Adab Bertamu : Pengertian, Bentuk dan Nilai Positif

Adab Bertamu : Pengertian, Bentuk dan Nilai Positif

Wislahcom | Referensi | : Manusia adalah mahluk sosial, maka interaksi antar sesama manusia adalah sunatullah, sehingga kebiasaan bertamu sudah dilakukan oleh masyarakat sejak masa tradisional sampai dengan sekarang ini. Dalam pergaulan sehari-hari, sering kita melakukan kegiatan bertamu dan menerima tamu. Pemenuhan kebutuhan ini akan dapat membentuk suatu tata kehidupan bermasyarakat yang solid dan penuh kegembiraan.

Bagaimana adab bertamu yang baik?

Simak penjelasan singkat tentang : Pengertian Adab Bertamu, Bentuk Adab Bertamu dan Nilai Positif Adab Bertamu.


Pengertian Adab Bertamu

Dalam pergaulan sehari-hari, istilah bertamu sering disamakan dengan istilah sillaturrahim. Memang, di antara tujuan bertamu adalah untuk menjalin sillaturrahim. Maka dari itu penggunaan istilah bertamu dan sillaturrahim sering dipakai secara bergantian.

Bertamu (sillaturrahim) disamping dianjurkan oleh ajaran agama, juga merupakan tradisi masyarakat yang perlu dilestarikan. Dengan bertamu seorang bisa menjalin persaudaraan bahkan dapat menjalin kerjasama untuk meringankan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Adakalanya seorang bertamu karena adanya urusan yang serius, misalnya untuk mencari solusi terhadap problem masyarakat yang aktual. Disamping itu adakalanya bertamu hanya sekedar bertandang, karena lama tidak ketemu (berjumpa) ataupun sekedar untuk mampir sejenak.

Bentuk Adab Bertamu

Dalam bertamu, tentu saja ada tata cara dan adabnya. Hal ini bertujuan untuk menjalin hubungan yang harmonis dan langgeng. Islam mengatur tata cara tersebut, di antaranya:


  1. Memilih waktu yang tepat.
  2. Mengetuk pintu atau membunyikan bel.
  3. Tamu laki-laki dilarang masuk ke dalam rumah, apabila tuan rumah hanya seorang wanita.
  4. Memperkenalkan diri, apabila tuan rumah belum kenal.
  5. Mengucapkan “assalamu’alaikum” maksimal tiga kali, dengan pelan-pelan.
  6. Apabila sudah dipersilakan masuk, maka masuklah dengan sopan.
  7. Jangan duduk sebelum dipersilakan.
  8. Menempati tempat duduk yang ditunjukkan oleh tuan rumah dengan tenang dan sopan.
  9. Mengutarakan maksud dan tujuan dengan bahasa yang baik dan santun.
  10. Apabila disuguhi makanan dan dipersilakan, maka makanlah dengan sopan, jangan memakan seperti orang lapar dan rakus.
  11. Jangan melirik-lirik.
  12. Apabila dirasa sudah cukup, bersegeralah minta ijin untuk pulang dengan raut muka yang sopan dan ramah.
  13. Lama waktu bertamu maksimal tiga hari.
  14. Ucapkanlah “assalamu’alaikum” sebagai pertanda pamit.

Nilai Positif Adab Bertamu

Agama Islam telah mengajarkan bagaimana sikap seorang muslim yang sedang bertamu ke rumah sahabat, kerabat ataupun orang lain. Apabila prinsip-prinsip bertamu ditegakkan secara baik, maka akan melahirkan manfaat yang besar bagi orang yang bertamu ataupun orang yang kedatangan tamu di antara manfaat tersebut yaitu:

  1. Bertamu secara baik dapat menumbuhkan sikap toleran terhadap orang lain dan menjauhkan sikap paksaan, tekanan, intimidasi dan lain-lain. Islam tidak mengenal tindakan kekerasan. Bukan saja dalam usaha meyakinkan orang lain terhadap tujuan dan maksud baik kedatangan, tapi juga dalam tindak laku dan pergaulan dengan sesama manusia harus dihindarkan cara-cara paksaan dan kekerasan.
  2. Islam memandang setiap orang mempunyai persamaan dan kesesuaian dalam berbagai aspek dan kepentingan. Karena itu dengan bertamu ataupun bertandang, seorang akan mempertemukan persamaan ataupun kesesuaian, sehingga akan terjalin persahabatan dan kerjasama dalam menjalani kehidupan. Bertamu juga dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengokohkan kembali sillaturrahim yang pernah retak.
  3. Bertamu juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk menjalin komunikasi di suatu daerah yang terjadi konflik. Dengan bertamu orang akan terbuka dan bertegur sapa untuk mencari titik temu terhadap berbagai masalah yang dihadapi. Dengan bertamu seorang akan melakukan diskusi yang baik, sikap yang sportif dan elegan. Di samping itu, bertamu juga dapat dijadikan sebagai sarana berdakwah

Related posts