga jumlah karbohidrat dari suatu sajian dan jadinya memberikan pengukuran yang lebih berguna. Muatan glikemik tinggi jika 20, muatan glikemik sedang antara 11 – 19 dan muatan glikemik rendah jika 10. |
Bencana | Suatu kejadian secara alami maupun karena ulah manusia, terjadi secara mendadak ataupun berangsur-angsur, menimbulkan akibat yang merugikan sehingga masyarakat dipaksa untuk melakukan tindakan penanggulangan. (Bakornas PBP) Peristiwa/kejadian pada suatu daerah yang mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia serta memburuknya kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermakna sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari pihak luar lokasi bencana (WHO). |
Beras analog | Salah satu jenis beras yang berbahan baku seperti singkong, tepung sagu, jagung, umbi-umbian, dan beberapa sumber karbohidrat lainnya. Beras analog ini merupakan salah satu program dari Kementerian Pertanian untuk mengurangi ketergantungan konsumsi masyarakat terhadap beras padi dan tepung terigu. Tentu kita sudah mengetahui sebagian besar masyarakat kita biasanya akan mengatakan, Belum makan, jika belum mengonsumsi nasi yang diperoleh dari beras padi. Beras analog ini menjadi salah satu bentuk pangan alternatif yang dapat dikembangkan untuk mengatasi ketersediaan pangan, baik itu dalam hal penggunaan sumber pangan yang baru maupun proses diversifikasi atau penganekaragaman pangan. Jika dibandingkan dengan beras padi, sumber karbohidrat maupun gizi yang terkandung di dalam beras analog tidaklah jauh berbeda. |
Berat badan lahir (Birth weight) | Berat badan bayi yang tercatat saat dilahirkan. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) mempunyai berat kurang dari 2500 gram, dan persentase bayi BBLR sering digunakan sebagai pengukuran umum status kesehatan. |
Beri-beri | Penyakit yang disebabkan defisiensi vitamin (vitamin B1) dan ditandai dengan polineuritis, patologi jantung, dan edema; bentuk epidemik ditemukan terutama pada daerah dimana beras putih (giling) merupakan makanan pokok. |
Bias Gender | Suatu keadaan yang menunjukkan adanya keberpihakan kepada laki-laki daripada kepada perempuan |
Bidan di Desa = Community Midwife | Tenaga bidan yang ditempatkan di desa dalam rangka meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan Puskesmas secara umum, mem-punyai wilayah kerja satu atau dua desa. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai kompetensi dan sumber daya yang dimiliki, terutama pertolongan persalinan, kesehatan ibu dan dan anak dan membina peran serta masyarakat dalam 5 program terpadu Posyandu yaitu Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Imunisasi, penanggula-ngan Diare dan ISPA termasuk penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. |
Bilirubin | Produk utama dari penguraian sel darah merah yang tua. Bilirubin disaring dari darah oleh hati, dan dikeluarkan pada cairan empedu |
Bio Safety Level (BSL) | Kombinasi penerapan antara praktek dan prosedur oleh pekerja pada fasilitas laboratorium dan peralatan keamanan ketika bekerja dengan menggunakan agen patogen menular yang berbahaya. Tiga (3) aspek konsep BSL adalah keamanan personal yang bekerja dalam laboratorium, lingkungan sekitar laboratorium dan kualitas produk. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan, jalur penularan agen infeksius maupun fungsi laboratorium, BSL dikelompokkan menjadi 4 macam: BSL Level 1, BSL Level 2, BSL Level 3 dan BSL Level 4. |
Biofarmaka | Tanaman obat yang dibudidayakan secara terstandar. |
Biofortifikasi Pangan | Fortifikasi prematur, dimana fortifikasi bukan diberikan pada produk tapi bahan-bahan hasil pertanian seperti padi sudah memiliki kandungan zat gizi yang sengaja “ditambahkan” mulai dari saat budi daya. |
Biopsi | Pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium. |
Biotransformasi | Perubahan biokimiawi pada bahan beracun sehingga lebih mudah dieksresikan keluar tubuh. Proses ini umumnya adalah proses oksidasi, reduksi, dan hidrolisis dengan bantuan Cyochrome P-450. Dalam beberapa hal, hasil perubahan justru lebih beracun atau karsinogenik. |
Biting/Landing Rate | Angka indeks nyamuk dewasa untuk mengetahui densitas vektor tsb melalui survei nyamuk dewasa dengan cara melakukan penangkapan nyamuk menggunakan umpan orang di dalam rumah atau di luar rumah selama 20 menit/rumah serta penangkapan nyamuk yang hingggap di dalam rumah yang sama. Penangkapan nyamuk dilakukan dengan menggunakan aspirator. |
Blackwater fever | Suatu komplikasi malaria yang jarang terjadi. Demam ini timbul akibat pecahnya sejumlah sel darah merah. Sel yang pecah melepaskan pigmen merah (hemoglobin) ke dalam aliran darah. Hemoglobin ini dibuang melalui air kemih dan mengubah warna air kemih menjadi gelap. Demam ini hampir selalu terjadi pada penderita malaria falciparum menahun. |
Bleeding = Pendarahan | Keluarnya darah dari pembuluh darah yang terluka; Pengeluaran darah. |
Body Substance Isolations (BSI) | Usaha untuk menghindari kontak dengan semua jenis cairan tubuh. |
Bone Marrow Puncture (BMP) = Aspirasi Sumsum Tulang | Suatu prosedur untuk mengambil darah dari sumsum tulang guna mendiagnosis leukimia atau untuk mengetahui apakah suatu jenis kanker tertentu sudah menyebar sampai sumsum tulang atau belum. |
Bone Mineral Density (BMD) = Kepadatan Mineral Tulang | Kepadatan mineral tulang (bone mineral density/BMD) dapat diukur pemindaian absorpsiometri sinar X dengan energi ganda. Hasil pemindaian akan dibandingkan dengan hasil kepadatan tulang orang yang umumnya sehat, sesuai dengan usia dan jenis kelamin yang sama. Prosedur ini berdurasi sekitar 15 menit dan tidak menimbulkan rasa sakit. Hasil pemindaian dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Di atas (-1) berarti normal. Antara (-1) dan (-2,5) diklasifikasikan sebagai osteopenia. Osteopenia adalah kondisi saat kepadatan tulang lebih rendah dari rata-rata, tapi belum serendah tulang osteoporosis, Di bawah (-2,5) dikategorikan sebagai osteoporosis. Pemindaian ini dapat mendiagnosis osteoporosis, tapi hasil BMD bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan risiko keretakan tulang. Dokter juga akan memperhitungkan usia, jenis kelamin, dan berbagai cedera yang Anda alami sebelumnya untuk menentukan apakah dibutuhkan perawatan untuk osteoporosis. |
Bonus Demografi | Bonus Demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialaminya. |
Botulisme | Penyakit langka berpotensi mematikan yang ditandai dengankelumpuhanotot, disebabkan olehtoksinsaraf yang dihasilkan oleh bakteriClostridium botulinum.Bakteri ini ditemukan secara alami dalam tanah. Jika bakteri tumbuh pada makanan kaleng atau makanan yang diawetkan secara tidak benar, mereka dapat menghasilkan toksin botulinum. Botulisme tidak menular dari orang ke orang. Selain disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi, botulisme dapat diperoleh dari toksin pada luka yang menyebar ke seluruh tubuh |
Botulismus | Keracunan akibat makanan (tidak selalu makanan kaleng) yang tercemar toksin yang dihasilkan oleh C.Botulinum. Kelainan ini ditandai oleh kelainan neuromuskuler, jarang terjadi diare. |
Brain Booster | Pengkayaan lingkungan kehamilan dalam bentuk stimulasi yang dilakukan pada ibu hamil mulai usia kehamilan 20 minggu untuk merangsang pertumbuhan sel otak dan peningkatan koneksi antar sel otak janin yang menunjang potensi kecerdasan melalui pemberian rangsangan auditorik berupa musik. |
Breeding Risk Index (BRI) | Proporsi controlable sites (tempat perindukan jentik nyamuk yang dapat dikontrol) seperti ember, pot bunga, talang air, drum minyak, sumur, bak mandi, padasan, tempat minum burung, bak air atau tower di setiap rumah. |
Breteau Index | Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui kondisi penyakit DBDB memalui survei jentik yang biasa dilakukan adalah cara visual dan ukuran yang dipakai adalah dengan menghitung jumlah rumah dengan jentik aedes aegypti per 100 rumah di suatu daerah. |
Bronkospasme | Kontraksi otot di sekitar saluran napas yang mempersempit saluran napas itu dan menyebabkan wheezing. |
Bude Jamu | Gerakan Bugar dengan Jamu |
Bufas | Ibu nifas |
Buffer stock | Persediaan obat-obatan dan perbekalan kesehatan di setiap gudang farmasi provinsi dan kabupaten/kota yang ditujukan untuk menunjang pelayanan kesehatan selama bencana. |
Bulimia | Kelainan pola makan yang terlihat dari kebiasaan makan berlebihan, kemudian mencoba mengeluarkan kembali makanan tersebut. |
Bulin | Ibu bersalin |
Bumil Risti = Ibu hamil risiko tinggi = high risk pregnant woman | Ibu hamil yang saat melahirkan menghadapi kemungkin membahayakan, misalnya usia terlalu muda/tua, ibu dengan riwayat kelainan kehamilan dan persalinan |
Busung lapar = honger oedeema | Bengkak (oedema) pada bagian tubuh (biasanya perut) akibat keadaan yang tejadi karena kekurangan pangan dalam kurun waktu tertentu pada suatu wilayah, sehingga mengakibatkan kurangnya asupan zat gizi yang diperlukan. Keadaan ini dapat terjadi pada semua golongan umur. (Sumber : Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk 2005-2009, Depkes 2005) |
Buta warna | Penglihatan warna abnormal di mana seseorang sulit membedakan warna tertentu. Bentuk yang paling umum dari buta warna merah-hijau. Ada berbagai variasi dalam kelompok ini dari sangat ringan sampai ekstrim. Bentuk yang paling umum kedua adalah biru-kuning. Bentuk yang paling parah dari buta warna adalah akromatopsia (achromatopsia), ketidakmampuan untuk melihat warna apapun. Hal ini seringkali berkaitan dengan masalah mata lainnya sepertiambliopia(mata malas), nistagmus, fotosensitifitas, dan visi yang sangat buruk |
Buteki | Ibu meneteki. |
CAN (Child Abuse and Neglect) | Semua bentuk perilaku menyakitkan secara fisik ataupun emosional, penyalahgunaan seksual, penelantaran, eksploitasi komersial atau eksploitasi lain yang mengakibatkan cedera/kerugian nyata ataupun potensial terhadap kesehatan anak, kelangsungan hidup anak, tumbuh kembang anak, atau martabat anak, yang dilakukan dalam konteks hubungan tanggungjawab, kepercayaan atau kekuasaan. |
CBE (Clinical Breast Examination) | Pemeriksaan payudara yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih. Pemeriksaan ini digunakan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang ada pada payudara dan untuk mengevaluasi kanker payudara pada tahap dini sebelum berkembang ke tahap yang lebih lanjut. CBE dapat menjadi metode deteksi dini kanker payudara yang efektif pada wanita yang tidak melakukan mammogram secara teratur. Secara spesifik, CBE memberikan kesempatan kepada tenaga kesehatan untuk melakukan deteksi kanker payudara serta memberikan penyuluhan pada wanita tentang kanker payudara, baik gejala klinis, faktor resiko, serta peran deteksi dini untuk menurunkan angka kematian akibat kanker payudara. Pada wanita berusia 20-40 tahun CBE dianjurkan untuk dilakukan setiap tiga tahun sekali. |
CBGs (Case Base Groups) | Cara pembayaran perawatan pasien berdasarkan diagnosis-diagnosis atau kasus-kasus yang relatif sama. Rumah Sakit akan mendapatkan pembayaran berdasarkan rata-rata biaya yang dihabiskan oleh suatu kelompok diagnosis. |
CBR (Crude Birth Rate) | Lihat Angka Kelahiran Kasar |
CCM GF ATM | Country Coordinating Mechanism The Global Fund to Fight AODS, Tuberculosis, and Malaria |
CD4 (Cluster of Differentiation 4) | Sebuah penanda yang terdiri dari glycoprotein berada di permukaan sel-sel darah putih manusia (T helper cells), terutama sel limfosit. Sel ini mempengaruhi sistem kekebalan tubuh seseorang dan berperan memerangi infeksi yang masuk dalam tubuh manusia. Penurunan limfosit T CD4 merupakan karakteristik patogenesis dan progresifitas HIV/AIDS. |
CDAKB | Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik |
CDC | Center for Disease Control and Prevention |
CDOB | Cara Distribusi Obat yang Baik |
CDR (Case Detection Rate) | Banyaknya jumlah penderita yang ditemukan dibandingkan jumlah penderita yang diperkirakan ada dalam wilayah tertentu. |
CDR (Crude Death Rate) | Lihat Angka Kematian Kasar. |
CEDAW (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women) | Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap wanita. CEDAW ini merupakan instrumen standar internasional yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1979 dan mulai berlaku pada tanggal 3 Desember 1981. Pada tanggal 18 Maret 2005, 180 negara, lebih dari sembilan puluh persen negara-negara anggota PBB, merupakan Negara Peserta Konvensi. CEDAW menetapkan secara universal prinsip-prinsip persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Konvensi menetapkan persamaan hak untuk perempuan, terlepas dari status perkawinan mereka, di semua bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan sipil. Konvensi mendorong diberlakukannya perundang-undangan nasional yang melarang diskriminasi dan mengadopsi tindakan-tindakan khusus-sementara untuk mempercepat kesetaraan de facto antara laki-laki dan perempuan, termasuk merubah praktek-praktek kebiasaan dan budaya yang didasarkan pada inferioritas atau superioritas salah satu jenis kelamin atau peran stereotipe untuk perempuan dan laki-laki. |
CERDIK | Strategi komunikasi dan kampanye sebagai edukasi yang dilakukan di berbagai tatanan masyarakat mulai dari sekolah, rumah tangga, tempat kerja, tempat ibadah dan tempat-tempat umum; terdiri dari (1) Cek kesehatan secara rutin, (2) Enyahkan asap rokok, (3) Rajin aktivitas fisik, (4) Diet seimbang, (5) Istirahat cukup, dan (6) Kelola Stress. |
CFC (Community Feeding Center) = Pos Pemulihan Gizi (PPG) | Rangkaian kegiatan pemulihan Balita gizi buruk dengan cara rawat jalan yang dilakukan oleh masyarakat dengan bantuan kader kesehatan dan petugas kesehatan. |
CFR (Case Fatality Rate) | Persentase orang yang meninggal di antara orang yang mengalami suatu penyakit. Angka pengukuran ini umum digunakan pada penyakit menular. |
CMV (Cytomegalovirus) | Suatu bentuk infeksi virus (keluarga virus herpes), yang gejalanya menyerupai flu, tapi bisa juga tanpa gejala. Hampir semua orang dewasa pernah terkena infeksi virus ini semasa kecil, sehingga biasanya sudah terbentuk kekebalan tubuh terhadap virus ini. CMV dapat terdeteksi dengan pemeriksaan darah, yang biasa dilakukan bersama pemeriksaan lainnya, yang kita kenal sebagai TORCH. Pemeriksaan ini dianggap perlu dilakukan sebelum merencanakan kehamilan, sebagai langkah antisipasi untuk mempersiapkan kehamilan sebaik mungkin. |
COD (Cause of Death) | Penyebab kematian. |
COD (Chemical Oxygen Demand) = Kebutuhan Oksigen Kimia (KOK) | Jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zatzat organik yang ada dalam 1 liter sampel air. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat zat organik yang secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiologis, dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam air. |
CPAKB | Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik |
CPKB | Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik |
CPOB | Cara Pembuatan Obat yang Baik |
CPOTB | Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik |
CPPB | Cara Pembuatan Pangan yang Baik |
CPPKRTB | Cara Pembuatan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang Baik |
CPR (Cardiopulmonary resuscitation) = Resusitasi Kardiopulmoner | Sebuah langkah darurat yang dapat menjaga pernapasan dan denyut jantung seseorang. CPR membantu sistem peredaran darah pasien dengan memasok oksigen melalui mulut pasien dan memberikan kompresi dada untuk membantu jantung memompa darah. |
CPR (Contraceptive Prevalence Rate) | Persen cakupan peserta KB aktif dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. |
CRPB (Cara Ritel Pangan yang Baik) | Pedoman yang disusun sebagai acuan yang digunakan dalam melakukan kegiatan ritel pangan di pasar tradisional. Dalam peraturan ini diuraikan berbagai macam tindakan pencegahan untuk memperkecil risiko keamanan dan kerusakan pangan akibat kesalahan dalam penanganan, pemajangan dan penyimpanannya (Peraturan Kepala BPOM RI Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pedoman Cara Ritel Pangan yang Baik di Pasar Tradisional). |
CRVS (Civil Registration dan Vital Statistic) = Catatan Sipil dan Statistik Vital | Pencatatan atau registrasi data kependudukan dan statistik vital yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat untuk memperoleh dokumen kependudukan yang sah dan dilindungi oleh negara. Di samping itu, dengan adanya catatan sipil ini maka pemerintah dapat menghimpun data kependudukan yang dapat dipergunakan untuk menyusun suatu kebijakan. Catatan sipil terdiri dari 9 peristiwa penting, yaitu: 1) Kelahiran; 2) Kematian; 3) Perkawinan; 4) Perceraian; 5) Pengakuan Anak; 6) Pengesahan Anak; 7) Perubahan nama; 8) Perubahan Jenis Kelamin; dan 9) Perubahan Kewarganegaraan. |
CSR (Corporate Social Responsibility) | CSR dalam pembangunan kesehatan adalah komitmen dunia usaha untuk berkontribusi secara berkesinambungan dalam pembangunan kesehatan bersama karyawan, komunitas lokal dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan menanggulangi masalah kesehatan karyawan dan masyarakat. |
CT-scanner (computerized tomography scanner ) | Mesin sinar-x khusus yang mengirimkan berbagai berkas pencintraan secara bersamaan dari sudut yang berbeda. Berkas-berkas sinar-X melewati tubuh dan kekuatannya diukur dengan algoritma khusus untuk pencitraan. Berkas yang telah melewati jaringan kurang padat seperti paru-paru akan menjadi lebih kuat, sedangkan berkas yang telah melewati jaringan padat seperti tulang akan lemah. Sebuah komputer dapat menggunakan informasi ini untuk menampilkan sebagai gambar dua dimensi pada monitor. Pemindai ini sangat baik pada pengujian untuk perdarahan di otak, untuk aneurisma(ketika dinding arteri membengkak), tumor otak dan kerusakan otak, tumor, abses di seluruh bagian tubuh, penyakit paru-paru, luka dalam di limpa, ginjal atau hati, atau cedera tulang, terutama tulang belakang. |
CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) | Perilaku cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir. |
CYP (Couple Years Protection) | Banyaknya tahun pasangan yang terlindungi dari kemungkinan mengalami kehamilan karena menggunakan salah satu alat kontrasepsi. |
Cabang Penyalur Alat Kesehatan | Perwakilan usaha yang telah mendapat izin dengan nama Perusahaan dan nama Pemilik yang sama dengan Penyalur Alat Kesehatan. (Sumber: Permenkes No. 1184/Menkkes/Per/2004 tentang Pengamanan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) |
Cacar air = Chicken pox | Cacar air (Chicken pox ) adalah penyakit menular oleh infeksi virus yang biasanya terjadi pada masa kanak-kanak. Saat dewasa, lebih dari 95 persen orang Indonesia pernah menderita cacar air. Penyakit ini disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV). Penularan terjadi dari orang-ke-orang melalui kontak langsung atau melalui udara. |
Cacingan = kecacingan | Investasi oleh cacing, biasanya hanya mengacu pada jenis cacing yang menjadi parasit di saluran pencernaan seperti taenia (cacing pita), askaris (cacing gelang), enterobius (cacing kremi) dan ankilostoma (cacing tambang) |
Cairan Sendi | Cairan agak kental dan bening yang terdapat dalam sendi gerak dan berperan sebagai pelumas sendi. |
Cakupan = Coverage | Suatu pengukuran, biasanya dinyatakan dalam persentase terhadap semua orang atau rumah tangga yang memperoleh pelayanan dibandingkan dengan total orang atau rumah tangga yang seharusnya mendapatkannya, misalnya persentase rumah tangga yang memperoleh air bersih, persentase bayi yang mendapat imunisasi lengkap DPT. |
Campak | Penyakit virus sangat menular yang ditandai dengan ruam, demam, batuk, pilek dan konjungtivitis. Infeksi campak dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk subacute sclerosing panencephalitis (SSPE), penyakit merusak otak yang selalu menyebabkan kematian. Anak-anak dan orang dewasa dapat dilindungi dari campak melalui imunisasi. |
Candida = kandida | Genus jamur menyerupai ragi yang umumnya merupakan bagian dari flora normal mulut, kulit, saluran penceranaan, dan vagina, namun dapat menyebabkan berbagai infeksi. |
Carcinoma in situ | Kanker stadium awal yang ditandai dengan kanker yang belum menyebar ke jaringan sekitar. |
Caries = karies | Pembusukan pada tulang atau gigi. |
Carrier = pembawa | Orang yang membawa suatu bibit penyakit, tapi ia sendiri tidak menunjukan gejala-gejala sakit. |
Carsinogen = karsinogen | Zat yang merangsang pembentukan kanker. |
Catin (Calon pengantin) | Istilah yang digunakan pada WUS yang disiapkan mempunyai kondisi sehat sebelum hamil agar dapat melahirkan bayi yang normal dan sehat |
Chikungunya | Penyakit virus yang ditularkan melalui gigitan gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, dua spesies yang juga dapat menyebarkan virus demam berdarah. Chikungunya ditandai dengan demam mendadak yang sering disertai dengan nyeri sendi. Tanda-tanda umum dan gejala lain termasuk sakit otot, sakit kepala, mual, kelelahan dan ruam. Rasa sakit sendi seringkali sangat melemahkan, tetapi biasanya berakhir dalam beberapa hari atau minggu. Kebanyakan pasien sembuh sepenuhnya, namun dalam beberapa kasus nyeri sendi dapat bertahan selama beberapa bulan, atau bahkan tahun |
Chiropractic = siropraktik | Suatu bentuk terapi manual yang berfokus pada hubungan antara struktur dan fungsi, khususnya pada tulang belakang. Chiropractor melakukan manipulasi terhadap sistem muskuloskeletal untuk mengurangi rasa sakit dan mendorong tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri. |
Cholangiocarcinoma | Kanker yang tumbuh relatif lambat yang berasal dari lapisan kantung empedu di dalam atau di luar hati. Di Cina, infeksi cacing pita hati (parasit) memberi kontribusi perkembangan kanker ini. Orang dengan sclerosing cholangitis primer berisiko terbentuknya cholangiocarcinoma. Gejala-gejala pada kanker seringkali tidak jelas tetapi bisa termasuk kemunduran tiba-tiba pada kesehatan umum orang tersebut, adanya massa di bagian atas sebelah kanan perut, penyakit kuning (perubahan warna kekuning-kuningan pada kulit dan warna putih pada mata), kehilangan berat badan, dan perut tidak nyaman. |
Clawfoot = kaki cakar | Deformitas jari-jari kaki di mana sendi jari kaki metatarsofangeal (yang dekat) bengkok ke atas dan sendi jari kaki distal (yang jauh) bengkok ke bawah sehingga kaki tampak seperti cakar. |
Cloning | Penggunaan kromosom dari sel dewasa untuk menciptakan kembar identik (copy) dari suatu organisme dengan menyisipkan inti dewasa ke telur yang intinya telah dihapus, merangsang embriogenesis, dan menanamkan embrio ke rahim seorang ibu pengganti. Cloning yang mereproduksi domba, tikus, kambing, sapi, babi, dan keledai telah banyak dicapai dengan sukses |
Cold Chain = Sistem Rantai Dingin | Suatu sistem, yang terdiri dari rangkaian penyimpanan dan pengangkutan yang didesain agar vaksin berada dalam suhu yang tepat sampai ke tangan pengguna. |
Computerized Tomography | Pemeriksaan pencitraan menggunakan alat CT scan untuk mendapat gambaran tiga dimensi suatu obyek. |
Contact Precautions = kewaspadaan penularan lewat kontak | Bertujuan untuk pasien yang diketahui atau diduga menderita penyakit yang secara epidemiologis penting dan ditularkan melalui kontak langsung (misalnya kontak tangan atau kulit ke kulit) yang terjadi selama perawatan rutin, atau kontak tak langsung (persinggungan) dengan benda di lingkungan pasien. |
Container Index | Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui kondisi penyakit DBD memllui survei jentik yang biasa dilakukan adalah cara visual dan ukuran yang dipakai adalah dengan menghitung jumlah container yang menjadi sarang aedes aegypti di suatu daerah. |
Contingency Plan (Rencana Kontinjensi) | Suatu perencanaan ke depan pada keadaan yang tidak menentu dengan skenario dan tujuan yang telah disepakati, teknik, manajemen dan pelaksanaan yang ditetapkan bersama serta sistem penanggulangan yang telah ditentukan untuk mencegah dan meningkatkan cara penanggulangan keadaan darurat (sumber: UNHCR) |
Coronavirus | Nama virus penyebab penyakit Middle East Respiratory Sydrome Coronavirus (MERS-CoV) atau disebut MERS, menular melalui bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi coronavirus kepada orang yang dekat dengannya. |
Corynebacteria | Sekelompok bakteri yang dikenal dengan potentially toxigenic corynebacteria, terdiri dari Corynebacterium diptheriae, Corynebacterium ulcerans dan Corynebacterium pseudotuberculosis. |
Cuci darah = Dialysis | Proses pemisahan ion atau zat berberat molekul rendah dari darah melalui proses difusi pada membran semi-permeabel. |
Cytomegalovirus | Salah satu jenis virus herpes yang menyebabkan pembesaran sel dan pembentukan badan inklusi eosinofilik, terutama dalam inti sel. Virus ini ditularkan melalui kontak seksual atau paparan cairan tubuh yang terinfeksi. Kadang-kadang menghasilkan gejala seperti mononukleosis pada orang dewasa sehat, namun bertindak sebagai agen infeksi oportunistik dalam kondisi imunosupresif (seperti AIDS). |
DAK Bidang Kesehatan | Merupakan bantuan kepada daerah tertentu untuk mendanai pelaksanaan kegiatan yang merupakan kewenangan dan tanggung jawab daerah ke arah pemenuhan kebutuhan khusus, yaitu kebutuhan fisik baik sarana dan prasarana dasar yang prioritas untuk dapat meningkatkan mutu, daya jangkau dan kualitas pelayanan kesehatan daerah |
DALY (Disability-Adjusted Life Year) | Ukuran dampak keseluruhan suatu penyakit pada suatu populasi. DALY menggabungkan dampak kematian prematur (usia kematian di bawah angka harapan hidup) dengan dampak dari cacat/hidup tidak aktif akibat suatu penyakit). |
DBD (Demam Berdarah Dengue) | Penyakit menular yang disebabkan oleh Virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang ditandai demam mendadak 2-7 hari, lemah/lesu, gelisah, nyeri ulu hati disertai tanda pendarahan di kulit berupa bintik perdarahan, lebam, kadang-kadang disertai dengan mimisan, berak darah, muntah darah dan kesadaran menurun |
DBK (Daerah Bermasalah Kesehatan) | Kabupaten atau kota yang mempunyai nilai IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat) di antara 0 (terburuk) sampai 1 (terbaik); kabupaten atau kota yang mempunyai masalah khusus seperti terkait dengan geografi, yaitu daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan; sosial budaya, yaitu tradisi atau adat kebiasaan yang mempunyai dampak buruk terhadap kesehatan; penyakit tertentu yang spesifik di daerah tersebut. DBK menggambarkan adanya kesenjangan pencapaian indikator-indikator pembangunan kesehatan antar daerah di Indonesia. |
DDTK (Deteksi Dini Tumbuh Kembang) | Kegiatan/pemeriksaan yang bertujuan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan pada tumbuh kembang balita dan anak prasekolah. |
DHF (Dengue Hemorrhage Fever) | lihat DBD |
DJSN (Dewan Jaminan Sosial Nasional) | Dewan yang berfungsi untuk membantu Presiden dalam perumusan kebijakan umum dan sinkronisasi penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial Nasional. |
DMFT/Decay, Missing and Filled Teeth (untuk gigi tetap) = Indeks Karies Gigi | Indeks untuk menilai status kesehatan gigi dan mulut dalam hal karies gigi permanen. Karies gigi umumnya disebabkan karena kebersihan mulut yang buruk, sehingga terjadilah akumulasi plak yang mengandung berbagai macam bakteri. |
DNA (Deoxyribo Nucleic Acid = Asam deoksiribonukleat) | Asam nukleat beruntaian ganda yang mengkode informasi genetik. DNA terdiri dari empat blok bangunan kimia (nukleotida): adenin, sitosin, guanin, dan timin. |
DNM (Denyut Nadi Maksimal) | Denyut nadi maksimal yang dihitung berdasarkan rumus: DNM = 220 UMUR Daya tahan tubuh (endurence) |
DO-KB = Drop Out Keluarga Berencana | Akseptor KB yang tidak menggunakan alat kontrasepsi lagi dengan alasan apapun setelah suatu periode pemakaian tertentu |
DOEN (Daftar Obat Esensial Nasional) | Daftar yang berisikan obat terpilih yang paling dibutuhkan dan diupayakan tersedia di unit pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan tingkatnya. DOEN merupakan standar nasional minimal untuk pelayanan kesehatan. |
DOTS (Directly Observed Therapy Shortcourse) | Strategi yang digunakan dalam pengendalian atau penanggulangan penyakit TB melalui peningkatan diagnosis TB dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis, pengobatan dengan Pengawasan Menelan Obat (PMO), kesinambungan persediaan obat anti TB jangka pendek dengan mutu terjamin serta pencatatan dan pelaporan secara baku untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi program penanggulangan TB. |
DPHO (Daftar dan Plafon Harga Obat) | Daftar harga obat dengan nama generik dan atau nama lain yang diberikan oleh pabrik yang memproduksi serta daftar harganya. Dengan adanya DPHO maka melindungi peserta Askes dari banyaknya item obat dan variasi harga yang relatif besar. |
DPT = Difteri – Pertusis – Tetanus | Vaksin yang mengandung tigaantigenuntuk mengimunisasi tubuh terhadap difteri, pertusis dan tetanus |
DSS (Dengue Shock Syndrome) | Demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok. |
DTPK (Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan) | Berdasarkan RPJMN 2010-2015 ditetapkan terdapat 183 kabupaten tertinggal di 27 provinsi, dan ditetapkan 92 Pulau-Pulau kecil terluar yang menjadi titik pangkal penetapan wilayah NKRI serta 34 Pulau-Pulau Kecil Terluar Berpenduduk yang memerlukan pelayanan kesehatan dasar (data Perpres 78 tahun 2005). Selain itu sebanyak 12 Provinsi, 35 kabupaten/kota, terutama di Kalbar, Kaltim, NTT dan Papua yang berhadapan langsung dengan negara tetangga. |
DVI (Disaster Victim Identification) | Upaya pengenalan kembali diri seseorang korban manusia yang mati yang terjadi akibat bencana. |
DVT (Deep Vein Thrombosis) | Terjadinya pembekuan darah di pembuluh darah balik (vena) dalam (sumbatan vena dalam), biasanya terjadi di daerah tungkai. |
Daerah Rawan Bencana | Daerah yang memiliki risiko tinggi terhadap ancaman terjadinya bencana baik akibat kondisi geografis, geologis dan demografis maupun karena ulah manusia |
Dana BOK (Dana Biaya Operasional Kesehatan) | Dana APBN Kementerian Kesehatan yang disalurkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melalui mekanisme tugas pembantuan. |
Dana Sehat | Dana yang secara berkala dihimpun oleh (kelompok) masyarakat untuk membiayai upaya pemeliharaan kesehatan/pengobatan anggota-anggotanya dan usaha kesehatan lingkungan di tempat tinggal (kelompok) masyarakat tersebut |
Dana Tugas Pembantuan BOK | Dana yang berasal dari APBN Kementerian Kesehatan, mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka tugas pembantuan yang diberikan pemerintah (c.q. Kementerian Kesehatan) kepada pemerintah daerah kabupaten/kota (c.q. Dinas Kesehatan) |
Dasipena (Pemuda Siaga Peduli Bencana) | Suatu Wadah atau Komponen pemuda yang dibentuk untuk mendukung upaya kesehatan dalam penanggulangan bencana di setiap daerah. |
Data ante mortem | Data-data yang penting dari korban sebelum kejadian atau pada waktu korban masih hidup, termasuk data vital tubuh, data gigi, data sidik jari dan data kepemilikan yang dipakai/dibawa |
Data post mortem | Data-data hasil pemeriksaan forensik yang dilihat dan ditentukan pada jenazah korban |
Death Rate for Women (DR) | Jumlah seluruh perempuan yang meninggal (karena berbagai sebab) dibagi jumlah perempuan. |
Deep Venous Thrombosis (DVT) | Pembekuan pembuluh darah balik, sebagai akibatnya muncul pembengkakan pada kaki kiri, akibatnya darah yang turun sukar untuk naik kembali ke jantung. |
Dekontaminasi | Tatacara dimana tindakan penyehatan dilakukan untuk menghilangkan bibit penyakit atau bahan beracun atau zat pada permukaan badan manusia atau hewan, didalam atau pada produk untuk konsumsi atau pada benda mati lainnya, termasuk alat angkut yang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat. |
Demam kuning (yellow fever) | Sebuah penyakit hemorrhagik virus akut. Virus ini berupa sebuah virus RNA sebesar 40 hingga 50 nm dengan indera positif dari keluarga Flaviviridae. Virus demam kuning ini ditularkan melalui gigitan nyamuk betina (nyamuk demam kuning, Aedes aegypti, dan spesies lain) dan ditemukan di kawasan tropis dan subtropis di Amerika Selatan dan Afrika, namun tidak di Asia. Satu-satunya makhluk yang ditunggangi virus ini adalah primata dan beberapa spesies nyamuk. Demam kuning terjadi dalam rupa demam, mual dan nyeri dan penyakit ini umumnya menghilang setelah beberapa hari. Pada beberapa pasien, fase beracunnya terjadi setelah itu, dan kerusakan hati dengan jaundis (penguningan kulit yang memberi nama penyakit ini) dapat terjadi dan mengakibatkan kematian. Karena kecenderungan pendarahan yang meningkat (diatesis pendarahan), demam kuning termasuk dalam kelompok demam hemorrhagik. WHO memperkirakan bahwa demam kuning mengakibatkan 200.000 korban sakit dan 30.000 kematian setiap tahunnya di daerah berpenduduk tanpa vaksin. |
Demensia | Penurunan fungsional yang disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada otak. Gejala umum demensia adalah pikun, gejala lainnya seperti hilangnya memori dan perhatian, kesulitan komunikasi dan penurunan persepsi visual yang dihasilkan oleh kerusakan sel-sel otak. |
Demografi | Kajian mengenai populasi yang menyangkut berbagai faktor seperti jumlah, struktur usia, kepadatan, fertilitas, kematian, pertumbuhan, serta variabel sosial dan ekonomi |
Dependency Ratio | Lihat Angka Beban Tanggungan |
Deratisasi | Tatacara dimana tindakan penyehatan diambil untuk mengendalikan atau membasmi vektor-vektor rodent penyakit yang terdapat didalam bagasi, kargo, petikemas, alat angkut, fasilitas-fasilitas, barang-barang dan paket pos di pintu masuk. |
Desa Siaga/Kelurahan Siaga Aktif | Desa/kelurahan yang mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilans berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi dan penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). |
Desa Siaga/Kelurahan Siaga | Desa/kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya potensial dan kemampuan kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri dalam rangka mewujudkan Desa Sejahtera. |
Desentralisasi | Penyerahan wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada daerah Otonom untuk mengatur dan mengururs pemerintah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia |
Desinfeksi | Tindakan untuk membunuh bibit penyakit yang berada di luar tubuh. |
Deteksi Dini Stroke | Gunakan penilaian “SEGERA Ke RS yaitu (1) Senyum yang tidak simetris, (2) Gerak anggota tubuh yang melemah atau tidak dapat digerakkan secara tiba-tiba, (3) SuaRa yang pelo, parau atau menghilang, (4) Kebas/baal, (5) Rabun/Gangguan penglihatan, (6) Sempoyongan/vertigo/pusing berputar. |
Detoksifikasi | Suatu proses intervensi medis yang bertujuan untuk membantu pecandu, penyalahguna dan korban penyalahgunaan narkotika mengatasi gejala putus zat akibat penghentian narkotika dari tubuh pecandu, penyalahguna dan korban penyalahgunaan yang mengalami ketergantungan fisik. |
Diabetes Mellitus (DM) | Suatu sindroma kronik gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak akibat ketidakcukupan sekresi insulin atau resistensi insulin pada jaringan yg dituju. Diabetes Melitus merupakan penyakit menahun yang ditandai oleh kadar gula/glukosa darah yang melebihi nilai normal. Nilai normal Gula Darah Sewaktu (GDS)/tanpa puasa |
Diafragma | Alat kontrasepsi berbentuk kap bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks (leher rahim) |
Diagnosis | Penentuan jenis penyakit dengan meneliti (memeriksa) gejala-gejalanya atau merupakan proses pemeriksaan terhadap suatu hal. |
Diagraam Rangkaian Alat Kesehatan | Gambar rangkaian yang menunjukan tata letak komponen, blok komponen dan hubungan kabel/printed circuit antar komponen/blok komponen suatu alat. Dapat dipergunakan untuk mengetahui tingkat teknologi dan melakukan identifikasi / melacak kerusakan alat |
Diare akut | Secara operasional, diare akut adalah buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering biasanya dan berlangsung kurang dari 14 hari |
Diare persisten (Persistence diarhoea) | diare akut yang berlanjut sampai 14 hari atau lebih |
Diare | Penyakit di mana penderita mengalami buang air besar yang sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan. Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), penyakit dari makanan atau kelebihan vitamin C dan biasanya disertai sakit perut, dan seringkali enek dan muntah. Diare dapat disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, cacing dan jamur, intoksikasi makanan yang mengandung bakteri atau toksin (makanan beracun), alergi susu sapi atau makanan tertentu, gangguan penyerapan (malabsorbsi) karbohidrat, lemak dan protein. |
Diet sehat kalori seimbang | Mengkonsumsi beragam jenis makanan, meliputi sumber karbohidrat 3-8 porsi per hari, sayuran 2-3 porsi per hari, buah 3-5 porsi per hari, dan protein nabati dan hewani masing-masing 2-3 porsi per hari serta membatasi garam, gula dan lemak. |
Dietisien | Seorang nutrisionis yang telah mendalami pengetahuan dan ketrampilan dietetik baik melalui lembaga pendidikan formal maupun pengalaman bekerja dengan masa kerja minimal 1 tahun atau yang mendapat sertifikasi dari Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI) dan bekerja di unit pelayanan yang menyelenggarakan terapi dietetik. (Sumber: Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI 2003) |
Difabel = disabilitas | Gangguan, keterbatasan aktivitas, dan pembatasan partisipasi. Gangguan adalah sebuah masalah pada fungsi tubuh atau strukturnya; suatu pembatasan kegiatan adalah kesulitan yang dihadapi oleh individu dalam melaksanakan tugas atau tindakan, sedangkan pembatasan partisipasi merupakan masalah yang dialami oleh individu dalam keterlibatan dalam situasi kehidupan. Jadi disabilitas adalah sebuah fenomena kompleks, yang mencerminkan interaksi antara ciri dari tubuh seseorang dan ciri dari masyarakat tempat dia tinggal. Penyandang cacat adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan secara selayaknya, yang terdiri dari: 1. penyandang cacat fisik; 2. penyandang cacat mental; serta 3. penyandang cacat fisik dan mental. |
Difabel | Sebutan bagi seseorang yang mempunyai keterbatasan fungsional. |
Dioksin | Senyawa pencemar lingkungan yang dapat mempengaruhi beberapa organ dan sistem dalam tubuh. Sifat dioksin dapat larut dalam lemak, dan dapat bertahan dalam tubuh karena stabilitas kimianya. Zat dioksin akan dilepaskan melalui proses penguapan dengan suhu yang sangat tinggi, yakni 446,5 derajat celcius. |
Disabilitas | Segala restriksi atau kekurangan kemampuan untuk melakukan aktifitas dalam lingkup wajar bagi manusia yang disebabkan oleh impairmen (kehilangan/ketidaknormalan fisik/psikologis. |
Disability | Suatu keadaan di mana individu mengalami kekurangmampuan yang dimungkinkan karena adanya keadaan impairment seperti kecacatan pada organ tubuh. Contoh pada orang yang cacat kakinya, maka dia akan merasakan berkurangnya fungsi kaki untuk melakukan mobilitas. |
Disentri (Dysentery) | Sindrom disentri terdiri dari kumpulan gejala, diare dengan darah dan lendir dalam feses dan adanya tenesmus. |
Disinfeksi | Tatacara dimana tindakan penyehatan yang dilakukan untuk mengendalikan atau membasmi bibit penyakit pada permukaan tubuh manusia atau hewan atau didalam atau pada bagasi, kargo, peti kemas, alat angkut, barang-barang dan paket pos, secara pemaparan langsung dengan bahan kimia atau bahan fisika. |
Disinfektan | Bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinyainfeksiatau pencemaran olehjasad renikatauobatuntuk membasmikuman penyakit.Pengertian lain dari disinfektan adalah senyawa kimia yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuhmikroorganismeyang terpapar secara langsung oleh disinfektan.Disinfektan tidak memiliki daya penetrasi sehingga tidak mampu membunuh mikroorganisme yang terdapat di dalam celah atau cemaran mineral.Selain itu disinfektan tidak dapat membunuhspora bakterisehingga dibutuhkan metode lain sepertisterilisasidengan autoklaf. |
Disinseksi | Tatacara dimana tindakan penyehatan dilakukan untuk mengendalikan atau membunuh vektor serangga yang menyebabkan penyakit pada manusia, yang terdapat dalam bagasi, kargo, petikemas,alat angkut, barang-barang dan paket pos. |
Disleksia | Gangguan perkembangan berupa kesulitan dalam perolehan bahasa-tertulis atau membaca dan menulis. Penyebabnya adalah gangguan dalam asosiasi daya ingat dan pemrosesan di sentral yang semuanya adalah gangguan fungsi otak. |
Diversifikasi Pangan | Sebuah program yang mendorong masyarakat untuk memvariasikan makanan pokok yang dikonsumsinya sehingga tidak terfokus pada satu jenis. Di Indonesia, diversifikasi pangan dimaksudkan untuk memvariasikan konsumsi masyarakat Indonesia agar tidak terfokus pada nasi. Indonesia memiliki beragam hasil pertanian yang sebenarnya bisa difungsikan sebagai makanan pokok seperti sukun, ubi, talas, dan sebagainya yang dapat menjadi faktor pendukung utama diversifikasi pangan. Diversifikasi pangan pada pemerintahan Indonesia menjadi salah satu cara untuk menuju swasembada beras dengan minimalisasi konsumsi beras sehingga total konsumsi tidak melebihi produksi. Definisi diversifikasi pangan tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan. |
Dokter Keluarga | Dokter Keluarga adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien (di fasilitas/sistem pelayanan kesehatan) untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia, dan jenis kelamin sedini dan sedapat mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik, bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya, dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien yang mengutamakan pencegahan serta menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan moral. Layanan yang diselenggarakannya (wewenang) sebatas kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran dasar ditambah dengan kompetensi dokter layanan primer yang diperoleh melalui CME/CPD atau program spesialisasi. |
Dokter Layanan Primer (DLP) | Dokter yang menjadi kontak pertama dengan pasien dan memberi pembinaan berkelanjutan (continuing care), membuat diagnosis medis dan penangannnya, membuat diagnosis psikologis dan penangannya, memberi dukungan personal bagi setiap pasien dengan berbagai latar belakang dan berbagai stadium penyakit, mengkomunikasikan informasi tentang pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan prognosis, dan melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit kronik dan kecacatan melalui penilaian risiko, pendidikan kesehatan, deteksi dini penyakit, terapi preventif, dan perubahan perilaku. |
Dosis Ulangan | Dosis ulangan DT (Difteri, Tetanus) dan TT diberikan pada anak-anak usia sekolah dasar untuk menjamin kelangsungan perlindungan secara individual terhadap difteri dan tetanus |
Dosis | Jumlah gram atau volume dan frekuensi pemberian obat sesuai dengan umur dan berat badan pasien |
Droplet Precautions (kewaspadaan penularan lewat droplet) | Bertujuan untuk menurunkan penularan droplet (percikan yang besar, > 5 mikrometer) dari kuman patogen yang infeksius, yang mengenai lapisan mukosa, hidung, mulut atau konjungtiva mata dari orang yang rentan. |
Droplet | Partikel air kecil (seperti hujan rintik-rintik) yang mungkin dihasilkan ketika seseorang batuk atau bersin atau ketika air diubah menjadi kabut halus oleh aerator atau shower. Berukuran antara tetesan dan droplet nuclei, partikel-partikel ini, meskipun mungkin masih mengandung mikroorganisme menular, cenderung cepat hilang dari udara sehingga risiko penularan penyakit melaluinya terbatas pada orang-orang di dekat sumber tetesan. |
Drugs (istilah dalam pedoman World Health Organization) | Setiap zat kecuali makanan, minuman dan oksigen yang apabila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi fisik maupun psikologis individu. |
Dwelling Time | Waktu yang dihitung mulai dari suatu peti kemas (kontainer) dibongkar dan diangkat (unloading) dari kapal sampai peti kemas tersebut meninggalkan terminal pelabuhan melalui pintu utama. BRT Planning Guide (2007) menyebutkan besarnya waktu ini terdiri dari 3 waktu tundaan, yaitu waktu naik penumpang (boarding time), waktu turun penumpang (alighting time) dan dead time. |
EBA (Executive Brain Assesment) | Sebuah tes identifikasi potensi otak individu yang mendasari kapasitas SDM dan kepemimpinan seseorang dalam aktivitasnya di organisasi. Unsur-unsur yang dinilai adalah dominasi otak (dominasi otak kiri/dominasi otak kanan), modalitas belajar (visual/auditorik/kinestetik) dan gaya berpikir (analyzer/organizer/personalizer/strategizer). |
EHRA (Environmental Health Risk Assesment) | Survei partisipatif di kabupaten/kota yang bertujuan untuk mengetahui kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku masyarakat terhadap higiene dan sanitasi pada skala rumah tangga. Dasar survei merujuk kepada pengamatan dan kajian terhadap 5 (lima) pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan RI yaitu (1) Stop Buang Air Besar Sembarangan, (2) Cuci Tangan Pakai Sabun, (3) Pengelolaan Makanan dan Air Minum Rumah Tangga, (4) Pengelolaan Sampah dan (5) Air Limbah Domestik. |
EKG (Elektrokardiogram) | Mesin yang mencatat aktivasi listrik dari denyut jantung. Kadang-kadang elektrokardiogram dapat menunjukkan apakah serangan jantung telah terjadi, tetapi seringkali EKG menujukkan normal meskipun penyakit arteri koroner berat sudah hadir |
ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) | Salah satu metode yang sensitif untuk mendeteksi antibodi, antigen, hormon maupun bahan-bahan toksik. Metode ini merupakan pengembangan dari sistem deteksi dengan imunofluoresen atau radioaktif. Immunoassay enzim yang secara khusus disebut uji kadar imunosorben terikat enzim atau ELISA ini merupakan uji serologis yang digunakan untuk imunodiagnosis infeksi oleh virus, bakteri, parasit dan antigen mikrobial lainnya. |
EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Survival) | Sebuah program kerjasama Kementerian Kesehatan RI dan USAID selama lima tahun (2012-2016) dalam rangka mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Melalui program ini diharapkan terjadi percepatan penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir sebesar 25% di Indonesia. Tujuan dari Program EMAS ini adalah (1) Penurunan jumlah kematian ibu dan bayi baru lahir di fasilitas kesehatan sebesar 25% dalam periode 5 tahun, (2) Peningkatan kualitas pelayanan obstetri dan bayi di rumah sakit dan peningkatan jumlah rumah sakit yang terakreditasi secara internasional, (3) Peningkatan kualitas Sistem Rujukan. |
EWORS (Early Warning Outbreak Recognition System) | Suatu sistem jaringan informasi yang menggunakan internet yang bertujuan untuk menyampaikan berita adanya kejadian luar biasa pada suatu daerah di seluruh Indonesia ke pusat EWORS (Badan Litbangkes. Depkes RI.) secara cepat. Melalui sistem ini peningkatan dan penyebaran kasus dapat diketahui dengan cepat, sehingga tindakan penanggulangan penyakit dapat dilakukan sedini mungkin. (Sumber: www.litbang.depkes.go.id) |
Ebola | Sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Tingkat kematian berkisar antara 80% sampai 100%. Asal kata adalah dari sungai Ebola di Kongo. Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit. Masa inkubasinya dari 2 sampai 21 hari, umumnya antara 5 sampai 10 hari. Saat ini telah dikembangkan vaksin untuk Ebola yang 90% efektif dalam monyet, namun vaksin untuk manusia belum ditemukan. Sejauh ini, Ebola adalah penyakit yang paling mematikan di seluruh dunia. Kesempatan untuk hidup jika terinfeksi penyakit ini masih 0% alias tidak mungkin, dan sampai sekarang masih dicari vaksinnya. Penderita biasanya bisa langsung meninggal dalam siklus 6 hari sampai 20 hari, alias sangat cepat. Sekarang bisa dikatakan bahwa Ebola adalah penyakit yang paling dihindari untuk terjangkit di seluruh dunia. |
Efek samping kontrasepsi | Efek yang tidak diinginkan yang dapat terjadi akibat penggunaan alat kontrasepsi, tetapi tidak menimbulkan akibat serius terhadap klien. |
Efek samping | Efek toksik yang terjadi dalam terapi oleh karena dosis lazim atau dosis yang dianjurkan |
Eklampsia | Satu jenis penyakit yang terjadi pada saat kehamilan tua, disertai dengan tekanan darah tinggi dan dapat mengakibatkan kekejangan terkadang diikuti dengan tidak sadar (coma). |
Eksploitasi Anak (Child Exploitation) | Penggunaan anak dalam pekerjaan atau aktifitas lain untuk keuntungan orang lain. |
Electroenchephalography | Alat pemeriksaan aktivitas saraf otak. |
Electronic Cigarettes (ECs) / Electronic Nicotine Delivery System (ENDS) | Alat yang berfungsi untuk mengubah zat-zat kimia menjadi uap dan mengalirkannya ke paru-paru, di mana zat kimia tersebut, merupakan campuran zat seperti nikotin dan propylene glicol. Sampai saat ini keamanan ENDS belum terbukti secara ilmiah, karena dalam produk ini disinyalir mengandung zat-zat berbahaya seperti nikotin dan konsentrasi tinggi propylene glycol, yaitu zat penyebab iritasi jika dihirup. Berdasarkan tes oleh Food and Drug Administration (FDA), beberapa produk juga mengandung diethylene glycol, yang merupakan zat kimia yang digunakan untuk meracuni. |
Emboli = embolus | Terjadinya bekuan darah atau sumbatan lain yang terbawa oleh darah dari pembuluh darah lainnya dan terdesak ke dalam pembuluh darah yang lebih kecil sehingga menyumbat sirkulasi darah. |
Emerging diseases | Penyakit-penyakit yang mencuat yaitu penyakit yang angka kejadiannya meningkat dalam dua dekade terakhir ini, atau mempunyai kecenderungan untuk meningkat dalam waktu dekat, penyakit yang area geografis penyebarannya meluas, dan penyakit yang tadinya mudah dikontrol dengan obat-obatan namun kini menjadi resisten. |
Emotional Abuse terhadap anak | Meliputi kegagalan penyediaan lingkungan yang mendukung dan memadai bagi perkembangannya, termasuk ketersediaan seorang yang dapat dijadikan figur primer, sehingga anak dapat berkembang secara stabil dan dengan pencapaian kemampuan sosial dan emosional yang diharapkan sesuai dengan potensi pribadinya dan dalam konteks lingkungannya. |
Endemi (Endemic) | Keberadaan penyakit atau agen infeksi secara terus menerus pada populasi tertentu atau wilayah tertentu. Juga dipakai untuk menyatakan insidens kasus baru penyakit yang selalu ada dalam keadaan mantap di suatu wilayah. |
Endemik GAKI, daerah endemik GAKI | Daerah sebagian besar penduduknya mengalami pembesaran kelenjar gondok, dengan klasifikasi sebagai berikut : Daerah GAKI berat, bila TGR > 30 % Daerah GAKI sedang, bila TGR 20 – 29,9% Daerah GAKI ringan, bila TGR 5 – 19,9% Daerah non-endemiK, bila TGR |
Endometriosis | Kondisi dimana sel-sel/jaringan aktif rahim juga tumbuh di luar rahim (berakibat nyeri menstruasi, timbulnya kista endometriosis, dan sering menyumbat tuba fallopi). |
Endoskopi | Teknik untuk melihat bagian dalam tubuh dengan menggunakan alat yang dimasukkan langsung ke dalam organ tubuh yang hendak dilihat. |
Epidemi (Epidemic) | Timbulnya kasus penyakit atau suatu kejadian di dalam suatu populasi atau wilayah yang melebihi keadaan yang biasa dianggap normal. Sifat-sifat penyakit, wilayah, dan musim harus diperhitungkan. Untuk menentukan ada tidaknya jumlah kasus yang melebihi normal perlu diketahui insidens kejadian sebelumnya pada daerah yang sama. |
Epidemiologi (Epidemiology) | Ilmu yang mempelajari sebaran dan penyebab keadaan sehat atau sakit pada populasi, dan penerapannya dalam pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan dan penyakit. |
Epistaksin = mimisan | Pendarahan atau keluarnya tetesan darah yang keluar melalui hidung. Penyebab terjadinya mimisan antara lain perubahan cuaca, penyakit tumor, demam berdarah dan sinusitis. |
Epstein Barr Virus (EBV) | Virus yang menjadi salah satu penyebab terjadinya Artritis Rematoid, penyakit yang penyebabnya belum diketahui hingga sekarang. |
Eradikasi = Pembasmian (Eradication) | Pemusnahan agen infeksi dalam upaya menghalangi penyebaran infeksi, misalnya eradikasi penyakit cacar di seluruh dunia, dan eradikasi penyakit malaria di wilayah tertentu. |
Eradikasi Polio (ERAPO) | Program global/dunia dalam rangka membasmi virus polio liar di seluruh dunia pada tahun 2008. Untuk melaksanakan ERAPO ini strateginya melalui imunisasi rutin, imunisasi tambahan (PIN,BIAS), Surveilans AFP dan laboratorium containment |
Etiologi | Ilmu tentang penyebab penyakit. |
Etnomedisin | Cabang antropologi medis yang membahas tentang asal mula penyakit, sebab-sebab dan cara pengobatan menurut kelompok masyarakat tertentu. |
Evakuasi | Upaya untuk memindahkan korban dari lokasi yang tertimpa bencana ke wilayah yang lebih aman untuk mendapatkan pertolongan. |
FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) | FCTC atau Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau adalah perjanjian internasional kesehatan masyarakat pertama sebagai hasil negosiasi 192 negara anggota organisasi kesehatan sedunia (WHO). FCTC merupakan dokumen berbasis bukti ilmiah untuk menegaskan bahwa setiap orang berhak mendapatkan derajat kesehatan setinggi-tingginya. |
FDA | Food and Drug Administration |
FDC (Fixed Dose Combination) | Kombinasi beberapa obat dalam satu pil. |
FEFO (First Expired First Out) | Sistem yang memastikan bahwa produk yang sudah melewati masa kadaluwarsa tidak digunakan/diperjualbelikan lagi. Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa harus dilakukan secara berkala dan efektif, terutama pada produk pangan dengan masa simpan singkat. |
FKTP | Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama |
Faralkes (Farmasi dan Alat Kesehatan On-Line) | “Track & Trace System e-Regalkes” , sistem pembayaran dengan metode e-Payment, dan pelayanan surat keterangan secara online atau e-Suka. Melalui sistem Track and Trace e-regalkes, maka dapat dilacak dan ditelusuri setiap tahapan proses evaluasi sertifikasi/perizinan. Sistem ini terkoneksi dengan portal Indonesia National Single Window (INSW) yang akan memfasilitasi perdagangan baik ekspor dan impor. Dengan sistem ini maka pemohon dapat memantau proses perizinannya sesuai janji layanan. |
Farmakodinamik | Aspek efek obat terhadap berbagai organ tubuh dan mekanisme kerjanya |
Farmakologi | Ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang obat, terutama dampaknya pada tubuh. |
Farmakope Herbal Indonesia (FHI) | Standar mutu yang diterapkan pada bahan baku obat tradisional, dengan tujuan untuk menjamin obat tradisional yang dihasilkan aman, bermutu dan bermanfaat. |
Farmakovigilans | |
Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) | Fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat spesialistik atau sub spesialistik yang meliputi rawat jalan tingkat lanjutan, rawat inap tingkat lanjutan dan rawat inap di ruang perawatan khusus. |
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) | Fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi, promotif, preventif, diagnosis, perawatan, pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya. |
Fasilitas Pelayanan KB Lengkap | Fasilitas yang mampu dan berwenang memberikan pelayanan kontrasepsi metode: sederhana (kondom, obat vaginal), Pil KB, Suntik KB, AKDR, pemasangan/pencabutan implan, dan MOP bagi memenuhi persyaratan. Fasilitas ini berlokasi dan merupakan bagian dari: Puskesmas/Puskesmas dengan rawat inap, balai pengobatan swasta, BKIA Swasta, poliklinik TNI/POLRI, dan rumah bersalin. |
Fasilitas Pelayanan KB Paripurna | Fasilitas yang mampu dan berwenang memberikan pelayanan semua jenis pelayanan kontrasepsi ditambah dengan pelayanan rekanalisasi dan penanggulangan infertilitas. Fasilitas ini berlokasi dan merupakan bagian dari: RSU kelas A,RSU TNI/POLRI kelas I, RSU swasta setara, RSU kelas B yang sudah ditetapkan sebagai tempat rekanalisasi. |
Fasilitas Pelayanan KB Sederhana | Fasilitas yang mampu dan berwenang memberikan pelayanan kontrasepsi metode: sederhana (kondom, obat vaginal), pil KB, Suntik KB, AKDR/implant (jika terdapat bidan terlatih), penanggulangan efek samping, komplikasi ringan dan upaya rujukan. Fasilitas ini berlokasi dan merupakan bagian dari: Pustu, balai pengobatan swasta, BKIA swasta, pos kesehatan TNI/Polri, fasilitas KB khusus (pemerintah/swasta), dokter/Bidan praktek swasta, Polindes. |
Fasilitas Pelayanan KB Sempurna | Fasilitas yang mampu dan berwenang memberikan pelayanan kontrasepsi metode : sederhana (kondom, obat vaginal), pil KB, suntik KB, AKDR, pemasangan/pencabutan implant, dan MOP, dan MOW bagi memenuhi persyaratan. Fasilitas ini berlokasi merupakan bagian dari : RSU kelas C yang mempunyai SpOG, dokter spesialis bedah, serta dokter umum yang telah mendapatkan pelatihan, RSU swasta setara yang mempunyai SpOG, dokter spesialis bedah, serta dokter umum yang telah mendapatkan pelatihan, RSU TNI/POLRI yang mempunyai SpOG, dokter spesialis bedah, serta dokter umum yang telah mendapatkan pelathan, dan RS bersalin. |
Fasyankes (Fasilitas Pelayanan Kesehatan) | Suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, danf atau masyarakat. |
Fekunditas | Kemampuan fisiologi untuk melahirkan anak. |
Fertilisasi | Sebuah proses pembuahan sel sperma atau sel telur, dimana keberhasilan proses pembuahan tersebut bergantung pada kondisi fisik sel sperma dan sel telur. |
Fertilitas | Suatu ukuran yang diterapkan untuk mengukur hasil reproduktif wanita yang diperoleh dari statistik kelahiran hidup. |
Fetal Alcohol Syndrome (FAS) | Gangguan utama berat akibat penggunaan alkohol pada janin, FAS merupakan kelompok masalah dengan gangguan retardasi mental, cacat bawaan, bentuk wajah abnormal, masalah pertumbuhan, gangguan sistem syaraf pusat, gangguan memori dan belajar, gangguan penglihatan dan pendengaran, dan gangguan perilaku. FAS menetap selama kehidupan, tidak dapat diperbaiki. Penderita FAS memerlukan sekolah khusus untuk mengatasi hendayanya. |
Fetal death | Peristiwa menghilangnya tanda-tanda kehidupan dari hasil konsepsi sebelum hasil konsepsi tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya. Termasuk dalam pengertian fetal death antara lain still birth dan abortus. |
Fibrolamellar carcinoma | Jenis langka pada hepatoma yang biasanya secara relatif mempengaruhi orang dewasa muda. Hal ini bukan disebabkan oleh sirosis yang telah ada sebelumnya, hepatitis B atau C, atau faktor resiko lainnya yang diketahui. Orang dengan fibrolamellar carcinoma biasanya lebih baik dibandingkan mereka yang menderita hepatoma jenis lain. Kebanyakan hidup beberapa tahun lagi setelah hepatoma diangkat. |
Filariasis | Infeksi karena Filaria. Filaria merupakan nematoda (cacing gelang) berbentuk mirip benang yang dalam keadaan dewasa hidup dalam sistem peredaran darah atau sistem peredaran getah bening. Tempayak/larvanya yang disebut mikrofilaria dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk. Manifestasi yang sering dijumpai adalah manifestasi kronis berupa elefantiasis (kaki gajah) dan hidrokel (timbunan cairan setempat khususnya terjadi pada buah zakar). Terdapat tiga spesies cacing penyebab Filariasis yaitu Wuchereria bancrofti; Brugia malayi; Brugia timori. Semua spesies tersebut terdapat di Indonesia, namun lebih dari 70% kasus filariasis di Indonesia disebabkan oleh Brugia malayi. |
Fisioterapi | Pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi dan komunikasi. |
Fitofarmaka | Sediaan obat tradisional yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku |
Flora usus | Bakteri, ragi, dan jamur yang tumbuh normal dalam usus. |
Flu Singapura | Penyakit infeksi virus RNA yang umumnya menyerang anak-anak usia di bawah 5 tahun, meskipun juga dapat menjangkiti orang dewasa. Gejala khasnya adalah ruam di telapak tangan dan kaki serta sariawan di area mulut (lidah, gusi, pipi sebelah dalam) yang membuat sakit saat menelan. Penyakit ini umumnya membaik sendiri (self-limiting) dalam 7-10 hari. |
Flu burung = flu unggas = Bird Flu = Avian Influenza | Suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan ditularkan oleh unggas. Penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus avian infuenza sub tipe H5N1 pada unggas dikonfirmasikan telah terjadi di Republik Korea, Vietnam, Jepang, Thailand, Kamboja, Taiwan, Laos, China, Indonesia dan Pakistan. Sumber virus diduga berasal dari migrasi burung dan transportasi unggas yang terinfeksi. |
Fluor albus = keputihan = duh tubuh vagina | Keluarnya cairan yang berlebihan dari dalam vagina disertai dengan gatal/rasa terbakar pada vulva. |
Flying Health Care = Pelayanan kesehatan udara/dokter terbang | Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tim kesehatan bergerak dalam rangka meningkatkan akses dan ketersediaan pelayanan kesehatan di DTPK dengan dukungan transportasi udara. |
Fobia | Ketakutan yang sangat berlebihan dan abnormal terhadap sesuatu hal, misalnya terhadap timbulnya atau adanya suatu penyakit berbahaya pada diri, sehingga dapat menghambat kehidupan penderitanya. |
Food Grade | Istilah untuk menjelaskan golongan material yang layak dipakai untuk memproduksi perlengkapan makan. Suatu material dianggap Food Grade apabila material tersebut tidak akan memindahkan atau mentransfer zat-zat yang berbahaya/beracun ke makanan yang akan kita makan. |
Food supplement | Makanan tambahan. |
Food-borne diseases | Suatu penyakit yang merupakan hasil dari pencernaan dan penyerapan makanan yang mengandung mikroba (mikroorganisme) oleh tubuh manusia. Mikroorganisme tersebut dapat menimbulkan penyakit baik dari makanan asal hewan yang terinfeksi ataupun dari tumbuhan yang terkontaminasi. Makanan yang terkontaminasi selama proses atau pengolahan dapat berperan sebagai media penularan juga. |
Formalin | Sebuah larutan berwarna formaldehida dalam air, digunakan terutama sebagai pengawet spesimen jaringan atau mayat. Formalin digunakan untuk mengawetkan jaringan sehingga dapat diproses dan diperiksa di bawah mikroskop oleh seorang ahli patologi. |
Formularium Rumah Sakit | Daftar obat yang disepakati beserta informasinya yang harus diterapkan di rumah sakit. Formularium Rumah Sakit disusun oleh Panitia Farmasi dan Terapi (PFT)/Komite Farmasi dan Terapi (KFT) rumah sakit berdasarkan DOEN dan disempurnakan dengan mempertimbangkan obat lain yang terbukti secara ilmiah dibutuhkan untuk pelayanan di rumah sakit tersebut. Penyusunan Formularium Rumah Sakit juga mengacu pada pedoman pengobatan yang berlaku. |
Formularium Spesialistik | Buku yang berisi informasi lengkap obat – obat yang paling dibutuhkan oleh dokter spesialis bidang tertentu, untuk pengelolaan pasien dengan indikasi penyakit tertentu. |
Formulasi | Bentuk fisik obat, misalnya tablet, kapsul, sirop, krim, suntikan. |
Fornas = Formularium Nasional | Daftar obat yang disusun berdasarkan bukti ilmiah mutakhir oleh Komite Nasional Penyusunan Fornas. Obat yang masuk dalam daftar obat Fornas adalah obat yang paling berkhasiat, aman, dan dengan harga terjangkau yang disediakan serta digunakan sebagai acuan untuk penulisan resep dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Selain itu, Fornas adalah bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). |
Fortifikasi Pangan | Penambahan zat gizi mikro (vitamin dan/atau mineral) pada bahan makanan dalam proses pengolahan, dengan tujuan utama meningkatkan tingkat konsumsi dari zat gizi bagi populasi yang rawan gizi, yang salah satunya adalah ibu menyusui, meningkatkan nilai gizi pangan yang bersangkutan. Fortifikasi pangan ini merupakan bagian dari perbaikan gizi, manfaatnya untuk pencegahan, pengendalian dan penanggulangan masalah defisiensi zat gizi agar terhindar dari gangguan yang membawa kepada penderitaan manusia dan kerugian sosio-ekonomis. |
Fortifikasi | Upaya meningkatkan mutu gizi makanan dengan menambahkan pada makanan tersebut satu atau lebih zat gizi mikro. (Sumber : Fortifikasi dalam Program Gizi, Koalisi Fortifikasi Indonesia 2003) |
Fotofobia | Sensitivitas tehadap cahaya. |
Frambusia = Patek = Yaws | Suatu penyakit infeksi di daerah tropis yang disebabkan oleh kuman Treponema pertenue. Gejala primernya berupa luka pada kulit yang menyerupai buah frambos (murbei). Penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh Treponema pallidum sub spesies pertenue (merupakan saudara dari Treponema penyebab penyakit sifilis), penyebarannya tidak melalui hubungan seksual, yang dapat mudah tersebar melalui kontak langsung antara kulit penderita dengan kulit sehat. Penyakit ini tumbuh subur terutama didaerah beriklim tropis dengan karakteristik cuaca panas, banyak hujan, yang dikombinasikan dengan banyaknya jumlah penduduk miskin, sanitasi lingkungan yang buruk, kurangnya fasilitas air bersih, lingkungan yang padat penduduk dan kurangnya fasilitas kesehatan umum yang memadai. |
G4G1L5 | Jumlah konsumsi gula, garam dan lemak yang disarankan dalam sehari, terdiri dari gula 4 sendok makan/orang/hari, garam 1 sendok teh/orang/hari dan lemak 5 sendok makan/orang/hari. Gula adalah jumlah seluruh monosakarida (glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa) yang terdapat pada pangan dan bahan yang ditambahkan. Garam adalah senyawa mineral dengan unsur utama natrium dan klorida, dinyatakan sebagai natrium total yang berasal dari bahan pangan dan bahan yang ditambahkan. Lemak adalah lemak total yang menggambarkan semua kandungan asam lemak, dinyatakan sebagai trigliserida yang berasal dari bahan pangan dan atau bahan yang ditambahkan. |
GAIN UCI | Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional untuk mencapai Universal Child Immunization (UCI) pada tingkat desa. GAIN UCI dilakukan melalui Penguatan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS), pemberdayaan masyarakat, dan pemerataan jangkauan. |
GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) | Sekumpulan gejala yang dapat diakibatkan karena kekurangan unsur Iodium pada tumbuh kembang manusia secara terus menerus. (Sumber : Komite Nasional Garam Tingkat Pusat, 1997) |
GAP (Gender Analisis Pathways) | Lihat Alur Analisis Gender |
GAPDP | Global Action Plan Diarrhea and Pnemonia |
GATS (Global Adult Tobacco Survey) | Survei nasional yang representatif dengan menerapkan protokol standar antar negara untuk memonitor konsumsi tembakau pada penduduk usia 15 tahun atau lebih, dan pencapaian upaya pengendaliannya. |
GAVI (Global Alliance for Vaccine and Immunization) | Bantuan dana hibah kepada Pemerintah Indonesia untuk penguatan program imunisasi. |
GBBH (Gerakan Bulan Boh Hatee) | Program Gerakan Bulan Boh Hatee (GBBH) atau gerakan bulan buah hati dalam meningkatkan kesehatan bayi dan balita yang dilaksanakan di Kabupaten Aceh Besar. |
GDO (Gawat Darurat Obstetri) | Kasus gawat darurat yang berhubungan dengan masalah yang terjadi pada maternal (kehamilan, persalinan dan nifas) antara lain kehamilan kurang dari 20 minggu (Abortus, Hiperemesis, Mola), kehamilan lebih dari 20 minggu (Plasenta previa, solusio plasenta, ruptur uteri); Persalinan (Plasenta previa, perlukaan jalan lahir, sisa plasenta) serta Nifas (Atonia uteri, perlukaan jalan lahir, sisa plasenta. |
GDP (Gross Domestic Product) | Pendekatan produksi: Nilai total barang dan jasa yang diproduksi oleh semua unit produksi di suatu negara pada suatu periode (biasanya satu tahun). Unit-unit produksi dikelompokkan sesuai International Standard Industrial Classification of All Economic Activities (ISIC) yaitu: pertanian; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; listrik, gas dan air minum; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; jasa-jasa termasuk government services. Pendekatan penggunaan/pengeluaran: Jumlah komponen pengeluaran, mencakup pengeluaran konsumsi rumah tangga dan institusi pribadi non profit, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto, penambahan stok dan net export pada satu periode. Net export adalah ekspor dikurangi impor. Pendekatan pendapatan: Jumlah pendapatan dari faktor-faktor produksi yang dihasilkan dalam proses produksi di satu negara dalam satu periode tertentu. Komponen-komponen pendapatan dari faktor – faktor produksi dapat berupa upah atau gaji, sewa tanah, interest modal dan keuntungan kotor. Keuntungan mencakup pajak pendapatan dan pajak langsung lain. Dalam definisi ini, GDP juga mengandung depresiasi dan pajak langsung neto. (Sumber : terjemahan bebas dari www.bps.go.id) |
GDS (Gula Darah Sewaktu) / Glukosa Sewaktu | Kadar glukosa darah yang diukur pada saat itu (saat pemeriksaan). |
GE (Gastroenteritis) | Peradangan mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan diare, yaitu buang air besar lembek atau cair, dapat bercampur darah atau lender, dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam, dan disertai dengan muntah, demam, rasa tidak enak di perut dan menurunnya nafsu makan. Apabila diare >30 hari disebut kronis. |
GEMZAR (Gerakan Minum Air Zamzam dan Makan Kurma) | Gerakan yang diluncurkan oleh Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI untuk mengatasi masalah dehidrasi atau kekurangan cairan serta mengendalikan penyakit Diabetes Melitus (DM) pada jamaah haji Indonesia. |
GERDUNAS-TB (Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan Tuberkulosis) | Suatu gerakan terpadu dan menyeluruh, meliputi seluruh pihak di lingkungan masyarakat baik swasta maupun pemerintah. GERDUNAS-TB merupakan forum kemitraan (partnership forum) diharapkan dapat mempercepat upaya penanggulangan TB di Indonesia dengan menciptakan iklim kemitraan dan transparansi bagi setiap upaya penanggulangan TB termasuk mendekatkan pelayanan yang bermutu kepada penderita TB |
GFR (General Fertility Rate) | Lihat Angka Kelahiran Umum |
GHPR (Gigitan Hewan Penular Rabies) | Gigitan oleh hewan penular Rabies terutama anjing, kucing dan kera melalui gigitan, aerogen, transplantasi atau kontak dengan bahan yang mengandung virus Rabies pada kulit yang lecet atau mukosa yang menularkan. Penyakit Rabies merupakan penyakit menular akut dari susunan syaraf pusat yang disebabkan oleh virus Rabies. |
GIBURNO (Gizi Buruk Nol) | Gerakan penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dan Gizi Buruk di Kabupaten Lombok Utara; menunjukkan betapa kondisi sosial ekonomi masyarakat cukup berperan dalam banyaknya kasus gizi buruk dan tingginya angka kematian ibu. Kasus menikah muda lalu cerai segera serta banyaknya anak yang dititpkan pada neneknya karena sang ibu harus mencari nafkah sebagai TKW, adalah sebagian penyebab banyaknya gizi kurang & gizi buruk di sana. |
GMS (Gender Main Streaming = Pengarus Utamaan Gender (PUG)) | Penerapan kepedulian gender dalam analisis, formulasi, implementasi dan pemantauan suatu kebijakan dan program dengan tujuan mencegah terjadinya ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan |
GN-WOMI (Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan Ilegal) | Gerakan yang diluncurkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan dalam rangka meningkatkan kegiatan cegah tangkal menekan peredaran produk obat dan makanan ilegal. |
GNP (Gross National Product) | Jumlah GDP dan faktor pendapatan neto dari luar negeri. Pendapatan neto dari luar negeri meliputi seluruh pendapatan dari faktor-faktor produksi (pekerja dan modal) yang dimiliki oleh warga dan mendatangkan keuntungan dari luar negeri dikurangi pembayaran-pembayaran yang sama yang dibuat untuk bukan warga di luar negeri. (Sumber : terjemahan bebas dari www.bps.go.id) |
GOTRAK (Gangguan Otot Rangka Akibat Kerja) | Penyakit yang timbul dengan keluhan nafas terengah-engah, otot, sendi dan badan pegal, ngilu, keram, kaku. |
GPP (Good Pharmacy Practice) | Pedoman pelayanan kefarmasian yang baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan pasien. |
GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas) = ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) | Gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri. Beberapa kriteria yang lain sering digunakan adalah suka meletup-letup, aktivitas berlebihan, dan suka membuat keributan. |
GYTS | Global Youth Tobacco Survey |
Gagal Ginjal Kronis | Gangguan fungsi ginjal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). |
Gagal Jantung Koroner (CHF-Congestive Heart Failure) | Suatu keadaan dimana jantung tidak mampu untuk memompa darah dalam jumlah mencukupi untuk metabolisme tubuh. |
Gakin (Keluarga Miskin = Poor family) | Kriteria Gakin menurut BKKBN: keluarga yang tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih dari enam indikator penentu kemiskinan alasan ekonomi. Enam indikator penentu kemiskinan tersebut adalah: a. Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih. b. Anggota keluarga memiliki pakaian berbeda untuk dirumah, bekerja/ sekolah dan bepergian. c. Bagian lantai yang terluas bukan dari tanah. d. Paling kurang sekali seminggu keluarga makan daging/ikan/telor. e. Setahun terakhir seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru. f. Luas lantai rumah paling kurang delapan meter persegi untuk tiap penghuni. Kriteria Gakin menurut BPS: menggunakan pendekatan basic needs, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan makanan maupun non makanan yang bersifat mendasar. Batas kecukupan pangan dihitung dari besarnya rupiah yang dikeluarkan untuk makanan yang memenuhi kebutuhan minimum energi 2100 kalori perkapita perhari. Batas kecukupan non makanan dihitung dari besarnya rupiah yang dikeluarkan untuk non makanan yang memenuhi kebutuhan minimum seperti perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, transportasi, dll. |
Gangguan Bipolar | Penyakit di mana pasien beralih-alih antara dua ekstrem yang berlawanan. Gangguan bipolar yang paling penting adalah gangguan manik depresif, yang ditandai dengan suasana hati ekstrim tinggi dan rendah. Selama episode manik, seseorang mungkin mengalami kenaikan ekstrim dalam tingkat energi dan suasana hati (eforia) atau agitasi ekstrim dan mudah tersinggung. Dalam episode depresi, pasien menjadi pemurung dan tertekan. |
Gangguan Spektrum Autisme (GSA) | Gangguan perkembangan dengan tiga ciri utama, yaitu gangguan pada interaksi sosial, gangguan pada komunikasi dan keterbatasan minat serta kemampuan imajinasi. Penyebab autis adalah gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif, mengalami kesulitan dalam memahami bahasa dan berkomunikasi secara verbal. |
Gangguan disruptive | Gangguan yang meliputi gangguan perilaku, gangguan pusat perhatian/hiperaktif, dan gangguan perilaku menentang. |
Garam beryodium | Garam konsumsi yang komponen utamanya Natrium Chlorida (NaCl) dan mengandung senyawa yodium melalui proses yodisasi serta memenuhi SNI Nomor: 01-3556-1994. (Sumber : SK Menteri Perindustrian Nomor: 77/M/SK/5/1995 tentang Persyaratan Teknis Pengolahan, Pengemasan dan Pelabelan Garam Beryodium, 1995) |
Gastritis | Peradangan atau pembengkakan lapisan lambung. Gastritis dapat berlangsung dalam waktu singkat (gastritis akut) atau berbulan-bulan sampai bertahun-tahun (gastritis kronis). Penyebab paling umum dari gastritis adalah obat-obat tertentu, seperti aspirin, ibuprofen, atau naproxen yang diambil dalam jangka panjang dan infeksi perut oleh bakteri yang disebut Helicobacter pylori. Penyabab lain yang lebih jarang adalah gangguan autoimun (seperti anemia pernisiosa), arus balik dari empedu ke dalam lambung (refluks empedu), dan makan atau minum zat kaustik/korosif (seperti racun), stress ekstrim, infeksi virus, trauma atau penyakit yang parah tiba-tiba seperti operasi besar, gagal ginjal, atau ditempatkan pada mesin pernapasan. |
Gastroenteritis | Peradangan pada saluran pencernaan, yang melibatkan lambung, usus, atau keduanya, biasanya menyebabkan diare, kram perut, mual dan mungkin muntah. Gastroenteritis sering disebut flu perut atau flu lambung karena penyebab gastroenteritis paling umum adalah virus. |
Gawat Darurat | Suatu keadaan dimana seseorang secara tiba-tiba dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam anggota badannya dan jiwanya (akan menjadi cacat atau mati) bila tidak mendapatkan pertolongan dengan segera |
Gema Cermat | Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat |
Gender Equality (Kesetaraan Gender) | Keadaan tanpa diskriminasi (sebagai akibat dari perbedaan jenis kelamin) dalam memperoleh kesempatan, pembagian dan sumber-sumber dan hasil pembangunan, serta akses terhadap pelayanan. |
Gender Equity (Keadilan Gender) | Keadilan (fairness, justice) dalam distribusi manfaat dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan, yang didasari atas pemahaman bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan kebutuhan dan kekuasaan. Perbedaan ini perlu dikenali dan diperhatikan untuk dipakai sebagai dasar atas perbedaan perlakuan yang diterapkan bagi laki-laki dan perempuan |
Gender | Peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh konstruksi sosial dan budaya yang berada di suatu masyarakat. Sehingga gender berbeda-beda sesuai dengan nilai budaya setempat. |
Gene Xpert | Gene Xpert adalah alat uji baru untuk tuberkulosis; jika seseorang terinfeksi tuberkulosis akan dapat diketahui melalui test terhadap sampel sputumnya, dan juga jika bakteri TB seseorang sudah resisten terhadap salah satu obat TB seperti rifampicin. Alat uji ini juga disebut Xpert MTB/RIF (untuk mycobacterium tuberculosis dan rifampicin). GeneXpert adalah sebuah mesin kecil, seukuran oven microwave oven yang dapat diletakkan di meja. |
Generik | Obat yang mempunyai kandungan aktif yang sama dengan obat merek dalam hal takaran, keamanan, kekuatan, bagaimana dipakai, mutu, kinerja dan penggunaan. |
Genre | Program Generasi Berencana dengan sasarannya remaja (usia 10 – 24 tahun) yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi, diharapkan mampu mengatasi persoalan kuantitas dan kualitas penduduk (khususnya remaja) sekaligus. |
Gerakan AKINO (Angka Kematian Ibu Nol) | Gerakan penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dan Gizi Buruk di Kabupaten Lombok Utara; menunjukkan betapa kondisi sosial ekonomi masyarakat cukup berperan dalam banyaknya kasus gizi buruk dan tingginya angka kematian ibu. Kasus menikah muda lalu cerai segera serta banyaknya anak yang dititpkan pada neneknya karena sang ibu harus mencari nafkah sebagai TKW, adalah sebagian penyebab banyaknya gizi kurang dan gizi buruk di sana. |
Geriatri = Ilmu Kesehatan Usia lanjut | – Ilmu yang mempelajari pengelolaan pasien berusia lanjut dengan beberapa karakteristik (multipatologi, daya cadangan faali menurun, tampilan tak khas, penurunan status fungsional dan gangguan nutrisi). – Bagian ilmu penyakit dalam yang mempelajari aspek- |
Gernas Bude Jamu | Gerakan Nasional Bude Jamu |
Gerontologi | |
Ginekomastia | Pengembangan kelenjar susu abnormal besar pada laki-laki yang mengakibatkan pembesaran payudara. |
Gini Ratio = Rasio Gini | Alat mengukur derajat ketidakmerataan distribusi penduduk. Ini didasarkan pada kurva Lorenz, yaitu sebuah kurva pengeluaran kumulatif yang membandingkan distribusi dari suatu variable tertentu (misalnya pendapatan) dengan distribusi uniform (seragam) yang mewakili persentase kumulatif penduduk. Garis diagonal mewakili pemerataan sempurna. Koefisien Gini didefinisikan sebagai A/(A+B), dimana A dan B seperti yang ditunjukkan pada grafik. Jika A=0 koefisien Gini bernilai 0 yang berarti pemerataan sempurna, sedangkan jika B=0 koefisien Gini akan bernilai 1 yang berarti ketimpangan sempurna. Rasio Gini digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh. Koefisien Gini berkisar antara 0 sampai dengan 1. Apabila koefisien Gini bernilai 0 berarti pemerataan sempurna, sedangkan apabila bernilai 1 berarti ketimpangan sempurna. |
Gizi Seimbang | |
Gizi baik | Keadaan gizi seseorang terjadi karena seimbangnya jumlah asupan (intake) zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan (required) oleh tubuh yang ditandai dengan berat badan menurut umur (BB/U) yang berada pada > -2SD sampai 2 SD tabel baku WHO-NCHS. (Sumber: Pemantauan Pertumbuhan Balita, Dit. GM, Depkes, 2003) |
Gizi buruk (Severe Malnutrition) | Keadaan kurang zat gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam waktu cukup lama yang ditandai dengan berat badan menurut umur (BB/U) yang berada pada |
Gizi kurang (under nutrition) | Keadaan kurang zat gizi tingkat sedang yang disebabkan oleh rendahnya asupan energi dan protein dalam waktu cukup lama yang ditandai dengan berat badan menurut umur (BB/U) yang berada pada -3SD tabel baku WHO-NCHS. (Sumber: Pemantauan Pertumbuhan Balita, Dit. GM, Depkes, 2003) |
Gizi lebih (over nutrition) | Keadaan kelebihan zat gizi yng disebabkan oleh kelebihan konsumsi energi dan protein yang ditandai dengan berat badan menurut umur (BB/U) yang berada pada >2SD tabel baku WHO-NCHS. (Sumber: Pemantauan Pertumbuhan Balita, Dit. GM, Depkes, 2003) |
Gizi salah = Malnutrisi (Malnutrition) | Keadaan akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi. Bisa berupa under nutrition (kekurangan konsumsi pangan), Specific defisiency (kekurangan zat gizi tertentu), over nutrition (kelebihan konsumsi pangan) atau Imbalance (disproporsi zat gizi) |
Gizi | Berasal dari bahasa Arab “Al Gizzai” yang artinya makanan dan manfaatnya untuk kesehatan, sari makan yang bermanfaat untuk kesehatan. |
Glaukoma | Penyakit pada saraf utama mata, yang disebut saraf optik. Saraf optik menerima impuls saraf dari retina dan memancarkannya ke otak, di mana kita mengubah sinyal-sinyal listrik itu sebagai gambar. Glaukoma ditandai oleh kerusakan progresif pada saraf optik yang umumnya dimulai dengan kehilangan penglihatan samping halus (peripheral vision). Jika glaukoma tidak didiagnosis dan diobati maka dapat berkembang menjadi kehilangan penglihatan sentral dan kebutaan. |
Glukosa 2 jam PP (Post Prandia) | Pengukuran kadar glukosa dalam darah setelah 2 jam pembebanan glukosa yang setara dengan 75 gram glukosa. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk evaluasi aktifitas insulin di dalam tubuh. |
Glukosuria | Keberadaan glukosa dalam urin. |
Goiterogenik | Zat yang dapat menghambat pengambilan zat iodium oleh kelenjar gondok, sehingga konsentrasi iodium dalam kelenjar menjadi rendah. Selain itu, zat goiterogenik dapat menghambat perubahan iodium dari bentuk anorganik ke bentuk organik sehingga pembentukan hormon tiroksin terhambat. Beberapa jenis Goiterogen yaitu (a) Kelompok Tiosianat atau senyawa mirip tiosianat, contoh: ubi kayu, jagung, rebung, ubi jalar, buncis besar, (b) Kelompok tiourea, tionamide, tioglikoside, vioflavanoid dan disulfida alifatik, contoh: berbagai makanan pokok di daerah tropis seperti sorgum, kacang-kacangan, bawang merah dan bawang putih, (c) Kelompok Sianida, contoh: daun + umbi singkong , gaplek, gadung, rebung, daun ketela, kecipir, dan terung, (d) Kelompok Mimosin, contoh: pete cina dan lamtoro, (e) Kelompok Isothiosianat, contoh: daun pepaya, (f) Kelompok Asam, contoh: jeruk nipis, belimbing wuluh dan cuka, (g) Kelompok yang bekerja pada proses proteolisis dan rilis hormon tiroid. |
Gondok endemik = Endemic goiter | Apabila di suatu daerah jumlah penduduk yang mengalami pembesaran kelenjar gondok lebih dari 5 %. (Sumber: buku Panduan Pencegahan Kretin dan GAKY, Lembaga Penelitian Universitas Sebelas Maret 1998) |
Gondok | Sebuah pembesaran kelenjar tiroid, yang dapat menyebabkan pembengkakan leher. Ini merupakan gejala kekurangan yodium dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari. |
Gonore | Penyakit menular seksual umum yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae, ditularkan melalui kontak dengan penis, vagina, mulut, atau anus. |
Gout | Kondisi medis yang biasanya ditandai dengan serangan berulang dari inflamasi artritis akut yang diakibatkan oleh kecacatan kimiawi tubuh (seperti adanya asam urat dalam cairan sendi). Kondisi yang menyakitkan ini paling sering menyerang sendi-sendi kecil, terutama jempol kaki. Gout biasanya dapat dikontrol dengan obat dan perubahan dalam diet. |
Gratifikasi | Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian biaya tambahan (fee), uang, barang, rabat (diskon), komisi pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitasi penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik. |
Gravida | Istilah medis untuk wanita hamil. |
Growth Faltering = Gagal Tumbuh | Ketidakmampuan anak untuk mencapai berat badan atau tinggi badan sesuai dengan jalur pertumbuhan normalnya. (Sumber: Pemantauan Pertumbuhan Balita, Dit. GM, Depkes, 2003) |
Growth Monitoring = Pemantauan Pertumbuhan | Suatu kegiatan penimbangan yang dilakukan secara terus menerus (berkesinambungan) dan teratur. Berat badan hasil penimbangan dibuat titik dalam KMS dan dihubungkan sehingga membentuk garis pertumbuhan anak yang bertujuan untuk mengetahui secara dini anak tumbuh normal atau tidak, dan untuk melakukan tindak lanjut dengan cepat dan tepat. (Sumber: Pemantauan Pertumbuhan Balita, Dit. GM, Depkes, 2003; www.adc-online.com) |
Growth Trajectory = Jalur Pertumbuhan Normal | Garis pertumbuhan normal seorang anak yang dibuat pada KMS untuk mengetahui seorang anak tumbuh dengan normal atau menyimpang. (Sumber: Pemantauan Pertumbuhan Balita, Dit. GM, Depkes, 2003) |
HAA | singkatan untuk hepatitis-associated han |
HAI’s (Health care Associated Infections) | Healthcare Associated Infections (HAIs) yang dulu dikenal dengan sebutan infeksi nosokomial yaitu infeksi yang didapat di rumah sakit > 48 jam sesudah masuk rumah sakit (MRS), sampai saat ini masih menjadi problem di dunia. Setiap petugas medis harus faham mengenai kewaspadaan isolasi yang terdiri dari kewaspadaan standar dan kewaspadaan berbasis transmisi. Kewaspadaan berbasis transmisi terdiri dari kewaspadaan kontak, droplet dan airborne. Kewaspadaan airborne merupakan hal yang sangat penting terutama dalam memutus rantai penularan penyakit tuberkulosis yang menduduki+C5 prevalensi tertinggi ketiga di dunia. Kebersihan tangan atau hand hygiene merupakan indikator kualitas Patient Safety dan salah satu komponen kewaspadaan standar. Terdapat empat (4) jenis HAIs utama yang berkaitan dengan empat tempat lokasi yaitu di darah berupa central line-associated bloodstream infection (CLA-BSI), di traktus respiratorius berupa ventilator-associated pneumonia (VAP), di tempat operasi berupa surgical site infection (SSI), di traktus urinarius berupa catheter-associated urinary tract infection (CA-UTI). Semua hal di atas erat kaitannya dengan timbulnya MDRO (Multiple drug resistance organism) termasuk MRSA, VISA, ESBL dan sebagainya. Di samping hal di atas isu terbaru pencegahan HAIs yaitu dalam pencegahan dan pengendalian infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Healthcare Worker Safety (HCW) atau keamanan petugas kesehatan juga merupakan isu penting yang perlu diperhatikan dalam pencegahan HAIs. |
HAKLI | Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia |
HAKTI | Himpunan Akupunktur Terapi Indonesia |
HATIMI | Himpunan Ahli Teknik Instalasi Medik Indonesia |
HDI (Human Development Index) | Indeks Pembangunan Manusia (IPM; merupakan indikator komposit yang terdiri dari (1) Indeks ekonomi (pendapatan riil per kapita), (2) Indeks pendidikan (angka melek huruf dan lama sekolah), Indeks kesehatan (umur harapan hidup waktu lahir). |
HDL (High Density Lipoprotein) | HDL (High Density Lipoprotein) mengangkut kelebihan kolesterol untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. HDL disebut sebagai lemak yang “baik” karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat. |
HITA | Health Intervention and Technology Assessment |
HIV (Human Immunodeficiency Virus) | Virus penyebab AIDS yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. |
HKN (Hari Kesehatan Nasional) | Hari kesehatan nasional yang diperingati setiap tanggal 12 November. |
HMHI | Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia |
HPL = Hari Perkiraan Lahir | Hari perkiraan lahir (HPL) adalah 40 minggu (sekitar sembilan bulan) dari hari pertamamenstruasiterakhir (HPMT). Cara cepat untuk menghitung hari perkiraan lahir adalah dengan menghitung mundur 3 bulan dari HPMT, kemudian menambahkan 7 hari. Jadi, jika HPMT adalah 15/8, 3 bulan ke belakang adalah 5 (Mei), 7 hari ditambahkan ke 15 adalah 22, sehingga hari perkiraan lahir adalah 22 Mei.Namun, perlu diketahui bahwa setiappersalinandalam 38-42 minggu adalah normal. |
HPMT = Hari Pertama Menstruasi Terakhir | Hari pertama dari periode menstruasi yang terakhir. HPMT digunakan untuk menghitung usia gestasi dan hari perkiraan lahir (HPL) atau tanggal kelahiran bayi |
HPV (Human Papilloma Virus) | Virus yang dapat menyebabkan kutil di berbagai bagian tubuh. Virus HPV hidup pada sel-sel kulit dan memiliki lebih dari 100 jenis. Ada sekitar 60 jenis HPV penyebab kutil yang biasanya menginfeksi bagian-bagian tubuh seperti kaki dan tangan, sementara 40 di antaranya memicu munculnya kutil kelamin. Tidak semua HPV dapat menyebabkan kanker, tapi ada beberapa jenis HPV kelamin yang dapat memicu kanker leher rahim atau serviks, serta kanker pada anus dan penis. WHO (World Health Organization) memperkirakan sekitar 99 persen kasus kanker serviks berhubungan dengan infeksi HPV pada genital. Transmisi atau penularan HPV akan dipermudah dengan pergantian pasangan seksual. Faktor risiko lain yang penting adalah berhubungan seksual dengan suami/pasangan pria yang memiliki riwayat hubungan seksual dengan pekerja seks komersial yang membawa infeksi HPV. |
Haemaphysalis | sejenis tuma yang hidup dipermukaan tubuh burung dan mamalia kecil; vektor-vektor penyakit. Haemaphysalis leporis palustris tuma yang menularkan penyakit Rocky Mountain spotted vefer dan tularemia ke tubuh kelinci tapi tidak ke tubuh manusia. |
Haemopilus | Sejenis bakteri, berbentuk batang kecil, tidak bergerak, gram-negatif. dan bersifat parasit pada media yang mengandung darah. Haemophilus ducreyi bakteri penyebab syankroid (soft chancre); disebut juga basilus Ducrey. Haemophilus influenzae basilus influenza; ditemukan pada saluran pernapasan; penyebab infeksi sauran napas akut, konjungtivitas akut dan meningitis purulenta pada anak-anak, jarang pada dewasal disebut juga basilus Pfeiffer atau basilus Koch-Weeks. Haemophilus parahaemolyticus jenis basilus yang ditemukan pada saluran pernapasan atasi sering dihubungkan dengan fadringitis. |
Hagiotherapy | 1 pengobatan penyakit dengan cara menempelkan benda keramat pada penderita atau dengan mengunjungi tempat keramat. 2 pengobatan yang dilakukan oleh orang suci. |
Halo Kemkes | Layanan kesehatan yang memberikan informasi kesehatan dan penerimaan laporan pengaduan serta masukan di bidang kesehatan melalui telepon. |
Halusinogen | Zat yang menimbulkan pengaruh psikologik yang sangat kompleks, termasuk pengalaman dari dunia lain, halusinasi dan berbagai penyimpangan persepsi. Kelompok ini meliputi LSD (asam lisergik dietilamid), meskalin, peyote dan beberapa zat yang diambil dari tanaman atau dihasilkan secara sintetik. Kelompok zat ini tidak menyebabkan ketagihan secara fisik |
Handicaped | Ketidakberuntungan individu yang dihasilkan dari impairment atau disability yang membatasi atau menghambat pemenuhan peran yang normal pada individu. Handicaped juga bisa diartikan suatu keadaan di mana individu mengalami ketidakmampuan dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan. Hal ini dimungkinkan karena adanya kelainan dan berkurangnya fungsi organ individu. Contoh orang yang mengalami amputasi kaki sehingga untuk aktivitas mobilitas atau berinteraksi dengan lingkungannya dia memerlukan kursi roda. |
Handikap | Hambatan dalam individu yang diakibatkan oleh disabilitas dan impairmen yang membatas pemenuhan peran wajar seseorang sesuai faktor umur, seks, sosial dan budaya. |
Hanta virus | Genus virus dari familia Bunyaviridae yang menyebabkan penyakit sindrom paru virus hanta (hantavirus pulmonary syndrome). Virus ini banyak terdapat pada hewan hewan pengerat seperti tikus, mencit, Lemmus lemmus (lemming). Sebagian besar virus ini ditransmisikan melalui inhalasi kotoran hewan pengerat yang terinfeksi virus hanta. Manusia sebagai inang dapat terinfeksi virus ini apabila melakukan kontak dengan hewan pengerat dan kotorannya. Virus yang berasal dari sungai Hanta di Korea Selatan. Virus hanta ini merupakan jenis pertama dari keluarga hanta virus ditemukan, sehingga nama sungai Hanta digunakan untuk menjadi nama virus ini. |
Harapan hidup (Expectation of life) | Jumlah rata-rata usia yang diperkirakan pada seseorang atas dasar angka kematian pada masa tersebut yang cenderung tidak berubah di masa mendatang. Harapan hidup saat lahir adalah rata-rata usia yang dapat dicapai bayi tersebut dalam kondisi saat itu. Karena di negara berkembang banyak kematian terjadi selama masa bayi dan kanak-kanak, maka rata-rata harapan hidupnya jauh lebih rendah daripada di negara maju |
Hazard | Setiap fenomena (alam, buatan manusia/teknologi maupun konflik sosial) yang mempunyai potensi untuk menimbulkan ancaman terhadap penduduk dan lingkungan. (Sumber : Pedoman Pemetaan Bencana bagi Pukesmas, Depkes RI, Ditjen Bina Kesmas, tahun 2005) |
Heamodipsus ventricosus | kutu kelinci; menularkan penyebab tuleramia ke dalam tubuh manusia |
Hematologi | Ilmu yang mempelajari tentang darah. |
Hematuria | Setiap kondisi di mana urin mengandung darah atau sel-sel darah merah. Keberadaan darah dalam urin biasanya akibat perdarahan di suatu tempat di sepanjang saluran kemih. Hematuria dapat disebabkan oleh penyakit, iritasi, bakteri, atau kanker. Hematuria yang dapat Anda lihat dengan mata telanjang disebut gross hematuria. |
Hemodialisis/cuci darah = Haemodialysis | Metode pencucian darah dengan membuang cairan berlebih dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh melalui alat dialysis untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak. |
Hemofilia | Suatu penyakit yang diturunkan, yang artinya diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan (kelainan bawaan sejak lahir yang diturunkan oleh kromosom X). Wanita berperan sebagai pembawa (carrier) sifat hemofilia yang diturunkan kepada anak lelakinya. Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal akibat kurangnya produksi salah satu faktor pembekuan darah dalam tubuh. Proses pembekuan darah pada seorang penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal. Ia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya. |
Hemoglobin (Hb) | Protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke sel di seluruh tubuh. |
Hemoroid = Ambeien = Wasir | Pembengkakan vena di dalam anus atau rektum bawah. Ada dua jenis hemoroid, internal dan eksternal. Hemoroid internal terletak di dalam anus atau rektum bawah, di bawah lapisan anus atau dubur. Hemoroid eksternal berada di luar pembukaan anus. Kedua jenis dapat hadir pada waktu yang sama. |
Hepatitis | Peradangan hati yang dapat merusak hingga hati tidak dapat berfungsi dengan baik. Hepatitis B dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi, tetapi Hepatitis C hingga kini belum ada vaksinnya. |
Hepatoblastoma | Kanker yang relatif sering terjadi pada bayi. Anak laki-laki yang terkena dua kali lebi sering dibandingkan pada anak perempuan. Kadangkala, hal itu terjadi pada anak yang lebih tua dan bisa menghasilkan hormon (disebut gonadotropin) yang menghasilkan pubertas dini (precocious). Tidak terdapat penyebab yang telah diidentifikasi. Dokter kemungkinan bisa mendiagnosa kanker ini berdasarkan peningkatan kadar alpha-fetoprotein dan hasil pada tes imaging. |
Heroin | Senyawa narkotika yang sangat keras dengan sifat adiktif yang tinggi, berbentuk butiran, tepung atau cairan. Jenis heroin yang populer saat ini adalah putauw. Heroin diperoleh dari morfin melalui suatu proses kimiawi yang dikenal dengan istilah acetylion (karena menggunakan acetic anhidrida dan acetyl chlorida) |
Herpes Simpleks Tipe II | Infeksi herpes pada alat genital (kelamin) disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini dapat berada dalam bentuk laten, menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam di ganglion sistem syaraf otonom. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kuli, tetapi hal ini tidak selalu muncul sehingga mungkin tidak diketahui. Infeksi HSV II pada bayi yang baru lahir dapat berakibat fatal (pada lebih dari 50 kasus). |
Hiperbarik Chamber | Pelayanan medis hiperbarik dengan cara pengobatan oksigen hiperbarik yang dilaksanakan di sarana pelayanan kesehatan dengan menggunakan Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) dan pemberian pernapasan oksigen murni (O2 100%) pada tekanan lebih dari 1 atmosfer dalam jangka waktu tertentu. |
Hiperemesis gravidarum | Mual dan muntah yang berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu hamil menjadi buruk. |
Hiperglikemia | Suatu kondisi yang terjadi pada orang dengan diabetes bila kadar glukosa darah mereka terlalu tinggi. |
Hipertensi primer | Hipertensi yang tidak disebabkan oleh adanya gangguan organ lain seperti ginjal dan jantung. |
Hipertensi sekunder | Hipertensi yang disebabkan oleh gangguan ginjal, endokren dan kekakuan dari aorta. |
Hipertensi | Suatu keadaan dimana pembuluh darah mengalami peningkatan tekanan yang terus menerus. |
Hipertiroid | Suatu keadaan dimana kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan, sehingga menghasilkan sejumlah besar hormon tiroid. Hipertiroidisme bisa ditemukan dalam bentuk penyakit Graves, gondok noduler toksik atau hipertiroidisme sekunder. |
Hipnotika | Obat yang bekerja menimbulkan tidur. |
Hipoglikemia | Keadaan hasil pengukuran kadar glukosa darah kurang dari 45 mg/dl (2,6 mmol/L) |
Hipokinetik | Kondisi kurang bergerak seperti penggunaan remote control, komputer, lift dan tangga berjalan, tanpa dimbangi dengan aktifitas fisik yang akan menimbulkan penyakit akibat kurang gerak |
Hipoksemia | Tingkat oksigen dalam darah yang rendah. |
Hipoksia | Tidak cukup/kekurangan oksigen dalam tubuh. |
Hipotermi | Suhu tubuh kurang dari 36,5 o C pada pengukuran suhu melalui ketiak. |
Hipotiroid Kongenital (HK) | Gangguan yang diakibatkan kekurangan hormon tiroid sejak lahir. Hormon tersebut berfungsi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental. Kekurangan hormon tiroid dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan seperti tubuh cebol, lidah besar, bibir tebal, hidung pesek, kesulitan bicara dan keterbelakangan mental/idiot. |
Hipotiroid | Suatu keadaan dimana produksi hormon thyroid oleh kelenjar thyroid tidak mencukupi. Kretinisme adalah salah satu bentuk hipothyroid. Penyebab: Kekurangan iodium, Penyakit Hashimoto, kekurangan hormon dari hipothalamus dan pituitari, gangguan autosum (genetik). |
Holoendemi (Holoendemic) | Menjelaskan suatu penyakit yang umumnya ada dalam populasi, dengan gejala yang timbul sejak masa anak, yang mencapai suatu keseimbangan, dan insidensnya berkurang pada usia dewasa; misalnya malaria di beberapa kelompok masyarakat, terutama di Afrika. |
Homeostasis | Kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem tubuh bekerja optimal untuk memenuhi semua kebutuhan tubuh. |
Honger oedem | Lihat busung lapar |
Hormon | Zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel kelenjar (kelenjar endokrin) yang berfungsi untuk membawa pesan kimiawi dari satu sel ke sel lainnya. Semua organisme multiseluler termasuk manusia, tumbuhan dan hewan, memproduksi hormon. Setiap hormon yang di produksi oleh suatu kelenjar tertentu mempunyai sel target yang khusus sehingga dapat mengikat protein reseptor di permukaan selnya dan mengirimkan pesan kimiawinya. Hormon ada yang bersifat berdiri sendiri tetapi juga ada yang produksinya di pengaruhi oleh hormon lain. |
Hormone Replacement Therapy = Terapi Sulih Hormon | Terapi yang menggunakan hormon yang diberikan untuk mengurangi efek defisiensi hormon; berupa pemberian hormon (estrogen, progesteron atau keduanya) pada wanita pasca menopause atau wanita yang ovariumnya telah diangkat, untuk menggantikan produksi estrogen oleh ovarium. |
Hospes = Host : Tuan Rumah | Manusia atau hewan yang ditumpangi sesuatu parasit. |
House Index | Salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui kondisi penyakit DBD memalui survei jentik yang biasa dilakukan adalah cara visual dan ukuran yang dipakai adalah dengan menghitung jumlah rumah dimana ditemukan sarang aedes aegypti di suatu daerah. |
Hygiene Risk Index (HRI) | Proporsi disposable sites (tempat sampah) seperti botol bekas, kaleng bekas, ban bekas, ember bekas, lubang pada bambu dan pohon, tempurung kelapa, genangan air, toples bekas dan gelas di setiap rumah. |
Hypnobirthing | Metode melahirkan unik yang menggabungkan teknik melahirkan santai alami dengan hipnosis diri (self hypnosis). Metode ini membantu calon ibu untuk mengembangkan naluri melahirkan alami yang lebih aman, lebih mudah dan nyaman, dengan cara memahami bagaimana tubuh bekerja selama kehamilan dan melahirkan. Teknik hipnosis diri membantu merasa rileks sehingga otot-otot persalinan dapat bekerja dalam harmoni yang sempurna sesuai fungsi mereka. Relaksasi mengalir secara alami, membebaskan calon ibu dari ketakutan. |
IAI | Ikatan Apoteker Indonesia |
IAKMI | Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia |
IBI | Ikatan Bidan Indonesia |
ICD (International Classification of Diseases and Related Health Problems) | Sistem klasifikasi penyakit dan beragam jenis tanda, simptoma, kelainan, komplain dan penyebab eksternal penyakit. |
ICER (Incremental Cost Effectiveness Ratio) | Metoda sistematik untuk mengidentifikasi perbedaan pada biaya dan outcome di antara dua intervensi pelayanan kesehatan. Dalam ICER, poin yang harus diidentifikasi adalah (1) berapa perbedaan biaya di antara intervensi tersebut dan 2) berapa perbedaan outcome/efektivitas di antara intervensi tersebut. ICER menyatakan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai satu unit tambahan dari outcome. Ketika satu alternatif adalah lebih efektif tetapi membutuhkan banyak sumber daya maka ICER harus dihitung. |
ICHA (International Classification for Health Account) | Sistem pengklasifikasian pengeluaran kesehatan yang memenuhi standar internasional. |
ICPD (International Conference on Population and Development) | Konferensi Kependudukan Dunia yang dilangsungkan di Kairo pada tahun 1994, 179 negara menyetujui bahwa kependudukan dan pembangunan tersambung dan bahwa pemberdayaan perempuan pemenuhan kebutuhan penduduk terhadap pendidikan dan kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi, adalah penting untuk kemajuan individu dan keseimbangan pengembangan. Konferensi ini sangat penting dalam menetapkan kerangka internasional yang jelas tentang kesehatan dan hak reproduksi. Dalam kesempatan ini pemimpin-pemimpin dunia, badan-badan PBB dan wakil-wakil NGO menyepakati Plan of Action (Rencana Aksi) yang memasukkan bab tentang kesehatan dan hak reproduksi, serta masalah adolescent/remaja kelompok umur yang selama ini masih diabaikan khususnya dalam pelayanan kesehatan reproduksi. |
ICU (Intensive Care Unit) | Suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri (instalasi di bawah direktur pelayanan), dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien, pasien yang menderita penyakit, cedera atau penyulit, penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis dubia. (Keputusan Menteri Kesehatan 1778/MENKES/SK/XII/2010) |
ICV (International Certificate Vaccination) = Sertifikat Vaksinasi Internasional | Surat Keterangan yang menyatakan bahwa seseorang telah mendapatkan vaksinasi dan/atau profilaksis yang diperlukan untuk perjalanan internasional tertentu. |
IDAI | Ikatan Dokter Anak Indonesia |
IDG (Indeks Pemberdayaan Gender) | Indeks komposit yang tersusun dari beberapa variabel yang mencerminkan tingkat keterlibatan wanita dalam proses pengambilan keputusan di bidang politik dan ekonomi. IDG dibentuk berdasarkan tiga komponen yaitu keterwakilan perempuan sebagai tenaga profesional, teknisi, kepemimpinan dan ketatalaksanaan; dan sumbangan pendapatan. |
IDI | Ikatan Dokter Indonesia |
IDSN | Infrastruktur Data Spasial Nasional |
IDU (Injecting Drug User) | Penyalahguna NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) lewat jarum suntik. |
IEBA | Industri Ekstrak Bahan Alam |
IFI | Ikatan Fisioterapi Indonesia |
IFRS (Instalasi Farmasi Rumah Sakit) | Suatu bagian/unit/divisi atau fasilitas di rumah sakit, tempat penyelanggaraan semua kegiatan pekerjaan kefarmasian yang ditujukan untuk keperluan rumah sakit itu sendiri |
IGT (Impaired Glukosa Tolerance) | Nilai glukosa plasma puasa atau hasil tes toleransi glukosa oral yang abnormal, tetapi tidak cukup tinggi untuk memberikan makna diagnostik bagi diabetes melitus. |
IHR (International Health Regulation) | “Suatu instrumen internasional yang secara resmi mengikat untuk diberlakukan oleh seluruh negara anggota WHO, maupun bukan negara anggota WHO tetapi setuju untuk dipersamakan dengan negara anggota WHO. IHR mengatur tata cara dan pengendalian penyakit, baik yang menular maupun tidak menular, seperti efek dari Nuklir, Biologi dan Kimia (Nubika). Intrumen tersebut untuk membantu suatu negara mengidentifikasi apakah suatu keadaan merupakan PHEIC (Public Health Emergency of International Concern), mengarahkan negara untuk mengkaji suatu kejadian di wilayahnya dan menginformasikan kepada WHO setiap kejadian yang merupakan PHEIC sesuai dengan kriteria sebagai berikut (1) Berdampak/berisiko tinggi bagi kesehatan masyarakat, (2) KLB atau sifat kejadian tidak diketahui, (3) Berpotensi menyebar secara internasional, (4) Berisiko terhadap perjalanan ataupun perdagangan.” |
IIH (Iodium-Induced Hyperthyroidisme) | Asupan iodium berlebih yang adekuat dan dapat meningkatkan risiko hipertiroidisme dengan kadar median iodium dalam urin 201-299. |
IKABI | Ikatan Ahli Bedah Indonesia |
IKAFMI | Ikatan Ahli Fisika Medik Indonesia |
IKATEMI | Ikatan Teknik Elektromedik Indonesia |
IKOT | Industri Kecil Obat Tradisional |
ILI (Influenza Like Illness) | Penyakit menyerupai influenza adalah kasus dengan demam disertai batuk dan atau sakit tenggorokan. Secara klinis didefinisikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) oleh virus dengan gejala utama batuk kering, demam (sekitar 38,50 derajat Celsius), rasa lelah berlebihan dan mungkin pula disertai gejala lainnya, seperti nyeri otot (myalgia), meriang, demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, hilang nafsu makan. |
ILM (Iklan Layanan Masyarakat) | Iklan yang menyajikan pesan-pesan sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keselarasan dan kehidupan umum. Iklan layanan masyarakat (ILM) dapat dikampanyekan oleh organisasi profit atau non profit dengan tujuan sosial ekonomis yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia tidak ada organisasi khusus yang dibentuk untuk menangani ILM. Pada umumnya ILM dibuat secara sendiri-sendiri oleh biro iklan yang bekerja sama dengan media dan pengiklan. Hal ini mengakibatkan kurangnya komitmen dan sinergi dalam merumuskan iklan, biaya, serta pesan yang ingin disampaikan sehingga ILM tidak dilakukan secara rutin. Selain itu ILM juga dikenakan pajak iklan, walaupun ruang dan waktunya disumbangkan oleh media. |
IMCI | Lihat MTBS |
IMD = Inisiasi Menyusui Dini | Proses membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri menyusu dalam 1 jam pertama setelah lahir, bersamaan dengan kontak kulit (skin to skin contact) antara kulit ibu dengan kulit. |
IMR (Infant Mortality Rate) | Lihat Angka Kematian Bayi |
IMRSSP (Indonesia Mortality Registration System Strengthening Project) | Pengembangan pelaporan sebab kematian di beberapa daerah sebagai “pilot project” dengan dukungan teknis dan finansial dari WHO dan AUSAID. |
IMS (Infeksi Menular Seksual = Sexually Transmitted Infection) | Infeksi yang menular melalui hubungan seksual (Syphillis, Gonorhoe, dan lain-lain termasuk HIV/AIDS) |
IMT (Indeks Massa Tubuh = BMI (Body Mass Index)) | Salah satu cara untuk menentukan status gizi dengan membandingkan Berat Badan dan Tinggi Badan. IMT = BB(kg)/TB2 (dalam meter). Untuk Perempuan : Kurus : 27 kg/m Untuk Laki-laki : Kurus : 27 kg/m2 (Sumber : Pedoman praktis terapi gizi medis Departemen Kesehatan RI 2003) |
INA – CBGs = Indonesia – Case Based Group | INA CBGsmerupakan kelanjutan dari aplikasiIndonesia Diagnosis Related Groups (INA DRGs).INA CBGadalah kependekanIndonesia Case Based Groupsdimana tarif rumah sakit kelas III sesuai sistem paket berdasarKepmenkes Nomor 440 tahun 2012 tentang Penetapan Tarif Rumah Sakit Berdasarkan Indonesia Case Based Groups (INA-CBGs).Standar tarif nasional dengan sistem paket inilah yang digunakan untuk pengelolaan tarif Jamkesmas, di mana penerapan INA CBGs ini mengharuskan rumah sakit di kelas III untuk melakukankendali mutu, kendali biaya dan akses. Sehingga rumah sakit bisalebih efisienterhadap biaya perawatan yang diberikan kepada pasien, tanpa mengurangi mutu pelayanan. Dengan demikian, tarif dapat diprediksi dan keuntungan yang diperoleh rumah sakit pun dapat lebih pasti. |
INCB (International Narcotics Control Board) | Badan Pengawas Narkotika Internasional di Vienna, Austria, khusus untuk mengawasi pelaksanaan konvensi-konvensi internasional. |
INFOSAN (the International Food Safety Authorities Network) | Lembaga otoritas pangan di bawah organisasi kesehatan dunia (WHO). |
INSW (Indonesia National Single Window) | Diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2008, yaitu Sistem nasional Indonesia yang memungkinkan dilakukannya suatu penyampaian data dan informasi secara tunggal (single submission of data and information), pemrosesan data dan informasi secara tunggal dan sinkron (single and synchronous processing of data and information), dan pembuatan keputusan secara tunggal untuk pemberian izin kepabeanan dan pengeluaran barang (single decision making for customs clearance and release of cargoes). Penerapan Sistem NSW di Indonesia dilakukan melalui pengoperasian Portal Indonesia National Single Window (INSW), yang dapat diakses melalui halaman utama (homepage) dari situs resmi (official website) Indonesia NSW yang mempunyai nama domain atau alamat website (web-address) di http://www.insw.go.id. |
IONI (Informatorium Obat Nasional Indonesia) | Informasi obat yang beredar dan disajikan secara ringkas dan sangat relevan dengan kebutuhan dokter, apoteker dan tenaga kesehatan lainnya. Informatorium Obat Nasional Indonesia diterbitkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk menjamin objektivitas, kelengkapan dan tidak menyesatkan. Informasi obat yang disajikan meliputi indikasi, efek samping, dosis, cara penggunaan dan informasi lain yang penting bagi penderita. |
IOPI | Ikatan Ortotik Prostetik Indonesia |
IOT | Industri Obat Tradisional |
IOTI | Ikatan Okupasi Terapi Indonesia |
IP-GAKI (Intensifikasi Penanggulangan GAKI) | Percepatan penurunan prevalensi GAKI melalui pencapaian USI (Universal Salt Iodization) atau “Garam Beriodium untuk Semua”. Komponen program yang dilaksanakan adalah (1) pemantauan status iodium masyarakat, (2) peningkatan konsumsi garam beriodium, (3) peningkatan pasokan garam beriodium, (4) distribusi kapsul minyak beriodium tepat sasaran, dan (5) pemantapan koordinasi lintas sektoral penanggulangan GAKI. |
IPAI | Ikatan Perawat Anestesi Indonesia |
IPANI | Ikatan Perawat Anak Indonesia |
IPG = Indeks Pembangunan Gender | Indeks pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia yang sama seperti IPM dengan memperhitungkan ketimpangan gender. IPG digunakan untuk mengukur pencapaian dalam dimensi yang sama dan menggunakan indikator yang sama dengan IPM, namun lebih diarahkan untuk mengungkapkan ketimpangan antara laki-laki dan perempuan |
IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat) | Indikator komposit yang menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan yang bisa digunakan untuk mengetahui masalah kesehatan sampai ke tingkat kabupaten secara rinci. Indikator yang masuk IPKM di antaranya indikator kesehatan seperti prevalensi gangguan mental, prevalensi asma, prevalensi diare. Sedangkan indikator perilaku seperti proporsi perilaku cuci tangan dan proporsi merokok tiap hari serta indikator lingkungan yaitu akses air bersih dan akses sanitasi. |
IPM = Indeks Pembangunan Manusia | Indeks yang mengukur pencapaian hasil pembangunan dari suatu daerah/wilayah dalamtiga dimensi dasar pembangunan yaitu lamanya hidup, pengetahuan/tingkat pendidikan dan standard hidup layak |
IPV (Intimate Partner Violence) | Kerusakan fisik, seksual, atau psikologis dengan pasangan atau mantan pasangan. Jenis kekerasan dapat terjadi di antara pasangan heteroseksual atau sesama jenis dan tidak selalu berupa kerusakan yang diakibatkan keintiman seksual. |
IPV | Inactivated Poliomielitis Vaccine |
IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) | Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai institusi kesehatan yang melayani pasien dengan gangguan penggunaan NAPZA. Program wajib lapor ditujukan untuk meningkatkan kesadaran keluarga agar dapat membawa anggota keluarganya pada layanan terapi sedini mungkin. |
IROPIN | Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia |
ISFI | Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia |
ISPA = Infeksi Saluran Pernapasan Akut = Acute Respiratory Infection | Penyakit infeksi yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran napas, mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. |
ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara/Air Pollution Index) | Laporan kualitas udara kepada masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya kualitas udara kita dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan kita setelah menghirup udara tersebut selama beberapa jam atau hari. Penetapan ISPU ini mempertimbangkan tingkat mutu udara terhadap kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, bangunan, dan nilai estetika. ISPU ditetapkan berdasarkan 5 pencemar utama, yaitu: karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), Ozon permukaan (O3), dan partikel debu. Di Indonesia ISPU diatur berdasarkan Keputusan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Nomor KEP-107/Kabapedal/11/1997. Nilai ISPU yang baik adalah yang tidak memberikan dampak bagi kesehatan manusia dan hewan (0 – 50). |
ITTDI | Ikatan Teknik Transfusi Darah Indonesia |
IUFD (Intra Uterine Fetal Death) | Keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan baik pada kehamilan yang besar dari 20 minggu atau kurang dari 20 minggu (Rustam Muchtar, 1998). IUFD adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan sempurna dari rahim ibunya tanpa memandang tuanya kehamilan (Sarwono, 2005). |
IUGR (Intra Uterine Growth Retardation) | Janin yang mengalami pertumbuhan yang terhambat, janin yang mengalami kegagalan dalam mencapai berat standar atau ukuran standar yang sesuai dengan usia kehamilannya. Pertumbuhan Janin Terhambat atau Intra Uterine Growth Restriction adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan nutrisi dan pertumbuhan janin yang mengakibatkan berat badan lahir di bawah batasan tertentu dari usia kehamilannya, janin lebih kecil dari yang diharapkan untuk jumlah bulan kehamilan. Bayi baru lahir dengan IUGR seringkali digambarkan kecil untuk usia gestational (SGA). |
IUI (Intra Uterine Insemination) = Inseminasi Intra Uterin | Tindakan memasukkan sperma yang telah diproses ke dalam rahim pada saat yang sangat mendekati ovulasi. Indikasi inseminasi jika kualitas sperma kurang baik, faktor lendir servik yang tidak bersahabat terhadap sperma serta faktor unexplained infertility. Keberhasilan IUI kurang lebih berkisar 5-10%. Bila dalam 5 kali IUI pasien belum berhasil hamil, maka sangat disarankan untuk menjalani program bayi tabung. |
IUWASH (Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene) | Program yang didanai USAID (United States Agency for International Development) untuk mendorong kegiatan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). |
IVA | Inspeksi Visual dengan Asem Asetat (3-5%) untuk pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dan payudara bagi para wanita. |
IVF (In Vitro Fertilization) =Program Bayi Tabung | Induksi (perangsangan) indung telur supaya menghasilkan cukup banyak folikel dengan menggunakan obat (Clomiphene Citrate) atau suntikan (FSH). Induksi harus dilakukan bersamaan dengan memonitor pertumbuhan folikel (kantung telur) dengan target 5-10 telur pada saat masa subur. Bila jumlah dan ukuran telur telah tercapai maka dilakukan pematangan akhir dengan hormon tertentu, kemudian dipanen. Hasil panen tsb beberapa jam kemudian dibuahi oleh sperma suami yang dilakukan di dalam laboratorium khusus oleh ahli embryo (embryologist). |
Ibu Hamil K4 | Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan ke dua, dua kali pada triwulan ke tiga umur kehamilan. |
Ikterus | Pewarnaan kuning di kulit, konjungtiva dan mukosa yang terjadi karena meningkatnya kadar bilirubin dalam darah |
Impairment | Suatu keadaan atau kondisi di mana individu mengalami kehilangan atau abnormalitas psikologis, fisiologis atau fungsi struktur anatomis secara umum pada tingkat organ tubuh. Contoh seseorang yang mengalami amputasi satu kakinya, maka dia mengalami kecacatan kaki. |
Implant | Alat kontrasepsi yang dipasang di bawah lapisan kulit (subkutan) pada lengan atas bagian samping dalam. |
Imunisasi Dasar | Imunisasi pada bayi sebelum usia 1 tahun terhadap 7 penyakit infeksi untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian. Imunisasi dasar tersebut adalah BCG, Hepatitis B, DTP-HB, Polio dan Campak |
Imunisasi TT | Imunisasi Tetanus Toksoid, imunisasi untuk mencegah penyakit tetanus |
Imunisasi lanjutan | Imunisasi ulangan untuk mempertahankan tingkat kekebalan di atas ambang perlindungan atau untuk memperpanjang masa perlindungan. |
Imunisasi rutin | Kegiatan imunisasi yang harus dilaksanakan terus menerus pada periode waktu yang telah ditetapkan berdasarkan kelompok usia sasaran dan tempat pelayanan. |
Imunisasi tambahan | Kegiatan imunisasi yang tidak rutin dilakukan, hanya dilakukan atas dasar ditemukannya masalah dari hasil pemantauan dan evaluasi. |
Imunisasi | Suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan menderita penyakit tersebut. Imunisasi dasar: Pemberian imunisasi awal untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang perlindungan. Imunisasi lanjutan: Imunisasi ulangan untuk mempertahankan tingkat kekebalan di atas ambang perlindungan atau untuk memperpanjang masa perlindungan |
Imunodefisiensi | Penurunan resistensi terhadap serangan penyakit sehingga dilain pihak munculnya kerentanan tubuh terhadap infeksi penyakit menular |
Imunoglobulin = Antibodi | Sistem pertahanan tubuh lapis ketiga yang bersifat spesifik. Fungsinya adalah merespon antigen yang dihasilkan oleh mikroorganisme parasit yang masuk ke dalam tubuh mahluk hidup. Fungsinya sangat spesifik dan hanya merespon terhadap antigen-antigen tertentu saja. |
Incidence Rate | lihat Angka Insidens |
Incorrect prescribing = peresepan salah | Pemberian obat untuk indikasi yang tidak tepat, kontra indikasi, risiko efek samping yang besar, informasi yang kurang memadai tentang obat. |
Indeks Brinkman (IB) | Hasil perkalian antara durasi merokok dalam tahun dikalikan dengan jumlah batang per hari. – IB Ringan 600 |
Indeks Gini | Suatu koefisien yang menunjukkan tingkat ketimpangan atau kemerataan distribusi pendapatan, nilai koefisien adalah 0 – 1. Nilai 0 menunjukkan distribusi yang sangat merata dan nilai 1 menunjukkan distribusi yang timpang. |
Indeks Glikemik = Glycemic Index/GI | Peringkat yang diberikan kepada makanan untuk menunjukkan bagaimana makanan tersebut memengaruhi gula darah dan insulin. Angka GI suatu makanan diberikan relatif terhadap glukosa, yang diberi nilai 100. Semakin tinggi nilainya, semakin cepat gula darah dan kadar insulin akan meningkat. Misalnya dekstrosa memiliki skor GI 138 (Tinggi) sedangkan fruktosa adalah 31 (Rendah). Informasi GI membantu, misalnya, jika gula darah Anda rendah dan terus menurun selama latihan, Anda akan lebih memilih untuk makan karbohidrat yang akan meningkatkan gula darah Anda dengan cepat. Di sisi lain, jika Anda ingin menjaga kadar gula darah Anda tidak turun selama beberapa jam aktifitas ringan, Anda dapat memilih untuk memakan karbohidrat yang memiliki indeks glikemik yang lebih rendah. Jika indeks glikemik glukosa 100, maka indeks glikemik rendah adalah 55, indeks glikemik sedang adalah 56 – 69 dan indeks glikemik tinggi adalah 70. |
Indeks Karies Gigi = DMFT/Decay, Missing, and Filled Teeth (untuk gigi tetap) | Indeks untuk menilai status kesehatan gigi dan mulut dalam hal karies gigi permanen. Karies gigi umumnya disebabkan karena kebersihan mulut yang buruk, sehingga terjadilah akumulasi plak yang mengandung berbagai macam bakteri. |
Indeks Massa Tubuh | (Berat Badan dalam kg : Tinggi Badan dalam M2) |
Indera | Alat yang berfungsi menerima rangsangan dari lingkungan sekitar baik dari luar maupun dalam tubuh dan menyampaikannya ke otak. |
Indikasi | Rasa sakit, rasa nyeri, gejala sakit dan / atau penyakit yang dapat diatasi menggunakan terapi obat. |
Indikator Status Gizi | Tanda-tanda atau petunjuk yang dapat memberikan indikasi tentang keadaan keseimbangan antara asupan (intake) zat gizi dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh untuk berbagai proses biologis. Tanda-tanda tersebut antara lain antropometri (ukuran tubuh manusia; BB/U, TB/U, BB/TB), biokimia gizi (kadar hemoglobin darah, kadar vitamin A serum, kadar ekskresi yodium dalam urine), tanda-tanda klinis (tanda-tanda kurang gizi berat seperti marasmus, kwasiorkor, atau marasmus-kwasiorkor), dan konsumsi makanan. |
Indikator kesehatan (Health Indicator) | Ukuran yang menggambarkan atau menunjukkan status kesehatan sekelompok orang dalam populasi tertentu, misalnya angka kematian bayi. |
Indikator | Tanda yang dapat memberikan indikasi tentang suatu keadaan. Suatu tanda disebut indikator yang baik apabila tanda dapat memberikan indikasi yang sensitif atas perubahan suatu keadaan |
Indonesia Bebas Pasung | Upaya ini mengatur tentang peran pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Peran serta masyarakat diharapkan mampu untuk mengenali kasus-kasus gangguan jiwa di masyarakat, pemasungan yang ada di lingkungan dan mendorong anggota masyarakat untuk berobat dan kontrol. Pemerintah dan pemerintah daerah bukan hanya menemukan kasus-kasus pasung untuk kemudian melepaskannya, tetapi juga harus memberikan edukasi pada masyarakat untuk tidak melakukan pemasungan. |
Industri farmasi | Badan Hukum, Perum, atau Koperasi yang memiliki izin usaha industri farmasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku |
Infeksi Nosokomial | Infeksi yang didapat atau timbul pada waktu pasien dirawat di rumah sakit |
Infeksi neonatal | Merupakan sindroma klinis dari penyakit sistemik akibat infeksi selama 1 bulan pertama kehidupan. Bakteri, virus, jamur dan protozoa dapat me-nyebabkan sepsis pada neonatus |
Infeksi oportunistik | Penyakit yang muncul karenasistem kekebalan tubuhsudah rusak atau melemah |
Infeksi | Masuknya disertai dengan pertumbuhan dan perkembangbiakan suatu bibit penyakit didalam tubuh manusia atau hewan sehingga timbul gejala-gejala penyakit. |
Infertilitas | Sebuah kondisi dimana sel sperma dan sel telur gagal melakukan pembuahan. Ketidakmampuan pasangan untuk menghasilkan keturunan setelah melakukan hubungan seksual selama 1 tahun tanpa kontrasepsi. Namun bila terdapat faktor risiko (istri berusia lebih dari 35 tahun, riwayat infeksi dan menstruasi tidak teratur), maka sebaiknya penyelidikan dimulai lebih awal. |
Influenza Like Illness (ILI) | Penyakit yang mempunyai gejala serupa influenza dengan gejala demam 38 C disertai batuk dan atau sakit tenggorokan. |
Influenza | Infeksi akut yang menyerang saluran pernafasan disebabkan oleh virus influenza dengan gejala demam 38 C disertai batuk dan/atau sakit tenggorokan. |
Informasi Nilai Gizi (ING) | Informasi Nilai Gizi atau Nutrition Facts atau Label Gizi merupakan informasi yang menyebutkan jumlah zat-zat gizi yang terkandung dalam suatu produk makanan/minuman. Di Indonesia, peraturan tentang pelabelan gizi ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999. Dalam Informasi Nilai Gizi terdapat juga istilah Takaran Saji. Takaran Saji merupakan jumlah yang biasa disajikan dari satu kemasan makanan/minuman tersebut. |
Informasi Obat | Setiap data atau pengetahuan objektif, diuraikan secara ilmiah dan ter-dokumentasi mencakup farmakologi, toksikologi dan penggunaan terapi dari obat |
Informed Choice | Pilihan yang didasari dengan pengetahuan yang cukup setelah mendapat informasi yang lengkap |
Informed Consent | Persetujuan yang diberikan oleh klien atau keluarganya atas dasar informasi dan penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap klien tersebut. |
Inhalasia | Bahan yang mungkin masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan trakea atau sistem pernafasan. |
Inkubasi | Masa perkembangan penyakit dalam tubuh atau disebut masa tunas. |
Insektisida | Senyawa kimia yang digunakan untuk membasmi serangga. |
Insidens | Jumlah kasus baru, kejadian, atau kunjungan ke pusat pelayanan kesehatan pada populasi tertentu dalam masa tertentu secara periodik |
Insomnia | Insomnia adalah gangguan di mana orang tidak dapat mendapatkan cukup tidur atau tidur yang restoratif, karena satu atau lebih faktor. Penderita insomnia sering memiliki gejala di siang hari yang terkait dengan kurang tidur, seperti kantuk di siang hari, kelelahan, dan penurunan kewaspadaan mental. Insomnia dapat disebabkan oleh ketidakmampuan untuk tidur, ketidakmampuan untuk menjaga tidur atau terbangun terlalu dini dan belum sempat mendapatkan tidur yang cukup |
Instalasi Alat Kesehatan | Tahap kegiatan mulai dari penempatan/perletakan, perakitan, pe-masangan, penyetelan, adjustment, pengukuran keluaran sampai alat berfungsi baik |
Institusi | Organisasi/badan/bangunan yang berdiri atas maksud dan tujuan tertentu terutama yang berhubungan dengan masyarakat atau pendidikan |
Insulin | Hormon yang mengatur metabolisme karbohidrat. |
Interaksi Obat | Dampak yang dapat terjadi bila satu obat dipakai bersamaan dengan obat lain atau dengan makanan tertentu, atau dengan jamu/suplemen/narkoba |
Intoksikasi Akut | Suatu kondisi yang timbul akibat menggunakan alkohol atau NAPZA psikoaktif lain sehingga terjadi gangguan kesadaran, fungsi kognitif, persepsi, afek/mood, perilaku atau fungsi dan respon psikofisiologis lainnya. |
Intoleransi | Ketidakmampuan tubuh untuk mentolerirobat, mengakibatkan efek sampingyang merugikan |
Intosikasi | Keracunan adalah masuknya zat ke dalam tubuh yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan bahkan dapat menyebabkan kematian. Semua zat dapat menjadi racun bila diberikan dalam dosis yang tidak seharusnya. Berbeda dengan alergi, keracunan memiliki gejala yang bervariasi dan harus ditindaki dengan cepat dan tepat karena penanganan yang kurang tepat tidak menutup kemungkinan hanya akan memperparah keracunan yang dialami penderita. |
Isolasi | Pemisahan penderita penyakit infeksi dari orang-orang sehat di sekitarnya untuk menghindari terjdinya penularan |
Iuran Jaminan Kesehatan | Sejumlah uang yang dibayarkan secara teratur oleh Peserta, Pemberi Kerja, dan/atau Pemerintah untuk Program Jaminan Kesehatan (Pasal 16, Perpres No. 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan). |
Izin Edar | Izin yang diberikan kepada produsen untuk produk dalam negeri atau penyalur untuk produk impor berdasarkan penilaian terhadap mutu, manfaat, keamana produk alat kesehatan atau perbekalan kesehatan rumah tangga yang akan diedarkan. (Sumber: Permenkes No. 1184/Menkkes/Per/2004 tentang Pengamanan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) |
Izin Penyalur Alat Kesehatan | Izin yang diberikan berdasarkan kelayakan perusahaan untuk menyalurkan alat kesehatan secara aman dan benar. (Sumber: Permenkes No. 1184/Menkkes/Per/2004 tentang Pengamanan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) |
JCI (Joint Commision International) | Badan Internasional yang memberikan akreditasi internasional untuk RS dan menerapkan standar untuk mutu dan pelayanan rumah sakit skala internasional. |
JIPG (Jaringan Informasi Pangan dan Gizi = Food and nutrition information network) | Suatu jaringan kerjasama lintas sektor antar pusat informasi yang terkait dalam bidang pangan dan gizi untuk mengelola data maupun informasi tentang pangan dan gizi, sehingga dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien oleh para pengambil keputusan, pengelola program serta peneliti. (Sumber: Buku Pedoman Jaringan Informasi Pangan dan Gizi, Jakarta 1994) |
JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara) | Jaminan kesehatan yang diberikan kepada seluruh masyarakat Bali yang belum memiliki jaminan kesehatan seperti Askes, Jamsostek, Asabri, Askeskin/Jamkesmas atau jaminan kesehatan lainnya. |
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) | Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) yang diatur dalam UU40/2004, tujuannya agar semua penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. |
JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat) | Menurut UU No.23 tahun 1992 JPKM adalah suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan, yang berkesinambungan dan dengan mutu yang terjamin serta pembiayaan yang dilaksanakan secara pra-upaya. Dalam penyelenggaraan operasionalnya, JPKM diartikan sebagai pelayanan kesehatan paripurna dan berjenjang dengan pelayanan tingkat pertama yang bermutu sebagai ujung tombak, yang ditopang dengan pembiayaan di muka oleh para konsumennya melalui suatu badan pengelola dana, yang kemudian menerapkan pembayaran pra upaya kepada pelayanan kesehatan |
JPKMM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin) | Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan tidak mampu agar dapat dipertahankan dan ditingkatkan derajat kesehatannya melalui sistem jaminan kesehatan yang terkendali biaya dan mutunya |
JPPKN (Jaringan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional ) | Jaringan wahana komunikasi antara lembaga Litbangkes di Indonesia yang dibentuk melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 937 tahun 1998. Komunikasi yang dimaksud adalah terjadinya saling tukar informasi Litbangkes yang berupa: 1. Informasi tentang lembaga Litbangkes 2. Informasi tentang program Litbangkes 3. Informasi tentang kegiatan Litbangkes yang sedang berjalan 4. Informasi tentang hasil Litbangkes 5. Informasi tentang pemanfaatan hasil dan kebutuhan Litbangkes 6. Informasi tentang sumber daya Litbangkes (Sumber: www.litbang.depkes.go.id) |
Jabatan Fungsional Kesehatan | Kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu satuan organisasi kesehatan pemerintah yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu dan bersifat mandiri |
Jampersal | Jaminan pembiayaan persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan sampai 42 hari setelah pasca persalinandan pelayanan bayi baru lahir sampai dengan usia 28 hari. Jampersal diperuntukkan bagi seluruh ibu hamil yang belum memiliki jaminan persalinan. |
Jamu | Bagian dari obat tradisional yang digunakan secara turun temurun dan baru memiliki klaim penggunaan sesuai dengan jenis pembuktian tradisional (secara empiris/turun temurun). |
Japanese Encephalitis (JE) | Penyakit zoonosa yang dapat menyebabkan terjadinya radang otak pada hewan dan manusia. Penyakit ini bersifat arbovirus karena ditularkan dari hewan kemanusia melalui gigitan nyamuk. Penyebab penyakit ini ialah virus Japanese Encephalitis dari family Flaviviridae. Virus Japanese Encephalitis ditularkan lewat perantara hewan yaitu oleh nyamuk Culex. Penyakit ini juga termasuk ke dalam zoonosis karena dapat menginfeksi manusia dan juga hewan. Pada hewan virus ini biasanya menyerang babi dan burung liar. Sebagian besar infeksi pada manusia tidak menunjukkan gejala atau mengakibatkan gejala yang non-spesifik seperti penyakit flu. Penyakit ini biasanya ditandai dengan gejala demam, sakit kepala, muntah, dan penurunan tingkat kesadaran. Pada anak-anak biasa juga muncul perilaku yang abnormal karena adanya kerusakan saraf pada otak. |
Jet Lag | Gangguan irama circadian; gangguan temporer pada jam biologis tubuh manusia akibat penerbangan yang melewati beberapa wilayah geografis dengan zona waktu yang berbeda secara cepat, yang tidak memberikan kesempatan pada tubuh untuk beradaptasi secara alamiah, sehingga jam biologis tubuh tidak sesuai lagi dengan waktu siang/malam di tempat kita berada. Secara umum, makin banyak zona waktu yang dilewati dalam suatu penerbangan, akan semakin terganggu jam biologis tubuh kita. |
Jumantik (Juru Pemantau Jentik) | Orang yang ditunjuk dan diberi tugas untuk memantau jentik nyamuk dari rumah ke rumah |
Jumlah CD4 | Jumlah limfosit CD4 dalam satu milimeter kubik (mm3) darah. Jumlah CD4 merupakan salah satu indikator perkembangan penyakit HIV. Jumlah CD4 di bawah 200 sel/mm3 adalah kriteria diagnostik untuk AIDS |
Junk food | |
K and k blood groups | lihat Kell blood group |
K1 | Kunjungan baru ibu hamil, yaitu kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa kehamilan. Cakupan K1 di bawah 70% (dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil dalam kurun waktu satu tahun) menunjukkan keterjangkauan pelayanan antenatal yang rendah, yang mungkin disebabkan oleh pola pelayanan yang belum cukup aktif. Rendahnya K1 menunjukkan bahwa akses petugas kepada ibu masih perlu ditingkatkan |
K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) | Bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktek K3 (keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi organisasi dan industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja. |
K4 | Kontak minimal 4 kali selama masa kehamilan untuk mendapatkan pelayanan antenatal, yang terdiri atas minimal 1 kali kontak pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Cakupan K4 di bawah 60% (dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil dalam kurun waktu satu tahun) menunjukkan kualitas pelayanan antenatal yang belum memadai. Rendahnya K4 menunjukkan rendahnya kesempatan untuk menjaring dan menangani risiko tinggi obstetri |
KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) | Keluarga yang berperilaku gizi seimbang, mampu mengenall clan mengatasi masalah gizi anggota keluarganya dengan cara: 1)Memberikan hanya ASI saja kepada bayi, sejak lahir sampai usia 6 bulan 2) Memantau berat badan secara teratur 3) Makan beraneka ragam 4)Mengkonsumsi hanya garam beryodium 5)Mendapatkan clan memberikan suplementasi gizi bagi anggota keluarga yang membutuhkan. |
KARS | Komisi Akreditasi Rumah Sakit |
KB (Keluarga Berencana) | Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran yang dilakukan dengan perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya. |
KB Suntik | Kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan intra muskuler (dalam otot) di daerah bokong yang mengandung hormon progestin. Terdapat 2 jenis yaitu Depoprovera dan Depo Noristerat. Jenis suntikan ini diberikan setiap 3 bulan sekali dan dapat digunakan dalam 7 hari setelah bersalin. |
KEK (Kurang Energi Kronis) | Keadaan kekurangan energi dalam waktu lama pada wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil yang ditandai dengan ukuran lingkar lengan atas (LiLA) 23,5 cm. (Sumber : Gizi dalam Angka, Depkes 2003) |
KEP = Kurang Energi Protein | Keadaan kurang zat gizi tingkat sedang yang disebabkan oleh rendahnya asupan energi dan protein dalam waktu cukup lama yang ditandai dengan berat badan menurut umur (BB/U) yang berada pada -3SD tabel baku WHO-NCHS. (Sumber: Pemantauan Pertumbuhan Balita, Dit. GM, Depkes, 2003) |
KHA (Konvensi Hak Anak) | Perjanjian internasional yang memberikan pengakuan serta menjamin penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak. (konvensi = pakta, perjanjian). KHA disetujui dengan suara bulat oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 20 November 1989. |
KHPD (Konvensi Hak Penyandang Disabilitas) | Konvensi tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas Resolusi Nomor A/61/106 mengenai Convention on the Rights of Persons with Disabilities yang dikeluarkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa pada tanggal 13 Desember 2006, memuat hak-hak penyandang disabilitas dan menyatakan akan diambil langkah-langkah untuk menjamin pelaksanaan konvensi ini. Pemerintah Indonesia telah menandatangani Convention on the Rights of Persons with Disabilities (Konvensi mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas) pada tanggal 30 Maret 2007 di New York. |
KIDI (Komite Internsip Dokter Indonesia) | Lembaga non struktural di dalam Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang melaksanakan program internsip. |
KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) | Semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam masa satu bulan setelah imunisasi, yang diduga ada hubungannya dengan pemberian imunisasi. gejala klinis KIPI dapat timbul secara cepat maupun lambat dan dapat dibagi menjadi gejala lokal, sistemik, reaksi susunan syaraf pusat, serta reaksi lainnya. Pada umumnya, makin cepat KIPI terjadi, gejala makin berat. Berikut beberapa reaksi dan gejala KIPI menurut Chen (1999). Reaksi lokal antara lain abses pada tempat suntikan, Limfadenitis, reaksi lokal lain yang berat, misalnya selulitis, BCG-it is. Reaksi SSP antara lain kelumpuhan akut, ensefalopati, ensefalitis, meningitis dan kejang. |
KK = Kepala Keluarga | Seorang dari sekelompok anggota keluarga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari, atau orang yang dianggap/ditunjuk sebagai Kepala Keluarga |
KKI = Konsil Kedokteran Indonesia | Suatu badan otonom, mandiri, non struktural, dan bersifat independen yang terdiri atas Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi. KKI bertanggung jawab kepada Presiden dan berkedudukan di Ibu Kota Negara RI. KKI mempunyai fungsi pengaturan, pengesahan, penetapan serta pembinaan dokter dan dokter gigi yang menjalankan praktik kedokteran dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan medis |
KKMMD | Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia |
KKP = Kantor Kesehatan Pelabuhan | Suatu institusi kesehatan yang bertanggung jawab dalam upaya kesehatan, karantina dan sanitasi di wilayah pelabuhan termasuk kapal/ pesawat udara |
KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) | Kartu yang diterbitkan oleh Pemerintah sebagai penanda keluarga kurang mampu, sebagai pengganti Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Informasi lebih lanjut mengenai Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), silakan mengunjungi www.kks.tnp2k.go.id. |
KLB = Kejadian Luar Biasa (Outbreak) | Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. Disamping penyakit menular, penyakit yang juga dapat menimbulkan KLB adalah penyakit tidak menular dan keracunan. Keadaan tertentu yang rentan terjadinya KLB adalah bencana dan keadaan darurat |
KMC (Kangaroo Mother Care = Perawatan Bayi Melekat (PBM)) | Kontak kulit di antara ibu dan bayi secara dini, terus menerus dan dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif. |
KMKF | Keteknisian Medis dan Keterapian Fisik |
KMS = Kartu Menuju Sehat | Alat sederhana yang digunakan untuk mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Juga berisi catatan penting individu tentang identitas balita, imunisasi dan pemberian kapsul vitamin A. KMS juga berisi pesan penyuluhan kesehatan dan gizi seperti hal-hal yang berkaitan dengan imunisasi, pencegahan dan penanggulangan diare, pemberian ASI eksklusif dan makananm pendamping ASI. (Sumber: Buku Kader, Depkes 2000; Panduan Penggunaan KMS Balita Bagi Petugas Kesehatan, Depkes 2000) |
KMS-Usila = Kartu Menuju Sehat Usia Lanjut | Alat untuk mencatat kesehatan usia lanjut secara pribadi, baik fisik maupun mental emosionalnya yang diisi oleh petugas kesehatan bekerjasama dengan kader pada kegiatan kelompok atau kunjungan di Puskesmas untuk memantau keadaan kesehatan usia lanjut, deteksi dini terjadinya penyakit dan sebagai sumber informasi dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan usia lanjut |
KODEKI (Kode Etik Kedokteran) | Pedoman bagi dokter Indonesia anggota IDI dalam melaksanakan praktek kedokteran. Tertuang dalam SK PB IDI No 221/PB/A.4/04/2002 tanggal 19 April 2002 tentang penerapan Kode Etik Kedokteran Indonesia. |
KONAS | Kebijakan Obat Nasional |
KPA | Komisi Penanggulangan AIDS |
KPAD | Komisi Penanggulangan AIDS Daerah |
KPAI | Komisi Perlindungan Anak Indonesia |
KPAN | Komisi Penanggulangan AIDS Nasional |
KPD (Ketuban Pecah Dini) = Premature Rupture of the Membrane (PROM) | Keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum waktu kelahiran. |
KPKN | Komite Penanggulangan Kanker Indonesia |
KPSI | Komunitas Peduli Skizoprenia Indonesia |
KPSP = Kuesioner Pra Skrining Perkembangan | Daftar 9-10 pertanyaan singkat kepada orangtua mengenai kemampuan yang telah dicapai oleh anaknya yang berumur 0-6 tahun, untuk mengetahui apakah perkembangan anaknya sesuai atau menyimpang |
KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) | Konsep optimalisasi pemanfaatan pekarangan. |
KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) | Suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem reproduksi (fungsi, komponen dan proses) yang dimiliki oleh remaja baik secara fisik, mental dan sosial. |
KTD (Kehamilan yang Tidak Diinginkan) | KTD (unwanted pregnancy) adalah kehamilan yang dialami oleh seorang perempuan yang sebenarnya belum atau sudah tidak menginginkan hamil (BKKBN, 2007). Penyebab terjadinya KTD antara lain adalah perkosaan, kurangnya pengetahuan tentang kontrasepsi, terlalu banyak anak, alasan kesehatan janin, usia ibu terlalu muda atau belum siap menikah, pasangan tidak siap menikah atau hubungan dengan pasangan yang belum matang, dan masalah ekonomi. |
KTR (Kawasan Tanpa Rokok) | Ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, mempromosikan dan atau menggunakan produk tembakau (PP Nomor 81 tahun 1999). Kawasan Tanpa Rokok antara lain sarana kesehatan, sekolah, tempat ibadah, arena kegiatan anak dan angkutan umum. |
KVA = Kurang Vitamin A | Keadaan dimana simpanan vitamin A dalam tubuh sudah sangat kurang Manifestasi KVA dapat dilihat secara klinis misalnya buta senja dan xerophtalmi sedangkan dari subklinis kadar serum retinol di bawah 20 mcg/dl |
Kadaluarsa Obat | Berakhirnya batas aktif dari obat yang memungkinkan obat menjadi kurang aktif atau menjadi toksik (beracun). Kadaluarsa obat juga diartikan sebagai batas waktu dimana produsen obat menyatakan bahwa suatu produk dijamin stabil dan mengandung kadar zat sesuai dengan yang tercantum dalam kemasannya pada penyimpanan sesuai dengan anjuran. Dalam penggunaan obat dikenal istilah medication error, yaitu pemakaian obat yang tidak tepat dan menimbulkan kerugian pada pasien, walaupun pengobatan tersebut berada dalam pengawasan profesional kesehatan, pasien dan konsumen. Salah satu komponen penting dalam medication error adalah deteriorated drug error, yaitu penggunaan obat yang telah kadaluarsa atau integritas secara fisik dan kimia telah menurun. |
Kaki gajah = Elefantiasis | Sindrom obstruksi pembuluh limfatik jangka panjang yang menyebabkan pembengkakan dan kulit yang menebal. Hal ini menyebabkan kecacatan, terutama di kaki. Merupakan salah satu manifestasifilariasis limfatik |
Kalibrasi | Kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukkan alat ukur dan/atau bahan ukur |
Kalkulator BMI | Suatu program perhitungan komputer untuk mengetahui apakah berat badan saat ini sudah masuk dalam klasifikasi ideal atau belum. Pengguna hanya tinggal memasukkan data berat dan tinggi badannya saja, kemudian secara otomatis program akan menghitung dan memberikan informasi mengenai berat badan (kurus, ideal, gemuk atau obes). Perhitungan secara konvensional menggunakan rumus sederhana dengan cara membagi berat badan dengan tinggi badan yang telah dikuadratkan. |
Kangaroo Mother Care = KMC = Perawatan Bayi Melekat = PBM | Kontak kulit di antara ibu clan bayi secara dim, terus menerus clan dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif |
Kanker Kolorektal | Kanker kolorektal adalah kanker usus besar (kolon) dan usus pembuangan akhir (rektum). Kebanyakan kanker kolorektal berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas (disebut adenoma) dimana pada stadium awal membentuk sebuah polip. |
Kanker Leher Rahim | Keganasan yang terjadi dan berasal dari sel leher rahim yang disebabkan oleh infeksi Human Papiloma Virus (HPV) pada manusia. |
Kanker Nasofaring | Tumor ganas pada daerah antara hidung dan tenggorok. |
Kanker Payudara | Keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. |
Kanker Serviks | Kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang sanggama (vagina). |
Kanker Tulang | Keganasan yang timbul pada tulang. |
Kanker | Kumpulan sel yang tidak dikelilingi kapsul; hal ini memungkinkan sel-sel tersebut dapat menyebar ke organ-organ tubuh lainnya di luar organ yang terkena. Kanker terbagi atas dua kelompok besar yaitu berbentuk cair, disebut kanker darah; berbentuk padat, terlihat sebagai benjolan yang dapat terjadi pada semua organ tubuh manusia seperti tulang, syaraf tepi, jaringan kelenjar getah bening, bola mata. |
Kannabis/ganja | Senyawa narkotika yang menimbulkan ketergantungan mental yang diikuti oleh kecanduan fisik dalam jangka waktu yang lama, mempengaruhi perasaan dan penglihatan serta pendengaran. Nama lainnya adalah marijuana, gele, cimeng, hash, rumput atau grass, dan lain-lain |
Kapossi’s sarcoma | Tumor pada dinding saluran darah mengakibatkan kerusakan organ dalam termasuk paru-paru. |
Karantina | Pembatasan kebebasan seseorang yang diduga telah tertular sesuatu penyakit karantina, selama masa inkubasi penyakit karantina yang diduga. Bila selama dalam pengawasan ini ia benar-benar menderita penyakit karantina yang diduga, ia kemudian akan diisolasikan. Setelah lewat masa inkubasi, ia tetap sehat akan dibebaskan kembali |
Karsinogen | Kelompok zat yang secara langsung dapat merusak DNA, mempromosikan atau membantu kanker. Residu pestisida, herbisida, zat aditif makanan tertentu dan pelarut seperti benzena adalah contoh-contoh karsinogen telah dikaitkan dengan timbulnya kanker |
Karsinoma | Pertumbuhan sel yang ganas yang terdiri dari sel-sel epitel yang cenderung untuk menginfiltrasi jaringan sekitarnya dan menimbulkan metastatis. |
Kartagener’s syndrome | perpindahan alat-alat dalam sisi tubuh yang berlawanan (situs inversus) yang berhubungan dengan pelebaran saluran bronkial (bronkiektasis_ dan siusitis kronis. |
Kasus suspek | Penyakit klinis yang kompatibel atau memenuhi definisi kasus klinis tanpa tes laboratorium atau kasus dengan tes laboratorium sugestif tanpa informasi klinis |
Katarak | Sejenis kerusakanmatayang menyebabkanlensa mataberselaput dan rabun. Lensa mata menjadi keruh dancahayatidak dapat menembusinya, bervariasi sesuai tingkatannya dari sedikit sampai keburaman total dan menghalangi jalan cahaya. dalam perkembangan katarak yang terkait dengan usia penderita dapat menyebabkan penguatan lensa, menyebabkan penderita menderitamiopi, menguning secara bertahap dan keburaman lensa dapat mengurangi persepsi akan warna biru. Katarak biasanya berlangsung perlahan-lahan menyebabkan kehilangan penglihatan dan berpotensi membutakan jika tidak diobati. Kondisi ini biasanya memengaruhi kedua mata, tapi hampir selalu satu mata dipengaruhi lebih awal dari yang lain. |
Kawasan Kumuh Perkotaan | Wilayah yang mempunyai kepadatan lebih dari 500 jiwa/hektar atau 10 KK/hektar, sebagian besar rumahnya semi permanen dan pada umumnya hanya memiliki sarana/prasarana umum yang bersifat darurat. (Sumber: Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas di Perkotaan, Depkes RI, Ditjen Bina Kesmas, tahun 2005) |
Kawasan Perkotaan (UU No. 32 Tahun 2004) | Kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. (Sumber: Pengantar Kesehatan Perkotaan, Depkes RI, Ditjen Bina Kesmas, tahun 2005) |
Kawasan Sehat | |
Kawasan Sehat | |
Keadilan Gender (gender equity) | Keadilan (fairness, justice) dalam distribusi manfaat dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan, yang didasari atas pemahaman bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan kebutuhan dan kekuasaan. Perbedaan ini perlu dikenali dan diperhatikan untuk dipakai sebagai dasar atas perbedaan perlakuan yang diterapkan bagi laki-laki dan perempuan |
Keamanan Pangan | Keadaan dan upaya yang dilakukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan tercemar bahan tambahan (food additive) yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan manusia. Dampak yang ditimbulkan mulai dari penurunan kualitas kesehatan akibat keracunan hingga risiko munculnya penyakit kanker. Upaya antisipasi diawali dari memperhatikan peralatan memasak dan penyimpanan, pengolahan bahan pangan hingga lingkungan dapur. |
Kebugaran jasmani | Kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. (Sumber: Pedoman Upaya Kesehatan Olahraga di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI Ditjen Bina Kesmas tahun 2004) |
Kedaruratan | 1) Suatu keadaan yang mengancam nyawa individu dan kelompok masyarakat luas sehingga menyebabkan ketidakberdayaan yang memerlukan respon intervensi sesegera mungkin guna menghindari kematian dan atau kecacatan serta kerusakan lingkungan yang luas. 2) Keadaan yang memerlukan tindakan yang mendesak dan tepat untuk menyelamatkan nyawa, menjamin perlindungan dan memulihkan kesejahteraan masyarakat. (sumber: UNHCR) 3) Keadaan tiba-tiba yang memerlukan tindakan segera karena dapat menyebabkan epidemi, bencana alam atau teknologi, kerusuhan atau karena ulah manusia lainnya (sumber: WHO) |
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat | Kejadian kesehatan masyarakat yang bersifat luar biasa dengan ditandai penyebaran penyakit menular dan/atau kejadian yang disebabkan oleh radiasi nuklir, pencemaran biologi, dan kontaminasi kimia (NUBIKA), dan pangan yang menimbulkan bahaya kesehatan dan berpotensi menyebar lintas wilayah atau lintas negara. |
Kedaruratan Kesehatan | Suatu keadaan atau situasi yang mengancam sekelompok masyarakat dan atau masyarakat luas yang memerlukan respon penanggulangan sesegera mungkin dan memadai diluar prosedur rutin, dan apabila tidak dilaksanakan menyebabkan gangguan pada kehidupan dan penghidupan |
Kedaruratan Kompleks | Situasi dimana penyebab kedaruratan dan bantuan kepada para korban terkait dengan pertimbangan politik tingkat tinggi. Kedaruratan kompleks mempunyai ciri-ciri tingkat ketidak stabilan yang beragam dan bahkan menurunnya kewibawaan negara. Ini mengakibatkan hilangnya kontrol pemerintahan dan ketidakmampuan menyediakan pelayanan vital dan perlindungan terhadap penduduk sipil. Suatu ciri utama dari kedaruratan kompleks adalah kekerasan umum yang nyata atau potensial: terhadap manusia, lingkungan, infrastruktur dan harta benda. Kekerasan mempunyai dampak langsung berupa kematian, trauma fisik dan psikososial serta kecacatan. (sumber: WHO) |
Kedokteran Gigi Keluarga | Suatu upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara paripurna yang memusatkan layanannya kepada setiap individu dalam suatu keluarga binaan |
Kedokteran Keluarga | Suatu upaya pelayanan kesehatan secara paripurna yang memusatkan layanannya kepada setiap individu dalam suatu keluarga binaan |
Kedokteran Komplementer | Pelayanan kedokteran non konvensional yang sinergi dengan pelayanan kedokteran konvensional yang dilakukan oleh dokter di mana cara penyembuhannya menggunakan pengobatan famakologik dan biologi serta diet dan nutrisi, atau menggunakan cara lain yang sudah teruji keamanan dan manfaatnya. Jenis pelayanan kedokteran komplementer yaitu terapi ozonisasi darah (ozon), infus kelasi (EDTA), hemodilusi infuse L-organine/urikinase, pompa jantung EECP, iradiasi laser pembuluh darah (ILBI), SVATE 3, cuci cholesterol dengan mesin HELP, Akupunktur yang dilkukan oleh dokter, pengobatan herbal, pengobatan oksigenasi hiperbarik (HIPERBARIK), pengobatan nutrisi dan diet, dll |
Kegagalan Kontrasepsi | Kasus terjadinya kehamilan pada akseptor KB aktif yang terjadi akibat pemberian/pemasangan metode kontrasepsi |
Kekarantinaan Kesehatan | Upaya mencegah dan menangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat. |
Kekebalan kelompok = Herd immunity | Daya tahan kelompok atau kelompok masyarakat terhadap masuknya dan menyebarnya agen infeksi karena sebagian besar anggota kelompok ter-sebut memiliki daya tahan terhadap infeksi. Kekebalan kelompok diakibatkan dari menurunnya peluang penularan bibit penyakit dari penderita yang terinfeksi kepada orang sehat yang rentan bila sebagian besar anggota kelompok tersebut kebal terhadap penyakit itu |
Kelahiran hidup | Ekspulsi lengkap atau ekstraksi suatu hasil fertilisasi dari ibunya, terlepas dari durasi kehamilan, di mana setelah pemisahan tersebut, bernafas atau menunjukkan bukti kehidupan lainnya seperti detak jantung, denyut tali pusat, atau gerakan otot sukarela, terlepas dari apakah tali pusat telah dipotong atau masih melekat pada plasenta. |
Kelahiran mati | Kematian sebelum ekspulsi lengkap atau ekstraksi hasil fertilisasi dari ibu pada atau setelah usia kehamilan 20 minggu. Kematian ditandai dengan fakta bahwa, setelah pemisahan tersebut, janin tidak bernapas atau menunjukkan bukti kehidupan lainnya seperti detak jantung, denyut tali pusat, atau gerakan otot sukarela tertentu. |
Kelainan bawaan = kelainan kongenital = cacat bawaan | Kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi sel telur. Kelainan bawaan dapat dikenali sebelum kelahiran, pada saat kelahiran atau beberapa tahun kemudian setelah kelahiran. Kelainan bawaan dapat disebabkan oleh keabnormalan genetika, sebab-sebab alamiah atau faktor-faktor lainnya yang tidak diketahui. |
Kell blood group | golongan darah k dan K; antigen sel darah merah, ditentukan oleh gen K; penyebab penyakit hemolitik pada bayi baru lahir; diberi nama menurut na ma Nyonya Kell, didalamnya ditemukan antibodi. |
Kelompok rentan | Bayi, anak usia di bawah lima tahun, anak-anak, ibu hamil atau menyusui, penyandang cacat dan orang lanjut usia. |
Keluarga Pra Sejahtera | Keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan akan pengajaran agama, pangan, sandang, papan dan kesehatan |
Keluarga Sejahtera I | Keluarga tersebut sudah dapat memenuhi kebutuhan yang sangat mendasar, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Indikator yang dipergunakan sebagai berikut: 1) Anggota keluarga melaksanakan ibadah menurut agama yang dianut. 2) Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih. 3) Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian. 4) Bagian terluas dari lantai rumah bukan dari tanah. 5) Bila anak atau anggota keluarganya yang lain sakit dibawa ke sarana/ petugas kesehatan. Demikian halnya bila PUS ingin berKB dibawa ke sarana/petugas kesehatan clan diberi obadcara KB modern. |
Keluarga Sejahtera II | Keluarga yang selain dapat memenuhi kebutuhan dasar minimumnya dapat pula memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya. Indikator yang dipergunakan terdiri dari lima indikator pada Keluarga Sejahtera I ditambah dengan sembilan indikator sebagai berikut: 6)Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama yang dianut masing-masing. 7) Sekurang-kurangnya sekali seminggu keluarga menyediakan daging atau ikan atau telur sebagai lauk pauk. 8) Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru setahun terakhir. 9)Luas lantai rumah paling kurang 8,0 m2 untuk tiap penghuni rumah. 10) Seluruh anggota keluarga dalam tiga bulan terakhir berada dalam keadaan sehat sehingga dapat melaksanakan tugas/fungsi masing masing. 11) Paling kurang satu orang anggota keluarga yang berumur 15 tahun ke atas mempunyai penghasilan tetap. 12) Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa membaca tulisan latin. 13) Seluruh anak berusia 6-15 tahun saat ini (waktu pendataan) bersekolah. 14) Bila anak hidup dua orang atau lebih pada keluarga yang masih PUS, saat ini mereka memakai kontrasepsi (kecuali bila sedang hamil). |
Keluarga Sejahtera III Plus | Keluarga yang selain telah dapat memenuhi kebutuhan dasar minimumnya dan kebutuhan sosial psikologisnya, dapat pula memenuhi kebutuhan pengembangannya, serta sekaligus secara teratur ikut menyumbang dalam kegiatan sosial clan aktif pull mengikuti gerakan semacam itu dalam masyarakat. Keluarga-keluarga tersebut memenuhi syarat-syarat 1 s.d 21 dan ditambah dua syarat, yakni: 22) Keluarga atau anggota keluarga secara teratur memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materi. 23) Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan, yayasan, atau institusi masyarakat lainnya. |
Keluarga Sejahtera III | Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar minimum clan kebutuhan sosial psikologisnya serta sekaligus dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya, tetapi belum aktif dalam usaha kemasyarakatan di lingkungan desa atau wilayahnya. Mereka harus memenuhi persyaratan indikator 1 s.d 14 dan memenuhi syarat indikator 15 s.d 21, sebagai berikut 15) Mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama. 16)Sebagian dari penghasilan keluarga dapat disisihkan untuk tabungan keluarga. 17)Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari clan kesempatan ini dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar-anggota keluarga. 18) Ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya 19) Mengadakan rekreasi bersama di luar rumah paling kurang sekali dalam enam bulan. 20) Memperoleh berita dengan membaca surat kabar, majalah, mendengarkan radio atau menonton televisi. 21) Anggota keluarga mampu mempergunakan sarana transportasi. |
Kematian maternal (Maternal death) | Kematian seorang perempuan yang sedang hamil atau pada masa 42 hari setelah pengakhiran kehamilan, tanpa memandang durasi dan tempat kehamilan, dengan sebab terkait kehamilan atau manajemen kehamilannya, namun bukan disebabkan kecelakaan. |
Kemoterapi | Penggunaan obat atau hormon untuk mengatasi kanker. Pemberian obat untuk membunuh sel-sel kanker baik melalui infus atau dalam bentuk tablet (diminum). Kemoterapi biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi agar lebih banyak sel kanker yang dapat dibunuh melalui jalur yang berbeda. Dua istilah medis lain yang sering digunakan untuk menggambarkan kemoterapi adalah antineoplastik (yang berarti anti-kanker) dan terapi sitotoksik (yang berarti membunuh sel-sel kanker). |
Kepatuhan (Adherence) | Kepatuhan dan kesinambungan berobat yang lebih menekankan pada peran dan kesadaran pasien (bukan hanya mengikuti perintah dokter), dengan dibantu dokter atau petugas kesehatan, pendamping dan ketersediaan obat. |
Keracunan makanan | Kejadian di mana terdapat 2 orang atau lebih yang menderita sakit dengan gejala yang sama/mirip setelah mengkonsumsi sesuatu dan berdasarkan analisis epidemilogi, makanan tersebut terbukti sebagai sumber keracunan |
Keratitis/Ulkus Kornea | Infeksi pada kornea yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus, dan faktor imunologis. |
Kerentanan (bencana) | Suatu analisa dimana kerawanan suatu masyarakat diekspresikan dengan tinggi rendahnya risiko terjadinya bencana yang merupakan fungsi dari suatu ancaman dengan keadaan kerentanan yang sendiri-sendiri atau bersama-sama dan dapat diubah oleh kemampuan Rumus: R = (A x K) / m R (Risiko): Suatu peluang dari timbulnya akibat buruk, atau kemungkinan kerugian dalam hal kematian, luka-luka, kehilangan dan kerusakan harta benda, gangguan kegiatan mata pencaharian dan ekonomi atau kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh interaksi antara ancaman bencana dan kerentanan A (Ancaman): Kejadian-kejadian, gejala atau kegiatan manusia yang berpotensi untuk menimbulkan kematian, luka-luka, kerusakan harta benda, gangguan sosial ekonomi atau kerusakan lingkungan K (Kerentanan): Kondisi-kondisi yang ditentukan oleh faktor-faktor atau proses-proses fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan hidup yang meningkatkan kerawanan suatu masyarakat terhadap dampak ancaman m (Kemampuan): Suatu gabungan antara semua kekuatan dan sumber daya yang tersedia dalam suatu masyarakat atau organisasi yang dapat mengurangi tingkat risiko bencana |
Kerja Obat | Efek dan aspek farmakologi dengan mengemukakan kemampuan dan keaktifan farmakodinamik dan terhadap agen panyakit |
Kesehatan Jiwa | Suatu kondisi mental sejahtera, dimana setiap individu menyadari potensi dirinya, bermanfaat dan dapat berkontribusi bagi lingkungannya. |
Kesehatan Kerja | Kegiatan yang dilakukan untuk melindungi dan mempromosikan kesehatan dan keselamatan karyawan di tempat kerja, termasuk meminimalkan paparan zat berbahaya, evaluasi praktik kerja, dan lingkungannya untuk mengurangi cedera, dan mengurangi atau menghilangkan ancaman kesehatan lainnya |
Kesehatan Matra | Kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan pada sekelompok orang yang mengalami perpindahan sementara dan mengalami ancaman kesehatan akibat perpindahan di tempat baru |
Kesehatan Olahraga | Upaya kesehatan yang memanfaatkan aktifitas fisik dan atau olahraga/latihan fisik untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat. (Sumber: Pedoman Upaya Kesehatan Olahraga di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI Ditjen Bina Kesmas tahun 2004) |
Kesehatan Reproduksi | Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya |
Kesehatan Usia Lanjut | Kesehatan mereka yang berusia 60 tahun atau lebih, baik jasmani, rohani maupun sosialnya |
Kesetaraan Gender (gender equality) | Keadaan tanpa diskriminasi (sebagai akibat dari perbedaan jenis kelamin) dalam memperoleh kesempatan, pembagian dan sumber-sumber dan hasil pembangunan, serta akses terhadap pelayanan. |
Kesiapsiagaan (bencana) | Program pembangunan kesehatan jangka panjang yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan seluruh potensi sumber daya di wilayah agar dapat menanggulangi masalah kesehatan akibat kedaruratan dan bencana secara efisien dari tahap tanggap darurat hingga rehabilitasi secara berkesinambungan sebagai bagian dari pembangunan kesehatan yang menyeluruh. (sumber: WHO) |
Kesiapsiagaan | Program pembangunan kesehatan jangka panjang yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan seluruh potensi sumber daya di wilayah agar dapat menanggulangi masalah kesehatan akibat kedaruratan dan bencana secara efisien dari tahap tanggap darurat hingga rehabilitasi secara berkesinambungan sebagai bagian dari pembangunan kesehatan yang menyeluruh. (.cumber: WHO) |
Ketergantungan (Napza/Narkoba) | Suatu pola maladaptif dari penggunaan NAPZA, menimbulkan hendaya atau kesukaran yang berarti secara klinis, seperti timbulnya toleransi, gejala putus NAPZA, sulit untuk menghentikan penggunaan, hambatan pada dunia akademik atau pekerjaan. |
Ketergantungan Fisik | Adaptasi neurologis tubuh untuk menghadirkan suatu narkotika yang ditandai dengan gejala-gejala awal putus obat jika pemakaian dihentikan. |
Ketergantungan Psikis | Pola perilaku yang ditandai dengan adanya keinginan yang sangat kuat untuk menggunakan narkotika atau psikotropika agar memperoleh suatu efek tertentu. |
Kl | Kunjungan baru ibu hamil, yaitu kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa kehamilan. Cakupan Kl di bawah 70% (dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil dalam kurun waktu satu tahun) menunjukkan keterjangkauan pelayanan antenatal yang rendah, yang mungkin disebabkan oleh pola pelayanan yang belum cukup aktif. Rendahnya K1 menunjukkan bahwa akses petugas kepada ibu masih perlu ditingkatkan. |
Kohort | Kohort adalah sebuah kelompok yang digunakan sebagai bagian dari studi penelitian. Kelompok ini terdiri dari orang-orang yang memiliki kesamaan karakter. |
Kokain | Alkaloid yang diperoleh dari daun tanaman Erythroxylon coca. Dalam pembuatan kokain terdapat produk perantara disebut pasta koka yang tidak murni kokain (campuran alkaloid dan residu tanaman). Biasanya dihisap sebagai rokok. Kokain dimurnikan dengan asam hidroklorida, penyalahgunaannya secara hirup (inhalasi) atau melalui injeksi |
Kolegium | Badan yang dibentuk oleh organisasi profesi untuk masing-masing cabang disiplin ilmu yang bertugas mengampu cabang disiplin ilmu tersebut. |
Kolesterol | Lemak yang terkandung dalam aliran darah atau sel tubuh yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon. Kolesterol tidak larut dalam darah sehingga perlu berikatan dengan pengangkutnya, yaitu lipoprotein. Kolesterol dibedakan menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida. Semakin tinggi HDL dan semakin rendah LDL akan memberikan efek yang baik. |
Kolostrum | Air susu kental berwarna kekuning-kuningan yang diproduksi oleh ibu pada hari pertama melahirkan dan beberapa hari berikutnya, merupakan makanan paling sempurna untuk bayi baru lahir. Kolostrum tersebut bernilai gizi paling tinggi dan penuh dengan antibodi yang melindungi bayi terhadap infeksi. |
Komdat (Komunikasi Data) | Proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain) yang terhubung dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet. Secara umum ada dua jenis komunikasi data, yaitu: 1. Melalui Infrastruktur Terestrial (Menggunakan media kabel dan nirkabel sebagai aksesnya) 2. Melalui Satelit (Menggunakan satelit sebagai aksesnya). |
Komisi Etik Penelitian Kesehatan Badan Litbangkes | Bagian dari Komite Etik Penelitian Kesehatan dan Ilmiah yang mempunyai tugas sebagai berikut: 1)Melakukan kajian aspek etik protokol penelitian kesehatan yang menggunakan manusia sebagai subyek dan hewan percobaan yang diajukan melalui Badan Litbang Kesehatan. 2)Mengeluarkan persetujuan etik (ethical clearance). 3)Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan penelitian yang telah memperoleh persetujuan etik. 4) Melakukan sosialisasi pedoman etik penelitian kesehatan baik di lingkungan Badan Litbang Kesehatan maupun di institusi lain. 5) Menyelenggarakan pelatihan Etik Penelitian Kesehatan baik di lingkungan Badan Litbang Kesehatan maupun di institusi lain. 6) Membuat laporan kegiatan kepada Ketua Komite Etik Litkes dan Ilmiah dan Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan. 7) Pelaksanaan 6utir-butir tersebut di atas mengacu kepada pedoman persetujuan etik penelitian kesehatan. |
Komisi Ilmiah Badan Litbangkes : | Bagian dari Komite Etik Penelitian Kesehatan dan Ilmiah yangbertugas melaksanakan pembinaan Litbaiigkes bersama Panitia Pembina Ilmiah (PPI) Puslitbang melalui kegiatan sebagai berikut: 1) Memberi saran untuk peningkatan dan pengembangan kapasitas Litbangkes di Badan Litbangkes meliputi sumber daya manusia, prasarana dan sarana, sistem informasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta kerjasama lintas program/sektor. 2) Membantu penyusunan prioritas Litbangkes baik untuk tingkat nasional maupun regional. 3)Menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan berbagai pedoman untuk pelaksanaan penelitian kesehatan yang bermutu, efektif dan efisien. 4) Mengkoordinasikan pembinaan perencanaan dan pelaksanaan Litbangkes yang pembiayaannya bersumber dari anggaran Badan Litbangkes dan dari luar Badan Litbangkes. 5) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembinaan proposal, protokol, pelaksanaan penyusunan laporan akhir dan publikasi hasil Litbangkes. 6) Melakukan pembinaan terhadap PPI Puslitbang. 7) Mengeluarkan rekomendasi ilmiah pelaksanaan Litbangkes bagipenelitian yang pembiayaannya bersumber dari luar anggaran Badan Litbangkes. 8) Melaksanakan sosialisasi hasil-hasil Litbangkes. 9) Membina peneliti dalarn kajian hasil penelitian untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan pembangunan keseliatan. 10) Membuat laporan kegiatan kepada Ketua Komite Etik Litkes dan Ilmiah Badan Litbangkes. |
Komite Etik Penelitian Kesehatan dan Ilmiah Badan Litbangkes | Komite yang bertugas membantu Kepala Badan Litbangkes dalam melakukan kajian etik dan ilmiah penelitian kesehatan. Komite ini terdiri dari dua komisi dengan nama Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KE) dan Komisi Ilmiah (KI). |
Komnas PGPK = Komitc Nasional Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan | Komite nasional yang dibentuk untuk menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutaan sesuai dengan rencana strategi nasional PGPK |
Komnas PGPKT = Komite Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian | Badan independen yang dibentuk Departemen Kesehatan RI (Kepmenkes No. 768/MENKES/SK/VII/2007) atas anjuran WHO / Sound Hearing 2030 dalam usaha membantu pemerintah menurunkan angka gangguan pendengaran dan ketulian di Indonesia. |
Kompetensi dokter | Menjalankan praktek kedokteran sesuai standar kompetensi dokter yang telah disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. |
Kompetensi | Pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude) yang dimiliki oleh seseorang dalam suatu bidang/ standar tertentu, dan hal itu akan tercermin dalam konteks pekerjaan yang dipengaruhi oleh budaya organisasi dan lingkungan kerja |
Komplikasi KB | Gangguan kesehatan ringan sampai berat bagi klien yang terjadi akibat proses pemberian/pemasangan metode kontrasepsi. |
Kondar = Kontrasepsi darurat | Kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila digunakan setelah hubungan seksual |
Kondom | Alat kontrasepsi untuk pria berbentuk selubung/sarung yang terbuat dari lateks/karet, plastik (vinyl) yang dipasang pada alat kelamin pria (penis) saat berhubungan seksual. |
Konjungtivitis | Radang pada konjungtiva, jaringan mukosa tipis dan transparan yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian depan sklera sampai limbus dengan bagian lipatan di antaranya. Mata merah, penglihatan tidak kabur, pedih, kelopak mata bengkak, terdapat kotoran mata (secret). |
Konseling Gizi | Serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi 2 (dua) arah untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan prilaku sehingga membantu klien/pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi yang di-laksanakan oleh nutrisionis/dietisien |
Konseling | Suatu proses komunikasi dua arah yang sistemik antara apoteker dan pasien untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan obat dan pengobatan |
Konseting | Suatu proses komunikasi dua arah yang sistemik antara apoteker dan pasien untuk mengidentifikasi dan memecalikan masalah yang berkaitan dengan obat dan pengobatan. |
Konsultasi | Pertukaran pikiran untuk mendapatkan kesimpulan yang sebaik-baiknya |
Kontaminasi | Pengotoran permukaan tubuh atau benda-benda oleh sesuatu bibit penyakit. |
Kontap = Kontrasepsi mantap | Suatu tindakan untuk membatasi kelahiran dalam jangka waktu yang tidak terbatas, yang dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan suami isteri atas permintaan yang bersangkutan, secara sukarela |
Kontap elektif | Pelayanan kontrasepsi mantap (tubektomi dan vasektomi) yang direncanakan dan sifatnya sukarela. |
Kontra indikasi | Pantangan atau keadaan yang sangat dianjurkan untuk tidak dilakukan pengobatan jika kondisi tertentu dialami pasien |
Konvensi | Sebuah perjanjian multilateral formal antara banyak negara anggota, contohnya Konvensi Hak Anak, Konvensi Hak Penyandang Disabilitas, dan lain-lain. |
Koordinasi | Upaya menyatupadukan berbagai sumber daya dan kegiatan organisasi menjadi suatu kegiatan sinergis, agar dapat melakukan penanggulangan masalah kesehatan masyarakat secara menyeluruh dan terpadu sehingga sasaran yang direncanakan dapat tercapai secara efektif dan efisien serta harmonis |
Korban massal | Korban akibat kejadian dengan jumlah relatif banyak oleh karena sebab yang sama dan perlu mendapatkan pertolongan kesehatan segera dengan menggunakan sarana, fasilitas dan tenaga yang lebih dari yang tersedia sehari-hari |
Kota Otonom | Kota yang berdasarkan otonomi ditetapkan sebagai kota, baik ibukota propinsi, kabupaten/kota, kecamatan maupun sebagai kota lainnya. (Sumber: Pengantar Kesehatan Perkotaan, Depkes RI, Ditjen Bina Kesmas, tahun 2005) |
Kota Sehat (Indonesia Sehat 2010) | Masyarakat kota masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat, dengan perilaku sehat, mamiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. (Sumber : Pengantar Kesehatan Perkotaan, Depkes RI, Ditjen Bina Kesmas, tahun 2005) |
Kota Sehat | Masyarakat kota masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat, dengan perilaku sehat, mamiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi – tingginya. |
Kretinisme | Keadaan seseorang sebagai akibat dari kekurangan yodium yang ditandai dengan keterbelakangan mental disertai satu atau lebih kelainan syaraf seperti gangguan pendengaran, gangguan bicara, serta gangguan sikap tubuh dalam berdiri dan berjalan dari ringan sampai berat atau gangguan pertumbuhan (cebol) |
Krioterapi | Sebuah metode penatalaksanaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) dengan cara membekukan serviks yang terdapat lesi prakanker pada suhu yang amat dingin (dengan gas CO2) sehingga sel-sel pada area tersebut mati dan luruh, dan selanjutnya akan tumbuh sel-sel baru yang sehat. |
Kronis | Suatu kondisi denganonsetlambat, manifestasi ringan tetapi terus-menerus dan tahan lama, sering berefek progresif |
KtA (Kekerasan terhadap Anak) | Tindak kekerasan secara fisik, seksual, penganiyaiaan emosional atau pengabaian terhadap anak. |
Kunjungan ibu hamil sesuai standar | Pelayanan yang mencakup minimal : 1. Timbang badan dan ukur tinggi badan 2. Ukur tekanan darah 3. Skrining status imunisasi tetanus (dan Tetanus Toksoid) 4. Ukur tinggi fundus uteri 5. Pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan) 6. Temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling) 7. Test laboratorium sederhana (HbSAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC) |
Kunjungan neonatal (KN) | Kontak dengan tenaga kesehatan minimal dua kali untuk mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan neonatal baik di dalam gedung puskesmas maupun di luar gedung puskesmas (termasuk bidan di desa, polindes dan kunjungan rumah). KN1= kontak neonatal dengan tenaga profesional pada umur 0-7 hari. KN2= kontak neonatal dengan tenaga profesional pada umur 8-28 hari |
Kuratif | Usaha kesehatan dengan pengobatan penyakit. |
Kusta = Lepra = Leprosy = Morbus Hansen | Penyakit menular yang menahun dan disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium leprae) yang menyerang syaraf tepi, kulit dan jaringan tumbuh lainnya kecuali susunan saraf pusat. Untuk keperluan pengobatan kombinasi atau Multidrug Therapy (MDT) yaitu menggunakan gabungan Rifampicin, Lamprene dan DDS, maka penyakit kusta di Indonesia diklasifikasikan menjadi 2 tipe yaitu: Tipe PB (Pausi basiler) dan Tipe MB (Multi basiler) |
Kwashiorkor | Keadaan gizi buruk yang disertai tanda-tanda klinis seperti edema di seluruh tubuh, rambut tipis, wajah membulat dan sembab. (Sumber: Manajemen Penderita Gizi Buruk di Rumah Tangga, Depkes 2002) |
LBP (Low Back Pain) | Nyeri punggung bawah; nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri ini terasa di antara sudut iga terbawah sampai lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah tungkai dan kaki. |
LCB = Local Competitive Bidding | Cara pengadaan barang (procurement) yang dilaksanakan apabila halhal yang diisyaratkan oleh lender. |
LDL (Low Density Lipoprotein) | LDL (Low Density Lipoprotein) mengangkut kolesterol untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang “jahat” karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah, terutama pembuluh darah kecil yang menyuplai makanan ke jantung dan otak. |
LED (Laju endap darah) | Pengukuran seberapa cepat sel-sel darah merah jatuh ke dasar sebuah tabung uji. Ketika pembengkakan dan peradangan hadir, protein darah mengumpul dan menjadi lebih berat dari biasanya. Jadi, ketika diukur, mereka mengendap dan berkumpul lebih cepat di bagian bawah dari tabung uji. Umumnya, semakin cepat sel-sel darah turun, lebih parah peradangan |
LH (Lutenizing Hormone) | Hormon hipofisis yang menstimulasi gonad. |
LILA = Lingkar Lengan Atas = Mid Upper Arm Circumference (MUAC) | Salah satu indikator yang digunakan untuk melihat status gizi dengan cara mengukur lingkar lengan atas. (Sumber : Pedoman Penanggulangan Anemi Gizi untuk remaja putri dan WUS) |
LKTM (Loka Kesehatan Tradisional Masyarakat) | UPT Kementerian Kesehatan RI bidang pelayanan kesehatan tradisional dalam upaya mengembangkan dan mensosialisasikan pelayanan kesehatan tradisional, meliputi keterampilan dan ramuan yang diperuntukkan bagi masyarakat baik secara perorangan maupun kelompok. |
LMKM | Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 450/Menkes/SK/IV/2004; Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 03 Tahun 2010) |
LOKMIN ( Lokakarya Mini) | Pertemuan yang diselenggarakan di Puskesmas, dapat berupa lokmin bulanan (yang dihadiri oleh seluruh staf puskesmas), atau lokmin tribulanan (yang dihadiri oleh instansi lintas sektoral tingkat kecamatan). (Sumber: Kebijakan Dasar Puskesmas, Departemen Kesehatan RI ahun 2004) |
LOS (Length of Stay) | Rata-rata lama rawatan seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu yang dijadikan tracer (yang perlu pengamatan lebih lanjut). |
LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat) | Formulir yang lazim digunakan di unit pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah. (Sumber : Depkes, Ditjen Yanfar dan Alkes, Dit Bina Oblik & Bekkes, Pedoman Pengelotaan Oblik & Bekkes, 2002) |
LPP (Laju Pertumbuhan Penduduk) | Angka yang menunjukan tingkat pertambahan penduduk pertahun dalam jangka waktu tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai persentase dari penduduk dasar. Laju pertumbuhan penduduk dapat dihitung menggunakan tiga metode, yaitu aritmatik, geometrik, dan eksponesial. Metode yang paling sering digunakan di BPS adalah metode geometrik. |
LRC = Learning Resonrce Center | Pusat Sumber Belajar berupa website yang dikembangkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan kesehatan. |
LSL | Lelaki Seks Lelaki |
Label Pangan | Setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan, yang selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah ini disebut Label. |
Lahir hidup (Live birth) | Kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, di mana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan, misal: bernafas, ada denyut jantung/denyut tali pusat atau gerakan-gerakan otot. |
Lahir mati (Still birth) | Kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan, tidak terdengar detak jantung, tidak teraba denyut tali pusat, tidak bernafas atau tidak ada gerakan. |
Lansia (Lanjut usia) | Secara biologis lanjut usia adalah manusia yang mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial (BKKBN 1998). |
Late Maternal Death | Kematian seorang perempuan disebabkan kondisi obstetrik secara langsung atau tidak langsung, pada masa lebih dari 42 hari, namun kurang dari satu tahun setelah pengakhiran kehamilannya. |
Leishmaniasis | Penyakit kulit dan selaput lendir yang disebabkan oleh protozoa yang berasal dari genus leishmania. Protozoa hidup sebagai parasit obligat intraseluler pada manusia dan beberapa jenis mamalia.Penyakit ini dimulai dengan tumbuhnya papula (bintil) yang membesar & pada akhirnya menjadi ulkus puru atau luka bernanah tidak terasa sakit (nyeri). Lesi dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu/beberapa bulan dan terkadang dapat bertahan setahun atau lebih. |
Lekopenia | Keadaan berkurangnya sel darah putih. |
Lekositosis | Keadaan meningkatnya sel darah putih. |
Leptospirosis | Infeksi yang disebabkan oleh bakteri leptospira. Gejala yang timbul dapat berupa demam, sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot hebat, kuning (ikterus), pembesaran hati dan gangguan ginjal. Penyakit menular melalui air kemih hewan penular yang mengandung leptospira (terutama tikus, tetapi dapat pula hewan lain seperti anjing, ternak, binatang liar dan kucing) dan kemudian leptospira dapat masuk melalui kulit manusia yang kontak dengan air/tanah yang tercemar |
Leukimia | Penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang. Sumsum tulang terletak di bagian dalam dari tulang dan merupakan pabrik pembuatan sel darah merah, sel darah putih dan keping darah. Leukimia biasanya ditandai dengan adanya penekanan sel-sel darah putih yang abnormal terhadap sel-sel darah yang normal yang mengakibatkan fungsinya terganggu. |
Life Table | Tabel yang berisi riwayat kehidupan suatu penduduk menurut umur dalam sebuah model statistik tunggal, riwayat suatu kelompok hipotetis atau suatu kohor penduduk dengan riwayat kematian secara bertahap. Life table memberikan gambaran tentang sejarah kehidupan suatu kohor yang berangsur-angsur berkurang jumlahnya karena kematian. |
Limfoma Hodgkin | Limfoma yang terjadi karena mutasi Sel B pada sistem limfatik, dengan hasil deteksi yaitu adanya sel abnormal ReedStenberg dalam sel kanker. Limfoma Hodgkin diketahui memiliki 5 jenis subtipe. Limfoma Hodgkin sendiri merupakan jenis yang paling bisa disembuhkan dan biasanya menyerang kelenjar getah bening yang terletak di leher dan kepala. |
Limfoma Malignum | Keganasan primer jaringan getah bening yang bersifat padat. Klasifikasi Limfoma berdasarkan hispatologis yaitu Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non Hodgkin. Limfoma adalah keganasan pada sistem getah bening, dimana sel limfosit membelah dan berkembang biak secara tidak normal dan mengakibatkan pembesaran kelenjar getah bening. Gejala yang kerap muncul antara lain benjolan di leher dan ketiak, penurunan berat badan yang drastis, keringat malam, mudah letih. |
Limfoma Non-Hodgkin | Limfoma yang terjadi karena adanya mutasi DNA pada sel B dan sel T pada sistem limfatik, merupakan tumor ganas yang berbentuk padat dan berasal dari jaringan limforetikuler perifer dan memiliki 30 subtipe yang masih terus berkembang. Limfoma Non-Hodgkin yang pertumbuhannya lambat disebut indolent/low grade dan untuk yang pertumbuhannya cepat disebut aggressive/high-grade. |
Limfoma | Istilah umum untuk berbagai tipe kanker darah yang muncul dalam sistem limfatik, yang meyebabkan pembesaran kelenjar getah bening. Limfoma disebabkan oleh sel-sel limfosit B atau T, yaitu sel darah putih yang dalam keadaan normal/sehat menjaga daya tahan tubuh kita untuk menangkal infeksi bakteri, jamur, parasit dan virus, menjadi abnormal dengan membelah lebih cepat dari sel biasa atau hidup lebih lama dari biasanya. |
Listeria Monocytogenes | Nama sebuah bakteri yang ditemukan di dalam tanah dan air dan beberapa hewan, termasuk unggas dan ternak sapi. Bakteri ini dapat hadir dalam susu mentah, makanan yang terbuat dari susu mentah, sayuran mentah, serta buah segar. Bakteri ini juga dapat hidup di pabrik pengolahan makanan dan mencemari berbagai daging olahan. Listeria tidak seperti kebanyakan bakteri lainnya karena bakteri ini dapat tumbuh dalam suhu dingin kulkas. Listeria dapat mati dengan cara pemasakan dan pasteurisasi. |
Listeriosis | Penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi bakteri Listeria monocytogenes. Penyakit ini diawali dengan penyebaran bakteri ke seluruh tubuh dan mungkin melibatkan sistem saraf pusat, jantung, mata, atau organ tubuh lainnya. Seseorang yang terserang listeriosis biasanya mengalami sakit kepala, demam, nyeri otot, pusing, sakit perut, muntah dan diare. Jika infeksi menyebar ke sistem saraf, maka akan terjadi gejala seperti sakit kepala, leher kaku, kehilangan keseimbangan, kebingungan, penurunan kesadaran dan kejang-kejang. Jika menyerang otak, maka listeriosis dapat menimbulkan stroke. Jika menginfeksi ibu hamil biasanya ibu hamil akan mengalami gejala yang ringan seperti gejala flu dan infeksi Listeria monocytogenes selama kehamilan dapat menyerang janin sehingga menyebabkan keguguran, atau kematian bayi. |
Litkayasa | Teknisi Litkayasa adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan pelayanan penelitian dan perekayasaan pada instansi pemerintah. Jabatan Teknisi Litkayasa adalah jabatan fungsional. Seperti halnya pada pengangkatan ke dalam jabatan fungsional peneliti, pengangkatan ke dalam jabatan Teknisi Litkayasa ini harus memenuhi syarat-syarat tertentu. |
Lotus Birth | Metode persalinan bayi yang berlangsung tanpa pemotongan tali pusat. Artinya, setelah proses kelahiran terjadi, tali pusat bayi di biarkan tetap terhubung dengan plasentanya untuk beberapa lama atau hingga terputus dengan sendirinya. |
Lupus (Systemic Lupus Erythematosus) | Penyakit kronis atau menahun yang membuat zat imunitas tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap rangsangan dan benda asing dari luar yang masuk ke dalam tubuh. Lupus disebut sebagai “autoimmune disease”, yaitu penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan; produksi antibodi yang seharusnya normal menjadi berlebihan, sehingga antibodi itu tidak lagi berfungsi menyerang virus, kuman, dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh, tetapi justru menyerang sel dan jaringan tubuh. |
Lysergic Acid Diethylamide (LSD) | Lebih dikenal dengan nama acid atau smile adalah golongan narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) yang bersifat sebagai stimulan. |
Lyssa | Kasus Rabies yang terjadi pada manusia dimana virus Rabies sudah menginfeksi susunan syaraf tepi lalu ke susunan syaraf pusat di otak. |
MAL (Metode Amenorea Laktasi) | Kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI). Metode ini digunakan segera setelah ibu melahirkan bayi dan menyusui sampai 6 bulan secara eksklusif tanpa menggunakan alat kontrasepsi, dengan cara menghambat pelepasan hormon kesuburan sehingga tidak terjadi kehamilan. |
MCK | Mandi Cuci Kakus |
MDG = Millenium Development Goals | Komitment global yang dilakukan oleh negara-negara ASEAN |
MDGs (Millenium Development Goals) | Pada tahun 2000, delapan Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) disepakati oleh 189 negara. MDGs menyediakan kerangka kerja untuk meningkatkan kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, ekonomi, dan kondisi lingkungan di negara berkembang. Target spesifik dan terukur untuk tahun 2015 telah ditetapkan untuk negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. |
MDR (Multi Drug Resistance) | Kebalnya bakteri tertentu terhadap beberapa obat antibiotik. |
MERS-CoV | Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus, penyakit yang disebabkan oleh coronavirus. |
MESO (Monitoring Efek Samping Obat) | Monitoring efek obat yang penting dilakukan untuk menghindari terjadinya masalah penggunaan obat terkait efek samping; memastikan keselamatan pasien (patients safety) dan meningkatkan kerasionalan penggunaan obat. |
MET Minute > 1500 | Lamanya waktu (menit) melakukan aktivitas berat dalam satu minggu dikalikan bobot sebesar 8 kalori, sebagai contoh jika seseorang melakukan kegiatan secara terus-menerus minimal 10 hari sampai meningkatnya denyut nadi dan napas lebih cepat dari biasanya (semisal menimba air, mendaki gunung, lari cepat, menebang pohon, mencangkul) selama minimal tiga hari dalam satu minggu dan total waktu beraktivitas > 1500 MET minute. |
MJAS | Makanan Jajanan Anak Sekolah |
MKDKI = Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia | Majelis yang bertugas menangani kasus dugaan pelanggaran disiplin dokter dengan menerima pengaduan, memeriksa dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin dokter. Pelanggaran disiplin kedokteran jika dokter dalam melakukan praktik tidak kompeten, tidak melakukan tugas dan tanggung jawab profesionalnya serta berperilaku tercela yang merusak martabat dan kehormatan profesi dokter. |
MKEK | Majelis Kode Etik Kedokteran |
MKET (Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih) | Jenis metode kontrasepsi Suntik, IUD, Implan, MOP dan MOW |
MKJP (Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang) | Jenis kontrasepsi yang sangat efektif untuk menghindari kelahiran, mengatur interval kelahiran dan tidak mempengaruhi hubungan seksual yang dapat bertahan selama 3 tahun sampai seumur hidup seperti AKDR/IUD, implant, MOW dan MOP. |
MMI (Modified Mercally Intensity) | Satuan ukuran kekuatan gempa, dimana besarnya efek yang dirasakan oleh pengamat dimana dia berada tanpa memperhatikan sumbernya. (Sumber: BMG) |
MMR (Maternal Mortality Rate) | Jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan paska persalinan per 100.000 kelahiran hidup pada masa tertentu – Angka pengukuran risiko kematian wanita yang berkaitan dengan peristiwa kehamilan. Kematian ibu adalah kematian wanita dal |
MOP (Metode Operasi Pria) untuk kontrasepsi | Cara kontrasepsi dengan tindakan pembedahan pada saluran sperma pria. MOP merupakan prosedur klinis untuk menghentikan kemampuan reproduksi pria dengan jalan melakukan penghambatan/pemotongan saluran pengeluaran sperma (vas deferens) sehingga pengeluaran sperma terhambat dan pembuahan tidak terjadi. |
MOW (Metode Operasi Wanita) untuk kontrasepsi | Cara kontrasepsi dengan tindakan pembedahan pada saluran telur wanita. MOW merupakan prosedur bedah sederhana dengan anestesi lokal dengan cara mengikat dan memotong atau memasang cincin di saluran telur sehingga sel telur dan sperma tidak bisa bertemu dan tidak menyebabkan kehamilan. |
MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) | Makanan yang diberikan pada bayi berusia 6 bulan ke atas. Ciri-ciri bayi yang siap menerima MPASI adalah mampu duduk tegak walau masih harus dibantu, mampu menegakkan kepala dengan baik, tampak tertarik melihat makanan, sendok dan garpu, tidak lagi memiliki refleks menolak dengan lidah setiap kali makanan padat disuapkan ke mulutnya mampu menerima makanan yang disuapkan dengan sendok, yang mungkin terjadi bila bayi telah mampu menggerak-gerakkan lidahnya maju-mundur dan ke kiri-kanan. |
MPS (Making Pregnancy Safer) | Membuat kehamilan lebih aman, yang merupakan penajaman dari kebijakan sebelumnya tentang Penyelamatan Ibu Hamil. Strategi MPS yang memberi penekanan kepada aspek medis, walaupun tidak mengabaikan aspek non-medis. melindungi hak reproduksi dan hak asasi manusia dengan mengurangi beban kesakitan, kecacatan dan kematian yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. |
MRI Scan = Magnetic Resonance Imaging | Suatu alat diagnostik mutakhir untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh anda dengan menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif. selama pemeriksan MRI akan memungkinkan molekul-molekul dalam tubuh bergerak dan bergabung untuk membentuk sinyal-sinyal. Sinyal ini akan ditangkap oleh antena dan dikirimkan ke komputer untuk diproses dan ditampilkan di layar monitor menjadi sebuah gambaran yang jelas dari struktur rongga tubuh bagian dalam. |
MSCT (Multi Slice Computed Tomography) | Suatu modalitas pemeriksaan dengan menggunakan sinar-X dengan sistem komputer yang menghasilkan potongan/irisan tubuh satu kali scanning menghasilkan beberapa irisan. MSCT merupakan pengembangan teknologi Computed Tomography (CT) Scanning mutakhir. Kemampuan scanning yang sangat cepat (0,35 detik) dan irisan/potongan gambar 0,625 mm dapat meningkatkan kualitas gambar yang dihasilkan secara lebih detil dan akurat dalam waktu yang sangat cepat. |
MTBM = Manajemen Terpadu Bayi Muda | Suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana bayi muda umur 1 hari 2 bulan, baik yang sehat maupun yang sakit, baik yang datang ke fasilitas rawat jalan pelayanan kesehatan dasar maupun yang dikunjungi oleh tenaga kesehatan pada saat kunjungan neonatal |
MTBS = Manajemen Terpadu Balita Sakit | Suatu pendekatan keterpaduan dalam tata laksana balita sakit yang datang ke fasilitas rawat jalan pelayanan kesehatan dasar yang meliputi upaya kuratif terhadap penyakit pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi telinga, malnutrisi, dan upaya promotif dan preventif yang meliputi imunisasi, pemberian vitamin A dan konseling pemberian makan yang bertujuan menurunkan Angka Kematian Bayi dan Balita serta menekan morbiditas karena penyakit tertentu |
MTCT (Mother-To-Child Transmission of HIV) | Penularan HIV dari ibu ke anak. |
MTKI = Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia | Lembaga yang berfungsi untuk menjamin mutu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan. Seorang tenaga kesehatan harus benar-benar teruji kompetensinya melalui uji kompetensi yang dilaksanakan oleh Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI). Tenaga kesehatan yang telah lulus dalam proses tersebut akan diberikan Sertifikat Kompetensi sebagai bukti pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki, dan menjadi landasan registrasi dan lisensi/perizinan untuk melakukan pekerjaan profesi. Sasaran dari uji kompetensi, sertifikasi yang dikeluarkan oleh MTKI ini adalah Semua tenaga kesehatan selain Dokter, Dokter Gigi dan Tenaga Kefarmasian, meliputi Perawat, Bidan, Fisioterapis, Perawat Gigi, Refraksionis Optisien, Terapis Wicara, Radiografer, Okupasi Terapis, Ahli Gizi, Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, Teknisi Gigi, Sanitarian, Elektromedis, Analis Kesehatan, Perawat Anestesi, Akupunktur Terapis, Fisikawan Medis, Ortotis Prostetis, Teknisi Tranfusi Darah, Teknisi Kardiovaskuler serta Ahli Kesehatan Masyarakat. |
Makanan seimbang | Makanan yang dikonsumsi setiap individu untuk kebutuhan selama satu hari, mengandung zat gizi sesuai kebutuhan yang bersangkutan baik jumlah maupun jenis zat gizi |
Malaria | Suatu penyakit yang disebabkan oleh sejenis parasit genus Plasmodium, dengan gejala utama demam yang berulang-ulang |
Maligna = ganas | Sekelompok sel tumbuh tidak terkendali, menginvasi dan merusakan jaringan di sekitarnya, dan kadang-kadang metastasis (menyebar ke lokasi lain di tubuh melalui getah bening). |
Malnutrisi | Kelainan gizi, karena ketidakseimbangan atau ketidakcukupan diet atau akibat gangguan penyerapan atau pendayagunaan makanan. |
Malpraktek | Tindakan profesional yang tidak benar atau kegagalan untuk menerapkan keterampilan profesional yang tepat oleh profesional kesehatan seperti dokter, ahli terapi fisik, atau rumah sakit. Malpraktik mengharuskan pasien membuktikan adanya cedera dan bahwa hal itu adalah hasil dari kelalaian oleh profesional kesehatan. |
Mamografi | Prosedur sinar-x yang digunakan dalam skrining dan diagnosis kanker payudara yang dapat mengungkapkan tumor di payudara jauh sebelum bisa dirasakan/diraba. Gambar pencitraan mamografi disebut mamogram. |
Manik depresif = Gangguan bipolar | Kondisi yang ditandai dengan perubahan mood, mania pada saat keparahan tertinggi dan depresi pada saat terendah, seringkali dengan periode suasana hati normal di antaranya. Perubahan mood biasanya dalam satu atau dua hari, dan secara terus-menerus selama minimal seminggu. Ketika dalam siklus depresi, penderita dapat memiliki sebagian atau semua gejala depresi. Ketika dalam siklus mania, penderita dapat sangat aktif, lebih banyak bicara, dan memiliki banyak energi. |
Marasmik-kwashiorkor | Gizi buruk dengan gambaran klinik yang merupakan campuran dari beberapa gejala klinik Kwashiorkor dan Marasmus dengan BB/U |
Marasmus | Keadaan gizi buruk yang disertai tanda-tanda seperti badan sangat kurus (kulit membungkus tulang), wajah seperti orang tua (pipi kempot, mata terlihat cekung), cengeng dan rewel, iga gambang, perut cekung, tulang belakang terlihat menonjol, kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada, (baggy pants) sering disertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang) dan diare. (Sumber: Manajemen Penderita Gizi Buruk di Rumah Tangga, Depkes, 2002) |
Masa Nifas | Masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya placenta sampai 6 minggu setelah melahirkan. Masa nifas terbagi menjadi: 1. Puerperium dini (masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan). 2. Puerperium intermedial (masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih enam minggu). 3. Remote puerperium (waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan sempurna terutama bila ibu selama hamil atau persalinan menghadapi komplikasi). |
Masa Reproduksi = Childbearing age | Masa di mana wanita mampu melahirkan, yang disebut juga usia subur (15-49 tahun). |
Masa inkubasi | Waktu antara masuknya suatu bibit penyakit ke dalam tubuh sampai timbulnya gejala-gejala penyakit |
Masalah Kesehatan | Masalah masyarakat dibidang kesehatan sebagai akibat peristiwa oleh alam, manusia dan atau keduanya yang bermakna dan harus segera ditanggulangi karena dapat menimbulkan gangguan tata kehidupan dan penghidupan masyarakat |
Mass Drug Administration (MDA) | Pengobatan massal pada saat KLB Malaria, mencakup >80% jumlah penduduk di daerah tersebut. |
Mastektomi | Operasi pengangkatan payudara. Mastektomi segmental (lumpektomi) melakukan pengangkatan benjolan dan sejumlah kecil jaringan payudara di sekitarnya. Mastektomi sederhana (atau dimodifikasi) mengangkat seluruh payudara. Mastektomi radikal mengangkat seluruh payudara bersama dengan otot yang mendasari dan kelenjar getah bening ketiak. |
Maternal Mortality Rate (MMR) | Jumlah kematian maternal dibagi jumlah perempuan usia reproduksi. |
Maternal Mortality Ratio (MMR) | Jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan paska persalinan per 100.000 kelahiran hidup pada masa tertentu. |
Matra | Dimensi/wahana/media tempat seseorang atau kelompok manusia melangsungkan hidup serta melaksanakan kegiatannya dalam waktu tertentu |
Maximum Tolerable Daily Intake (MTDI) = Asupan Maksimum Harian yang Dapat Ditoleransi | Jumlah maksimum suatu zat dalam miligram per kilogram berat badan yang dapat dikonsumsi setiap hari selama hidup tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan. |
Maya Index | Salah satu indikator yang digunakan untuk mengidentifikasikan apakah sebuah area atau komunitas berisiko tinggi sebagai tempat perkembang biakan (breeding sites) nyamuk aedes aegypti didasarkan pada status kebersihan area tersebut dan ketersediaan tempat yang mungkin berpotensi sebagai tempat perkembang biakan nyamuk. Maya Index didapat dengan mengkombinasikan Hygiene Risk Index (HRI) dan Breeding Risk Index (BRI). |
Medical evacuation = Evakuasi medik | Upaya untuk memindahkan orang sakit dari suatu tempat ke tempat lain untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih memadai sesuai dengan kebutuhan, atas permintaan badan dan atau perseorangan. Yang dilakukan oleh tenaga medis yang profesional sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku. |
Medication Error | Kejadian yang merugikan pasien akibat pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan, yang sebetulnya dapat dicegah. |
Medication Record | Catatan pengobatan setiap pasien. |
Medik dasar | Bagian dari kesehatan yang dilandasi ilmu klinik dan bersifat umum. Pelayanan medik dasar merupakan pelayanan medik perorangan yang dilakukan maksimal oleh dokter/dokter gigi termasuk dokter keluarga maupun tenaga kesehatan lain sesuai dengan kompentensinya |
Medik spesialistik | Bagian dari kesehatan yang dilandasi ilmu klinik spesialistik. Pelayanan medik spesialistik merupakan pelayanan medik perorangan yang dilakukan oleh dokter/dokter gigi spesialis sesuai dengan kompetensinya |
Meningitis | Peradangan yang terjadi pada meninges, membran atau selaput yang melapisi otak dan syaraf tunjang, disebabkan berbagai organisme seperti virus, bakteri ataupun jamur yang masuk ke dalam darah atau berpindah ke dalam cairan otak. |
Metadon | Opiat sintetik, berbentuk cair, diberikan bagi penderita ketergantungan opiat, dan diberikan setiap hari di depan petugas. Penggunaan metadon dapat membuat pasien meninggalkan kebiasaan berbagi peralatan suntik sehingga menurunkan resiko penularan HIV/AIDS maupun Hepatitis B maupun C. |
Metastasis | Penyebaran kanker dari situs awalnya, misalnya, kanker payudara yang menyebar ke tulang. |
Metode Operatif Keluarga Berencana | Cara kontrasepsi dengan tindakan pembedahan |
Metode kontrasepsi efektif | Cara untuk mencegah kehamilan dengan menggunakan alat dan obat kontrasepsi atau tindakan operatif, yang mempunyai derajat perlindungan tinggi terhadap kehamilan, seperti IUD, pil, injeksi dan tindakan operatif |
Metode kontrasepsi sederhana | Cara untuk mencegah kehamilan dengan atau tanpa menggunakan alat, obat dan tindakan operatif, yang pemakaiannya tidak memerlukan pertolongan medis dan yang efektifitasnya rendah seperti kondom, tablet vaginal dan pantang berkala |
Millennium Development Goals (MDGs) | Pada tahun 2000, delapan Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) disepakati oleh 189 negara. MDGs menyediakan kerangka kerja untuk meningkatkan kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, ekonomi, dan kondisi lingkungan di negara berkembang. Target spesifik dan terukur untuk tahun 2015 telah ditetapkan untuk negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. |
Mimisan = Epistaksin | Pendarahan atau keluarnya tetesan darah yang keluar melalui hidung. Penyebab terjadinya mimisan antara lain perubahan cuaca, penyakit tumor, demam berdarah dan sinusitis. |
Mini pil = Pil mini | Pil kontrasepsi yang mengandung hanya hormon Progestin |
Minipil | Kontrasepsi yang diberikan secara oral dalam bentuk pil yang mengandung hormon progestin. Minipil sangat dianjurkan bagi ibu menyusui bayinya sampai 6 bulan karena tidak menghambat produksi ASI. |
Minuman beralkohol | Minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi atau distilasi atau fermentasi tanpa distilasi, baik dengan cara memberikan perlakuan terlebih dahulu atau tidak, menambahkan bahan lain atau tidak, maupun yang diproses dengan cara mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman yang mengandung etanol. |
Mitigasi | Upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak yang terjadi akibat bencana dengan menggunakan teknologi inovatif |
Mobile Unit X-Ray | Alat sinar X-ray yang dilengkapi dengan baterai charger atau tersambung langsung dengan catu daya listrik, dan roda sehingga mudah dibawa ke IGD, kamar operasi atau ruang ICU. |
Mopping-up | Istilah yang terkait dengan eradikasi polio. Mopping up dilaksanakan dengan kunjungan rumah ke rumah dan di wilayah yang terbatas. Anak-anak di daerah ini diberikan imunisasi polio secara masal dan serentak dengan 2 tetes vaksin polio sebanyak 2 kali pemberian dengan rentang waktu pemberian lebih dari 4 minggu tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Mopping-up dilaksanakan pada saat sudah memasuki tahap dimana virus polio liar sudah sangat jarang dan terfokus yang dibuktikan dengan surveilans AFP yang memiliki kinerja yang tinggi sesuai indikator WHO. Penyelenggaraan mopping-up dibedakan pada 2 periode, periode pasca PIN pada daerah kantong yang diidentifikasi surveilans AFP dan periode pasca bebas polio di daerah yang terdapat virus polio liar impor |
Morbiditas = Kesakitan | Semua penyimpangan dari keadaan sehat. Kesakitan dapat dinyatakan dalam orang yang sakit dan/atau episod |
Morbus Hansen | Penyakit infeksi kronis yang sebelumnya diketahui hanya disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae, hingga ditemukan bakteri Mycobacterium lepromatosis yang menyebabkan endemik sejenis kusta di Meksiko dan Karibia, yang dikenal lebih khusus dengan sebutan diffuse lepromatous leprosy. Sedangkan bakteri Mycobacterium leprae ditemukan oleh seorang ilmuwan Norwegia bernama Gerhard Henrik Armauer Hansen pada tahun 1873 sebagai patogen yang menyebabkan penyakit yang telah lama dikenal sebagai lepra. |
Morfin | Hasil olahan dari opium/candu mentah. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan |
Muatan Glikemik (Glycemic Load) | Perkalian dari kandungan karbohidrat per 100 gram dikalikan dengan indeks glikemik, dibagi 100. Satu unit muatan glikemik kurang lebih efeknya sama dengan mengkonsumsi satu gram glukosa. Muatan glikemik mengukur juga jumah karbohidrat dari suatu sajian dan jadinya memberikan pengukuran yang lebih berguna. Muatan glikemik tinggi jika 20, muatan glikemik sedang antara 11 – 19 dan muatan glikemik rendah jika 10. |
Myasthenia Gravis | Kelainan auto-imun yang ditandai dengan adanya kelemahan yang berfluktuasi pada otot skeletal. Kelemahan ini akan meningkat saat sedang beraktivitas dan berkurang bila sedang istirahat. Penyakit MG merupakan penyakit yang langka, namun diperkirakan telah terjadi 10.000 kasus di Indonesia. Seringkali keterlambatan penanganan kasus ini mengakibatkan krisis myasthenia yang ditandai oleh kelemahan otot yang diperlukan untuk pernapasan sehingga dapat mengakibatkan kematian. Kasus ini dapat menyerang siapa saja: anak-anak, dewasa hingga usia lanjut. Pada usia kurang dari 40 tahun, resiko terkena penyakit MG bagi wanita dan pria adalah 2:1 sedangkan pada usia lebih dari 40 tahun resiko pada pria dan wanita adalah sama. |
NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya) | Narkotika yaitu zat-zat alamiah maupun sintetik dari bahan yang dapat menimbulkan candu yang mempunyai efek menurunkan atau mengubah kesadaran. Alkohol merupakan zat aktif dalam berbagai minuman keras. Di dalam alkohol terkandung etanol yang berfungsi menekan syaraf pusat. Kemudian psikotropika yaitu zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif, yaitu perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Sedangkan zat-zat adiktif adalah zat-zat yang mengakibatkan ketergantungan. Zat-zat ini berbahaya karena bisa mematikan sel otak. |
NEP (Needle Exchange Program) | Program pertukaran jarum suntik (perjasun) sejauh ini masih dilakukan dengan cara-cara lama, yakni dengan metode penjangkauan ke lokasi-lokasi yang diyakini sebagai tempat nongkrong para junkie (IDU). Selain mendistribusikan jarum suntik steril, petugas lapangan (PL) sebagai pelaksana program dituntut untuk memberikan informasi tentang HIV dan tujuan dari program itu sendiri. Sehingga keberadaan petugas lapangan ini juga harus memiliki pengetahuan yang cukup. |
NICE (Nutrition Improvement Through Community Empowerment) | Kegiatan perbaikan gizi melalui pemberdayaan masyarakat. |
NID (National Immunization Day) | Di Indonesia identik dengan PIN, lihat PIN. |
NMR (Neonatal Mortality Rate) | Lihat angka kematian neonatal |
NPP (Nilai Pertumbuhan Penduduk) | Nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. |
NRR (Net Reproductive Rate) | Rata-rata jumlah anak perempuan yang dilahirkan oleh seorang perempuan selama hayatnya dan akan tetap hidup sampai dapat menggantikan kedudukan ibunya. |
NTD (Neglected Tropical Diseases) | Penyakit tropis terabaikan; di Indonesia tercatat masih endemis untuk lima jenis penyakit yaitu Filariasis, Schistosomiasis, Cacingan, Kusta dan Frambusia. |
Nakes (Tenaga Kesehatan) | Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan formal di bidang kesehatan, yang untuk jenis tenaga kesehatan tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan terdiri dari (1) Tenaga Medis; (2)Tenaga Keperawatan; (3) Tenaga Kefarmasian; (4) Tenaga Kesehatan Masyarakat; (5) Tenaga Gizi; (6) Tenaga Keterapian Fisik; (7) Tenaga Keteknisian Medis. |
Nama generik | Nama yang umum digunakan untuk mengidentifikasi obat, sebagai lawan dari nama merek yang digunakan oleh perusahaan tertentu untuk pemasaran (misalnya, pegylated interferon adalah nama generik dari obat yang dipasarkan di bawah nama merek Peg-Intron dan Pegasys). |
Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya) | Akronim dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya atau dapat pula menjadi Narkotika dan Bahan Berbahaya lainnya. Istilah narkoba lebih dikenal masyarakat dan dunia penegakkan hukum. |
Narkotika Golongan I | Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Jenis-jenis narkotika yang termasuk golongan I antara lain tanaman Papaver Somnifeum L, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), tanaman koka, daun koka, kokaina mentah, kokaina, tanaman ganja. |
Narkotika Golongan II | Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi mengakibatkan ketergantungan, jenis-jenis narkotika yang termasuk golongan II antara lain Morfina, Fentanil, Petidina. |
Narkotika Golongan III | Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan, jenis-jenis narkotika yang termasuk golongan III antara lain Kodeina, Etil morfina (Dionina). |
Narkotika | Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Saat ini terdapat 116 jenis narkotika yang berada di bawah konvensi tahun 1961 (Single Convention on Narcotic Drugs) |
Naturopati | Sebuah sistem kesehatan secara menyeluruh yang berfokus pada promosi kesehatan daripada pengobatan penyakit. Pengobatan alternatif ini mendorong tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri melalui penggunaan diet, herbal, pijat, manipulasi sendi, dan perubahan gaya hidup. |
Nebulizer | Perangkat yang berisi obat cair yang berubah menjadi kabut halus dan mudah terhirup ke dalam saluran udara dan paru-paru. |
Nefropati | Penyakit ginjal yang disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh darah kecil atau glomeruli. |
Neonatal Intensive Care Unit (NICU) | Unit Perawatan Intensif Neonatal di rumah sakit yang ditangani oleh tim yang terdiri dari dokter dan perawat yang terlatih dalam merawat bayi lahir prematur atau dengan kebutuhan khusus. Tim ini mungkin termasuk neonatologis dan perawat yang terlatih khusus. Ahli bedah atau ahli radiologi atau orang lain yang memahami kebutuhan khusus bayi baru lahir juga dapat menjadi bagian dari tim. Di NICU tersedia tempat tidur khusus yang memberikan kehangatan dan isolasi, agar bayi tidak terkena kuman. Dokter dan perawat dapat mengukur tanda-tanda vital, seperti denyut jantung, tekanan darah dan pernapasan. Jika dibutuhkan peralatan untuk suplai darah dan makanan, di NICU juga disediakan. |
Neonatal | Hal-hal yang berhubungan dengan bayi baru lahir |
Neonatus = neonate | Bayi baru lahir sampai usia 28 hari (usia 0-28 hari) |
Neuroblastoma | Tumor embrional dari sistem saraf simpatis yang berasal dari cikal bakal jaringan saraf (primitif neural crest). |
New Emerging Diseases | Penyakit yang baru muncul di populasi dan perluasan host (misal dari hewan ke manusia) secara cepat yang berhubungan dengan peningkatan penyakit yang dapat terdeteksi. |
Nifas | Periode 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan. |
Nikotin | Zat adiktif dalam tembakau, karena efek toksiknya, digunakan juga sebagai insektisida. |
Nipah Virus | Nipah menyebabkan penyakit parah yang ditandai dengan peradangan pada otak (ensefalitis) dan sering di kenal dengan penyakit pernapasan. Virus Nipah dapat menular dari hewan ke manusia, dan juga dapat menular langsung dari manusia ke manusia. Virus Nipah tergolong famili Paramyxoviridae. Inang alami dari virus ini adalah kelelawar buah. Virus ini dapat menginfeksi hewan lain dan menyebabkan penyakit. Transmisi antar spesies dari virus ini terjadi akibat adanya kontak langsung dengan jaringan dan cairan tubuh hewan yang terinfeksi. |
Non-steroidal anti inflammatory drugs (NSAID) | Golongan obat pengurang nyeri dan peradangan. Contoh NSAID adalah aspirin, ibuprofen, naproxen dan berbagai obat resep lainnya. |
Noncommunicable diseases (NCDs) | Suatu kondisi medis atau penyakit yang tidak menular. Contohnya adalah diabetes, penyakit jantung dan kanker. WHO melaporkan bahwa NCDs adalah penyebab utama kematian di dunia, bertanggung jawab untuk 63% dari 57 juta kematian yang terjadi pada tahun 2008. Mayoritas kematian ini -36 juta- dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker dan penyakit pernapasan kronis. |
Nosokomial | Infeksi pada pasien yang diperoleh di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Biasa disebut infeksi silang. |
Nusantara Sehat (NS) | Program Penguatan pelayanan kesehatan primer untuk mewujudkan Indonesia Sehat. Di dalam program ini dilakukan peningkatan jumlah, sebaran, komposisi dan mutu tenaga kesehatan berbasis pada tim yang memiliki latar belakang berbeda mulai dari dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya (pendekatan Team Based). Program NS tidak hanya berfokus pada kegiatan kuratif tetapi juga pada promitif dan prefentif untuk mengamankan kesehatan masyarakatdan daerah yang paling membutuhkan sesuai dengan Nawa Cita membangun dari pinggiran. |
Nutrisi | |
Nutrisionis | Seorang yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional dibidang pelayanan gizi, makanan dan dietetik baik di masyarakat maupun Rumah Sakit dan unit pelaksana kesehatan lainnya, berpendidikan dasar D3 Gizi. (Sumber: Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI 2003) |
Nutrition related disease | Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan masalah gizi dan dalam tindakan serta pengobatan memerlukan terapi gizi. (Sumber : Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI 2003) |
Nyeri | |
OAT (Obat Anti Tuberkulosis) | Sekelompok obat yang digunakan untuk pengobatan tuberkulosis |
OD (Over Dosis) | Gejala terjadinya keracunan akibat obat yang melebihi dosis yang bisa di terima oleh tubuh. OD sering disangkutan dengan terjadinya bila heroin digunakan bersama alkohol, obat tidur misalnya golongan barbiturat (luminal) atau penenang (valium, xanax, mogadon/BK dan lain-lain). Jangan mengkonsumsi heroin bersama alkohol atau obat tersebut. |
ODF (Open Defecation Free) | Kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan. |
ODGJ | Orang dengan Gangguan Jiwa |
ODGJB | Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat |
ODGJR | Orang Dengan Gangguan Jiwa Ringan |
ODHA | Orang Dengan HIV AIDS; sebutan untuk orang-orang yang telah mengidap HIV/AIDS. |
ODMK | Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) oleh hukum dinyatakan sebagai orang yang tidak cakap (onbekwaam) sehingga dia harus diwakili oleh seorang pengampu. |
ODS | Orang Dengan Schizophrenia |
OHT (Obat Herbal Terstandar) | Obat tradisional yang sudah dibuktikan mutu, keamanan dan manfaatnya secara ilmiah serta menggunakan bahan baku yang telah memenuhi standar. Pada OHT telaj dilakukan uji pra-klinik. |
OMKABA | |
OPV (Oral Polio Vaccine) | Vaksin polio yang diberikan melalui tetes mulut. |
ORI (Outbreak Response Immunization) | Penanggulangan suatu KLB (Kejadian Luar Biasa) dengan pemberian imunisasi. Misalnya untuk kasus KLB Difteri, bila ditemukan satu penderita yang didiagnosis oleh dokter sebagai klinis difteri atau konfirmasi difteri maka dianggap sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) sehingga dilakukan Outbreak response immunization (ORI), yaitu pemberian imunisasi DPT/ DT/Td kepada semua anak berumur 2 bulan – |
ORS (Oral Rehydration Solution) | Cairan oralit |
OTC drug = Over The Counter drug | Obat yang dapat dibeli secara bebas tanpa resep dokter. |
OYPMK | Orang Yang Pernah Mengalami Kusta |
Obat Bantuan | Obat-obat yang berasal dari sumber dana selain dari kabupaten/kota yang bersangkutan, baik dari pemerintah (pusat dan provinsi) maupun pihak swasta dan bantuan luar negeri. |
Obat Esensial (E) | Obat yang diperlukan dan sering digunakan serta tidak mengandung resiko dalam hal kemampuan suplai di daerah. |
Obat Esensial (OE) | Obat terpilih yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat mencakup upaya diagnosis, profilaksis, terapi dan tercantum, dalam Daftar Obat Esensial (DOEN) yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. OE dipilih yang relevan dengan pola penyakit, terbukti berkhasiat dan aman, dan cost-effectivenes. (Sumber : Kepmenkes No.447/2002 ttg pedoman umum pengadaan obat pelayanan dasar) |
Obat Keras (Daftar G) | Obat beracun yang mempunyai khasiat mengobati, menguatkan, mendesinfeksikan dan lain-lain tubuh manusia; obat berada baik dalam substansi maupun tidak. Obat Daftar G hanya boleh diserahkan kepada seseorang dengan resep dokter, kecuali bila digunakan untuk keperluan teknik. Resep yang mengandung obat Daftar G tidak boleh diulang. |
Obat Sangat Esensial (SE) | Obat yang masih mengandung resiko dalam kemampuan suplainya di daerah. (Sumber : Kepmenkes No.447/2002 ttg pedoman umum pengadaan obat pelayanan dasar) |
Obat Sangat Sangat Esensial ( SSE) | Obat yang harus dijamin ketersediaanya secara tepat waktu dan jenis dan mutu terjamin serta resiko yang seminimal mungkin untuk menjamin kesinambungan pelayanan kesehatan di kabupaten/kota. (Sumber: Kepmenkes No.447/2002 ttg pedoman umum pengadaan obat pelayanan dasar) |
Obat Sumbangan | Sumbangan atau donasi obat dari suatu negara, lembaga swasta internasional atau lembaga donor internasional dapat menunjang pelayanan kesehatan masyarakat suatu negara yang membutuhkan. Dalam pelaksanaannya, donasi obat harus memenuhi persyaratan seperti yang tercantum dalam Pedoman WHO untuk Sumbangan Obat (WHO Guidelines for Drug Donation 2010). Pelayanan kesehatan yang digunakan harus memenuhi pedoman/standar yang berlaku. Pedoman tersebut mencakup ketentuan-ketentuan tentang pemilihan obat, mutu obat dan masa berlaku obat, pengemasan dan pemberian label, informasi dan pengelolaan. Untuk obat yang belum terdaftar di Indonesia maka pemasukan obat bantuan harus melalui mekanisme jalur khusus (Special Access Scheme) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. |
Obat bebas terbatas, Daftar W (dahulu), daftar P (sekarang) | Obat yang dapat diperoleh/dibeli tanpa resep dokter di apotek dan toko obat terdaftar. Pada wadah atau kemasannya diberi tanda khusus berupa lingkaran biru tua dengan garis tepi hitam. |
Obat bebas | Obat yang dapat diperoleh secara bebas tanpa resep dokter dan dapat dibeli di apotek, toko obat atau toko biasa. Pada wadah atau kemasannya diberi tanda khusus berupa lingkaran hijau dengan garis tepi hitam |
Obat bermerek = obat paten | Obat yang diproduksi oleh perusahaan farmasi yang telah memilih untuk mematenkan rumus obat dan mendaftarkan nama merek. Kontras dengan obat generik. Disebut juga obat paten. |
Obat dalam (Oral) | obat yang diminum seperti tablet, kapsul, kaplet, sirup |
Obat esensial | Obat yang paling banyak diperlukan oleh suatu populasi dan di tetapkan oleh para ahli yang kemudian dibakukan dalam Daftar Obat Esensial Nasional. |
Obat generik berlogo | Obat generik yang diedarkan dengan penandaan yang mencantumkan logo khusus sebagai tanda pengenal bahwa obat generik tersebut memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan |
Obat generik | Obat dengan nama resmi International Non Propietary Names (INN) yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. Kualitas OG tidak kalah dengan obat bermerk karena dalam memproduksinya perusahaan farmasi harus melengkapi persyaratan ketat dalam Cara-cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang dikeluarkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). |
Obat golongan narkotika (Daftar O) | Golongan obat yang mempengaruhi susunan saraf pusat, adayang memberikan depresi dan ada pula yang memberikan stimulasi pada susunan saraf pusat. |
Obat luar | Obat yang tidak diminum dan digunakan dengan cara lain seperti dioleskan (krim, lotion, obat gosok), diteteskan (obat tetes mata, tetes hidung dan tetes telinga), dimasukan di dalam rektal (supositoria) dan ditempelkan (seperti koyo, plester) |
Obat paten | Obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat (pabrik) atau yang dikuasakannya, dan dijual dalam bungkus asli pabrik yang memproduksinya |
Obat spektrum luas | Agen kemoterapi yang efektif untuk berbagai jenis patogen. |
Obat tradisional | Bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. (Sumber: Kepmenkes nomor 1076/menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional) |
Obat | Bahan/paduan bahan-bahan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia/hewan, memperelok badan atau bagian badan manusia |
Obesitas | Suatukondisi medisberupa kelebihanlemak tubuhyang terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan, yang kemudian menurunkanharapan hidupdan/atau meningkatkan masalah kesehatan.Seseorang dianggap menderita kegemukan (obese) bilaindeks massa tubuh(IMT), yaitu ukuran yang diperoleh dari hasil pembagian berat badan dalamkilogramdengan kuadrat tinggi badan dalammeter, lebih dari 30kg/m2. |
Obstetri (kebidanan) | Spesialisasi medis yang berkenaan dengan perawatan wanita selama kehamilan, melahirkan, dan selama 4-8 minggu setelah melahirkan (masa nifas, periode di mana organ-organ reproduksi pulih dari kehamilan dan kembali ke kondisi biasa mereka). |
Odapus (Orang dengan Lupus) | Penyandang penyakit Lupus disebut sebagai “autoimmune disease”, yaitu penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan; produksi antibodi yang seharusnya normal menjadi berlebihan, sehingga antibodi itu tidak lagi berfungsi menyerang virus, kuman, dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh, tetapi justru menyerang sel dan jaringan tubuh |
Oedipus complex | Keterlekatan anak pada orangtua yang berjenis kelamin berbeda, disertai dengan perasaan iri dan agresif terhadap orangtua berjenis kelamin yang sama. Perasaan-perasaan ini sebagian besar tertekan karena takut ketidaksenangan atau hukuman oleh orang tua berjenis kelamin yang sama. Dalam penggunaan aslinya, istilah ini diterapkan hanya pada anak laki-laki atau pria. |
Oksitosin | Hormon yang berperan untuk merangsang keluarnya ASI. Oksitosin sering disebut juga dengan hormon cinta karena sangat dipengaruhi oleh kondisi emosional ibu. |
Olahraga | Suatu bentuk aktifitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang yang diujukan untuk meningkatkan kebugaran. (Sumber: Pedoman Upaya Kesehatan Olahraga di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI Ditjen Bina Kesmas tahun 2004) |
One day no rice (satu hari tanpa makan nasi) | Program diversifikasi pangan dengan cara mengganti bahan baku terigu menjadi mocaf (modified cassava flour/modifikasi tepung singkong), atau bahan baku lain seperti sorgum, atau jagung. |
Operasi Katarak | Pengangkatan lensa mata yang telah mengembangkan kekeruhan, yang disebut sebagai katarak. Perubahan metabolik pada serat lensa dari waktu ke waktu menyebabkan pengurangan transparansi lensa. Setelah operasi pengangkatan lensa, implan lensa intraokuler buatan dimasukkan. Operasi katarak umumnya dilakukan oleh seorang dokter mata secara rawat jalan (bukan rawat inap), di klinik bedah atau rumah sakit, dengan menggunakan anestesi lokal (baik topikal, peribulbar, atau retrobulbar). Lebih dari 90% operasi berhasil memulihkan penglihatan secara bermakna, dengan tingkat komplikasi yang rendah. |
Operasi bibir sumbing (cheiloplasty) | Prosedur bedah untuk memperbaiki cacat bibir sumbing. Bibir sumbing adalah bibir yang tidak bergabung dengan benar saat perkembangan embrio. Bedah ini mengoreksi cacat, mencegah masalah masa depan dalam pernapasan, wicara, dan makan, dan meningkatkan penampilan fisik seseorang. Bibir sumbing adalah kelainan pertumbuhan embrio bawaan yang kedua paling umum (Clubfoot adalah deformitas bawaan yang paling umum). Bibir sumbing lebih sering terjadi pada laki-laki. Bibir sumbing unilateral (hanya satu sisi), umumnya terjadi di sisi kiri, lebih umum daripada bibir sumbing bilateral (dua sisi). |
Opiat = opioida | Senyawa narkotika alami/sintetis yang mempunyai daya menghilangkan nyeri, menimbulkan rasa nyaman, euphoria dan menyebabkan ketagihan. Zat prototipe dari kelompok ini adalah morfin, zat aktif utama dalam opium. Morfin dapat diubah menjadi heroin melalui proses kimia yang cukup sederhana |
Oralit | Kombinasi khusus dari garam yang dicampur dengan air. Fungsinya membantu menggantikan cairan yang hilang karena diare. |
Ortodontis | Dokter gigi spesialis yang mengkhususkan diri dalam intersepsi diagnosis, pencegahan, dan pengobatan maloklusi atau gigitan buruk dari gigi dan struktur sekitarnya. Spesialis ini bertanggung jawab untuk meluruskan gigi dengan menggerakkan gigi menembus tulang dengan menggunakan band, kabel, kawat gigi, dan peralatan korektif tetap atau lepasan lainnya. |
Ortopedi | Spesialisasi medis yang berkaitan dengan koreksi cacat yang disebabkan oleh penyakit atau kerusakan (termasuk trauma) tulang dan sendi dari sistem kerangka. Disiplin ini sering melibatkan operasi, serta berbagai teknik lainnya seperti manipulasi dan traksi. |
Osteoartritis (OA) | Peradangan sendi yang menyebabkan nyeri, pembengkakan dan gerakan berkurang pada sendi Anda. Semua sendi dapat terpengaruh oleh OA, tetapi terutama persendian pada tangan, lutut, pinggul atau tulang belakang. OA adalah bentuk paling umum dari artritis yang disebabkan oleh pecahnya tulang rawan di sendi Anda. Tulang rawan adalah jaringan licin yang menutupi ujung tulang pada sendi. Tulang rawan yang sehat berperan sebagai peredam kejut gerakan. Bila Anda kehilangan tulang rawan, tulang-tulang Anda bergesekan. Seiring waktu, gesekan ini secara permanen dapat merusak sendi. |
Osteopeni | Suatu kondisi yang berarti kepadatan mineral tulang (BMD/Bone Mineral Density) Anda lebih rendah dari puncak BMD normal tetapi tidak cukup rendah untuk diklasifikasikan sebagai osteoporosis. Kepadatan mineral tulang adalah pengukuran tingkat mineral dalam tulang, yang menunjukkan kepadatan dan kekuatannya. Jika BMD Anda lebih rendah dibandingkan dengan BMD puncak normal, Anda dikatakan mempunyai osteopenia. Risiko Anda lebih besar, dengan berjalannya waktu, untuk mengembangkan BMD yang sangat rendah dibandingkan normal, yang dikenal sebagai osteoporosis. |
Osteoporosis | Penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang akhirnya dapat menimbulkan kerapuhan tulang. |
Osteosarkoma | Tumor ganas primer dari tulang yang ditandai dengan pembentukan tulang yang immatur atau jaringan osteoid oleh sel-sel tumor. |
Otopsi (post-mortem) | Pembedahan dan pemeriksaan organ-organ dan jaringan mayat untuk menemukan penyakit dan cedera yang menyebabkan atau berkontribusi terhadap kematian. |
Otoskopi | Pemeriksaan untuk melihat keadaan dari liang telinga sampai membran timpani. Dapat mengetahui bentuk liang telinga, lapang atau sempit, terdapat sumbatan pada liang telinga atau tidak, kondisi gendang telinga pasien yaitu ada atau tidaknya perforasi dan melihat ada atau tidaknya sekret yang keluar dari telinga. |
Outbreak Respons Immunization (ORI) | Upaya penanggulangan KLB penyakit polio dengan memberikan vaksin polio oral paling lambat 72 jam setelah ditemukan kasus polio dengan luas daerah selektif atau atas analisis epidemiologi atau mempertimbangkan penyebaran virus polio liar, tanpa memandang status imunisasi. |
Outbreak | Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. Disamping penyakit menular, penyakit yang juga dapat menimbulkan KLB adalah penyakit tidak menular dan keracunan. Keadaan tertentu yang rentan terjadinya KLB adalah bencana dan keadaan darurat |
Outlier | Istilah statistik yang mengacu pada nilai-nilai data yang terisolasi yang berada baik di luar rentang nilai terukur pada hampir semua data lain dalam himpunan yang diamati. Ada pertimbangan untuk memutuskan apakah nilai data tertentu dianggap sebagai outlier, misalnya bila nilai di luar standar deviasi tertentu. Outlier kadang-kadang disebabkan oleh kesalahan entri data atau kesalahan lain sehingga harus diperiksa ulang secara seksama untuk menentukan apakah merupakan data yang valid sebelum melakukan analisis statistik. |
Over Dosis | Keadaan atau gejala yang mungkin timbul jika obat diminum dalam dosis yang melebihi dosis lazim atau yang dianjurkan. Istilah ini juga digunakan untuk keadaan fisik yang gawat akibat penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya yang ditandai dengan adanya perubahan faal tubuh seperti kesadaran menurun, tekanan darah menurun dan depresi pernafasan. |
Ovulasi | Proses dalam siklus menstruasi wanita di mana folikel yang matang pecah dan mengeluarkan sel telur (ovum, juga disebut oosit atau gamet betina) ke tuba falopi untuk dibuahi. Lapisan rahim telah menebal dalam rangka mempersiapkan sel telur yang telah dibuahi. Jika konsepsi (pembuahan) tidak terjadi, lapisan rahim serta darah akan diruntuhkan Penumpahan telur yang tidak dibuahi dan dinding rahim ini disebut menstruasi. Ovulasi dimulai saat pubertas dan terus berlangsung secara bulanan pada tahun-tahun usia subur. Selama kehamilan, ovulasi terhenti. |
P2KP (Gerakan Percepatan Pangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan) | Program untuk mengembangkan penganekaragaman pangan untuk meningkatkan skor PPH dan menurunkan konsumsi beras, juga dapat berperan positif dalam upaya menurunkan angka kemiskinan. |
P2KP (Pangan Penganekaragaman Komsumsi Pangan) | Gerakan percepatan pangan untuk penganekaragaman pangan untuk meningkatkan skor PPH dan menurunkan konsumsi beras, serta juga dapat berperan positif dalam upaya menurunkan angka kemiskinan. |
P2KP (Pusat Pelatihan Klinik Primer) | Pusat Pelatihan Klinik yang berada di tingkat Kabupaten |
P2KP = Pusat Pelatihan Klinik Tertier | Pusat Pelatihan Klinik yang berada di tingkat pusat |
P2KPS (Pusat Pelatihan Klinik Sekunder) | Pusat Pelatihan Klinik yang berada di tingkat Provinsi |
P2KT (Pusat Pelatihan Klinik Tertier) | Pusat Pelatihan Klinik yang berada di tingkat Pusat |
P4GN | Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba |
P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) | Suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa dalam rangka peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir. |
P4TO | Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat |
PABI | Persatuan Dokter Spesialis Bedah Umum Indonesia |
PAEI | Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia |
PAFI | Persatuan Ahli Farmasi Indonesia |
PAM-STBM (Penyediaan Air Minum Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ) | Kegiatan di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang memfasilitasi masyarakat berpenghasilan rendah dalam penyediaan air minum dan sanitasi total berbasis masyarakat. |
PAMRT (Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga) | Proses pengolahan, penyimpanan dan pemanfaatan air minum dan air yang digunakan untuk produksi makanan dan keperluan oral lainnya seperti berkumur, sikat gigi, persiapan makanan/minuman bayi. |
PANDI | Pengelola Nama Domain Internet Indonesia |
PAPDI | Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia |
PARI | Persatuan Ahli Radiografer Indonesia |
PATELKI | Persatuan Ahli Teknik Laboratorium Kesehatan Indonesia |
PBF (Pedagang Besar Farmasi) | Badan Hukum Perseroan Terbatas atau Koperasi yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah besar sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku |
PBIJK (Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan) | PBIJK terdiri dari penduduk yang terdaftar dalam Data Terpadu Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu, dimana Data Terpadu ini ditetapkan enam bulan sekali dalam tahun anggaran berjalan oleh Menteri Sosial |
PBL (Perawatan Bayi Lekat) | Lihat Kangaroo Mother Care = KMC |
PCR (Polymerase Chain Reaction) | Tes khusus reaksi rantai polymerase untuk mengetahui apakah anak mempunyai virus HIV dalam usia enam minggu setelah dilahirkan dari seorang ibu yang positif HIV. Jika positif, petugas kesehatan menyiapkan terapi ARV yang sesuai untuk anak. |
PD3I | Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi. Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya sakit ringan. |
PDBK (Penanggulangan Daerah Bermasalah Kesehatan ) | Upaya kesehatan terfokus, terintegrasi, berbasis bukti,dan dilakukan secara bertahap di daerah yang menjadi prioritas bersama kementerian dalam jangka waktu tertentu sampai mampu mandiri dalam menyelenggarakan kewenangan pemerintahan di bidang (urusan wajib) kesehatan seluas-luasnya. |
PDDI | Perhimpunan Donor Darah Indonesia |
PDGI | Persatuan Dokter Gigi Indonesia |
PDGMI | Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia |
PDKI | Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia |
PDPI | Perhimpunan Dokter Paru Indonesia |
PDSKJI | Persatuan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia |
PED | Pusat Ekstrak Daerah |
PEKI | Perhimpunan Entomologi Kesehatan Indonesia |
PERDAMI | Persatuan Dokter Mata Indonesia |
PERDHAKI | Persatuan Dharma Karya Kesehatan Indonesia |
PERDOKI | Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia |
PERDOSKI | Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin |
PERGEMI (Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia) | Organisasi yang membantu pemerintah dalam pelayanan kesehatan lanjut, membantu pemerintah dalam membuat kebijakan dalam pelayanan kesehatan lanjut dan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan pada masyarakat dan kelompok warga usia lanjut. |
PERHATI-KL | Perhimpunan Ahli THT Bedah Kepala Leher Indonesia |
PERHATI | Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Indonesia |
PERHOMPEDIN | Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia |
PERKENI | Perkumpulan Endokrinologi Indonesia |
PERKESJA | Perhimpunan Perawat Kesehatan Kerja Indonesia |
PERSADIA | Persatuan Diabetisi Indonesia |
PERSAGI | Persatuan Ahli Gizi Indonesia |
PERSAKMI | Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia |
PERSI | Persatuan Rumah Sakit Indonesia |
PERWATUSI | Perhimpunan Wanita Tulang Sehat Indonesia |
PETRI | Perhimpunan Peneliti Penyakit Tropik dan Infeksi Indonesia |
PFT/KFT (Panitia Farmasi dan Terapi / Komite Farmasi dan Terapi) | Suatu panitia/komite di rumah sakit yang merupakan badan penasehat dan pelayanan melalui garis organisatoris yang berfungsi sebagai penghubung antar staf medis dan instalasi farmasi rumah sakit |
PGPK (Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan) | Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah gangguan penglihatan dan kebutaan secara terintegrasi dengan LS/LP serta komprehensif dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada dalam rangka mencapai Vision 2020. (Sumber: KEPMENKES nomor: 1437/Menkes/SK/X/2005 tentang Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan untuk mencapai vision 2020) |
PGPKT (Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian) | Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah gangguan pendengaran dan ketulian secara terintegrasi dengan LS/LP serta komprehensif dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada dalam rangka mencapai Sound Hearing 2030. (Sumber: Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian Untuk Mencapai Sound Hearing 2030. Departemen Kesehatan RI Ditjen Bina Kesmas tahun 2005) |
PGRS (Pelayanan Gizi Rumah Sakit) | Kegiatan pelayanan gizi di Rumah Sakit untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat yang dirawat Rumah Sakit baik rawat inap maupun rawat jalan, untuk keperluan metabolisme tubuh, peningkatan kesehatan, maupun pengoreksi kelainan metabolisme dalam rangka upaya preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif. (Sumber: Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI 2003) |
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) | Upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya. |
PHEIC (Public Health Emergency of International Concern) | Kedaruratan Kesehatan (KLB) yang meresahkan dunia, KLB yang dapat menjadi ancaman kesehatan bagi negara lain, kemungkinan membutuhkan koordinasi internasional dalam penanggulangannya. |
PHP = Provincial Health Project | Proyek kesehatan yang pendanaannya diperoleh dari bantuan World Bank, melipouti PHP 1,11 dan 111. |
PHTD | Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia |
PHW (Pictorial Health Warning) | Pencatuman gambar dan atau tulisan berupa peringatan kesehatan dalam suatu kemasan yang dijual pada konsumen. Misalnya: pencantuman tulisan dan gambar bahaya merokok dalam kemasan rokok. |
PIK KRR (Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja) | Wadah kegiatan program Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja. Bertujuan untuk memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi remaja, ketrampilan kecakapan hidup (life skills) serta mengembangkan kegiatan-kegiatan lain yang khas dan sesuai minat/kebutuhan remaja. Melalui PIK KRR diharapkan terwujud Remaja TEGAR yaitu remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari resiko seksualitas, HIV/ AIDS dan Narkoba (TRIAD KRR) sehingga menjadi contoh, idola, serta sumber informasi bagi teman sebayanya. |
PIN (Pekan Imunisasi Nasional) | Merupakan salah satu strategi dalam eradikasi polio di Indonesia. PIN dilaksanakan dengan pemberian vaksin polio tetes per oral (OPV) sebanyak 2 kali pemberian dengan selang waktu lebih dari 4 minggu secara masal dan serentak terhadap semua anak bawah lima tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Sub PIN : Imunisasi polio masal seperti PIN, tetapi terbatas hanya dalam satu wilayah propinsi atau lebih kecil dari itu. Sub PIN dilaksanakan pasca PIN terhadap wilayah yang dicurigai mempunyai risiko tinggi terhadap kemungkinan terjadinya transmisi virus polio liar, tetapi bukan disebabkan karena ditemukannya virus polio liar |
PIO (Pelayanan Informasi Obat) | Kegiatan penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, komprehensif, terkini oleh pihak apoteker kepada pasien, masyarakat maupun pihak yang memerlukan di rumah sakit |
PIONas (Pusat Informasi Obat Nasional) | Pusat Informasi Obat Nasional yang menyediakan akses informasi terstandar (approved label) dari semua obat yang beredar di Indonesia yang telah disetujui oleh Badan POM sebagai NRA (National Regulatory Authority). |
PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) | Izin jaminan usaha makanan atau minuman rumahan yang dijual memenuhi standar keamanan makanan atau izin edar produk pangan olahan yang diproduksi oleh UKM untuk dipasarkan secara lokal. Izin P-IRT tersebut hanya diberikan kepada produk pangan olahan dengan tingkat resiko yang rendah. Sertifikat S-PIRT dikeluarkan oleh dinas dimana produksi itu dijalankan. |
PJAS | Pangan Jajanan Anak Sekolah |
PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia ) | Lembaga Swadaya Masyarakat tertua dan pioneer Keluarga Berencana di Indonesia. PKBI merupakan pelopor dalam Keluarga Berencana dan sejak tahun 1967 terus berjuang dalam bidang kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi yang berbasis pendekatan hak (right based), khususnya keberpihakan bagi kelompok rentan, marjinal dan minoritas. |
PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja) | Program yang dilaksanakan dan dikembangkan oleh BKKBN untuk mencapai Tegar Remaja dalam rangka Tegar Keluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera. Ciri-ciri Tegar Remaja adalah remaja yang menunda usia pernikahan, remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari risiko Triad KRR (seksualitas, NAPZA dan HIV/AIDS), bercita-cita mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera, serta menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya. |
PKD (Poliklinik Kesehatan Desa) | Wujud upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dibentuk oleh, untuk dan bersama masyarakat setempat atas dasar musyawarah, dengan bantuan dari tenaga profesional kesehatan dan dukungan sektor terkait termasuk swasta dalam kerangka desa siaga demi terwujudnya desa sehat. Kesehatan yang dilaksanakan adalah pelayanan kesehatan dasar, mulai dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dipadukan dengan upaya kesehatan lain yang berwawasan kesehatan dan berbasis masyarakat setempat. Kegiatan tersebut dalam pelaksanaannya didukung oleh unsure-unsur tenaga, sarana, prasarana dan biaya yang dihimpun dari masyarakat, swasta, pemerintah |
PKG (Pemantauan Konsumsi Gizi) = nutritional intake survey | Kegiatan memantau konsumsi pangan penduduk dalam rangka mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan dengan mendapat gambaran tingkat ketahanan pangan rumah tangga di tingkat kabupaten/kota. (Sumber: Pedoman Pemantauan Konsumsi Gizi, Depkes RI Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat Jakarta, 2003) |
PKHI (Petugas Kesehatan Haji Indonesia) | Tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan, termasuk tenaga strategis, yang ditugaskan oleh Menteri Kesehatan sebagai bagian dari Tim Kesehatan Haji Indonesia atau sebagai bagian dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji bidang kesehatan untuk memberikan pelayanan, pembinaan dan perlindungan kesehatan kepada jemaah haji selama penyelenggaraan ibadah haji. |
PKHS (Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat) | Kemampuan psikososial seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari secara efektif. Suatu cara belajar yang berorientasi pada keterampilan, selain materi pengetahuan. Dengan demikian, seseorang dapat mengimplementasikan pengetahuannya, serta akan menjadi suatu keterampilan untuk berperilaku hidup sehat, baik secara fisik maupun secara psikis. |
PKMI | Perhimpunan Kontrasepsi Mantap Indonesia |
PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) | Pelayanan kesehatan yang ditujukan dan dapat dijangkau oleh remaja, menyenangkan, menerima remaja dengan tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga kerahasiaan, peka akan kebutuhan terkait dengan kesehatannya, serta efektif & efisien dalam memenuhi kebutuhan tersebut |
PKPS-BBM = Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak | PKPS-BBM meliputi tiga bidang, yaitu pendidikan, kesehatan dan infrastruktur pedesaan. Dalam bidang pendidikan, PKPS -BBM meliputi duajenis kegiatan, yaitu (i) Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi SD/MI/SDLB/SMP/MTs/SMPLB negeri/swasta dan pesantren Salafiyah serta sekolah keagamaan non Islam setara SD dan SMP yang menyelenggarakan wajib belajar pendidikan sembilan tahun, dan (ii) Bantuan Khusus Murid (BKM) untuk siswa SMA/SMK/MA/SMLB negeri dan swasta. Sementara di bidang kesehatan, program dimaksud terdiri dari (i) Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin (PJPKMm) di Puskesmas beserta jaringannya, pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan rawat inap kelas III di RS Pemerintah maupun swasta yang ditunjuk. Dana disalurkan melalui PT. Askes, dan (ii) Program penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan rujukan kelas III RS yang dijamin Pernerintah, dengan dana yang disalurkan melalui Kuasa Pengguna Anggaran yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan. Sedangkan dalarn bidang infrastruktur pedesaan, berupa pembangunan infrastruktur di desa-desa tertinggal. |
PKRE (Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial) | Pelayanan kesehatan reproduksi yang terdiri dari 4 komponen esensial, yakni: kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, kesehatan reproduksi remaja, serta pencegahan dan penanggulangan infeksi menular seksual, yang dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh. |
PKRT (Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) | Alat, bahan, atau campuran bahan untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan untuk manusia, pengendali kutu hewan peliharaan, rumah tangga dan tempat-tempat umum. (Permenkes RI Nomor 1190/Menkes/Per/VIII/2010) |
PM (Particulate Matter) = Partikulat | Istilah untuk partikel padatan maupun cair di udara. Partikel berasal dari berbagai sumber baik bergerak maupun stasioner sehingga sifat kimia dan fisika partikel sangat bervariasi. Partikel-partikel ini memiliki berbagai ukuran dan bentuk serta dapat tersusun dari ratusan bahan kimia yang berbeda. |
PMBA (Pemberian Makanan Bayi dan Anak) | Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) yaitu Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), Memberikan ASI Eksklusif; Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) mulai usia 6 bulan dan Melanjutkan menyusui sampai dua tahun atau lebih; 2) Menjaga kesehatan anak; 3) Berinteraksi dengan anak dengan penuh kasih sayang lewat berbagai kegiatan yang sesuai anak, orang tua dapat memberikan belaian, senyuman, dekapan, penghargaan dan bermain, mendongeng, menyanyi serta memberikan contoh-contoh tingkah laku sehari-hari yang baik dan benar kepada anak. |
PMKS | Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial |
PMN (Penyakit Menular Neglected) | Penyakit menular yang masih terabaikan. Ada 13 PMN yang menjadi masalah kesehatan dunia terutama di Indonesia. Penyebabnya adalah cacing (filariasis, soil transmitted helmints/kecacingan, schistosomiasis, fascialopsiasis dan taeniasis cysticercosis), tungau (skabies), bakteri (kusta/lepra, frambusia, antraks, pes dan leptospirosis) dan virus (japanese encephalitis dan Rabies). |
PMO (Pengawas Minum Obat) | Seseorang yang dapat membantu pasien dalam pengobatan, berperan dalam mengingatkan dan mengawasi pasien untuk patuh dan taat minum obat. |
PMS (Penyakit Menular Seksual) | Infeksi yang menular melalui hubungan seksual (Syphillis, Gonorhoe, dan lain-lain termasuk HIV/AIDS). |
PMT (Pemberian Makanan Tambahan) = supplementary feeding | Makanan yang diberikan bagi kelompok golongan rawan gizi yang telah diperhitungkan nilai gizinya sesuai dengan kebutuhannya agar dapat terpenuhi kebutuhan gizi untuk menambah asupan zat gizi guna memenuhi zat gizi yang kurang dalam tubuhnya. (Sumber : Pedoman Umum Pemberian Makan Pendamping ASI-lokal, Depkes 2005) |
PMT Terapi = Therapeutic feeding programme | Pemberian makanan tambahan dengan terapi diet dan medis pada anak yang menderita gizi buruk (sangat kurus) yang bertujuan menurunkan angka kematian. |
PMT-AS | Pemberian Makanan Tambahan Anak sekolah |
PMTCT (Prevention of Mother-To-Child Transmission of HIV) | Pencegahan penularan HIV dari ibu kepada anaknya. |
PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) | Merupakan sumber dana yang berasal dari pungutan atas pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta peraturan yang berlaku dan mempunyai tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dengan memanfaatkan penerimaan fungsional untuk biaya operasional maupun kegiatan-kegiatan. |
PNBP | Penerimaan Negara Bukan Pajak |
POD (Pos Obat Desa) | Wujud peran serta masyarakat dalam hal pengobatan sederhana terutama bagi pengobatan sederhana, terutama bagi penyakit yang sering terjadi pada masyarakat setempat. (Sumber: Profil Peran serta Masyarakat dalam Pembangunan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI tahun 2003) |
POGI | Persatuan Obstetri Ginekologi Indonesia |
PONED-PONEK | Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi untuk penanganan komplikasi pada ibu hamil, dimana 30% komplikasi tersebut dapat diselesaikan di Puskesmas PONED dan 70% dapat diselesaikan di RS PONEK |
PONED | Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar |
PONEK | Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif |
POPM (Pemberian Obat Pencegahan Masal) | Program kesehatan yang dilaksanakan untuk menurunkan jumlah kasus penyakit Filariasis. Saat ini Filariasis masih menjadi endemi di 241 kabupaten/kota di Indonesia. 46 di antaranya telah melaksanakan Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM) Filariasis selama 5 tahun. Sementara 195 kabupaten kota akan melaksanakan POPM sampai dengan tahun 2020 dengan jumlah penduduk sebesar 105 juta jiwa yang merupakan sasaran Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah (BELKAGA). |
POR (Penggunaan Obat secara Rasional) | Pasien mendapatkan pengobatan sesuai kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang tepat bagi kebutuhan individualnya untuk waktu yang cukup dan ongkos yang terjangkau bagi diri dan komunitasnya. |
PORMIKI | Perhimpunan Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia |
PPDS | Program Pendidikan Dokter Spesialis |
PPGD (Pertolongan Penderita Gawat Darurat) = GELS (General Emergency Life Support) | Pelayanan kesehatan pada penderita gawat darurat meliputi basic life support dan advance life support sesuai dengan permasalahan yang dihadapi |
PPGD | Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat |
PPGI | Persatuan Perawat Gigi Indonesia |
PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) | PKHI yang diberangkatkan ke Arab Saudi dan ditugaskan memberikan pelayanan, pembinaan dan perlindungan kesehatan menetap (stasioner) pada daerah kerja (daker) dan sektor. |
PPK (Pemberi Pelayanan Kesehatan) | PPK terbagi menjadi 3 klasifikasi: 1. PPK I adalah pemberi pelayanan kesehatan di tingkat I, yaitu terdiri dari dokter puskesmas, dokter umum praktek swasta/bersama. 2. PPK II adalah pemberi pelayanan kesehatan di tingkat II, yaitu terdiri dari dokter spesialis praktek perorangan atau bersama. 3. PPK III adalah pemberi pelayanan kesehatan di tingkat III, yaitu pada tahap perujukan rumah sakit. |
PPM (Perkiraan Permintaan Masyarakat) | Perkiraan permintaan masyarakat untuk menjadi peserta KB yang diperkirakan setiap tahun. |
PPNI | Persatuan Perawat Nasional Indonesia |
PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) | Penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri atas bronkitis kronis dan emfisema atau gabungan keduanya. Bronkitis kronis adalah kelainan saluran napas yang ditandai oleh batuk kronik berdahak minimal 3 bulan dalam setahun, sekurang-kurangnya dua tahun berturut-turut, tidak disebabkan penyakit lainnya. Emfisema adalah kelainan anatomis paru yang ditandai oleh pelebaran rongga udara distal bronkiolus terminal, disertai kerusakan dinding alveoli. |
PPR (Petugas Proteksi Radiasi) | Orang yang diberi wewenang dan bertanggung jawab untuk mengambil tindakan proteksi radiasi, baik terhadap pekerja radiasi, masyarakat dan lingkungan. |
PPR = Petugas Proteksi Radiasi | Orang yang diberi wewenang dan bertanggung jawab untuk mengambil tindakan proteksi radiasi, baik terhadap pekerja radiasi, masyarakat dan lingkungan |
PPSED = Proyek Pemulihan Sosial Ekonomi Daerah | Memulihkan status kesehatan masyarakat dan pelayanannya, terutama untuk sasaran masyarakat miskin dan kelornpok rentan, sebagai akibat adanya konflik yang kemungkinan masih bersisa dan atau berdampak lanjut pada fase pasca konflik, yang akan dilaksanakan melalui upaya penguatan lembaga-lembaga masyarakat, peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan dapat diterima masyarakat, yang dilaksanakan secara efektif dan efisien, serta menjangkau sebanyak/seluas mungkin sasaran. |
PPTA = Project Preparation Technical Assistance | Bantuan teknis dalam persiapan proyek |
PPTI | Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia |
PSC (Public Safety Center) | Pusat pelayanan terpadu yang menjamin kebutuhan masyarakat dalam hal-hal yang berhubungan dengan kegawatdaruratan, termasuk pelayanan medis yang dapat dihubungi dalam waktu singkat di manapun berada. Merupakan ujung tombak pelayanan yang bertujuan untuk mendapatkan respon cepat (quick response) terutama pelayanan pra rumah sakit. |
PSG (Pemantauan Status Gizi) nutritional status survey | Melakukan pemantauan status gizi untuk menilai status gizi kelompok masyarakat atau individu dan perkembangannya yang berkaitan dengan masalah energi, protein, dan unsur-unsur gizi mikro. (Sumber: Pedoman Pemantauan Status Gizi Melalui Posyandu, Depkes RI Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat Jakarta, 1996) |
PSN – 3M | Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan cara 3M (menguras, menutup dan menyingkirkan/mendaur ulang) serta memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar/rusak, membuang air tampungan pada batok/tempurung kelapa dan mengganti air vas bunga dan minuman burung seminggu sekali. |
PTGI | Persatuan Teknik Gigi Indonesia |
PTM (Penyakit Tidak Menular) | Penyakit yang tidak menular yang disebabkan oleh pola hidup ( merokok, minum alkohol, kurang gerak, dan makanan berlemak), lingkungan (polusi asap pabrik, asap kendaraan dan polusi sampah) serta perilaku (cemas, stress, marah dan depresi). Penyakit tidak menular antara lain: hipertensi (tekanan darah tinggi), asma/bengek, osteoporosis, stroke, serangan jantung, kanker, diabetes melitus (kencing manis). |
PTP = Perencanaan Tingkat Puskesmas | Suatu proses kegiatan yang sistematis untuk menyusun atau mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh puskesmas pada tahun berikutnya untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam upaya mengatasi masalah-masalah kesehatan setempat. (Sumber: Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I, Departemen Kesehatan RI tahun 1999) |
PTRM (Program Terapi Rumatan Metadon) = Methadone Substitution Program | Program yang mengganti heroin yang dipakai oleh pecandu dengan metadon |
PTT (Pegawai Tidak Tetap) | Pegawai yang diangkat oleh pejabat yang berwenang untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan yang bersifat teknis profesional dan administrasi pada sarana pelayanan kesehatan dan tidak berkedudukan sebagai pegawai negeri |
PTTD (Pendidikan Teknik Tranfusi Darah) | Pendidikan Kesehatan tingkat jenjang pendidikan Diploma 1 dengan kekhususan mempelajari teknik tranfusi darah |
PUG-BK (Pengarus-Utamaan Gender dalam Bidang Kesehatan) | Pengarus-utamaan gender adalah penerapan kepedulian gender dalam analisis, formulasi, implementasi dan pemantauan suatu kebijakan dan program dengan tujuan mencegah terjadinya ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan. Tujuan PUG di bidang kesehatan adalah memastikan bahwa semua kebijakan dan program kesehatan mampu menciptakan dan memelihara kondisi kesehatan yang optimal baik untuk perempuan maupun laki-laki dari semua kelompok umur, secara adil dan setara dengan mengatasi berbagai hambatan yang terkait gender. |
PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang) | Makanan yang dikonsumsi individu setiap hari beraneka ragam dan memenuhi 5 k3lompok zat gizi dalam jumlah cukup, sesuai kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Merupakan salah satu bahan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) bagi setiap individu / orang untuk mencapai status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Dalam PUGS terdapat 13 pesan, yaitu : 1. Makanlah aneka ragam makanan 2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi 3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi 4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi 5. Gunakan garam beryodium 6. Makanlah makanan sumber zat besi 7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya 8. Biasakan makan pagi 9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya 10. Lakukan aktifitas fisik secara teratur 11. Hindari minuman beralkohol 12. Makanlah makanan aman bagi kesehatan 13. Bacalah label pada makanan yang dikemas (Sumber: buku Pedoman Umum Gizi Seimbang, panduan untuk petugas, 2003; Direktorat Gizi Masyarakat) |
PUP (Pendewasaan Usia Perkawinan) | Pendewasaan usia perkawinan terhadap pasangan-pasangan baru yang akan melangsungkan perkawinan telah siap secara mental, jasmani maupun materiil sehingga diharapkan usia perkawinan akan dapat lestari serta rukun dalam kesehariannya. |
PUS (Pasangan Usia Subur) | Pasangan yang isterinya berumur antara 15-49 tahun, dalam hal ini termasuk pasangan yang isterinya berumur lebih dari 49 tahun tetapi masih tetap mendapat menstruasi. |
PUS dengan 4T | PUS yang istrinya memenuhi salah satu kriteria “4 Terlalu” berikut (1) berusia kurang dari 20 tahun, (2) berusia lebih dari 35 tahun, (3) telah memiliki anak hidup lebih dari 3 orang, atau (4) jarak kelahiran antara satu anak dengan lainnya kurang dari 2 tahun. |
PUSDIKLATKES = Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan | Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kesehatan. |
PUSDIKNAKES = Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan | Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan yang m empunyai tug melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan pendidikan tena kesehatan. |
PUSGUNAKES = Pusat Pendayagunaan Tenaga Kesehatan | Pusat Pendayagunaan tenaga Kesehatan yang mempunyai tug melaksanakan koordinasi bimbingan dan pengendalian di bida pendayagunaan tenaga kesehatan. |
PUSPRONAKES = Pusat Pemberdayaan Profesi dan Tenaga Kesehatan Luar Negeri | Pusat Pemberdayaan Profesi dan Tenaga Kesehatan Luar N egeri yang mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan |
PWSKIA | Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak |
Pandemi (Pandemic) | Wabah yang meliputi wilayah yang sangat luas. |
Pangan Olahan | Makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan termasuk pangan olahan tertentu, bahan tambahan pangan, pangan produk rekayasa genetika, dan pangan iradiasi. |
Pangan Siap Saji | Makanan dan/atau minuman yang sudah diolah dan siap untuk langsung disajikan di tempat usaha atau di luar tempat usaha atas dasar pesanan. |
Pangan segar | Pangan yang belum mengalami pengolahan, yang dapat dikonsumsi langsung dan/atau yang dapat menjadi bahan baku pengolahan pangan (PP Nomor 28 tahun 2004). |
Pangan | Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman. |
Pap Smear | Deteksi dini kondisi serviks dengan pemeriksaan Papanicolaou (Pap’s Smear) secara berkala pada wanita berusia >20 tahun yang telah aktif berhubungan seksual dan tanpa gejala. Dengan ditemukan kelainan sejak dini pada pemeriksaan Pap’s Smear, maka kejadian keganasan leher rahim dan keterlambatan penangan dapat ditekan. Disarankan melakukan program ini 2 kali berturut-turut, apabila hasil negatif dilakukan pemeriksaan ulang setiap 3 tahun sampai usia 65 tahun. |
Paradigma Sehat | Cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan |
Parasit | Organisme (makhluk hidup) yang hidupnya menumpang pada makhluk hidup lain dan merugikan makhluk hidup yang ditumpanginya. |
Pasien gawat darurat | Pasien yang berada dalam ancaman kematian dan memerlukan pertolongan segera |
Pasien/Penderita | Orang sakit/orang yang menjalani pengobatan untuk kesembuhan penyakitnya |
Pasteurisasi | Sterilisasi parsial makanan pada suhu yang menghancurkan mikroorganisme berbahaya tanpa perubahan besar dalam kimiawi dari makanan. Proses ini dinamai menurut penemunya, ilmuwan Perancis Louis Pasteur. Contoh pasteurisasi adalah pemrosesan susu segar yang dipanaskan sampai suhu 72,2 derajat Celcius selama 15 detik dan kemudian didinginkan. |
Pediatri | Cabang kedokteran yang berhubungan dengan perawatan bayi dan anak-anak dan pencegahan dan pengobatan penyakit mereka. Perawatan dan pengobatan cedera atau kondisi medis pada anak-anak dapat memerlukan keterampilan dan pendekatan khusus, termasuk faktor psikologis, masalah keluarga, manajemen kecacatan, kondisi sosial dan hubungan dengan organisasi lain seperti sekolah dan kelompok dukungan. (Tidak semua faktor ini relevan pada setiap kasus tetapi dapat menjadi contoh umum untuk menunjukkan ruang lingkup pediatri yang luas). |
Pedofilia | Aktivitas seksual yang melibatkan anak kecil, umumnya di bawah usia 13. Penderita pedofilia berusia lebih dari 16 tahun dan minimal lima tahun lebih tua dari si anak. Individu dengan gangguan ini dapat tertarik pada anak laki-laki, perempuan atau keduanya, meskipun insiden aktivitas pedofilia hampir dua kali lebih mungkin diulang oleh orang-orang yang tertarik pada laki-laki. Individu dengan gangguan ini mengembangkan prosedur dan strategi untuk mendapatkan akses dan kepercayaan dari anak-anak. |
Pekerja Radiasi | Setiap orang yang karena jabatan dan tanggung jawabnya selalu bekerja di daerah yang berhubungan dengan medan radiasi, dan oleh Instansi yang berwenang senantiasa memperoleh pengamatan tentang dosis radiasi yang diterima |
Pelayanan KB | Pelayanan alat dan obat kontrasepsi kepada calon atau peserta KB/klien sesuai dengan kondisi klien termasuk penanganan efek samping dan komplikasi yang dilakukan oleh tenaga yang memenuhi syarat yaitu dokter spesialis, dokter umum, bidan dan tenaga lain yang ditunjuk. |
Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial | Pelayanan kesehatan bayi baru lahir untuk menunjang kebutuhan dasarnya yang meliputi pertolongan persalinan, perawatan tali pusat dan perawatan pasca lahir, pencegahan hipotermia, meneteki bayi secara dini dan eksklusif, usaha bernafas spontan dan upaya pencegahan infeksi |
Pelayanan Kesehatan Perkotaan | Pelayanan kesehatan yang terdiri dari upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang terintegrasi antara pelayanan dasar dan pelayanan rujukan baik yang dilakukan pemerintah maupun swasta di wilayah perkotaan. (Sumber : Pengantar Kesehatan Perkotaan, Depkes RI, Ditjen Bina Kesmas, tahun 2005) |
Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) | Pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. |
Pelayanan Perinatal Resiko Tinggi (PRT) | Pelayanan yang menciptakan kondisi bagi ibu dan janin atau bayinya agar dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangan yang optimal serta terhindar dari morbiditas dan mortalitas |
Pelayanan Rehabilitasi Medik | Pelayanan kesehatan terhadap gangguan fisik dan fungsi yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi sakit, penyakit atau cedera melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik dan atau rehabilitatif untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal. |
Pelayanan Residensial (Home Care) | Pelayanan apoteker sebagai care giver dalam pelayanan kefarmasian di rumah-rumah khususnya untuk kelompok lansia dan pasien dengan pengobatan terapi kronis lainnya. |
Pelayanan anestesiologi dan reanimasi | Tindakan medik yang aman, efektif, manusiawi, berdasarkan ilmu kedokteran mutakhir dan teknologi tepat guna dalam: – Menunjang (support) fungsi vital yang meliputi jalan nafas, pernapasan, peredaran darah dan kesadaran bagi pasien yang menjalani pembedahan, pasien yang mengalami trauma atau pasien dengan kegawatan medik yang mengancam jiwa atau berpotensi menimbulkan kecacatan. – Menghilangkan stress psikis dan rasa nyeri pasien yang menjalani pembedahan atau prosedur medik lain, pasien yang mengalami trauma, pasien dengan nyeri kronis dan nyeri kanker |
Pelayanan medik | Kegiatan pelayanan yang diberikan kepada pasien sesuai dengan standar pelayanan medik dengan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas rumah sakit secara optimal |
Pelecehan seksual anak | Pelanggaran seksual dan emosional oleh orang dewasa, melalui tindakan lisan, visual atau fisik, terhadap seorang anak. |
Pemangku Kepentingan = Stake Holder | Pihak di luar unit (dalam hal ini Kementerian Kesehatan) yang memiliki kepentingan timbal-balik atas data yang dibangun dalam SIK, sehingga perlu diintegrasikan dalam satu jaringan kesehatan. |
Pemantauan Jentik Berkala (PJB) | Kegiatan pemantauan di pemukiman atau tempat-tempat umum/industri (TTU) di desa atau kelurahan endemis/sporadis pada tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes di 100 rumah/bangunan yang dipilih secara acak dilaksanakan 4 kali setahun (3 bulan sekali). |
Pemantauan penggunaan obat | Proses kegiatan yang dilakukan oleh apoteker setelah obat diberikan kepada pasien untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat, melakukan pencegahan terhadap masalah yang berpotensi untuk terjadi atau mengatasi masalah yang telah terjadi |
Pemeriksaan jentik | Pemeriksaan tempat-tempat penampungan air yang menjadi tempat perindukan nyamuk (bak mandi, kaleng bekas, vas bunga, dll.) oleh kader yang di terlatih di semua tatanan sasaran |
Pemetaan (geomapping) | Peta wilayah yang berisikan komponen – komponen geomapping yaitu sumber daya, jenis bencana dan lokasinya, ancaman/hazard bencana, risiko bencana, kelompok rentan dan potensi masyarakat, yang terdapat di suatu wilayah administratif. (Sumber : Pedoman Pemetaan Bencana bagi Pukesmas, Depkes RI, Ditjen Bina Kesmas, tahun 2005) |
Penanggulangan Bencana | Suatu proses yang dinamis, terpadu dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah yang berhubungan dengan penanganan, merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan pembangunan kembali |
Penanggulangan Daerah Bermasalah Kesehatan (PDBK) | Upaya kesehatan terfokus, terintegrasi, berbasis bukti yang dilakukan secara bertahap di daerah yang menjadi prioritas bersama kementerian terkait, dalam jangka waktu tertentu dan sampai mampu mandiri, dalam menyelenggarakan kewenangan pemerintah di bidang kesehatan seluas-luasnya. Penanggulangan-DBK telah menjadi salah satu upaya reformatif dan akseleratif dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014. |
Penanggulangan KLB | Upaya menghentikan Kejadian Luar Biasa melalui kegiatan 1) penyelidikan epidemiologi, 2) pencegahan dan pengobatan serta 3) surveilans ketat |
Penanggulangan Masalah Kesehatan Akibat Bencana | Serangkaian kegiatan bidang kesehatan untuk mencegah, menjinakkan (mitigasi) ancaman/bahaya yang berdampak pada aspek kesehatan masyarakat, menyiapsiagakan sumber daya kesehatan, menanggapi kedaruratan kesehatan dan memulihkan (rehabilitasi) serta membangun kembali (rekonstruksi) kerusakan infrastruktur kesehatan akibat bencana secara lintas program dan lintas sektor |
Penanggulangan Masalah Kesehatan di Lapangan | Penanggulangan masalah kesehatan di lokasi mulai dari tingkat kecamatan sampai pada tingkat Kabupaten/Kotadengan memperhatikan aspek koordinasi dan kepemimpinan yang didukung oleh sumber daya internal dan batuan dari luar |
Penasun | Pengguna NAPZA Suntik (IDU = Injecting Drug User). |
Pencahar | Makanan atau obat-obatan yang diminum untuk membantu mengatasi sembelit dengan membuat kotoran bergerak dengan mudah di usus. Dalam operasi pembedahan, obat ini juga diberikan kepada pasien untuk membersihkan usus sebelum operasi dilakukan. Laksatif merupakan obat bebas. obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi konstipasi atau sembelit. Biasanya obat ini hanya digunakan saat mengalami konstipasi atau sembelit saja karena mempunyai efek samping. |
Pencegahan | Upaya yang dilakukan untuk menghalangi terjadinya bencana dan mencegah bahaya yang ditimbulkannya. |
Penelantaran anak = Child Neglect | Kegagalan dalam menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan atas tumbuh kembangnya, seperti : kesehatan, pendidikan, perkembangan emosional, nutrisi, rumah atau tempat bernaung dan keadaan hidup yang aman, di dalam konteks sumber daya yang layaknya dimiliki oleh keluarga atau pengaruh yang mengakibatkan atau sangat mungkin mengakibatkan gangguan kesehatan dan gangguan perkembangan fisik, mental, spiritual, moral dan sosial. |
Penelitian Kohort | Sebuah studi yang mengikuti sekelompok besar orang selama jangka waktu yang panjang, seringkali 10 tahun atau lebih. Dalam studi kohort, informasi dikumpulkan sebelum penyakit terjadi, daripada mengandalkan pada ingatan setelah penyakit berkembang. |
Penelitian | Aktivitas ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan/atau hipotesis, dan menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan iptek. |
Pengarusutamaan Gender | Penerapan kepedulian gender dalam analisis, formulasi, implementasi dan pemantauan suatu kebijakan dan program dengan tujuan mencegah terjadinya ketidakadilan dan ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan. |
Pengelolaan perbekalan farmasi | Suatu proses yang merupakan siklus kegiatan, dimulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan |
Pengendalian Infeksi Nosokomial | Kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan serta pembinaan dalam upaya menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial di rumah sakit |
Pengendalian Mutu Pelayanan Kefarmasian | Kegiatan untuk mencegah terjadinya masalah terkait obat atau mencegah terjadinya kesalahan pengobatan/medikasi (medication error) yang bertujuan untuk keselamatan pasien (patient safety). |
Penggunaan Obat Rasional | Pemberian obat yang sesuai dengan kebutuhan pasien, untuk periode yang adekuat dengan harga yang paling murah |
Penglihatan 20/20 | Penglihatan normal. Pembilang 20 menunjukkan jarak Anda berdiri dari 20 kaki dari bagan mata Snellen, penyebut 20 menunjukkan ukuran huruf atau simbol yang bisa dilihat mayoritas orang pada jarak yang sama. |
Pengobatan alternatif | Berbagai perawatan yang biasanya tidak diklasifikasikan sebagai bagian dari tradisi pengobatan Barat. Untuk pengobatan sakit punggung, pengobatan chiropractic mungkin merupakan bentuk paling umum dari pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif juga dapat mencakup perawatan seperti jamu, biofeedback, bekam, gurah, homeopati dan akupunktur, yang semuanya tidak diklasifikasikan sebagai praktik standar dalam sistem kedokteran Barat. Pengobatan alternatif, atau dikenal juga sebagai pengobatan komplementer atau pengobatan integratif atau holistik, juga dapat merujuk kepada pengobatan medis apapun yang tanpa menggunakan obat. |
Pengobatan tradisional | |
Pengukuran Tinggi Lutut (TL) | Pengukuran antropometri yang digunakan untuk usia lanjut dengan tulang punggung osteoporosis, sehingga terjadi penurunan tinggi badan , dari tinggi lutut dapat dihitung tinggi badan. (Sumber: Pedoman Tatalaksana Gizi Usia Lanjut Dit. Gizi Masyarakat 2003 ) |
Pengungsi | Setiap orang yang berada diluar negara tempatnya berasal dan yang diluar kemauannya atau tidak mungkin kembali ke negaranya atau menggunakan perlindungan bagi dirinya sendiri karena: a.ketakutan mendasar bahwa dia akan dituntut karena alasan ras, agama, kebangsaan, keanggotaan pada kelompok social tertentu atau pendapat politik; atau b.ancaman terhadap nyawa atau keamanannya sebagai akibat pertikaian bersenjata dan bentuk-bentuk lain dari kekerasan yang meluas dan sangat mengganggu keamanan masyarakat umum. (Sumber: UNHCR) |
Penilaian Cepat Masalah Kesehatan = RHA (Rapid Health Assessment) | Serangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan informasi subyektif dan obyektif guna mengukur kerusakan dan mengidentifikasi kebutuhan dasar penduduk yang menjadi korban dan memerlukan ketanggap-daruratan. Penilaian ini dilakukan secara cepat karena harus dilaksanakan dalam waktu yang terbatas, selama atau segera sesudah suatu kedaruratan. (Sumber: WHO) |
Penyakit Alzheimer | Penyakit sistem saraf di mana protein abnormal (yang kusut dan plakat) berkembang di otak, dan jaringan otak menyusut. Seiring waktu, akumulasi protein ini menyebabkan masalah dalam proses berpikir normal dan kemampuan untuk membuat keputusan dan pertimbangan, perubahan kepribadian, perilaku abnormal, dan masalah memori. Penyakit Alzheimer adalah salah satu penyebab demensia. |
Penyakit Degeneratif | Secara umum penyakit ini merupakan proses penurunan fungsi organ tubuh yang umumnya terjadi pada usia tua. Namun ada kalanya juga bisa terjadi pada usia muda, akibat yang ditimbulkan adalah penurunan derajat kesehatan yang biasanya diikuti dengan penyakit. Akibat yang paling bahaya dari penyakit ini adalah rasa sakit dan juga sangat menyita biaya terutama saat masa tua, dan bisa juga akan berakhir dengan kematian. Contoh penyakit degeneratif antara lain Asam urat, Osteoporosis, Diabetes Mellitus, Kolesterol, hipertensi, jantung dan stroke, Ginjal. |
Penyakit Ginjal Kronis | Kehilangan fungsi ginjal yang lambat dan progresif selama beberapa tahun, sering mengakibatkan kegagalan ginjal permanen. Orang dengan gagal ginjal permanen membutuhkan dialisis atau transplantasi. |
Penyakit Graves (goiter difusa toksika) | Suatu penyakit otonium yang biasanya ditandai oleh produksi autoantibodi yang memiliki kerja mirip TSH (Thyrotropin Stimulating Hormone – Receptor Antibody /TSHR-Ab) pada kelenjar tiroid. Penderita penyakit Graves memiliki gejala-gejala khas dari hipertiroidisme dan gejala tambahan khusus yaitu pembesaran kelenjar tiroid/struma difus, oftamopati (eksoftalmus/ mata menonjol) dan kadang-kadang dengan dermopati. |
Penyakit Hirschsprung | Cacat lahir di mana jumlah sel saraf berkurang pada usus besar. |
Penyakit Hodgkin | Sejenis limfoma, kanker dalam sistem limfatik, penyakit Hodgkin menyebabkan sel-sel dalam sistem limfatik untuk mereproduksi abnormal, akhirnya membuat tubuh kurang mampu melawan infeksi. Pembesaran kelenjar getah bening, limfa dan jaringan limfatik lainnya juga terjadi. |
Penyakit Jantung Bawaan (PJB) | Kondisi yang muncul dalam bentuk jantung yang cacat saat lahir. Operasi perbaikan seringkali dapat memperbaiki masalahnya segera. Namun, kadang-kadang penyakit jantung bawaan tidak terdeteksi hingga dewasa. |
Penyakit Jantung Iskemik = Iskemia Miokard | Penyakit yang ditandai oleh berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Biasanya terjadi sekunder terhadap penyakit arteri koroner/penyakit jantung koroner, di mana aliran darah melalui arteri terganggu. |
Penyakit Jantung Koroner (PJK) | Penyakit jantung yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah koroner. |
Penyakit Jantung Kronis (PJK) | Penyakit jantung yang terjadi karena rusaknya dinding pembuluh darah karena beberapa faktor resiko seperti radikal bebas yang terkandung dalam rokok dan polusi, kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, kebiasaan merokok dan sebagainya. |
Penyakit Kardiovaskuler | Penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah. Ada banyak macam penyakit kardiovaskular, tetapi yang paling umum dan paling terkenal adalah penyakit jantung koroner dan stroke. |
Penyakit Kawasaki (sindrom mukokutan limfa node) | Penyakit yang menyerang anak-anak, pertama kali terjadi di Jepang tetapi sekarang sudah tersebar di seluruh dunia. Bagian tubuh yang dipengaruhi adalah limfa node, kulit, arteri koroner jantung. Penyakit ini diawali dengan demam, rasa capek dan terkadang nyeri pada lambung. Kemudian terjadi ruam dan beberapa hari kemudian terjadi konjungtivitas, dan perubahan membran mukosa menjadi merah, lidah merah dan kering. Kelenjar limfa di leher membesar. |
Penyakit Menular Seksual (PMS) | Penyakit yang menyebar melalui kontak seksual, termasuk klamidia, gonore, kutil kelamin, herpes, sifilis, dan infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus/HIV) yang menyebabkan AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome). |
Penyakit Parkinson | Gangguan generatif saraf yang umumnya berlangsung perlahan. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan sel-sel otak (neuron) yang memproduksi dopamin. Neuron ini berkonsentrasi di daerah tertentu otak, yang disebut substantia nigra. Dopamin adalah zat kimia yang meneruskan pesan antara substantia nigra dan bagian lain dari otak untuk mengontrol gerakan tubuh. Dopamin membantu melakukan gerakan motorik halus yang terkoordinasi. Ketika sekitar 60 sampai 80% dari sel yang memproduksi dopamin rusak dan tidak menghasilkan cukup dopamin, gejala motorik penyakit Parkinson muncul. |
Penyakit Sapi Gila = bovine spongiform encelopathy | Kondisi neurologis di mana lubang-lubang kecil terbentuk di otak sebagai akibat dari pertemuan protein abnormal (prion) di sana. Penyakit ini terutama mempengaruhi sapi, tapi manusia dapat terinfeksi jika memakan daging dari hewan yang terkontaminasi. |
Penyakit arteri perifer | Penyakit penyumbatan pembuluh darah di kaki akibat adanya plak lemak. |
Penyakit dalam | Spesialisasi medis yang didedikasikan untuk diagnosis dan pengobatan orang dewasa. Seorang dokter yang mengkhususkan diri dalam penyakit dalam disebut sebagai internis atau spesialis penyakit dalam. |
Penyakit infeksi | Penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit seperti bakteri, virus, jamur, cacing dan lain-lainnya |
Penyakit jiwa | Penyakit yang mengacu pada semua diagnosa gangguan kejiwaan atau mental dan ditandai oleh kelainan dalam pemikiran, perasaan, atau perilaku. Beberapa jenis yang paling umum dari penyakit jiwa termasuk ansietas (kecemasan), depresi, gangguan perilaku dan penyalahgunaan zat terlarang. Tidak ada penyebab tunggal untuk penyakit mental. Sebaliknya, biasanya merupakan hasil yang kompleks dari faktor genetik, psikologis, dan lingkungan. Tidak ada satu tes yang secara pasti menunjukkan apakah seseorang memiliki penyakit mental. Oleh karena itu, praktisi kesehatan mendiagnosis gangguan mental dengan mengumpulkan secara komprehensif informasi kesehatan mental dari diri dan keluarga pasien. |
Penyakit katastropik | Penyakit yang berbiaya tinggi dan secara komplikasi dapat terjadi ancaman jiwa yang membahayakan jiwanya. Beberapa penyakit yang termasuk penyakit katastropik di antaranya, hipertensi (darah tinggi) yang berpotensi menjadi kronis dan berkomplikasi, misalnya, terjadinya stroke atau serangan jantung, penyakit jantung koroner yang membutuhkan penanganan komprehensif, penyakit gagal ginjal kronis yang membutuhkan cuci darah permanen, penyakit per kolesterol yang tinggi yang membutuhkan obat-obatan yang panjang, Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis, dimana penderitanya membutuhkan untuk mengkonsumsi obat secara terus menerus, penyakit pasca stroke, lalu penyakit ganas lainnya seperti kanker, tumor dan lainnya. Termasuk penyakit infeksi yang serius, misalnya, hepatitis atau radang hati yang dapat menyebabkan sirosis atau penyakit tuberkulosis paru yang memerlukan obat-obatan lama. |
Penyakit menular = Communicable disease | Penyakit infeksi yang dapat dari orang atau hewan sakit, dari reservoar ataupun dari benda-benda yang mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia yang sehat. |
Penyakit subklinis = Subclinical disease | Suatu penyakit yang dikenali hanya berdasarkan uji khusus karena tidak memperlihatkan keluhan dan tanda. |
Penyakit terminal | Suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak ada harapan lagi bagi penderita untuk sembuh. Kondisi tersebut adalah suatu proses yang rpogresif menuju kematian berjalan melalui suatu proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual bagi individu. Jenis penyakit terminal diantaranya penyakit-penyakit kanker/penyakit-penyakit infeksi, Congestif Renal Failure (CRF), Stroke Multiple Sclerosis, AIDS dan akibat kecelakaan fatal. |
Penyalahguna NAPZA | Orang yang menggunakan NAPZA tanpa indikasi medis dan tidak dalam pengawasan dokter (menggunakan NAPZA dengan salah) |
Penyalur Alat Kesehatan | Badan Hukum Perseroan Terbatas, koperasi atau perusahaan perorangan yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran alat kesehatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku |
Penyandang cacat (Penca) | Orang yang tidak dapat mendengar, berbicara, bergerak, melihat atau bertingkah laku sebagaimana lazimnya orang-orang lain yang sama umurnya dengan mereka |
Penyandang cacat fisik | Seorang anak yang mempunyai kecacatan yang mengakibatkan gangguan pada fungsi tubuh, antara lain gerak tubuh, penglihatan, pendengaran, kemampuan bicara/wicara dan penyakit kronis (kusta, TB, degeneratif: diabetes, hipertensi, stroke) |
Penyandang cacat mental anak | Seorang anak yang mempunyai kelainan mental dan atau tingkah laku, yang dapat disebabkan oleh cacat bawaan atau penyakit yang didapat, atau seorang yang mengalami gangguan jiwa yang disebabkan oleh faktor organobiologis maupun fungsional yang mengakibatkan perubahan dalam alam pikiran, alam perasaan dan perbuatan sehingga memiliki masalah sosial dalam memenuhi kebutuhan pendidikan, mencari nafkah dan dalam kegiatan bermasyarakat. |
Penyelidikan epidemiologi | Upaya penyeledikan terhadap kasus kejadian luarbiasa untuk mencari faktor risiko dan upaya pemutusan mata rantai agar tidak terjadi pada yang lain |
Penyiapan dan pemberian obat | Proses kegiatan yang dilakukan oleh tenaga farmasi mulai dari penerimaan resep/instruksi pengobatan sampai dengan obat siap untuk diberikan kepada pasien |
Perawatan Metode Kangguru | Kontak kulit antara ibu dan bayi secara dini, terus-menerus dan dikombinasikan dengan pemberian ASI eksklusif. Metode ini digunakan untuk bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). |
Perbekalan Farmasi | Sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan obat, alat kesehatan reagensia, radio farmasi dan gas medis |
Perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) | Alat, bahan atau campuran untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan untuk manusia, hewan peliharaan, rumah tangga dan tempat-tempat umum. (Sumber: Permenkes No. 1184/Menkkes/Per/2004 tentang Pengamanan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) |
Perbekalan kesehatan | |
Pergeri | Perhimpunan Gerontologi Indonesia |
Pergizi | Model Penanggulangan Anak Balita Kurang Gizi berbasis pemberdayaan masyarakat, melalui kegiatan edukasi/pembelajaran/penyuluhan/KIE, rehabilitasi gizi (pemberian PMT, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, pemberian micronutrient), dilakukan secara terpadu, bersinergi, dan berkemitraan di tingkat masyarakat (Posyandu) dan diharapkan dapat melibatkan masyarakat untuk memberikan kontribusi berupa bahan makanan, tenaga ataupun uang. |
Perilaku Berisiko | Setiap perilaku atau tindakan yang meningkatkan kemungkinan seseorang tertular atau menularkan penyakit, seperti HIV. Beberapa contoh perilaku berisiko dalam konteks HIV termasuk melakukan hubungan seks tanpa kondom, terutama dengan banyak pasangan, dan menyuntikkan obat-obatan dengan peralatan yang terkontaminasi. Penggunaan alkohol juga telah dikaitkan dengan perilaku berisiko karena efeknya pada kemampuan individu untuk membuat keputusan dan melakukan seks yang aman. |
Perilaku Gizi seimbang | Kebiasaan seseorang memilih dan mengkonsumsi gizi untuk dirinya maupun orang lain untuk memenuhi kebutuhan gizi baik jumlah maupun jenis zat gizi yang didasarkan kepada pengetahuan, sikap, dan pengalaman yang bersangkutan. (Sumber: terjemahan bebas) |
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) | Wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM |
Perilaku sedentary | Perilaku santai antara lain duduk, berbaring dan lain-lain dalam kegiatan sehari-hari baik di tempat kerja (kerja di depan komputer, membaca) di rumah (menonton TV dan main game), di perjalanan/transportasi (bis, kereta, motor), tetapi tidak termasuk waktu tidur. |
Perinatal = masa perinatal | Periode yang dimulai saat 28 minggu masa kehamilan sampai hari ke tujuh sesudah persalinan |
Perinatal Mortality Rate | Batasan yang diakui adalah seperti berikut ini: angka kematian perinatal = (kematian janin (usia kehamilan 28 minggu atau lebih) + kematian bayi usia 1 minggu) / (kematian janin + jumlah kelahiran hidup pada populasi dan masa yang sama) x 1.000 Tetapi, definisi yang digunakan di banyak negara yang tidak memiliki pencatatan statistik vital yang baik, mengeluarkan jumlah kematian janin dari denominator. Kematian perinatal berguna sebagai indikator kualitas dari pelayanan antenatal dan pelayanan obstetrik dan biasanya berupa angka per 1000 kelahiran per tahun |
Peringatan Dini | Fenomena keberadaan bahaya yang mengganggu dan atau mengancam terhadap manusia |
Peringatan / perhatian | Peringatan yang perlu diperhatikan untuk menghindari efek merugikan atau efek toksis karena kondisi pasien serta upaya penanganan untuk mengurangi / mengatasi efek yang mungkin terjadi |
Perkembangan | Bertambahnya fungsi tubuh seperti pendengaran, penglihatan, kecerdasan, dan tanggungjawab. (Sumber: Pemantauan Pertumbuhan Balita, Dit. GM, Depkes, 2003) |
Perkotaan | Suatu wilayah jika memenuhi kriteria kepadatan penduduk > 5000 jiwa/km2, jumlah rumahtangga pertanian 8 jenis fasilitas perkotaan (sekolah, sarana kesehatan, jalan aspal, listrik, pasar, perkantoran, pertokoan, air bersih, tempat hiburan, sarana transportasi, perbankan, dll). (Sumber : Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas di Perkotaan, Depkes RI, Ditjen Bina Kesmas, tahun 2005) |
Perlengkapan farmasi rumah sakit | Semua peralatan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pelayanan kefarmasian di farmasi rumah sakit |
Pernefri | Perhimpunan Nefrologi Indonesia |
Perokok aktif | Orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin dengan sekecil apapun walaupun itu cuma 1 batang dalam sehari. Atau orang yang menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar coba-coba dan cara menghisap rokok Cuma sekedar menghembuskan asap walau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru. |
Perokok pasif | Orang yang bukan perokok namun terpaksa menghisap atau menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok |
Persalinan | Proses pengeluaran konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Persalinan dapat berbentuk (1) Persalinan spontan, yang sepenuhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri; (2) Persalinan buatan, dengan bantuan tenaga dari luar; (3) Persalinan diinduksi. |
Persetujuan Tindakan Kedokteran | Persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien. |
Persyaratan Keamanan Pangan | Standar dan ketentuan-ketentuan lain yang harus dipenuhi untuk mencegah pangan dan kemungkinan adanya bahaya, baik karena cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. |
Persyaratan Sanitasi | Standar kebersihan dan kesehatan yang harus dipenuhi sebagai upaya mematikan atau mencegah hidupnya jasad renik patogen dan mengurangi jumlah jasad renik lainnya agar pangan yang dihasilkan dan dikonsumsi tidak membahayakan kesehatan dan jiwa manusia. |
Pertumbuhan | Bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu (baik berat badan, tinggi badan atau ukuran tubuh lainnya) dan merupakan gambaran tentang keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi seorang anak dalam proses tumbuh. (Sumber: Pemantauan Pertumbuhan Balita, Dit. GM, Depkes, 2003) |
Pertusis = Batuk Rejan | Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis dengan gejala batuk yang semakin kuat dan berlangsung terus-menerus, sulit berhenti, sehingga dapat menimbulkan cyanosis. |
Pes | Penyakit menular akut dengan tingkat kematian yang tinggi, disebabkan oleh Yersinia pestis. |
Peserta KB Baru | Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru pertama kali menggunakan metode kontrasepsi termasuk mereka yang pasca keguguran, sesudah melahirkan, atau pasca istirahat minimal 3 bulan. |
Peserta KB aktif = Current User (CU) | Pasangan Usia Subur yang pada saat ini masih menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi. |
Petugas Kalibrasi | Orang yang diberi wewenang dan bertanggung jawab untuk melakukan pengujian dan kalibrasi alat |
Petugas Kesehatan | Orang yang bertugas melakukan upaya kesehatan promotif dan preventif di lingkup Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Poskesdes/Polindes, Posyandu, serta UKBM lainnya. |
Pharmaceutical Care = Pelayanan Kefarmasian | Bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk meningkat kualitas hidup pasien |
Physical abuse terhadap anak | Kekerasan yang mengakibatkan cedera fisik nyata ataupun potensial terhadap anak, sebagai akibat dari interaksi atau tidak adanya interaksi, yang layaknya berada dalam kendali orangtua atau orang dalam posisi tanggungjawab, kepercayaan atau kekuasaan. |
Pica | Istilah yang menunjuk pada keinginan kuat untuk memakan benda-benda yang bukan merupakan makanan. Benda-benda yang dimakan oleh pasien penderita pica mencakup lumpur, batu es, tanah liat, lem, pasir, kapur, lilin tawon lebah, permen karet, kanji laundry, dan rambut, kodok dll. Pica merupakan keinginan kuat terhadap barang-barang yang bukan makanan atau menelan benda-benda bukan makanan. Keinginan kuat yang ditemukan pada pasien yang didiagnosa dengan pica bisa terkait dengan keadaan kekurangan gizi, seperti anemia defisiensi zat besi; juga bisa terkait dengan kehamilan; atau dengan keterbelakangan mental atau penyakit jiwa. Kata pica berasal dari bahasa latin yang berarti sejenis burung Gagak (burung Magpie) yang memakan benda apa saja yang ditemuinya. |
Pil Kombinasi | Pil Kontrasepsi yang mengandung hormon aktif estrogen dan progestin |
Pil Mini | Kontrasepsi yang diberikan secara oral dalam bentuk pil yang mengandung hormon progestin. Pil mini sangat dianjurkan bagi ibu menyusui bayinya sampai 6 bulan karena tidak menghambat produksi ASI. |
Piramida Makanan | Panduan nutrisi untuk orang sehat yang berusia di atas dua tahun. Pedoman ini dikembangkan oleh Kementerian Pertanian AS (USDA), yang menekankan untuk mengonsumsi berbagai macam makanan dari lima kelompok utama dan meminimalkan asupan lemak dan gula. Jumlah harian dari setiap kelompok diwakili oleh bentuk segitiga. Piramida ini terdiri dari empat tingkat. Pada puncaknya adalah lemak dan gula, tingkat kedua adalah makanan dari hewan (susu dan daging), tingkat ketiga adalah makanan dari tanaman (sayuran dan buah-buahan), dan tingkat terbawah adalah makanan dari biji-bijian (roti, sereal, dan beras). |
Piramida penduduk = Population Pyramid | Penyajian proporsi penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin secara grafik. Bentuk piramida dengan dasar yang lebar, kedua sisi yang curam, dan puncak yang runcing, khas untuk sebagian besar negara berkembang. Bentuk seperti ini disebabkan karena tingginya angka fertilitas dan angka kematian usia muda. |
Plasebo = placebo | Zat atau obat yang tidak menimbulkan efek pada tubuh (sering kali pil berisi gula). Zat ini diberikan pada salah satu kelompok sebagai pembanding, sementara kelompok lain diberikan obat sebenarnya. Hasil dari kedua kelompok itu kemudian dibandingkan. |
Pneumoconiasis | Penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel (debu) yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru. Penyakit pnemokoniosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel (debu) yang masuk atau terhisap ke dalam paru-paru. Beberapa jenis penyakit pneumoconiosis yang banyak dijumpai di daerah yang memiliki banyak kegiatan industri dan teknologi, yaitu Silikosis, Asbestosis, Bisinosis, Antrakosis dan Beriliosis. |
Pneumocystis carinii pneumonia (PCP) | Infeksi oportunistik yang terjadi pada populasi imunosupresi, terutama pasien dengan infeksi virus human immunodeficiency canggih. Presentasi klasik batuk nonproduktif, sesak napas, demam, infiltrat interstisial bilateral dan hipoksemia tidak selalu muncul. Metode diagnostik pilihan termasuk induksi dahak dan lavage bronchoalveolar. |
Pneumonia | Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Gejala penyakit ini berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara mendadak. Batas napas cepat adalah frekuensi pernapasan sebanyak 50 kali per menit atau lebih pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 1 tahun, dan 40 kali permenit atau lebih pada anak usia 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun. Klasifikasi Pneumonia Berat ditandai dengan adanya batuk atau (juga disertai) kesukaran bernapas, napas sesak atau penarikan dinding dada sebelah bawah ke dalam (severe chest indrawing) pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 5 tahun. Sementara untuk anak dibawah 2 bulan, pnemonia berat ditandai dengan frekuensi pernapasan sebanyak 60 kali permenit atau lebih atau (juga disertai) penarikan kuat pada dinding dada sebelah bawah ke dalam. Dalam pelaksanaan Pemberantasan Penyakit ISPA semua bentuk Pneumonia (baik Pneumonia maupun bronkopneumonia) disebut Pneumonia saja |
Podes (data Podes) | Data Podes atau Data Potensi Desa merupakan sumber data tematik berbasis wilayah yang mampu menggambarkan potensi suatu wilayah setingkat desa di seluruh Indonesia. Data Podes tersebut dapat diolah sehingga dihasilkan informasi penting berbasis wilayah untuk berbagai keperluan oleh berbagai pihak yang membutuhkan. Sebagai contoh, data Podes digunakan untuk mengidentifikasi desa yang masih diklasifikasikan sebagai desa tertinggal dan diduga sebagai wilayah yang dihuni oleh penduduk miskin. |
Polifarmasi | Peresepan majemuk atau pemberian beberapa obat untuk satu indikasi yang sama. Contoh: pemberian puyer pada pasien anak pilek dan batuk berisi amoksisilin, parasetamol, gliseril guaiakolat/GG, deksametason, CTM dan luminal. |
Polindes (Pondok Bersalin Desa) | Bangunan yang dibangun dengan sumbangan dana pemerintah dan partisipasi masyarakat desa untuk tempat pertolongan persalinan dan pemondokan ibu bersalin, sekaligus tempat tinggal Bidan di Desa. Di samping pertolongan persalinan juga dilakukan pelayanan antenatal dan pelayanan kesehatan lain sesuai kebutuhan masyarakat dan kompentensi teknis bidan tersebut. (Sumber: Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I, Depkes RI tahun 1999) |
Polio | Virus oportunis yang masuk ke tubuh dengan kontak fekal-oral, atau kontak orang ke orang. Penyakit ini menyebabkan kelumpuhan, yang ireversibel, dan dalam kasus yang lebih parah kelumpuhan tersebut dapat menyebabkan kematian oleh sesak napas. Gejala-gejala umumnya ringan: demam ringan, malaise, muntah, leher kaku dan punggung, dan nyeri pada tungkai. Wabah polio besar menyebabkan kepanikan di tahun 1940-an dan 1950 di negara-negara industri seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat. Pada tahun 1954 Dr Jonas Salk mengembangkan vaksin yang sangat menurunkan terjadinya penyakit, dan pada tahun 1963 sebuah vaksin oral dikembangkan. Imunisasi adalah bentuk terbaik untuk pencegahan dan pengobatan Polio. |
Poltekkes = Politeknik Kesehatan | Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang melaksanakan pendidikan professional program Diploma III dan atau Diploma IV |
Populasi | Jumlah total orang yang menetap di suatu wilayah atau negara. Dalam pemilihan sampel, populasi diartikan sebagai unit yang merupakan anal sampel, yang tidak selalu berarti total populasi. Istilah populasi juga sering digunakan untuk subkelompok tertentu, seperti kelompok prioritas atau kelompok berisiko tinggi |
Pos UKK (Pos Upaya Kesehatan Kerja) | Wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat pekerja. Pos UKK bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang memberikan Pelayanan Kesehatan Dasar (Primary Health Care) bagi masyarakat perkerja terutama pekerja informal, untuk meningkatkan kesehatan pekerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. |
Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) | Bentuk peran serta masyarakat dalam kegiatan monitoring dan deteksi sini faktor risiko PTM (merokok, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stress, hipertensi, hiperglikemia dan hiperkolesterol) secara terpadu, rutin dan periodik, serta menindaklanjutinya secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuknya ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar. |
Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga) | Forum silahturahmi, komunikasi, advokasi dan wadah kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu dengan tujuan untuk (1) Terselenggarannya upaya pemberdayaan dalam masyarakat; (2) Membantu keluarga tidak mampu melaksanakan fungsi-fungsi keluarga; (3) Mewujudkan keluarga mandiri. |
Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) | Poskesdes adalah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan atau menyediakan pelayanan kesehatan dasar masyarakat desa. Poskesdes dibentuk dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat serta sebagai sarana kesehatan yang merupakan pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan pemerintah. Pelayanan pokesdes meliputi upaya promotif, preventif dan kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan terutama bidan dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela. |
Poskestren = Pos Kesehatan Pesantren | Salah satu wujud upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) di lingkungan pondok pesantren, dengan prinsif dari, oleh, dan untuk warga pondok pesantren, yang mengutamakan pelayanan promotif (peningkatan kesehatan) dan preventif (Pencegahan kesehatan) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan), dengan binaan puskesmas setempat. (Sumber: Draft Pedoman Pengelolaan, Pembinaan dan Peningkatan Pos Kesehatan Pesantren. Departemen Kesehatan RI tahun 2005) |
Post partum | Setelah melahirkan atau persalinan. |
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) = Integrated Health Post | Salah satu wadah peran serta masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan dasar dan memantau pertumbuhan balita dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara dini. Posyandu menjadi binaan puskesmas dalam wilayah kerja puskesmas. |
Posyandu Lansia | Wadah pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) untuk melayani penduduk Lansia, yang proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersma lembaga swadaya masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintah dan non-pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitikberatkan pelayanan kesehatan pada upaya promotif dan preventif. |
Pra Hospital = Pra Rumah Sakit | Kondisi sebelum dibawa ke rumah sakit |
Pra-Usila = Pra Usia Lanjut | Seseorang yang berusia antara 45-59 tahun |
Praktik Kedokteran | Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan. |
Pre Eklampsi | Gangguan multisistem spesifik pada kehamilan, didefinisikan sebagai hipertensi pada ibu hamil setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan dengan adanya proteinuria dan atau edema. Eklampsia pada umumnya timbul pada wanita hamil atau dalam nifas dengan tanda-tanda pre eklampsia. Pada wanita yang menderita eklampsia timbul serangan kejang yang dapat diikuti oleh koma. |
Pre Hospital = Pra Rumah Sakit | Kondisi sebelum dibawa ke rumah sakit |
Prebiotik | Substansi makanan yang meningkatkan pertumbuhan beberapa bakteri usus yang menguntungkan bagi kesehatan. Sumber alami prebiotik dapat berasal dari produk susu yang mengandung FOS (Frukto Oligosakarida) dan GOS (Galakto Oligosakarida). Prebiotik yang berasal dari serat karbohidrat oligosakarida terdapat dalam buah-buahan, kacang polong-polongan, biji utuh sereal misalnya gandum, sayur-sayuran seperti asparagus, brokoli, dan bumbu-bumbu masak. Prebiotik menyebabkan keseimbangan flora usus dimana bakteri flora normal akan menekan berbagai bakteri patogen pada saluran pencernaan. |
Pregnancy related Death | Kematian seorang perempuan dalam masa 42 hari pasca persalinan tanpa melihat penyebab kematiannya. |
Preskripsi diet | Kebutuhan zat gizi klien / pasien yang dihitung berdasarkan status gizi dan kondisi kesehatannya. Preskipsi diet dibuat oleh nutrisionis/dietisien. (Sumber : Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI 2003) |
Prevalence Rate = Angka Prevalensi | Jumlah semua kasus, kejadian, atau keadaan pada titik waktu tertentu dibagi dengan jumlah total populasi yang terkena risiko pada titik waktu yang sama. Angka prevalens paling sering digunakan untuk penyakit atau kejadian yang berlangsung lama. |
Prevalens = Prevalence | Jumlah kasus, kejadian, atau keadaan pada populasi tertentu pada satu titik waktu tertentu. |
Prevention = Pencegahan | Tindakan yang bertujuan meningkatkan dan memelihara kesehatan melalui intervensi, seperti perbaikan status gizi, imunisasi, penyediaan air bersih, dan pembuatan jamban (pencegahan primer). Pencegahan sekunder meliputi tindakan yang bertujuan mendeteksi penyakit atau infeksi sedini mungkin, sedangkan pencegahan tersier ditujukan untuk mengurangi keluhan penyakit dan kecacatan |
Pria Potensial Risti | Pria Potensial Berisiko Tinggi |
Primigravida | Wanita hamil untuk pertama kalinya, selanjutnya secundagravida adalah wanita hamil untuk kedua kalinya dan multigravida untuk ketiga dan seterusnya. |
Probiotik | Bakteri yang memanfaatkan nutrisi sebagai sumber pertumbuhan bakteri. Probiotik berfungsi sebagai suplemen makanan yang mengandung bakteri atau jamur yang menguntungkan kesehatan usus. Bakteri yang sering digunakan adalah bakteri asam laktat (LAB) karena kemampuan mengkonversi laktosa menjadi asam laktat. Efek utama probiotik adalah menstimulasi secara selektif pertumbuhan bifidobacteria dan lactobacilli dalam usus sehingga meningkatkan daya tahan tubuh terhadap mikroorganisme patogen alamiah dengan menurunkan pH. |
Produk diagnostik invitro | Produk diagnostik yang digunakan secara invitro |
Produk diagnostik | Reagensia, instrumen dan sistem yang digunakan untuk mendiagnosa penyakit atau kondisi lain termasuk penentuan tingkat kesehatan dengan maksud pengobatan, pengurangan atau mencegah penyakit atau akibatnya. (Sumber: Permenkes No. 1184/Menkkes/Per/2004 tentang Pengamanan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) |
Profilaksis | Mencegah infeksi atau penyakit dengan penggunaan obat atau tindakan medis lain |
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat = PHBS | Upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya |
Prokesga (Program Keluarga Sehat) | Program Kementerian Kesehatan yang mencakup pendataan di wilah kerja puskesmas, berupa Instrumen yang berisi berkas (folder) yang digunakan oleh puskesmas untuk merekam data dari masing-masing keluarga yang ada di wilayah kerja puskesmas. |
Promosi Kesehatan | Ilmu dan seni untuk membantu orang mengubah gaya hidup mereka untuk bergerak menuju keadaan kesehatan yang optimal. Kesehatan optimal adalah keseimbangan fisik, kesehatan emosional, sosial, spiritual, dan intelektual |
Provisional Tolerable Daily Intake (PTDI) = Asupan Harian Sementara yang Dapat Ditoleransi | Jumlah maksimum sementara suatu zat dalam miligram per kilogram berat badan yang dapat dikonsumsi dalam sehari tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan. |
Provisional Tolerable Monthly Intake (PTMI) = Asupan Bulanan Sementara yang Dapat Ditoleransi | Jumlah maksimum sementara suatu zat dalam miligram per kilogram berat badan yang dapat dikonsumsi dalam sebulan tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan. |
Provisional Tolerable Weekly Intake (PTWI) = Asupan Mingguan Sementara yang Dapat Ditoleransi | Jumlah maksimum sementara suatu zat dalam miligram per kilogram berat badan yang dapat dikonsumsi dalam seminggu tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan. |
Provitamin D | Zat-zat gizi yang terdapat pada sayur-sayuran, buah-buahan, telur, dan hati yang akan diubah oleh sinar matahari menjadi vitamin D. |
Psikotropika | Zat atau obat baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika, yang bersifat atau berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Ada 111 jenis zat psikotropika yang diatur oleh Konvensi PBB tahun 1971 mencakup jenis halusinogen, stimulan, sedatif hipnotik, penenang, antiepilepsi serta analgesik |
Public Safety Center (PSC) | Pusat pelayanan terpadu yang menjamin kebutuhan masyarakat dalam hal-hal yang berhubungan dengan kegawatdaruratan, termasuk pelayanan medis yang dapat dihubungi dalam waktu singkat di manapun berada. Merupakan ujung tombak pelayanan yang bertujuan untuk mendapatkan respon cepat (quick response) terutama pelayanan pra rumah sakit. |
Pupae Index (PI) | Menghitung jumlah kontainer positif larva dibagi dengan jumlah yang diperiksa dikalikan 100%. Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan larva index dari WHO untuk mengetahui tingkat risiko yang dimiliki. |
Pusat Kebugaran Jasmani = Fitness Center | Tempat untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani melalui kegiatan latihan fisik dan olahraga secara baik, benar, terukur dan teratur. (Sumber: Pedoman Upaya Kesehatan Olahraga di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI Ditjen Bina Kesmas tahun 2004) |
Puskesmas = Pusat Kesehatan Masyarakat | Unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. (Sumber: Kepmenkes nomor: 128/menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Puskesmas) |
Puskesmas Mampu PONED | Puskesmas dengan tempat perawatan yang mampu menangani pelayanan kegawatdaruratan medis dasar pada persalinan dan bayi baru lahir. |
Puskesmas Perkotaan | Unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang wilayah kerjanya memiliki kriteria sebagai wilayah perkotaan. (Sumber : Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas di Perkotaan, Depkes RI, Ditjen Bina Kesmas, tahun 2005) |
Puskesmas Santun Lansia | Puskesmas yang menyediakan ruang khusus untuk melakukan pelayanan bagi kelompok usia lanjut yang meliputi pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. |
Puskesmas perawatan | Puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong penderita gawat darurat baik berupa tindakan operatif terbatas maupun perawatan sementara di ruangan rawat inap dengan tempat tidur rawat inap. Merupakan pusat rujukan antara melayani penderita gawat darurat sebelum dapat dirujuk ke rumah sakit. (Sumber: Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I, Departemen Kesehatan RI tahun 1999) |
Pusling = Puskesmas Keliling | Unit pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil berupa kendaraan bermotor roda empat atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan komunikasi serta seperangkat tenaga yang berasal dari puskesmas, pusling ini berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan karena letaknya jauh dan terpencil. (Sumber: Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I, Departemen Kesehatan RI tahun 1999) |
Pustu = Puskesmas Pembantu | Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia. (Sumber: Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I, Departemen Kesehatan RI tahun 1999) |
RBM (Rehabilitasi Bersumber Masyarakat) | Suatu strategi pembangunan masyarakat untuk rehabilitasi, persamaan kesempatan, integrasi, sosial, penyandang cacat dalam semua aspek kehidupan dan penghidupan. |
RDP = Rapat Dengar Pendapat | Forum komunikasi dan konsultasi antara pim pinan departemen/lembaga dengan DPR, yang dilakukan minimal 3 bulan sekali. |
RDT (Rapid Diagnostic Test) | Tes Diagnostik Cepat. Caranya relatif mudah karena seperti ketika hendak memeriksakan kehamilan. RDT terdiri dari 3 baris indikator yang akan menunjukan hasil pemeriksaan darah. Pada saat test hanya menunggu 15 menit dibanding pemeriksaan mikroskop yang sampai 60 menit. Di daerah endemik malaria seperti Papua, alat ini banyak di jual bebas. Cara kerja test ini berdasarkan atas pendeteksian antigen-antigen yang terdapat dalam parasit malaria. |
RE-FO 3 M | Kombinasi pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa (fogging) dan penggunaan repelen/penangkal serangga bentuk lotion/cairan untuk mengurangi kontak manusia dengan nyamuk dewasa (insect repellent). Kombinasi keduanya pada 60% populasi, terbukti menurunkan angka kesakitan DBD hingga 0 kasus. (Hasil penelitian oleh Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Balitbangkes) |
REK (Riset Etnografi Kesehatan) | Riset Etnografi Kesehatan pada 32 etnis dari 1.068 etnis yang ada di Indonesia sepanjang tahun 2014 dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes). Hal tersebut sangat penting dilakukan karena pada sebagian masyarakat masih menggunakan cara – cara pendekatan budaya untuk mengatasi masalah kesehatan. |
RFT (Release from Treatment) | Istilah dalam pengobatan kusta, yaitu penderita kusta yang menyelesaikan pengobatan sesuai standar. |
RIK (Riset Intervensi Kesehatan) | RIK sudah dilaksanakan pada tahun 2014 dan 2015, untuk RIK yang dilakukan tahun 2016 adalah RIK Berbasis Budaya Lokal dalam rangka pengembangan atau inovasi dengan melibatkan modal sosial bagi upaya peningkatan kesehatan yang berbasis budaya atau kearifan lokal. Tujuannya mengembangkan intervensi pada budaya kesehatan yang bersifat positif, hasil pengetahuan budaya/kearifan lokal untuk menunjang program-program Kementerian Kesehatan dengan mengikuti kaidah dan metode penelitian yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara etik-ilmiah. |
RISBINAKES (Riset Pembinaan Tenaga Kesehatan) | Penelitian yang khusus dilakukan oleh dosen pada institusi pendidikan tenaga kesehatan |
RPTRA | Ruang Publik Terpadu Ramah Anak |
RS (Rumah Sakit) | Suatu fasilitas yang menyediakan rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri dari observasi, diagnostik, terapeutik dan rehabilitatif untuk orang-orang yang menderita sakit, cidera dan melahirkan. (Sumber: RUU Rumah Sakit) |
RS Bergerak | Fasilitas kesehatan yang siap guna dan bersifat sementara dalam jangka waktu tertentu; dan dapat dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain di daerah tertinggal, terpencil, kepulauan dan daerah perbatasan. Penyelenggaraan kegiatan upaya kesehatan selama 24 melalui pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat/jam pelayanan darurat, dengan fasilitas 10 tempat tidur. |
RSI – KD (Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia) | Rumah Sakit yang telah memenuhi standar dan kriteria Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia serta standar dan kriteria Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia serta telah disertifi kasi oleh Badan Akreditasi Rumah Sakit bertaraf Internasional yang telah ditunjuk oleh Menteri. (Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 659/Menkes/Per/VIII/2009) |
RSJ (Rumah Sakit Jiwa) | Rumah sakit yang mengkhususkan diri dalam perawatan gangguan mental serius. Rumah sakit jiwa sangat bervariasi dalam tujuan dan metode. Beberapa rumah sakit mungkin mengkhususkan hanya dalam jangka pendek atau terapi rawat jalan untuk pasien berisiko rendah. Orang lain mungkin mengkhususkan diri dalam perawatan sementara atau permanen dari warga yang sebagai akibat dari gangguan psikologis, memerlukan bantuan rutin, perawatan atau khusus dan lingkungan yang terkendali. |
RSK (Rumah Sakit Khusus) | Rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan semua bidang dan jenis penyakit. Berdasarkan kemampuan dan fasilitas pelayanan yang tersedia. Rumah Sakit Umum dibedakan atas 4 (empat) kelas terdiri dari RSU Kelas A, RSU Kelas B, RSU Kelas C dan RSU Kelas D. |
RSSB | Rumah Sakit Sayang Bayi |
RSSIB | Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi (Kepmenkes No 603 Tahun 2008) |
RSU (Rumah Sakit Umum) | Rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan semua bidang dan jenis penyakit. Berdasarkan kemampuan dan fasilitas pelayanan yang tersedia, Rumah Sakit Umum dibedakan atas 4 (empat) kelas yang terdiri dari: RSU Kelas A, RSU Kelas B, RSU Kelas C dan RSU Kelas D |
RSU Kelas A (Rumah Sakit Umum Kelas A) | Rumah Sakit Umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas (pelayanan 4 spesialis dasar yaitu penyakit dalam, anak, kandungan, bedah, ditambah THT, mata, syaraf, jiwa, kulit & kelamin, jantung paru, radiologi, anestesi, rehabilitasi medik, patologi klinik, patologi anatomi dan pelayanan spesialistik lain sesuai dengan kebutuhan) dan sub spesialistik luas (pelayanan sub spesialistik di setiap spesialisasi yang ada) |
RSU Kelas B (Rumah Sakit Umum Kelas B) | Rumah Sakit Umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas (sekurang-kurangnya 11 spesialistik) dan sub spesialistik terbatas |
RSU Kelas C (Rumah Sakit Umum Kelas C) | Rumah Sakit Umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik sekurang-kurangnya spesialistik 4 dasar lengkap yaitu penyakit dalam, kesehatan anak, kebidanan dan bedah serta pelayanan penunjang medik |
RSU Kelas D (Rumah Sakit Umum Kelas D) | Rumah Sakit Umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan sekurang-kurangnya pelayanan medik dasar yaitu pelayanan kesehatan yang bersifat medis umum dan kesehatan gigi |
RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) | Rumah sakit milik Pemerintah Daerah yang berlokasi di wilayah administrasi Propinsi, Kabupaten/Kota. (Sumber : Keppres No. 40 Thn 2001) |
RUBT (Ruang Udara Bertekanan Tinggi) | Ruang Udara yang bertekanan tinggi membantu masuknya oksigen murni ke setiap jaringan sel dalam tubuh dengan cepat. Untuk proses regenerasi. Proses regenerasi menjadi proses yang penting karena tubuh secara otomatis dan cepat memperoleh kekebalan (imunitas) dalam menangkal penyakit. Terapi oksigen murni juga memiliki manfaat meningkatkan neovaskularisasi (memperbaharui jaringan darah) dan proliferasi (penambahan sel baru untuk menggantikan sel mati). Indikasi RUBT antara lain: penyakit dekompresi (penyakit akibat kehilangan tekanan secara tiba-tiba pada penyelam), penyakit emboli udara, keracunan gas (CO, sianida, hidrogen disulfida), gangren gas, luka bakar, dll. |
RUTF (Ready to Use Therapeutic Food) | Beberapa bahan pangan lokal terbuat dari tempe, kacang hijau dan kacang tanah untuk mengatasi anemia pada balita gizi buruk, menurunkan morbiditas terhadap beberapa penyakit, intake zat mikro (besi, zic, vitamin A, dll). RUTF mudah digunakan dalam keadaan darurat seperti kekeringan panjang dan bencana alam. |
Rabdomiosarkoma (RMS) | Berasal dari bahasa Yunani, (rhabdo yang artinya bentuk lurik, dan myo yang artinya otot). Rabdomiosarkoma merupakan suatu tumor ganas yang aslinya berasal dari jaringan lunak tubuh. Penyakit ini sangat langka terjadi. Kanker ini sering didapatkan pada anak-anak. |
Rabies (penyakit anjing gila/Lyssa) | Penyakit infeksi akut yang menular, menyerang susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies, dan ditularkan melalui gigitan hewan penular Rabies terutama anjing, kucing dan kera, mengakibatkan 100% kematian. |
Rabun Jauh = Miopia | Kesalahan refraksi mata di mana bola mata terlalu mencembung dan fokus cahaya berada di depan retina mata. Hal ini menyebabkan kesulitan untuk memfokuskan obyek yang jauh dari mata. Juga disebut miopia. |
Radikal Bebas | Atom atau molekul bermuatan listrik atau netral yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di orbital terluar mereka. Radikal bebas tidak stabil dan bereaksi cepat dengan atom dan molekul lainnya sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan. Antioksidan adalah zat yang membantu untuk membatasi kerusakan dari elektron tidak berpasangan ini. |
Rakhitis | Pelunakan tulang pada anak-anak yang berpotensi menyebabkan patah tulang dan kelainan bentuk yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D. |
Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) | Perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. |
Rasio Pertumbuhan Penduduk | Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode yang merupakan rasio pertumbuhan (nilai pertumbuhan x 100%) |
Ratifikasi | Proses adopsi perjanjian internasional, atau konstitusi atau dokumen yang bersifat nasional lainnya (seperti amandemen terhadap konstitusi) melalui persetujuan dari tiap entitas kecil di dalam bagiannya. Pada pasal 2 Konvensi Wina 1969, ratifikasi didefinisikan sebagai tindakan internasional dimana suatu negara menyatakan kesediaannya atau melahirkan persetujuan untuk diikat oleh suatu perjanjian internasional. Karena itu ratifikasi tidak berlaku surut, melainkan baru mengikat sejak penandatanganan ratifikasi. Contohnya Ratifikasi FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) atau Kerangka Kerja Pengendalian Produk Tembakau. |
Re-emerging diseases | Penyakit-penyakit yang mencuat kembali, yaitu penyakit-penyakit yang meningkat kembali setelah sebelumnya mengalami penurunan angka kejadian yang bermakna. |
Reduksi Campak (Recam) | Program global untuk mengurangi kejadian penyakit campak, di Indonesia dimulai sejak tahun 1999. Recam adalah tahapan dari program eradikasi campak |
Reduksi Campak = Recam | Program global untuk mengurangi kejadian penyakit carnpak, di lndonesia dimulai sejak tahun 1999. Recam adalah tahapan dari program eradikasi campak. |
Refleksologi | Teknik penyembuhan alternatif untuk mengurangi ketegangan, meningkatkan sirkulasi, dan mempromosikan fungsi alami dari tubuh melalui penerapan tekanan pada berbagai titik-titik tertentu di kaki. |
Reformasi Birokrasi | Upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintah terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (bussiness process) dan sumber daya manusia aparatur. |
Regimen pengobatan | Komposisi yang menunjukkan jenis dan jumlah obat yang diberikan serta frekuensi dalam terapi obat |
Rehabilitasi Sosial | Suatu proses kegiatan pemulihan dan pengembangan baik fisik, mental, maupun sosial agar pengguna psikotropika yang menderita sindroma ketergantungan atau pecandu narkotika dapat melaksanakan fungsi sosial secara optimal dalam kehidupan masyarakat. |
Rehabilitasi medik | Meningkatkan kemampuan fungsional seseorang sesuai dengan potensi yang dimiliki untuk mempertahankan dan atau meningkatkan kualitas hidup dengan cara mencegah atau mengurangi impairment, disabilitas, dan handicapt semaksimal mungkin |
Rekam medis (medical records) | Berkas berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien |
Rekayasa genetik | Mengubah bahan genetik (DNA atau RNA) organisme untuk mengubah ciri tertentunya |
Relaps = Kambuh | Kembali menggunakan NAPZA setelah sebuah periode abstinensia. Beberapa ahli menganggap kambuh harus mencakup hanya orang-orang yang telah menyelesaikan atau melengkapi episode terapi formal dan kemudian kembali menggunakan NAPZA dengan pola yang serupa atau lebih buruk dari penggunaan sebelum abstinensia. |
Remaja | Kelompok usia 10-19 tahun |
Resep | Permintaan tertulis dari Dokter, Dokter Gigi, Dokter Hewan kepada Apoteker Pengelola Apotek untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Sumber: Kepmenkes No. 1332/2002 ttg perubahan permenkes No.922/1993 ttg ketentuan dan tata cara pemberian izin apotek) |
Reservoar | Manuasia, hewan atau benda-benda yang merupakan tempat berkembang biaknya bibit penyakit sehingga merupakan sumber penularan. |
Resistensi | Terjadinya proses kekebalan dari kuman karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat, baik jenis, kombinasi maupun dosisnya |
Respite Care | Asuhan yang diberikan oleh provider kepada seseorang yang hidup di dalam masyarakat untuk memberikan kesempatan istirahat bagi anggota keluarga yang biasanya memberikan perawatan. Perawatan ini dapat dibagi atas dua kategori, yaitu pelayanan di dalam rumah dan pelayanan di luar rumah pasien. Layanan dalam rumah misalnya layanan keperawatan (nursing care) dan pembantu home health yang disediakan melalui perkumpulan-perkumpulan perawat berkunjung (visiting nurse associations). Layanan ini di luar-rumah antara lain adalah (rumah perawatan nursing home) dan pusat perawatan siang dewasa (adult day care centers). |
Retardasi Mental | Cacat perkembangan yang pertama muncul pada anak di bawah usia 18 tahun. Kondisi ini didefinisikan sebagai tingkat fungsi intelektual (yang diukur dengan tes kecerdasan standar) yang jauh di bawah rata-rata dan menyebabkan keterbatasan yang signifikan dalam keterampilan hidup sehari-hari (fungsi adaptif). |
Retinoblastoma | Tumor ganas primer pada mata yang dapat dijumpai pada bayi dan anak di bawah 5 tahun. Hal ini dapat terjadi pada satu sisi atau kedua mata. Gejala retinoblastoma adalah mata seolah bersinar bila kena cahaya (mata kucing), manik mata (bercak) berwarna putih, mata juling dan merah serta bola mata menonjol. Selain, mengakibatkan kebutaan, penyakit ini dapat juga menyebabkan kematian. |
Rhodamin B | Pewarna sintetis yang digunakan pada industri tekstil dan kertas. Berbentuk serbuk kristal merah keunguan dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar. Rhodamin B dilarang digunakan sebagai pewarna pangan. |
Rikus Vektora | Riset Berskala nasional yang khusus berkonsentrasi pada studi mengenai vektor dan reservoir penyakit. Riset ini dilakukan dengan mengumpulkan sampel nyamuk (vektor) serta tikus dan kelelawar (reservoir, bertujuan untuk pemutakhiran data vektor dan reservoir penyakit sebagai dasar pengendalian penyakit tular vektor dan reservoir di Indonesia. |
Rikus | Riset Khusus |
Risbin Iptekdok (Riset Pembinaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran) | Kegiatan riset dalam bidang Ilmu Kedokteran, termasuk Bioteknologi Kedokteran dan Teknologi Kedokteran, yang dapat bersifat kegiatan Ilmu Pengetahuan Dasar (IPD), Ilmu Pengetahuan Terapan (IPT), maupun Pengembangan Teknologi yang bersifat generik, yang dapat dilaksanakan di laboratorium, klinik dan lapangan. Riset dalam Risbin Iptekdok merupakan kegiatan iptek yang diarahkan untuk memecahkan masalah kesehatan secara ilmiah sesuai prioritas pembangunan nasional riset dan teknologi serta masalah dalam usaha untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional. (Sumber: www.litbang.depkes.go.id) |
Risbinkes (Program Riset Pembinaan Kesehatan) | Salah satu penerapan manajemen Litbangkes yang lebih dititikberatkan pada pengembangan kapasitas calon peneliti dan institusinya melalui kegiatan pendampingan, oleh Tim Teknis Risbinkes pada saat penyusunan proposal, protokol, laporan kemajuan, laporan akhir, dan artikel ilmiah serta sosialisasi hasil. (Sumber: www.litbang.depkes.go.id) |
Risfaskes (Riset Fasilitas Kesehatan) | Riset Fasilitas Kesehatan merupakan salah satu penelitian yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan atas dasar prinsip Client Oriented Research Activity (CORA), sehingga pada tahap persiapan dilakukan identifikasi dari kebutuhan mitra terkait yang terdiri dari unit utama Kementerian Kesehatan, organisasi profesi, organisasi terkait, dan pakar dibidang pelayanan kesehatan. |
Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) | Riset berbasis masyarakat untuk menyediakan informasi indikator pembangunan kesehatan dengan menggunakan sampel rumah tangga yang mewakili wilayah nasional, provinsi, kabupaten/kota. Riskesdas adalah kegiatan riset yang diarahkan untuk mengetahui gambaran kesehatan dasar penduduk termasuk biomedis yang dilaksanakan dengan cara survei rumah tangga di seluruh wilayah kabupaten secara serentak dan periodik. Diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan. |
Riskesnas | Riset Kesehatan Nasional |
Ristoja | Riset Tumbuhan Obat dan Jamu |
Rubella | Infeksi Rubella ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening. Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda. Infeksi Rubella berbahaya bila tejadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi tejadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25% (menurut America College of Obstatrician and Gynecologists, 1981). |
Rujukan | Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas masalah kesehatan masyarakat dan kasus-kasus penyakit yang dilakukan secara timbal-balik secara vertikal maupun horizontal meliputi sarana, rujukan teknologi, rujukan tenaga ahli, rujukan operasional, rujukan kasus, rujukan ilmu pengetahuan dan rujukan bahan pemeriksaan laboratorium (Permenkes 922/2008). |
Rumah Bersalin | Tempat untuk prosedur persalinan berisiko rendah, terutama secara alami. Perawatan di rumah bersalin dilakukan oleh bidan. |
Rumah Bulat Sehat | Rumah “Lopo” yang dimodifikasi menjadi Rumah Bulat Sehat yang diberi ventilasi udara; yang digunakan dalam Tradisi Sei untuk ibu yang baru melahirkan dan bayinya dipanaskan dalam rumah “Lopo” tanpa ventilasi udara selama 40 hari. |
Rumah Sakit Daerah | Rumah sakit milik Pemerintah Daerah yang berlokasi di wilayah administrasi Propinsi, Kabupaten/Kota. |
Rumah Sakit Khusus | Rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu, berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit atau kekhususan lainnya. |
Rumah Sakit Mampu PONEK | Rumah sakit yang mampu menangani pelayanan kegawatdaruratan persalinan dan bayi baru lahir 24 jam secara paripurna. |
Rumah Sakit Pendidikan | Rumah sakit yang menyelenggarakan dan atau digunakan untuk pelayanan, pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang pendidikan Profesi Kedokteran dan Pendidikan Kedokteran berkelanjutan. (Sumber : RUU) |
Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) | Suatu tempat atau ruangan yang digunakan sebagai tempat tinggal sementara bagi ibu hamil dan pendampingnya selama beberapa hari sambil menunggu waktu persalinan dan setelah bersalin. |
Rumah Tunggu Poskesdes | Rumah tunggu yang berada dekat Poskesdes, digunakan bagi ibu hamil yang non risiko. |
Rumah Tunggu Puskesmas | Rumah tunggu yang berada dekat Puskesmas, digunakan bagi ibu hamil yang non risiko atau yang memiliki risiko yang dapat ditangani sesuai kemampuan Puskesmas. |
Rumah Tunggu Rumah Sakit | Rumah tunggu yang berada dekat Rumah Sakit, digunakan bagi ibu hamil dengan risiko tinggi. |
SADARI | Pemeriksaan Payudara Sendiri, sebaiknya dilakukan oleh setiap perempuan setiap bulan sekali dimulai pada usia 20 tahun atau sejak menikah. |
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) | Sindroma gangguan pernafasan yang terjadi mendadak dan dapat menjadi berat (hingga dapat menyebabkan kematian) disebabkan oleh virus Corona. Penyakit ini muncul dan menarik perhatian dunia pada tahun 2003 |
SARS (Surveilans Aktif Rumah Sakit) | Suatu upaya kewaspadaan dini di rumah sakit untuk memantau per-kembangan penyakit menular dengan kegiatan melaporkan setiap kasus penyakit menular tiap minggu ke dinas kesehatan setempat. |
SATKORLAK PBP (Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi) | Organisasi di bawah BAKORNAS PBP yang berada di setiap propinsi dan dipimpin oleh seorang ketua yaitu Gubernur dan Kepala Dinas Kesehatan menjadi salah satu anggotanya |
SDG’s (Sustainable Development Goals) | Bagian dari rencana tindak lanjut atas program MDG’s yang tetap menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan manusia tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Konsep pembangunan yang akan diterapkan adalah menggabungkan sejumlah titik isu global seperti ketidakadilan, pertumbuhan penduduk, perubahan iklim, tingkat kerusakan lingkungan, ketersediaan air, energi, serta keamanan pangan. |
SDIDTK (Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) | Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk deteksi dini 1) Pertumbuhan; status gizi normal, kurang-buruk, makrocephali dan mikrocephali, 2) Perkembangan; kelambatan perkembangan, gangguan daya lihat dan daya dengar, 3) Gangguan mental emosional, 4) Autisme, 5) Hiperaktifitas dan gangguan pemusatan perhatian |
SDKI (Survei Demografi Kesehatan Indonesia) | Salah satu survei berskala nasional yang sangat penting dalam bidang kependudukan, keluarga berencana, dan juga kesehatan |
SDT (Studi Diet Total) | Studi kesehatan masyarakat untuk menentukan tingkat keterpaparan zat kimia berbahaya dalam makanan penduduk, dengan cara menganalisis makanan. Studi ini akan melihat jumlah, mutu dan keamanan makanan yang merupakan salah satu cara untuk melihat status kesehatan yang berprinsip pada “you are what you eat”.Studi ini terdiri dari 2 kegiatan yaitu Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) dan Analisis Cemaran Kimia dalam Makanan (ACKM). |
SEAR | South East Asian Region |
SEARHEF (South East Asia Regional Health Emergency Fund) | Organisasi yang mengeluarkan bantuan dana untuk kesiapsiagaan dan pemulihan fase bencana atau krisis. |
SEARO | South East Asian Region Office |
SGOT (Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase) | Enzim yang biasanya hadir di sel-sel hati dan jantung. SGOT dilepaskan ke dalam darah ketika hati atau jantung rusak. Tingkat SGOT meningkat bila ada kerusakan hati (misalnya, dari virus hepatitis) atau penyakit jantung. Beberapa obat juga dapat meningkatkan kadar SGOT. Kini disebut AST (aspartat aminotransferase). |
SGPT (Serum Glutamat Piruvat Transaminase) | Enzim yang biasanya hadir di sel-sel hati dan jantung. SGPT dilepaskan ke dalam darah ketika hati atau jantung rusak. Juga disebut alanin aminotransferase (ALT). |
SHK (Skrining Hipotiroid Kongenital) | Deteksi hipotiroid konginetal sejak dini untuk mencegah kerusakan otak yang permanen dan retardasi mental (mental terbelakang) dengan memberikan pengobatan sebelum anak berusia 1 bulan. Pada hari ke 2-6 setelah lahir, sedikit darah bayi diteteskan pada kertas saring, dikeringkan dan bercak darah kemudian dikirim ke laboratorium. Di laboratorium kadar hormon TSH (Thyroid-Stimulating Hormone) diukur dan hasilnya dapat diketahui normal atau tidak. Hasil tes bisa diketahui dalam waktu kurang dari satu minggu. Bila hasil tes tidak normal, bayi akan diperiksa oleh Tim Konsultan Program Skrining Bayi Baru Lahir untuk penanganan lebih lanjut. |
SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) | Kematian tiba-tiba pada bayi, umumnya terjadi pada larut malam tanpa penyebab pastinya, namun diduga penyebabnya adalah infeksi virus dan reaksi alergi. |
SIK (Sistem Informasi Kesehatan) =Health Information System | Kadang kala disebut juga dengan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan adalah suatu sistem yang menyediakan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di setiap jenjang administrasi kesehatan, baik di tingkat unit pelaksana upaya kesehatan, di tingkat kabupaten/kota, di tingkat propinsi, maupun di tingkat pusat. SIK memiliki sejumlah unsur yang saling berkait dan terorganisasi, yang dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori: 1) Proses informasi, yang terdiri atas unsur-unsur: • identifikasi kebutuhan informasi dan data • pengumpulan data dan peng iriman/pelaporan data • pengolahan data, analisis data, penyajian dan penggunaan data dan informasi 2) Stuktur manajemen sistem informasi, yang terdiri atas unsur-unsur: • Sumber daya informasi (sumber daya manusia, perangkat keras, perangkat lunak, dana) • Perangkat pengaturan (struktur organisasi, standar, prosedur, dan lainlain) |
SIKERNas Badan POM (Sentra Informasi Keracunan Nasional Badan Pengawasan Obat dan Makanan) | Suatu unit kerja yang secara aktif mencari kemudian mengumpulkan data atau informasi keracunan dan menyiapkannya sebagai informasi yang benar serta siap pakai untuk diberikan kepada masyarakat luas, tenaga profesi kesehatan, serta instansi pemerintah/swasta yang membutuhkan. Pelayanan ini diberikan terhadap semua lapisan masyarakat, tenaga/profesi kesehatan, instansi pemerintah, instansi swasta. Pelayanan yang diberikan adalah informasi dan petunjuk penanganan korban keracunan, informasi tentang pencegahan keracunan, Informasi tentang efek racun dan bahaya pada keracunan akut dan kronis. Sentra Informasi Keracunan Badan POM RI memberikan pelayanan informasi keracunan kepada masyarakat tanpa dipungut biaya. |
SIMPONI | Sistem Informasi PNBP Online |
SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas) | Suatu tatanan manusia/peralatan yang menyediakan informasi untuk membantu proses manajeman Puskesmas mencapai sasaran kegiatannya. Sumber informasi utamanya adalah SP2TP, sedangkan informasi lain yang ada berperan sebagai pelengkap. (Sumber : Pedoman SIMPUS, Ditjen Binkesmas, 1997) |
SIP2NAPZA = Sistem Informasi Penanggulangan Penyalahguna NAPZA | : Suatu sistem informasi yang merupakan bagian dari sistem kesehatan, yang dapat memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif bagi manajemen dalam masalah penanggulangan penyalahguna NAPZA. |
SIPT = Surat Izin Pengobat Tradisional | Bukti tertulis yang diberikan kepada pengobat tradisional yang metodenya telah dikaji, diteliti dan diuji terbukti aman dan bermanfaat bagi kesehatan |
SIPTK = Sistem Informasi Pendidikan tenaga Kesehatan | Sistem Informasi yang dikembangkan oleh Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan untuk menjaring informasi seluruh komponen pendidikan tenaga kesehatan dengan sumber data berasal dari institusi pendidikan tenaga kesehatan baik milik Depkes, Daerah, TNI/POLRI maupun Swasta |
SIRS = Sistem Informasi Rumah Sakit | Sistem pelaporan rumah sakit revisi ke-4 |
SIRS | Sistem Informasi Rumah Sakit |
SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional) | Sebuah sistem jaminan sosial yang ditetapkan di Indonesia dalam Undang-Undang nomor 40 tahun 2004. Jaminan sosial ini adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh negara Republik Indonesia guna menjamin warga negaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak, sebagaimana dalam deklarasi PBB tentang HAM tahun 1948 dan konvensi ILO No.102 tahun 1952. SJSN ini bertujuan untuk memenuhi dasar hidup yang layak. Konsep pelaksanaan SJSN adalah dengan membayar iuran yang dilakukan setiap bulan oleh tiap rakyat, maka rakyat tersebut akan mendapatkan jaminan kesehatan. |
SKD = Sistem Kewaspadaan Dini | Upaya sistematis untuk mengetahui kemungkinan terjadinya KLB atau wabah atau peningkatan kasus sehingga dapat segera diambil tindakan seperlunya. Upaya sistematis ini meliputi kegiatan 1) kewaspadaan dini, 2) peringatan dini, 3) kesiapsiagaan menghadapi KLB |
SKD-KLB = Sistem Kewaspadaan Dini – Kejadian luar Biasa | Suatu upaya yang dilakukan dalam penanggulangan KLB yang dilaksanakan sejak dini dengan malaksanakan kegiatan pemantauan |
SKDN | |
SKMI | Survei Komsumsi Makanan Individu |
SKN = Sistem Kesehatan Nasional = National Health System | Suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 |
SKO = Surat Keputusan Otorisasi | Dokumen otorisasi Lmtuk penyediaan dana kepada Departemen/Lembaga/Pemerintah daerah dan pihak lain yang berhak baik untuk rutin rnaupun pembangunan (misalnya: penyertaan modal, subsidi, pembayaran cicilan hutang, bunga, dsb.) |
SKPD = Satuan Kerja Perangkat Daerah | Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. |
SKPG (Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi) | Sistem informasi yang dapat digunakan sebagai alat bagi pemerintah daerah untuk mengetahui situasi pangan dan gizi masyarakat. SKPG bertujuan untuk: 1. Mengetahui lokasi (kecamatan dan desa) yang mempunyai risiko rawan pangan dan gizi. 2. Memantau keadaan pangan dan gizi secara berkesinambungan. 3. Merumuskan usulan tindakan jangka pendek dan jangka panjang. |
SKRT = Survei Kesehatan Rumah Tangga | Merupakan bagian upaya Departemen Kesehatan untuk mendapatkan informasi kesehatan yang sifatnya community based yang bertujuan untuk mengumpulkan data di masyarakat dengan tersedianya informasi yang dapat menunjang perencanaan, pemantauan dan penilaian berbagai program kesehatan |
SLE (Systemic Lupus Erythematosus) | Penyakit inflamasi dari jaringan, merupakan gangguan autoimun; tubuh tidak dapat membedakan sel tubuhnya dan sel asing. |
SMAK = Sekolah Menengah Analis Kesehatan | Pendidikan Kesehatan tingkat jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempelajari Laboratorium Kesehatan |
SMF = Sekolah Menengah Farmasi | Pendidikan Kesehatan tingkat jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempelajari kefarmasian |
SMMAK | Sistem Manajemen Mutu Alat Kesehatan |
SP2RS (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Rumah Sakit) | Salah satu bagian Sistem Informasi Kesehatan, dan sebagai sumber data yang berasal dari Rumah Sakit dan dapat dimanfaatkan di berbagai jenjang administratif. |
SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas) | Salah satu bagian Sistem Informasi Kesehatan, sumber data yang berasal dari Puskesmas dan dapat dimanfaatkan di berbagai jenjang administratif. |
SP3T = Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobat Tradisional | Suatu wadah/laboratorium untuk pengkajian/penelitian/pengujian, pendidikan, pelatihan, pelatihan dan pelayanan tentang obat dan cara pengobatan tradisional. (Sumber: Panduan Kerja Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional, Departemen Kesehatan RI tahun 2002) |
SPAAP = Surat Pengesahan Alokasi Anggaran Pembangunan | Dokumen yang menetapkan besaran anggaran pembangunan untuk setiap proyek/bagian proyek yang selanjutnya akan dibahas antara Kantor wilayah DJA dengan instansi vertikal /dinas untuk kemudian dituangkan dalam DIP. |
SPAAR = Surat Pengesahan Alokasi Anggaran Rutin | Dokumen yang menetapkan besaran anggaran rutin untuk setiap kantor/satuan kerja di daerah yang selanjutnya akan dibahas antara Kantor wilayah DJA dengan instansi vertikal Departemen/Lembaga untuk kemudian dituangkan dalam DIK. |
SPAG = Sekolah Pembantu Ahli Gizi | Pendidikan Kesehatan tingkat jenjang pendidikan Diploma 1 dengan kekhususan mempelajari Gizi |
SPAL (Sarana Pembuangan Air Limbah) | Bangunan yang digunakan untuk mengumpulkan air buangan sisa pemakaian dari kran / hidran umum, sarana cuci tangan, kamar mandi, dapur, dan lain-lain, sehingga air limbah tersebut dapat tersimpan atau meresap ke dalam tanah dan tidak menyebabkan penyebaran penyakit serta tidak mengotori lingkungan sekitarnya. SPAL tidak menyalurkan air kotor dari peturasan/jamban). |
SPGDT = Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu | Suatu sistem pelayanan pasien gawat darurat yang terdiri dari pelayanan Pra Rumah Sakit, pelayanan di Rumah Sakit dan pelayanan antar Rumah Sakit. Pelayanan berpedoman pada respon cepat yang menekankan pada time saving is live and limb saving, yang melibatkan unsur pelayanan oleh masyarakat awam umum, awam khusus, petugas medis, pelayanan ambulan gawat darurat dan sistem komunikasi |
SPK = Sekolah Perawat kesehatan | Pendidikan Kesehatan tingkat jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempelajari keperawatan |
SPM (Suspended Particulate Matter) = partikulat debu melayang | Campuran partikel yang sangat rumit dari berbagai senyawa organik dan anorganik yang terbesar di udara dengan diameter yang sangat kecil, mulai dari |
SPM = Standar Pelayanan Minimal | Suatu standar dengan batas-batas tertentu untuk mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat yang mencakup jenis pelayanan, indikator dan nilai (benchmark). • Pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial yang dapat dipenuhi pada tingkat paling minimal secara nasional |
SPM Kesehatan Kabupaten/Kota (Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan) | Tolak ukur kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan pemerintah Kabupaten/Kota (PMK Nomor 741 Tahun 2008). |
SPMKK (Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik) | Upaya peningkatan kemampuan manajerial dan kinerja perawat dan bidan dalam memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana/institusi pelayanan kesehatan yang bermutu. |
SPPH = Sekolah Pembantu Penilik Higiene | Pendidikan Kesehatan tingkat jenjang pendidikan Diploma I dengan kekhususan mempelajari kesehatan Lingkungan |
SPPN = Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional | Satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. |
SPRG = Sekolah Pengatur Rawat Gigi | Pendidikan Kesehatan tingkat jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempelajari keperawatan Gigi |
SPSFP | Sarana Penyimpanan Sediaan Farmasi Pemerintah |
SPSS (Statistical Program for Social Science) | Salah satu program aplikasi komputer untuk menganalisis data statistik. |
SRS-Indonesia (Sample Registration System – Indonesia) = Sistem Registrasi Sampel | Sistem Registrasi Sampel merupakan suatu cara mendapatkan angka statistik vital di suatu negara dengan melakukan sampel dalam sistem registrasi yang ada di negara tersebut. Di Indonesia SRS dilaksanakan di 4 provinsi di 14 kabupaten/kota. |
STBM = Sanitasi Total Berbasis Masyarakat | Pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Sanitasi total adalah kondisi ketika suatu komunitas tidak buang air besar (BAB) sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman. |
STBP | Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku |
STP = Surveilans Terpadu Penyakit | Sistem pencatatan dan pelaporan penyakit yang dilakukan oleh Puskesmas, rumah sakit, laboratorium dan dinas kesehatan secara periodik terhadap penyakit menular dan penyakit tidak menular berdasarkan Kepmenkes no. 1479 tahun 2003 |
STPT = Surat Terdaftar Pengobat Tradisional | Bukti tertulis yang diberikan kepada pengobat tradisional yang telah melaksanakan pendaftaran. (Sumber: Kepmenkes nomor 1076/menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional) |
STR (Surat Tanda Registrasi) | Dokumen hukum/tanda bukti tertulis bagi dokter dan dokter spesialis bahwa yang bersangkutan telah mendaftarkan diri dan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan serta telah diregistrasi pada Konsil Kedokteran Indonesia. Masa berlaku STR dokter dan dokter spesialis di Indonesia adalah 5 (lima) tahun. |
STRA (Surat Tanda Registrasi Apoteker) | Bukti tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada Apoteker yang telah diregistrasi. STRA berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi ulang selama memenuhi persyaratan. |
SUPAS = Sensus Penduduk Antar Sensus | Survei yang dirancang secara khusus untuk menjembatani kebutuhan data kependudukan pada titik tengah kurun waktu antar sensus |
Sadanis (CBE = Clinical Breast Examination) | Periksa Payudara Klinis, pemeriksaan payudara yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih. Pemeriksaan ini digunakan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang ada pada payudara dan untuk mengevaluasi kanker payudara pada tahap dini sebelum berkembang ke tahap yang lebih lanjut. CBE dapat menjadi metode deteksi dini kanker payudara yang efektif pada wanita yang tidak melakukan mammogram secara teratur. Secara spesifik, CBE memberikan kesempatan kepada tenaga kesehatan untuk melakukan deteksi kanker payudara serta memberikan penyuluhan pada wanita tentang kanker payudara, baik gejala klinis, faktor resiko, serta peran deteksi dini untuk menurunkan angka kematian akibat kanker payudara. Pada wanita berusia 20-40 tahun CBE dianjurkan untuk dilakukan setiap tiga tahun sekali. |
Safe Community | Keadaan aman dan sehat di masyarakat dalam seluruh siklus kehidupan sejak dalam kandungan sampai lanjut usia yang diwujudkan oleh masyarakat, dari masyarakat, untuk masyarakat dengan fasilitasi pemerintah. (Sumber : Pedoman Puskesmas dalam Penanggulangan Bencana, Depkes RI, Ditjen Bina Kesmas, tahun 2005) |
Saintifikasi Jamu | Pembuktian ilmiah jamu melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan. |
Saka Kencana | Satuan Karya Pramuka Kependudukan dan Keluarga Berencana merupakan salah satu saka pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang keluarga berencana bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega |
Saluri | Periksa Lupus Sendiri, dengan memperhatikan gejala-gejala lupus seperti demam lebih dari 38C dengan sebab yang tidak jelas, rasa lelah dan lemah berlebihan, sensitif terhadap sinar matahari, rambut rontok, ruam kemerahan berbentuk kupu-kupu di wajah yang sayapnya melintang dari pipi ke pipi, ruam kemerahan di kulit, sariawan yang tidak sembuh-sembuh terutama di atap rongga mulut, nyeri dan bengkak pada persendian terutama di lengan dan tungkai, menyerang lebih dari dua sendi dalam jangka waktu lama, ujung jari-jari tangan dan kaki menjadi pucat hingga kebiruan saat udara dingin, nyeri dada terutama saat berbaring dan menarik napas, kejang atau kelainan saraf lainnya. Jika mempunyai empat atau lebih gejala di atas segera konsultasi dengan dokter pemerhati lupus. |
Sanatorium | Fasilitas medis yang dikhususkan untuk menyembuhkan penderita tuberkulosis (TB). DIperkenalkan pada tahun 1849, sanatorium mencegah pasien TB dari kontak dengan penduduk yang tidak terinfeksi dan memberikan akses pasien pada sinar matahari, udara segar dan makanan bergizi. Seorang dokter Jerman terinsprirasi untuk menciptakan sanatorium setelah dia sembuh dari TB, saat tinggal di pegunungan Himalaya dan mengonsumsi makanan bergizi. |
Sanggama Terputus | Metode keluarga berencana tradisional, dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi |
Sanitasi Dasar | Sarana sanitasi rumah tangga yang meliputi sarana Buang Air Besar, sarana pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga. |
Sarana Kesehatan Olahraga | Tempat melakukan kegiatan olahraga baik di dalam maupun di luar gedung. Bentuk yang dimaksud dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dalam bentuk sanggar senam, kelompok olahraga, dll. (Sumber: Pedoman Upaya Kesehatan Olahraga di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI Ditjen Bina Kesmas tahun 2004) |
Sarana Pelayanan Kesehatan | Institusi yang melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik kesehatan dasar, penunjang maupun rujukan |
Sarana Pengobatan Tradisional | Tempat penyelenggaraan pengobatan tradisional yang dapat digunakan oleh pengobat radisional. (Sumber: Hasil Rapat Tim Verifikasi Battra Asing Departemen Kesehatan RI) |
Satker (Satuan Kerja) | Bagian dari suatu unit kerja pada Kementerian/lembaga yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program |
Satlak PBP (Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pe-ngungsi) | Organisasi di bawah SATKORLAK PBP yang berada di setiap kabupaten/kota yang dipimpin oleh seorang ketua yaitu Bupati atau Walikota dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota sebagai salah satu anggotanya |
Scabies | Penyakit kulit berupa budukan dapat ditularkan melalui kontak erat dengan orang yang terinfeksi, merupakan penyakit yang disebabkan oleh investasi dan sensitisasi terhadap kutu Sarcopiesscabiei var hominis dan tinjanya pada kulit manusia. |
Scaling Up Nutrition (SUN) | Gerakan global Peningkatan Gizi yang dipimpin negara dengan keikutsertaan ratusan organisasi yang bekerja untuk meningkatkan efektifitas dari program-program yang sedang berjalan dengan memberikan dukungan terhadap prioritas-prioritas nasional, menyelaraskan sumber daya dan mendorong kepemilikan yang luas dan komitmen terhadap gizi. |
Schistosomiasis | Penyakit yang disebabkan oleh cacing pipih trematoda dari spesies schistosoma japonicum yang ditularkan lewat perantara keong dari genus oncomelania dan hanya bisa ditemukan di dataran tinggi Lindu dan Napu, Sulawesi Tengah. Cacing ini masuk ke tubuh manusia bukan dari mulut kita, tapi langsung menembus pori-pori kulit menuju aliran darah menyerbu jantung dan paru-paru untuk selanjutnya menuju hati. Jika sudah dalam tubuh manusia, penderita akan mengalami gatal sampai ruam/kemerahan pada kulit tempat masuknya serkaria, demam diare, tidak nafsu makan, mual, lesu; pembengkakan limpa; pembengkakan hati, perut bengkak seperti orang hamil, kerusakan hati sebabkan kematian. |
Sedatif- Hipnotik | Golongan obat depresi SSP. Efeknya bergantung pada dosis, mulai dari yang ringan (menenangkan, menyebabkan kantuk, menidurkan) hingga yang berat (menghilangkan kesadaran, keadaan anestesi, koma dan mati. |
Sedatif | Zat-zat yang dalam dosis terapi yang rendah dapat menekan aktivitas mental, menurunkan respons terhadap rangsangan emosi sehingga menenangkan. |
Sedentary lifestyle | Kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan seseorang yang tidak banyak melakukan aktifitas fisik atau tidak banyak melakukan gerakan. Pola hidup sedentari dianggap sebagai faktor risiko terhadap berbagai masalah kesehatan yang penting dan populer seperti penyakit jantung dan stroke. |
Sediaan farmasi | Obat, bahan obat, obat asli Indonesia, alat kesehatan dan kosmetika. (Sumber : UU No 23/1992 tentang kesehatan) |
Sehat | Keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. (Sumber: Pedoman Upaya Kesehatan Olahraga di Puskesmas. Departemen Kesehatan RI Ditjen Bina Kesmas tahun 2004) |
Seksio Sesaria | Suatu tindakan melahirkan janin melalui suatu pembedahan dengan cara melakukan insisi pada dinding perut dan dinding rahim. |
Seksualitas | Segala sesuatu yang menyangkut hidup manusia sebagai makhluk seksual, yaitu emosi, perasaan, kepribadian, sikap yang berkaitan dengan perilaku seksual, hubungan seksual dan orientasi seksual. |
Sel Punca (Stimulus-Triggered Acquisition of Pluripotency/STAP) | Sel-sel utama tubuh dan mampu berdiferensiasi menjadi semua tipe sel. Ada dua tipe utama sel punca, sel punca embrionik dan sel-sel dewasa, yang diambil dari kulit atau darah dan diprogram kembali menjadi sel punca. Sel-sel punca ini mampu berdiferensiasi dan dewasa menjadi macam-macam sel dan jaringan tergantung pada lingkungan tempat mereka ditempatkan. |
Sensus (Census) | Pencacahan seluruh populasi, biasanya dicatat secara lengkap mengenai tempat tinggal, usia, jenis kelamin, pekerjaan, suku bangsa, status per-kawinan, riwayat kelahiran, dan hubungannya dengan kepala rumah tangga. Sensus de facto hanya mencatat orang-orang yang berada di tempat pada saat pencacahan, sedangkan sensus de jure mencatat semua orang berdasarkan tempat tinggal tetapnya pada saat dicacah |
Sentra P3T (Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional) | Suatu wadah/laboratorium untuk pengkajian/penelitian/pengujian, pendidikan-pelatihan dan pelayanan pengobatan tradisional sebelum pengobatan tersebut diterapkan secara luas di masyarakat atau diintegrasikan ke dalam jaringan pelayanan kesehatan. Selanjutnya setelah dapat diketahui manfaat dan keamanannya dikembangkan baik terintegrasi di dalam jaringan pelayanan kesehatan formal maupun berkembang tersendiri di masyarakat atau dapat juga dilarang apabila membahayakan masyarakat dan tidak bermanfaat |
Sepuluh (10) T | Standar pelayanan antenatal ibu hamil yang terdiri dari (1) Timbang berat badan dan tinggi badan; (2) Tekanan Darah; (3) Tentukan Lingkar Lengan Atas (LILA); (4) Tinggi Fundus Uteri; (5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ); (6) Tentukan skrining status imunisasi tetanus; (7) Tablet tambah darah; (8) Tes laboratorium; (9) Tata laksana kasus; (10) Temu wicara/konseling. |
Serangan jantung | Kematian otot jantung akibat hilangnya suplai darah. Hilangnya suplai darah biasanya disebabkan oleh penyumbatan lengkap sebuah arteri koroner, pembuluh darah yang memasok nutrisi dan oksigen ke otot jantung. Serangan jantung adalah kondisi serius yang berpotensi mematikan. Komplikasi serius dari serangan jantung antara lain mencakup fibrilasi ventrikel dan embolisme paru. |
Seribu Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK) | Program pemberian makan bergizi tinggi, susu, MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) dan suplemen kesehatan lengkap untuk ibu hamil di Kabupaten Tolikara. |
Sertifikasi Jamu | Aktivitas-aktivitas iptek yang menghasilkan, mendiseminasikan dan mengembangkan bukti keamanan, khasiat, dan mutu dari ramuan jamu hasil budaya etnis Nusantara dalam lingkungan iptek dalam rangka mengintegrasikan jamu dalam sistem kesehatan |
Sertifikasi Prima | Sertifikasi pangan segar asal tumbuhan dikenal dengan istilah Prima. Terdapat 3 tahapan dalam sertifikasi Prima, yakni Prima3, Prima2 dan Prima1. Sertifikat Prima3 diberikan kepada produk pangan segar asal tumbuhan yang memenuhi kriteria aman. Sedangkan Prima2 diberikan kepada pangan segar yang sudah memenuhi kriteria aman dan bermutu. Adapun Prima1 adalah sertifikat kepada produk pangan segar asal tumbuhan yang aman, bermutu dan proses produksinya bersifat ramah lingkungan. |
Sertifikat Kalibrasi | Sertifikat yang dikeluarkan oleh institusi penguji terhadap alat yang lulus kalibrasi. |
Sertifikat Pengujian dari Pabrik | Sertifikat yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat alat sebagai bukti bahwa alat yang diproduksi telah lulus pengujian pabrik, meliputi: keluaran (output), fungsi dan keselamatan |
Sertifikat Pengujian | Sertifikat yang dikeluarkan oleh institusi penguji terhadap alat yang lulus uji. |
Sertifikat bebas jual (certificate of free sale) | Surat keterangan yang dikeluarkan oleh instansi berwenang dari negara asal produk dijual yang menerangkan bahwa suatu produk alat kesehatan sudah mendapatkan izin edar atau sudah bebas jual di negara tersebut. |
Sertifikat produksi | Sertifikat yang diberikan oleh Menteri Kesehatan kepada pabrik yang telah mengikuti Pedoman Cara Pembuatan yang Baik untuk memproduksi Alat Kesehatan dan atau Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga. (Sumber: Permenkes No. 1184/Menkkes/Per/2004 tentang Pengamanan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) |
Serum Anti Bisa Ular Polivalen (Kuda) | Antisera murni yang dibuat dari plasma kuda yang memberikan kekebalan terhadap bisa ular yang bersifat neurotoksik dan yang bersifat hemotoksik, untuk pengobatan terhadap gigitan ular berbisa dari jenis Naja sputatrix – ular Kobra, Bungarus fasciatus – Ular Belang, Agkistrodon rhodostoma – Ular Tanah yang banyak ditemukan di Indonesia |
Serum Anti Difteri (Kuda) | Antisera murni yang dibuat dari plasma kuda yang dikebalkan terhadap difteri untuk pengobatan difteri |
Serum Anti Tetanus (Kuda) | Antisera yang dibuat dari plasma kuda yang dikebalkan terhadap tetanus, untuk pengobatan tetanus |
Serum | Di dalamdarah,serumadalah komponen yang bukan berupasel darah, juga bukanfaktor koagulasi; serum adalahplasma darahtanpafibrinogen. Serum terdiri dari semuaprotein(yang tidak digunakan untuk pembekuan darah) termasukcairan elektrolit,antibodi,antigen,hormon, dan semua substansiexogenous. Rumusan umum yaitu: serum = plasma – fibrinogen -proteinfaktor koagulasi. |
Severe Acute Respiratory Infection (SARI) | SARI adalah penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut Berat yang sering menimbulkan kedaruratan kesehatan dan meresahkan (Public Health Emergency International Concern, PHEIC). |
Sex Ratio | Lihat Rasio Jenis Kelamin |
Sexual Abuse terhadap anak | Pelibatan anak dalam kegiatan seksual, dimana ia sendiri tidak sepenuhnya atau tidak mampu memberi persetujuan atau oleh karena perkembangannya belum siap atau tidak dapat memberi persetujuan atau yang melanggar hukum atau pantangan masyarakat. |
Sianosis | Warna kulit dan membran mukosa kebiruan atau pucat karena kandungan oksigen yang rendah dalam darah. Kondisi ini terutama mencolok di bibir dan kuku. Sianosis dapat muncul dalam berbagai kondisi medis di mana konsentrasi oksigen darah rendah, misalnya pada penyakit paru-paru, kelainan jantung dan di daerah geografis yang tinggi. |
Siklus RJP (Resusitasi Jantung Paru) | Tindakan bantuan hidup dasar pada orang dewasa dengan melakukan 5 siklus RJP (satu siklus terdiri dari 30 kompresi dada dan 2 kali bantuan nafas). Setelah 5 siklus RJP dilakukan selanjutnya cek ulang kondisi korban dengan menilai kembali nadi selama 10 detik, bila nadi tidak ditemukan, maka diulang lagi sebanyak 5 siklus. Begitu seterusnya sampai bantuan datang. |
Silent Heart Attack | Serangan jantung yang tidak memberikan gejala. |
Silinder Mata = Astigmatisma | Gejala penyimpangan dalam pembentukkan bayangan pada lensa, hal ini disebabkan oleh cacat lensa yang tidak dapat memberikan gambaran/bayangan garis vertikal dengan horizontal secara bersamaan. |
Simplisia | Simplisia merupakan bahan baku alamiah yang dipergunakan sebagai obat tradisional yang belum mengalami pengolahan. Bagian tanaman yang biasa dijadikan sebagai simplisia yaitu daun, rimpang, bunga, biji dan kulit kayu. Terdapat 2 jenis simplisia yang dapat digunakan dalam pembuatan jamu yaitu simplisia basah atau simplisia kering. Jika simplisia yang digunakan memiliki kondisi yang kurang baik maka zat aktif yang terkandung dalam bahan baku jamu dapat berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali, sehingga diperlukan proses pemilihan simplisia yang baik dan benar. |
Sindrom Ketergantungan | Suatu kelompok fenomena fisiologis, perilaku, dan kognitif akibat penggunaan suatu NAPZA tertentu yang mendapat prioritas lebih tinggi bagi individu tertentu ketimbang yang pernah diunggulkan pada masa lalu. Gambaran utama yang khas dari sindrom ketergantungan ialah keinginan (sering amat kuat dan bahkan terlalu kuat) untuk menggunakan obat psikoaktif (baik yang diresepkan maupun tidak), alkohol atau tembakau. Mungkin ada bukti bahwa mereka yang menggunakan kembali NAPZA setelah suatu periode abstinensia akan lebih cepat kambuh daripada individu yang sama sekali tidak ketergantungan. |
Sindrom Metabolik | Kumpulan faktor risiko metabolik yang berkaitan langsung terhadap terjadinya penyakit kardiovaskuler, Diabetes Mellitus, Penyakit Jantung Koroner dan Stroke. |
Sindrom Pulih Imun (SPI) = Immune Reconstitution Syndrome (IRIS) | Penurunan kondisi klinis sebagai akibat respons inflamasi berlebihan pada saat pemulihan respons imun setelah pemberian terapi antiretroviral. Sindrom pulih imun mempunyai manifestasi dalam bentuk penyakit infeksi maupun non infeksi. Manifestasi tersering pada umumnya adalah berupa inflamasi dari penyakit infeksi. Sindrom pulih imun infeksi ini didefinisikan sebagai timbulnya manifestasi klinis atau perburukan infeksi yang ada sebagai akibat perbaikan respons imun spesifik patogen pada ODHA yang berespons baik terhadap ARV. Mekanisme SPI belum diketahui dengan jelas, diperkirakan hal ini merupakan respon imun berlebihan dari pulihnya sistem imun terhadap rangsangan antigen tertentu setelah pemberian ARV. |
Sindrom Stevens Johnson | Sindrom yang bersifat parah dan mengancam kehidupan. Merupakan reaksi hipersensitifitas kompleks yang menyebabkan lesi pada kulit dan ulserasi pada mata dan membran mukosa.Sindrom ini disebabkan oleh infeksi (infeksi karena virus seperti herpes simpleks, mumps, influenza, histoplasmosis, tumor (karsinoma, limfoma), reaksi alergi obat (flukonazol, valdecoxib, penisilin, barbiturat, penisilin, sulfa, fenitoin, lamotigrin, niverapin, ibuprofen, ethoxusimide dan karbamazepin dan 50% tidak diketahui penyebabnya. |
Sindroma Down = Down Syndrome = Trisomi 21 | Kondisi yang menyebabkan sekumpulan gejala mental dan fisik khas ini disebabkan oleh kelainan gen dimana terdapat ekstra salinan kromosom 21. Penyandang sindroma Down biasanya memiliki apa yang disebut penampilan “mongoloid” di wajah mereka; memiliki hidung pesek, mata sipit dan telinga kecil yang rendah. Mereka juga mungkin mengalami masalah kognitif, termasuk keterbelakangan mental dan masalah koordinasi fisik. |
Sindroma Steven Johnson (SSJ) | Kumpulan gejala klinis erupsi mukokutaneus yang ditandai oleh trias kelainan kulit vesikulobulosa, mukosa orifisium serta mata disertai gejala umum berat. |
Sinusitis | Suatu peradangan pada sinus yang terjadi karena alergi atau infeksi virus, bakteri maupun jamur. |
Sirosis Hati | Kelainan hati dimana terdapat nekrosis, fibrosis dan regenerasi. |
Sistem Formularium | Suatu sistem bagi anggota staf medik yang mencakup pengusulan obat untuk di masukkan ke dan / atau dihapus dari formularium, program evaluasi penggunaan obat (EPO), pelaporan ROM, pengadaan program monografi acuan dan program pendidikan in service yang berkaitan dengan obat |
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) | Suatu sistem penanggulangan pasien gawat darurat yang terdiri dari unsur pelayanan pra-rumah sakit, pelayanan d rumah sakit, dan pelayanan antar-rumah sakit. Pelayanan berpedoman pada respons cepat yang menekankan pada “Time Saving is Life and Limb Saving”, yang melibatkan masyarakat awam umum, awam khusus, petugas medis, ambulans gawat darurat dan sistem komunikasi. |
Sistem Peringatan Dini | Sistem (rangkaian proses) pengumpulan dan analisis data serta diseminasi informasi tentang keadaan darurat atau kedaruratan. |
Sistem Rujukan | Suatu sistem penyelenggaraan pelayanan yang melaksanakan pelimpahan wewenang atau tanggung jawab timbal balik, terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan, secara vertikal dalam arti dari unit yang terkecil atau berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horisontal dalam arti antar unit-unit yang setingkat kemampuannya. |
Skala Richter | Satuan ukuran kekuatan gempa |
Skrining = penapisan | Skrining (screening) adalah deteksi dini dari suatu penyakit atau usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan secara klinis belum jelas dengan menggunakan test, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat tetapi sesunguhnya menderita suatu kelainan. Test skrining dapat dilakukan dengan Pertanyaan (anamnesa), Pemeriksaan fisik, Pemeriksaan laboratorium. |
Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) | Uji saring untuk memilah bayi dengan HK (Hipotiroid Kongenital) dari bayi sehat sebagai alat deteksi dini. Skrining dilakukan pada bayi usia 48-72 jam, dengan pengambilan darah dari tumit bayi (2-3 tetes) oleh petugas kesehatan kemudian diperiksa di laboratorium kesehatan. |
Spermisida | Obat kontrasepsi yang merupakan bahan kimia (biasanya non oksinol-9) yang berfungsi untuk menonaktifkan atau membunuh sperma |
Spesifikasi Alat Kesehatan | Data yang menguraikan kemampuan, kapasitas, teknoloi, sistem, fungsi, aksesoris, keselamatan, dan aspek teknis lainnya dari suatu alat |
Sphygmomanometer | Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah, dengan memasang manset (sabuk) di lengan atas orang yang hendak diukur tekanan darahnya, tepat di atas lipatan siku. |
Sporadis = Sporadic | Penyakit atau kejadian yang jarang timbul dan munculnya tidak teratur. Istilah ini biasanya dipakai untuk penyakit menular tertentu |
Stabilitas Obat | |
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Kabupaten/Kota | Standar pelayanan berdasarkan kewenangan yang telah diserahkan yang harus dilaksanakan Rumah Sakit Kabupaten/Kota untuk meningkatkan mutu pelayanan yang dapat dijangkau oleh masyarakat yang sekaligus merupakan akuntabilitas Daerah kepada Pemerintah dalam penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten/Kota serta sebagai instrumen pembinaan dan pengawasan Pemerintah kepada Pemerintah Kabupaten/Kota. (Sumber: Kep Menkes RI No. 228/Menkes/SK/III/2002) |
Standar Profesi | Pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik. (Sumber : UU Kesehatan No.23 tahun 1992) |
Standard Precautions | Merupakan kewaspadaan lapis pertama, kombinasi antara Universal Precautions (UP) dan Body Substance Isolations (BSI) yang bertujuan menurunkan resiko penularan dari infeksi yang sudah atau belum diketahui dan diperlukan untuk semua pasien apapun diagnosanya, yang sudah diketahui termasuk penyakit infeksi, ditujukan pada darah, semua cairan tubuh, sekresi dan ekskresi (kecuali keringat), baik yang nyata bercampur darah maupun tidak, baik kulit yang terluka dan membran mukosa. |
Statistik vital = Vital Statistics | Informasi yang sistematis dalam bentuk tabel mengenai kelahiran, perkawinan, perceraian, dan kematian yang bersumber dari pencatatan kejadian vital. |
Status gizi = Nutritional Status | |
Stem cell = sel punca/sel induk/sel batang | Sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh. Sel punca juga berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup organisme. Saat sel punca terbelah, sel yang baru mempunyai potensi untuk tetap menjadi sel punca atau menjadi sel dari jenis lain dengan fungsi yang lebih khusus, misalnya sel otot, sel darah merah atau sel otak. |
Stereotipi Gender | Hal yang dianggap sesuai dan biasa untuk suatu jenis kelamin (laki-laki atau perempuan) |
Still birth = Lahir mati | Kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan, tidak terdengar detak jantung, tidak teraba denyut tali pusat, tidak bernafas atau tidak ada gerakan. |
Stok Optimum | Pemakaian per periode distribusi di tambah stok pengaman dan waktu tunggu. (Sumber: Depkes, Ditjen Yanfar dan Alkes, Dit. Bina Oblik & Bekkes, Pedoman Pengelolaan Oblik & Bekkes di Pustu, 2005) |
Stok Pengaman | Jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya sesuatu hal yang tidak terduga. (Sumber : Depkes, Ditjen Yanfar dan Alkes, Dit Bina Oblik & Bekkes, Pedoman Pengelolaan Oblik & Bekkes diPaskesmas, 2004) |
Stroke | Terjadinya serangan otak dimana terdapat bekuan darah yang menyumbat atau akibat pecahnya pembuluh darah, yang mengakibatkan gangguan aliran darah pada suatu bidang tertentu di otak dan mengakibatkan kematian sel otak. Penderita stroke dapat mengalami gejala kelumpuhan setengah badan, gangguan menelan, gangguan daya ingat (memori), gangguan berpikir, dan gejala lainnya, tergantung pada bagian otak yang terkena serangan. Pada keadaan yang fatal, stroke yang mengenai batang otak atau bagian yang cukup luas di otak, dapat menyebabkan kematian. |
Studi Kohort | Sebuah studi dengan dua atau lebih kelompok orang (kohort) yang memiliki karakteristik serupa. Satu kelompok menerima pengobatan, terkena faktor risiko atau memiliki gejala tertentu dan kelompok lainnya tidak. Penelitian ini mengikuti perkembangan mereka dari waktu ke waktu dan mencatat apa yang terjadi. |
Stunting = balita pendek | Ditandai dengan kurangnya tinggi/panjang badan menurut umur anak (TB/U). Panjang badan digunakan untuk anak berumur kurang dari 24 bulan dan tingga badan digunakan untuk anak berumur 24 bulan ke atas. Balita pendek diakibatkan oleh keadaan yang berlangsung lama, maka ciri masalah gizi yang ditunjukkan oleh balita pendek adalah masalah gizi yang sifatnya kronis. |
Suami Siaga | Seorang suami yang siap sedia dengan kondisi apapun untuk mengantarkan istrinya yang sedang hamil, mulai dari pemeriksaan kehamilan triwulan 1 sampai dengan triwulan 4. Mempersiapkan segala sesuatunya menjelang persalinan, senantiasa menjaga kondisi dan keselamatan istrinya dari mulai hamil, persalinan dan bersama-sama dengan istri dalam membesarkan anak. |
Sub PIN | Imunisasi polio masal seperti PIN, tetapi terbatas hanya dalam satu wilayah propinsi atau lebih kecil dari itu. Sub PIN dilaksanakan pasca PIN terhadap wilayah yang dicurigai mempunyai risiko tinggi terhadap kemungkinan terjadinya transmisi virus polio liar, tetap i bukan disebabkan karena ditemukannya virus polio liar. |
Sub Penyalur Alat Kesehatan | Badan Hukum atau Badan Usaha yang menyalurkan Alat Kesehatan dari satu atau lebih penyalur kesehatan yang memiliki izin. (Sumber: Permenkes No. 1184/Menkkes/Per/2004 tentang Pengamanan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) |
Substances | Segala bentuk zat kimia yang memiliki efek spesifik terhadap otak dan tubuh. (istilah dalam pedoman Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-Revised) |
Sumber Daya Manusia Kesehatan | Tenaga kesehatan (termasuk tenaga kesehatan strategis) dan tenaga pendukung/ penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya dalam upaya dan manajemen kesehatan (Perpres Nomor 72 Tahun 2012). |
Surkesnas = Survei Kesehatan Nasional | Merupakan upaya memadukan berbagai survei yang mengumpulkan data kesehatan dengan lingkup nasional untuk tersedianya data kesehatan secara optimal. Survei-survei nasional kesehatan yang termasuk dalam Surkesnas adalah Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). Surkesnas diselenggarakan dalam sirklus (putaran) tiga tahunan dimulai tahun 2001 |
Survei Cepat = Rapid Survey | Merupakan rancangan sampel klaster dua tahap, dengan pilihan klaster pada tahap pertama secara probability proportionate to size. Pemilihan sampel pada tahap ke dua, yaitu pemilihan sampel rumah tangga dilakukan dengan cara random sederhana (simple random) atau dengan menerapkan sistem rumah terdekat. |
Surveilans AFP | Pengamatan yang dilakukan terhadap semua kasus kelumpuhan yang sifatnya seperti kelumpuhan pada poliomielitis dan terjadi pada anak berusia |
Surveilans epidemiologi | Pengamatan terus-menerus atas distribusi dan kecenderungan suatu penyakit melalui pengumpulan data yang sistematis dan relevan. Konsep ini mencakup pula penyebaran dan analisa data |
Surveilans gizi = Nutrition Surveillance | Proses pengamatan masalah gizi secara terus-menerus baik situasi normal maupun darurat meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis dan pengkajian data secara sistematis serta penyebarluasan informasi untuk pengambilan tindakan sebagai respon segera dan terencana. |
Surveilans ketat | Bagian dari penanggulangan KLB yang bertujuan mengetahui masih terjadinya penularan pada lokasi KLB dengan cara melakukan pengamatan harian/mingguan selama dua kali masa inkubasi |
Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) | Survei yang dirancang untuk mengumpulkan data sosial kependudukan yang relatif sangat luas dan dilaksanakan setiap tahun. Data yang dikumpulkan antara lain menyangkut bidang-bidang pendidikan, kesehatan/gizi, perumahan, sosial ekonomi lainnya, kegiatan sosial budaya, konsumsi/pengeluaran dan pendapatan rumah tangga, perjalanan, dan pendapat masyarakat mengenai kesejahteraan rumah tangganya. |
Swamedikasi | Pemilihan dan penggunaan obat, termasuk pengobatan herbal dan tradisional, oleh individu untuk merawat diri sendiri dari penyakit atau gejala penyakit. Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang sering dialami masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, influenza, sakit maag, kecacingan, diare, penyakit kulit dan lain-lain. Obat-obat golongan bebas dan obat bebas terbatas merupakan obat yang relatif aman digunakan untuk swamedikasi. |
T2 | Status ibu hamil untuk imunisasi tetanus yang artinya masih berada dalam masa perlindungan agar mendapatkan perlindungan terhadap infeksi tetanus. |
T5 | Status imunisasi tetanus (T Longlife) yang artinya memiliki perlindungan terhadap infeksi tetanus seumur hidup. |
TB (Tuberkulosis) | Infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Infeksi ini dapat menyerang paru (Tuberkulosis paru) maupun organ selain paru (Tuberkulosis ekstra pulmonal) |
TB MDR (Multiple Drug-Resistant Tuberculosis/MDR-TB) | TB yang resisten terhadap sedikitnya dua obat baku lini pertama. |
TB XDR (Extensively Drug-Resistant Tuberculosis/XDR -TB) | TB yang resisten terhadap hampir semua obat TB, lini pertama dan lini kedua. |
TBABS (Tinggi Badan Anak Baru Masuk Sekolah) | Suatu cara penilaian pencapaian tinggi badan secara periodik yang akan memberikan gambaran kecenderungan pertumbuhan dari rata-rata tinggi badan dan prevalensi besarnya masalah gangguan pertumbuhan fisik anak usia baru masuk sekolah tingkat dasar |
TFR (Total Fertility Rate) | Taksiran jumlah total anak yang dilahirkan oleh 1000 wanita bila para wanita tersebut secara terus menerus hamil pada saat mereka berada dalam tingkat fertilitas menurut usia mereka pada saat sekarang. Angka ini dapat menjawab pertanyaan: Berapa rata-rata jumlah anak yang dapat dilahirkan seorang wanita selama masa hidupnya. |
TGR (Total Goiter Rate) | Angka prevalensi gondok yang dihitung berdasarkan stadium pembesaran kelenjar gondok, baik yang teraba (palpable) maupun yang terlihat (visible). TGR digunakan untuk menentukan endemisitas GAKI (Gangguan Kekurangan Iodium). (Sumber: Petunjuk Teknis Petugas Palpasi, Survei Pemetaan GAKI, Direktorat Gizi & Puslitbang Gizi dan Makanan, 1997) |
TKHI | Tenaga Kesehatan Haji Indonesia |
TMS (Transcranial Magnetik Stimulation) | Terobosan baru cara pengobatan yang relatif aman dan efektif, tanpa menggunakan obat-obatan bagi penderita depresi. Pasien dengan gangguan sistem saraf tetap diberikan pengobatan sesuai standar, setelah itu dapat diberikan terapi TMS untuk menunjang atau mempercepat proses penyembuhan. TMS efektif untuk penanganan lanjutan pada kasus stroke, Parkinson, pasca trauma otak dan saraf, neuropati, distonia, depresi, nyeri kronik termasuk Low Back Pain, gangguan keseimbangan, tinitus (telinga berdenging), gangguan kognitif, penyakit degeneratif seperti multiple sclerosis, dan post Barre Syndrome (GBS). |
TNP2K = Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan | Lembaga yang dibentuk sebagai wadah koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan di tingkat pusat untuk melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan. Dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 15 tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia dan diketuai oleh Wakil Presiden Republik Indonesia. |
TOGA = Tanaman Obat Keluarga = Family Drugs Plant | Sebidang tanah di halaman/ladang yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang berkhasiat sebagai obat. (Sumber: Profil peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Departemen Kesehatan RI tahun 1998-1999 – 1999-2000) |
TOI (Turn Over Interval) | Rata-rata hari, tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini juga menggambaran tingkat efisiensi dari pada penggunaan tempat tidur. |
TORCH = Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Hepatitis B | Istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakti infeksi ini, sama-sama berbahaya bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil. Diagnosis untuk penyakit infeksi telah berkembang antar lain ke arah pemeriksaan secara imunologis.Prinsip dari pemeriksaan ini adalah deteksi adanya zat anti (antibodi) yang spesifik terhadap kuman penyebab infeksi tersebut sebagai respon tubuh terhadap adanya benda asing (kuman). Antibodi yang terburuk dapat berupa Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG)”. |
TP = Tugas Pembantuan | Penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa atau sebutan lain dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan. |
TSP (Total Suspended Particulate) = total partikulat debu melayang | Partikel padat TSP (Total Suspended Particulate atau total partikel melayang menimbulkan masalah pencemaran udara dengan diameter maksimum sekitar 45 mm, partikel PM10 (particulate matter) dengan diameter kurang dari 10 mm dan PM2,5 dengan diameter kurang dari 2,5 mm. Partikel-partikel tersebut diyakini oleh para pakar lingkungan dan kesehatan masyarakat sebagai pemicu timbulnya infeksi saluran pernapasan, karena partikel padat PM10 dan PM2,5 dapat mengendap pada saluran pernapasan daerah bronki dan alveoli, sedang TSP tidak dapat terhirup ke dalam paru, tetapi hanya sampai pada bagian saluran pernapasan atas. |
TT = Toksoid Tetanus | Vaksin yang digunakan untuk pencegahan terhadap tetanus dan perlindungan terhadap tetanus neonatorum pada wanita usia subur |
TTU = Tempat-Tempat Umum | Suatu tempat yang dimanfaatkan oleh masyarakat umum seperti hotel, terminal, pertokoan, depot air isi ulang, bioskop, jasa boga, tempat wisata, kolam renang, tempat ibadah, restoran, dan lain-lain |
Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) | Tabel yang memuat kadar gizi berbagai pangan yang digunakan di Indonesia. Ilmu gizi telah menentukan angka kecukupan gizi bagi manusia guna mempertahankan tingkat kesehatan yang baik. TKPI berguna untuk merencanakan hidangan makanan yang baik dan memenuhi kecukupan zat gizi dan untuk menilai apakah konsumsi makanan sehari-hari telah memenuhi kecukupan zat gizi. |
Tabir Surya | Zat yang menghambat efek dari sinar matahari yang berbahaya. Menggunakan lotion yang mengandung tabir surya dapat mengurangi risiko kanker kulit, termasuk melanoma. |
Taburia | Pemberian bubuk tabur gizi untuk menanggulangi masalah anemia, terutama bagi anak usia 6-24 bulan Taburia atau sprinkle adalah bubuk multi vitamin dan mineral suatu inovasi baru yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral setiap anak balita. Taburia mengandung 12 macam vitamin dan 4 mineral yang sangat dibutuhkan untuk menanggulangi masalah kurang zat gizi mikro, khususnya penanggulangan Anemia Gizi Besi (AGB) pada baduta (anak usia 6-24 bulan). Taburia dikembangkan untuk meningkatkan asupan gizi dengan memperbaiki kualitas makanan baduta khususnya dari keluarga miskin dan mendorong pengembangan bubuk tabur gizi bagi masyarakat umum. Baduta dari keluarga miskin memperoleh taburia secara gratis dan masyarakat umum golongan mampu dapat memperoleh multi vitamin sejenis Taburia dengan membeli di toko/apotek. |
Taeniasis | Investasi cacing pita babi (taenia solium) atau cacing pita sapi (taenia saginata). |
Tanggap Darurat | Serangkaian kegiatan dan upaya pemberian bantuan kepada korban bencana berupa pertolongan kesehatan, bahan makanan, obat-obatan, penampungan sementara, serta mengatasi kerusakan secara darurat supaya dapat berfungsi kembali |
Tarif Indonesian-Case Based Groups (Tarif INA-CBGs) | Besaran pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan atas paket layanan yang didasarkan kepada pengelompokan diagnosis penyakit dan prosedur. |
Tarif Kapitasi | Besaran pembayaran per-bulan yang dibayar dimuka oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan. |
Tarif Non Kapitasi | Besaran pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama berdasarkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan. |
Tekanan Darah Normal | Tekanan darah disebut normal jika tekanan darah sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik kurang dari 80 mmHg. |
Tekanan Darah Tinggi | Penyakit Hipertensi (Darah Tinggi) dimulai dari gejala pra-hipertensi jika tekanan darah sistolik berada pada kisaran 120-139 mmHg atau tekanan darah diastolik berada pada kisaran 80-89 mmHg. Penyakit Hipertensi derajat-1 ketika tekanan darah sistolik mencapai kisaran 140-159 mmHg atau tekanan diastolik mencapai kisaran 90-99 mmHg. Penyakit Hipertensi derajat-2 terjadi ketika tekanan darah sistolik mencapai >160 mmHg atau tekanan diastolik mencapai >100 mmHg. Jika tekanan darah sistolik mencapai >140 mmHg dengan tekanan darah diastolik |
Tekanan Darah | Tekanan darah pada dinding arteri, yang dihasilkan terutama oleh kontraksi dari otot jantung. Pengukuran tekanan darah dilakukan dalam dua angka; 1. Tekanan sistolik, yang tertinggi diukur setelah kontraksi jantung, 2. Tekanan diastolik, yang terendah diukur sebelum jantung berkontraksi. |
Tekanan Sistolik | Tekanan darah ketika jantung berdetak dan memompakan darah. |
Tekanan diastolik | Tekanan darah ketika jantung beristirahat di antara detakan. |
Telaah ulang rejimen obat | Suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh apoteker sebelum obat disiapkan atau sesudahnya untuk menilai kesesuaian terapi obat dengan indikasi kliniknya, mengevalusi kepatuhan pasien, mengidentifikasi kemungkinan adanya efek yang merugikan akibat penggunaan obat, serta memberikan rekomendasi penyelesaian masalah |
Tenaga Disaster Victim Identification (DVI) | Tenaga yang bertugas melakukan pengenalan kembali jati diri korban yang meninggal akibat bencana. |
Tenaga Gizi | Tenaga kesehatan yang meliputi nutrisionis dan dietisien dengan pendidikan dasar minimal D3 Gizi. (Sumber : Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI 2003) |
Tenaga Kesehatan sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) | Tenaga kesehatan yang berkedudukan bukan pegawai negeri yang diangkat oleh pejabat berwenang pada sarana pelayanan kesehatan tertentu sebagai tempat pelaksanaan masa bakti |
Tenaga Pengobatan Tradisional Asing | Mereka yang memiliki keahlian di bidang pengobatan tradisional/alternative (TM/CAM) yang datang dari luar Indonesia yang pendidikannya formal dan diakui serta terakreditasi, memiliki izin di Negara asalnya serta telah memiliki visa tinggal atau izin tinggal terbatas untuk maksud bekerja sebagai konsultan di wilayah Republik Indonesia. (Sumber: Hasil Rapat Tim Verifikasi Battra Asing Departemen Kesehatan RI) |
Tenaga kefarmasian | Meliputi apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker |
Tenaga keperawatan | Meliputi perawat, bidan dan perawat gigi |
Tenaga kesehatan masyarakat | Meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian |
Tenaga kesehatan professional | Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan |
Tenaga kesehatan | Semua orang yang mengupayakan secara substantif pencapaian peningkatan derajat kesehatan masyarakat |
Tenaga keteknisian | Meliputi radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi, perekam medis. |
Tenaga keterapian fisik | Meliputi fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara, ortetik prostetik dan akupunktur |
Tenaga medis | Meliputi dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis baik lulusan dalam negeri maupun luar negeri yang diakui oleh pemerintah RI |
Terapi Gizi Medis | Terapi Gizi Khusus untuk penyembuhan penyakit baik akut maupu n kronis atau kondisi luka-luka, serta merupakan suatu penilaian terhadap kondisi klien/pasien serta keluarganya dapat menerapkan rencana diet yang telah disusun. |
Terapi Gizi | Pelayanan Gizi yang diberikan kepada klien / pasien untuk penyembuhan penyakit sesuai dengan hasil diagnosis termasuk konseling baik sebelum perawatan dalam dan sesudah perawatan. (Sumber : Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI 2003) |
Terapi Obat | Usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit dan perawatan penyakit |
Terapi Okupasi | Pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, memulihkan fungsi dan atau mengupayakan kompensasi/adaptasi untuk aktifitas sehari-hari (Activity Day Life), produktivitas dan waktu luang melalui remediasi, stimulasi dan fasilitasi (fisik, elektroterapeutis dan mekanis). |
Terapi Wicara | Pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk memulihkan dan mengupayakan kompensasi/adaptasi fungsi komunikasi, bicara dan menelan dengan melalui pelatihan remediasi, stimulasi dan fasilitasi (fisik, elektroterapeutis dan mekanis). |
Terapi rumatan = Maintenance therapy | Penggunaan obat terus-menerus untuk waktu tertentu setelah infeksi diobati, untuk mencegah kekambuhan atau pemburukan. |
Teratogen | Setiap pengaruh lingkungan buruk yang mempengaruhi perkembangan normal janin tanpa harus mengubah struktur genetik organisme. Ada empat kategori teratogen: agen fisik (radiasi dan hipertermia), kondisi metabolik yang mempengaruhi ibu, infeksi, dan obat-obatan dan alkohol. Bandingkan mutagen. |
Teratogenik | Istilah medis yang berasal daribahasa Yunaniyang berartimembuat monster. Dalam istilah medis, berarti perkembangan tidak normal dariselselamakehamilanyang menyebabkan kerusakan padaembrio. Ada sejumlah bahan bersifat teratogenik antara laininfeksivirusrubella, konsumsialkoholselama kehamilan, merokok selama kehamilan, paparanradiasisinar Xdan sejumlah obat-obatan seperti warfarin dan Roaccutane |
Terjangkit | Kondisi seseorang yang menderita penyakit yang dapat menjadi sumber penular penyakit yang berpotensi menyebabkan kedaruratan kesehatan masyarakat. |
Terpapar | Kondisi orang/barang/alat angkut yang terpajan, terkontaminasi, dalam masa inkubasi, insektasi, pestasi, ratisasi (tertikuskan) termasuk kimia dan radiasi. |
Tetanus Neonatorum | Tetanus yang menyerang neonatus (bayi umur 0-28 hari). Infeksi tersering melalui pencemaran tali pusat oleh spora Clostridium tetani misalnya pada pertolongan persalinan yang tidak/kurang steril |
Tetanus | Infeksi karena toksin yang dibuat dalam tubuh oleh bakteri Clostridium tetani, ditandai dengan nyeri, kekakuan dan spasme (kejang) otot-otot tubuh. Clostridium tetani pada umumnya masuk tubuh manusia dalam bentuk spora melalui luka |
Thalasemia | Salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal yang paling banyak dijumpai di Indonesia dan Italia. Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa gen penyakit ini. Kalau sepasang dari mereka menikah, kemungkinan untuk mempunyai anak penderita thalasemia berat adalah 25%, 50% menjadi pembawa sifat (carrier) thalasemia, dan 25% kemungkinan bebas thalasemia. Sebagian besar penderita thalasemia adalah anak-anak usia 0 hingga 18 tahun. |
Thyrotoxicosis / Thyroid Storm | Keracunan hormon tiroid dimana terjadi kemunduran fungsi organ yang mengancam jiwa akibat peningkatan dari hormon tiroid. Peningkatan dari hormon tiroid terjadi pada penyakit gondok yang mengeluarkan hormon tiroid. Pada keadaan yang biasa atau normal kadar hormon tiroid yang meningkat akan memberikan keluhan pada tubuh berupa keringatan, berdebar-debar dan berat badan yang kurus tetapi pada keadaan ini masih dapat ditoleransi oleh organ tubuh seperti jantung dan saluran cerna untuk melaksanakan fungsinya. Pada keadaan yang sudah dinamakan Thyroid Storm ini maka fungsi organ vital untuk kehidupan menurun dalam waktu singkat hingga mengancam nyawa. |
Tifus abdominalis = Abdominal Typhoid | Penyakit infeksi yang disebabkan oleh Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi. |
Tim Asuhan Gizi | Sekelompok petugas Rumah Sakit yang terkait dengan pelayanan gizi terdiri dari dokter/dokter spesialis, nutrisionis/dietisien dan perawat yang ditunjuk oleh pimpinan Rumah Sakit. (Sumber: Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI 2003) |
Tim Bantuan Kesehatan | Tim yang diberangkatkan untuk menangani masalah kesehatan berdasarkan laporan Tim RHA. |
Tim Penilaian Cepat Kesehatan (Rapid Health Assessment/RHA) | Tim yang dapat diberangkatkan bersamaan dengan Tim Reaksi Cepat atau menyusul untuk menilai kondisi dan kebutuhan pelayanan kesehatan. |
Tim Reaksi Cepat (TRC) | Tim yang sesegera mungkin bergerak ke lokasi bencana setelah ada informasi bencana untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi korban. |
Tim Verifikasi Tenaga Pengobatan Tradisional Asing | Tim yang terdiri dari lintas program dan lintas sektoral terkait termasuk Sentra Pengembangan clan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T), Asosiasi Pengobatan Tradisional clan Pakar di bidang pengobatan tradisional yang bertugas melakukan penilaian dan penapisan tenaga pengobat tradisional asing. (Sumber: Hasil Rapat Tim Verifikasi Battra Asing Departemen Kesehatan RI) |
Tim rescue | Tim yang dibentuk khusus untuk menyelamatkan korban di lokasi bencana yang terdiri dari tenaga medis, petugas pemadam kebakaran, dan SAR. |
Tindakan Karantina | Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk menolak masuknya dan mencegah keluarnya penyakit-penyakit karantina melalui alat-alat hubungan lalu-lintas seperti kapal laut, pesawat udara. |
Tinggi Fundus | Jarak antara bagian atas rahim wanita hamil (disebut fundus) ke tulang kemaluannya. Ukuran ini dihitung untuk menentukan usia janin. |
Tingkat Keamanan Hayati (Biosafety Level) | Kombinasi spesifik praktik, peralatan keselamatan, dan fasilitas kerja, yang dirancang untuk meminimalkan paparan pekerja dan lingkungan dengan agen infeksi. Tingkat tertinggi adalah keamanan hayati tingkat 4 digunakan untuk diagnosis agen eksotik yang menimbulkan risiko tinggi penyakit yang mengancam jiwa, yang dapat ditularkan melalui jalur aerosol dan tidak ada vaksin atau terapi. |
Toko Alat Kesehatan | Badan hukum, badan usaha atau perorangan yang diizinkan menjual eceran alat kesehatan yang tidak dapat menimbulkan bahaya dan penggunaannya tidak memerlukan pengawasan tenaga kesehatan. (Sumber: Permenkes No. 1184/Menkkes/Per/2004 tentang Pengamanan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) |
Toko obat tradisional | Tempat menyimpan, melayani dan menjual obat tradisional. (Sumber: Kepmenkes nomor 1076/menkes/SKIVII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional) |
Toksikologi | Ilmu yang mempelajari tentang racun (toksin) baik penyebab, diagnosis maupun pengobatannya. |
Toksin | Zat yang dibuat olehorganismehidup (tanaman, hewan danbakteri tertentu) yang beracun bagi manusia. Beberapa toksin dapat menjadi obat yang bermanfaat bila diambil dalamdosisyang tepat, tetapi beracun bila digunakan dalam jumlah berlebih. Kebanyakan toksin yang menyebabkan masalah pada manusia dikeluarkan oleh bakteri |
Toksoid | Toksin yang diolah sedemikian rupa hingga hilang daya racunnya tapi masih mempunyai daya antigennya. |
Toksoplasmosis | Infeksi oportunistik yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii. Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun). Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan mata dan atelinga, retardasi mental, kejang-kejang dn ensefalitis. |
Toleransi Obat | Sebuah kondisi yang ditandai oleh penurunan efek obat pada pemberian berulang. Dalam beberapa kasus, toleransi obat mencapai kebutuhan untuk meningkatkan dosis obat agar mencapai efek yang sama. Toleransi biasanya berkembang dalam hitungan hari sampai minggu, dan dibedakan dari takifilaksis (tachyphlaxis), penurunan yang lebih cepat dalam pengaruh obat. Toleransi dapat merupakan hasil dari beberapa mekanisme, termasuk perubahan dalam metabolisme obat dan perubahan dalam jumlah atau respon dari reseptor. |
Toleransi silang | Suatu keadaan ketika seseorang yang toleran terhadap suatu jenis NAPZA psikoaktif, juga toleran terhadap NAPZA psikoaktif lain yang sifat farmakologinya sama. Misalnya, orang yang sudah toleran terhadap minuman keras juga toleran terhadap obat tidur. |
Tomcat | Penyakit dermatitis iritans yang disebabkan oleh kumbang Paederus sp. Kumbang ini tidak menggigit atau menyengat, tapi secara tidak sengaja tersapu atau tergaruk sehingga tubuhnya hancur di atas kulit. Kumbang tersebut mengeluarkan cairan hemolimfe, yang berisi pederin (C25H45O9N) zat kimia iritan kuat, yang akan menimbulkan reaksi gatal-gatal, rasa terbakar, eritema dan mengalir keluar 12-48 jam kemudian. |
Tompen | Tanaman Obat dan Pengusir Nyamuk |
Total Parenteral Nutrition (TPN) | Suatu bentuk sediaan cair farmasi yang dalam kombinasi sesuai dapat menyediakan semua nutrien diet normal yang diabsorpsi melalui saluran pencernaan. Pemberian nutrisi parenteral jangka panjang yang diberikan pada pasien di rumah (Home Parenteral Nutrition / HPN) diindikasikan untuk pasien yang menderita kegagalan fungsi saluran cerna (Lund, 1994). TPN hanya digunakan pada kondisi-kondisi tertentu, yaitu pada pasien operasi yang kekurangan nutrisi, kemoterapi atau terapi radiasi, kelainan saluran cerna akut atau jangka panjang, trauma, luka bakar, dalam keadaan koma, pasien gagal ginjal atau hati. Penghentian TPN dilakukan ketika pasien telah siap untuk memperoleh nutrisi secara oral atau enteral, serta harus dimulai secara perlahan |
Tradisi Sei | Budaya yang dijalankan oleh ibu yang baru melahirkan dan bayinya dipanaskan dalam rumah “Lopo” tanpa ventilasi udara selama 40 hari. Perubahan iklim sangat mempengaruhi keadaan dalam rumah “Lopo”; bila musim hujan udara lembab dan musim kemarau pengap, sehingga sangat berbahaya untuk pernafasan ibu maupun bayi. |
Trakoma | Penyakit mata menular yang merupakan salah satu penyebab kebutaan di Indonesia. Trakoma disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi menyebar terutama daerah dimana terdapat kekurangan air, banyak lalat, dan kondisi hidup yang penuh sesak. |
Transfusi Darah | Tindakan memasukkan darah atau komponennya ke dalam sistim pembuluh darah seseorang. Komponen darah yang biasa ditransfusikan ke dalam tubuh seseorang adalah sel darah merah, trombosit, plasma, sel darah putih. Untuk pengobatan yang bersifat simtomatik, transfusi darah bertujuan untuk menggantikan atau menambah komponen darah yang hilang atau terdapat dalam jumlah yang tidak mencukupi, untuk jangka waktu tertentu tergantung pada umur fisiologi komponen yang ditransfusikan. |
Transgender | Perilaku yang dilakukan baik oleh laki-laki maupun perempuan yang di luar kodratnya. Mereka merasa bahwa dirinya bukan merupakan gender yang sekarang membentuk dirinya, sehingga mereka berperilaku dan berpenampilan seperti gender yang mereka inginkan. |
Transmission Based Precautions | Merupakan kewaspadaan lapis kedua yang ditujukan untuk pasien yang terbukti atau diduga berpenyakit menular atau secara epidemiologis mengidap kuman patogen, yang memerlukan lebih dari standard precautions untuk mencegah transmisi silangnya. |
Transplantasi | Mencangkok jaringan dari satu tempat ke tempat lain, seperti suatu tanaman mungkin dicangkokkan ke batang yang lain. Mencangkokkan jaringan dapat berasal dari tubuh pasien sendiri di bagian lain (transplantasi autologus), seperti dalam kasus cangkok kulit dengan menggunakan kulit pasien sendiri, atau dari satu pasien ke pasien lain (transplantasi alogenik), seperti dalam kasus transplantasi ginjal donor ke penerima. Ginjal untuk transplantasi mungkin berasal dari donor hidup atau dari seseorang yang baru saja meninggal. |
Trend = Tren = Kecenderungan | Perubahan frekuensi dalam jangka penjang, baik peningkatan maupun penurunan. Kecenderungan penurunan penyakit atau perilaku tidak sehat menunjukkan bahwa frekuensinya berkurang. |
Triad KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) | Program yang dikembangkan BKKBN yang dilaksanakan melalui wadah Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) ini terfokus pada permasalahan-permasalahan yang sering terjadi pada remaja yaitu Seks Bebas/ Kehamilan yang tidak diinginkan, Pemakaian Narkotika dan terinfeksi virus HIV/AIDS. untuk itu perlu adanya informasi yang memadai tentang Seks Bebas, Napza dan HIV/AIDS. |
Triage = Triase | Tindakan pengelompokkan pasien yang masuk ke ruang IGD berdasarkan berat ringannya kasus, harapan hidup dan tingkat keberhasilan yang akan dicapai sesuai standar pelayanan kegawatdaruratan. |
Trigliserida | Adanya lemak dalam darah ini mempunyai hubungan yang dekat dengan kegemukan, dan dikenal sebagai salah satu faktor risiko penyakit jantung. Dengan demikian, makin tinggi trigliserida, makin tinggi risiko penyakit jantung |
Triple Burden Disease | Tiga beban penyakit; (1) masih tingginya angka kesakitan penyakit menular klasik. Angka kesakitan dan kematian relatif cukup tinggi dan berlangsung sangat cepat menjadi masalahnya, misalnya Tuberkulosis (TB), Kusta, Diare, DBD, Filarisisi, Malaria, Leptospirosis, dll, (2) tingginya angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit Tidak Menular (Non-Communicable Disease), misalnya Hipertensi, Diabetes Mellitus, Penyakit Cardiovaskuler (CVD), Ischemic Heart Disese, PPOK, Kanker, dll, (3) munculnya penyakit baru (new emerging Infectious disease) yang antara lain dapat disebabkan oleh virus lama yang bermutasi, seperti HIV (1983), SARS (2003), Avian Influenza (2004), dan H1N1 (2009). |
Trombosis | Proses koagulasi yang berlebihan dalam pembuluh darah sehingga menghambat aliran darah. Trombosis dapat terjadi dimana saja dalam sirkulasi darah manusia. Jika terjadi pada pembuluh balik disebut Venous Thromboembolism (VTE), yang terjadi pada pembuluh nadi disebut Arterial Thromboembolism (AT). |
Tubektomi | Pemotongan saluran indung telur (tuba fallopi) sehingga sel telur tidak bisa memasukirahimuntuk dibuahi. Tubektomi bersifat permanen. Walaupun bisa disambungkan kembali, namun tingkat fertilitasnya tidak akan kembali seperti sedia kala. Tubektomi adalah salah satu alternatif KB (Keluarga Berencana) |
Tuberkulin – PPD RT 23 SSI | Cairan Bening mengandung PPD (Purified Protein Derivative) dari galur terpilih bakteri Mycobacterium tuberculosis untuk tujuan diagnostik (Uji Mantoux), merupakan alat pengujian dalam menentukan apakah seseorang pernah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis |
Tuberkulosis Ekstra Paru | Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung (pericardium), kelenjar lymfe, tulang persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin dan lain-lain TBC ekstra paru |
Tuberkulosis Paru BTA Negatif | Tuberkulosis paru dengan pemeriksaan 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negatif dan foto rontgen dada menunjukkan gambar tuberkulosis aktif |
Tuberkulosis Paru BTA Positif | Tuberkulosis paru dengan sekurang-kurang 2 dari 3 Spesimen dahak SPS hasilnya BTA Positif atau Spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto rontgen dada menujukkan gambar tuberkulosis aktif |
Tuberkulosis paru = Lung Tuberculosis | Tuberkulosis yang menyerang jaringan paru tidak termasuk pleura (Selaput Paru). |
Tukak Lambung = ulkus peptik | Terjadi ketika asam yang membantu pencernaan makanan merusak dinsing lambung atau duodenum. Penyebab paling umum adalah infeksi bakteri yang disebut Helicobacter pylori. Penyebab lainnya adalah penggunaan jangka panjang obat anti inflamasi (NSAID) seperti aspirin dan ibuprofen. Stres dan makanan pedas tidak menyebabkan ulkus, tetapi dapat memperburuk kondisinya. |
Tumor | Sebuah benjolan atau massa jaringan abnormal. Tumor bisa jinak (bukan kanker) atau ganas (kanker). Ada puluhan jenis tumor. Nama mereka biasanya mencerminkan jenis jaringan dimana mereka muncul, dan juga mungkin menunjukkan bentuk mereka atau bagaimana mereka tumbuh. Sebagai contoh, medulloblastoma adalah tumor yang muncul dari sel embrio (blastoma) di bagian dalam otak (medula). Diagnosis tergantung pada jenis dan lokasi dari tumor. Tes penanda tumor dan pencitraan dapat digunakan, beberapa tumor dapat dilihat (misalnya, tumor pada bagian luar kulit) atau teraba dengan tangan. |
Tunadaksa | Orang yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-muskuler dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk cere, polio dan lumpuh. |
Tunaganda | Orang yang memiliki dua ketunaan atau lebih yang masing-masing perpaduan ketunaan tersebut memiliki ciri khas dalam belajar sehingga diperlukan pelayanan pendidikan khusus dan alat bantu belajar yang khusus. |
Tunagrahita | Orang yang memiliki intelegensi yang signifikan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku yang muncul dalam masa perkembangan. |
Tunalaras | Orang yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial, dan biasanya menunjukkan perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di sekitarnya. |
Tunanetra | Orang yang memiliki lemah penglihatan atau akurasi penglihatan kurang dari 6/60 setelah dikoreksi atau tidak lagi memiliki penglihatan (Kaufman & Hallahan). |
Tunarungu/Tunawicara | Orang yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen dan biasanya memiliki hambatan dalam berbicara sehingga mereka biasa disebut tunawicara. |
U5MR (Underfive Mortality Rate = Childhood Mortality Rate) | Angka Kematian Balita; jumlah kematian anak berumur di bawah lima tahun per 1000 Balita dalam satu tahun. |
UCI (Universal Child Immunization) | Tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, wanita usia subur dan anak sekolah tingkat dasar. Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, 1 dosis Campak. Pada ibu hamil dan wanita usia subur meliputi 2 dosis TT. Untuk anak sekolah tingkat dasar meliputi 1 dosis DT, 1 dosis campak dan 2 dosis TT. |
UHC (Universal Health Coverage) | Sistem dalam penjaminan kesehatan yang merupakan upaya pemerintah dalam memberikan jaminan kesehatan terhadap warga negaranya secara menyeluruh sehingga dapat mengakses pelayanan kesehatan yang tersedia. |
UICC | Union for International Cancer Control |
UJG | Usaha Jamu Gendong |
UJR | Usaha Jamu Racikan |
UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) | Segala bentuk kegiatan kesehatan yang bersifat dari, oleh, dan untuk masyarakat, seperti: posyandu, polindes, dll. (Sumber: Profil Peran serta Masyarakat dalam Pembangunan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI tahun 2003) |
UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) | Setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. |
UKOT | Usaha Kecil Obat Tradisional |
UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) | Setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. |
UKS (Usaha Kesehatan Sekolah = School Public Health) | Upaya terpadu lintas program & lintas sektor dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan pondok pesantren. |
UMOT | |
UNAIDS | United Nations Programme on HIV/ AIDS |
UNCOPUOS = United Nations Economic Committee On Peaceful Uses of Outer Space | Badan dalam lingkup PBB yang mengkoordinasi pemakaian ruang angkasa untuk tujuan damai. |
UNDCP | United Nations Drug Control Programme |
UNDP (United Nations Development Programme) | Badan Program Pembangunan PBB; organisasi multilateral yang paling besar memberi bantuan teknis dan pembangunan di dunia. Berpusat di New York City dan juga sebagai organisasi terbesar dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Organisasi ini yang dibiayai oleh donor. Donor-donor ini biasanya membantu menyediakan ahli dan penasehat, pelatihan, dan perlengkapan pembangunan untuk negara berkembang, dengan menambah pemberian bantuan untuk negara berkembang. |
UNFPA (the United Nations Population Fund) | Proyek UNFPA bertujuan agar penduduk dapat mencapai tujuan Akses Universal untuk kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi, serta menguragi angka kematian ibu dan mempercepat kemajuan Program Aksi Konferensi Internasional mengenai Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) dan MDGs. |
UNICEF (United Nations Children Fund) | Badan PBB yang berkonsentrasi dalam penyelamatan nyawa anak dan mempromosikan kesejahteraan anak di seluruh dunia. |
UNODC (United Nation Office on Drugs and Crime) | Organisasi PBB tentang Narkoba dan kejahatan. |
UP4B (Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua dan Papua Barat) | Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua dan Papua Barat di Kementerian Kesehatan yang bertugas menyusun rencana aksi, melaksanakan, mengkoordinasikan, melaporkan dan mengevaluasi percepatan pembangunan kesehatan di Papua dan Papua Barat di bidang kesehatan. |
UPK (Unit Pelayanan Kesehatan) | Unit Pelayanan Kesehatan seperti Puskesmas, Pustu, Rumah Sakit Umum Pemerintah, Rumah Sakit Swasta, Balai Pengobatan dan lain sebagainya. (Sumber: Depkes, Ditjen Yanfar dan Alkes, Dit Bina Oblik & Bekkes, Pedoman Pengelolaan Oblik & Bekkes, 2002) |
UPK | Unit Pelayanan Kesehatan seperti Puskesmas, Pustu, Rumah Sakit Umum Pemerintah, Rumah Sakit Swasta, Balai Pengobatan dan lain sebagainya. |
UPOPPK (Unit Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan) | Pengelola Obat seperti GFK, Seksi Farmasi, Seksi Distribusi, Seksi Obat Publik dan lain sebagainya. (Sumber: Depkes, Ditjen Yanfar dan Alkes,Dit Bina Oblik & Bekkes, Pedoman Pengelolaan Oblik & Bekkes, 2002) |
UPOPPK = Unit Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan | Pengelola Obat seperti GFK, Seksi Farmasi, Seksi Distribusi, Seksi Obat Publik dan lain sebagainya. |
UPT (Unit Pelaksana Teknis) | Satuan organisasi yang bersifat mandiri yang melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau teknis tugas teknis penunjang dari organisasi induknya. Instansi vertikal di daerah yang kewenangan dan tanggung jawabnya melakukan kegiatan pengelolaan anggaran dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang berasal dari kantor pusat. |
UPT = Unit Pelaksana Teknis | Satuan organisasi yang bersifat mandiri yang melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau teknis tugas teknis penunjang dari organisasi induknya. • Instansi vertikal di daerah yang kewenangan dan tanggung jawabnya melakukan kegiatan pengelolaan anggaran dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang berasal dari kantor pusat. |
USAID | United States Agency for International Development |
UTDRS | Unit Transfusi Darah Rumah Sakit |
Uji coba alat kesehatan | Kegiatan penggunaan alat setelah uji fungsi dilakukan dengan hasil baik. Uji coba dilaksanakan oleh operator yang telah dilatih, untuk membiasakan penggunaan alat sesuai dengan prosedur kerjanya dalam waktu tertentu atau berdasarkan jumlah pemakaian. |
Uji fungsi alat kesehatan | Kegiatan untuk mengetahui kinerja dan kemampuan alat dalam hal fungsi komponen, keluaran dan keselamatan. Uji fungsi dilaksanakan sebelum alat diterima oleh Panitia Penerima Barang. |
Ultrasonografi (USG) | Sebuah metode untuk memvisualisasikan bagian-bagian internal tubuh atau janin dalam rahim, dengan menggunakan gelombang suara ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi sangat tinggi (250 kHz – 2000 kHz). |
Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (Life expectancy at birth) | Suatu perkiraan rata-rata lamanya hidup sejak lahir yang akan dicapai oleh penduduk. |
Unit pelayanan intensif (ICU/ Intensif Care Unit) | Ruang perawatan terpisah yang berada didalam rumah sakit dikelola khusus untuk merawat pasien sakit berat dan kritis dengan melibatkan tenaga terlatih khusus serta didukung dengan peralatan khusus. (Sumber: Standar Pelayanan Rumah Sakit) |
Universal Precautions (Kewaspadaan Universal) | Kewaspadaan terhadap darah dan cairan tubuh yang tidak membedakan perlakuan terhadap setiap pasien, dan tidak tergantung pada diagnosis penyakitnya. |
Universal Salt Iodization (USI) | Garam beriodium untuk semua. |
Unmed need | Wanita usia subur yang berstatus kawin yang tidak ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan kehamilan tetapi tidak menggunakan kontrasepsi |
Unmet need | Wanita usia subur yang berstatus kawin yang tidak ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan kehamilan tetapi tidak menggunakan kontrasepsi. |
Upaya Kesehatan Perkotaan | Pendekatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat perkotaan yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing lapisan masyarakat tersebut. (Sumber: Pengantar Kesehatan Perkotaan, Depkes RI, Ditjen Bina Kesmas, tahun 2005) |
Upaya Kuratif | Penanganan melalui panduan intervensi medik, keterapian fisik dan upaya rehabilitatif untuk mengatasi penyakit/kondisi sakit untuk mengembalikan dan mempertahankan kemampuan fungsi. |
Upaya Preventif | Edukasi dan penangangan yang tepat pada kondisi sakit/penyakit untuk mencegah dan atau meminimalkan gangguan fungsi atau risiko kecacatan. |
Upaya Promotif | Penyuluhan, informasi, dan edukasi tentang hidup sehat dan aktifitas yang tepat untuk mencegah kondisi sakit. |
Upaya Rehabilitatif | Penanganan melalui panduan intervensi medik, keterapian fisik, keteknisan medik dan upaya rehabilitatif lainnya, melalui pendekatan psiko-sosio-edukasi-okupasi-vokasional untuk mengatasi penyakit/kondisi sakit yang bertujuan mengembalikan dan mempertahankan kemampuan fungsi, meningkatkan aktifitas dan peran serta/partisipasi di masyarakat. |
Urineary Iodine Excretion (UIE) =Ekskresi Iodium Urin (EIU) | Indikator baru yang lebih akurat menggantikan TGR (Total Goiter Rate) untuk menilai keberhasilan program yodisasi garam. UIE menilai yodium yang berasal dari makanan dan minuman yang dikeluarkan melalui urin. Dengan demikian penilaian UIE mencerminkan keadaan yodium saat ini. Untuk individu, jumlah yodium di urin ditentukan oleh banyak faktor, karena itu penilaian UIE lebih baik untuk populasi dari pada individu. Pada populasi, UIE digunakan untuk memperkirakan konsumsi rata-rata yodium yang berasal dari makanan. |
Urtikaria | Reaksi alergi, sering akibat efek samping obat, yang ditandai oleh bentol-bentol berwarna kemerahan di permukaan kulit yang disertai rasa gatal. Sering disebut biduran. |
Usia Gestasi = usia kehamilan | Ukuran lama waktu seorangjaninberada dalam rahim. Usia janin dihitung dalam minggu dari hari pertamamenstruasiterakhir (HPMT) ibu sampai hari kelahiran. Periode ini 2 minggu lebih lama dari usia pembuahan. |
Usia Lanjut = Elderly | seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih |
Usia Risti = Usia Lanjut Risiko Tinggi = High risk elderly | Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih, atau seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan. |
Usila (Usia Lanjut = Elderly) | Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih. |
Usila Risti (Usia Lanjut Risiko Tinggi = High risk elderly) | Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih, atau seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan. |
VAR (Vaksin Anti Rabies) | Vaksin yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit Rabies. |
VCT (Voluntary Counselling and Testing) | Konseling dan Testing HIV secara sukarela, yang dijamin kerahasiaannya agar klien memahami HIV dan AIDS beserta risiko dan konsekuensinya untuk perubahan perilaku yang lebih sehat. |
VO2 Max | Volume oksigen maksimum. |
VVM (Vaccine Vial Monitor) | Indikator untuk melihat paparan vaksin terhadap panas. |
Vaginitis | Adanya radang pada introitus vagina yang ditandai dengan leukore, rasa gatal, merah dan bengkak. |
Vaksin BCG | Vaksin beku kering yangan mengandung Mycobacterium bovis hidup yang dilemahkan (Bacillus Calmette Guerin), strain Paris, untuk pencegahan terhadap penyakit Tuberkulosis. |
Vaksin Campak | Vaksin virus hidup yang dilemahkan, merupakan vaksin beku kering berwarna kekuningan yang harus dilarutkan hanya dengan pelarut vaksin, digunakan untuk pencegahan terhadap penyakit campak. |
Vaksin DTP-HB | Suspensi koloidal homogen mengandung toksoid tetanus murni, toksoid difteri murni dan B.pertussis yang diinaktivasi, serta antigen permukaan virus Hepatitis B murni yang bersifat non-infectious, digunakan untuk pencegahan terhadap difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan) dan Hepatitis B secara simultan. |
Vaksin DTP | Suspensi koloidal homogen yang mengandung toksoid tetanus, toksoid difteri murni dan bakteri pertusis yang teradsorbsi ke dalam aluminium fosfat, digunakan untuk pencegahan terhadap difteri, tetanus dan pertusis secara simultan pada bayi dan anak-anak. |
Vaksin Haemophilus Influenza tipe B (HIB) | Imunisasi yang dianjurkan untuk melindungi tubuh dari virus Haemophilus influenza type B, yang dapat menyebabkan meningitis, pneumonia, dan epiglotitis (infeksi pada katup pita suara dan tabung suara). Waktu pemberian pada bayi berumur 2, 4, 6, dan 15 bulan. |
Vaksin Hepatitis B Rekombinan | Suspensi steril mengandung antigen virus Hepatitis B HBsAg, yang tidak menginfeksi yang dihasilkan dari biakan sel ragi dengan teknologi rekayasa DNA untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B, tetapi tidak dapat mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis A, Hepatitis C atau virus lain yang dapat menginfeksi hati. |
Vaksin Jerap DT | Suspensi koloidal homogen yang mengandung toksoid tetanus dan toksoid difteri murni yang teradsorbsi ke dalam aluminium fosfat, digunakan untuk pencegahan terhadap difteri dan tetanus secara simultan pada anak-anak. |
Vaksin Meningitis | Vaksin meningitis adalah vaksin wajib yang harus dilakukan calon jemaah umroh/haji untuk melindungi risiko tertular meningitis meningokokus, suatu infeksi yang terjadi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang dan keracunan darah. |
Vaksin Pentavalen | Satu jenis vaksin (five in one) yang mengkombinasikan vaksin DPT, HepB dan Hib. |
Vaksin Pneumococcal (PCV – Pneumococcal Vaccine) | Vaksin yang dibuat dari kuman pneumokokus. Kuman pneumokokus adalah kuman yang hidup di tenggorokan. Ketika terinfeksi kuman ini, tidak secara otomatis anak akan jatuh sakit, apalagi sakit yang berat (IPD). Kemungkinan terkena IPD memang akan lebih besar pada anak-anak bergizi buruk dan yang menderita gangguan sistem imun (seperti anak dengan HIV positif atau sedang mengonsumsi steroid jangka panjang). Bukan hanya itu, kuman pneumokokus terdiri dari banyak ‘jenis’ alias serotipe (sampai saat ini, ada 93 serotipe pneumokokus). |
Vaksin Polio Oral (OPV/Oral Polio Vaccine) | Vaksin trivalen berbentuk cairan berwarna kuning kemerahan yang mengandung suspensi dari tipe 1, 2 dan 3 virus polio hidup (strain Sabin) yang telah dilemahkan untuk diteteskan melalui droper (secara oral), digunakan untuk pencegahan teradap Poliomyelitis. |
Vaksin TT | Suspensi koloidal homogen yang mengandung tetanus murni, teradsorbsi ke dalam aluminium fosfat, digunakan untuk pencegahan terhadap tetanus dan perlindungan terhadap tetanus neonatorum pada wanita usia subur |
Vaksin influenza HA | Suspensi jernih atau sedikit berwarna keputihan yang mengandung haemagglutinin dari antigen virus influenza, untuk pencegahan terhadap penyakit yang ditimbulkan oleh virus influenza pada orang berisiko tinggi. |
Vaksin | Berasal dari bahasa latin vacca (sapi) dan vaccinia (cacar sapi). Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau liar. Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa virus, dsb). Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker). Pemberian vaksin diberikan untuk merangsang sistem imunologi tubuh untuk membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. |
Vasektomi | Tindakan penutupan (pemotongan, pengikatan, penyumbatan) kedua saluran mani laki-laki sebelah kanan dan kiri sehingga pada waktu sanggama sel mani tidak dapat keluar membuahi sel telur wanita. |
Venous Thromboembolism (VTE) | Sumbatan akibat pembekuan darah pada pembuluh balik/vena. |
Virulensi | Ukuran keganasan suatu bibit penyakit untuk menimbulkan penyakit. |
Virus Ebola | Salah satu dari banyak penyakit demam berdarah virus. Penyakit ini berakibat fatal pada manusia dan primata (seperti monyet, gorila dan simpanse). Gejalanya berupa demam, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, lemah, diare, muntah, sakit perut, kurang nafsu makan dan perdarahan yang tidak biasa. Gejala dapat muncul dimana saja 2-21 hari setelah terpapar virus ebola, yang paling umum terjadi adalah sekitar 8-10 hari. Virus Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi virus atau terpapar objek (seperti jarum) yang telah terkontaminasi dengan sekresi yang terinfeksi. |
Virus Polio Liar | Virus polio yang diisolasi dari kasus yang ditemukan di lapangan dan turunan strain virus yang digunakan sebagai referensi yang diketahui atau diyakini bersirkulasi secara terus menerus (persisten) di masyarakat. |
Virus Polio | Virus penyebab penyakit polio yang merupakan virus entero manusia yang terdiri dari 3 serotipe dan menginfeksi sel melalui reseptor spesifik (PVR:CD155). |
Visual Gizi Seimbang | Bentuk gizi seimbang yang menggambarkan semua prinsip Gizi Seimbang yaitu beragam pangan, kebersihan dan keamanan pangan, aktifitas fisik dan pemantauan berat badan bagi masyarakat di suatu wilayah atau bangsa. Ada dua visual Gizi Seimbang, yaitu 1) Tumpeng Gizi Seimbang dan 2) Piring Makanku, Sajian Sekali Makan. |
Vitamin | Zat organik yang bertindak sebagai koenzim atau pengatur proses metabolisme, vitamin sangat penting bagi banyak fungsi tubuh yang vital. |
W1 | Kode untuk laporan wabah untuk 24 jam (harian). |
W2 | Kode untuk laporan wabah mingguan. |
WABA | World Alliance for Breastfeeding Action |
WBBM | Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani |
WBK | Wilayah Bebas dari Korupsi |
WBS (Whistle Blowing System) | Salah satu media penyampaian dugaan pelanggaran tindak pidana korupsi yang telah terjadi atau akan terjadi yang melibatkan pegawai dan atau orang lain, serta bagian dari sistem penangan pengaduan masyarakat terpadu yang telah ada. |
WDF | World Diabetes Foundation |
WHA (World Health Assembly) | Sidang Majelis Kesehatan Dunia. |
WHO (World Health Organization) | Organisasi Kesehatan se-Dunia |
WNV (West Nile Virus) | Jenis virus yang dapat menimbulkan penyakit yang ditularkan melalui nyamuk. Virus ini termasuk dalam genus Flavivirus dalam famili Flaviviridae. Flavivirus ini ditemukan di daerah beriklim sedang dan tropis di dunia. Virus ini pertama kali diidentifikasi di Sungai Nil bagian barat di Uganda, Afrika Timur, pada tahun 1937. Pada manusia, masa inkubasi virus West Nile berlangsung antara 1-6 hari. Umumnya penyakit ini berlangsung ringan dengan tanda-tanda demam, menggigil, nyeri kepala, nyeri punggung, nyeri otot secara menyeluruh, dan sulit tidur. Di samping itu, dapat pula ditemukan gejala gangguan gastrointestinal seperti mual, muntah, diare, dan nyeri lambung. Kemudian suhu badan penderita dapat mencapai 40C atau lebih. Pada umumnya, sebagian besar penderita akan pulih sepenuhnya. Akan tetapi pada beberapa kasus, terutama pada orang-orang yang telah berusia lanjut, justru akan berkembang menjadi ensefalitis ataupun meningitis (infeksi pada lapisan otak dan urat saraf tulang belakang) yang sangat berisiko menyebabkan kematian. |
WPSL | Wanita Penjaja Seks Langsung |
WPSTL | Wanita Penjaja Seks Tidak Langsung |
WSSLIC (Water Supply and Sanitation for Low Income Community) | Proyek kesehatan yang pendanaannya diperoleh dari bantuan World Bank. |
WUS (Wanita Usia Subur/Eligible woman) | Wanita dalam usia reproduktif yaitu usia 15-49 tahun baik yang berstatus kawin, janda, maupun yang belum menikah. |
WUS = Wanita Usia Subur = Eligible woman | Wanita dalam usia reproduktif yaitu usia 15-49 tahun baik yang berstatus kawin, janda, maupun yang belum menikah. |
Wabah | Berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Menteri menetapkan dan mencabut daerah tertentu dalam wilayah Indonesia yang terjangkit wabah sebagai daerah wabah. |
Wabah Bubonik | Infeksi bakteri yang ditularkan ke manusia melalui gigitan kutu dari tikus yang terinfeksi. Gejalanya termasuk demam tinggi, menggigil, kelemahan, dan pembesaran kelenjar getah bening yang berubah menjadi hitam (maka dinamai juga “The Black Death”). Wabah ini berasal dari CIna dan menyebar ke Asia Barat dan Eropa. Penyakit yang merusak ini membunuh 1/3 dari penduduk Eropa selama periode lima tahun. Kini wabah ini tidak ada lagi. |
Waktu Paruh (Biological Half Life) | Pada manusia, waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan untuk setengah dari jumlah awal obat/zat lain dihilangkan dari tubuh, atau bagi obat untuk mengurangi setengah konsentrasi aslinya dalam darah. Hilangnya obat dapat karena berubah menjadi zat lain atau dibuang melalui urin. |
Wasting = balita kurus | Ditandai dengan kurangnya berat badan menurut panjang/tinggi badan anak (BB/TB). Panjang badan digunakan untuk anak berumur kurang dari 24 bulan dan tingga badan digunakan untuk anak berumur 24 bulan ke atas. Balita kurus disebabkan karena kekurangan makan atau terkena penyakit infeksi yang terjadi dalam waktu yang singkat. Karakteristik masalah gizi yang ditunjukkan oleh balita kurus adalah masalah gizi akut. |
Water-borne diseases | Penyakit yang ditularkan ke manusia akibat adanya cemaran baik berupa mikroorganisme berupa bakteri, protozoa, dan cacing ataupun zat pada air. Kerugian akibat water-borne disease tidak hanya pada manusia namun juga dapat berdampak pada lingkungan tempat manusia tinggal. Kontaminasi pada manusia dapat melalui kegiatan minum, mandi, mencuci, proses menyiapkan makanan, ataupun memakan makanan yang telah terkontaminasi saat proses penyiapan makanan. Umumnya gejala paling sering akibat penyakit ini yaitu diare, dan paling sering terjadi pada anak-anak terutama pada daerah dengan sanitasi dan higienitas yang buruk. |
Western Blot | Tes antibodi yang digunakan untuk mengkonfirmasi tes ELISA positif HIV. |
Window Period | Waktu antara paparan mikroorganisme dan produksi antibodi yang cukup untuk dideteksi pada tes. |
Withdrawal syndrom | Sindrom ketergantungan berupa gangguan psikologis seperti anxietas (cemas), depresi dan gangguan tidur, sedangkan untuk gejala fisik bervariasi sesuai dengan zat yang digunakan. Yang khas adalah pasien ini akan melaporkan bahwa gejala putus zat akan mereda dengan meneruskan penggunaan zat. (gejala putus zat/obat atau disebut juga sakau) |
WolBachia | Bakteri alami yang digunakan sebagai metoda untuk mengeliminasi dengue dengan cara menghentikan kemampuan nyamuk menyebarkan virus dengue. Dari hasil riset, bakteri Wolbachia memperpendek usia serangga yang tubuhnya ditempel bakteri tersebut, analoginya, kalau dimasukkan ke dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti dan memperpendek umurnya, maka akan mengurangi potensi infeksi demam berdarah, karena nyamu harus dewasa dulu dan mempunyai potensi menggigit. |
World class health care | Upaya pengembangan beberapa rumah sakit agar dapat terakreditasi secara internasional untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit di Tanah Air agar bertaraf internasional, menjawab tantangan dan menyikapi masih banyaknya orang Indonesia yang berobat ke luar negeri. Selain itu juga diarahkan untuk mengembangkan wisata kesehatan atau health tourism di Indonesia, seperti kegiatan pariwisata yang diintegrasikan dengan akses pelayanan kesehatan, baik untuk berobat maupun untuk medical check up. |
XDR (Extensively Drug Resistant) | Tuberkulosis (TB) yang resistan terhadap obat secara luas. |
Xerophthalmia | Gangguan kekurangan vitamin A pada mata yang mengakibatkan kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi retina yang berakibat kebutaan. (Sumber : Deteksi Dini dan Tatalaksana kasus Xeropthamia, Depkes RI 2003) |
YAI | Yayasan Asma Indonesia |
YOAI | Yayasan Onkologi Anak Indonesia |
Yagina | Yayasan Ginjal Nasional |
Z-score | Standar deviasi unit. |
ZIKA Virus | Virus Zika merupakan salah satu virus dari jenis Flavivirus. Virus ini memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal dari kelompok arbovirus. Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit Zika adalah nyamuk Aedes, dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain. Nyamuk Aedes merupakan jenis nyamuk yang aktif di siang hari, dan dapat hidup di dalam maupun di luar ruangan. Virus Zika juga bisa ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya selama masa kehamilan. 1 diantara 5 orang yang terinfeksi virus Zika menunjukkan gejala. Adapun gejala infeksi virus Zika diantaranya demam, kulit berbintik merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, kelemahan dan terjadi peradangan konjungtiva. Pada beberapa kasus Zika dilaporkan terjadi gangguan saraf dan komplikasi autoimun. Gejala penyakit ini menyebabkan kesakitan tingkat sedang dan berlangsung selama 2-7 hari. Penyakit ini kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan medis. Pada kondisi tubuh yang baik penyakit ini dapat pulih dalam tempo 7-12 hari. |
Zat Adiktif | Bahan yang menyebabkan perilaku penggunaan yang ditandai oleh rasa ketagihan, upaya untuk memperolehnya dan adanya kecenderungan kambuh yang tinggi setelah penghentian penggunaan. Misalnya gol. opiat, barbiturat, alkohol, anestetika, pelarut mudah menguap, stimulansia SSP, nikotin dan kafein. |
Zat Gizi | Substansi pangan terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, dan air yang berfungsi memberikan energi, diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan/atau pemeliharaan kesehatan yang bila kekurangan atau kelebihan dapat menyebabkan perubahan karakteristik biokimia dan fisiologis tubuh. |
Zoonosis | Penyakit dan infeksi yang dapat ditularkan secara alami antara manusia dan hewan bertulang belakang (vertebrata). Yang termasuk penyakit ini antara lain rabies, anthrax, pes, flu burung dan leptospirosis. |