Sejarah Singkat Kabupaten Kulon Progo | Profil Kabupaten Kulon Progo | Baca Sejarah Kota dan Kabupaten di Indonesia di Wislah.com |
Sejarah Singkat Kabupaten Kulon Progo (Sejarah dan Profil) Lengkap
Kabupaten Kulon Progo merupakan sebuah Kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Kulon Progo terdiri dari 12 kecamatan yaitu Temon, Wates, Panjatan, Galur, Lendah, Sentolo, Pengasih, Kokap, Girimulyo, Nanggulan, Kalibawang, dan Samigaluh. Kabupaten ini terdiri dari 88 desa dan kelurahan, serta 937 Pedukuhan dengan luas wilayah 586,27 km2.
Kabupaten Kulon Progo memiliki jumlah penduduk paling sedikit kedua dari lima kabupaten/kota yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jumlah penduduk di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 417.473 jiwa. Pusat pemerintahan Kabupaten Kulon Progo berada di Kecamatan Wates yang berada sekitar 25 km sebelah barat daya dari pusat ibu kota Provinsi DIY.
Pada tahun 1674, Keraton Mataram, Yogyakarta diserang oleh Trunojoyo yang mendapat bantuan dari Makasar yang mengakibatkan kerusakan yang cukup parah pada Keraton dan terdesaknya Amangkurat I dengan melarikan diri untuk meminta bantuan kepada Belanda, hingga pada saat itu meninggal di Tegal dalam pelariannya.
Untuk mengantisipasi serangan dari pengikut Trunojoyo, pada tahun 1677 keraton Mataram yang dipimpin oleh Amangkurat II yang merupakan putra mahkota dari Amangkurat I meminta Bupati Ponorogo untuk mendapatkan penjagaan keraton oleh pasukan Warok yang terkenal pandai dalam berperang dan meminta bantuan kepada kolonial Belanda untuk menangkap Trunojoyo.
Setelah dijaganya keraton Mataram oleh para pasukan Warok dari Ponorogo, Tronojoyo kesulitan menembus keraton dan ditangkap serta dijatuhi hukuman mati pada tahun 1679.
Para pasukan Warok yang berhasil menjaga Keraton mendapat hadiah tempat tinggal di sebelah barat keraton untuk memudahkan penjagaan keraton ketika terjadi penyerangan terhadap keraton.
Daerah tersebut diberi nama Kulon Ponorogo yang hingga dikenal saat ini menjadi Kulon Progo yang berarti Keraton Mataram sebelah Barat Ponorogo.
Daerah yang saat ini termasuk wilayah Kabupaten Kulon Progo hingga berakhirnya pemerintahan kolonial Hindia Belanda merupakan wilayah dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kulon Progo yang merupakan wilayah Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kabupaten Adikarto yang merupakan wilayah Kadipaten Pakualaman. Kedua kabupaten ini digabung administrasinya menjadi Kabupaten Kulon Progo pada tanggal 15 Oktober 1951.