Tantangan Penerapan Pancasila di Masa Depan (Rangkuman Materi PPKN Kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka)

Perkalian dan Pembagian Bilangan Desimal, Contoh dan Cara Menghitungnya (Rangkuman Materi Matematika SD/MI Kelas 4 Bab 16) Kurikulum Merdeka

Penerapan Pancasila di Kepemimpinan Soekarno | Rangkuman Materi PPKN Kelas 9 | Bab 1 | SMP | Kurikulum Merdeka | Wislah Indonesia |

Tantangan Penerapan Pancasila di Masa Depan

Tantangan Pemerintah

Indonesia telah mencapai kemajuan signifikan, namun masih menghadapi tantangan dalam penerapan Pancasila sebagai dasar negara. Tantangan-tantangan tersebut meliputi mewujudkan demokrasi Pancasila yang substansial, penegakan hukum yang adil, dan pengembangan ekonomi nasional untuk kesejahteraan masyarakat.

1. Demokrasi Pancasila:


Pelaksanaan demokrasi di Indonesia telah berkembang pesat sejak era Reformasi, dengan kebebasan berpendapat dan berserikat yang ditandai oleh pemilihan umum, pemilihan kepala daerah, dan pemilihan presiden. Namun demokrasi Indonesia masih terbatas pada tahap formal, belum mencapai tahap substansial. Untuk mewujudkan semangat Demokrasi Pancasila, diperlukan pengembangan demokrasi sepenuhnya dengan menghindari praktik politik uang yang mempengaruhi pilihan suara masyarakat. Demokrasi di Indonesia perlu menjadi wadah untuk menyuarakan aspirasi masyarakat secara tulus dan bebas dari pengaruh uang.

2. Penegakan Hukum:

Penegakan hukum yang adil menjadi kunci untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera. Kualitas penegakan hukum di Indonesia perlu ditingkatkan agar bebas dari korupsi dan berorientasi pada keadilan, terutama bagi masyarakat yang lebih rendah. Praktik korupsi yang masih merajalela di berbagai lapisan pemerintahan, termasuk di aparat penegak hukum, harus benar-benar diberantas. Korupsi bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti kejujuran, dan menjadi penghambat terwujudnya keadilan sosial dan kesejahteraan bagi warga negara.

3. Ekonomi Pancasila:

Indonesia berada dalam kategori negara menengah dalam hal ekonomi, dengan pertumbuhan ekonomi yang baik sebelum pandemi COVID-19. Indonesia juga menjadi anggota G-20, kelompok negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia, namun masih menghadapi tantangan dalam hal kemiskinan dan ketimpangan ekonomi. Meskipun tingkat kemiskinan telah berhasil ditekan menjadi sekitar 9,22 persen, jumlah penduduk miskin masih cukup besar. Selain itu, Indonesia juga menghadapi ketimpangan kekayaan yang tinggi dan keterbelakangan dalam industri jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Indonesia perlu mengembangkan sektor industri yang lebih beragam dan tidak tergantung pada sumber daya alam yang terbatas dan dapat habis.


Tantangan Masyarakat

Selain pemerintah, masyarakat Indonesia juga dihadapkan pada tantangan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks nasional maupun global. Tantangan tersebut meliputi radikalisme, intoleransi, dan perubahan lingkungan sosial, ekonomi, dan politik yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi informasi.

1. Tantangan sebagai Anggota Masyarakat:

Setiap warga negara perlu meningkatkan kualitas penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini melibatkan peningkatan penerapan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan atau gotong royong, dan keadilan sosial. Dengan terus meningkatkan penerapan nilai-nilai Pancasila tersebut, berbagai tantangan seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan ketimpangan ekonomi dapat diatasi. Misalnya, meningkatkan kualitas ibadah, menjaga sopan santun, mencintai bangsa, berperilaku adil, menjaga kesehatan, meningkatkan kompetensi, dan sadar akan lingkungan serta berkomunikasi secara bijak tanpa terjebak dalam penyebaran berita palsu (hoaks).

2. Tantangan sebagai Warga Global:

Dalam era globalisasi saat ini, setiap warga negara Indonesia juga harus siap menjadi warga global. Kemajuan teknologi informasi dan perkembangan transportasi telah menghubungkan negara-negara secara lebih erat dan saling bergantung. Oleh karena itu, warga negara Indonesia tidak hanya menjadi bagian dari negaranya sendiri, tetapi juga menjadi bagian dari warga dunia. Untuk menghadapi tantangan ini, warga Indonesia perlu meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat internasional, meningkatkan kecakapan teknologi informasi, dan berkolaborasi dengan bangsa-bangsa lainnya berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Diaspora juga menjadi opsi yang perlu diperhatikan, di mana kaum muda Indonesia dapat berdiaspora ke negara-negara lain, memperkenalkan budaya Indonesia, dan berkontribusi dalam era industri 4.0 yang didukung oleh teknologi informasi.

Dalam rangka menghadapi tantangan penerapan Pancasila, baik pemerintah maupun masyarakat Indonesia perlu bekerja sama untuk mewujudkan demokrasi substansial, penegakan hukum yang adil, dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan meningkatkan kesadaran dan komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila, Indonesia dapat mengatasi tantangan dan mencapai kesejahteraan masyarakat yang lebih baik, baik di tingkat nasional maupun global.

Related posts