Keutamaan Menghafal Al-Qur’an | Menghafal Al-Qur’an Adalah | Pengertian | Syarat | Metode | Dalil | Langkah-Langkah |
Pengertian Menghafal Al-Qur’an
Menurut Sa’adullah, Menghafal Al-Qur’an adalah suatu proses mengulang-ngulang bacaan Al-Qur’an baik dengan cara membaca maupun dengan cara mendengar, sehingga bacaan tersebut dapat melekat pada ingatan dan dapat diucapkan atau diulang kembali tanpa melihat mushaf Al-Qur’an.
Menghafal Al-Qur`an Adalah proses penghafalan al-Qur`an secara keseluruhan, baik hafalan maupun ketelitian bacaannya serta menekuni, merutinkan dan mencurahkan perhatiannya untuk melindungi hafalan dari kelupaan.
Menghafal Al-Qur’an Adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dengan tujuan menghafalkan ayat-ayat suci al-Qur’an sehingga bisa membacanya di luar kepala.
Tahfidz atau Menghafal Alqur’an pada hakikatnya adalah membaca atau mendengar secara berulang-ulang ayat suci al-Qur’an sampai hafal di luar kepala yang dibimbing oleh seorang pengampu yang sudah Hafidz. Dengan menghafal, jiwa dan otak kita akan terus menyerap lantunan ayat-ayat suci al-Qur’an yang diulang-ulang secara terus-menerus oleh lidah.
Dalil / Dasar Hukum Menghafal Al-Qur’an
QS. Al-Fatir Ayat 32
Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang Menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. yang demikian itu adalah karunia yang Amat besar.
QS. Al-A’laa Ayat 6-7
Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) Maka kamu tidak akan lupa. Kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi
Syarat Menghafal Al-Qur’an
Adapun persyaratan-persyaratan menghafal al-Qur’an adalah:
1. Niat yang ikhlas.
2. Memiliki tekad yang kuat.
3. Memiliki keteguhan dan kesabaran.
4. Disiplin dan istiqamah menambah hafalan.
5. Talaqqi kepada seorang guru
Langkah Menghafal Al-Qur’an
Langkah-langkah dalam mnghafal alQur’an adalah sebagai berikut:
Membaca bin nadzor yaitu (membaca dengan melihat mushaf al-Qur’an)
Membaca bin nadzor yaitu dengan menghadap pada seorang guru untuk membaca ayat yang akan dihafal. Caranya yaitu membaca dengan tartil, tanpa menghilangkan hak-hak ayat, memerhatikan berhenti dan memulai bacaan.
Tahfidz (Menghafalkan ayat-ayat al-Qur’an)
Caranya, mulailah dengan menghafal satu per satu ayat sampai betul-betul hafal. Begitu seterusnya sampai target yang diinginkan bisa tercapai.
Talaqqi (Setoran kepada guru)
Menyetorkan hafalan kepada guru disebut talaqqi. Diusahakan hafalan yang disetorkan benarbenar lancar. Setorkan kepada orang yang hafidz al-Qur’an.
Tikrar (mengulang-ulang hafalan)
Hal ini bisa dilakukan sendiri-sendiri atau disetorkan lagi kepada guru. Hal tersebut bertujuan agar tambah lancar hafalannya.
Mudarasah (Pengulangan individu atau kelompok)
Proses ini untuk pembenahan yang mungkin belum baik, dari segi harakat, waqaf dan makhorijul huruf. Ini bisa dilakukan dua orang atau kelompok, dengan membaca hafalan yang telah disimak secara bergantian.
Tsabit (Pemantapan hafalan)
Cara terakhir adalah pemantapan hafalan. Setelah menyelesaikan urutan-urutan di atas, ulangilah hafalan yang baru dihafal sebanyak tiga sampai lima kali. Hal ini dilakukan agar hafalan benar-benar telah melekat dalam pikiran dan hati.
Metode Menghafal Al-Qur’an
Berikut beberapa metode menghafal Al-Qur’an:
Muraja’ah.
Proses menghafal ayat yang dilakukan para murid dengan mengulang materi hafalan yang telah disetorkan, proses ini dilakukan secara pribadi.
Takraran (Takrir).
Menyetorkan atau memperdengarkan materi hafalan ayat-ayat sesuai dengan yang tercantum dalam setoran dihadapan guru dalam rangka memantapkan hafalan dan sebagai syarat dapat mengajukan setoran hafalan yang baru. Takraran tidak hanya dilakukan pada hafalan ayat-ayat yang tercantum dalam satu setoran, akan tetapi juga dilakukan pada beberapa setoran sebelumnya.
Talaqqi.
Proses memperdengarkan hafalan ayat Al-Qur’an secara langsung di depan guru. Proses ini dititik beratkan pada bunyi hafalan.
Musyafahah.
Proses ini memperagakan hafalan ayat Al- Qur’an secara langsung didepan guru. Proses ini dititik beratkan pada hal yang terkait dengan ilmu tajwid, seperti makharijul huruf. Antara talaqqi dan musyafahah sebenarnya sama dan dilakukan secara bersamaan dalam rangka men-tahqiq hafalan murid kepada guru.
Bin-Nazar.
Membaca Al-Qur’an dengan melihat teks, proses ini dilakukan dalam rangka mempermudah proses menghafal Al-Qur’an dan biasanya dilakukan bagi murid pemula. Kelancaran dan kebaikan membacanya sebagai syarat dalam memasuki proses tahfiz.
Keutamaan Menghafal Al-Qur’an
Menurut Sa’dulloh keutamaan yang didapatkan oleh para penghafal Al-Qur’an diantaranya adalah:
1. Para penghafal Al-Qur’an mendapatkan keutamaan yang sangat besar kelak di akhirat, karena akan menjadi warga Allah yang dihormati dengan penghoramatan yang sempurna.
2. Al-Qur’an akan mengangkat derajat seseorang apabila dia mau mengamalkannya. Dan sebaliknya, jika Al-Qur’an dijadikan bahan tertawaan atau bahkan disepelekan maka kelak di akhirat dia akan mendapatkan siksa.
3. Orang-orang yang mau menghafal Al-Qur’an akan dimasukkan dalam deretan malaikat, hal ini bergantung pada cara seseorang mempelajari dan mengamalkannya
Sedangkan menurut Qomariyah dan Irsyad, keutamaan yang didapatkan oleh para penghafal Al-Qur’an diantaranya adalah:
1. Mendapatkan kedudukan yang tinggi disisi Allah SWT
2. Memiliki peluang besar untuk menjadi seorang pemimpin, karena orang yang hafal Al-Qur’an adalah yang paling berhak menjadi seorang pemimpin
3. Merupakan golongan manusia yang tinggi derajatnya, yang tergantung dengan banyaknya hafalan Al-Qur’an
4. Kelak di hari kiamat, para penghafal Al-Qur’an akan mendapatkan syafa’at
5. Para penghafal Al-Qur’an dijadikan keluarga Allah di Surga nanti
6. Menjadi penolong bagi ayah dan ibu di akhirat nanti
7. Menjadikan para penghafalnya sebaik-baik insan
8. Dalam kehidupannya selalu didampingi oleh malaikat
9. Selalu dianugrahi rahmat oleh Allah SWT.
10. Mendapatkan banyak kebaikan baik di dunia maupun di akhirat 11. Hatinya selalu kuat dan tentram