Etika Bergaul : Pengertian, Macam dan Pentingnya

Etika Bergaul : Pengertian, Macam dan Pentingnya

Wislahcom | Referensi | : Budaya di Indonesia sangatlah beragam mulai dari budaya dalam suku Jawa di pulau Jawa, Dayak di pulau Kalimantan, Minang di pulau Sumatera, Sasak di Nusa Tenggara Barat, Bali di pulau Bali, Bugis di pulau Sulawesi, Asmat di Papua dan suku-suku lainnya. Contohlah saja budaya “Sungkem” pada masyarakat Jawa yang biasa dilakukan pada hari raya Idul fitri, seorang anak akan berposisi duduk dengan bertumpu pada lutut lalu mencium tangan kedua orangtuanya. Budaya “Sungkem” mencerminkan rasa hormat dan kasih sayang dalam keluarga. Budaya “Sungkem” mencerminkan bagaimana cara seorang anak memperlakukan kedua orangtuanya.

Agama Islam pun mengajarkan untuk menghormati dan menyayangi kedua orangtua, atau bahkan lebih dari itu. Islam mengajarkan etika bergaul dengan kawan sebaya, adik yang lebih muda, orang yang lebih tua, dan lawan jenis.

Simak penjelasan singkat tentang : Pengertian Etika Bergaul, Macam-Macam Etika Bergaul, Praktiknya dan Pentingnya Etika Bergaul.


Pengertian Etika Bergaul

Etika ialah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban. Dalam Bahasa Arab, etika biasa disebut dengan adab yaitu kebiasaan atau aturan tingkah laku praktis yang mempunyai muatan baik yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Menurut al-Jurjani, adab adalah pengetahuan yang dapat menjauhkan seseorang dari kelalaian.

Sedangkan Bergaul ialah berbaur dengan individu atau kelompok lain. Jadi yang dimaksud dengan etika bergaul adalah aturan tingkah laku untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesama manusia sehingga terjalin hubungan tingkah laku yang baik antar individu.

Macam-Macam Etika Bergaul dan Praktiknya

Dalam bergaul kita sering berinteraksi dengan orang dewasa, teman sebaya, anak-anak, dan lawan jenis. Dalam interaksi tersebut, kita menemukan beberapa perbedaan cara berinteraksi dengan mereka. Terkadang seseorang berkata dengan menggunakan wibawanya, terkadang pula orang akan berkata dengan riang gembira ketika bertemu dengan anak-anak. Berdasarkan segi umur lawan bicara, etika bergaul ada tiga yaitu:

  • Etika bergaul dengan orang yang lebih tua.

Dalam agama Islam orang tua ada tiga yaitu, bapak dan ibu kandung, kedua mertua, dan guru.

Berikut ini adalah tujuh etika yang seharusnya dilakukan kepada orang tua menurut Imam al-Ghazali, yaitu:


  1. Mendengarkan dan mengikuti arahan orang tua.
  2. Berdiri ketika orang tua berdiri.
  3. Tidak berjalan di depan orang tua.
  4. Mencari ridha kedua orang tua.
  5. Bersikap rendah hati kepada orang tua.
  6. Tidak mengungkit-ungkit kebaikan orang tua.
  7. Tidak menunjukkan sikap murung dan tajam di hadapan orang tua.
  8. Sebelum pergi harus meminta izin kepada orang tua.

Sedangkan etika yang seharusnya dilakukan kepada guru menurut Imam al-Ghazali, yaitu:

  1. Meminta izin ketika hendak bertanya.
  2. Harus menundukkan kepala.
  3. Tidak berburuk sangka kepada guru.

Dalam al-Qur`an, kita diajarkan untuk seyogyanya bertingkah laku sebagai berikut:

  • Sopan

Allah Swt. berfirman: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil” (QS. Al Isra’ (17): 24).

  • Berkata baik

Allah Swt. berfirman: “Dan Katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: “Hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”. (QS. Al Isra’ (17): 53).

  • Menjaga persaudaraan

Allah Swt berfirman: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselilih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurāt (49): 10).

  • Etika bergaul dengan orang yang lebih muda

Orang yang lebih muda adalah orang yang berumur lebih muda dari kita, bisa anak, adik kandung, adik kelas, dan lain sebagainya. Sebagai seseorang yang lebih tua, kita seharusnya memperlakukannya dengan cara:

  1. Menyayangi orang yang lebih muda.
  2. Membimbing kepada arah kebaikan.
  3. Memberikan teladan yang baik.
  4. Memberikan apresiasi atas pencapaian berharganya

Sedangkan segi gender, etika bergaul ada 2 yaitu etika bergaul dengan sesama jenis dan dengan lawan jenis. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam beretika pada sesama maupun lawan jenis, yaitu:

  1. Bersahabat karena Allah.
  2. Menjaga Aurat.
  3. Menjaga Kemaluan.

Pentingnya Etika Bergaul

Etika bergaul sangatlah penting dalam agama Islam. Hal ini dikarenakan dalam etika bergaul terdapat dalam salah satu dari unsur Islam, Iman dan Ihsan. Etika bergaul merupakan praktik dari ajaran Islam dan bukti akan keyakinan terhadap agama Islam. Itu semua tidak bisa dipisah-pisahkan. Salah satu buktinya adalah perihal yang digambarkan dalam al-Qur’an. Firman Allah Swt: “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapamereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS. al-Furqan (25): 63).

Related posts