Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 120, 121, 122, 123, 124, 125 Kurikulum Merdeka

KUNCI JAWABAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR

WISLAH.COM – Tulisan berjudul “Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 120, 121, 122, 123, 124, 125 Kurikulum Merdeka” ini memuat solusi lengkap untuk soal-soal evaluasi pada bab “Perkembangan Ekonomi Digital”. Soal-soal ini mencakup pilihan ganda dan esai, yang menguji pemahaman siswa tentang konsep-konsep kunci seperti literasi keuangan digital, risiko keuangan digital, serta peran uang dan lembaga keuangan dalam perekonomian.

Tujuan dari kunci jawaban ini adalah untuk membantu siswa kelas 9 mengukur pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipelajari, mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan, dan mempersiapkan diri untuk penilaian lebih lanjut. Dengan memahami kunci jawaban ini, siswa diharapkan dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang perkembangan ekonomi digital dan dampaknya pada masyarakat.

Selain itu, kunci jawaban ini juga dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai alat bantu dalam memeriksa pekerjaan siswa, mengevaluasi efektivitas pembelajaran, dan memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa. Dengan demikian, kunci jawaban ini diharapkan dapat menjadi sumber daya yang berharga bagi siswa dan guru dalam proses pembelajaran IPS.


Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 120, 121, 122, 123, 124, 125

Evaluasi

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara mandiri untuk mengukur pemahamanmu terhadap topik pembahasan yang telah kita pelajari di tema ini.

A. Pilihan Ganda

Bacalah wacana berikut dengan seksama.

Literasi Keuangan Digital Rendah, Jokowi Minta Fintech Perluas Peran

Presiden Joko Widodo menyoroti masih rendahnya akses keuangan digital di Indonesia saat ini.  Oleh karena itu, Presiden mengatakan pengembangan teknologi finansial sebagai pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Jokowi mengatakan  literasi keuangan digital masyarakat RI baru mencapai 35,5%.  Selain itu, jumlah masyarakat yang pernah menggunakan layanan digital masih sedikit, hanya 31,26%. “Masih banyak masyarakat yang pakai layanan keuangan informal,” kata Jokowi dalam pembukaan Indonesia Fintech Summit 2020, Rabu (11/11).

Di sisi lain, indeks inklusi keuangan (pengguna layanan keuangan) Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara ASEAN lainnya. Pada 2019, indeks inklusi keuangan di Indonesia mencapai 76%, lebih rendah dibandingkan Singapura sebesar 86%, Malaysia 85%, dan Thailand 82%. Oleh sebab itu Presiden berharap, perusahaan teknologi finansial (tekfin) tidak hanya berfungsi sebagai penyalur pinjaman dan pembayaran online, namun juga sebagai penggerak utama literasi keuangan digital masyarakat. Tak hanya itu, mereka juga dapat menjadi pendamping perencana keuangan masyarakat serta memperluas peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam akses pemasaran e-commerce.

Namun, ia menyoroti masih ada sejumlah risiko dalam sektor keuangan digital. Beberapa di antaranya seperti misinformasi, kesalahan pada transaksi, serta penyalahgunaan data pribadi. Terlebih lagi, regulasi keuangan non bank tidak ketat seperti regulasi perbankan. Oleh karena itu, Jokowi meminta pelaku tekfin memperkuat tata kelola yang baik dan akuntabel serta mitigasi berbagai risiko. Dengan cara tersebut, industri tekfin dapat memberikan layanan yang aman bagi masyarakat. “Serta memberikan kontribusi besar bagi pengembangan UMKM dan perekonomian nasional,” kata Jokowi.

Penulis: Rizky Alika | Editor: Ameidyo Daud Nasution | katadata.co.id (11 November 2020). Sumber: https://katadata.co.id/ameidyonasution/berita/5fac4a1893be8/literasikeuangan-digital-rendah-jokowi-minta-fintech-perluas-peran)

1. Menurut wacana tersebut, rendahnya akses keuangan digital di Indonesia bisa ditingkatkan dengan cara ….

a. Mengembangkan teknologi finansial.

b. Mendorong literasi finansial.

c. Mencermati indeks inklusi keuangan.

d. Memperkuat tata kelola UMKM.

Jawaban:

a. Mengembangkan teknologi finansial.

2. Perhatikan kalimat di awal paragraf ketiga berikut:

“Namun, ia menyoroti masih ada sejumlah risiko dalam sektor keuangan digital. Beberapa di antaranya seperti misinformasi, kesalahan pada transaksi, serta penyalahgunaan data pribadi.”

Solusi yang dapat dilakukan oleh masyarakat sebagai pengguna keuangan digital untuk mengantisipasi hal tersebut adalah ….

a. Meningkatkan partisipasi dalam layanan keuangan .

b. Mengasah kemampuan literasi finansial.

c. Mendorong kebijakan hukum yang tegas dari pihak berwenang.

d. Mengembangkan jaringan pengguna layanan keuangan digital.

Jawaban:

b. Mengasah kemampuan literasi finansial.

3. Pernyataan yang tidak sesuai dengan grafik yang ditampilkan dalam wacana tersebut adalah ….


a. Jenis uang elektronik memiliki posisi tertinggi sebagai layanan yang paling sering digunakan.

b. Seluruh layanan perbankan digital paling sering digunakan selama beberapa kali dalam seminggu hingga 1-2 kali dalam sebulan.

c. Terdapat 3 jenis uang giral yang masih digunakan oleh masyarakat di samping uang elektronik, yaitu layanan mobile banking, internet banking, dan SMS banking.

d. 3 tertinggi layanan perbankan digital adalah beberapa uang elektronik yang diterbitkan oleh bank.

Jawaban:

d. 3 tertinggi layanan perbankan digital adalah beberapa uang elektronik yang diterbitkan oleh bank.

4. Perhatikan beberapa hal berikut:

1. Belum optimalnya perkembangan fintech di Indonesia.

2. Jumlah populasi yang sangat banyak.

3. Tingkat literasi keuangan yang masih rendah.

4. Adanya sejumlah risiko dalam sektor keuangan digital.

Penyebab dari rendahnya tingat persentase pengguna layanan keuangan di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara adalah ….

a. 1, 2, dan 3.

b. 1, 3, dan 4.

c. 2, 3, dan 4.

d. 2, 4, dan 1.

Jawaban:

a. 1, 2, dan 3.

5. Apa contoh tindakan yang bisa kita lakukan dalam keseharian untuk ikut meningkatkan literasi finansial di Indonesia?

a. Menginstal aplikasi keuangan di komputer dan smartphone.

b. Membuat akun di bank dan menggunakan produk-produk perbankan.

c. Mencoba mengatur dan mengoptimalkan uang jajan dari orangtua.

d. Menggunakan uang elektronik dalam transaksi sehari-hari.

Jawaban:

c. Mencoba mengatur dan mengoptimalkan uang jajan dari orangtua.

B. Esai

1. Apa peran utama uang dan lembaga keuangan dalam sistem perekonomian masyarakat?

Jawaban:

Peran uang adalah sebagai alat tukar yang mempermudah aktivitas pertukaran barang di masyarakat, Peran lembaga keuangan adalah membantu mengatur perputaran atau sirkulasi keuangan.

2. Menurutmu apa saja perbedaan ciri-ciri antara berinteraksi secara langsung dengan berinteraksi melalui media digital? (Jawablah menggunakan tabel berikut)

Jawaban:

Ciri-ciri interaksi secara langsung

• Bisa menunjukkan ekspresi dengan jelas

• Orang akan merasa lebih segan dan bisa berperilaku dengan baik karena lawan bicara ada di hadapannya

Ciri-ciri interaksi melalui digital

• Kadang ekspresi sebenarnya tidak tersampaikan dengan baik

• Orang cenderung berperilaku seenaknya karena bisa menyembunyikan identitas dirinya

3. Pasangkanlah kondisi permasalahan dengan prinsip solusi berikut, lalu jelaskanlah mengapa kamu memasangkan hal tersebut.

• Nomor 1 dengan poin …, karena ….

• Nomor 2 dengan poin …, karena ….

• Nomor 3 dengan poin …, karena ….

Jawaban:

• Nomor 1 dengan poin B, karena “educate” berkaitan dengan kemampuan memahami aturanaturan dalam interaksi online.

• Nomor 2 dengan poin A, karena “respect” berkaitan dengan saling menghargai dalam interaksi online.

• Nomor 3 dengan poin C, karena “protect” berkaitan dengan keamanan dan kemampuan melindungi diri dari kejahatan online.

4. Perhatikan gambar berikut.

Masyarakat modern menggunakan berbagai macam alat pembayaran dalam melakukan transaksi. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari penggunaan alat pembayaran berbasis elektronik yang ditunjukkan oleh gambar tersebut?

Jawaban:

Kelebihan menggunakan alat pembayaran elektronik adalah kita bisa lebih mudah bertransaksi dan tidak perlu membawa uang tunai saat bepergian dan Kekurangan menggunakan alat pembayaran elektronik adalah saat ini belum semua aktivitas jual beli dapat dilakukan dengan transaksi digital.

5. Perhatikan studi kasus berikut. Dhea adalah seorang murid yang mewakili sekolahnya untuk mengikuti lomba tingkat nasional. Dari lomba tersebut ia berhasil meraih medali emas dan menerima uang pembinaan sebesar Rp10.000.000. Dalam pemanfaatan uang hadiah tersebut, Dhea mengalami kesulitan untuk bisa mengaturnya secara tepat. Ia ingin mengalokasikan uangnya secara proporsional (sesuai) untuk tabungan, investasi, sedekah, dan hiburan.

Jika kamu menjadi Dhea, bagaimana kamu akan mengatur alokasi uang tersebut?

Jawaban:

Saya akan mengalokasikan seperti ini:

Tabungan: Rp5.000.000

Investasi: Rp4.200.000

Sedekah: Rp500.000

Hiburan: Rp300.000

Saya akan menyimpan tabungan di bank untuk keperluan sekolah atau biaya lain yang tidak terduga dan Saya akan menginvestasikan uang dalam bentuk membeli logam mulia agar nilainya terus bertambah.

Penutup

Related posts