Pengembangan Desa dan Kota (Rangkuman Materi Geografi Kelas 12 SMA Kurikulum Merdeka)

Perkalian dan Pembagian Bilangan Desimal, Contoh dan Cara Menghitungnya (Rangkuman Materi Matematika SD/MI Kelas 4 Bab 16) Kurikulum Merdeka

Pengembangan Desa dan Kota | Rangkuman Materi Geografi Kelas 12 | Bab 1 | SMA | Kurikulum Merdeka | Wislah Indonesia |

Pengembangan Desa dan Kota

Pengembangan Wilayah Desa dan Perdesaan

Desa dan perdesaan adalah wilayah yang memiliki peran penting dalam pembangunan nasional. Desa berasal dari bahasa India, yaitu swadesi, yang artinya negeri asal atau tempat asal. Secara yuridis, desa didefinisikan sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah dan berwenang mengatur urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat. Perdesaan, di sisi lain, adalah kawasan yang memiliki kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam, permukiman, pelayanan jasa pemerintahan, sosial, dan kegiatan ekonomi.

Karakteristik Desa

Desa memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan wilayah kota. Pertama, sistem sosial di desa erat kaitannya dengan kebudayaan tradisional, adat istiadat, dan norma yang berlaku. Kedua, masyarakat desa memiliki pola interaksi dan hubungan kekerabatan yang kuat, yang cenderung diselesaikan dengan asas kekeluargaan. Ketiga, kegiatan masyarakat desa identik dengan sektor ekonomi primer, seperti pertanian, peternakan, dan perikanan. Keempat, hubungan antar masyarakat desa cenderung erat dan didasarkan pada prinsip gotong royong.


Unsur Vital dalam Sebuah Desa

Setiap desa memiliki tiga unsur vital yang menentukan perkembangan desanya, yaitu daerah, penduduk, dan tata kehidupan. Daerah mencakup lokasi, luas, dan garis batas lingkungan geografis setempat. Penduduk adalah sekumpulan individu yang menempati wilayah geografis tertentu. Tata kehidupan berkaitan dengan pola interaksi antar masyarakat dan kebudayaan di suatu wilayah, yang identik dengan kerukunan, gotong royong, dan nilai tradisi setempat.

Klasifikasi Desa

Di Indonesia, terdapat berbagai jenis desa berdasarkan tingkat kemajuannya, yaitu desa mandiri, desa berkembang, dan desa tertinggal. Desa mandiri adalah desa maju yang memiliki ketersediaan dan akses pelayanan dasar yang memadai, infrastruktur yang baik, serta pelayanan umum yang baik. Desa berkembang memiliki potensi sumber daya yang cukup memadai, tetapi belum dapat mengelolanya secara maksimal. Desa tertinggal merupakan desa yang masih kurang mampu mengelola sumber dayanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Potensi Desa

Potensi desa meliputi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki desa untuk dimanfaatkan dalam pembangunan. Sumber daya alam mencakup tanah, sumber daya air, iklim, dan hewan ternak. Sumber daya manusia berkaitan dengan kemampuan dan keterampilan individu masyarakat desa serta kelembagaan desa yang mendukung pembangunan.

Permasalahan Desa

Desa menghadapi beberapa permasalahan, seperti kondisi desa tertinggal, kemiskinan, dan minimnya tenaga kerja potensial akibat urbanisasi. Masalah kemiskinan sering terjadi karena sebagian besar masyarakat desa hanya memiliki pendidikan dasar dan terbatasnya lapangan kerja yang sesuai. Fenomena urbanisasi juga menyebabkan banyaknya tenaga kerja yang berpindah dari desa ke kota, mengurangi potensi pembangunan desa.

Prinsip Pengelolaan Pembangunan Desa

Pembangunan desa harus dilakukan secara akuntabel, transparan, partisipatif, dan berkelanjutan. Akuntabilitas mengharuskan pengelolaan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Transparansi memastikan pengelolaan kegiatan dilakukan secara terbuka. Partisipasi masyarakat harus aktif dalam proses pembangunan, dan keberlanjutan memastikan manfaat pembangunan dapat dirasakan secara berkelanjutan.

Dinamika dan Arah Pembangunan Desa

Pembangunan wilayah desa menjadi bagian strategis dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah menetapkan arah kebijakan pembangunan desa. Pembangunan desa harus memperhatikan potensi desa, interaksi desa-kota, dan posisi desa terhadap wilayah lain yang lebih maju. Implementasi pembangunan desa harus disesuaikan dengan perbedaan potensi dan interaksi antara satu wilayah dengan wilayah lainnya.


Pengembangan wilayah desa dan perdesaan merupakan aspek penting dalam memajukan pembangunan di Indonesia. Dengan memperhatikan karakteristik, potensi, dan permasalahan desa, serta menerapkan prinsip pengelolaan pembangunan yang baik, diharapkan pembangunan desa dapat berjalan dengan lebih optimal.

Pengembangan Wilayah Kota dan Perkotaan

Kota dan perkotaan merupakan wilayah yang dinamis dengan fasilitas publik yang lengkap seperti kesehatan, pendidikan, sosial, seni, dan lain-lain. Kota merupakan wilayah dengan konsentrasi penduduk padat yang memiliki aktivitas ekonomi non-agraris dan lebih besar jumlah penduduknya dibandingkan desa. Beberapa definisi kota mencakup kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen, dan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonominya di pasar lokal.

Kawasan perkotaan meliputi kota induk dan daerah sekitarnya yang mendapatkan pengaruh dari kota induk tersebut. Kawasan perkotaan juga menjadi pusat kegiatan ekonomi, industri, distribusi pelayanan jasa pemerintahan, dan pelayanan sosial.

Kawasan perkotaan memiliki karakteristik wilayah khusus yang dicirikan dengan pola keruangan yang didominasi oleh wilayah terbangun, memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, dan rasio manusia dan lahan yang cenderung kecil. Masyarakat perkotaan umumnya bersifat individualis, kosmopolitan, dan memiliki pola interaksi yang terkotak-kotak. Di wilayah perkotaan, kegiatan ekonomi cenderung beragam dengan corak sektor ekonomi non-agraris.

Pengembangan kota didasarkan pada lima komponen penting, yaitu manusia, alam, ruang, jaringan, dan masyarakat. Sumber daya manusia menjadi penggerak utama sebuah kota, sedangkan sumber daya alam dan ruang berperan sebagai tempat berdirinya kota dengan segala aktivitasnya. Jaringan berfungsi sebagai fasilitas untuk melayani dan mendorong terwujudnya lingkungan permukiman dan usaha yang optimal. Selain itu, masyarakat kota telah mengalami banyak perubahan sosial karena terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

Klasifikasi kota berdasarkan jumlah populasi dan permukiman mengelompokkan kota menjadi beberapa kelompok, mulai dari permukiman dengan populasi terendah hingga perkotaan dengan jumlah penduduk yang sangat besar.

Terdapat tiga teori struktur keruangan kota yang penting, yaitu teori konsentris, teori sektoral, dan teori inti berganda. Teori konsentris menggambarkan kota dengan pola wilayah lingkaran bertingkat yang mengelilingi titik pusat. Teori sektoral menyatakan bahwa pola pemanfaatan lahan berkembang menurut sektor-sektor yang digambarkan menyerupai irisan kue. Sementara itu, teori inti berganda berbicara tentang kota yang terdiri dari beberapa inti atau pusat perkembangan dengan berbagai kegiatan.

Pembangunan kota harus mengadopsi paradigma baru, yang tidak hanya membangun fisik dan ekonomi semata, tetapi juga berfokus pada pembangunan yang menyeluruh, kompak, nyaman, efisien dalam pengelolaan, dan berkelanjutan. Pengembangan desa juga menjadi strategi penting untuk mengatasi dampak urbanisasi dan menciptakan keseimbangan regional serta pemerataan sumber daya.

Kota berkembang secara dinamis dan menghadapi berbagai tantangan, termasuk dampak urbanisasi yang berlebih, kemiskinan, krisis keamanan, kekacauan lingkungan, dan kesenjangan ekonomi. Oleh karena itu, pembangunan kota harus dikelola dengan baik melalui manajemen perkotaan yang efektif dan berkelanjutan.

Kota baru juga dianggap sebagai solusi untuk mengatasi masalah urbanisasi yang cepat. Paradigma pembangunan kota baru melihat wilayah desa dan kota sebagai suatu sistem yang saling terkait dan harus dikelola secara terpadu.

Dengan mengadopsi paradigma pembangunan yang baru dan menghadapi dinamika perkembangan kota dengan bijaksana, diharapkan kota dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh warganya.

Related posts